SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi dan Strategi, Universitas Mercu Buana,...
-
Author
dwi-rintani -
Category
Education
-
view
54 -
download
1
Embed Size (px)
Transcript of SI-PI, Dwi Rintani, Hapzi Ali, Sistem Informasi Organisasi dan Strategi, Universitas Mercu Buana,...

i
SISTEM INFORMASI, ORGANISASI DAN STRATEGI
Makalah
Untuk memenuhi Tugas SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN
INTERNAL
Jurusan Magister Akuntansi
Disusun oleh:
Dwi Rintani (55516120022)
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017

ii
ABSTRACT
Dalam era perbankan saat ini, arus informasi memegang peranan yang
lebih utama dibandingkan arus barang. Dunia perbankan termasuk
perbankan syariah harus mengikuti arus perubahan informasi yang terjadi.
Jika tidak, maka perbankan syariah tidak akan berkembang pesat seperti
yang diharapkan. Oleh kerena itu, perkembangan perbankan syariah di
Indonesia tak terlepas dari peranan sistem informasi yang berguna dalam
operasional bank syariah dimana dalam operasional suatu bank dituntut
kecepatan dalam pertukaran informasi maupun dalam kapasitas
penyimpanan data informasi bank tersebut.

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRACT .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah ........................................................ 2
1.3. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran .................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem Informasi ........................................... 3
2.2. Pengendalian Internal ..................................................... 4
2.3. Organisasi dan Sistem Informasi ..................................... 6
BAB III METODE PENELITIAN
............................................................................................... 7
BAB IV STUDI KASUS
4.1 Dampak Implementasi Sistem Informasi Bagi Organisasi. 8
4.2 Model Rantai Nilai Guna Membantu Aktivitas Bisnis Dalam
Mengidentifikasi Peluang Untuk Aplikasi Sistem Informasi
Strategis .......................................................................... 9
4.3 Sistem Informasi Membantu Bisnis Untuk Mencapai
Keunggulan Kompetitif .................................................... 10
4.4 Tantangan Yang Ditimbulkan Oleh Sistem Informasi
Strategis .......................................................................... 13
4.5 Implementasi Sistem Informasi Diperbankan Syariah .... 14
BAB V KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan ...................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA. ........................................................................... 15

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dewasa ini teknologi informasi dan sistem informasi berkembang
sangat pesat. Teknologi informasi semakin canggih dan dapat diandalkan
untuk mendukung berbagai aktivitas, baik secara organisasi, individu dan
juga sosial. Peran aplikasi teknologi informasi saat ini sudah menjadi suatu
kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan, sekaligus menjadi tempat
bergantung para penggunanya untuk menyelesaikan berbagai
permasalahan. Penggunaan teknologi informasi, termasuk Web, telah
membawa banyak perubahan organisasional dalam berbagai area seperti
struktur, otoritas, kekuatan, tugas dalam pekerjaan, jenjang karier
karyawan, supervisi, serta pekerjaan manager. Teknologi informasi
menimbulkan berbagai dampak pada individu dalam pekerjaannya.
Teknologi informasi telah menguntungkan untuk menganani masalah
manusia dan sosial.
Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu
menyediakan layanan jasa dan barang dengan cepat sesuai permintaan
konsumen. Untuk mengatasi masalah tersebut, kini muncul transaksi yang
menggunakan media internet untuk menghubungkan produsen dan
konsumen. Transaksi bisnis melalui internet lebih dikenal dengan nama e-
business dan e-commerce. Melalui e-commerce, seluruh manusia di muka
bumi memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk bersaing dan
berhasil berbisnis di dunia maya.aimana internet, e-business dan e-
commerce tersebut.
Perkembangan Teknologi Informasi khususnya internet yang berkembang
pesat, mengubah pola penggunaan internet dari sebuah alat bantu menjadi
gaya hidup (life style) dilingkungan masyarakat. Kemudahan akses jaringan
internet dengan bantuan piranti elektronik yang mendukung seperti
smartphone, tablet dan laptop turut mendukung evolusi pola penggunaan
teknologi informasi pada masyarakat.
Sistem informasi keuangan merupakan bagian penting dari struktur
informasi di berbagai lembaga keuangan. Meskipun sering dinamakan
sistem general ledger, sistem informasi keuangan sebenarnya adalah

