Review Soskom Lengkap

80
Chapter 1 A. Filsafat Sosial, Sosiologi Modern, dan Komunikasi Teori sosiologi dalam perkembangannya dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran abad pencerahan yang berkembang pada periode perkembangan intelektual dan pembahasan pemikiran filsafat yang luar biasa. Pada awal perkembangannya pemikiran manusia menaruh harapan yang besar terhadap mitos, logos, dogma, dan kemudian beralih pada logos (pikiran manusia) lagi. Secara singkat sejarah filsafat ilmu pengetahuan mencatat perkembangan-perkembangan tersebut, sebagai berikut : 1. Sebelum Yunani Kuno (sebelum 600 SM) Pada masa ini masih berpegang teguh dan menjunjung tinggi mistik karena pada masa ini mistik sering digunakan untuk memecahkan semua permasalahan seperti transportasi, komunikasi, tatanegara, hukum, pertahanan dan keamanan, ekonomi, agama dan sebagainya, 2. Yunani Kuno (600 SM) Pada periodisasi ini sekitar 600 SM periode ini ditandai oleh pergeseran pemikiran dari mitos ke logos. Penjelasan- penjelasan mistik yang berdasarkan kepercayaan irasional tentang gejala-gejala alam bergeser pada penjelasan logis yang berdasarkan pada rasio. 3. Abad Pertengahan (300 SM-1300 M) Pada masa ini pemikiran filsuf pada abad ini kehilangan otonominya, karena pada masa ini pemikirannya bercirikan 1

Transcript of Review Soskom Lengkap

Page 1: Review Soskom Lengkap

Chapter 1

A. Filsafat Sosial, Sosiologi Modern, dan Komunikasi

Teori sosiologi dalam perkembangannya dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran abad

pencerahan yang berkembang pada periode perkembangan intelektual dan pembahasan

pemikiran filsafat yang luar biasa. Pada awal perkembangannya pemikiran manusia menaruh

harapan yang besar terhadap mitos, logos, dogma, dan kemudian beralih pada logos (pikiran

manusia) lagi. Secara singkat sejarah filsafat ilmu pengetahuan mencatat perkembangan-

perkembangan tersebut, sebagai berikut :

1. Sebelum Yunani Kuno (sebelum 600 SM)

Pada masa ini masih berpegang teguh dan menjunjung tinggi mistik karena pada masa ini

mistik sering digunakan untuk memecahkan semua permasalahan seperti transportasi,

komunikasi, tatanegara, hukum, pertahanan dan keamanan, ekonomi, agama dan

sebagainya,

2. Yunani Kuno (600 SM)

Pada periodisasi ini sekitar 600 SM periode ini ditandai oleh pergeseran pemikiran dari

mitos ke logos. Penjelasan-penjelasan mistik yang berdasarkan kepercayaan irasional

tentang gejala-gejala alam bergeser pada penjelasan logis yang berdasarkan pada rasio.

3. Abad Pertengahan (300 SM-1300 M)

Pada masa ini pemikiran filsuf pada abad ini kehilangan otonominya, karena pada masa

ini pemikirannya bercirikan pada teosentris yaitu pemikiran yang berpusat pada wahyu

Tuhan.

4. Filsafat Modern (Abad 17-19)

Masa ini berjalan kurang lebih selama 10 abad, pemikiran di periodisasi ini berdasarkan

rasio direpresi oleh kebenaran teologis yang berdasarkan iman.

5. Positivisme (Abad ke-20)

Pada periodisasi ini munculah istilah sosiologi sebagai disiplin ilmu yang mengkaji

masyarakat secara ilmiah. Positivsme memiliki pengaruh yang amat kuat terhadap

berbagai disiplin ilmu bahkan sampai dewasa ini. Pengarug tersebut dikarenakan klaim-

klaim yang dikenakan oleh positivisme terhadap ilmu pengetahuan.

1

Page 2: Review Soskom Lengkap

6. Posmodernisme

Posmoderisme sangat anti terhadap ide-ide, seperti kemajuan, emansipasi, linieritas

sejarah, dan sebagainya. Posmodernisme sesungguhnya merupakan terminologi untuk

mewakili suatu pergeseran wacana diberbagai bidang, seperti seni, arsitektur, sosiologi,

literatur, dan filsafat yang beraksi keras terhadap wacana modernisme yang terlampau

mendewakan rasionalistas sehinnga mengeringkan kehidupan dari kekayaan dunia batin

manusia.

B. Sosiologi Modern

. Erikson (Ritzer, 2004:16) mengatakan bahwa, menurut Erikson bukanlah penemu

Sosiologi Modern, karena selain teori Sosiologi Konservatif banyak dipelajari oleh gurunya,

Adam Smith atau para moralis Skotlandia adalah sumber sebenarnya dari sosiologi Modern.

Namun Comte memiliki jasa yang besar pada dunia karena memperkenalkan sosiolgi kepada

dunia.

Orang yang pertama kali menggunakan istilah sosiologi adalah Auguste Comte

(1798-1857), walau banyak pertentangan yang perkembang dikalangan para ahli sosiologi yang

salah satunya adalah Erikson (Ritzer, 2004:16) yang mengatakan bahwa Comte bukanlah

penemu Sosiologi Modern karena tidak sesuai yang dipelajari oleh gurunya Cloude Henri Saint-

Simin (1760-1825) tang telah banyak mempelajari ilmu sosiologi. Cloude Henri Saint-Simi

menemukan bahwa Adam Smith atau para moralis Skotlandia adalah sumber sebenarnya dari

sosiologi Modern. Namun Comte memiliki jasa yang besar pada dunia karena memperkenalkan

sosiolgi kepada dunia.

Pikiran-pikiran Comte pada waktu itu didasarkan pada pendekatan teori evolusinya

dan hukum tiga tingkatan (Ritzer, 2004:17). Comte mengatakan ada tiga tingkatan intelektual

yang harus dilalui kelompok masyarakat, ilmu pengetahuan, individu, atau bahkan pemikiran

masyarakat dan dunia sepanjang sejarahnya. Pertama, tahap teologis dalam tahap ini sistem

gagasan utama menekankan pada keyakinan bahwa kekuatan adikodrati, tokoh agama dan

keteladanan kemanusian menjadi dasar segala hal. Kedua, tahap metafisika yang ditandai oleh

keyakinan bahwa kekuatan abstraklah yang menerangkan segala sesuatu, bukanlah para dewa.

Ketiga, tahap positivistik yang ditandai oleh keyakinan pada sains. Manusia mulai cenderung

menghentikan penelitian terhadap kecenderungan penyebab absolut (Tuhan atau alam) dan

2

Page 3: Review Soskom Lengkap

memusatkan perhatian pada pengamatan terhadap alam fisik dan dunias sosial guna mengetahui

hukum-hukum yang mengaturnya.

C. Lahirnya Sosiologi Komunikasi

Sosiologi sejak semula telah menaruh perhatian pada masalah-masalah yang ada

hubungan dengan interaksi sosial antara seseorang dan orang lainnya. Apa yang disebutkan oleh

Comte dengan ”social dynamic”, ”kesadaran kolektif” oleh Durkheim, dan ”interaksi sosial”

oleh Karl Marx serta ”tindakan komunikatif” dan ”teori komunikasi” oleh Habermas adalah

awal mula lahirnya persperktif sosiologi komunikasi. Bahkkan melihat kenyataan semacam itu,

maka sebenarnya gagasan-gagasan perspektif sosiologi komunikasi telah ada bersamaan dengan

lahirnya sosiologi itu sendiri baik dalam perspektif struktural-fungsional maupun dalam

perspektif konflik.

ALIRAN PEMIKIRAN DALAM PARADIGMA SOSIOLOGI KOMUNIKASI

Aliran pemikiran yang Melahirkan

Paradigma Dalam Sosiologi Komunikasi

Saat ini perspektif teoritis mengenai sosiologi komunikasi bertumpu pada fokus

kajian sosiologi mengenai interaksi sosial dan semua aspek yang bersentuhan dengan fokus

kajian tersebut. Dalam komunikasi juga persoalkan makna menjadi sangat penting ditafsirkan

oleh seorang yang mendapat informasi (pemberitaan) karena makna yang dikirim oleh

komunikator (receiver) dan penerima informasi (audience) menjadi sangat subyektif dan

ditentukan oleh konteks sosial ketika informasi itu disebar dan diterima.

3

Striktural-FungsionalAuguste ComteEmile DurkheimTalcott ParsonRabert K. Merton

Konflik-KritisKarl MarxJurgen HabermasJohn Dewey

Page 4: Review Soskom Lengkap

Chapter II

A. Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah, dengan struktur dan fungsi yang sangat

sempurna bila dibandingkan dengan makhluk Tuhan lainnya. Manusia juga diciptakan sebagai

makhluk multidimensional, memiliki akal pikiran dan kemampuan berinteraksi secara personal

maupun sosial oleh sebab itu kenapa manusia makhluk sosial. Karena pada dasarnya manusia

tidak mampu hidup sendiri didalam dunia ini baik sendiri dalam konteks fisik maupun dalam

konteks sosial budaya.Terutama dalam konteks sosial budaya, manusia membutuhkan manusia

lain untuk saling berkolaborasi dalam pemenuhan kebutuhan fungsi-fungsi sosial satu dengan

yang lainnya.

Fungsi-fungsi sosial manusia lahir dari kebutuhan akan fungsi tersebut oleh orang

lain, dengan demikian pruduktivitas fungsional dikendalikan oleh berbagai macam kebutuhan

manusia. Penyelarasan kebutuhan dan penyesuaian kebutuhan individu, kelompok dan

kebutuhan sosial satu dan lainnya, menjadi konsentrasi utama pemikiran manusia dalam

masyarakatnya yang beradab.

Sebagaimana dijelaskan oleh sosiologi bahwa komunikasi menjadi unsur terpenting

dalam seluruh kehidupan manusia, Sehubungan dengan itu, beberapa konsep penting yang

berhubungan dengan sosiologi dengan sosiologi komunikasi adalah konsep tentang sosiologi ,

community, communication, telematika, merupakan konsep penting yang kemudian melahirkan

studi-studi integratif serta terkait satu sama lain sehingga melahirkan studi-studi interelasi yang

penting untuk dibicarakan disini sekaligus juga sebagai ruang lingkup dalam studi-studi sosiologi

komunikasi.

