13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana,...

34
SIKLUS PROSES BISNIS PENDUKUNG Paper Untuk memenuhi Tugas SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL Disusun Oleh : Jemmy Esrom Serang NIM : 55516120030 Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA Program Studi Magister Akuntansi FAKULTAS PASCA SARJANA UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 2017

Transcript of 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana,...

Page 1: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

SIKLUS PROSES BISNIS PENDUKUNG

Paper

Untuk memenuhi Tugas

SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL

Disusun Oleh : Jemmy Esrom Serang

NIM : 55516120030

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

Program Studi Magister Akuntansi

FAKULTAS PASCA SARJANA

UNIVERSITAS MERCUBUANA

JAKARTA

2017

Page 2: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

Tanggapi dan Jawab Forum minggu ini dengan baik dan benar

Menurut saudara apa dampak perkembangan TI seperti dalam implementasi eXtensible

Bussiness Reporting Language (XBRL) berbasis web pada suatu perusahaan, berikan

contoh implementasinya pada perusahaan saudara atau contoh lain yang saudara ketahui.

Selamat menjawab Forum.

JAWABAN

Berikut tanggapan saya terkait forum minggu ini

Extensible Bisnis Reporting Language (XBRL) merupakan bahasa berbasis XML yang

menyediakan solusi yang efektif untuk persiapan, presentasi dan pertukaran Standar Pelaporan

Keuangan Internasional. XBRL - Extensible Bisnis Reporting Language - adalah kerangka kerja

kolaboratif yang dikembangkan untuk menciptakan terstandarisasi dan disesuaikan dengan

representasi digital dari laporan keuangan, pajak dan laporan bisnis lainnya secara rinci dan

ringkas dan data ekstrak. Pada tanggal 16 Maret 2005, SEC (Komisi Sekuritas Amerika Serikat)

mengeluarkan Peraturan Final 33-8529 yang mendorong pendaftar secara sukarela untuk

mengajukan tag informasi laporan keuangan pada Sistem pelaporan EDGAR dengan format

XBRL. Ini menandakan bahwa Amerika Serika bersiap untuk menukar format pelaporan

keuangannya kedalam format XBRL. Di Indonesia sendiri, BAPEPAM-LK tengah melakukan

pengkajian dan berencana mengadopsi XBRL dua tahun kedepan.

XBRL termasuk kedalam penyajian data keuangan interaktif. Salah satu penggunaan XBRL

adalah untuk mendefinisikan serta mempertukarkan informasi keuangan seperti laporan keuangan.

Komunikasi ini ditentukan oleh metadata yang disusun dalam taksonomi. Taksonomi tersebut

menggambarkan definisi konsep laporan individu serta hubungan antara konsep-konsep tersebut

dan makna semantik lainnya. XBRL menggunakan sintaks XML serta teknologi berbasis XML

lainnya seperti XML Schema, XLink, XPath, Namespace, dll untuk menjelaskan pengertian

semantiknya. Spesifikasi XBRL dikembangkan dan dipublikasikan oleh XBRL International, Inc.

(XII).

Page 3: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

KEUNTUNGAN XBRL

Menurut Gomaa, Markelevich, Shaw (2011), manfaat dari XBRL adalah memudahkan untuk

menerapkan teknik analisis keuangan, seperti analisis rasio guna membandingkan perusahaan atau

kinerja perusahaan yang sama dalam periode yang berbeda dalam proses yang jauh lebih mudah

daripada dengan laporan keuangan (non-interaktif) yang dihasilkan secara tradisional. Sedangkan

menurut BAPEPAM-LK, secara umum, manfaat XBRL adalah :

1. Meningkatkan kegunaan sistem pelaporan secara elektronik karena

mengimplementasikan : (a) Format yang sudah terstandar, sehingga menghasilkan

informasi dan data yang 'comparable' dan mudah untuk dianalisis, (b)Validasi secara

otomatis, sehingga meminimkan kesalahan input.

2. Memudahkan dilakukannya publikasi laporan (termasuk laporan keuangan) karena XBRL

dapat diolah kembali menjadi format yang diinginkan : PDF, HTML, Excel, TXT, dll.

3. Meningkatkan kemudahan akses informasi finansial, terutama bagi investor internasional,

karena XBRL menerapkan suatu standar identifikasi informasi. Investor luar negeri

dimungkinkan melakukan analisis mereka secara mandiri serta melakukan perbandingan

dengan menggunakan bahasa mereka sendiri.

4. Mempercepat pengambilan keputusan bisnis bagi investor.

Beberapa manfaat potensial praktis mengadopsi XBRL juga disampaikan oleh Cohen, Schiavina

and Servais (2005) yang meliputi :

1. Peningkatan pertukaran dalam dan antara organisasi.

2. Mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tugas-tugas pelaporan bisnis dan

yang mendasari proses.

3. Peningkatan kontrol lingkungan, mengurangi manipulasi data (baik dalam arti tidak

bersalah tetapi tidak efektif dan dalam arti lebih jahat).

4. Memfasilitasi perpindahan ke paperless pelaporan bisnis.

5. Membantu organisasi menyesuaikan diri dengan metode expanding industry-acceptance.

6. Didukung oleh vendor perangkat lunak utama yang memungkinkan fungsionalitas baru dan

efisiensi.

7. Peningkatan pembandingan dan analisis pelaporan informasi beberapa perusahaan bisnis.

Page 4: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

XBRL dapat diterapkan dalam berbagai jenis sektor bisnis, seperti perusahan, pemerintahan, bursa

efek, perbankan, perusahaan asuransi dan lain sebagainya. Serta memungkinkan pertukaran

informasi keuangan satu perusahaan dan perusahaan lainnya diseluruh dunia. Maka dari itu, XBRL

dapat dikatakan sebagai bahasa komunikasi bisnis. Berikut ini adalah beberapa contoh sektor

bisnis yang menggunakan XBRL:

XBRL dapat digunakan dalam berbagai jenis perusahaan, baik itu perusahaan manufaktur, jasa,

maupun dagang. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, manfaat yang diperoleh perusahaan

dengan menggunakan XBRL adalah dapat menghemat biaya dan hemat waktu. Hal ini disebabkan

XBRL dapat melakukan pengetikan ulang data atau tugas-tugas manual yang memakan waktu.

