Bahan Ajar Adaptasi & Seleksi Alam Yes

15
A. ADAPTASI Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Lingkungan dapat berubah-ubah. Agar dapat bertahan hidup, makhluk hidup harus beradaptasi. Proses adaptasi seringkali tidak dapat diamati karena berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Hal yang dapat diamati adalah hasil adaptasi. Adaptasi menghasilkan perubahan pada makhluk hidup. Berdasarkan hasil perubahan tersebut, adaptasi dapat dibedakan menjadi adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku. 1. Adaptasi Morfologi Adaptasi morfologi adalah penyesuaian diri makhluk hidup melalui perubahan bentuk organ tubuh yang berlangsung sangat lama untuk kelangsungan hidupnya. Adaptasi ini mudah diamati dan dikenali karena tampak dari luar. Ciri-ciri morfologi pada tumbuhan misalnya bentuk dan ukuran daun, struktur jaringan daun, bentuk akar, bentuk dan struktur batang, serta bentuk alat perkembangbiakan. Ciri-ciri morfologi pada hewan contohnya ukuran BAHAN AJAR KEBERLANGSUNGAN HIDUP ORGANISME Adaptasi dan Seleksi Alam Standar Kompetensi : Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup. Kompetensi Dasar : Mengidentifikasikan kelangsungan hidup makhluk makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan. Makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Bunglon melindungi dirinya dari musuh dengan mengubah warna kulitnya, sehingga kelangsungan hidupnya terjaga. Kamu akan belajar tentang kelangsungan hidup

description

Adaptasi dan seleksi alam kelas IX semester 2

Transcript of Bahan Ajar Adaptasi & Seleksi Alam Yes

Page 1: Bahan Ajar Adaptasi & Seleksi Alam Yes

A. ADAPTASI

Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan

hidupnya. Lingkungan dapat berubah-ubah. Agar dapat bertahan hidup, makhluk hidup harus

beradaptasi. Proses adaptasi seringkali tidak dapat diamati karena berlangsung dalam jangka

waktu yang lama. Hal yang dapat diamati adalah hasil adaptasi.

Adaptasi menghasilkan perubahan pada makhluk hidup. Berdasarkan hasil perubahan

tersebut, adaptasi dapat dibedakan menjadi adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi

tingkah laku.

1. Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi adalah penyesuaian diri makhluk hidup melalui perubahan bentuk

organ tubuh yang berlangsung sangat lama untuk kelangsungan hidupnya. Adaptasi ini mudah

diamati dan dikenali karena tampak dari luar. Ciri-ciri morfologi pada tumbuhan misalnya

bentuk dan ukuran daun, struktur jaringan daun, bentuk akar, bentuk dan struktur batang, serta

bentuk alat perkembangbiakan. Ciri-ciri morfologi pada hewan contohnya ukuran tubuh, warna

tubuh, bentuk paruh, bentuk kaki dan alat gerak yang lain, susunan gigi, dan alat pencernaan

makanan.

1) Adaptasi Morfologi pada Hewan

a. Gigi-gigi khusus

Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar

dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong yang tajam

untuk mencabik-cabik mangsanya.

BAHAN AJAR

KEBERLANGSUNGAN HIDUP ORGANISME

Adaptasi dan Seleksi Alam

Standar Kompetensi : Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup.

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasikan kelangsungan hidup makhluk makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan.

Makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Bunglon melindungi dirinya dari musuh dengan mengubah warna kulitnya, sehingga

kelangsungan hidupnya terjaga. Kamu akan belajar tentang kelangsungan hidup makhluk

hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan pada bab ini.

Page 2: Bahan Ajar Adaptasi & Seleksi Alam Yes

b. Tipe Mulut Serangga

Tipe mulut serangga berbeda-beda. Berdasarkan jenis makanan yang dimakan, tipe mulut

serangga dibedakan menjadi empat yaitu :

Mulut penggigit pengunyah, misalnya pada belalang,

Mulut pengisap, misalnya pada kupu-kupu,

Mulut penusuk pengisap, misalnya pada nyamuk,

Mulut penjilat, misalnya pada lebah.

Ada beberapa bentuk adaptasi morfologi yang lain. Misalnya, hewan-hewan yang hidup

di daerah dingin memiliki bulu yang tebal untuk melindungi tubuhnya dari pengaruh suhu udara

yang dingin.

c. Paruh dan kaki burung

Bentuk paruh dan kaki setiap burung berbeda-beda. Perhatikan tabel berikut.