1. Sosiologi

Menurut Hassan Shadily, sosiologi adalah ilmu masyarakat atau ilmu kemasyarakatan

yang mempelajari manusia sebagai anggota golongan atau masyarakatnya ( tidak sebagai

individu yang terlepas dari golongan atau masyarakatrnya), dengan ikatan-ikatan adat, kebiasaan,

kepercayaan atau agamanya, tingkah laku serta keseniannya atau yang disebut kebudayaan yang

meliputi segala segi kehidupannya. (1993:2).

4

Page 5: Review Soskom Lengkap

2. Community

Pengertian manusia yang hidup bersama dalam ilmu sosial tidak mutlak jumlahnya,

biasanya dua orang atau lebih. Manusia tersebut hidup bersama dalam waktu relatif lama, dan

akhirnya melahirkan manusia-manusia baru yang saling berhubungan satu dengan lainnya.

Hubungan antar manusia itu, kemudian melahirkan keinginan, kepentingan, perasaan, kesan,

penilaian dan sebagainya. Keseluruhan itu kemudian mewujudkan adanya sistem komunikasi

dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara manusia dalam masyarakat tersebut.

Dalam sistem hidup tersebut, maka muncullah budaya yang mengikat antara satu manusia

dengan lainnya.

3. Teknologi Telematika

Istilah tekhnologi telematika (telekomunikasi, media, dan informatika) bermula dari

istilah tekhnologi informasi (Information Technology atau IT). Istilah ini mulai populer diakhir

dekade 70an. Pada masa sebelumnya, teknologi informasi masih disebut dengan istilah teknologi

komputer atau pengolahan data elektronik atau PDE (Electronic Data Processing atau EDP).

Menurut kamus Oxford (1995), teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralatan

elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan

informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar.

4. Communication

Onong Uchyana mengatakan komunikasi sebgai proses komunikasi pada hakekatnya

adalah proses penyampaian pikiran, atau perasaan oleh seorang (komunikator) kepada orang lain

(komunikan). Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari

benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keraguan, kekhawatiran, kemarahan,

keberanian, kegairahan, dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati. (Uchyana, 2002:11)

Jadi, lingkup komunikasi menyangkut persoalan-persoalan yang ada kaitannya

dengan substansi interaksi sosial orang-orang dalam masyarakat ; termasuk konten interaksi

(komunikasi) yang dilakukan secara langsung maupun dengan menggunakan media komunikasi.

5. Sosiologi Komunikasi

Menurut Soerjono Soekanto (Soekanto, 1992:471), sosiologi komunikasi merupakan

kekhususan sosiologi dalam mempelajari interaksi sosial yaitu suatu hubungan atau komunikasi

yang menimbulkan proses saling pengaruh-mempengaruhi antara para individu, individu dengan

5

Page 6: Review Soskom Lengkap

kelompok maupun antar kelompok. Menurut Soekanto, Sosiologi komunikasi juga ada kaitannya

dengan public speaking, yaitu bagaimana seseorang berbicara kepada publik.

Menurut Effendy (2001:6-9), ikhtisar mengenai lingkup ilmu komunikasi ditinjau dari

komponennya, bentuknya, sifatnya, metodenya, modelnya, bidangnya, dan sistemnya.

a. Komponen Komunikasinya

1. Komunikator

2. Pesan

3. Media

4. Komunikan

b. Proses Komunikasi

1. Proses secara primer

2. Proses secara sekunder

c. Bentuk Komunikasi

1. Komunikasi intrapersonal

2. Komunikasi kelompok

3. Komunikasi massa

4. Komunikasi media

d. Sifat komunikasi

1. Tatap muka

2. Bermedia

3. Verbal

4. Nonverbal

e. Metode Komunikasi

1. Jurnalistik

2. Hubungan masyarakat

3. Periklanan

4. Pameran

5. Publisitas

6. Propaganda

7. Perang urat saraf

8. Penerangan

6

Page 7: Review Soskom Lengkap

f. Teknik komunikasi

1. Komunikasi informatif

2. Komunikasi persuasif

3. Komunikasi instruktif

4. Hubungan manusiawi

g. Tujuan komunikasi

1. Perubahan sikap

2. Perubahan pendapat

3. Perubahan perilaku

4. Perubahan sosial

h. Fungsi Komunikasi

1. Menyampaikan informasi

2. Mendidik

3. Menghibur

4. Mempengaruhi

i. Model Komunikasi

1. Komunikasi satu tahap

2. Komunikasi dua tahap

3. Komunikasi multitahap

j. Bidang Komunikasi

1. Komunikasi sosial

2. Komunikasi manajeman/organisasional

3. Komunikasi perusahaan

4. Komunikasi politik

5. Komunikasi internasional

6. Komunikasi antar budaya

7. Komunikasi pembangunan

8. Komunikasi lingkungan

9. Komunikasi Tradisional

B. Ranah, Kompleksitas, dan Objek Sosiologi Komunikasi

7

Page 8: Review Soskom Lengkap

Ranah sosiologi komunikasi berada pada wilayah individu, kelompok, masyarakat,

dan sistem dunia. Dimana ranah ini bersentuhan dengan wilayah lain seperti teknologi

telematika, komunikasi, proses dan interaksi sosial, serta budaya kosmopolitan.

Berdasarkan penjelasab mengenai ranah sosiologi komunikasi, maka objek sosiologi

komunikasi adalah seperti berikut :

Gambar 3

Objek Sosiologi Komunikasi

Objek Keilmuan

Objek formal dalam studi sosiologi komunikasi menekankan pada aspek aktivitas

manusia sebagai makhluk sosial yang melakukan aspek aktivitas sosiologi yaitu proses sosial

komunikasi, aspek ini merupakan aspek dominan dalam kehidupan manusia bersama orang lain.

Aspek lainnya adalah telematika dan realitas-realitasnya. Aspek ini menyangkut persoalan

teknologi media, teknologi komunikasi, dan berbagai persoalan konveregensi yang

ditimbulkannya termasuk realitas maya yang dihasilkan oleh telematika sebagai sebuah ruang

publik baru.

8

Materilmanusia

FormalProses social dan komunikasi(interaksi social) :Telematika dan realitasnyaEfek media dan norma social baruPerubahan sosial dan komunikasiMasalah sosial dan media massaCybercommunityAspek hukum dan bisnis media

Page 9: Review Soskom Lengkap

Chapter III

STRUKTUR dan PROSES SOSIAL

A. Struktur Masyarakat

Untuk memenuhi kebutuhan naluriah manusia, maka manusia perlu melakukan proses

adaptasi antara manusia dengan lingkunganya, maka proses tersebut akan melahirkan struktur

sosial dlam kehidupannya struktur tersebut yaitu kelompok sosial yang merupakan kehidupan

manusia dalam himpunan/ satu kesatuan manusia yang secara fisik relatif kecil yang hidup

secara rukun. Dalam kelompok sosial terdapat beberapa karakter yang dapat di bagi. Pertama,

Kelompok formal sekunder (memiliki aturan dan struktur yang tegas, terbentuk berdasarkan

tujuan yang sama), Kedua, Kelompok formal primer (tidak memiliki aturan yang jelas, di bentuk

berdasarkan tujuan yang tidak jelas/ abstrak). Ketiga, Kelompok informal sekunder (bersifat

tidak mengikat, tidak memiliki aturan dan struktur yang tegas serta terbentuk berdasarkan sesaat

dan sifatnya tidak mengikat, bahkan dapat terbentuk meskipun tidak memiliki tujuan yang jelas,

dan yang terakhir adalah Kelompok informal primer (terbentuk akibat lunturnya sifat-sifat diluar

kelompok yang tidak dapat ditampung oleh kelompok)

Dalam proses adaptasi antara manusia dengan lingkungannya, terbentuk juga struktur

sosial yang lain yaitu Lembaga (pranata) Sosial. Merupakan sekumpulan tata aturan yang

mengatur interaksi dan proses-proses sosial didalam masyarakat dengan wujud konkret berupa

aturan, norma, adat istiadat, dan lainnya dalam suatu kelembagaan. Selain itu dalam Struktur

sosial ada perbedaan strukur yang sering disebut dengan Stratifikasi sosial (social

stratification) adalah struktur sosial yang berlapis lapis dalam masyarakat, dimana lapisan sosial

tersebut memiliki strata mulai dari yang paling rendah sampai yang tertinggi. Terdapat tiga

tingkatan dalam kelas sosial yaitu kelas atas (Upper class) terdiri dari kelompok elite di

masyarakat yang jumlahnya sangat terbatas; kelas menengah (middle class) mewakili kelompok

profesional, kelompok pekerja, wiraswastawan, pedagang dan kelompok fungsional lainnya;

kelas bawah (lower class) mewakili kelompok pekerja kasar, kaum buruh harian/ lepas, dan

sejenisnya. Adapun pembentukan kelas sosial ini berdasarkan :

ukuran kekayaan,

ukuran kepercayaan,

besarnya kekuasaan,

9

Page 10: Review Soskom Lengkap

ukuran kehormatan, dan

ukuran ilmu pengetahuan dan pendidikan.

Dalam lapisan masyarakat, suatu kelas sosial dapat mengalami pergerakan dari kelas sosial satu

ke kelas sosial lainnya. Perpindahan status sosial ini disebut Mobilitas Sosial (social mobility).

Pergerakan ini dapat berupa peningkatan atau malah penurunan. Adapun pembagiannya gerak

sosial yang meningkat (social climbing); gerak sosial yang menurun (social sinking); dan gerak

sosial horizontal. Ketiga jenis mobilitas sosial ini dapat terjadi pada siapa saja dan kapan saja

tergantung bagaimana seseorang bersikap pada setiap lingkungan sosial dan sebaliknya.