Akan tetapi, tidak semua vendor penyedia software akuntansi yang biasa digunakan oleh

perusahaan comfortable dengan XBRL. Maka dari itu untuk menerapkan XBRL perusahaan harus

mengdiskusikannya terlebih dahulu. Saat ini seiring perkembangan XBRL para vendor perangkat

lunak akuntansi mulai mengembangkan dan meng¬-upgrade sistemnya agar comfortable dengan

XBRL. Manfaat lainnya yang diperoleh perusahaan yang menggunakan XBRL adalah sebagai

berikut:

1. Dapat menghasilkan laporan keuangan konsolidasi dari seluruh devisi maupun anak

perusahaan dengan cepat dan handal

2. Meningkatkan keakurasian dan kehandalan data keuangan

3. Memberi kemudahan untuk melakukan analisis, peramalan, dan pengambilan keputusan.

Dan kemudahan dalam melakukan pengumpulan, penyusunan, dan penyimpanan data

4. Membantu pengambilan keputusan bisnis lebih cepat dan efisien

5. Membuat komunikasi antara perusahaan melalui internet dengan investor lebih efektif

6. Data keuangan dapat disajikan lebih transfaran dan mudah digunakan

7. Menyerderhanakan proses dan mengurangi biaya yang ada dalam peraturan pelaporan

pajak dan otoritas lainnya

8. Memungkinkan interaksi yang lebih tinggi dengan pihak rekanan, bank dan regulator

9. Dapat menghindari sistem perangkat lunak yang sulit dan berbayar

Contoh Kasus Penerapan XBRL

Page 5: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

Seperti yang kita ketahui Amerika Serikat melalui AICPA (American Institute of Certified

Public Accountans) merupakan negara yang pertama kali memperkenalkan dan mengembangkan

XBRL. Tujuan utamanya adalah untuk menyokong pelaksanaan pelaporan bisnis dan keuangan

berbasis XML. Berdasarkan penelitian disana ternyata XBRL sudah efektif dalam membantu

investor untuk mengambil keputusan investasi. Data yang diterbitkan oleh perusahaan di Amerika

yang dihasilkan dan dikumpulkan dalam format XML digital terbukti memiliki kualitas yang

tinggi dan juga memiliki interoperabilitas.

Sistem pelaporan keuangan dengan XBRL terbukti banyak memberikan keuntungan bagi para

pengguna laporan keuangan. Selain itu XBRL dapat diterapkan di berbagai bidang bisnis. Salah

satu perusahaan yang menerapkan XBRL dalam sistem pelaporannya adalah General Dynamics.

General Dynamics merupakan salah satu perusahaan di Amerika Serikat. General Dynamics

adalah sebuah perusahaan market leader industri penerbangan, kendaraan tempur, sistem

persenjataan dan peluru, sistem pembinaan dan marinir, dan sistem misi kritikal maklumat dan

teknologi. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1952 yang merupakan penggabungan dari Electric

Boat Company, Consoldated Vultee (CONVAIR) dan beberapa perusahaan lainnya. Setelah

diakuisisi awal tahun 1990-an, perusahaan menjual banyak barang yang berkaitan dengan

pertahanan. Komsumen General Dynamics ini di dominasi oleh pemerintah Amerika yaitu sekitar

72%, kemudian disusul oleh perusahaan komersial dan non-komersial Amerika masing-masing

sebesar 10%, dan sisanya 8% merupakan non-pemerintahan Amerika.

Berikut ini adalah contoh tampilan laporan keuangan General Dynamics yang menggunakan

XBRL:

Page 6: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

Gambar Laporan Laba Rugi Konsolidasi

Page 7: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

Gambar Neraca Konsolidasi

Gambar diatas adalah contoh tampilan laporan keuangan yang disajikan menggunakan XBRL.

Contoh dari tampilan laporan keuangan yang penulis pilih adalah laporan laba rugi dan neraca

konsolidasi. Dengan menggunakan XBRL pengguna laporan keuangan dapat memilih sendiri

informasi laporan keuangan apa yang ingin dia ketahui mulai dari laporan keuangan konsolidasi

sampai semua detail yang berhubungan dengan laporan keuangan. Dengan sistem ini laporan

keuangan dapat disajikan dengan lebih informatif, komunikatif dan efektif.

Kesimpulan

XBRL (eXtensible Bisnis Reporting Language) adalah sistem pelaporan keuangan berbasis

XML (Extensible Markup Language). Sistem pelaporan ini mendukung pemodelan informasi serta

ekspresi makna semantik yang biasanya dibutuhkan oleh pelaporan bisnis. Beberapa tahun

belakangan ini, XBRL mulai digunakan diberbagai negara di dunia. Penerapan sistem ini juga

direkomendasikan oleh lembaga internasional seperti lembaga pasar modal internasional

(Securities and Exchange Commission/SEC). Di Indonesia sendiri XBRL telah diterapkan di

beberapa perusahaan multinasional dan sedang dicanangkan akan diterapkan pula di BEI.

Page 8: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

XBRL menawarkan berbagai keunggulan seperti laporan keuangan dapat disajikan dengan lebih

transparan, mudah dipahami, diintegrasikan, dan dianalisis oleh siapa saja. Selain itu, XBRL

menawarkan keunggulan lainnya seperti realtime, low cost, borderless, dan memungkinkan

adanya interaksi yang tinggi. XBRL dapat dikatakan sebagai bahasa komunikasi elektronik bisnis

karena dapat menyampaikan informasi keuangan suatu bisnis dengan lebih transparan. Selain itu

juga dapat diterapkan di berbagai sektor bisnis seperti perusahaan, bursa efek, bank, regulator

pemerintah, dan lain sebagainya. Salah satu contoh kasus penerapan XBRL di perusahaan adalah

perusahaan General Dynamic asal Amerika Serikat.

Page 9: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

Jawablah Quiz minggu ini dengan baik dan benar

1. Seperti apakah Buku besar (general ledger) dan siklus pelaporan pada pada perusahaan

saudara atau yang saudara ketahui dan banyak digunakan di perusahaan.

2. Apa yang saudara ketahui tentang identifikasi major threat dalam aktivitas pelaporan

dan mengevaluasi kecukupan pengendalian internal.

Selamat menjawab Quiz.

JAWABAN

GENERAL LEDGER AND REPORTING SYSTEM ( LAPORAN BUKU BESAR DAN

SISTEM PELAPORAN )

GENERAL LEDGER AND REPORTING SYSTEM

Sistem buku besar dan sistem pelaporan keuangan merupakan dua sistem yang mempunyai

interdependensi operasional sehingga keduanya dipandang sebagai satu sistem tunggal yaitu

sistem buku besar dan pelaporan keuangan. General Ledger and Report System (GLARS)

mencakup proses-proses di tempat untuk memperbarui akun buku besar dan menyiapkan laporan

yang merangkum hasil kegiatan organisasi. Kegiatan dasar dalam GLARS adalah:

Update buku besar

Posting jurnal penyesuaian

Menyusun laporan keuangan

Menghasilkan laporan manajerial

Tiga pertama merupakan langkah dasar dalam siklus akuntansi

Page 10: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

Salah satu fungsi utama dari GLARS adalah untuk mengumpulkan dan mengatur data dari:

Masing-masing subsistem siklus akuntansi, yang menyediakan entri ringkasan yang

berkaitan dengan kegiatan rutin dalam siklus tersebut.

Bendahara, yang memberikan masukan sehubungan dengan kegiatan non-rutin seperti

transaksi dengan kreditor dan investor.

Departemen anggaran, yang memberikan nomor anggaran.