Tabel 2.2 Bentuk Kaki dan Paruh Burung

No. Burung Bentuk Kaki Bentuk Paruh Jenis Makanan

1. Elang Ukurannya pendek, cakar sangat kuat untuk mencengkeram mangsa

Runcing, panjang, dan ujung agak membengkok.

Daging

2. Bebek dan Pelikan

Berselaput diantara ruas jarinya untuk berenang dan berjalan di tanah berlumpur.

Pangkalnya terdapat bentuk seperti sisir/kantong untuk menyaring makanan dari air dan lumpur

Ikan dan Cacing

3. Pipit dan Nuri

Tiga kaki ke depan satu ke belakang untuk berjalan dan hinggap

Pendek, tebal, dan kuat Biji-bijian

4. Pelatuk Mempunyai dua jari ke depan dan dua jari ke belakang untuk memanjat

Runcing agak panjang untuk memahat kayu pohon untuk menangkap dan memakan

Serangga

Page 3: Bahan Ajar Adaptasi & Seleksi Alam Yes

2) Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan

a. Ciri-ciri bentuk adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit)

1. Daunnya tebal, sempit, bentuk duri, sisik, atau tidak mempunyai daun; penguapan

melalui daun menjadi sangat sedikit.

2. Permukaan tubuhnya tertutup oleh lapisan kutikula atau lapisan lilin yang

berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalu besar.

3. Batangnya tebal, mempunyai jaringan spons untuk menyimpan air.

4. Akar panjang sehingga mempunyai jangkauan yang luas.

Contoh : tumbuhan kaktus.

b. Ciri-ciri bentuk adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah lembab (higrofit)

1. Mempunyai daun yang tipis dan lebar.

Page 4: Bahan Ajar Adaptasi & Seleksi Alam Yes

2. Permukaan daun mempunyai banyak mulut daun atau stomata sehingga dapat

mempercepat proses penguapan.

Contoh : tumbuhan keladi.

c. Ciri-ciri bentuk adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah air (hidrofit)

1. Tumbuhan air yang terapung di atas air, mempunyai rongga antarsel berisi udara

untuk memudahkan mengapung di air, daun lebar dan tangkai daun menggembung

berisi udara. Contoh : eceng gondok dan kiambang.

Eceng Gondok Kiambang

2. Tumbuhan air yang terendam dalam air, mempunyai dinding sel yang kuat dan kebal

untuk mengurangi osmosis ke dalam sel. Contoh : Hydrilla dan Vallisneria.

Hydrilla Vallisneria

3. Tumbuhan yang sebagian tubuhnya di atas permukaan air dan akarnya tertanam di

dasar air, mempunyai rongga udara dalam batang atau tangkai daun sehingga tidak

tenggelam dalam air dan daun muncul ke permukaan air. Contoh : teratai.

Page 5: Bahan Ajar Adaptasi & Seleksi Alam Yes

4. Tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut, mempunyai perakaran yang lebat dan

kuat sehingga tidak roboh jika terkena ombak.

Contoh : tumbuhan bakau.

2. Adaptasi Fisiologi

Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian diri makhluk hidup melalui fungsi kerja organ-organ

tubuh supaya bisa bertahan hidup. Adaptasi ini berlangsung di dalam tubuh sehingga sulit diamati.

a. Penyesuaian terhadap intensitas cahaya

Jika kita berada di ruang yang gelap atau remang-remang, pupil mata kita akan terbuka

lebar. Sebaliknya, jika kita berada di ruang yang terang, merupakan upaya untuk mengatur

jumlah sinar yang masuk ke mata. Sinar yang kekuatannya (intensitasnya) tinggi dapat

mengganggu atau merusak sistem kerja mata. Sebaliknya jika sinar yang masuk terlalu lemah

atau kurang kita karna sulit untuk melihat.

Proses melihat melibatkan proses fisiologi. Artinya, upaya mata kita menagatur jumlah

sinar yang masuk melalui pupil merupakan proses adaptasi fisiologi. Adaptasi fisiologi semacam

ini merupakan contoh adaptasi yang sifatnya reversibel atau dapat balik.

b. Penyesuaian terhadap kadar oksigen

Jika seseorang yang biasa hidup di daerah pantai berpindah ke daerah pegunungan yang

tinggi (misalnya pada ketinggian lebih dari 2000 m di atas pemukaan laut), akan terjadi

perubahan fisiologi di tubuh orang tersebut. Mula-mula pernafasannya menjadi cepat. Hal ini

merupakan upaya tubuh untuk mencukupi kebutuhan oksigen karena kadar oksigen di udara

pegunungan lebih rendah jika dibandingkan kadar oksigen di daerah pantai. Dalam jangka waktu

yang lama, kondisi ini akan teratasi dengan meningkatnya jumlah butir-butir sel darah merah

