SAP Rokok Pada Gangguan Jiwa YA Yes

27
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENDIDIKAN KESEHATAN “BAHAYA ROKOK PADA PASIEN GANGGUAN JIWA” DI POLIKLINIK JIWA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SAMBANG LIHUM OLEH KELOMPOK C: GRACE EPYFANIA SIMARMATA, S. Kep I4B111023 ERMAWATI ROHANA, S. Kep I4B111026 JANNATUR RAHMAH, S. Kep I4B111033 NOR ELLA DAYANI, S. Kep I4B111205

description

sap penkes jiwa sambang lihum kel c nonkompre ners unlan

Transcript of SAP Rokok Pada Gangguan Jiwa YA Yes

Page 1: SAP Rokok Pada Gangguan Jiwa YA Yes

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENDIDIKAN KESEHATAN

“BAHAYA ROKOK PADA PASIEN GANGGUAN JIWA”

DI POLIKLINIK JIWA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH

SAMBANG LIHUM

OLEH

KELOMPOK C:

GRACE EPYFANIA SIMARMATA, S. Kep I4B111023

ERMAWATI ROHANA, S. Kep I4B111026

JANNATUR RAHMAH, S. Kep I4B111033

NOR ELLA DAYANI, S. Kep I4B111205

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2015

Page 2: SAP Rokok Pada Gangguan Jiwa YA Yes

LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENDIDIKAN KESEHATAN

“BAHAYA ROKOK PADA PASIEN GANGGUAN JIWA”

DI POLIKLINIK JIWA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SAMBANG

LIHUM

OlehKelompok C:

GRACE EPYFANIA SIMARMATA, S. Kep I4B111023

ERMAWATI ROHANA, S. Kep I4B111026

JANNATUR RAHMAH, S. Kep I4B111033

NOR ELLA DAYANI, S. Kep I4B111205

Gambut, Agustus 2015

Mengetahui,

a.n Koordinator Stase Keperawatan Jiwa Pembimbing Lahan

Mutia Rahmah, S.Kep, Ns Elsya Jelita, S.Kep,NsNIK. 1990 2015 1 172 NIP.19780919 200003 2 002

Page 3: SAP Rokok Pada Gangguan Jiwa YA Yes

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Bahaya Merokok Pada Pasien Gangguan Jiwa

Sasaran : Pasien gangguan jiwa dan keluarga

Tempat Kegiatan : Poliklinik Jiwa RSJD Sambang Lihum

Hari/Tanggal : Sabtu/29 Agustus 2015

Alokasi Waktu : 30 menit (09.00-09.30 Wita)

Pelaksana : Kelompok C Ners Universitas Lambung Mangkurat

A. LATAR BELAKANG

Tingkat merokok jauh lebih tinggi di antara orang dengan masalah

kesehatan mental dibandingkan pada populasi umum. Sebuah survei nasional

morbiditas kejiwaan antara lebih dari 8.000 orang dalam populasi umum

menemukan bahwa orang dengan gangguan neurotik seperti episode depresi, fobia

atau gangguan obsesif kompulsif dua kali lebih mungkin untuk merokok

(Coultard et al., 2000). Memiliki lebih dari satu gangguan neurotik (gangguan

neurotik komorbiditas) juga dikaitkan dengan perokok berat (NHS, 2004).

Orang dengan masalah kesehatan mental yang berat kurang terwakili dalam

survei nasional dari populasi umum karena banyak tinggal di lembaga atau

tunawisma. Perokok dengan masalah kesehatan mental lebih tergantung atau

kecanduan dengan rokok dibandingkan pada populasi umum. Sebagai contoh,

51% dari mereka yang memiliki diagnosis skizofrenia kecanduan rokok dan

setengah orang-orang dengan gangguan afektif bipolar, merokok lebih dari 20

batang sehari dibandingkan dengan hanya 8% pada populasi umum (ONS, 2002).