Struktur sosial yang terakhir adalah Kebudayaan (culture) yang merupakan produk dari

seluruh rangkaian proses sosial yang dijalankan oleh manusia dalam masyarakat dengan segala

aktivitasnya. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi (Soekanto, 2002: 173) bahwa

kebudayaan sebagai semua hasil karya (material culture), rasa (spiritual culture), dan cipta

masyarakat (immaterial culture). Kebuadayan secara universal memiliki unsur-unsur penting

yang lebih luas yaitu :

Sistem teknologi,

Sistem mata pencaharian hidup (Sistem ekonomi produksi)

Sistem social,

Sistem bahasa,

Kesenian,

Sistem ilmu pengetahuan

Sistem religi

Sistem pertahanan dan kekuasaan

Sistem norma dan aturan

Sistem pendidikan

Sistem kesehatan

Sistem pertahanan (kekuatan)

Terkait dengan itu ada 3 gejala kebudayaan (Ideas, Actifact, Artifact) dan 3 wujud kebudayaan

(wujud kebudayaan sebagai totalitas dari ide ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan

dan sebagainya; wujud kebudayaan sebagai sebuah totalitas dati aktifitas serta tindakan berpola

dari manusia dalam masyarakat; dan wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya

manusia.

10

Page 11: Review Soskom Lengkap

B. Proses dan Interaksi Sosial

Proses interaksi sosial merupaka proses dimana hubungan sosial yang dinamis

menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun

antara orang dengan kelompok manusia. Karena syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya

kontak sosial (social contact) dan adanya komunikasi (communication).

Kontak sosial antara orang perorangan, kelompok masyarakat, dan dunia global, dimana

kontak sosial terjadi secara simultan diantara mereka. Dalam Fenomena komunikasi kontak

sosial juga dipengaruhi oleh media, jadi terkadang media mempengaruhi isi dari informasi dan

penafsirannya. 3 unsur penting dalam komunikasi yaitu sumber informasi (receiver), saluran

(media), dan penerima (audience). Namun selain 3 unsur ini yang terpenting dalam komuniksi

adalah proses memaknai informasi bersifat subjektif dan kontekstual. Subjektif artinya antara

sumber informasi dan audience memiliki kepastian untuk memaknai informasi berdasarkan pada

tingkat pengetahuan kedua pihak. Sedangkan kontekstual pemaknaan itu berdasarkan waktu, dan

tempat dimana informasi itu diperoleh dan di mana kedua pihak itu berada. Dengan demikian

sosial-budaya ikut serta dalam pemaknaan informasi yang diterima dan disebarkan.

C. Proses-Proses Interaksi Sosial

Proses sosial sebagai akibat dari interaksi sosial ada 2 golongan yang dapat dibedakan

yaitu. Pertama, adalah Proses Asosiatif yang terjadi karena saling adanya pengertian dan

kerjasama timbal balik antara orang perorang / kelompok satu dengan yang lainnya, dimana

proses ini menghasilkan pencapaian tujuan-tujuan bersama. Proses asosiatif dapat berupa

kerjasama (cooperation), Accomodation, dan Asimilasi yaitu proses penggabungan dua

kebudayaan yang berbeda kemudian menghasilkan budaya baru yang berbeda dengan budaya

asalnya. Kedua, adalah Proses sosial Disosiatif, yang merupakan proses perlawanan (oposisi)

oleh individu / kelompok untuk melawan seseorang/ kelompok tertentu yang dianggap tidak

mendukung perubahan dalam mencapai tujuan bersama. Bentuk dari proses perlawanan berupa

persaingan, kompetisi, dan konflik.

11

Page 12: Review Soskom Lengkap

Chapter IV

PROSES KOMUNIKASI DALAM MASYARAKAT

A. Komunikasi Langsung (tatap muka)

Syarat yang harus ada dalam komunikasi tatap muka adalah adanya interaksi

komunikator dengan komunikannya yang langsung bertemu dan prosesnya dipengaruhi oleh

emosi, perasaan diantara kedua pihak, dan masing-masing pihak akan memperoleh umpan balik

dari proses komunikasi yang terjadi. Dalam penerapan komunikasi langsung terjadi interaksi

antar individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok,

kelompok dengan masyarakat yang prosesnya bertemu secara langsung. Konsep komunikasi

tatap muka berkembang menjadi konsep hubungan antar pribadi, tapi tatap muka yang dimaksud

adalah sebuah konsep yang fleksibel, tidak saja tatap muka dalam artian langsung saling melihat

satu dengan lainnya, namun tatap muka yang dimaksud adalah sebuah hubungan interpersonal

yang memungkinkan kedua belah pihak mengembangkan theater of the mind saat melakukan

proses komunikasi melalui media berdasarkan pengalaman saling melihat diantara mereka

sebelumnya.

B. Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa

dengan tujuan untuk mennyampaikan informasi kepada khalayak luas. Unsur-unsur yang

terdapat di dalamnya meliputi komunikator, media massa, informasi (pesan) massa, gatekeeper

(penyeleksi informasi), khalayak (publik), umpan balik (feed back).

Dalam konsepnya, Massa memiliki unsur-unsur penting yaitu terdiri dari masyarakat

dalam jumlah besar (large aggregate), tidak bisa dibedakan satu dengan yang lainnya karena

terlalu besar jumlahnya (undifferentiated), sebagian besar anggota massa memiliki negatif image

terhadap pemberitahuan media massa, sukar di organisir karena jumlahnya terlalu besar, massa

merupakan refleksi dari keadaan sosial masyarakat secara keseluruhan.

Proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris diantara komunikator dan

komunikan, menyebabkan komunikasi diantara mereka bersifat hanya sementara. Proses

komunikasi massa juga belangsung impersonal (nonpribadi) dan tanpa nama, juga berdasarkan

pada hubungan-hubungan kebutuhan (market) dimasyarakat.

12

Page 13: Review Soskom Lengkap

Jika dilihat dari Audiensi Massa, komunikasi massa mempunyai khalayak yang memiliki

sifat seperti yang telah dijelaskan pada konsep massa, namun lebih spesifik teragregat pada

media massa yaitu terdiri dari jumlah besar (pendengar radio, televisi, pembaca koran); tersebar

dimana mana, jadi pemberitaan dari media massa dapat diperoleh oleh masyarakat dari berbagai

tempat dan kapan saja; audiensi massa dapat memilih untuk berinteraksi atau tidak tehadap

media massa; audiensi massa terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang sifatnya sangat

heterogen, tidak terorganisir dan bergerak sendiri-sendiri.

Secara garis besar komunikasi massa memiliki fungsi sebagai berikut. fungsi

pengawasan berupa peringatan dan kontrol sosial/ kegiatan persuasif, fungsi Social Learning

dengan melakukan guiding dan pendidikan sosialkepada semua masyarakat, funsi penyampaian

informasi kepada khalayak, fungsi transformasi budaya yang dilakukan bersama sama yang

didukung oleh media massa, sebagai medium hiburan-an.

Komunikasi massa sebagai sistem sosial terdiri dari nara sumber, publik, media massa,

aturan hukum perundang undangan/ norma dan nilai serta kode etik yang mengatur pelaksanaan

semua stakeholder komunikasi massa, institusi yang ikut mendukung memberi kontribusi

terhadap kegiatan komunikasi massa (seperti percetakan, peiklanan, badan sensor), pihak pihak

yang mengendalikan berlangsungnya komunikasi mass (permodalan dll) serta unsur penunjang

lainnya.

C. Peran Media Massa

Media massa merupakan institusi sebagai penggerak agent of change yang mempunyai

peran penting dalam menjalankan paradigmanya yaitu, sebagai media edukasi, media informasi,

sebagai media hiburan, sebagai agent of change media massa juga menjadi institusi budaya yaitu

pendorong agar perkembangan budaya itu bermanfaat bagi masyarakat bermoral dan mencegah

budaya yang justru akan merusak peradaban manusia dan masyarakatnya. Media massa

seharusnya fokus pada realitas masyarakat tidak hanya pada potret kekuasaan saja.

13

Page 14: Review Soskom Lengkap

Chapter V

A. Perubahan Sosial

Perubahan sosial di lingkungan masyarakat hanya dapat terjadi bilamana ada

kesediaan masyarakat untuk meninggalkan sistem sosial yang lama dengan sistem sosial

yang baru. Perubahan sosial ini mencakup beberapa aspek, antara lain adalah perubahan pola

pikir masyarakat, perubahan perilaku masyarakat dan perubahan budaya materi. Perubahan

sosial secara umum adalah sebuah proses sosial yang dialami masyarakat serta semua unsur-

unsur budaya dan sistem sosialnya yang dipengaruhi unsur-unsur eksternal untuk

meninggalkan sistem sosial mereka yang lama dan menggunakan pola sistem sosial yang

baru.

Perubahan pola pikir dan sikap nasyarakat menyangkut persoalan sikap masyarakat

terhadap berbagai masalah sosial dan budaya yang ada di sekitarnya yang memiliki

konsekuensi terhadap pola pikir masyarakat tersebut. Sedangkan aspek yang kedua, yakni

perubahan perilaku masyarakat menyangkut perubahan sistem sosial dimana masyarakat

meninggalkan sistem sosial yang baru dan mulai beralih pada sistem sosial yang baru. Aspek

ketiga, lebih menyangkut pada perubahan kebutuhan masyarakat seiring dengan persubahan

sosial, kebutuhan materi pun juga turut bergeser.

Masyarakat memiliki tahapan transisi sosial atau fase kehidupan yang terus

berkembang, fase-fase tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

- Fase primitif

Fase dimana masyarakat hidup terisolir dan hidup berpindah-pindah sesuai dengan

tempat yang menyediakan sumber penghidupan bagi mereka

- Fase agrokultural

Ketika lingkungan alam tidak lagi mampu memberi sumber pengidupan yang cukup

bagi masyarakat, maka manusia mulai bercocok tanam untuk membuat sumber

penghidupan serta mulai berburu.

- Fase tradisional

Pada fase ini masyarakat mulai hidup menetap di dekat sumber penghidupan mereka,

seperti di pinggir sungai dan lereng bukit. Pada fase ini pula mereka mulai

14

Page 15: Review Soskom Lengkap

membentuk sebuah komunitas kecil semacam desa dan mereka mulai berinteraksi

satu sama lain.

- Fase transisi

Kehidupan desa sudah sangat berkembang dan mereka sudah tidak lagi hidup secara

terisolasi.

- Fase modern

Fase ini sudah menonjolkan individualisme masyarakat yang menjagi cirri khas

kehidupan modern. Masyarakat juga sudah menjadi cosmopolitan. Namun sistem

religi dan control masyarakat mulai diabaikan.