(eritrosit) di dalam darah. Eritrosit merupakan bagian darah yang berfungsi untuk mengangkut

oksigen. Semakin banyak jumlah eritrosit, semakin banyak oksigen yang dapat diangkut ke

jaringan tubuh. Adaptasi semacam ini merupakan adaptasi fisiologi yang bersifat reversibel,

artinya jika orang tersebut kembali ke daratan rendah, maka secara perlahan jumlah eritrosit akan

turun atau normal seperti semula.

c. Penyesuaian terhadap kadar garam

Ikan yang hidup di air laut menghasilkan urin lebih pekat dibandingkan ikan air tawar. Ini

disebabkan kadar garam air laut lebih tinggi daripada kadar garam air tawar. Tingginya kadar

Page 6: Bahan Ajar Adaptasi & Seleksi Alam Yes

garam air laut menyebabkan ikan air laut kekurangan air. Air dari dalam sel tubuh ikan laut

keluar melalui proses osmosis.

Karena kekurangan air, ikan harus banyak minum air laut. Akibatnya, kadar garam dalam

darahnya menjadi tinggi (pekat). Untuk mengurangi kepekatan cairan tubuhnya, ikan

mengeluarkan urin yang pekat pula. Untuk mengimbangi banyaknya air yang keluar dari

tubuhnya, ikan air laut hanya mengeluarkan sedikit urin.

Hal sebaliknya terjadi pada ikan air tawar. Karena cairan di lingkungan lebih encer

daripada cairan di dalam tubuh ikan, air dari lingkungan masuk ke tubuh ikan secara osmosis.

Untuk mengatur keseimbangan osmotik dan ion, insang menyerap garam (NaCl). Untuk

membuang kelebihan air, ikan air tawar banyak mengeluarkan urin yang encer. Peristiwa

semacam ini merupakan adaptasi fisiologi ikan terhadap lingkungannya.

d. Kelenjar Bau

Musang dapat menyekresikan bau busuk dengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi

lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.

Musang

e. Kantong Tinta

Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Apabila musuh,

tinta disemprotkan ke dalam air di sekitarnya sehingga musuh tidak dapat melihat kedudukan

cumi-cumi dan gurita.

Gurita

f. Mimikri pada Bunglon

Kulit bunglon dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan warna

ini dipengaruhi faktor luar berupa suhu serta keadaan sekitarnya.

Page 7: Bahan Ajar Adaptasi & Seleksi Alam Yes

Bunglon

3. Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri makhluk hidup dengan mengubah tingkah

laku supaya dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.

a. Rayap

Di usus rayap, terdapat organisme Flagellata penghasil enzim selulose yang dapat

mencerna selulosa. Anak-anak rayap yang baru menetas menjilati dubur induknya untuk

mendapatkan Flagellata tersebut. Rayap dewasa yang berganti kulit memakai kembali kulit yang

terkelupas itu untuk mendapatkan Flagellata.

Rayap

b. Predator

Hewan predator harus bergerak cepat karena mereka harus mengejar dan menangkap

mangsanya. Jika tidak demikian, apa yang akan terjadi dengan hewan predator ?

c. Kucing

Kucing biasanya mengincar mangsanya, misalnya tikus, cecak, kadal, atau yang lain,

dengan cara mendekam. Begitu mangsa mendekat dan lengah, maka kucing tersebut akan

meloncat dan menerkam mangsanya. Tingkah laku demikian merupakan cara untuk menghemat

energi.

d. Paus

Paus bukanlah ikan, melainkan hewan menyusui yang hidup di air. Paus bernafas dengan

paru-paru sehingga paus harus menyembul ke permukaan air untuk bernafas. Pada saat muncul

ke permukaan air, paus mengeluarkan sisa pernafasan dan menghirup udara untuk disimpan di

paru-paru saat menyelam ke dalam air.

Paus

e. Hibernasi

Pada musim dingin banyak hewan berdarah panas membutuhkan energi tambahan untuk

menjaga suhu tubuhnya, sedangkan makanan sangat langka. Sehingga untuk dapat bertahan

Page 8: Bahan Ajar Adaptasi & Seleksi Alam Yes

hidup hewan-hewan meminimalkan proses metabolisme dalam tubuh dengan cara melakukan

hibernasi. Misalnya : tikus, landak, beruang hitam, beruang kutub, dll.

Beruang Kutub

f. Migrasi

Ikan salem raja Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai

untuk bertelur.