2
sistem pelaporan dan pengendalian keuangan menyeluruh yang tidak
hanya sebatas fungsi-fungsi rutin yang mencakup pemeliharaan general
ledger sebuah lembaga. Sistem informasi keuangan menyediakan
informasi yang bertujuan untuk pelaporan periodik, informasi historis,
laporan ke otoritas moneter (Bank Indonesia), perencanaan laba dan
anggaran, dan lain-lain.
Adanya persaingan yang terjadi secara kompetitif disegala sektor
industri menjadi suatu pemacu bagi setiap perusahaan untuk tetap
melakukan inovasi – inovasi agar tetap dapat bersaing secara global.
Persaingan yang terjadi antar perusahaan saat ini dapat dilihat dari
pemanfaatan teknologi yang digunakannya serta seberapa efektif dan
efisien kah penggunaannya.
Persaingan demikian menyebabkan manajemen perusahaan perlu
untuk memilih dan mengamati teknologi informasi yang seperti apa yang
akan digunakan dalam bisnisnya.
1.2. Perumusan Masalah
Dari uraian diatas didapat rumusan masalah untuk makalah ini adalah
sebagai berikut:
1) Apa dampak implementasi sistem informasi bagi organisasi?
2) Bagaimana model rantai nilai guna membantu aktivitas bisnis dalam
mengidentifikasi peluang untuk aplikasi sistem informasi strategis?
3) Bagaimana sistem informasi membantu bisnis untuk mencapai
keunggulan kompetitif?
4) Apa saja tantangan yang ditimbulkan oleh sistem informasi strategis?
5) Bagaimana Implementasi sistem informasi diperbankan syariah?
1.3. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran
Adapun tujuan dari makalah ini untuk mengetahui dampak
implementasi sistem informasi pada organisasi khususnya perbankan
syariah di Indinesia. Pembaca dapat mengetahui juga proses bagainana
rantai nilai dari sistem informasi membantu perusahaan dalam mencapai
keunggulan kompetitif dan tantangan yang timbul akibat implementasi
sistem informasi strategis.

3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem Informasi
Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem atau elemen-elemen
yang saling berkerjasama dan berinteraksi untuk mencapai tujuan
organisasi (informasi/target/goal) (Hapzi Ali, 2011). Sedangkan sistem
adalah hasil dari pemrosesan data (data processing) menjadi suatu bentuk
yang penting bagi pemakai (user/end user) dan mempunyai nilai (value)
serta bermanfaat dalam pengambilan keputusan (Decision Making), (Hapzi
Ali, 2011).
Jadi Sistem Informasi adalah Suatu sistem yang berhubungan
dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi dalam upaya
pengambilan keputusan (Hapzi Ali, 2011).
Pengertian lain Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi
informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk
mendukung operasi dan manajemen.
Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering
digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data,
dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk
tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan
komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan
teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.
Ada yang membuat perbedaan yang jelas antara sistem informasi,
dan komputer sistem TIK, dan proses bisnis. Sistem informasi yang
berbeda dari teknologi informasi dalam sistem informasi biasanya terlihat
seperti memiliki komponen TIK. Hal ini terutama berkaitan dengan tujuan
pemanfaatan teknologi informasi. Sistem informasi juga berbeda dari
proses bisnis. Sistem informasi membantu untuk mengontrol kinerja proses
bisnis.
Alter berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari
sistem kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia dan/atau
mesin melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk
memproduksi produk tertentu dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem
informasi adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk
pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil,
memanipulasi dan menampilkan) informasi.
Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan dengan
sistem data di satu sisi dan sistem aktivitas di sisi lain. Sistem informasi

4
adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan
diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Sistem informasi juga dapat
dianggap sebagai bahasa semi formal yang mendukung manusia dalam
pengambilan keputusan dan tindakan.
Sistem informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia,
perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data
dalam mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam
organisasi.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung
operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Sistem Informasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah
menjadi komponen penting dalam organisasi bisnis modern yang sukses
menjalankan usahanya, karena mampu membantu dalam pengembangan
bisnis dan mengelola keunggulan kompetitif. Sistem dan teknologi informasi
juga diandalkan untuk meningkatkan efiektivitas dan efisiensi proses-
proses bisnis yang ada di organisasi, sehingga menjadi proses bisnis
unggulan (best practice), juga mampu memfasilitasi jajaran manajer dalam
pengambilan putusan dan kolaborasi antar bagian.
Sistem informasi mengintegrasikan sumber daya manusia, teknologi
(hardware, software dan jaringan komunikasi), sumber data serta kebijakan
dan prosedur kerja, untuk mengelola (menyimpan, mengakses kembali,
mengubah dan menyebarluaskan) informasi dalam sebuah
organisasi.Sistem Informasi pada sebuah organisasi, dapat digolongkan
menjadi 2 jenis, yaitu sistem pendukung operasional (misalnya untuk
mengefisienkan taransaksi bisnis, mengendalikan proses industri,
mendukung komunikasi dan kolaborasi) dan sistem pendukung manajemen
(misalnya untuk menyediakan laporan dan tampilan, dukungan langsung
pada proses pengambilan putusan).
2.3. Pengendalian Internal
Sistem Pengendalian Intern dalam akuntansi memiliki peranan
penting karena sistem pengendalian intern merupakan prosedur atau
sistem yang dirancang untuk mengontorol, mengawasi, mengarahkan
organisasi agar dapat mencapai suatu tujuan.
Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk
merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan, membantu
menyediakan informasi akuntansi yang handal untuk laporan keuangan,
dan menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku. Sistem