Controller, yang menyediakan jurnal penyesuaian

Informasi harus diorganisir untuk memenuhi kebutuhan pengguna internal dan eksternal.

Sistem ini harus dirancang untuk menghasilkan laporan periodik teratur dan untuk

mendukung pertanyaan real-time.

UPDATE UMUM BUKU BESAR

Kegiatan update umum Buku Besar merupakan posting yang berasal dari 2 sumber yaitu Siklus

transaksi (siklus Pendapatan, pengeluaran, system akuntansi biaya, dan system penggajian) untuk

transaksi rutin, dan kepadala bagian keuangan, untuk transaksi non-rutin seperti pengeluaran dan

penarikan obligasi serta pengeluaran dan penarikan saham. Jurnal yang digunakan untuk

memperbaharui catatan buku besar dapat didokumentasikan dalam sebuah dokumen yang disebut

jurnal voucer. Dokumen ini merupakan produk sampingan dari proses posting dan bukan

merupakan input. Namun dokumen ini cukup penting dalam proses penelusuran bagi seorang

auditor. Memperbarui buku besar terdir dari dua sumber yaitu:

Entri ringkasan jurnal transaksi rutin dari subsistem akuntansi.

Page 11: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

Jurnal individu entri untuk transaksi non-rutin dari bendahara. Contoh: Penerbitan atau

pembayaran utang dan bunga yang terkait.

Penerbitan atau pembelian kembali saham perusahaan dan membayar dividen pada saham

itu.

Entri jurnal sering didokumentasikan pada formulir yang disebut voucher jurnal.

Setelah memperbarui buku besar (GL), jurnal disimpan dalam file voucher jurnal.

POSTING JURNAL PENYESUAIAN

Pada tahap kedua siklus buku besar dan pelaporan adalah pembukuan transaksi penyesuaian.

Jurnal penyesuaian berasal dari kantor controller 's pada setiap akhir periode akuntansi (bulan,

kuartal, tahun, dll) dan setelah neraca saldo awal telah disiapkan. Neracasaldo daftar saldo untuk

semua rekening GL. Jika dicatat dengan benar, total semua saldo debit sama dengan total dari

semua saldo kredit.

Ada 5 jenis jurnal penyesuaian yaitu:

Accruals

Deferrals

Estimates

Re-evaluations

Error corrections

Page 12: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

1. Accrual merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat transaksi

yang telah terjadi namun belum dilakukan pembayaran atau belum ada penerimaan kas,

contohnya pendapatan bunga dan utang gaji.

2. Deferral merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat

transaksi perubahan status kas yang telah diterima tau dibayarkan sebelum jasa diberikan

atau diterima. Contohnya pengakuan terhadap pendapatan atau biaya yang telah diterima

kasnya atau dibayarkan sebelim akhir periode dan pada periode ini sebagian telah diakui.

3. Estimates merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk pencatatan

transaksi biaya yang terjadi dalam beberapa periode akuntansi. Contohnya depresiasi dan

biaya kerugian piutang.

4. Re-evaluations merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat

selisih antara angka yang tercatat dan angka dari hasil perhitungan fisik asset atau sebagai

akibat perubahan kebijakan akuntansi yang dilakukan.

5. Error-correction merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat

koreksi kesalahan dalam rekening-rekening buku besar.

MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN

Tahap ketiga dalam siklus ini adalah penyusunan laporan keuangan. Laporan laba-rugi harus

dibuat pertama kali, dengan menggnakan data dari saldo-saldo rekening pendapatan dan biaya

yang tercantumkan dalam neraca saldo setelah disesuaikan. Tahap kedua adalah membuat neraca.

Untuk membuat neraca ada 2 alternatif yang dapat yang dapat dilakukan, yaitu: (1) menyususn

terlebih dahulu laporan perubahan modal,kemudan menyusun neraca dengan menggunaan data

Page 13: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

neraca saldo setelah disesuaikan ditambah datadari laporan modal,(2) menutup buku ( menihilkan

saldo rekening- rekening pendapatan dan biaya, dan mentransfer laba bersih ke rekening laba

ditahan atau rekeing modal)., dan menyusun neraca.

Jika proses pada alternatif kedua itu dilakukan dengan menggunkan cara manual, hal ini umumnya

dilakukan setiap akhir periode saja( setahun sekali). Dengan menggunakan komputer, maka proses

tersebut pada periode-periode yang lebih pendek. Tahap ketiga, laporan yang dibuat adalah laporan

arus kas. Laporan ini disusun dengan menggunakan data dari neraca dan laba rugi ditambah

informasi tentang kegiatan pendanaan dan investasi.

Kegiatan dalam penyusunan laporan keuangan adalah sebagai berikut:

Susunlah laporan laba rugi

Siapkan ayat jurnal penutup

Siapkan laporan ekuitas pemegang saham

Siapkan neraca keuangan

Siapkan laporan arus kas

PENYUSUNAN LAPORAN MANAJERIAL

Tahap akhir dari siklus buku besar dan pelapiran adalah pembuatan berbagai macam laporan

manajemen. Pada dasarnya laporan manajemen dibagi menjadi dua, yaitu : (1) lapotan kontrol

buku besar dan (2) anggaran. Laporan kontrol buku besar antara lain berupa daftar jurnal voucher

yang diurutkan atas dasar nomor urut, nomor (kode) rekening, tanggal dan daftar saldo rekening.

Laporan ini digunakan untuk mengecek ketelitian proses posting.

Page 14: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

Laporan anggaran digunakan untuk keperluan perencanaan dan penilaian kinerja. Anggran

operasional berisi anggran pengeluaran dan pendapatan untuk setiap unit dalam organisasi.

Anggaran pengeluaran modal menunjukan rencana arus masuk dan arus keluar kas untuk setiap

proyek. Anggaran arus kas membandingkan estimasoi arus kas dengan rencananya dan digunakan

untuk menentukan kebutuhan kas. Laporan anggaran dan kinerja harus didasarkan pada akuntansi

pertanggung jawaban.

Isi laporan kinerja anggaran harus disesuaikan dengan sifat unit yang sedang dievaluasi.

· Pusat biaya

· Pusat pendapatan

· Pusat laba

· Pusat investasi

XBRL: MEREVOLUSI PELAPORAN PROSES

Sementara laporan keuangan muncul secara elektronik dalam berbagai format, sampai saat ini

penyebaran informasi ini adalah rumit dan tidak efisien.

Penerima (SEC, IRS, dll) diperlukan informasi dalam berbagai format yang memakan

waktu.

Juga kondusif untuk kesalahan, karena masuk kembali informasi itu sering diperlukan.

Masalah mendasarnya yaitu : kurangnya standar untuk mengidentifikasi isi data.

Solusi dalam maslah ini adalah Extensible Business Reporting Language (XBRL)

Sebuah varian dari XML dirancang khusus untuk berkomunikasi isi data keuangan.

Membuat tag untuk setiap item data seperti tag HTML.

Page 15: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

Nama tag menentukan item baris dalam laporan keuangan.

