Kapur adalah zat yang digunakan sejak zaman kuno untuk membuat hal-hal yang berguna seperti plester dan mortir. Lime dibuat dengan membakar, atau kalsinasi, kapur-dan itulah bagaimana kapur mendapatkan namanya. Juga gas rumah kaca yang diproduksi dalam jumlah besar oleh industri semen. Lime juga disebut kapur atau abu (dari bahasa Latin, di mana kami juga mendapatkan kalsium kata). Dalam misteri pembunuhan tua, kapur yang ditaburkan di korban untuk membubarkan tubuh mereka karena sangat kaustik. Beton dibuat dengan kapur semen ini diketahui dari situs arkeologi di kedua Baru dan Old World, tua beberapa lebih dari 5000 tahun. Ia bekerja sangat baik dalam kondisi kering. Ini memiliki dua kelemahan: semen kapur memakan waktu lama untuk menyembuhkan, dan sementara dunia kuno memiliki banyak waktu, waktu hari ini adalah uang. semen Lime tidak mengeras dalam air tetapi tetap lembut, yaitu, itu bukan semen hidrolik. Jadi ada situasi di mana tidak dapat digunakan.

Semen hidrolik kuno Piramida Mesir dikatakan mengandung semen hidrolik berdasarkan silika terlarut. Jika rumus 4500 tahun dapat dikonfirmasi dan dihidupkan kembali, itu akan menjadi hal yang besar. Tapi semen saat ini memiliki silsilah yang berbeda yang masih cukup kuno. Sekitar 1000 SM, orang Yunani kuno adalah yang pertama untuk memiliki kecelakaan beruntung, pencampuran kapur dengan abu vulkanik halus dan mendapatkan CSH. CSH masih zat misterius hari ini, tapi kami tahu itu adalah gel amorf tanpa struktur set kristal. Mengeras cepat, bahkan di air. Dan itu lebih tahan lama dibandingkan kapur semen.Orang Yunani kuno menempatkan semen baru ini untuk digunakan dalam cara-cara baru dan berharga, membangun waduk beton yang bertahan sampai hari ini. Tapi insinyur Romawi menguasai teknologi dan dibangun pelabuhan, saluran air dan kuil-kuil beton juga. Beberapa struktur ini sebaik pernah hari ini, dua ribu tahun kemudian. Tapi rumus untuk semen Romawi hilang dengan jatuhnya kekaisaran Romawi.Semen hidrolik modern Sementara kapur semen terus digunakan di seluruh Gelap dan Abad Pertengahan, semen hidrolik benar tidak ditemukan kembali sampai akhir 1700-an. Inggris dan peneliti Perancis belajar bahwa campuran dikalsinasi batu kapur dan batulempung bisa dibuat menjadi semen hidrolik. Satu versi bahasa Inggris dijuluki "semen Portland" untuk kemiripannya dengan batu kapur putih Isle of Portland, dan nama segera diperluas ke semua semen yang dibuat oleh proses ini.

Tak lama kemudian, para pembuat Amerika menemukan batu gamping tanah liat-bearing yang menghasilkan semen hidrolis yang sangat baik dengan sedikit atau tanpa pengolahan. Semen alam murah ini terdiri sebagian besar beton Amerika untuk sebagian besar tahun 1800-an, dan sebagian besar datang dari kota Rosendale di selatan New York. Rosendale praktis nama generik untuk semen alam, meskipun produsen lain berada di Pennsylvania, Indiana dan Kentucky. Semen Rosendale berada di Jembatan Brooklyn, gedung US Capitol, sebagian besar bangunan militer abad ke-19, dasar Patung Liberty dan banyak tempat lainnya. Dengan meningkatnya kebutuhan untuk mempertahankan struktur bersejarah menggunakan historis bahan yang tepat, semen alam Rosendale sedang dihidupkan kembali.