5
pengendalian internal pada dasarnya meliputi pengorganisasian, metode
dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan
organisasi, memeriksa ketelitian dan keandalan data keuangan,
mendorong efisiensi dan dipenuhinya kebijakan menejemen (Mulyadi,
1993) atau dalam definisi yang lain, pengendalian internal merupakan
kebijakan dan prosedur yang melindungi harta organisasi dari kemungkinan
penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi telah disajikan secara
akurat dan memastikan bahwa peraturan telah dipatuhi sebagaimana
mestinya (Warren & Fees, 2006).
Struktur pengendalian intern terdiri dari 5 (lima) komponen, yaitu:
1) Lingkungan Pengendalian
Merupakan dasar dari komponen pengendalian yang lain yang secara
umum dapat memberikan acuan disiplin. Meliputi : Integritas, Nilai Etika,
Kompetensi personil perusahaan, Falsafah Manajemen dan gaya
operasional, cara manajmene di dalam mendelegasikan tugas dan
tanggung jawab, mengatur dan mengembangkan personil, serta,
arahan yang diberikan oleh dewan direksi.
2) Penilaian Resiko
Identifikasi dan analisa atas resiko yang relevan terhadap pencapaian
tujuan yaitu mengenai penentuan “bagaimana resiko dinilai untuk
kemudian dikelola”. Komponen ini hendaknya mengidentifikasi resiko
baik internal maupun eksternal untuk kemudian dinilai. Sebelum
melakukan penilain resiko, tujuan atau target hendaknya ditentukan
terlebih dahulu dan dikaitkan sesuai dengan level-levelnya.
3) Aktivitas Pengendalian
Kebijakan dan prosedur yang dapat membantu mengarahkan
manajemen hendaknya dilaksanakan. Aktivitas pengendalian
hendaknya dilaksanakan dengan menembus semua level dan semua
fungsi yang ada di perusahaan. Meliputi: aktifitas-aktifitas persetujuan,
kewenangan, verifikasi, rekonsiliasi, inspeksi atas kinerja operasional,
keamanan sumberdaya (aset), pemisahan tugas dan tanggung jawab.
4) Informasi dan Komunikasi
Menampung kebutuhan perusahaan di dalam mengidentifikasi,
mengambil, dan mengkomukasikan informasi-informasi kepada pihak
yang tepat agar mereka mampu melaksanakan tanggung jawab
mereka. Di dalam perusahaan (organisasi), Sistem informasi
merupakan kunci dari komponen pengendalian ini. Informasi internal
maupun kejadian eksternal, aktifitas, dan kondisi maupun prasyarat
hendaknya dikomunikasikan agar manajemen memperoleh informasi

6
mengenai keputusan-keputusan bisnis yang harus diambil, dan untuk
tujuan pelaporan eksternal.
5) Pengawasan
Pengendalian intern seharusnya diawasi oleh manajemen dan personil
di dalam perusahaan. Ini merupakan kerangka kerja yang diasosiasikan
dengan fungsi internal audit di dalam perusahaan (organisasi), juga
dipandang sebagai pengawasan seperti aktifitas umum manajemen
dan aktivitas supervise. Adalah penting bahwa defisiensi pengendalian
intern hendaknya dilaporkan ke atas. Dan pemborosan yang serius
seharusnya dilaporkan kepada manajemen puncak dan dewan
direksi.Kelima komponen ini terkait satu dengan yang lainnya, sehingga
dapat memberikan kinerja sistem yang terintegrasi yang dapat
merespon perubahan kondisi secara dinamis. Sistem Pengendalian
Internal terjalin dengan aktifitas opersional perusahaan, dana akan
lebih efektif apabila pengendalian dibangun ke dalam infrastruktur
perusahaan, untuk kemudian menjadi bagian yang paling esensial dari
perusahaan (organisasi).
2.3. Organisasi dan Sistem Informasi
Sistem informasi dan organisasi mempengaruhi satu sama lain.
Sistem Informasi yang dibangun oleh manajer untuk melayani kepentingan
perusahaan bisnis. Pada saat yang sama, organisasi harus menyadari dan
terbuka untuk pengaruh sistem informasi untuk mendapatkan keuntungan
dari teknologi baru (Hapzi Ali, 2016).

7
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian untuk makalah ini adalah kepustakaan, dimana
informasi diperoleh penulis berasal dari buku teks, artikel, modul atau
internet.