Bidang lain dalam tag menyediakan informasi seperti tahun, unit ukuran, dll

Vendor perangkat lunak utama mengembangkan alat untuk secara otomatis menghasilkan kode

XBRL sehingga akuntan dimudahkan tanpa perlu menulis kode. XBRL memberikan dua manfaat

utama yaitu:

Organisasi dapat mempublikasikan laporan keuangan mereka pada waktu dalam format

yang bisa digunakan.

Penerima tidak akan lagi perlu secara manual masuk kembali data yang mereka peroleh

secara elektronik sehingga alat pendukung keputusan dapat menganalisis mereka. (Berarti mencari

data di Internet akan lebih efisien dan akurat).

Manfaat XBRL ini berlaku untuk bertukar informasi keuangan baik eksternal dan internal. XBRL

memberikan contoh yang bagus tentang bagaimana akuntan dapat berpartisipasi aktif dalam

pembangunan Teknoligi Informasi, karena profesi akuntansi dipelopori perkembangannya.

PENGENDALIAN: TUJUAN, ANCAMAN, DAN PROSEDUR

Dalam buku besar dan sistem pelaporan (atau siklus ada), sebuah AIS yang dirancang dengan baik

harus menyediakan pengendalian yang memadai untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan berikut

terpenuhi:

· Semua transaksi diotorisasi dengan benar

· Semua transaksi yang dicatat valid

· Semua transaksi yang valid dan resmi dicatat

· Semua transaksi dicatat dengan akurat

· Aset sudah terjamin dari kehilangan atau pencurian

Page 16: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

· Aktivitas bisnis yang dilakukan efisien dan efektif

· Perusahaan ini dalam mematuhi semua hukum dan peraturan yang berlaku

· Semua pengungkapan penuh dan adil

Ada beberapa tindakan perusahaan dapat mengambil sehubungan dengan siklus untuk mengurangi

ancaman dari kesalahan atau penyimpangan. Ini termasuk:

Menggunakan, dokumen mudah lengkap sederhana dengan instruksi yang jelas

(meningkatkan akurasi dan reliabilitas).

Menggunakan kontrol aplikasi yang sesuai, seperti pemeriksaan validitas dan pemeriksaan

lapangan (meningkatkan akurasi dan reliabilitas).

Menyediakan ruang pada bentuk untuk merekam yang selesai dan yang dikaji bentuk

(mendorong otorisasi yang tepat dan akuntabilitas).

Dokumen pra-penomoran (mendorong pencatatan transaksi yang valid dan hanya berlaku).

Membatasi akses ke dokumen kosong (mengurangi risiko transaksi yang tidak sah).

Pada bagian berikut, akan membahas tentang ancaman yang mungkin timbul dalam sistem buku

besar dan pelaporan, serta kontrol yang dapat mencegah ancaman tersebut. Ancaman utama dalam

sistem buku besar dan pelaporan adalah:

ANCAMAN 1: Kesalahan dalam Memperbarui General Ledger dan General report.

ANCAMAN 2: Rugi, Perubahan, atau Pengungkapan tidak sah Data Keuangan .

ANCAMAN 3: Poor Performance( Kinerja Miskin) .

Page 17: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

ANCAMAN 1: Kesalahan dalam Memperbarui General Ledger dan General report.

Kesalahan yang terjadi dalam pemutakhiran buku besar dapat mengakibatkan buruknya proses

pengambilan keputusan yang menggunakan informasi salah dalam pelaporan keuangan. Prosedur

pengendalian yang berhubungan dengan pengolahan data dibagi menjadi 3 kategori, yaitu (1)

pengawasan edit input dan pemrosesan, (2) laporan pengawasan dan rekonsiliasi, dan (3)

pemeliharaan jejak audit yang memadai.

Pengawasan Edit terhadap Input, dan Pemrosesan. Dua jenis jurnal yang digunakan untuk

memutakhirkan buku besar adalah: (1) ihtisar jurnal dari siklus SIA lainnya, dan (2) jurnal yang

dibuat oleh bagian keuangan atau kepala bagian akuntansi. Jurnal yang pertama

merupakan output dari serangkaian tahap pemrosesan, yang masing-masing merupakan subyek

bagi berbagai prosedur pengawasan aplikasi yang dirancang untuk menjamin akurasi dan

kelengkapan data. Konsekuensinya, pengawasan utama edit input bagi ihtisar jurnal ini mencakup

pengecekan tanggal untuk menjamin bahwa transaksi tersebut merupakan transaksi yang terkini

dan belum di-posting.

Jurnal yang dibuat oleh kepala bagian akuntansi dan kepala bagian keuangan adalah jurnal

asli yang baru saja dibuat. Konsekuensinya, diperlukan jenis-jenis pengawasan inputedit dan

pemrosesan berikut untuk menjamin bahwa transaksi tersebut akurat dan lengkap:

1. Cek validasi (validity check) untuk menjamin bahwa rekening buku besar tersedia

untuk setiap nomor rekening yang deverensi oleh semua jurnal.

2. Cek bentuk data (field check) untuk menjamin bahwa data pada field dalam sebuah

jurnal berisi data numeric.

Page 18: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

3. Zero-balance check untuk menjamin bahwa total debit sama dengan total kredit

dalam sebuah jurnal.

4. Uji kelengkapan (completeness test) untuk menjamin bahwa semua data yang

relevan telah dicatat. Adalah penting bahwa semua jurnal dapat diidentifikasi sehingga

informasi ini memiliki daya telusur audit.

5. Uji pengulangan data (redundand data check) untuk mencocokkan nomor rekening

dengan nama rekening, guna menjamin kebenaran rekening buku besar yang

menerima posting. Untuk sistem entry data on-line, prosedur ini disebut closed-loop

verivication.

6. Penetapan file standar jurnal penyesuaian untuk penyesuaian yang sering terjadi

pada akhir periode, seperti biaya depresiasi. Akurat input diperbaiki tanpa memulang

pemasukan data. Kemungkinan lupa membuat jurnal penyesuaian jenis ini juga dapat

dikurangi, sehingga menjamin kelengkapan input.

7. Cek tanda aritmatika (sigh check) saldo rekening buku besar sesaat setelah

dilakukan pemutakhiran, untuk memastikan bahwa saldonya tepat.

8. Perhitungan total run-to-run, untuk memastikan akurasi pemrosesan

kelompok voucher jurnal. Komputer menghitung saldo baru rekening buku besar, atas

dasar saldo awal, total debit dan total kredit yang dimasukkan ke dalam rekening yang

bersangkutan, dan kemudian membandingkannya dengan saldo rekening buku besar. Jika

terjadi antara perbedaan keduanya, harus segera dilakukan investigasi.

Laporan Kontrol dan Rekonsiliasi.