- Fase post modern

Fase ini pertama kali dikenali pada tahun 1980-an di Amerika Serkat dan mulai

masuk ke Indonesia pada awal 1990-an. Masyarakat pada fase ini umumnya sudah

melampaui syarat-syarat masyarakat modern. Sifat-sifat yang menonjol dari

masyarakat post modern antara lain adalah mereka hidup secara nomaden, yang

artinya kehidupan mereka terus bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Selain itu,

manusia post modern juga lebih suka menghargai privasi.

B. Budaya Massa dan Budaya Populer

Menurut Dennis McQuail (1994: 31), kata massa memiliki dua makna, yakni makna

positif dan negative. Makna negative yaitu massa memiliki arti kekuatan dan solidaritas di

kalangan kelas pekerja biasa saat mencapai tujuan kolektif. Sedangkan makna negatifnya

adalah yang berkaitan dengan kerumunan atau orang banyak yang tidak teratur.

Media massa merupakan institusi yang menghubungkan seluruh unsur masyarakat

satu dengan lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari, media massa telah menjadi sebuah

kebutuhan masyarakat, terutama di perkotaan. Hal ini mengingat masyarakat perkotaan pada

umumnya tidak mengenal satu sama lain. Mereka hanya saling berinteraksi dengan didasari

oleh kepentingan tertentu. Sehingga peran media massa sangat essensial.

Untuk menjadi khalayak media massa, perlu beberapa syarat. Pertama, harus bisa

membaca. Kedua, memiliki radio atau televisi. Ketiga, kebiasaan memanfaatkan media. Hal

ini karena media massa berbeda dengan komunikasi antar pribadi. Apabila tidak memenuhi

syarat diatas, maka orang tidak bisa menjadi seorang khalayak media massa.

15

Page 16: Review Soskom Lengkap

Pada umumnya budaya massa dipengaruhi oleh budaya populer. Menurut Ben Agger

(1992: 24) budaya populer dapat dikelompokkan menjadi empat aliran, yaitu :

1. Budaya dibangun berdasarkan kesenangan namun tidak substansial

2. Kebudayaan populer menghancurkan kebudayaan tradisional

3. Kebudayaan menjadi masalah besar dalam pandangan ekonomi Marx kapitalis

4. Kebudayaan populer merupakan budaya yang menetes dari atas

Kebudayaan populer banyak berkaitan dengan masalah keseharian yang dapat

dinikmati oleh semua orang/kalangan.

Budaya populer juga menjadi bagian dari budaya elite dalam masyarakat tertentu.

Sebagaimana dijelaskan bahwa budaya populer lebih banyak mempertontonkan sisi hiburan

yang kemudian mengesankan lebih konsumtif.

Menurut Richard Dyers, hiburan merupakan proses emosi jiwa dan perkembangan

implikasi emosi diri. Prinsip-priinsip yang menonjol dalam hiburan adalah kesenangan yang

tertanam dan menjelma dalam kehidupan manusia yang pada akhirnya akan menjelma

menjadi sebuah kebutuhan besar manusia. dalam dunia kapitalisme, hiburan dan bahkan

budaya telah menjelma menjadi industri.

16

Page 17: Review Soskom Lengkap

Chapter VI

A. Perkembangan Teknologi Media

1. Riwayat Komunikasi dan Sejarah Kemanusiaan

Menurut Nordenstreng dan Varis (1973), ada empat titik penentu yang utama dalam

sejarah komnikasi manusia, yaitu :

1) Ditemukannya bahasa sebagai alat interaksi tercanggih manusia.

2) Berkembangnya seni tulisan dan berkembangnya kemampuan bicara manusia

menggunakan bahasa

3) Berkembangnya kemampuan reproduksi kata-kata tertulis (written words) dengan

menggunakan alat pencetak, sehingga memungkinkan terwujudnya komunikasi massa

yang sebenarnya

4) Lahirnya komunikasi elektronik, mulai dari telegraf, telepon, radio, televise, hingga

satelit

Dari empat titik ini kemudian manusia berkembang bersama semua aspek kehidupan

manusia yang membedakannya dengan makhluk lainnya, yaitu: Pertama, manusia

mampu berkomunikasi dengan manusia lain dengan menggunakan bahasa dan symbol-

simbol visual lainnya. Kedua, manusia mampu menafsirkan bahasa dan symbol-simbol

berdasarkan persepsi dirinya maupun berdasarkan persepsi orang lain. Ketiga, manusia

mampu belajar menyesuaikan dirinya dengan alam sekitarnya serta menciptakan dan

menggunakan alat (teknologi) yang diperlukan dalam mengatasi lingkungannya.

2. Perkembangan Komunikasi dan Teknologi Komunikasi

Everett M. Rogers (1986) mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi di

masyarakat, dikenal empat era komunikasi yaitu: era tulis, era media cetak, era media

telekomunikasi, dan era media komunikasi interaktif.

Sementara itu, Sayling Wen membagi media komunikasi menjadi tiga bagian, yaitu :

a. Media Komunikasi Antarpribadi

Sayling Wen mengategorikan perkembangan awal pada media komunikasi

antarpribadi dengan enam media seperti :

17

Page 18: Review Soskom Lengkap

1) Suara. Pada periode ini manusia lebih banyak mengembangkan model komunikasi

dengan suara, seperti tawa, tangis, dan teriakan. Namun penggunaan model

komunikasi dengan cara ini memiliki banyak keterbatasan makna yang kadang

tidak efektif dalam praktik komunikasi. Hal ini mendorong lahirnya bahsa, di mana

bahasa mengirimkan pesan yang jauh lebih efektif bila dibandingkan hanya dengan

suara.

2) Grafik. Sebelum ditemukan teks, media komunikasi antarpribadi manusia

dilakukan dengan menggunakan grafik. Penggunaan grafik ini seperti yang

ditemukan pada kehidupan prasejarah seperti di Lascaux Cave di Perancis Selatan,

terdapat lukisan hewan di dinding batunya.

3) Teks. Suara atau bahasa maupun grafik dalam berkomunikasi memiliki

keterbatasan. Sayling Wen, mengatakan beberapa kelemahan komunikasi dengan

suara dan grafik, yaitu terutama untuk mengomunikasikan sesuatu yang abstrak,

konsep-konsep abstrak akan sulit dikomunikasikan dengan suara dan grafik.

Sementara suara sendiri mudah dilupakan sehingga pesan tidak sepenuhnya dapat

disimpan. Upaya-upaya manusia untuk mengatasi kelemahan suara ini, maka

mendorong lahirnya teks dalam model-model komunikasi alternative pada saat itu.

4) Musik. Dalam banyak budaya masyarakat, musik dapat digunakan sebagai alat

komunikasi antarpribadi, pada masyarakat Aborigin sampai saat ini masih

menggunakan musik untuk berkomunikasi. Ketika berburu mereka menggunakan

suara-suara tabuhan, begtu juga ketika mereka panen, mereka berkumpul, menari

dan bernyanyi. Walaupun saat ini di masyarakat telah ada alat-alat komunikasi

modern, namun alat-alat musik tradisional tetap saja dilestarikan sebagia media

komunikasi antarsesama anggota masyarakat.

5) Animasi. Adalah gambar tunggal yang dapat menyampaikan sekian banyak

makna, yang umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan komunikasi

dari seseorang ke orang lain.

18

Page 19: Review Soskom Lengkap

6) Video. Adalah salah satu media antarpribadi yang lahir di zaman teknologi

modern. Melalui video orang dapat menyampaikan gagasan mereka kepada orang

lain.

b. Media Penyimpanan

Sayling Wen mengatakan bahwa, jenis-jenis media penyimpanan adalah :

1) Buku dan Kertas. Buku menjadi media penyimpanan teks dan grafik yang paling

lama umurnya, sehinga buku dan kertas menjadi peninggalan umat manusia yang

sangat penting. Kira-kira 3000 tahun lalu, bangsa Tinonghoa menemukan buku. Di

zaman Sumerians dan Mesir, buku dipahat pada batu ubin besar, tanah liat, atau

daun papirus.

2) Kamera. Gagasan awal lahirnya kamera adalah lukisan potret yang pernah

dilakukan oleh seorang pelukis istana, yaitu Wang Zhaojun. Orang kemudian

membutuhkan sebuah teknologi yang dapat memotret objek secara lebih objektif.

Dan sekitar 150 tahun lalu Louis Jacques Mande Daguerre dari Perancis

menemukan daguerreotype yang merupakan tipe fotografi pertama yang

mengekspos gambar pertama dan jelas pada tahun 1837 yang kemudian

disempurnakan pada revolusi industry dengan perekayasaan mekanis dan optic.

3) Alat Perekam Kaset. Selang berapa lama ketika kamera ditemukan, Thomas Alva

Edison menemukan Phonograph, yaitu alat pemutar piringan hitam.

4) Kamera Film Proyektor. George Eastman, seorang penemu di zaman Edison,

menghasilkan film seluloid yang memunkinakn pengambilan gambar serangkaian

aksi dalam satu rol film. Dickson menemukan kamera film dengan menggunakan

seluloid dan Thomas Armat mengembangkan kamera tersebut menjadi proyektor.

Sayling Wen berpendapat bahwa karena persistensi penglihatan manusia, serta

penemuan kamera, penggulung film serta proyektor, animasi, dan film dapt

dihasilkan.

5) Pita Perekam Video. Pertengahan abad ke-20, perusahaan TV belum dapat

merekam program-programnya sehingga semua acara disiarkan secar langsung.

19

Page 20: Review Soskom Lengkap

Kesulitan ini terjadi apabila TV ingin menyirkan kembali acara-acara itu. Pada

tahun 956, sebuah perusahaan Amerika meluncurkan alat perekm video yang

pertama di dunia, yang dapat merekam gambar pada kaset magnetis. Dan pada

tahun 1972, Philip memperkenalkan alat perekam video baru yang dilengkapi

dengan pengatur arus listrik, pengatur waktu, dan dapat dikoneksikan dengan TV

sehingga memudahkan pengerjaan siaran TV.