Kandungan yang terdapat dalam rokok memiliki banyak kerugian dan bahaya

bagi pasien dengan gangguan jiwa. Perlunya peran dari pasien dan keluarga agar

pasien dengan gangguan jiwa dapat berhenti merokok. Hal tersebut yang

melatarbelakangi pentingnya pendidikan kesehatan di Poliklinik Jiwa RSJD

Sambang Lihum agar keluarga dan pasien dapat memahami tentang bahaya rokok

pada pasien gangguan jiwa dan cara berhenti merokok.

Page 4: SAP Rokok Pada Gangguan Jiwa YA Yes

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL

1. Tujuan Umum :

Setelah dilaksanakan pendidikan kesehatan tentang bahaya rokok

pada gangguan jiwa, pasien dan keluarga pasien di Poliklinik Jiwa RSJD

Sambang Lihum dapat memahami tentang bahaya rokok pada pasien

gangguan jiwa dan cara berhenti merokok.

2. Tujuan Khusus:

Setelah mengikuti kegiatan pemberian pendidikan kesehatan dari

perawat, pasien dan keluarga pasien mampu:

a. Memahami pengertian rokok

b. Mengetahui macam-macam jenis rokok

c. Memahami kandungan rokok yang dapat membahayakan kesehatan

d. Mengetahui penyakit yang dapat timbul akibat rokok

e. Memahami bahaya kandungan rokok pada pasien gangguan jiwa

f. Mengetahui alasan nyata pasien gangguan jiwa merokok

g. Memahami kerugian bagi pasien jika tidak berhenti merokok

h. Memahami cara berhenti merokok bagi pasien

C. RENCANA KEGIATAN

1. Materi : Bahaya Merokok Pada Pasien Gangguan Jiwa

2. Peserta : Pasien gangguan jiwa dan keluarga pasien

3. Pengorganisasian :

a. Penyuluh : Grace Epyfania Simarmata, S. Kep

b. Moderator : Nor Ella Dayani, S. Kep

c. Fasilitator : Ermawati Rohana, S. Kep

d. Observer : Jannatur Rahmah, S. Kep

2. Rencana kegiatan : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi

3. Media dan alat bantu

a. Leaflet (terlampir)

b. LCD

c. Meja

d. Audio dan microphone

e. Kabel

Page 5: SAP Rokok Pada Gangguan Jiwa YA Yes

f. Terminal

g. White Screen

4. Waktu dan tempat

a. Waktu : Sabtu, 29 Agustus 2015

b. Pukul : 09.00 – 09.30 WIB (1x30 menit)

c. Tempat : Poliklinik Jiwa RSJD Sambang Lihum

5. Setting Tempat

Keterangan

Penyuluh Moderator

Fasilitator

Observer

Kursi klien dan keluarga

Uraian Tugas

a. Moderator

1) Menjelaskan tujuan pendidikan kesehatan.

2) Mengarahkan proses kegiatan pada peserta pendidikan kesehatan.

3) Mengevaluasi perasaan peserta pendidikan kesehatan.

b. Narasumber

1) Memberikan/menyampaikan materi pendidikan kesehatan

Mjjj

jjjjjjjjjj

Pintu White screen

Page 6: SAP Rokok Pada Gangguan Jiwa YA Yes

2) Mengevaluasi anggota.

c. Fasilitator

1) Menyiapkan alat-alat untuk pendidikan kesehatan.

2) Memberi motivasi kepada peserta pendidikan kesehatan untuk

mendengarkan apa yang sedang dijelaskan.

3) Mempertahankan kehadiran peserta pendidikan kesehatan.

4) Mencegah gangguan/hambatan terhadap peserta pendidikan kesehatan

baik luar maupun dalam.

d. Observer

1) Mencatat dan mengamati respon peserta pendidikan kesehatan baik

verbal maupun nonverbal.

2) Mencatat seluruh proses yang dikaji dan semua perubahan perilaku

peserta pendidikan kesehatan selama terapi bermain.

3) Mencatat dan mengamati peserta aktif dari pendidikan kesehatan.