Penggunaan laporan control dan rekonsiliasi dapat mendeteksi apaka ada kesalahan yang dibuat

Page 19: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

selama proses pemutakhiran buku besar. Salah satu bentuk rekonsiliasi yang digunakan dalam

system manual adalah pembuatan neraca saldo, yang menunjukkan apakah total debit dan total

kredit seimbang, hal ini menunjukkan adanya kesalahan atau ketidaktelitian proses pencatatan.

Dalam system berbasis computer, penggunaan rekening kliring dan rekeningsuspense (rekening

penyeimbang) menjamin bahwa rekening buku besar selalu seimbang. Pada akhir periode semua

rekening khusus tersebut harus bersaldo nol, berarti terjadi kesalahan selama proses pemutakhiran

buku besar.

Laporan kontrol dapat membantu mengidentifikasi sumber kesalahan yang terjadi dalam

proses pemutakhiran buku besar. Daftar voucher jurnal urut nomor rekening memudahkan

mengidentifikasi penyebab kesalahan yang berpengaruh terhadap sebuah rekening buku besar.

Daftar voucher jurnal ini juga dapat menunjukan ketiadaan beberapa posting. Akhirnya, daftar

jurnal umum menunjukkan rincian (nomor rekening, kode referensi sumber, nama rekening, angka

yang didebit atau kredit) untuk setiap jurnal yang di-posting ke buku besar. Laporan ini

menunjukkan apakah otal debit dan total kredit yang di-posting-kan ke buku besar sama

angkanya. Jejak Audit.

Jejak audit ini memberikan informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktifitas-aktifitas

sebagai berikut:

1. Menelusur transaksi dari dokumen sumber asli kerekening buku besar, dan ke laporan atau

dokumen lain yang menggunakan data pada dokumen sumber.

2. Menelusur dokumen-dokumen yang muncul kembali dalam sebuah laporan atau dokumen

lain melalui buku besar ke dokumen sumber aslinya.

3. Menelusur seluruh perubahan dalam rekening buku besar dari saldo awal ke saldo akhir.

Page 20: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

ANCAMAN 2: Rugi, Perubahan, atau Pengungkapan tidak sah Data Keuangan .

Akses ke buku besar oleh karyawan yang tidak berhak dapat berakibat data yang bersifat rahasia

bocor ketangan pesaing/merusak validitas dalam buku besar. Akses semacam ini juga dapat

menciptakan peluang untuk melakukan pencurian aktifa,oleh karena itu, perusahaan perlu

memiliki sistem pengawasan yang memadai untuk mencegah akses kbuku besar secaratidak sah.

Identitas dan pemakai harus digunakan untuk mengawasi akses ke buku besardan untuk memaksa

adanya pemisahan tugas dengan pembatasan fungsi yang akan dilaksanakan oleh setiap karyawan

yang legitimate. Sebagai contoh, karyawan yang bertugas menjaga aktiva atau memiliki wewenang

untuk mengontrolisasi pengeluaran barang tidak diperbolehkan memuktahirkan buku besar.

Contoh lain manajemen harus diberi wewenang “hanya” dapat membaca catatan buku besar.

Matrix pengendalian akses harus membatasi fungsi-fungsi yang dapat dilaksanakan pada berbagai

terminal di kantor kepala bagian akuntansi

Pengendalian tergadap pembuatan catatan foucherv= jurnal juga penting karena mereka

mengotorisasi perubahn kesaldo rekening buku besar. Dengan demikian sistem harus mengecek

eksistensi kode otorisasi yang falid pada setiap jurnal. Jika hal ini tidak dilakukan, itegritas buku

besartidak terganggu. Kode otorisasi juga ikut membentuk jejak audit. Insfeksi terhadap jejak audit

memungkinkan deteksi terhadap akses ke buku besar secara tidak sah.

ANCAMAN 3: Poor Performance (Kinerja Miskin)

Buku besar adalah sebuah komponen kunci dalam sebuah sistem informasi akuntansi sebuah

perusahaan oleh karena itu, perusahaan perlu menetapkan prosedur pembuatan cadangan data

(back up) dan prosedur pemulihan untuk memulihkannya pengawasan back up mencakup :

Page 21: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

1. Penggunaan lebel internal dan eksternal untuk melindungi data terhadap kerusakan

yang tidak sengaja terhadap buku besar.

2. Pembuatan cadangan secara reguler (teratur terhadap buku besar). Minimum 2 copy

cadangan data buku besar harus dibuat. 1copyharus diletakan di lokasi pengolahan

data,sehingga setiap dibutuhkan segera tersedia. 1 copy lagi harus diletakan diloksi diluar

perusahaan (misalnya di simpan di bank dalam safe deposite box) untuk mengantisipasi

terjadinya bencana seperti terjadinya banjir,kebakaran,dll.

3. Selain itu rencana pemulihan bencana ( disaster recovery planning ) juga penting.

Dengan meningkatan ketergantungan perusahaan terhadap EDI,EFT,dan internet untuk

melaksanakan aktivitas bisnis harian,tidak ada satu pun perusahaan dapat survive untuk

jangka waktu lama,jika komputernya tidak dapat berfungsi dengan baik.dengan

dimilikinya rencana pemulihan rencana ini,maka sebuah perusahaan yang mengalami

bencana dapatsegera melaksanakan aktifitasnya beberapa hari setelah bencana.

PENDUKUNG KEBUTUHAN INFORMASI MANAJEMEN

Tiga alat atau kemampuan dapat sangat berguna untuk manajemen dalam pengambilan keputusan:

Balanced scorecard

Data warehouse

Desain yang tepat dari grafik data keuangan

BALANCED SCORECARD

Balanced scorecard adalah laporan yang memberikan perspektif multi-dimensi pada kinerja

organisasi. Berisi langkah-langkah yang berkaitan dengan empat perspektif organisasi:

Page 22: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

1. Finansial

2. Pelanggan

3. Operasi internal

4. Inovasi dan pembelajaran

Balanced scorecard menunjukkan:

· Tujuan organisasi untuk masing-masing dari empat dimensi

· Langkah-langkah khusus kinerja dalam mencapai tujuan tersebut.

Ini memberikan gambaran yang lebih komprehensif dari kinerja organisasi daripada ukuran

finansial saja. Dirancang dengan baik, digunakanuntuk mengukur aspek kunci dari strategi

organisasi dan mencerminkan hubungan sebab akibat penting.

Sehubungan dengan tujuan, Banyak organisasi keliru menggunakan standar industri dalam

merancang Scorecard seimbang mereka. Pendekatan ini membatasi kinerja terhadap para

pesaingnya dan gagal untuk mempertimbangkan organisasi perusahaan s kekuatan dan kelemahan

yang unik. Sebagai CONTOH: manajemen puncak Dumbledore Asuransi Perseroan menyepakati

tiga tujuan keuangan kunci:

Peningkatan pendapatan stream melalui penjualan produk-produk baru.

Peningkatan profitabilitas yang tercermin dari return on equity.

Mempertahankan arus kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban.