6) Disk Optikal. Teknologi penyimpanan lainnya yang berkembang dengan pesat

dengan menggunakan optikal, yaitu disk video, Disk Video Compact (VCD), CD

Foto, CD Plus, CD Interakti (CDI), Digital Versatile Disk (DVD). Semua

teknologi ini menggunakan teknologi optikal untuk mebaca piringan logam.

7) Disket dan Hard disk. Disket dan hard disk menggunakan teknologi optikal

dengan bahan yang berbeda. Disket diproduksi dari plastic sedangkan hard disk

dibuat dari logam dengan mengandalkan jarum baca menggantikan fungsi optic.

8) Flash Disk. Flash disk merupakan teknologi elektrik penyimpanan data dengan

mengandalkan chip untuk menyimpan, membaca, dan menulis data maupun

gambar.

c. Media Transmisi

Transmisi media bukanlah sekedar tentang penyimpanan serta penyebaran. Transmisi

media dapat dibagi menjadi tiga kategori. (a) Komunikasi, transmisi dari orang ke

orang, di mana baik pengirim maupun penerimanya adalah spesifik. (b) Penyiaran

adalah transmisi dari satu ke banyak orang. (c) Jaringan adalah transmisi dari banyak

ke banyak orang.

a) Komunikasi

Pada sdasarnya, komunkasi adalah transmisi dari satu oran ke satu orang, di mana

pengirim maupun penerimanya spesifik. Sekitar 600ntahun SM, di mana mistik

amat mendominasi kehidupan manusia, maka ddiperkirakan manusia amat

memanfaatkan angin sebagai medium transmisi untuk berkomunikasi. Baru

kemudian ketika manusia mulai mengenal logos, dimulai dari lahirnya pemikiran-

20

Page 21: Review Soskom Lengkap

pemikiran yang menolak mistik sebagai pertanda lahirnya logos, segala jenis

transmis, termasuk system pos berkuda, telegraf, telepon, facsimile,dsb mulai

ditemukan dan diperkenalkan di masyarakat.

1) Komunikasi Pos Berkuda. Pesan-pesan dikirimkan oleh para penunggang

kuda. Setiap kali seorang tukang pos tiba di kantor kurir, ia pindah ke kuda

lainnya agar ia dapat menempuh jarak kira-kira 500 kilometer dalam satu hari.

2) Telegraf dan Telepon. Pada tahun 1837, Samuel Finley Breese Morse untuk

pertama kalinya mendemonstrasikan telegrafi di depan publik. Ia temukan

kode morse, yang menggunakan sirkuit terbuka dan tertutup untuk mewakili

tanda nol dan satu. Kemudian tahun 1876, Alexander Graham Bell menemukan

telepon dan sukses menggunakan fasilitas telepon untuk menstranmisikan

suara walaupun jarak transmisinya baru beberapa kaki.

3) Teleks dan Faksimile (Fax). Teleks menggunakan sambungan telepon dan

mengharuskan baik pengirim maupun penerima memiliki alat yang sama.

Dengan sebuah keyboard, sang pengirim mengetik pesan dalam bahasa

sedrehana dan seketika itu juga, mesin penerimanya akan mencetak pesannya.

4) Pesawat Pager dan SMS. Cara kerja SMS pager ini adalah seorang dapat

mengirimkan pesan kepad aorang lain yang memiliki pesawat pager dengan

menggunakan telepon yang digunakan untuk menghubungi stasiun radio pager,

kemudian melalui operator pager ia dapat mengirim pesannya. Setelah

teknologi pesawat seluler popular di masyarakat, teknologi pager ini diadopsi

oleh pesawat seluler, maka orang dapat mengirim pesan langsung point-to

point melalui telepon seluler.

5) Surat Elektronik (e-mail). Perkembangan teknologi internet menciptakan

berbagai diversifikasi teknologi transmisi, antara lain e-mail. Lewat e-mail,

kita dapat menstransfer pesan-pesan secara cepat ke berbagai tempat di dunia.

6) Telepon Video dan Telepon Bergerak (Seluler). Telepon seluler tidak saja

berfungsi begaia teknoloi komunikasi, namun juga menjadi multimedia yag

dapat menyediakan segala macam kebutuhan, baik sebagai media

21

Page 22: Review Soskom Lengkap

penyimpanan, media processing maupun sebagai media penyiaran yang dapat

secara real time berfungsi sebagaimana media transmisi.

7) Produk (Konvergensi) Telematika Baru (yang membingungkan). Generasi

manusia dapat menikmati teknologi yang sama. Masa-masa ini dapat

disebutkan sebagai masa anomi (kekacauan) dalam sebuah proses penemuan

teknologi komunikasi sebelum manusia menemukan teknologi komunikasi

yang menjadi platform teknologi komunikasi dalam abad ini.

b) Penyiaran

Media penyiaran yang digunakan manusia mencakup :

1) Teriakan, Papan Pengumuman, dan Tabuhan Drum. Teriakan digunakan

oleh hampir sebagian besar budaya masyarakat untuk menyampaikan sesuatu

kepada banyak orang. Pada masyarakat lainnya dengan tradisi lain, biasanya

menggunakan lembar-lembar papan atau medium tembok dsb untuk

menyampaikan pengumuman pimpinan mereka ke masyarakat umum.

Sedangkan tabuhan drum digunakan untuk menyampaikan berita tentang

peintah bekerja maupun perang.

2) Surat Kabar dan Majalah. Surat kabar (ataupun majalah) adalaj kelanjutan

dari teknologi teks dan grafis yang sudah ditemukan beberapa abad yang lalu.

Karena itu, surat kabar dan majalah hanya menstransmisikan informasi berupa

teks dan grafis. Namun surat kbar menjadi popular karena sifatnya yang

sederhana menyebabkannya hamper tak tergantikan oleh media apapun.

3) Radio. Saat ini radio begitu terkenal di masyarakat, dengan pendengarnya

yang spesifik karena kemampuannya yang luar biasa untuk menciptakan

“theatre of the mind” dalam pikiran pendengarnya. Raio juga memiliki

kemampuan mengirimkan transmisi dengan jangkauan yang sangat luas

sehingga menjangkau daerah-daerah pedesaan maupun lautan yang jauh.

4) Televisi (televise nirkabel, kabel, dan satelit) dan televise mobil.

Sebagaimana radio, televise juga memanfaatkan teknologi satelit, internet

22

Page 23: Review Soskom Lengkap

maupun kabel sehingga memungkinkan orang dapat menyaksikan siaran

televise di mana dan kapan saja secara real time. Dengan memanfaatkan

teknologi satelit, selain televise dapat digunakan di rumah, telah diproduksi

pula televise mobil yang dapat dibawa ke mana-mana, dengan demikian orang

dapat menyaksikan televise di mana pun berada.

5) Telepon seluler. Saat ini seseorang yang ingin menginformasikan pesan

kepada orang lain dapat menggunakan telepon selulernya untuk menyirkan

informasi itu kepada siapa saja yang nomor teleponnya ada dalam selulernya.

c) Jaringan

Jaringan merupakan transmisi dari banyak orang ke banyak orang, tetapi juga

mencakup dari satu orang ke satu orang dan dari satu orang ke banyak orang.

Sejauh ini, jaringan yang digunakan banyak orang adalah internet.

1) Internet. Adalah bentuk konvergensi dari beberapa teknologi penting

terdahulu, seperti computer, televisi, radio, dan telepon. Kekuatan internet,

bukan sekedar kecanggihan hardwaretetapi juga pada kerumitan softwarenya.

Aplikasi software komunikasi dan kolaborasi koneksi digunakan untuk

mendukung komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi jaringan yang ada dalam

cybercommunication. Dalam internet berkembang berbagai program lain yang

menjadi aplikasi komunikasi antar sesama masyarakat maya.

E-commerce. Digunakan ntuk mendukung kegiatan pembelian dan

penjualan, pemasaran produk, jasa, dan informasi melalui internet atau

extranet.

E-ntermediary. Sehubungan dengan penggunaan e-commerce untuk

mendukung perdagangan melalui internet, muncul pula perantara yang

berbasis internet, dan dikenal dengan sebutan e-intermediary

Teknologi Web. Internet dioperasikan antara lain melalui aplikasi web.

Sehingga seseorang bisa memiliki sebuah ruang dalam dunia maya.

Dengan memiliki web berarti seseorang memiliki alamat di Internet.

23

Page 24: Review Soskom Lengkap

2) Internet Berbandwith Lebar dan Layanan-layana Video Atas

Permintaan (video on demand atau VOD). Internet yang sekarang ini dapat

mentransmisikan hanya lima jenis media. Ini memicu pengembangan internet

berbandwith lebar dan infrastruktur yang mampu membawa media keenam

yaitu video.

Selain Rogers dan Sayling Wen yang mengelompokkan teknologi komunikasi dalam

beberapa era, maka Haag dkk membagi teknologi komunikasi informasi menjadi 6

kelompok, yaitu :

1) Teknologi masukan (input technology)

2) Teknologi keluaran (output technology)

3) Teknologi perangkat lunak (software technology)

4) Teknologi penyimpanan (storage technology)

5) Teknologi komunikasi (telecommunication technology)

6) Mesin pemroses (processing machine) atau lebih dikenal dengan istilah CPU.

3. Empat Era Perkembangan Komputerisasi

Ada empat era penting sejak ditemukannya komputer sebagai alat pengolah data sampai

dengan era Internet. Setiap era memiliki karakteristik masing-masing dan secara langsung

maupun tidak langsung memiliki hubungan yang erat dengan alam kompetisi dunia

usaha, baik secara mikro maupun makro.

1) Era Komputerisasi. Pemakaian computer di masa ini ditujukan untuk

meningkatkan efisiensi, Karen aterbukti untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu,

menggunakan computer jauh lebih efisien dibandingkan dengan mempekerjakan

berpuluh-puluh SDM untuk hal serupa. Keperluan organisasi yang paling banyak

menyita waktu computer pada saat itu adalah untuk administrasi back office

terutama yang berhubungan dengan akuntansi dan keuangan.

24

Page 25: Review Soskom Lengkap

2) Era Teknologi Informasi. Kegunaan computer di perusahaan bukan hanya untuk

meningkatkan efisiensi, tapi juga untuk mendukung terjadinya proses kerja ynag

lebih efektif. Divisi EDP (Electronic Data Processing) perusahaan, di era kedua ini

setiap individu di organisasi dapat memanfaatkan kecanggihan computer, seperti

mengolala database, spreadsheet, maupun data processing (end-user computing).