6. Kegiatan Belajar Mengajar (lihat tabel 1)

7. Materi (terlampir)

8. Program antisipasi kegiatan pendidikan kesehatan

a. Audience yang tidak memperhatikan saat Pendidikan kesehatan

1) Maksimalkan peran fasilitator

2) Fasilitator mengingatkan audience untuk memperhatikan

pendidikan kesehatan

b. Bila ada yang meninggalkan kegiatan

1) Fasilitator menanyakan alasan mengapa audiens meninggalkan

kegiatan penyuluhan.

2) Beri penjelasan, audiens dapat menyelesaikan keperluannya,

setelah itu diharapkan untuk kembali mengikuti kegiatan

penyuluhan.

c. Bila ada yang mau ikut pendidikan kesehatan

1) Mempersilahkan keluarga atau pasien untuk mengikuti jalannya

acara, dan menjelaskan bahwa acara telah dimulai

2) Memberikan reinsforcement positif

d. Jika ada pasien yang mengamuk

Page 7: SAP Rokok Pada Gangguan Jiwa YA Yes

1) Laporkan kepada perawat bahwa ada pasien yang gawat agar

segera dibawa ke IGD, SATPAM.

2) Menenangkan pasien dengan cara meminta pasien berganti tempat

agar supaya tidak mengganggu jalannya acara.

Tabel 1. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Kegiatan MengajarKegiatan Peserta

DidikMetode Media

Pendahuluan

(3 menit)

1. Mengucapkan

salam, membaca do’a,

dan memperkenalkan

diri

2. Menjelaskan

maksud dan tujuan

pemberian pendidikan

kesehatan

3. Membuat kontrak

waktu dengan peserta

4. Menggali

pengetahuan pasien

dan keluarga tentang

Bahaya Merokok Pada

Pasien Gangguan Jiwa

1. Menjawab salam,

berdo’a, dan

mendengarkan

penyaji saat

perkenalan

2. Memperhatikan

dengan seksama

terkait apa yang

disampaikan

penyaji

3. Mendengarkan,

menyepakati

kontrak waktu

4. Menjawab

pertanyaan penyaji

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Ceramah

-

-

-

-

Penjelasan

Topik

(20 menit)

1. Menjelaskan materi

pendidikan kesehatan,

yaitu:

a. Memahami

1. Mendengarkan

penjelasan penyaji

Ceramah Leaflet dan

layar LCD

Page 8: SAP Rokok Pada Gangguan Jiwa YA Yes

pengertian rokok

b. Mengetahui macam-

macam jenis rokok

c. Memahami

kandungan rokok

yang dapat

membahayakan

kesehatan

d. Mengetahui penyakit

yang dapat timbul

akibat rokok

e. Memahami bahaya

kandungan rokok

pada pasien gangguan

jiwa

f. Mengetahui alasan

nyata pasien

gangguan jiwa

merokok

g. Memahami kerugian

bagi pasien jika tidak

berhenti merokok

h. Memahami cara

berhenti merokok

bagi pasien

2. Memberikan

kesempatan seluruh

peserta untuk

bertanya di akhir

penjelasan

2. Mengajukan

pertanyaan dan

melakukan diskusi

Diskusi

dan tanya

jawab

Leaflet dan

layar LCD

Penutup

7 menit

1. Meminta peserta

untuk me-review

1. Menjelaska

n kembali materi

Tanya

jawab

-

Page 9: SAP Rokok Pada Gangguan Jiwa YA Yes

materi pendidikan

kesehatan yang telah

disampaikan oleh

penyaji

2. Mengevaluasi tingkat

pemahaman peserta

terhadap materi yang

disampaikan dengan

memberikan

pertanyaan

3. Menyimpulkan materi

pendidikan kesehatan

yang telah

disampaikan

4. Penutupan dengan

salam dan do’a

yang telah

disampaikan oleh

penyaji

2. Menjawab

pertanyaan yang

diberikan oleh

penyaji

3. Menyimak

kesimpulan penyaji

4. Mendengar

kan penutupan

yang disampaikan

oleh penyaji, serta

menjawab salam

Tanya

jawab

Ceramah

Ceramah

Wawancara

terstruktur

-

-

D. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

a. Pengorganisasian kegiatan sebelum hari pelaksanaan penyuluhan

b. Penyelenggaraan kegiatan penyuluhan di Poliklinik Jiwa RSJD

Sambang Lihum

c. Adanya persiapan yang baik terkait materi, sarana, dan prasarana yang

akan digunakan.

d. Adanya publikasi dan informasi yang disampaikan kepada peserta

tentang materi pendidikan kesehatan yang akan diajarkan.