8
BAB IV
STUDI KASUS
4.1 Dampak Implementasi Sistem Informasi Bagi Organisasi
Organisasi bisnis terus melakukan investasi besar-besaran pada
perangkat teknologi informasi. (Stiroh, 2001) Besarnya investasi yang
dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut tentunya diikuti pula
dengan besarnya ekspektasi akan hasil yang dapat diperoleh atas investasi
tersebut. Investasi yang besar, diharapkan akan membawa peningkatan
yang besar terhadap kinerja atau produktifitas bagi organisasi bisnis
tersebut. Perkembangan teknologi telah memungkinkan organisasi untuk
membangun new business model yang baru dalam hal penawaran barang
dan jasa ataupun baru dalam hal cara mendelivernya ke konsumen
(Hartono, 2005).
Teknologi Informasi merupakan faktor yang sangat mendukung
dalam penerapan sistem informasi yang merupakan suatu solusi organisasi
dan manajemen untuk memecahkan permasalahan manajemen yang
timbul. Menuju era globalisasi para pimpinan organisasi dalam pengambilan
keputusan (decision making) tertentu untuk pengembangan solusi yang
baru maupun perubahannya akan digantikan oleh peranan Sistem
Informasi yang didukung oleh Teknologi Informasi yang tepat guna. Salah
satu modal yang harus ditingkatkan untuk menghadapi hal tersebut adalah
efektifitas pemanfaatan teknologi informasi.
Kehadiran teknologi informasi memberikan manfaat bagi
perusahaan, seperti meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta
menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu,
lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka perencanaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen. Selain itu efisiensi
operasi perusahaan dan kinerja perusahaan juga dapat ditingkatkan.
Akibatnya perusahaan dapat tetap bertahan dalam era informasi serta
mampu menghadapi persaingan pasar global. Selain menghasilkan
manfaat, perkembangan teknologi informasi juga dapat menimbulkan
beberapa dampak negatif bagi perusahaan, seperti tertutupnya
kesempatan kerja, timbulnya resistance to change serta timbulnya
kejahatan-kejahatan teknologi informasi yang dapat merugikan
perusahaan.

9
4.2 Model Rantai Nilai Guna Membantu Aktivitas Bisnis Dalam
Mengidentifikasi Peluang Untuk Aplikasi Sistem Informasi
Strategis
Dalam model Porter kompetitif kekuatan, posisi strategis
perusahaan, dan strategi, ditentukan oleh persaingan dengan pesaing
langsung tradisional, tetapi mereka juga sangat dipengaruhi oleh
pendatang baru pasar, produk dan jasa pengganti, pemasok, dan
pelanggan. Sistem informasi membantu perusahaan bersaing dengan
mempertahankan biaya rendah, membedakan produk atau jasa, yang
berfokus pada niche market, memperkuat hubungan dengan pelanggan
dan pemasok, dan meningkatkan hambatan masuk pasar dengan tingkat
tinggi keunggulan operasional.
Model rantai nilai dan nilai web membantu bisnis mengidentifikasi
peluang dari aplikasi sistem informasi strategis, model rantai nilai menyoroti
kegiatan khusus dalam bisnis di mana strategi kompetitif dan sistem
informasi akan memiliki dampak terbesar. Model memandang perusahaan
sebagai rangkaian kegiatan primer dan pendukung yang menambah nilai
produk atau jasa perusahaan. Kegiatan utama secara langsung
berhubungan dengan produksi dan distribusi, sedangkan kegiatan
dukungan membuat pengiriman kegiatan primer mungkin. Rantai nilai A
perusahaan dapat dihubungkan dengan rantai nilai pemasoknya,
distributor, dan pelanggan. Sebuah web nilai terdiri dari sistem informasi
yang meningkatkan daya saing di tingkat industri dengan mempromosikan
penggunaan standar dan konsorsium industri-lebar, dan dengan
memungkinkan perusahaan untuk bekerja lebih efisien dengan mitra nilai
mereka.
Perusahaan terdiri dari beberapa unit bisnis, sistem informasi
mencapai efisiensi tambahan atau meningkatkan layanan dengan mengikat
bersama-sama operasi unit bisnis yang berbeda. Sistem informasi
membantu bisnis memanfaatkan kompetensi inti mereka dengan
mempromosikan berbagi pengetahuan di seluruh unit bisnis. Sistem
informasi memfasilitasi model bisnis berdasarkan jaringan besar pengguna
atau pelanggan yang memanfaatkan jaringan ekonomi. Sebuah strategi
perusahaan maya menggunakan jaringan untuk menghubungkan ke
perusahaan lain sehingga perusahaan dapat menggunakan kemampuan
perusahaan lain untuk membangun, pasar, dan mendistribusikan produk
dan jasa. Dalam ekosistem bisnis, beberapa industri bekerja sama untuk