Pada era ini computer sebagai suatu fasilitas yang dapat memberikan keuntungan

ompetitif bagi perusahaan, terutama yang bergerak di bidang pelayana atau jasa.

3) Era Sistem Informasi. Tidak seperti kedua era sebelumnya yang lebih menekankan

pada unsur teknologi, pada era manajemen perubahan yang lebih ditekankan adalah

system informasi, karena computer dan teknologi informasi merupakan komponen

dari system tersebut. Di dalam periode ini, perubahan secara filosofis dari

perusahaan tradisional menuju perusahaan modern terletak pada bagaimana

manajemen melihat kunci kinerja perusahaan.

4) Era Globalisasi Informasi. Sejak pertengahan tahun 1980-an perkembangan di

bidang teknolog informasi sedemikian pesatnya, sehingga jika digambarkan secara

grafis, kemajuan yang terjadi terlihat secara eksponensial. Meski sulit menemukan

teori yang dapat menjelaskan fenomena yang terjadi dapat disimpilkan sebagai

berikut:

Tidak ada yang dapat menahan lajunya perkembangan teknologi informasi.

Keberadaannya telah menghilangkan garis-garis batas antarnegara dalam hal

flow of information.

Lingkungan bisnis saat ini serng berubah dan dinamis. Perubahan yang terjadi

tidak hanya sebagai dampak kompetisi, namun karena adanya factor-faktor

eksternal lain, seperti politik (demokrasi), ekonomi (krisis), dan sosial budaya

(reformasi), yang secara tidak langsung meghasilkan kebijakan-kebijakan dan

peraturan baru ynag harus ditaati perusahaan.

4. Media Masa Depan dan Platform Teknologi Komunikasi

25

Page 26: Review Soskom Lengkap

Saat ini perkembangan teknologi telematika berada pada situasi anomi, di mana tidak ada

platform yang jelas arah pengembangannya. Sehubungan dengan itu perkembangan

media baru (new media) menjadi kajian tersendiri yang serius dalam aspek-aspek sosial.

Pneggunaan jarngan berkabel memiliki keterbatasan gerak, karena itu untuk mendukung

aktivitas masyarakat yang dinamis, maka platform media masa depan, adalah nirkabel

yang berbandwith lebar. Platform teknologi komunikasi masa depan juga membutuhkan

computer notebook multimedia yang berfungsi sebagai terminal media, computer ini

memiliki kemampuan berkoneksi dengan teknologi apa saja sehingga memudahkan

konvergensi dengan teknologi apa saja, di mana saja, dan kapan saja. Platform teknologi

komunikasi juga membutuhkan jaringan nirkabel multimedia genggam. Teknologi ini

sudah dapat digunakan dalam bentuk PDA.

B. Adopsi Inovasi dan Sikap Masyarakat Terhadap Media

Neubeck dan Clasberg melihat bahwa perubahan sosial ke depan menghadapi

persoalan energy terutama menyangkut tenaga kerja manusia, sehingga perlu memikirkan

persoalan pengembangan teknologi dalam proses ketenagakerjaan, walaupun hal ini

berhadapan dengan persoalan-persoalan politik di suatu Negara, karena pengambilalihan

teknologi terhadap tenaga kerja manusia menjadi persoalan-persoalan politik yang seringkali

dapat menjatuhkan sebuah pemerintahan.

Sementara itu, Sztompka mengatakan bahwa konsep perubahan sosial tercipta dari

teori system, di mana perubahan sosial adalah sebuah perubahan yang terjadi dalam sebuah

system, baik pad atingkat makro; keseluruhan masyarakat dunia (kemanusiaan), tingkat

menengah (mezo), tingkat bangsa (natin state), maupun regional. Seperti dijelaskan

Sztompka, bahwa konsep dasar perubahan sosial mencakup tiga gagasan: (1)perbedaan, (2)

pada waktu yang berbeda, (3) di antara keadaan sosial yang sama. Dengan demikian, bahwa

perubahan sosial adalah setiap perubahan yang tak terulang dari system sosial sebagai satu

kesatuan. Sesuatu yang baru menyebabkan perubahan dalam masyarakat itu selalu

berhubungan dengan difusi inovasi, di mana perubahan dipacu oleh penyebaran suatu

pengetahuan yang baru.

Ada empat unsur hal yang selalu ada dalam difusi inovasi, yaitu (1) inovasi, (2)

saluran komunikasi, (3) waktu, dan (4) system sosial. Keempat unsur ini berlangsung dalam

system yang simultan, di mana masing-masing system itu berhubungan satu dengan lainnya

26

Page 27: Review Soskom Lengkap

selama proses difusi inovasi itu berlangsung. Difusi inovasi juga berhubungan dengan

rentang waktu yang berlalu selama difusi inovasi berlangsung. Rentang waktu itu

berlangsung dari pengguna pertama inovasi sampai dengan pengguna terakhir.

Sebagaimana Talcott Parsons, menjelaskan teori system sosial, bahwa setiap

masyarakat memiliki system sosial yang dapat digambarkan dengan AGIL. A adalah

Adaptation, di mana system beradaptasi dengan lingkungannya. G adalah Goal attainment, di

mana system memiliki tujuan-tujuan yang akan dicapai. I adalah Integration, di mana setiap

bagian system berhubungan satu dengan lainnya secara erat dan saling mendukung fungsi

masing-masing. L adalah Latency (pattern maintenance). System juga secara laten memiliki

kemampuan untuk mempertahankan pola-pola, bahkan memiliki kemampuan untuk

memperbaiki system yang rusak apabila ada serangan dari luar system.

Karena itu, tahap persuasif menentukan keputusan seseorang untuk mengadopsi atau

menolak inovasi itu. Tahap keputusan memberi kepastian terhadap tahap pelaksanaan

inovasi. Setiap pilihan dalam tahap keputusan dan pelaksanaan inovasi akan memasuki tahap

terakhir dalam proses inovasi, yaitu tahap konfirmasi. Bagi yang mengadopsi inovasi akan

memberi alasan dan mencari alasan, termasuk melakukan konfirmasi terhadap pilihan-

pilihannya untuk mengadopsi inovasi begitu juga sebaliknya.

Keterbukaan masyarakat terhadap sebuah inovasi memungkinkan ia mengadopsi

inovasi teknologi telematika. Informasi sebelumnya tentang sebuah inovasi menjadi alasan

terhadap sikap ia untuk menentuan sikap menolak atau mengadopsi inovasi itu, namun

informasi cenderung mendorong keterbukaan, dan keterbukaan mendorng sikap menerima

inovasi, serta sikap menerima inovasi mendorong perilaku untuk memanfaatkan atau

menggunakan inovasi itu.

27

Page 28: Review Soskom Lengkap

Chapter VII

A. CYBERCOMMUNITY

1. Masyarakat Global dan Pembentukkan Masyarakat Cybercommunity

Ketika informasi berkembang secara massal maka teknologi itulah yang akan

mengubah kehidupan masyarakat dunia global dan tanpa disadari teknologi juga bisa

mengubah kehidupan masyarakat dalam dua komunitas yaitu kehidupan masyarakat nyata

dan kehidupan masyarakat maya. Masyarakat Nyata adalah sebuah kehidupan masyarakat

secara inderawi dapat dirasakan dalam kehidupan nyata, dimana hubungan-hubungan social

sesama anggota masyarakat dibangun melalui penginderaaan. Secara nyata kehidupan

masyarakat manusia dapat disaksikan apa adanya. Masyarakat Maya adalah kehidupan

masyarakat manusia yang tidak dapat diindera melalui penginderaan manusia, namun dapat

dirasakan dan disaksikan sebagai sebuah realitas. Kehidupan ini bukanlah dunia akhirat

manusia, karena kehidupan ini adalah sisi lain dari kehidupan materi dibumi dan alam jagat

raya.

2. Masyarakat Maya Sisi Lain Kehidupan Manusia

Dunia maya menciptakan hiper-realitas manusia tentang nilai, citra, dan makna

kehidupan manusia sebagai lambing pembebasan manusia terhadap kekuasaan materi dan

alam semesta. Sebagai ciptaan manusia maka masyarakat maya menhgembangkan nilai-nilai

masyarakat nyata didalamnya. Nilai-nilai tersebut yaitu (a) proses-proses sosial dan interaksi

sosial, (b) kelompok sosial maya, (c) kebuadayaan dan masyarakat maya, (d) pranata dan

Kontrol sosial masyarakat maya,dan (e) Stratifikasi Sosial, kekuasaan, dan kepemimpinan

masyarakat maya (f) perubahan sosial dalam masyarakat maya.

a. Proses-Proses Sosial dan Interaksi Sosial

Proses social maya dan interaksi sosial dalam masyarakat maya yang bersifat sementara

dan ada juga yang bersifat menetap untuk selam-lamanya. Dalam proses sosial dan

interaksi sosial ini ditentukan oleh keperluan mereka dalam dunia maya. Interaksi sosial

sementara, terjadi pada masyarakat yang sepintas lalu ingin “jalan-jalan” dan bermain di

dunia maya melalui browsing dan chatting, atau kemudian meninggalkannya.

b. Kelompok Sosial Maya

Komunitas maya memiliki kehhidupan yang pada umumnya dibagi menjadi dua model

keanggotaan kelompok maya, yaitu kelompok intra dan inter. Kelompok Intra, sering

28

Page 29: Review Soskom Lengkap

disebut juga dengan intranet yang secara otonom mengatur diri merkea sendiri, memliki

aturan-aturan tersendiri secara intern. System ini bersifat server to server dan melaluii

personal computer to server yang secara langsung terhubung melalui satelit. Sedangkan,

Kelompok Inter sering disebut dengan internet yang merupakan kelompok terbesar dalam

masyarakat maya yang artinya kelompk yang didasarkan dengan kebutuhan layanan tuan

rumah (website) terhadap tamu yang terdiri dari dua status anggota. Pertama adalah

keanggotaan yang bersifat free (bebas biaya) seperti keanggotaan dalam pelayanan mail,

chatting, dan beberapa website tertentu, Kedua adalah keanggotaan yang bersifat tetap

berdasarkan pada status member pada provider website tertentu.

c. Kebudayaan dan Masyarakat Maya

Dalam masyarakat maya, kebudayaan yang dikembangkan adalah budaya-budaya

pencitraaan dan makna disetiap saat dipertukarkan dalam ruang interaksi simbolis.