2. Evaluasi Proses

a. Penyaji menguasai materi penyuluhan yang diberikan

Page 10: SAP Rokok Pada Gangguan Jiwa YA Yes

b. Semua peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.

c. Peserta antusias dan aktif mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan.

d. Peserta memberikan respon atau umpan balik berupa pertanyaan.

3. Evaluasi Hasil

a. Jumlah hadir peserta penyuluhan 10 orang

b. 75% dari seluruh peserta dapat menjelaskan kembali materi dan/atau

menjawab pertanyaan dengan baik.

- Pengertian rokok?

- Apa saja penyakit yang dapat timbul akibat rokok?

- Apa saja bahaya kandungan rokok pada pasien gangguan jiwa?

- Bagaimana cara berhenti merokok?

Page 11: SAP Rokok Pada Gangguan Jiwa YA Yes

Lampiran Materi

BAHAYA ROKOK PADA PASIEN GANGGUAN JIWA

A. PENGERTIAN ROKOK

Rokok adalah gulungan tembakau yang disalut dengan daun nipah (Alwi,

2002). Merokok adalah suatu kata kerja yang berarti melakukan kegiatan atau

aktifitas menghisap, sedangkan perokok adalah orang yang suka merokok (Alwi,

2002).

B. MACAM-MACAM JENIS ROKOK

Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas

bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok,

dan penggunaan filter pada rokok.

Rokok berdasarkan bahan pembungkus

Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.

Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.

Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.

Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.

Rokok berdasarkan penggunaan filter.

Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada

rokok terbuat dari bahan busa serabut yang berfungsi menyaring nikotin

(Muhibbin Syah, 2003).

Pada masa kini berbagai jenis rokok semakin berkembang untuk

mengurangi efek negatif rokok seperti rokok elektrik.

C. KANDUNGAN YANG DAPAT MEMBAHAYAKAN KESEHATAN

BAGI PEROKOK

Menurut Danu Santoso (1990) dan Amstrong (1995), asap rokok terdiri dari

lima komponen utama yaitu nikotin, gas karbonmonoksida, tar, ammonia, buton.

a. Nikotin

Nikotin adalah bahan kimia berminyak yang tak berwarna dan

merupakan salah satu racun paling keras yang kita kenal. Di samping

Page 12: SAP Rokok Pada Gangguan Jiwa YA Yes

itu, nikotin akan mengakibatkan pembuluh darah menyempit dengan

cepat sehingga organ-organ tubuh akan kekurangan oksigen, antara lain

otak dan otot jantung. Makin lanjut umur seorang perokok maka makin

lama ia merokok, semakin parah kondisinya, terutama otak dan otot

jantung.

b. Gas CO (karbonmonoksida)

Karbonmonoksida adalah gas beracun dalam asap yang dikeluarkan

oleh mobil. Gas CO juga dapat menghambat penganggkutan oksigen

oleh sel darah merah dari paru-paru ke organ lain.

c. Tar

Tar adalah kondesat semua zat-zat yang terdapat pada asap rokok.

Setiap harinya pada saluran pernapasan seseorang akan terjadi

kondensasi tar ini yang tidak dapat dibersihkan.

d. Ammonia

Ammonia adalah bahan kimia yang dipakai dalam bubuk pembersih

rumahtangga dan bahan peledak.

e. Butan

Butan adalah gas yang dipakai dalam pemantik rokok dan beberapa

peralatan berkemah.