Page 23: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

Mereka kemudian menciptakan hipotesis berikut (atau hubungan sebab akibat) bagaimana tujuan-

tujuan ini dapat dicapai:

1. Jika kita meningkatkan pelatihan karyawan (inovasi dan dimensi belajar), yang

harus meningkatkan kualitas layanan kami (dimensi operasi internal).

2. Jika kita meningkatkan kualitas layanan kami (dimensi operasi internal), yang

harus meningkatkan kepuasan pelanggan kami (dimensi pelanggan) dan menyebabkan

kita untuk mengambil pangsa pasar yang lebih besar.

3. Meningkatkan kepuasan pelanggan dan pangsa pasar (dimensi pelanggan) karena

itu harus menghasilkan peningkatan profitabilitas (dimensi keuangan).

Menganalisis tren dalam tindakan-tindakan yang sebenarnya memungkinkan manajemen

Dumbledore untuk menguji validitas hipotesis mereka: Jika perbaikan dalam satu perspektif tidak

menghasilkan perbaikan yang diharapkan di daerah lain, manajemen puncak harus mengevaluasi

kembali dan merevisi hipotesis mereka. Kemampuan untuk menguji dan menyempurnakan strategi

mereka adalah salah satu manfaat utama dari balanced scorecard.

Ada beberapa cara dalam mengembangkan balanced scorecard yaitu Top manajemen harus

menentukan tujuan yang akan dikejar dalam setiap dimensi ,seperti Akuntan dan IS professional

dalam membantu mereka memilih tindakan yang tepat untuk melacak pencapaian tujuan-tujuan

tersebut. Selanjutnya memberikan masukan pada kelayakan mengumpulkan data untuk

menerapkan berbagai langkah.

MENGGUNAKAN GUDANG DATA UNTUK KECERDASAN BISNIS

Manajemen harus terus-menerus memantau dan mengevaluasi kinerja keuangan dan operasi

organisasi dalam terang tujuan strategis dan harus mampu mengubah rencana dengan cepat ketika

Page 24: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

perubahan lingkungan. Mereka mungkin mengadopsi sistem ERP dan sistem AIS terintegrasi

untuk memfasilitasi kegiatan tersebut. Namun, sistem ini dirancang terutama untuk mendukung

kebutuhan pengolahan transaksi, dan biasanya berisi data hanya untuk tahun fiskal saat ini dan

mungkin satu bulan tambahan. Tetapi pengambilan keputusan strategis membutuhkan akses ke

sejumlah besar data historis. Untuk mengisi kebutuhan ini, organisasi sedang membangun

database terpisah yang disebut data warehouse .

Ini biasanya database besar yang berisi kedua data rinci dan dirangkum untuk beberapa

tahun.

Mereka terpisah dari AIS.

Organisasi juga dapat membangun terpisah, gudang kecil, yang disebut data mart , untuk

fungsi-fungsi individual seperti keuangan atau sumber daya manusia.

Gudang data dan data mart diperbarui secara berkala untuk mencerminkan hasil transaksi yang

telah terjadi sejak update terakhir. Mereka terstruktur berbeda dari database proses transaksi:

Database proses transaksi dirancang untuk meminimalkan redundansi dan memaksimalkan

efisiensi update.

Data warehouse yang sengaja dirancang untuk menjadi berlebihan untuk memaksimalkan

efisiensi query.

Mereka biasanya dimensi di alam.

Kebanyakan menggunakan skema bintang

Bisnis intelijen adalah proses mengakses data di gudang dan menggunakannya untuk pengambilan

keputusan strategis. Dua teknik dasar:

Page 25: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

Online analytical processing (OLAP)

Data mining

Kontrol yang tepat diperlukan untuk data warehouse adalah Kontrol validasi data sangat penting

untuk menjaga akurasi data. Serta proses verifikasi keakuratan data, alias scrubbing , sering salah

satu yang paling langkah memakan waktu dan mahal. Informasi harus dilindungi dari pesaing atau

dari kehancuran dengan menggunakan:

Kontrol akses

Enkripsi

Ketentuan Backup

PRINSIP GAMBAR DESAIN

Akuntan dan IS profesional dapat membantu manajemen menangani informasi yang berlebihan

dengan menyiapkan grafik yang menyoroti dan meringkas fakta-fakta penting. Grafik yang

dirancang dengan baik membuatnya mudah untuk mengidentifikasi dan memahami tren dan

hubungan. Grafik buruk dirancang dapat mengganggu pengambilan keputusan. Ada beberapa

prinsip yang membuat bar chart mudah dibaca:

Gunakan judul yang merangkum pesan dasar.

Sertakan nilai data dengan setiap elemen bukannya label sumbu vertikal - memfasilitasi

perhitungan mental dan analisis

Gunakan 2-dimensi, bukan 3-dimensi, bar - membuatnya lebih mudah untuk secara akurat

menilai besarnya perubahan dan tren.

Page 26: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

Gunakan berbagai nuansa abu-abu atau warna bukan pola, titik, atau garis-garis. Mereka

lebih mudah untuk membedakan

Banyak laporan tahunan berisi grafik yang melanggar prinsip-prinsip ini:

Beberapa dilakukan secara otomatis oleh perangkat lunak. Beberapa dilakukan dengan

sengaja. Tidak ada pedoman otoritatif dalam GAAP atau audit standar yang melarang perilaku

ini, meskipun hasilnya bisa menipu.

KESIMPULAN

Sistem buku besar dan pelaporan mengintegrasikan serta meringkas hasil-hasil berbagai subsistem

akuntansi dari siklus pendapatan, pengeluaran, produksi dan sumber daya manusia. Buku besar

adalah file utama pusat dalam SIA. Akibatnya merupakan hal yang penting untuk

mengimplementasikanprosedur pengendalian agar dapat memastikan akurasi dan keamananya.

Pengendalian yang penting meliputi pemeriksaan edit catatan, voucer jurnal yang dimasukkan

kedalam buku besar, pengendalian akses, jejak audit yang memadai, serta prosedur pembuatan

cadangan dan pemulihan dari bencana yang tepat.

Output yang dihasilkan oleh system buku besar terbagi dalam dua kategori utama yaitu laporan

keuangan dan manajerial. Laporan keuangan dibuat secara periodikdan disebarkan baik ke user

internal maupun eksternal. Laporan manajerial dibuat hanya untuk pemakaian internal karenanya

sering kali memasukkan perbandingan antara kinerja actual dengan yang dianggarkan. Kegunaan

laporan-laporan ini baik disajikan dalam bentuk table ataupun grafik, dipengaruhi oleh seberapa

baik mereka didesain.

Page 27: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

Sistem buku besar harus mampu mendukung pemrosesan pertanyaan dari pembuat

keputusan. Hal ini membutuhkan pengendalian yang mencukupi untuk membatasi akses ked an

operasi yang di izinkan atas data dalam buku besar.mendesain buku besar agar sesuai dengan

model data relasional akan memfasilitasi pemrosesan dengan membuat data lebih mudah diakses

melalui alat desktop yang dapat ditemukan sebagian besar computer pribadi. Organisasi harus

memberikaninformasi keberbagai jenis user termasuklembaga pemerintahan, analisis

industry,lembaga keuangan,dan berbagai pengambil keputusan individual. XBRL memberikan

mekanisme untuk memberikan efisiensi dalam menghasilkan informasi semacam ini dari sumber

eksternal

2. Apa yang saudara ketahui tentang identifikasi major threat dalam

aktivitas pelaporan dan mengevaluasi kecukupan pengendalian internal.

