SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Universitas Mercu Buana,...

18

Click here to load reader

Transcript of SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Universitas Mercu Buana,...

Page 1: SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF

SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS

SAAT INI

Makalah

Untuk memenuhi Tugas SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN

INTERNAL

Jurusan Magister Akuntansi

Disusun oleh:

Dwi Rintani (55116110094)

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

MAGISTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2017

Page 2: SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF

ii

ABSTRACT

Perkembangan teknologi informasi saat ini membuat pelaku bisnis

berusaha untuk memaksimalkan ide dan kreatifitas dalam

mengembangkan sisem untuk menjalankan usahanya.

Page 3: SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

ABSTRACT .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ................................................................. 1

1.2. Perumusan Masalah ........................................................ 1

1.3. Tujuan pembelajaran .......................................................

1.4. Manfaat Dan Manfaat Pembelajaran ...............................

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem Informasi ........................................... 3

2.2. Jenis-jenis Sistem Informasi ............................................ 4

2.3. Pengendalian Internal ..................................................... 7

BAB III METODE PENELITIAN

............................................................................................... 11

BAB IV STUDI KASUS

............................................................................................... 12

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan ...................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA. ........................................................................... 15

Page 4: SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Informasi saat ini merupakan kebutuhan yang mutlak diperlukan oleh

masyarakat umum dari berbagai kalangan, terutama bagi manajemen

dalam pengambilan keputusan. Sehingga system informasi memegang

peranan penting dalam hal bagaimana data dan informasi didapatkan,

diolah, dan diproses menjadi output yang dapat digunakan oleh

manajemen. Begitu juga dengan Pengendalian Internal Perusahaan maka

Sistem Informasi sangat di butuhkan SI & TI telah menjadi komponen yang

sangat penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi (Ali, Hapzi. Modul

SI & PI. 2017)

TI (teknologi Informasi) termasuk SI (Sistem Informasi) telah berbasis

Internet yang dapat membantu segala jenis bisnis meningkatkan efisiensi

dan efektivitas proses bisnis, pengambilan keputusan manajerial, dan

kerjasama kelompok kerja, hingga memperkuat posisi kompetitif dalam

pasar yang cepat sekali berubah

TI & SI berbasis internet digunakan mendukung tim pengembangan produk,

proses dukungan untuk pelanggan, transaksi e-commerce, atau dalam

aktifitas bisnis lainnya.

1.2. Perumusan Masalah

Adanya persaingan yang terjadi secara kompetitif disegala sektor

industri menjadi suatu pemacu bagi setiap perusahaan untuk tetap

melakukan inovasi – inovasi agar tetap dapat bersaing secara global.

Persaingan yang terjadi antar perusahaan saat ini dapat dilihat dari

pemanfaatan teknologi yang digunakannya serta seberapa efektif dan

efisien kah penggunaannya.

Persaingan demikian menyebabkan manajemen perusahaan perlu

untuk memilih dan mengamati teknologi informasi yang seperti apa yang

akan digunakan dalam bisnisnya.

Perkembangan internet menyebabkan terbentuknya dunia baru yang

disebut dunia maya. Di dunia maya, setiap individu memiliki hak dan

Page 5: SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF

2

kemampuan untuk berinteraksi dengan individu lain tanpa batasan apapun

yang dapat menghalanginya. Globalisasi yang sempurna sebenarnya telah

berjalan di dunia maya yang menghubungkan seluruh komunitas digital.

Dari seluruh aspek kehidupan manusia yang terkena dampak kehadiran

internet, sektor bisnis merupakan sektor yang paling terkena dampak

dari perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi serta paling

cepat tumbuh. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan

mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan cepat sesuai

permintaan konsumen. Untuk mengatasi masalah tersebut, kini muncul

transaksi yang menggunakan media internet untuk menghubungkan

produsen dan konsumen. Transaksi bisnis melalui internet lebih dikenal

dengan nama e-business dan e-commerce. Melalui e-commerce, seluruh

manusia di muka bumi memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk

bersaing dan berhasil berbisnis di dunia maya.aimana internet, e-business

dan e-commerce tersebut.

1) Sistem Informasi seperti apa saja yang diperlukan sehingga

efektif dan efisiensi dalam proses Pengendalin Internal?