Budaya ini sangat subjektif atau lebih objektif apabila disebut intersuybjektif yang sangat

didominasi oleh para creator dan imajineter yang setiap saat mencurahkan pemikiran

mereka dalam tiga hal secara terpisah. Pertama, kelompok yang senatiasa bekerja untuk

menciptakan mesin-mesin teknologi informasi yang lebih canggih dan realistis. Kedua,

kelompok yang setiap saat menggunakan mesin-mesin itu untuk menciptakan karya-karya

imajinasi yang menajubkan di dunia hiper-realitas. Ketiga, masyarakat pada umumnya

yang setiap menggunakan mesin-mesin dan karya-karya imajinasi itu sebagai bagian dari

kehidupannya.

d. Pranata dan Kontrol Sosial Masyarakat Maya

Masyarakat maya memiliki sistem pranata dan kontrol sosial.fungsi ini bermanfaat untuk

menyeleksi kewajiban-kewajiban individu pemakai jasa yang dapat diakses dari sebuah

website dan perlu diketahui pula ada pranata lain yang menyebutkan semua informasi

yang ada dalam dunia maya menjadi milik publik yang dapat diakses secara bebas oleh

semua orang. Selain hal-hal tersebut tidak ada pranata masyarakat maya yang

membedakan dengan pranata masyarakat nyata.

e. Stratifikasi Sosial, Kekuasaan, dan Kepemimpinan Masyarakat Maya

Masyarakat maya dapat dibedakan melalui stratifikasi yang berdasarkan pada seberapa

besar kepemilikan jaringan dan informasi yang dapat diakses darinya dan jumlah

masyarakat maya yang lalu-lalang di sebuah jaringan atau website menjadi dasar

29

Page 30: Review Soskom Lengkap

argumentasi yang kuat untuk menentukan stratifikasi sosial. Dalam hal ini stratifikasi

masyarakat maya dapat dibedakan menjadi tiga stratifikasi. Pertama, seperti http://,

www., adalah pemilik stratifikasi terttinggi yang memiliki jaringan terbesar dalam dunia

maya. Kedua, seperti: .com, .net, .org, .gov, .go, .id dan sebagainya. Kelompok ini unggul

pada luasan space yang dimilikinya. Ketiga, seperti; yahoo, hotmail, mailcity, amazon,

usa, google, dan sebagainya. Mereka ini menguasai informasi yang amat beragam dan

sangat banyak memiliki koneksi dengan beragam situs yang digemari oleh masyarakat

maya, serta memiliki kecepatan akses yang menajubkan.

f. Perubahan Sosial Dalam Masyarakat Maya

Perubahan dalam masyarakat maya dikenal dengan dengan dua karakter perubahan. (a)

perubahan fisikal yang ada dalam mesin-mesin computer dan (b) terjadi perubahan sosial

yang ditandai mulai munculnya masalah-maslah dalam masyarakat nyata dimana

perubahan yang terjadi itu merupakan sebuah hukum alam semesta serta setiap saat akan

bermunculan masalah-masalah baru pula.

3. Hyper Reality: Sisi Lain Masyarakat maya

Media mengkonstruksikan sedemikian rupa realitas kehidupan dalam sebuah

masyarakat maya sehingga perbedaan antara nyata dan fantasi menjadi sangat tipis. Dapat

dikatakan masyarakat maya hidup dalam dunia maya dan khayal. Karena informasi yang

media sampaikan lebih nyata dari pengetahuan manusia tentang sejarah mereka dan etika

kehidupannya. Namun antara media informasi dan pengetahuan itu membentuk sikap,

perilaku, dan peradaban manusia.

Selain hal-hal yang telah disebutkan diatas cybercommunity juga bisa dimanfaatkan

dalam sebuah pemerintahan yang menggunakan konsep e-office, e-confrence, e-mail, e-fax,

e-file, dan sebagainya. Sisi lain dari Cybercomunity juga menciptakan imitasi kejahatan-

kejahatan yang bisa ditemukan di masyarakat nyata (Cybercrime). Maka istilah cyberlaw

muncul untuk menjadi perangkat hukum positif yang mengatur dan menghukum setiap

pelanggran hukum yang dilakukan dalam Cibercomunity.

30

Page 31: Review Soskom Lengkap

Chapter VIII

A. Diskursus Realitas Sosial

Pada umumnya teori dalam paradigma definisi sosial sebenarnya berpandangan

bahwa manusia adalah aktor yang kreatif dari realitasnya. Dalam banyak hal manusia

mempunyai kebebasan untuk bertindak secara aktif dan kreatif diluar batas control struktur

dan pranata sosialnya dimana individu tersebut berasal. Manusia juga dapat menciptakan

realitas sosial yang relative bebas didalam dunia sosialnya. Konstruksi sosial yang

diciptakan manusia dalam membuat sebuah realitas sosial bersifat nisbi, yang berlaku sesuai

konteks spesifik yang dinilai relevan oleh pelaku sosial.

Pada kenyataannya realitas sosial pada individu-indvidu pelaku sosial

dikonstruksikan dan dimaknakan secara subjektif oleh individu lain sehingga memantapkan

realitas itu secara objektif. Individu mengkonstruksikan realitas sosial dan

merekonstruksikannya dalam dunia realitas itu berdasarkan subjektivitas individu lain

dalam institusi sosialnya.

B. Konstruksi Sosial Sebagai Ilmu Dan Filsafat

Dalam aliran filsafat, gagasan konstruktivisme telah muncul sejak Socrates

menemukan jiwa dalam tiubuh manusia, Plato menmukan akal budi, Aristoteles

mengenalkan istilah informasi, relasi, individu, substansi, materi, esensi dan sebagainya. Ia

mengatakan, manusia adalah makhluk sosial, setiap perkataan harus dibuktikan

kebenarannya, bahwa kunci pengetahuan adalah logika dan dasar pengetahuan adalah fakta.

Sejauh ini perkembangan konstruktivisme ada tiga macam yaitu: konstruktivisme radikal,

konstruktivisme realisme hipotesis, konstruktivisme biasa (Suparno, 1997:25). Dari tiga

macam konstruktivisme tersebut terdapat kesamaan, dimana konstruktivisme dilihat sebagai

sebuah kerja kognitif individu untuk menafsirkan dunia realitas yang ada, karena terjadi

relasi sosial antara individu dengan lingkungan atau lingkungan sekitarnya. Kemudian

individu membangun sendiri pengetahuan atas realitas yang dilihatnya itu berdasarkan ilmu

pengetahuan yang ada sebelumnya.

Konstruksi sosial dalam menciptakan sosiologi pengetahuan menjelaskan dialektika

hubungan antara diri dengan sosiokultural. Dialektika ini berlangsung dalam tiga momen

simultan yaitu (a) eksternalisasi (penyesuaian diri) dengan dunia sosiokultural sebagai

produk manusia, (b) objektivasi yaitu interaksi sosial yang terjadi dalam dunia intersubjektif

31

Page 32: Review Soskom Lengkap

yang dilembagakan atau mengalami proses institusionalisasi, dan (c) internalisasi yaitu

proses dimana individu mengidentifikasikan dirinya dengan lembaga-lembaga sosial atau

organisasi sosial tempat individu menjadi anggotannya. Tiga dialektika tersebut

memunculkan suatu proses konstruyksi sosial yang dilihat dari segi asal mulanya merupakan

hasil ciptaan manusia, yaitu butan interaksi intersubjektif.

C. Konstruksi Sosial Media Massa

Ruang lingkup teori konstruksi sosial media massa adalah pada sirkulasi informasi

yang cepat dan luas sehingga konstruksi sosial berlangsung sangat cepat dan sebarnnya

merata. Sedangkan kontruksi sosial media massa berperan mengoreksi kelemahan dan

melengkapi konstruksi sosial atas realitas. Namun proses simultan diatas tidak bekerja

secara tiba-tiba, namun terbentuknya proses tersebut melalui beberapa tahapan penting yaitu

tahap menyiapkan materi konstruksi, tahap sebaran konstruksi, dan tahap konfirmasi.

Faktanya tahapan-tahapan tersebut dikonstruksikan sedemikian rupa oleh media

massa untuk menciptakan sebuah realita yang sering disebut dengan realita media. Realita

media dapat dibagi menjadi dua model. Pertama, model peta analog adalah model dimana

realitas sosia dikonstruksikan oleg mediaberdasrak sebuah model analogi sebagimana

realitas itu terjadi secara rasional. Jadi, realitas peta analog adalah suatu konstruksi realitas

yang dibangun berdasarkan konstruksi sosial media massa. Seperti sebuah analogi kejadian

yang seharusnya terjadi, bersifat rasional, dan dramatis.

Kedua, model refleksi sosial adalah model yang merefleksikan suatu kehidupan yang

pernah terjadi didalam masyarakat.

D. Realitas Sosial Bentukan Media Massa

Pada realitasnya masyarakat membutuhkan sistem teknologi yang baik, karena

fungsi teknologi adalah kunci utama perubahan masyarakat. Dengan demikian teknologi

secara fungsional menguasai masyarakat bahkan pada fungsi yang substansial, yang artinya

media menguasai pikiran-pikiran manusia dengan cara membangun teater dalam pikiran

manusia (theater of mind).

Kekuatan media dalam mengkonstruksikan theater of mind dapat membangun

berbagai realitas berdasarkan dunia apa yang diinginkannya tentang suatu produk media

yang akan disajikan kepada masyarakat. Akan tetapi, kekuatan media dalam menciptakan

32

Page 33: Review Soskom Lengkap

theater of mind tidak dapat selamanya dibuktikan dalam dunia nyata realitas media

merupakan gambaran terhadap sebuah dunia yang hanya terdapat dalam media tersebut.

E. Sumber Nilai Acuan Konstruksi Sosial Media Massa

Umumnya nilai yang dikonstruksikan oleh media massa adalah nilai yang bersumber

dari redaktur dan para desk media massa. Kalau dikatakan, bahwa media massa adalah

replikasi dari masyarakat disekitarnya maka artinya replikasi itu diwakilkan nilai-nilai dan

norma yang ada pada redaktur dan desk media massa tertentu.