Threats (ancaman)

Ancaman merupakan kebalikan dari sebuah peluang, ancaman meliputi faktor-faktor lingkungan

yang tidak menguntungkan bagi sebuah lembaga pendidikan. Jika sebuah ancaman tidak

ditanggulangi maka akan menjadi sebuah penghalang atau penghambat bagi maju dan peranannya

sebuah lembaga pendidikan itu sendiri. Contoh ancaman tersebut adalah minat peserta didik baru

yang menurun, motivasi belajar peserta didik yang rendah, kurangnya kepercayaan masyarakat

terhadap lembaga pendidikan tersebut dan lain-lain.

ancaman adalah segala sesuatu yang terjadi akibat trend perkembangan (persaingan) dan tidak bisa

dihindari. Ancaman juga bisa dilihat dari tingkat keparahan pengaruhnya (seriousness) dan

Page 28: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

kemungkinan terjadinya (probability of occurance). Sehingga ancaman tersebut dapat

dikategorikan sebagai berikut:

a. Ancaman utama (Major Threats) adalah ancaman yang kemungkinan terjadinya tinggi dan

dampaknya besar. Untuk ancaman utama ini, diperlukan beberapa planning yang harus dilakukan

institusi untuk mengantisipasi.

b. Ancaman tidak utama (Minor Threats) adalah ancaman yang dampaknya kecil dan

kemungkinan terjadinya kecil

c. Ancaman moderate (Moderate Threats) berupa kombinasi tingkat keparahan yang tinggi

namun kemungkinan terjadinya rendah dan sebaliknya.

untuk mengatasi kelemahan atau ancaman tersebut, sekolah mencari alternatif-alternatif langkah-

langkah memecahkan persoalan, sebagai berikut:

1. Pengaktifan kegiatan MGMP sekolah

Berdasarkan pada hasil analisis, disebutkan bahwa jumlah guru cukup tetapi suasana belajar belum

cukup kondusif akibat metode mengajar guru kurang bervariasi. Melalui MGMP sekolah

diharapkan dapat mengatasi persoalan, termasuk bagaimana menyiasati kurikulum yang padat dan

mencari alternatif pembelajaran yang tepat serta menemukan berbagai variasi metode dalam

mengajarkan setiap mata pelajaran yang diajarkan. Kegiatan ini di bawah koordinasi Wakil Kepala

Sekolah bidang Kurikulum dan untuk setiap matapelajaran dipimpin oleh guru senior yang

ditunjuk oleh Kepala Sekolah. MGMP minimal bertemu satu kali per minggu guna menyusun

strategi pengajaran dan mengatasi masalah yang muncul.

Page 29: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

MGMP sekolah juga menyusun dan mengevaluasi perkembangan kemajuan belajar sekolah.

Evaluasi kemajuan dilakukan secara berkala dan hasilnya digunakan untuk menyempurnakan

rencana berikutnya. Kegiatan MGMP sekolah yang dilakukan dengan intensif, dapat dijadikan

sebagai wahana pengembangan diri guru untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan guru

serta menambah pengetahuan dan keterampilan dalam bidang yang diajarkan, terutama ditujukan

untuk guru-guru yang mengajar bukan bidangnya (teacher mismatch).

2. Pengiriman guru mengikuti pelatihan

Sebagai alternatif, sekolah dapat mengirimkan guru-guru secara bergiliran untuk mengikuti

pelatihan pada lembaga yang dianggap potensial dan berpengalaman. Pengiriman guru ini,

dimaksudkan untuk memberikan tambahan pengetahuan dan keterampilan guru, baik dalam

bidang keahlian/substansi, metode pengajaran, maupun berbagai metode evaluasi, setelah melalui

proses identifikasi kebutuhan yang dilakukan secara cermat oleh sekolah. Program ini dapat

mendorong sekolah untuk mengalokasikan sebagian anggarannya untuk peningkatan SDM, yang

selama ini belum secara optimal dilakukan.

Selain itu, untuk mengatasi kelemahan tersebut, sekolah melalui kegiatan MGMP dapat

mengundang ahli dari luar, baik ahli substansi mata pelajaran untuk membantu guru dalam

memahami materi yang masih dianggap sulit atau membantu memecahkan masalah yang muncul

di kelas, maupun berbagai metode pengajaran untuk menemukan cara yang paling sesuai dalam

memberikan materi mata pelajaran tertentu.

3. Peningkatan disiplin siswa

Berdasarkan hasil analisis, dinyatakan bahwa disiplin siswa sangat rendah, baik dalam mengikuti

aturan dan tata tertib sekolah, maupun dalam mengikuti pelajaran dan mengakibatkan lingkungan

Page 30: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

sosial sekolah menjadi kurang kondusif. Diperlukan adanya peningkatan disiplin siswa untuk

menciptakan iklim sekolah yang lebih kondusif dan dapat memotivasi siswa dalam belajar.

Adanya dukungan guru yang cukup, sekolah dapat membuat aturan dan tata tertib yang baik dan

memadai. Tata tertib yang dibuat dan disepakati tersebut harus ditaati, khususnya oleh siswa dan

warga sekolah lainnya, termasuk guru, karyawan, dan juga kepala sekolah. Aturan tersebut dapat

meliputi tata tertib waktu masuk dan pulang sekolah, kehadiran di sekolah dan di kelas serta

mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung, dan tata tertib sekolah lainnya.

Dengan meningkatnya disiplin siswa, diharapkan dapat meningkatkan efektivitas jam belajar

sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan meningkatkan iklim belajar yang lebih kondusif

untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik.

4. Pembentukan kelompok diskusi terbimbing

Kelompok diskusi terbimbing ini dibentuk untuk mengatasi siswa yang kurang persiapan untuk

belajar di sekolah. Kegiatan diskusi ini, minimal 1 kali per minggu untuk setiap mata pelajaran di

luar jam pelajaran sekolah. Pembentukan kelompok dilakukan oleh siswa dan dibimbing oleh guru.

Dalam setiap kegiatan diskusi dapat dihadirkan narasumber yang berasal dari guru, alumni, atau

orang lain yang dianggap ahli dalam mata pelajaran yang berkaitan dan bertempat tinggal di sekitar

kelompok tersebut berada.

Adanya dukungan orangtua dalam meningkatkan motivasi belajar, memberikan peluang dan

kesempatan melaksanakan kegiatan kelompok diskusi, yaitu setiap kali pertemuan dapat

menggunakan rumah anggota kelompok secara bergiliran. Setiap kelompok diskusi menunjuk

pemimpin kelompok dan guru pembimbingnya.