Saat seseorang merokok, dalam setiap hisapannya terdapat kurang lebih

4000 bahan senyawa kimia, termasuk racun-racun sebagai berikut:

Nikotin: jenis pestisida

Tar: bahan pengeras jalan

Acetone penghapus cat

Naphtylamine bahan penyebab kanker

Methanol: bahan bakar roket/pesawat tempur

Pyrene: bahan penyebab kanker

Dimethylnitrosamine

Napthalene : kapur barus

Cadmium: bahan penyebab kanker, biasa dipakai pada accu mobil

Carbon Monoxide: gas beracun yang keluar dari knalpot kendaraan

Benzopyrene: bahan penyebab kanker

Page 13: SAP Rokok Pada Gangguan Jiwa YA Yes

Vinyl Chloride: bahan penyebab kanker, biasa digunakan untuk bahan

plastik PVC

Hydrogen Cyanide: racun yang digunakan untuk pelaksanaan hukuman

mati

Toluidine

Ammonia: pembersih lantai

Urethane: bahan penyebab kanker

Toluene: pelarut industri

Arsenic: racun semut putih

Dibenzacridine: bahan penyebab kanker

Phenol: anti septik utuk pembedahan

Timbal: bahan tambahan bensin

Kromium: senyawa organik

Butane: bahan bakar korek api

Metil etil keton:  pelarut karet sintesis

Formalin: balsem pengawet mayat

Benzena: campuran bahan bakar mobil

Asam  sulfurik: bahan pupuk

Ddt:  insektisida yang terlarang

Shellac: bahan pengkilap kayu

D. PENYAKIT YANG DAPAT TIMBUL AKIBAT ROKOK

Sirodjuddin (2008), mengemukakan bahwa asap rokok mempenga-

ruhi kesehatan, diantaranya:

a. Merokok memperlemah paru-paru.

b. Merokok mengganggu aliran darah.

c. Merokok meningkatkan impotensi dan infertilitas.

d. Merokok meningkatkan risiko kanker.

e. Merokok merupakan masalah bagi kesehatan wanita.

f. Merokok merupakan masalah kesehatan keluarga.

Page 14: SAP Rokok Pada Gangguan Jiwa YA Yes

Menurut Amstrong (1995), terdapat banyak penyakit yang diperburuk

keadaannya oleh asap rokok atau dengan merokok dan penyakit ini dapat

mengakibatkan kematian pada perokok, diantaranya:

a. Penyakit jantung koroner

Penelitian terhadap kebiasaan merokok menunjukkan bahwa perokok

berat di bawah usia 45 tahun mempunyai risiko 15 kali lebih besar

menderita serangan jantung yang akan membunuh mereka dari pada

orang berisiko sama yang tidak merokok.

b. Trombosis koroner

Trombosis koroner atau serangan jantung terjadi bilamana bekuan darah

menutup salah satu pembuluh darah utama yang memasok aliran daarah

ke jantung, akibatnya jantung akan kekurangan darah. Merokok

membuat darah perokok menjabdi lebih lengket dan mudah membeku.

c. Kanker

Kanker adalah penyakit yang sel-sel di beberapa bagian tubuh

mengganda secara tiba-tiba dan tidak berhenti. Jika sel-sel di bagian

tubuh terangsang oleh substansi yang bersifat karsinogenik selama

jangka waktu yang lama, maka penyakit kanker akan terjadi. Dalam tar

tembakau terdapat sejumlah bahan kimia yang juga bersifat

karsinogenik. Tar tembakau dapat mengakibatkan kanker bilamana

merangsang tubuh untuk waktu lama, misalnya di daerah mulut dan

tenggorokan dan paru.

d. Bronkitis

Bronkitis terjadi bilamana paru-paru seseorang terserang asap rokok

yang dihirupnya (udara tercemar di sini berupa asap rokok).

E. BAHAYA KANDUNGAN ROKOK PADA PASIEN GANGGUAN JIWA

1. Merokok dapat mengganggu beberapa kerja obat pada pasien gangguan jiwa

Sehingga pasien mungkin harus menggunakan dosis yang lebih tinggi

daripada jika tidak merokok. Jadi, jika berhenti merokok, jumlah beberapa obat

dalam darah bisa naik dalam beberapa hari. Dokter mungkin perlu untuk

Page 15: SAP Rokok Pada Gangguan Jiwa YA Yes

mengurangi dosis beberapa obat, seperempat pada minggu pertama, dan mungkin

bahkan lebih dalam tiga minggu berikutnya.

