SAP Terapi Bermain FINIS
Click here to load reader
description
Transcript of SAP Terapi Bermain FINIS
SAP TERAPI BERMAIN
DI RUANG MELATI 4 INSTALASI RAWAT INAP I
RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA
Tugas Kelompok Stase Keperawatan Anak II
Disusun oleh :
Dita Amanda Sakti (P07120111008)
Feri Suhindra (P07120111015)
Fery Agustina (P07120111016)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2013
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
A. Terapi Bermain
1. Pengertian Bermain
Bermain adalah cara alamiah bagi anak mengungkapkan konflik dalam dirinya
yang tidak disadari.(wholey and Wong,1991). Bermain adalah suatu kegiatan yang
dilakukan sesuai dengan keinginan untuk memperoleh kesenangan.(Foster,1989)
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkan tanpa
mempertimbangkan hasil akhir (Hurlock). Jadi kesimpulannya bermain adalah cara
untuk memperoleh kesenangan tanpa mempertimbangkan hasil akhir.
2. Kategori Bermain
a. Bermain aktif
Yaitu anak banyak menggunakan energi inisiatif dari anak sendiri.
Contoh : bermain sepak bola.
b. Bermain pasif
Energi yang dikeluarkan sedikit,anak tidak perlu melakukan aktivitas (hanya
melihat).
Contoh : memberikan support.
3. Ciri-Ciri Bermain
a. Selalu bermain dengan sesuatu atau benda
b. Selalu ada timbal balik interaksi
c. Selalu dinamis
d. Ada aturan tertentu
e. Menuntut ruangan tertentu
4. Klasifikasi Bermain
a. Menurut Isi
1) Social affective play
Anak belajar memberi respon terhadap respon yang diberikan oleh
lingkungan dalam bentuk permainan,misalnya orang tua berbicara
memanjakan anak tertawa senang,dengan bermain anak diharapkan dapat
bersosialisasi dengan lingkungan.
2) Sense of pleasure play
Anak memproleh kesenangan dari satu obyek yang ada disekitarnya,dengan
bermain dapat merangsang perabaan alat,misalnya bermain air atau pasir.
3) Skill play
Memberikan kesempatan bagi anak untuk memperoleh ketrampilan tertentu
dan anak akan melakukan secara berulang-ulang misalnya mengendarai
sepeda.
4) Dramatika play role play
Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya menjadi ayah atau ibu
b. Menurut Karakteristik Sosial
1) Solitary play
Jenis permainan dimana anak bermain sendiri walaupun ada beberapa orang
lain yang bermai disekitarnya. Biasa dilakukan oleh anak balita Todler.
2) Paralel play
Permainan sejenis dilakukan oleh suatu kelompok anak masing-masing
mempunyai mainan yang sama tetapi yang satu dengan yang lainnya tidak
ada interaksi dan tidak saling tergantung, biasanya dilakukan oleh anak
preischool
Contoh : bermain balok
3) Asosiatif play
Permainan dimana anak bermain dalam keluarga dengan aktifitas yangsma
tetapi belum terorganisasi dengan baik,belum ada pembagian tugas,anak
bermain sesukanya.
4) Kooperatif play
Anak bermain bersama dengan sejenisnya permainan yang terorganisasi dan
terencana dan ada aturan tertentu. Bissanya dilakukan oleh anak usia
sekolah.
5. Fungsi Bermain
Anak dapat melangsungkan perkembangannya:
a. Perkembangan Sensori Motor
Membantu perkembangan gerak dengan memainkan obyek tertentu,misalnya
meraih pensil.
b. Perkembangan Kognitif
Membantu mengenal benda sekitar(warna,bentuk kegunaan)
c. Kreatifitas
Mengembangkan kreatifitas mencoba ide baru misalnya menyusun balok.
d. Perkembangan Sosial
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari belajar
dalam kelompok.
e. Kesadaran diri (self awareness)
Bermain belajar memahami kemampuan diri kelemahan dan tingkah laku
terhadap orang lain.
f. Perkembangan Moral
Intraksi dengan orang lain bertingkah laku sesuai harapan teman menyesuaikan
dengan aturan kelompok.