10
memberikan nilai kepada pelanggan. Sistem informasi mendukung jaringan
padat interaksi antara perusahaan yang berpartisipasi.
Tantangan yang ditimbulkan oleh sistem informasi strategis dan
bagaimana mereka harus ditangani adalah dengan menerapkan sistem
strategis yang memerlukan perubahan organisasi yang luas dan transisi
dari satu tingkat sociotechnical yang lain. Perubahan seperti ini disebut
transisi strategis dan sering sulit dan menyakitkan untuk mencapai. Selain
itu, tidak semua sistem strategis yang menguntungkan, dan mereka dapat
mahal untuk membangun. Banyak sistem informasi strategis yang mudah
ditiru oleh perusahaan lain sehingga keuntungan strategis tidak selalu
berkelanjutan.
Sistem informasi dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari
meskipun sistem komputer telah sumber efisiensi dan kekayaan, mereka
memiliki beberapa dampak negatif. Kesalahan komputer dapat
menyebabkan kerusakan serius pada individu dan organisasi. Kualitas data
yang buruk juga bertanggung jawab untuk gangguan dan kerugian untuk
bisnis. Pekerjaan bisa hilang ketika komputer menggantikan pekerja atau
tugas menjadi tidak perlu dalam proses bisnis direkayasa ulang.
Kemampuan untuk memiliki dan menggunakan komputer dapat
memperburuk kesenjangan sosial ekonomi antara kelompok-kelompok ras
yang berbeda dan kelas sosial. Meluasnya penggunaan komputer
meningkatkan peluang bagi kejahatan komputer dan penyalahgunaan
komputer. Komputer juga dapat membuat masalah kesehatan, seperti RSI,
computer vision syndrome, dan technostres
4.3 Sistem Informasi Membantu Bisnis Untuk Mencapai Keunggulan
Kompetitif
Peran sistem informasi dalam suatu organisasi sangat diperlukan
untuk mendukung mendukung strategi bersaing bisnis sehingga
keuntungan dapat diraih. Pemanfaatan sistem informasi dalam suatu
organisasi dapat optimal apabila direncanakan dengan baik dalam suatu
perencaan srategis. Salah satu stretegi dalam meningkatkan daya saing
adalah melalui pengembangan peran sistem informasi dalam perusahaan.
Jika sebelumnya peranan sistem informasi hanya sebagai proses
penunjang saja dalam memperoleh data dengan titik berat pasa efisiensi
biya operasional minimalisasi risiko operasi dari berbagai fungsi
perusahaan, maka pada saat ini peranannya telah berubah menjadi alat
stratergik dalam perusahaan untuk meningkatkan kemampuan
bersaingnya.

11
Secara khusus dapat dinyatakan bahwa penyusunan dan
pengembangan perencanaan strategi informasi merupakan upaya
peningkatan peranan fungsi dan nilai sistem informasi setiap unit kegiatan
manajemen dan operasinal perusahaan untuk meningkatkan kemampuan
bersaingnya.
Perencanaan yang sering dilakukan oleh suatu perusahaan,
terutama sebelum mengambil suatu keputusan. Dengan dilakukannya
perencanaan maka diharapkan hasil atau target yang ingin dicapai
mempunyai gambaran berdasarkan tolak ukur dari perencanaan yang telah
dilakukan sebelumnya. Untuk melakukan perencanaan, dapat didukung
oleh dua faktor, yaitu computer dan komunikasi terutama dari pihak-pihak
yang terkait dalam hal yang ingin dilakukan. Kedua faktor tersebut dapat
menggunakan tegnologi sistem informasi sebagai penunjangnya.
Sistem Informasi Strategis (SIS) adalah dukungan terhadap sistem
yang ada dan membantu dalam mencapai keunggulan kompetitif atas
pesaing organisasi dalam hal adalah tujuan. Sistem Informasi dapat
mempengaruhi aktivitas bisnis perusahaan secara keseluruhan sehingga
dapat membantu perusahaan dalam persaingan bisnis dengan perusahaan
lainnya.
Hal ini menciptakan sistem informasi strategis, sistem informasi yang
mendukung atau membentuk posisi kompetitif dan strategi dari perusahaan
bisnis. Jadi, sistem informasi strategis dapat berupa sistem informasi
apapun (TPS, SIM, DSS, dan lain-lain), yang menggunakan teknologi
informasi untuk membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif,
mengurangi kelemahan kompetitif, atau untuk memenuhi tujuan strategis
perusahaan lainnya.
Dengan adanya aplikasi teknologi informasi perusahaan dapat
meningkatkan kinerja operasional dan manajemen. Teknologi seperti
otomatisasi kantor, otomatisasi pabrik, sistem pemrosesan transaksi dan
sistem manajemen database berpengaruh pada kualitas organisasi
Sistem informasi bagi manajer sangatlah penting baik untuk
perusahaan kecil maupun besar. Manajer harus mengidentifikasi jenis- jenis
sistem yang dapat dijadikan sebagai keunggulan strategis bagi
organisasinya.
Namun sampai saat ini sistem informasi baru memainkan peran yang
teramat sedikit di bidang produksi, distribusi dan penjualan produk maupun
jasa. Peningkatan produktivitas terhadap proses informasi menjadikannya
sedikit berbeda dalam produktivitas perusahaan.
Dalam hal ini ada tiga kunci utama yang mendukung teknologi
informasi yang dapat dijadikan aset perusahaan dalam jangka panjang:

12
1. Sumber Daya Manusia, yaitu para staf penanggung jawab
perencanaan dan pengembangan teknologi informasi pada sebuah
perusahaan, sehingga para staf tersebut benar-benar memiliki
tanggung jawab terhadap pengoperasian teknologi informasi.
2. Teknologi, Seluruh infrastruktur teknologi informasi, termasuk
perangkat lunak dan perangkat keras dipergunakan secara bersama-
sama dalam proses operasional perusahaan.
3. Relasi, adalah hubungan teknologi informasi dengan pihak
manajemen perusahaan sebagai pengambil keputusan (decision
maker).
Jika suatu perusahaan menginvestasikan uangnya untuk
mengembangkan sistem informasi, membuat aplikasi, dan memasang
jaringan komputer maka hubungan antara biaya IT dan kinerja perusahaan
dapat dinyatakan secara sederhana yaitu: manfaat yg diterima melebihi
biaya yang diinvestasikan, karena IT dinilai dapat meningkatkan kinerja
organisasi.
Sistem informasi dan teknologi informasi memberikan empat peran
utama di dalam organisasi bisnis (perusahaan) yaitu untuk meningkatkan:
1. Efisiensi.
Efisiensi artinya menggantikan peran manusia dengan teknologi
informasi sehingga memudahkan pekerjaan dan mempercepat
pekerjaan.
2. Efektivitas.
Sistem informasi ini digunakan oleh pimpinan untuk pengambilan
keputusan yang lebih efektif berdasarkan informasi yang akurat, tepat
waktu, relevan, mudah, murah dan handal.
3. Komunikasi.
Untuk memudahkan komunikasi dan mempercepat pengambilan
suatu keputusan dapat digunakan email atau teleconference.
4. Kompetitif.
Kompetitif, artinya digunakan untuk meningkatkan daya saing
perusahaan di dalam era persaingan yang semakin ketat ini.
Jadi dengan pemanfaatan teknologi informasi maka akan
memudahkan arus informasi secara internal maupun eksternal perusahaan,
meminimalkan resiko factor human error dan efisiensi di segala bidang,
tentunya hal ini akan berpengaruh pada margin keuntungan yang didapat
perusahaan secara akumulatif.

13
Selain itu peran teknologi IT dalam perusahaan adalah
menciptakan value (nilai tambah) bagi pelanggan perusahaan, dimana
dengan penerapan IT maka layanan kepada pelanggan makin cepat dan
baik sehingga pelanggan puas dengan pelayanan yang diterimanya, hal itu
dapat menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia menjadi
konsumennya untuk jangka panjang. Loyalitas pelanggan merupakan hal
yang didambakan oleh tiap perusahaan karena mempengaruhi stabilitas
income perusahaan.
4.4. Tantangan Yang Ditimbulkan Oleh Sistem Informasi Strategis
Teknologi informasi juga memberikan tantangan bagi para pelaku
sistem akuntansi manajemen kontemporer yaitu para akuntan manajemen.
Perubahan yang cepat dalam bidang teknologi dan pemrosesan informasi
telah merubah bagaimana suatu organisasi dikelola di masa yang akan
datang. Sebagai akibatnya akuntan manajemen sudah seharusnya
bertindak sebagai agen perubahan. Tantangan yang paling penting adalah
perlunya akuntan manajemen untuk mengembangkan keahlian baru dalam
sejumlah bidang seperti misalnya strategi, sumberdaya manusia,
manajemen keuangan, dan teknologi informasi.
Selanjutnya, tantangan yang tak kalah menarik adalah peran
akuntan manajemen untuk menyesuaikan kemampuan teknologi informasi
dengan kebutuhan akan infomasi akuntansi manajemen dalam
perusahaan, hal ini membuat peran akuntan manajemen menjadi semakin
berarti. Akuntan manajemen dituntut tidak hanya tahu bagaimana
menjalankan sistem akan tetapi harus juga tahu apa yang harus diperbuat
pada sistem sehingga informasi yang akan dihasilkan sesuai dengan
kebutuhan manajemen. Misalnya saja, pada saat dilaksanakannya proyek
ERP atau impelementasi perangkat lunak akuntansi yang baru peran
akuntan manajemen menjadi semakin banyak, yaitu sebagai pengembang,
penganalisa, pembeli perangkat lunak, konsultan dan pelatih. Perubahan
peran yang demikian drastis tentunya bukan merupakan tantangan yang
mudah untuk dihadapi oleh para akuntan manajemen. Para akuntan
manajemen harus mampu menyesuaikan perubahan tersebut dengan
secara terus menerus meningkatkan kemampuannya.
Saat ini banyak perusahaan yang menyadari bahwa penggunaan
teknologi informasi bukanlah merupakan suatu pilihan tetapi keharusan.
Perusahaan menyadari bahwa keterbelakangan dalam bidang teknologi
informasi berarti ketinggalan informasi yang dampak selanjutnya adalah
ketidakmampuan untuk bersaing. sehingga hal ini memberikan tantangan
baru bagi akuntan manajemen. Dalam perencanaan implementasi teknologi