Ikan Salem Raja Amerika Utara

g. Cicak melakukan outotomi yaitu memutuskan ekornya untuk mengelabuhi

musuhnya.

Cicak

h. Tumbuhan

Sebagian tumbuhan menunjukkan adaptasi tingkah laku dalam hidupnya. Misalnya, daun

putri malu (Mimosa pudica) segera menutup jika disentuh. Hal tersebut merupakan adaptasi

untuk melindungi diri dari serangan hewan. Dengan menutupnya daun, maka hewan herbivora

sulit membedakan antara ranting berduri dengan daun.

Tumbuhan Putri Malu Menutup jika Disentuh

Adaptasi makhluk hidup pada dasarnya adalah upaya makhluk hidup untuk dapat hidup

di lingkungan tempat tinggalnya. Hidup berarti dapat memperoleh makanan, perlindungan diri

Page 9: Bahan Ajar Adaptasi & Seleksi Alam Yes

dari kondisi buruk, pertahanan diri dari pemangsa, dan menemukan pasangan kawin agar dapat

menghasilkan keturunan baru. Jadi, tujuan akhir adaptasi adalah untuk kelestarian jenis makhluk

hidup. Lestari berarti juga lolos dari seleksi alam dan tidak punah.

B. SELEKSI ALAM

Seleksi artinya pemilihan. Seleksi alam artinya pemilihan makhluk hidup yang dapat

hidup terus dan tidak dapat hidup terus yang dilakukan oleh lingkungan sekitar dan terjadi secara

alamiah. Makhluk hidup di alam selalu menghadapi faktor alam yang akan menyeleksinya.

Makhluk hidup yang mampu menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang ada, akan dapat

bertahan hidup. Dengan kata lain, makhluk hidup yang dapat beradaptasi dengan lingkungan,

akan lolos dari seleksi alam dan dapat melestarikan jenisnya.

1. Faktor Penyeleksi di Alam

a. Suhu Lingkungan

Kamu mengetahui bahwa hewan-hewan tertentu hanya ada di daerah kutub, dan jenisnya

berbeda dengan yang hidup di padang pasir atau di daerah tropis. Di daerah dingin, dijumpai

hewan mamalia berambut lebat sedangkan di daerah tropis dijumpai mamalia berambut tipis.

Jenis makhluk hidup yang paling adaptif (dapat menyesuaikan diri) dengan suhu lingkungannya

akan lolos seleksi dan hidup terus, sedangkan yang tidak adaptif akan mati terkena seleksi alam.

Jadi, dalam hal ini, yang menjadi faktor penyeleksi adalah suhu lingkungan.

b. Makanan

Misalkan di suatu pulau terpencil hidup 100 ekor burung merpati yang makanannya

jagung atau biji-bijian. Lama-kelamaan, jumlah merpati menjadi lebih dari 1000 ekor karena

terus berkembang biak. Makanan (jagung atau biji-bijian) yang tersedia sangat terbatas, hanya

cukup untuk 500 ekor burung. Akibatnya, burung-burung tersebut akan bersaing untuk

memperebutkan makanan. Burung merpati yang paling kuat dan paling cepat makannya akan

mendapatkan makanan yang cukup. Sebaliknya, burung merpati yang lemah dan kurang gesit,

akan kalah dalam memperebutkan makanan. Burung yang kalah akan mati karena kurang makan

atau akan beralih ke jenis makanan yang lain.

c. Cahaya Matahari

Faktor matahari berhubungan dengan penyeleksian tumbuhan tingkat tinggi yang

berklorofil. Mengapa demikian ? Karena tumbuhan menggunakan cahaya matahari untuk

pembentukan makanan.

Berikut contoh seleksi alam :

1) Punahnya beberapa jenis makhluk hidup, misalnya punahnya badak Jawa dan badak

Sumatra karena hilangnya hutan dataran rendah dan adanya perburuan.

Page 10: Bahan Ajar Adaptasi & Seleksi Alam Yes

2) Keadaan populasi kupu-kupu Biston betularia di Inggris sebelum revolusi industri

terdiri atas kupu-kupu bersayap cerah dan bersayap gelap dan setelah revolusi industri

tinggal yang bersayap gelap.

Spesies Biston betularia yang bersayap gelap lebih berjaya untuk mandiri

2. Kepunahan Organisme

Berdasarkan temuan fosil-fosil, kita tahu bahwa ada jenis makhluk hidup yang hidup

pada zaman dahulu tidak ditemukan lagi sekarang. Berarti makhluk hidup tersebut telah punah.