Contoh : dapat menerapkan kejujuran.
g. Terapi
Bermain kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan yang tidak
enak misalnya : marah,takut,benci.
h. Komunikasi
Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi nak yang belum dapat
mengatakan secara verbal, misalnya : melukis,menggambar,bermain peran.
6. Faktor yang mempengaruhi aktivitas bermain
a. Tahap perkembangan,tiap tahap mempunyai potensi/keterbatasan
b. Status kesehatan,anak sakit→ perkembangan psikomotor kognitif terganggu
c. Jenis kelamin
d. Lingkungan → lokasi,negara,kultur.
e. Alat permainan → senang dapat menggunakan
f. Intelegensia dan status social ekonomi
7. Tahap perkembangan bermain
a. Tahap eksplorasi
Merupkan tahapan menggali dengan melihat cara bermain
b. Tahap permainan
Setelah tahu cara bermain,anak mulai masuk dalam tahap perminan.
c.Tahap bermin sungguhan
Anak sudah ikut dalam perminan.
d. Tahap melamun
Merupakan tahapan terakhir anak membayangkan permainan berikutnya.
8. Karakteristik Bermain Sesuai Tahap Perkembangan
a. usia 1 Bulan:
1) Visual
melihat dengan jarak dekat, contohnya menggantungkan benda yang terang
dan menyolok
2) Auditori
Bicara dengan bayi, menyanyi,musik,radio,detik jam
3) Taktil
Memeluk,menggendong,memberi kesenangan
4) Kinetik
Mengayun,naik kereta dorong
b. 2-3 bulan:
1) Visual
Buat ruangan menjadi tenang,gambar,cermin ditembok kemudian bawa bayi
ke ruangan lain dan letakkan bayi agar dapat memandang disekitar
2) Auditori
Bicara dengan bayi,beri mainan yang berbunyi,ikut sertakan dalam
pertemuan keluarga.
3) Taktil
Memandikan ,mengganti popok, menyisir rambut dengan lembut,gosok
dengan lotion/bedak
4) Kinetik
Jalan dengan kereta,gerakan berenang,bermain air
c. 4-6 bulan:
1) Visual
Bermain cermin, menonton tivi, beri mainan dengan warna terang
2) Auditori
Anak bicara,ulangi suara yang dibuat,panggil nama, berikan mainan
berbunyi.
3) taktil
Beri mainan lembut/kasar,mandi cemplung/cebur
4) Kinetik
Bantu tengkurap,sokong waktu duduk
d. 6-9 Bulan:
1) Visual
Mainan berwarna,bermain depan cermin,”ciluk ….ba”. Berikan kertas untuk
dirobek-robek.
2) auditori
Panggil nama “Mama …Papa,dapat menyebutkan bagian tubuh. Beri tahu
yang anda lakukan,ajarkan tepuk tangan dan beri perintah sederhana.
3) taktil
Meraba bahan bermacam-macam tekstur,ukuran,main air mengalir,
Berenang
4) kinetik
Letakkan mainan agak jauh lalu suruh untuk mengambilnya.
e. 9-12 bulan:
1) visual
Perlihatkan gambar dalam buku. Ajak pergi ke berbagai tempat, bermain
bola, Tunjukkan bangunan agak jauh.
2) auditori
Tunjukkan bagian tubuh dan sebutkan, kenalkan dengan suara binatang
3) taktil
Beri makanan yang dapat dipegang, Kenalkan dingin,panas dan hangat.
9. Bentuk- bentuk permainan
a. Usia 0 – 12 bulan
Tujuannya adalah :
1) Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya mengisap,
menggenggam.
2) Melatih kerjasama mata dan tangan.
3) Melatih kerjasama mata dan telinga.
4) Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
5) Melatih mengenal sumber asal suara.
6) Melatih kepekaan perabaan.
7) Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.
Alat permainan yang dianjurkan :
1) Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.
2) Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.
3) Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.
4) Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
5) Alat permainan berupa selimut dan boneka.
b. Usia 13 – 24 bulan
Tujuannya adalah :
1) Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.
2) Memperkenalkan sumber suara.
3) Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.
4) Melatih imajinasinya.
5) Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk
kegiatan yang menarik
Alat permainan yang dianjurkan:
1) Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.
2) Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.
3) Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir yang
tidak mudah pecah, sendok botol plastik, ember, waskom, air), balok-balok
besar, kardus-kardus besar, buku bergambar, kertas untuk dicoret-coret,
krayon/pensil berwarna.
c. Usia 25 – 36 bulan
Tujuannya adalah ;
1) Menyalurkan emosi atau perasaan anak.
2) Mengembangkan keterampilan berbahasa.
3) Melatih motorik halus dan kasar.
4) Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan
membedakan warna).
5) Melatih kerjasama mata dan tangan.
6) Melatih daya imajinansi.
7) Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.
Alat permainan yang dianjurkan :
1) Alat-alat untuk menggambar.
2) Lilin yang dapat dibentuk
3) Pasel (puzzel) sederhana.
4) Manik-manik ukuran besar.
5) Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda.
6) Bola.
d. Usia 32 – 72 bulan
Tujuannya adalah :
1)Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.
2)Mengembangkan kemampuan berbahasa.
3)Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi.
4)Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain pura-pura
(sandiwara).
5)Membedakan benda dengan permukaan.
6)Menumbuhkan sportivitas.
7)Mengembangkan kepercayaan diri.
8)Mengembangkan kreativitas.
9)Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll).
10) Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar.
11) Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar
rumahnya.
12) Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal :
pengertian mengenai terapung dan tenggelam.
13) Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.
Alat permainan yang dianjurkan :
1)Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-anak, alat
gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air, dll.
2)Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah.
e. Usia Prasekolah
Alat permainan yang dianjurkan :
1) Alat olah raga.
2) Alat masak
3) Alat menghitung
4) Sepeda roda tiga
5) Benda berbagai macam ukuran.
6) Boneka tangan.
7) Mobil.
8) Kapal terbang.
9) Kapal laut dsb
f. Usia sekolah
Jenis permainan yang dianjurkan :
1) Pada anak laki-laki : mekanik.
2) Pada anak perempuan : dengan peran ibu.
g. Usia Praremaja
Karakterisrik permainnya adalah permainan intelaktual, membaca, seni,
mengarang, hobi, video games, permainan pemecahan masalah.
h. Usia remaja
Jenis permainan : permainan keahlian, video, komputer, dll.
B. Bermain Di Rumah Sakit
1. Tujuan
a. Melanjutkan tugas kembang selama perawatan
b. Mengembangkan kreativitas melalui pengalaman permainan yang tepat
c. Beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit atau dirawat
2. Prinsip
a. Tidak banyak energi,singkat dan sederhana
b. Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang
c. Kelompok umur sama
d. Melibatkan keluarga/orang tua.
3. Upaya perawatan dlm pelaksanaan bermain
a. Lakukan saat tindakan keperawatan
b. Sengaja mencari kesempatan khusus
4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
a. Alat bermain
b. Tempat bermain
5. Pelaksanaan bermain di rs dipengaruhi oleh :
a. Faktor pendukung
Pengetahuan perawat,fasilitas kebijakan rs,kerjasama tim dan keluarga
b. Faktor penghambat
Tidak semua rs mempunyai fasilitas bermain.
DAFTAR PUSTAKA
Foster and Humsberger, 1998, Family Centered Nursing Care of Children. WB sauders
Company, Philadelpia USA.
Hurlock E B, 1991, Perkembangan anak, jilid I, Erlangga Jakarta.
Markum dkk, 1990, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, IDI Jakarta.
Soetjiningsih, 1995, Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta.
Whaley and Wong, 1991, Nursing Care infants and children. Fourth Edition,Mosby Year
Book,Toronto Canada.
SAP TERAPI BERMAIN
Pokok Bahasan : Terapi Bermain Pada Anak Di Rumah Sakit
Sub Pokok Bahasan : Terapi Bermain Anak Pra Sekolah (3-6 tahun)
Tujuan :Meningkatkan pengetahuan dan Mengoptimalkan tingkat
perkembangan anak
Tempat : Ruang Melati 3 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Tanggal : Sabtu, 21 september 2013
Waktu : 30 menit (Jam 10.00 s.d 10. 30).