Namun, jika mulai merokok lagi, mungkin perlu untuk kembali ke dosis

obat lama. Hal ini karena tembakau berinteraksi dengan beberapa obat psikiatris

sehingga kerja obat kurang efektif. Beberapa obat-obatan dipengaruhi oleh rokok,

diantaranya termasuk:

Antidepresan (trisiklik lama seperti amitriptyline dan mirtazapin baru)

Antipsikotik (terutama clozapine, olanzapine dan haloperidol)

Benzodiazepin (misalnya diazepam)

Opiat (misalnya metadon)

2. Nikotin (bahan dalam rokok) sangat mempengaruhi dan dapat mengubah

fungsi otak dan tubuh

Dalam berbagai tinjauan penelitian berbasis imunoneuropatobiologis

menunjukkan bahwa neurotransmiter berperanan sangat penting dalam gangguan

perilaku dan gangguan psikiatrik. Neurotransmiter yang berpengaruh pada

terjadinya gangguan perilaku dan pskiatrik diantaranya adalah dopamin,

norepinefrin, serotonin, GABA, glutamat dan asetilkolin. Selain itu, penelitian-

penelitian juga menunjukksan adanya kelompok neurotransmiter lain yang

berperan penting pada timbulnya mania, yaitu golongan neuropeptida, termasuk

endorfin, somatostatin, vasopresin dan oksitosin. Diketahui bahwa

neurotransmiter-neurotransmiter ini, dalam beberapa cara, tidak seimbang

(unbalanced) pada otak individu mania dibanding otak individu normal. GABA

diketahui menurun kadarnya dalam darah dan cairan spinal pada pasien mania.

Norepinefrin meningkat kadarnya pada celah sinaptik, tapi dengan serotonin

normal. Dopamin juga meningkat kadarnya pada celah sinaptik, menimbulkan

hiperaktivitas dan asgresivitas mania, seperti juga pada skizofrenia.

3. Nikotin memacu produksi hormon endorfin dan dopamin

Salah satu kandungan rokok yang berkaitan dengan kadar neurotransmitter

diantaranya adalah nikotin memacu pengeluaran zat-zat seperti adrenalin. Zat ini

merangsang denyut  jantung dan tekanan darah, dengan cara merangsang untuk

melepaskan norepinefrin melalui saraf adrenergik dan meningkatkan katekolamin

yang dikeluarkan oleh adrenal. Hormon katekolamin yang terdiri dari zat aktif

Page 16: SAP Rokok Pada Gangguan Jiwa YA Yes

dopamin, norepinefrin dan epinefrin lebih dikenal dengan adrenalin. Di dalam

otak, sebagai respon terhadap nikotin, otak akan memerintahkan tubuh untuk

membuat zat endorphin lebih banyak lagi. Endorphin adalah senyawa protein

yang lebih tepat disebut sebagai body’s natural pain killer. Struktur kimia

Endorphin tidaklah jauh berbeda dengan painkiller kelas atas seperti morphine.

Endorhpin dapat membuat seseorang merasa relaks dan euphoria.

Nikotin sangat mempengaruhi dan dapat mengubah fungsi otak dan tubuh

kita. Nikotin membuat si perokok merasa relaks dan kemudian merasa lebih

energik dan bersemangat, atau sebaliknya. Efek ini umum dikenal sebagai biphase

effect. Sialnya, semakin sering seseorang merokok, akan semakin merasa

ketagihan dan semakin meningkat pula jumlah rokok yang dihisap.

4. Dalam jangka panjang, nikotin dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam

darah, mengakibatkan si perokok, walaupun sudah lama berhenti merokok,

sangat rentan terhadap serangan jantung dan stroke. Ini sebagai akibat dari

rusaknya pembuluh arteri dalam darah, yang salah satu fungsinya,

mengedarkan oksigen.

5. Efek-efek relaks, berenergi, semangat tersebut hanya berlangsung sesaat karena

kecanduan yang akan terjadi bukan merupakan mekanisme koping yang baik.