14
informasi akuntan manajemen harus mampu melakukan analisis biaya dan
manfaat secara akurat, yang perlu dipertimbangkan bukan hanya biaya
investasi saja, melainkan juga biaya perawatan dan biaya operasi,
termasuk biaya tenaga ahli dan pemakaian jaringan pada pihak ketiga.
Investasi teknologi informasi yang layak dilakukan, adalah yang secara
jelas berfungsi dalam mendukung proses penambahan nilai bagi
perusahaan.
4.5. Implementasi Sistem Informasi Diperbankan Syariah
Perbankan merupakan salah satu industri yang membutuhkan
dukungan dan peranan teknologi informasi, mulai dari melakukan pekerjaan
sehari – hari misalnya input data pembukaan rekening tabungan yang
dilakukan oleh customer service, transaksi yang dilakukan oleh nasabah
baik secara elektronik (ATM) maupun internet (internet banking) sampai
dengan melakukan penetrasi ke pasar.. Hal ini berarti dunia perbankan
termasuk perbankan syariah arus mengikuti arus perubahan informasi yang
terjadi. Jika tidak, maka perbankan syariah tidak akan berkembang pesat
seperti yang diharapkan.Bank Syariah Mandiri (BSM) merupakan bank milik
pemerintah pertama yang melandaskan operasionalnya pada prinsip
syariah.
Secara struktural, BSM berasal dari Bank Susila Bakti (BSB),
sebagai salah satu anak perusahaan di lingkup Bank Mandiri (ex BDN) yang
kemudian dikonversikan menjadi bank syariah secara penuh. Sebagai
salah satu bank yang dimiliki oleh Bank Mandiri yang memiliki aset ratusan
triliun dan networking yang sangat luas, BSM memiliki beberapa
keunggulan komparatif dibanding pendahulunya. Di samping itu, harmoni
antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani menjadi salah satu keunggulan
Bank Syariah Mandiri sebagai alternatif jasa perbankan di Indonesia. PT
Bank Syariah Mandiri berlokasi dengan alamat kantor pusat di Jalan M.H.
Thamrin No. 5 Jakarta 10340. Per tanggal 31 Desember 2014, BSM
memiliki pangsa pasar dan kantor operasional yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia dengan rincian, yakni 136 kantor cabang, 469 kantor
cabang pembantu, 65 kantor kas, 145 payment point, 50 outlet kantor
layanan gadai, ATM Mandiri 3.746 unit, ATM Bersama 14.758 unit (include
ATM Mandiri dan ATM BSM), ATM Prima 10.647 unit serta Malaysia
Electronic Payment System (MEPS) 6.505 unit.
Oleh kerena itu, perkembangan perbankan syariah di Indonesia tak
terlepas dari peranan sistem informasi yang berguna dalam operasional

15
bank syariah dimana dalam operasional suatu bank dituntut kecepatan
dalam pertukaran informasi maupun dalam kapasitas penyimpanan data
informasi bank tersebut. Selain itu sistem informasi yang dibangun dengan
baik dan benar dapat meningkatkan produktivitas, menghilangkan kegiatan
yang tidak memiliki manfaat (nilai tambah) dan meningkatkan layanan serta
kepuasan nasabah.
Sistem informasi keuangan merupakan bagian penting dari struktur
informasi di berbagai lembaga keuangan. Meskipun sering dinamakan
sistem general ledger, sistem informasi keuangan sebenarnya adalah
sistem pelaporan dan pengendalian keuangan menyeluruh yang tidak
hanya sebatas fungsi-fungsi rutin yang mencakup pemeliharaan general
ledger sebuah lembaga. Sistem informasi keuangan menyediakan
informasi yang bertujuan untuk pelaporan periodik, informasi historis,
laporan ke otoritas moneter (Bank Indonesia), perencanaan laba dan
anggaran, dan lain-lain.
Beberapa aplikasi penggunaan sistem informasi dalam dunia
perbankan:
Sistem informasi keuangan (financial information system)
Sistem pengolahan transaksi (transaction processing system)
Sistem pengolahan aplikasi (application processing system)
Sistem keputusan manajemen (management decision system)
Sistem informasi nasabah (customer information system)
On line banking system (general ledger aplication system)
Sistem informasi keuangan (financial information system)
Sistem on-line atau sistem aplikasi perbankan terintegrasi ini
merupakan trend perbankan dewasa ini sehingga masing-masing bagian
atau nasabah bisa secara online berhubungan dengan pihak bank di
seluruh kantor cabang. Sistem online ini memerlukan sistem jaringan
komputer yang menghubungkan seluruh kantor cabang dan pembuatan
sub-subsistem aplikasi yang terintegrasi dengan memperhitungkan
keterkaitan fungsional antar-bagian di bank tersebut dan keterkaitannya
dengan sistem eksternal, baik nasabah, lembaga keuangan lain maupun
sistem-sistem informasi eksternal lainnya. Sebagai contoh, ada sistem
aplikasi tabungan dan giro yang bisa mengakomodasi sistem online.
Salah satu sistem yang sangat dibutuhkan oleh bank adalah Core
Banking System (CBS) peranannya adalah mendukung kegiatan bisnis
utama bank untuk itu tidak bisa dipungkiri bahwa investasi teknologi