Sasaran : 1. Klien
2. Klien
3. Klien
Pelaksana : 1. Pemandu : Dita Amanda S
2. Observer : Fery Agustina
3. Fasilitator : Feri Suhindra
LATAR BELAKANG
Bermain merupakan setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang
ditimbulkannya dan dilakukan secara suka rela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar
atau kewajiban serta tidak tergantung usia tetapi tergantung kepada kesehatan dan
kesenangan yang diperoleh (Hurlock, 1998). Menurut Hughes (1999), bermain merupakan
hal yang berbeda dengan belajar dan bekerja. Selain itu bermain juga dapat bermakna
sebagai kegiatan anak yang menyenangkan dan dinikmati. Dengan, demikian, pada
dasarnya setiap aktivitas bermain selalu didasarkan pada perolehan kesenangan dan
kepuasan, sebab fungsi utama bermain adalah untuk relaksasi dan menyegarkan kembali
kondisi fisik dan mental yang berada pada ambang keteganagan (Andang, 2009).
Hospitalisasi adalah suatu proses oleh karena suatu alasan yang berencana atau
darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan
sampai pemulangannya kembali ke rumah. Anak yang sakit dan harus dirawat di rumah
sakit akan mengalami masa sulit karena tidak dapat melakukan kebiasaan seperti biasanya.
Lingkungan dan orang- orang asing , perawatan, dan berbagai prosedur yang dijalani oleh
anak merupakan sumber utama stres, kecewa dan cemas, terutama untuk anak yang
pertama kali dirawat di rumah sakit.
Terapi bermain adalah salah satu terapi yang menggunakan segala kemampuan
bermain dan alat permainan, anak bebas memilih permainan yang ia sukai dan perawat ikut
serta dalam permainan tersebut.dan berusaha agar anak bebas mengungkapkan
perasaannya sehingga ia merasa puas, aman dan dihargai (Fortinash & Warrel, 1995).
TUJUAN UMUM
Setelah mendapatkan therapy bermain selama 1 x 30 menit. Anak dapat memahami
pentingnya bermain dan anak paham terhadap maksud dan tujuan perawatan yang
diberikan selama ini.
TUJUAN KHUSUS
1. Anak dapat menikmati permainan yang diberikan
2. Anak dapat mengungkapkan perasaannya secara verbal
3. Sebagai media rekreasi dan sosialisasi
4. Anak dapat mengetahui cara perawatan diri
BIODATA ANAK PESERTA TERAPI BERMAIN
1. Nama pasien :
No. RM :
Jenis kelamin :
Usia :
Alamat :
Tanggal masuk :
Karakteristik :
2. Nama Pasien :
No RM :
Jenis kelamin :
Alamat :
Diagnosa medis :
Tanggal masuk :
Karakteristik :
3. Nama Pasien :
No RM :
Jenis kelamin :
Alamat :
Diagnosa medis :
Tanggal masuk :
Karakteristik :
RENCANA PELAKSANAAN :
No Terapis Waktu Subjek terapi
1 Persiapan
a. Menyiapkan ruangan.
b. Menyiapkan alat-alat.
c. Menyiapkan anak dan keluarga
10 menit Menunjang keberhasilan
kegiatan
2 Proses :
a. Membuka proses terapi
bermain dengan mengucapkan
salam, memperkenalkan diri.
b. Menjelaskan pada anak dan
keluarga tentang tujuan dan
manfaat bermain, menjelaskan
cara permainan.
c. Mengajak anak bermain .
d. Mengevaluasi respon anak dan
keluarga.
2 menit
3 menit
20 menit
3 menit
Menjawab salam,
Memperkenalkan diri,
Memperhatikan
Bermain bersama dengan
antusias dan
mengungkapkan
perasaannya
3 Penutup (1 menit).
Menyimpulkan, mengucapkan
salam
2 menit Memperhatikan dan
menjawab salam
METODE
1. Bermain bersama
2. Bercerita
MEDIA
1. Kertas HVS putih/manila
2. Kertas lipat
3. Lem
4. Gambar – gambar tempel
5. Bola bowling
6. Balok