Hal tersebut dikarenakan bahaya nikotin bagi penderita gangguan jiwa bukan

hanya dari gangguan hormon tetapi juga risiko kecanduan yang lebih besar

sehingga risiko penyakit dan kematian akibat rokok akan lebih tinggi.

F. FAKTA PADA PASIEN GANGGUAN JIWA YANG MEROKOK

1. Merokok dapat benar-

benar menyebabkan stres. Merokok hanya membantu untuk mengurangi stres

seperti kesedihan, kecemasan, stres, depresi, dan kurang konsentrasi dalam

jangka pendek, hanya sesaat setelah menghisap rokok.

2. Berhenti merokok

akan sulit bagi siapapun. Hal ini dapat memakan waktu yang lebih lama untuk

beberapa orang dengan masalah kesehatan mental untuk berhenti merokok dan

mereka mungkin membutuhkan dukungan yang lebih intensif tetapi bukan

berarti tidak mungkin.

Page 17: SAP Rokok Pada Gangguan Jiwa YA Yes

G. KERUGIAN BAGI PASIEN JIKA TIDAK BERHENTI MEROKOK

Jika pasien tidak melakukannya (tidak berhenti merokok), maka ada

beberapa dampak atau kerugian yang didapat, diantaranya:

1. Terutama bagi pasien gangguan jiwa berisiko meningkatkan dosis dan

jumlah obat.

2. Jika memiliki masalah kesehatan mental, mungkin merokok lebih dari

orang lain sehingga dampak rokok akan lebih besar.

3. Pasien lebih mungkin untuk menjadi salah satu dari ratusan ribu orang

yang setiap tahunnya dibunuh oleh rokok.

4. Kemungkinan meninggal lebih awal, sekitar 10 tahun lebih awal dari

pada yang bukan perokok. Namun, setengah dari perokok meninggal 15

tahun lebih awal dan seperempat dari perokok meninggal 23 tahun lebih

awal.

5. Kemungkinan memiliki masalah pernapasan, penyakit jantung, diabetes

dan berbagai jenis kanker (bukan hanya kanker paru-paru).

H. CARA BERHENTI MEROKOK BAGI PASIEN

Orang yang berbeda menemukan hal-hal yang berbeda untuk

membantu menemukan cara yang terbaik untuk berhenti merokok. Berikut

beberapa pilihan cara yang dapat digunakan, yaitu:

1. Pikirkan dan lakukan hobi Anda seperti membaca buku dan melakukan

olahraga teratur

2. Diskusikan dampak buruk rokok bagi kesehatan Anda dengan tenaga

kesehatan atau siapapun di sekitar Anda untuk mengingat kembali

dampak buruk rokok

3. Berpasangan dengan seorang teman yang juga berusaha untuk berhenti

merokok sehingga dapat saling memotivasi.

4. Kurangi rokok terlebih dahulu sebelum berhenti, tidak harus berhenti

tiba-tiba seperti mengurangi jumlah batang rokok atau memotong rokok

Anda.

Page 18: SAP Rokok Pada Gangguan Jiwa YA Yes

5. Membuat catatan tentang kapan, di mana dan dengan siapa Anda

merokok. Ini dapat menyoroti waktu dan situasi ketika Anda lebih

mungkin untuk merokok sehingga Anda dapat merencanakan cara untuk

menghindari mereka atau berurusan dengan mereka.

6. Tingkatkan asupan makanan saat berusaha berhenti merokok karena

berhenti merokok akan mengembalikan nafsu makan Anda sehingga

jangan berusaha menolak makan.

7. Kebiasaan menghisap rokok bisa membuat Anda rindu dengan aroma

atau rasa rokok tersebut, makan atau minumlah sesuatu yang mempunyai

ciota rasa kuat sehingga mengalihkan perhatian Anda terhadap rokok,

seperti air jeruk, coklat, dan masih banyak lagi.

   

Page 19: SAP Rokok Pada Gangguan Jiwa YA Yes

DAFTAR PUSTAKA

1. NHS. 2004. Smoking and Patients with Mental Health Problem. London:

Health Development Agency.

2. Alwi, Hasan dkk. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga. Balai

Pustaka: Jakarta.

3. Muhibbin Syah. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.