Lingkungan bumi mengalami perubahan secara terus-menerus atau bersifat dinamis. Organisme

yang dapat beradaptasi akan tetap lestari sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan punah

karena terkena seleksi alam, contohnya Dinosaurus.

Berdasarkan temuan fosil-fosil, dapat diketahui bahwa banyak jenis makhluk hidup yang

hidup pada jaman dahulu tidak ditemukan lagi sekarang. Tetapi ada juga yang masih hidup

sampai sekarang yaitu capung. Capung adalah hewan yang hidup pada jaman karbon sampai

sekarang. Hewan lain yang hampir mirip dengan hewan yang telah punah adalah kadal dan

komodo. Ketiga hewan tersebut adalah hewan yang tergolong dalam fosil hidup.

Dinosaurus merupakan contoh hewan yang telah punah. Para ilmuan berpendapat bahwa

yang menyebabkan kepunahan hewan ini adalah perubahan iklim. Iklim yang terganggu akan

menyebabkan kematian banyak jenis tumbuhan sehingga dinosaurus herbivora tidak bisa

mendapatkan makanan. Sedangkan Dinosaurus karnivora dapat bertahan hidup untuk sementara.

Tetapi dengan berjalannya waktu, hewan karnivora pun mati.

Pada zaman dahulu, perubahan lingkungan terjadi secara alami dan dalam jutaan tahun,

sehingga makhluk hidup mampu beradaptasi. Sekarang, perubahan lingkungan dipercepat oleh

kegiatan manusia. Misalnya, hutan ditebang untuk membuka daerah industri. Perubahan

lingkungan yang cepat akan mempercepat punahnya organisme. Jika makhluk hidup itu telah

punah, kita tidak akan dapat memunculkannya kembali. Artinya. “hasil karya alam” yang

dibentuk dalam waktu jutaan tahun lamanya melalui adaptasi, akan lenyap dalam waktu

beberapa puluh tahun oleh kegiatan manusia.

Page 11: Bahan Ajar Adaptasi & Seleksi Alam Yes

Sumber Bahan Ajar :

1. Sudibyo, Elok,dkk. 2008. Mari Belajar IPA Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

2. Syamsuri, Istamar. 2007. IPA Biologi untuk SMP Kelas IX. Jakarta : Erlangga.3. Wahyuni, Siti dan Nur Fitriani. Buku Panduan Pendidik Ilmu Pengetahuan Alam

untuk SMP/MTs. Surakarta : Pratama Mitra Aksara.4. http://biology-aasharifah.blogspot.com/2010_08_01_archive. html(Online). Di akses

tanggal 12 September 2011.

5. http://carane-download.blogspot.com/2011/08/download-walpaper-download-gambar. html(Online). Diakses tanggal 12 September 2011.

6. http://flora-faunaindonesia.blogspot.com/2011/07/nasib-musang-pandan-luwak. html(Online). Diakses tanggal 12 September 2011.

7. http://jepretanhape.wordpress.com/2009/01/02/ceng-eceng-gondok/(Online). Di akses tanggal 11 September 2011.

8. http://www.google.co.id/imgres?q=lumba+dan+paus&um=1&hl=id&sa=N&biw=1366&bih=578&tbm=isch&tbnid=MAhj6fRubUXLyM:&imgrefurl=http://kumpulan.info/wisata/tempat-wisata/53-tempat-wisata/209-gelanggang-samudra-ancol.html&docid= Upu4MH_ihfdQM&w=300&h=225&ei=IZl-sTvbXAcKHrAfk-cSwBQ&zoom=1(Online). Di akses tanggal 11 September 2011.

9. http://www.google.co.id/imgres?q=vallisneria&start=25&num=10&um=1&hl=id&biw=1366&bih=578&tbm=isch&tbnid=3BPglhrqRkhhJM:&imgrefurl=http://www.estanques.net/plantas-acuaticas/vallisneria-gigantea/&docid=iZr kZ6nT5OnPM&w=525-&h=335&ei=MpRsTrPzM4nMrQeAorjkAw&-zoom=1(Online). Diakses tanggal 12 September 2011.

10. http://www.google.co.id/imgres?q=estivasi+tupai&um=1&hl=id&biw=1366&bih=578&tbm=isch&tbnid=zLR08vcqDvxAkM:&imgrefurl=http://dirgandini.wordpress.com/2011/03/30/energi-habitat-relung-dan-adaptasi/&docid=lIrM-BoyYkQhBM&w=403&h=350&ei=eplsTuTbHMKGrAeBoNWnCQ&zoom=1(Online). Diakses tanggal 12 September 2011.