2) Contoh Sistem dan Sistem Informasi dalam Kegiatan Bisnis?

1.3. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran

Adapun tujuan dari makalah ini untuk mengetahui jenis sistem

informasi, implementasi dan contoh sistem informasi dalam kegiatan bisnis

atau organisasi.

Page 6: SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF

3

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem Informasi

Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem atau elemen-elemen

yang saling berkerjasama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan

organisasi (informasi/target/goal) (Hapzi Ali, 2011). Sedangkan sistem

adalah hasil dari pemrosesan data (data processing) menjadi suatu bentuk

yang penting bagi pemakai (user/end user) dan mempunyai nilai (value)

serta bermanfaat dalam pengambilan keputusan (Decision Making), (Hapzi

Ali, 2011).

Jadi Sistem Informasi adalah Suatu sistem yang berhubungan

dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi dalam upaya

pengambilan keputusan (Hapzi Ali, 2011).

Pengertian lain Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi

informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk

mendukung operasi dan manajemen.

Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering

digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data,

dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk

tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan

komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan

teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.

Ada yang membuat perbedaan yang jelas antara sistem informasi,

dan komputer sistem TIK, dan proses bisnis. Sistem informasi yang

berbeda dari teknologi informasi dalam sistem informasi biasanya terlihat

seperti memiliki komponen TIK. Hal ini terutama berkaitan dengan tujuan

pemanfaatan teknologi informasi. Sistem informasi juga berbeda dari

proses bisnis. Sistem informasi membantu untuk mengontrol kinerja proses

bisnis.

Alter berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari

sistem kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia dan/atau

mesin melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk

memproduksi produk tertentu dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem

informasi adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk

pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil,

memanipulasi dan menampilkan) informasi.

Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan dengan

sistem data di satu sisi dan sistem aktivitas di sisi lain. Sistem informasi

Page 7: SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF

4

adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan

diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Sistem informasi juga dapat

dianggap sebagai bahasa semi formal yang mendukung manusia dalam

pengambilan keputusan dan tindakan.

Sistem informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia,

perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data

dalam mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam

organisasi.

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung

operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan

menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

istem Informasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah menjadi

komponen penting dalam organisasi bisnis modern yang sukses

menjalankan usahanya, karena mampu membantu dalam pengembangan

bisnis dan mengelola keunggulan kompetitif. Sistem dan teknologi informasi

juga diandalkan untuk meningkatkan efiektivitas dan efisiensi proses-

proses bisnis yang ada di organisasi, sehingga menjadi proses bisnis

unggulan (best practice), juga mampu memfasilitasi jajaran manajer dalam

pengambilan putusan dan kolaborasi antar bagian.

Sistem informasi mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi

(hardware, software dan jaringan komunikasi), sumber data serta kebijakan

dan prosedur kerja, untuk mengelola (menyimpan, mengakses kembali,

mengubah dan menyebarluaskan) informasi dalam sebuah

organisasi.Sistem Informasi pada sebuah organisasi, dapat digolongkan

menjadi 2 jenis, yaitu sistem pendukung operasional (misalnya untuk

mengefisienkan taransaksi bisnis, mengendalikan proses industri,

mendukung komunikasi dan kolaborasi) dan sistem pendukung manajemen

(misalnya untuk menyediakan laporan dan tampilan, dukungan langsung

pada proses pengambilan putusan).

2.2. Jenis-jenis Sistem Informasi

Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda,

tergantung pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi

beberapa bagian :

Page 8: SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF

5

1) Transaction Processing Systems (TPS)

TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang

dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi

bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level

organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan

lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau

digunakanoleh manajer. Sistem ini bekerja pada level operasional. Input

pada level ini adalah transaksi dan kejadian. Proses dalam sistem ini

meliputi pengurutan data, melihat data, memperbaharui data. Sedangkan

outputnya adalah laporan yang detail, daftar lengkap dan ringkasan.

Sistem ini tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi

dengan lingkungan eksternal. Karena manajer melihat data-data yang

Page 9: SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF

6

dihasilkan oleh TPS untuk memperbaharui informasi setiap menit mengenai

apa yang terjadi di perusahaan mereka. Dimana hal ini sangat penting bagi

operasi bisnis dari hari ke hari agar sistem-sistem ini dapat berfungsi

dengan lancar dan tanpa interupsi sama sekali. Transaction processing

systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem

proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik

(electronic data processing systems). Transaction processing systems

mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan,

pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. Transaction processing

systems menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan

internal maupun eksternal.