Page 31: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

Untuk keperluan pengembangan materi pada MGMP sekolah, setiap guru pembimbing dapat

menyampaikan hasil diskusi kelompok, sehingga terjadi saling tukar pengalaman dan saling

membantu bila terjadi kesulitan. Kelompok diskusi terbimbing ini, sebaiknya melibatkan guru

pembimbing (BK), khususnya untuk meningkatkan motivasi siswa serta membimbing siswa untuk

menghindari pengaruh pergaulan sosial yang negatif.

5. Peningkatan pengadaan buku

Dari hasil analisis, ternyata sekolah masih memerlukan buku-buku bacaan wajib maupun

penunjang untuk mendukung kegiatan belajar siswa. Pengadaan buku pustaka diarahkan untuk

mendukung kegiatan guru mengajar, termasuk kegiatan MGMP sekolah dan mendukung belajar

siswa. Untuk mendukung kegiatan guru, diadakan buku-buku pedangan guru dari sumber yang

relevan. Sedangkan untuk mendukung belajar siswa, diadakan buku-buku yang diperlukan siswa

untuk pendalaman materi ebtanas.

Pengadaan buku-buku tersebut hendaknya dimulai dengan melakukan identifikasi buku-buku yang

dibutuhkan oleh guru dan siswa dan mencatat buku-buku yang tidak ada atau tidak mencukupi

kebutuhan sekolah. Berbagai cara dapat dilakukan untuk memenuhi kekurangan buku-buku

tersebut, antara lain dengan mengadakan kerjasama dengan perpustakaan pada instansi lain yang

mempunyai potensi untuk membantu pengadaan buku sekolah, atau sekolah dapat membeli buku-

buku tersebut secara langsung apabila tersedia dana untuk pengembangan perpustakaan.

6. Peningkatan layanan perpustakaan

Di samping pengadaan buku-buku, perlu diupayakan peningkatan pengetahuan dan keterampilan

pengelola perpustakaan untuk meningkatkan layanan perpustakaan. Apabila dimungkinkan,

sekolah dapat memberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan singkat bagi pengelola

Page 32: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

perpustakaan. Hal yang lebih penting sekolah memperhatikan peningkatan dan pengembangan

perpustakaan untuk dapat menyediakan buku-buku yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan

keperluan guru dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Hal ini dapat berarti

sekolah memiliki kewajiban untuk memperhatikan penyediaan anggaran perpustakaan yang

disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki sekolah.

Pada sasaran kedua, sekolah mengidentifikasi kelemahan dan ancaman yang dihadapi untuk

mencapai sasaran menjadi finalis pada tingkat Kota/Kabupaten dalan bidang olahraga bola voli,

yaitu waktu pelatihan yang kurang intensif dan tidak ada pengalaman guru dalam melatih bola voli

secara profesional serta sekolah tidak pernah melakukan uji-tanding ke sekolah lain. Di samping

itu, terbatasnya fasilitas pengembangan olahraga bola voli pada tingkat Kecamatan maupun Kota

dan kondisi lapangan bola voli di sekolah dalam keadaan rusak sebagian. Berbagai peralatan

olahraga voli yang dimiliki sekolah juga masih kurang, termasuk bola voli. Selanjutnya, untuk

mengatasi kelemahan atau ancaman tersebut, sekolah melakukan beberapa langkah sebagai

alternatif untuk memecahkan persoalan, sebagai berikut:

1. Pengaktifan tim bola voli sekolah

Hasil analisis menyebutkan bahwa minat siswa terhadap olahraga bola voli cukup tinggi, ditandai

dengan cukup banyak siswa (hampir 80%) yang siap mengikuti pelatihan olahraga ini. Sementara

latihan yang diadakan sekolah kurang dari 1x seminggu atau bahkan tidak ada latihan sama sekali.

Hal ini menunjukkan bahwa sekolah kurang memberi perhatian yang tinggi terhadap olahraga bola

voli, walaupun banyak siswa yang berminat untuk mengikutinya.

Page 33: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

Untuk itu, diperlukan penggalakan kegiatan olahraga bola voli dengan mengaktifkan kembali tim

voli pada tingkat sekolah, melalui sosialisasi dan pembentukan tim kelas atau gabungan beberapa

kelas dengan harapan memperoleh bibit pemain yang baik.

2. Peningkatan prasarana dan sarana olahraga bola voli

Hasil analisis menyebutkan bahwa lapangan yang ada kondisinya sudah sangat jelek dan

memerlukan perbaikan atau renovasi, termasuk penambahan sejumlah alat pendukung lainnya,

seperti tiang, net, dan bola. Lapangan olahraga sebagai salah satu unsur penting dalam peningkatan

prestasi perlu mendapat perhatian sekolah secara sungguh-sungguh. Dengan lapangan yang

memadai dan bentuk yang standar akan lebih menarik minat siswa untuk mengikuti latihan yang

diadakan oleh sekolah dan juga dapat menjadikan siswa bangga memiliki sekolah dengan lapangan

olahraga yang baik. Untuk itu sekolah perlu memberikan porsi anggaran yang cukup dalam rangka

melakukan renovasi lapangan dan mengalokasikan anggaran untuk membeli peralatan yang

kurang atau tidak ada sebelumnya, tetapi sangat diperlukan.

3. Peningkatan waktu latihan dan uji-tanding

Pada fungsi pelatihan, terdapat banyak kelemahan dan tantangan untuk menjadikan tim bola voli

sekolah masuk menjadi finalis pada tingkat Kota/Kabupaten, diantaranya adalah waktu latihan

yang kurang banyak dan tidak efektif, karena pelatihan selama ini hanya sekedar memenuhi

kegiatan rutin dan tidak memiliki target mutu. Untuk itu, program latihan perlu ditingkatkan lebih

intensif lagi, misalnya dengan meningkatkan latihan menjadi 3x dalam seminggu dan menyusun

program uji-tanding dengan sekolah lain sebanyak 1x sebulan. Uji-tanding dengan sekolah lain

yang telah memiliki tim yang kuat, dapat memberikan pengalaman dan memupuk keberanian tim

sekolah saat nanti mengikuti turnamen yang sebenarnya.

Page 34: 13 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung, universitas mercu buana, 2017

4. Pelatih dari luar sekolah

Hasil analisis menyebutkan bahwa sekolah tidak memiliki pelatih yang memabg berpengalaman

dalam cabang olahraga bola voli. Pelatih yang ada hanya guru olahraga yang secara rutin

memberikan latihan dengan teknik yang masih konvensional dan belum mempunyai pengalaman

bertanding di luar daerah. Hal itu dapat dipahami, karena tidak semua guru olahraga dapat menjadi

pelatih yang baik untuk satu cabang olahraga tertentu. Untuk itu, dirasa perlu untuk mendatangkan

pelatih dari luar yang memiliki pengalaman bertanding dan mampu memberikan cara-cara terbaik

dalam bermain bola voli.