16
informasi di dalam dunia perbankan membutuhkan dana yang sangat
besar. Salah satu core banking system yang sudah mulai banyak
diimplementasikan di Indonesia adalah T24 yang merupakan produk
besutan banking software company yaitu Temenos. Di Indonesia sendiri
Temenos dikenal dengan product core bankingnya, bank yang sudah
mengimplementasikan antara lain: Bank Mandiri Syariah dan bank-bank
lain.
Temenos T24 adalah aplikasi yang dikembangkan oleh
perusahaan yang bergerak dibidang pengembangan software untuk
perbankan TEMENOS. Temenos T24 merupakan aplikasi yang lengkap
mulai dari back office, CRM (Customer Relationship Management) dan
manajemen siklus hidup produk yang efektif untuk bisnis retail, perusahaan,
wholesale dan perbankan universal maupun privat. Aplikasi beroperasi 24
jam sehari dan 7 hari seminggu dan dalam bentuk real-time. T24
mengkombinasikan fungsi bisnis yang komprehensif dengan arsitektur
yang maju, aman, luas dan modular untuk memenuhi teknologi perbankan
dan tantangan pasar saat ini dan masa depan.

17
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Teknologi informasi merupakan peluang bagi sistem akuntansi
manajemen kontemporer. Pertama, teknologi informasi digunakan untuk
mekanisasi tugas akuntan manajamen, seperti pelaporan, pengumpulan
data. Teknologi informasi dalam bentuk yang berbeda diintegrasikan ke
dalam peralatan produksi, dimana data yang dihasilkan akan disimpan
secara otomatis. Hal ini tentu saja akan mempercepat laporan yang
berkaitan dengan produksi. Kedua, teknologi informasi saat ini
memungkinkan untuk menyediakan database yang lebih kompleks
sehingga sistem akuntansi manajemen dapat menyajikan informasi
nonkeuangan, misalnya informasi yang berkaitan dengan produk,
konsumen, proses produksi. Informasi ini memudahkan para manajer
dalam memonitor dan menganalisis operasi mereka. Ketiga, teknologi
informasi memungkinkan dibuatnya rencana yang disesuaikan dengan
situasi. Simulasi dan skenario bagaimana jika (what if) yang dapat disajikan
oleh teknologi informasi dapat menyediakan berbagai alternatif dari
konsekuensi suatu keputusan, sehingga memungkinkan sistem akuntansi
manajemen kontemporer menyajikan informasi yang bermanfaat bagi
pengambilan keputusan. Keempat, teknologi informasi memungkinkan
sistem akuntansi manajemen kontemporer untuk berperan dalam
menyajikan informasi biaya stratejik.
Peluang tersebut mengindikasikan bahwa teknologi informasi
memberikan tantangan yang menarik bagi para akuntan manajemen.
Teknologi informasi yang berkembang demikian cepat sudah seharusnya
memotivasi akuntan manajemen untuk terus menerus mengikuti
perkembangan teknologi informasi yang baru agar dapat secara cepat
beradaptasi dan memanfaatkan teknologi tersebut secara maksimal bagi
kepentingan organisasi tempat mereka bekerja.

18
DAFTAR PUSTAKA
1. Hapzi Ali, 2016, Modul Sistem Informasi & Pengendalian Internal.
Mercu Buana
2. Hartono, J. 2005. Sistem Informasi Strategik, Penerbit Andi,
Yogyakarta.
3. James A. Hall, 2007, Sistem Informasi Akuntansi 2, edisi 4,Salemba
Empat, Jakarta
4. Stiroh, K.J. 2001, “Investing in Information Technology : Productivity
Payoffs for US Industries”.Current Issues in Economics and Finance,
Federal Reserve Bank of New York.
Volume No.6,http://www.ny.frb.org/research/ current_issues/ci7-
6.pdf.
5. http://prass88-sips.blogspot.co.id/
6. http://juanggaistyo.blogspot.co.id/2015/03/pengaruh-sistem-
informasi-bagi.html
7. https://kolokberkarat.wordpress.com/dampak-teknologi-informasi-
bagi-organisasi-individu-dan-masyarakat/
8. http://annisahidayati.blog.upi.edu/materi-kuliah-2/sistem-informasi-
manajemen/tugas-2/
9. http://ernaparj.blogspot.co.id/2015/06/sistem-informasi-sebagai-
keunggulan.html
10. http://blog.stie-mce.ac.id/muslichah/2011/04/13/teknologi-informasi-
peluang-dan-tantangan-bagi-sistem-akuntansi-manajemen-
kontemporer/