2) Office Automation Systems (OAS)

Office automation system (OAS) terkadang disebut juga dengan

Virtual Office (VO), konsep OAS menggabungkan penggunaan berbagai

peralatan IT (Information Technology mencakup hardware dan software)

dalam berkomunikasi baik dengan satu orang/unit maupun banyak

orang/unit untuk mengurangi penggunaan kertas (paperless) dengan tujuan

terjadinya peningkatan kecepatan, ketepatan, keamanan kerja di kantor

dan meningkatkan produktivitas kerja. Secara sederhana konsep OAS

menyambungkan beberapa peralatan IT via sebuah server. Server sebagai

pusat pengendali untuk setiap workstation dan peralatan lainnya. Para

pemakai (user) dapat saling berhubungan dengan pemakainya lainnya

melalui server tadi. Semua informasi dan dokumen disimpan didalam server

dan untuk memudahkan digunakan berbagai software yang dapat mengatur

Page 10: SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF

7

masing-masing pengguna workstation. Melalui penggunaan jaringan LAN

(Local Area Network) dan Intranet serta Internet seorang user/pemakai

akan dapat berkomunikasi dengan pemakai lainnya tanpa

ditentukan/dibatasi oleh jarak dan waktu.

3) Knowledge Work System

Knowledge work systems (KWS) adalah sistem informasi yang

membuat dan mengintegrasikan pengetahuan baru ke organisasi.

Knowledge Work System mendukung para pekerja professional seperti

ilmuwan, insinyur, dan doktor dengan membantu mereka menciptakan

pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke

organisasi atau masyarakat.

4) Informatic Management System

SIM tidak menggantikan TPS, tetapi mendukung spektrum tugas-

tugas organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis

keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang

digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu

menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah

terkomputerisasi (basis data).

2.3. Pengendalian Internal

Sistem Pengendalian Intern dalam akuntansi memiliki peranan

penting karena sistem pengendalian intern merupakan prosedur atau

sistem yang dirancang untuk mengontorol, mengawasi, mengarahkan

organisasi agar dapat mencapai suatu tujuan.

Page 11: SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF

8

Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk

merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan, membantu

menyediakan informasi akuntansi yang handal untuk laporan keuangan,

dan menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku. Sistem

pengendalian internal pada dasarnya meliputi pengorganisasian, metode

dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan

organisasi, memeriksa ketelitian dan keandalan data keuangan,

mendorong efisiensi dan dipenuhinya kebijakan menejemen (Mulyadi,

1993) atau dalam definisi yang lain, pengendalian internal merupakan

kebijakan dan prosedur yang melindungi harta organisasi dari kemungkinan

penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi telah disajikan secara

akurat dan memastikan bahwa peraturan telah dipatuhi sebagaimana

mestinya (Warren & Fees, 2006).

Secara umum, Pengendalian Intern merupakan bagian dari masing-

masing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman

pelaksanaan operasional perusahaan atau organisasi tertentu. Sedangkan

Sistem Pengendalian Intern merupakan kumpulan dari pengendalian intern

yang terintegrasi, berhubungan dan saling mendukung satu dengan yang

lainnya. Di lingkungan perusahaan, pengendalian intern didifinisikan

sebagai suatu proses yang diberlakukan oleh pimpinan (dewan direksi) dan

manajemen secara keseluruhan, dirancang untuk memberi suatu

keyakinan akan tercapainya tujuan perusahaan yang secara umum dibagi

kedalam tiga kategori, yaitu:

1) Keefektifan dan efisiensi operasional perusahaan

2) Pelaporan Keuangan yang handal

3) Kepatuhan terhadap prosedur dan peraturan yang diberlakukan

Suatu pengendalian intern bisa dikatakan efektif apabila ketiga

kategori tujuan perusahaan tersebut dapat dicapai, yaitu dengan kondisi:

1) Direksi dan manajemen mendapat pemahan akan arah pencapain

tujuan perusahaan, dengan, meliputi pencapaian tujuan atau target

perusahaan, termasuk juga kinerja, tingkat profitabilitas, dan keamanan

sumberdaya (asset) perusahaan

2) Laporan Keuangan yang dipublikasikan adalah handal dan dapat

dipercaya, yang meliputi laporan segmen maupun interim sehingga

dapat dijadikan untuk pengambilan keputusan.

3) Prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sudah

taati dan dipatuhi dengan semestinya.

Struktur pengendalian intern terdiri dari 5 (lima) komponen, yaitu:

1) Lingkungan Pengendalian

Page 12: SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF

9

Merupakan dasar dari komponen pengendalian yang lain yang secara

umum dapat memberikan acuan disiplin. Meliputi : Integritas, Nilai Etika,

Kompetensi personil perusahaan, Falsafah Manajemen dan gaya

operasional, cara manajmene di dalam mendelegasikan tugas dan

tanggung jawab, mengatur dan mengembangkan personil, serta,

arahan yang diberikan oleh dewan direksi.

2) Penilaian Resiko

Identifikasi dan analisa atas resiko yang relevan terhadap pencapaian

tujuan yaitu mengenai penentuan “bagaimana resiko dinilai untuk

kemudian dikelola”. Komponen ini hendaknya mengidentifikasi resiko

baik internal maupun eksternal untuk kemudian dinilai. Sebelum

melakukan penilain resiko, tujuan atau target hendaknya ditentukan

terlebih dahulu dan dikaitkan sesuai dengan level-levelnya.

3) Aktivitas Pengendalian

Kebijakan dan prosedur yang dapat membantu mengarahkan

manajemen hendaknya dilaksanakan. Aktivitas pengendalian

hendaknya dilaksanakan dengan menembus semua level dan semua

fungsi yang ada di perusahaan. Meliputi: aktifitas-aktifitas persetujuan,

kewenangan, verifikasi, rekonsiliasi, inspeksi atas kinerja operasional,

keamanan sumberdaya (aset), pemisahan tugas dan tanggung jawab.

4) Informasi dan Komunikasi

Menampung kebutuhan perusahaan di dalam mengidentifikasi,

mengambil, dan mengkomukasikan informasi-informasi kepada pihak

yang tepat agar mereka mampu melaksanakan tanggung jawab

mereka. Di dalam perusahaan (organisasi), Sistem informasi

merupakan kunci dari komponen pengendalian ini. Informasi internal

maupun kejadian eksternal, aktifitas, dan kondisi maupun prasyarat

hendaknya dikomunikasikan agar manajemen memperoleh informasi

mengenai keputusan-keputusan bisnis yang harus diambil, dan untuk

tujuan pelaporan eksternal.

5) Pengawasan

Pengendalian intern seharusnya diawasi oleh manajemen dan personil

di dalam perusahaan. Ini merupakan kerangka kerja yang diasosiasikan

dengan fungsi internal audit di dalam perusahaan (organisasi), juga

dipandang sebagai pengawasan seperti aktifitas umum manajemen

dan aktivitas supervise. Adalah penting bahwa defisiensi pengendalian

intern hendaknya dilaporkan ke atas. Dan pemborosan yang serius

seharusnya dilaporkan kepada manajemen puncak dan dewan

direksi.Kelima komponen ini terkait satu dengan yang lainnya, sehingga

dapat memberikan kinerja sistem yang terintegrasi yang dapat

Page 13: SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF

10

merespon perubahan kondisi secara dinamis. Sistem Pengendalian

Internal terjalin dengan aktifitas opersional perusahaan, dana akan

lebih efektif apabila pengendalian dibangun ke dalam infrastruktur

perusahaan, untuk kemudian menjadi bagian yang paling esensial dari

perusahaan (organisasi).

Page 14: SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF

11

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian untuk makalah ini adalah kepustakaan, dimana

informasi diperoleh penulis berasal dari buku teks, artikel, modul atau

internet.

Page 15: SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF

12

BAB IV

STUDI KASUS

Berikut beberapa contoh penerapan sistem informasi pada organisasi:

4.1 Sistem Informasi Manajemen Lelang/ Tender

E-Procurement ( E-PROC)

Salah satu penerapan kemajuan teknologi telematika dalam

mendukung proses bisnis adalah dalam proses pengadaanbarang/ jasa,

sehingga proses tersebut akan lebih transparan, efektif dan efisien.

Pemanfaatan e-Procurement menjadikan proses pengadaan dapat

dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan prinsip persaingan sehat,

transparan, terbuka dan perlakuan yang adil bagi semua pihak, sehingga

hasilnya dapat dipertanggung jawabkan baik dari segi fisik, keuangan,

maupun manfaatnya bagi kelancaran tugas Pemerintah/ Perusahan.

Aplikasi electronic Procurement atau e-Procurement adalah suatu aplikasi

yang digunakan untuk mengelola pengadaan barang/ jasa berbasis internet

yang didisain untuk mencapai suatu proses pengadaan barang/ jasa yang

efektif, efisien dan terintegrasi. Aplikasi e-Procurement memiliki fasilitas

transaksi antara Buyer dan Supplier. Yang dimaksud dengan Buyer adalah

pihak yang akan melakukan proses pembelian barang/ jasa. Supplier

adalah pihak-pihak yang berfungsi sebagai pemasok barang/ jasa yang

dibutuhkan oleh Buyer.

Keunggulan e-Procurement

1) Tidak adanya batas ruang dan waktu karena menggunakan teknologi

berbasis internet.

2) Proses pengadaan barang dapat diikuti oleh pemasok secara terbuka.

3) Proses dalam setiap tahapan pengadaan akan dengan mudah diikuti/

diawasi oleh seluruh stakeholder.

4) Proses akan berlangsung secara:

a) Efisien,

b) Efektif,

c) Terbuka dan bersaing,

d) Transparan,

e) Adil/ tidak diskriminatif,

f) Akuntabel.

Page 16: SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF

13

5) Akan lebih mendorong terjadinya persaingan antar pemasok yang lebih

sehat.

6) Mencegah tindakan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) dalam

pelaksanaan pengadaan barang/ jasa.

Manfaat e-Procurement

1) Mendapatkan Harga Pembelian Barang yang terkontrol.

2) Mempercepat Waktu Proses Pengadaan.

3) Proses pengadaan akan lebih transparan.

4) Mereduksi biaya pengadaan barang/ jasa.

5) Menghemat sampai dengan 50% anggaran.

6) Memperlancar Komunikasi Buyer – Supplier.

7) Pelayanan yang baik kepada Supplier.

8) Sistem Informasi Menejemen Pelayanan Terpadu Satu Pintu (SIM

PTSP)

4.2 Sistem Informasi Akademik pada Kampus/Perguruan Tinggi

Sistem yang mengitegrasikan informasi baik dari sisi mahasiswa

maupun institusi pendidikan didalamnya. SIA ini membantu mengelola data

mahasiswa baik dari sisi keuangan dan akademik. Sehingga pengolahan

data terintegrasi dan memudahkan pencarian informasi yang dibutuhkan

tentang yang dibutuhkan mahasiswa dan kampus.

Page 17: SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF

14

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Penggunaan sistem informasi saat ini memudahkan pelaku bisnis

dan organisasi sehingga dalam mencapai tujuannya dilakukan efektif dan

efisien secara keseluruhan. Sehiingga pengendalian internal dapat

memenuhi fungsinya untuk menghasilkan informasi akuntansi yang tepat

waktu, relevan dan dapat dipercaya serta resiko terjadinya kekeliruan dalam

pencatatan atau perhitungan dapat diminimalisasiakan sehingga

mengurangi kemungkinan terjadinya kerugian.

Page 18: SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF

15

DAFTAR PUSTAKA

1. Hapzi Ali, 2016, Modul Sistem Informasi & Pengendalian Internal.

Mercu Buana

2. James A. Hall, 2007, Sistem Informasi Akuntansi 2, edisi 4,Salemba

Empat, Jakarta

3. http://www.ilmu-ekonomi.com/2012/03/pengendalian-intern-dalam-

sistem.html

4. https://getcharintegerina.wordpress.com/2012/04/19/jenis-jenis-

sistem-informasi-dan-contoh-aplikasinya/

5. http://www.kompasiana.com/bmgiovanni/pentingnya-sistem-

pengendalian-intern-dalam-

akuntansi_565dc53ef47e615a36b44b57