33

Page 34: Review Soskom Lengkap

Chapter IX

A. BASIS SOSIAL DAN PARADIGMA TEORI KOMUNIKASI

Ilmu komunikasi pada umumnya dipengaruhi oleh ilmu-ilmu sosial disamping oleh

ilmuwan dan stakeholdernya, dimana ilmu sosial adalah induk dari ilmu komunikasi.

Menurut sandjaja (2005: 11), bahwa ilmu komunikasi pada dasasrnya adalah salah satu ilmu

pengetahuan sosial yang bercirikan ‘multi perspektif’ dan ‘multi paradigma’. Selanjutnya ia

mengatakan, berdasarkan basis keilmuan, perspektif dan paradigm yang diterapkan dalam

ilmu komunikasi bermacam ragam.

Berdasarkan metode dan logika, terdapat empat perspektif yang mendasari teori dalam

ilmu komunikasi yaitu, covering lows, rules, system, dan symbolic interactionism.

B. Jenis pengetahuan dan paradigm lain dalam komunikasi

Ilmu komunikasi menurut Charles R. Berger dan Steven H. Chaffe (1987: 15 dalam

Sandjaja, 2005: 9) dapat didefinisikan sebagai berikut: “Communication science seeks to

understand the production, processing and effects of and signal system by developing

testable theories, containing lawful generalizations, that explain phenomena associated with

production, processing, and effects”. Ilmu komunikasi berupaya memahami produksi,

pemrosesan dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang, melalui pengembangan

teori-teori yang dapat diuji , berisikan generalisasi-generalisasi yang sah yang menjelaskan

fenomena yang berkaitan dengan produksi, pemrosesan dan pengaruh dari system tanda dan

lambing tersebut. Pengertian komunikasi ini cenderung bersifat “positivistik”.

Sementara menurut Stephen W. Littlejohn (2002: 11 dalam Sendjaja, 2005),

Komunikasi adalah suatu ilmu pengetahuan sosial yang memiliki cirri-ciri; berkenaan

dengan pemahaman tentang bagaimana orang berprilaku dalam menciptakan,

mempertukarkan, serta menginterprestasikan, pesan-pesan.

1. Pandangan Humanistik

Menurut Little John (1996: 11), tujuan humanitas adalah memahami respons subjektif

individual. Sains adalah suatu aktivitas “di luar sana“ sedangkan humanitas menekankan “di

dalam sini”. Sains berfokus pada dunia penemuan, humanitas berfokus pada orang penemu.

2. Pandangan Social Science

Salah satu pendekatan dalam ilmu pengetahuan adalah ilmu sosial. Dalam berupaya

mengobservasikan dan menginterprestasikan pola-pola perilaku manusia pakar ilmu sosial

34

Page 35: Review Soskom Lengkap

menjadikan manusia sebagai objek studi yang harus diobservasinya. Secara umum ilmu

komunikasi mempunyai tiga karakteristik sebagai berikut. Pertama, ilmu komunikasi

merupakan ilmu social yang bersifat multidisipliner dan bidang kajiannya sangat luas.

Kedua, ilmu komunikasi tidak hanya ilmu pengetahuan yang bersifat murni-teoritis-

akademis, tetapi juga merupakan ilmu pengetahuan terapan yang diperlukan berbagai

kalangan praktisi. Ketiga, teknologi khususnya teknologi komunikasi yang diperlukan dalam

proses produksi system tanda dan lambing merupakan salah satu objek kajian utama.

C. PENDEKATAN KEILMUAN DALAM KOMUNIKASI

Ada dua pendekatan dalam keilmuan komunikasi yang selama ini digunakan, Pertama,

disebut pendekatan non ilmiah atau unscientific dan kedua pendekatan ilmiah atau scientific.

1. Pendekatan Unscientific

Dalam sejarah manusia, usaha untuk menjawab dorongan ingin tahu, dan kebenaran,

bermula dari pendekatan ini. Sebelum orang menggunakan pendekatan scientific,

pendekatan pendekatan unscientific sudah digunakan dalam waktu yang cukup lama.

Pada pendekatan unscientific umumnya manusia menjawab dorongan ingin tahu dan

mencari kebenaran melalui; secara kebetulan, secara trial and error, melalui otorisasi

seseorang, wahyu.

a. Penemuan Secara Kebetulan

Adalah penemuan yang didapat seseorang dengan cara kebetulan. Kelemahan yang

terkandung dalam penemuan ini bahwa manusia akan bersifat pasif terhadap dorongan ingin

tahunya karena semua didapat secara kebetulan.

b. Penemuan Secara Trial and Error

Suatu usaha secara trial and error tidak diawali dengan sebuah harapan, kendati tetap

memilik tujuan yang tak menentu, bahkan sering kali seseorang memulai trial and error

dengan harapan yang hampa. Hingga suatu saat dari proses usaha tersebut mulai

membuahkan hasil.

c. Penemuan Melalui Otoritas

Pendekatan ini lebih praktis disbanding pendekatan lainnya. Menemukan kebenaran

melalui otoritas membutuhkan orang lain yang dapat dijadikan subjek otorisasi, karena pada

pendekatan ini sadar ataupun telah mengakui ketidakmampuan rasio seseorang untuk

35

Page 36: Review Soskom Lengkap

memecahkan problem kebenaran yang sedang dihadapinya. Perkembangan selanjutnya

pendekatan ototritas hanya cocok untuk menemukan kebenaran dokmatis bagi kepentingan

tertentu sepeti dalam kehidupan beragama, upaya-upaya penyembuhan penyakit, dan

bentuk-bentuk kepatuhan lainnya dalam system kekerabatan dan monarki.

d. Menemukan Kebenaran Melalui Wahyu

Pada orang tertentu menganggap sumber kebenaran hanyalah berasal dari sang

pencipta. Karena itu ia hanya mau berbicara dan memberi keputusan apabila sudah

mendapatkan wahyu. Meski sumber kebenaran ini adalah bentuk penemua kebenaran yang

paling tradisional, namun cara seperti ini tetap saja digunakan hingga saat ini.

2. Pendekatan Scientific

Pendekatan ini juga disebut sebagai pendekatan Kritik-Rasional dan atau Scientific

Research. Ada dua macam proses yang dapat digunakan untuk menemukan kebenaran.

Pertama, berpikir kritis rasional yang kedua adalah penelitian ilmiah.

a. Berpikir Kritis-Rasional

Manusia memiliki kemampuan untuk berpikir. Proses berpikir adalah menghubungkan

hal satu dengan hal lainnya, menggunakan objek berpikir dan menghubungkannya dengan

objek lainnya, membuat tesis, dan mengkajina dengan anti tesis, kemudian menghasilkan

tesis, inlah yang dimaksud dengan proses berpikir kritis rasional.

b. Penelitian Ilmiah (Scientific Research)

Aktivitas manusia menemukan kebenaran atau pengetahuan melalui penelitian ilmiah

adalah usaha yang paling maksimal yang dapat diterima oleh akal sehat sampai saat ini.

Riset ilmiah harus memadukan antara dua proses berpikir itu dalam satu kegiatan ilmiah.

JENIS TEORI KOMUNIKASI

1. Jenis-jenis Teori Komunikasi

Little John (1996: 21) mengatakan, secara umum teori komunikasi dibagi berdasarkan

dua kelompok, kelompok pertama disebut teori-teori umum. Kedua, teori-teori kontekstual.

Ada empat teori dalam kelompok teori umum, yaitu :

1) Teori-Teori Fungsional Dan Struktural

Ciri dan jenis teori ini dibangun berdasarkan asumsi dasar teori yaitu: (1) Masyarakat

adalah organism kehidupan;(2) Masyarakat memilikisub-sub system kehidupan, (3) masing-

36

Page 37: Review Soskom Lengkap

masing subsistem memiliki fungsi yang berbeda, (4) Fungsi-fungsi subsistem saling member

kontribusi pada subsistem lainnya, (5) setiap fungsi akan terstruktur dalam masyarakat

berdasarkan fungsi masing-masing.

Pendekatan strukturalisme yang berasal dari linguistic, menekankan pengkajiannya

dalam hal-hal yang menyangkut pengorganisasian bahas dan sistem sosial. Pendekatan

fungsionalisme yang menekankan tentang cara pengorganisasian dan mempertahankan

system, kedua pendekatan ini sama-sama sebagai struktur yang berfungsi.

Menurut Little John (1996: 14) beberapa persamaan dari keduanya adalah sebagai

berikut :

a) Keduanya sama-sama mementingkan stabilitas kerukunan pada waktu tertentu daripada

perubahan dalam waktu tertentu.

b) Sama-sama mempunyai kecenderungan memusatkan perhatian pada akibat-akibat yang

tidak diinginkan daripada hasi sesuai tujuan.

c) Samasama punya kepercayaan bahwa realitas itu pada dasarnya objektif dan

independent.

d) Sama-sama bersifat dualistic

e) Sama-sama memegang prinsip the correspondence theory of thruth (teori kebenaran yang

sesuai).

2) Teori-teori Behavioral dan Cognitive

Menurut Sendjaja (2002: 1-23), sebagaimana halnya dengan teori-teori strukturalisme

dan fungsional, teori-teori behavioral dan cognitife juga merupakan gabungan dari dua

tradisi yang berbeda. Perbedaan antara aliran behavioral dan kognitif denganaliran

strukturalis dan fungsional hanya terletak pada focus pengamatan serta sejarahnya.

Sementara teori-teori behavioral dan kognitif yang berkembang dari psikologi dan ilmu-ilmu

pengetahuan behavioralis lainnya, cenderung memusatkan pengamatannya pada diri

manusia secara individual.

3) Teori-teori Konvensional dan Interaksional

Teori-teori berpandangan bahwa kepandangan bahwa kehidupan sosial merupakan

suatu proses interaksi yang membangun, memelihara serta mengubah kebiasaankebiasaan

tertentu, termasuk dalam hal ini bahasa dan siymbol-simbol. Komunikasi, menurut teori ini,

dianggap sebagai alat perekat masyarakat (the glue of society).

37

Page 38: Review Soskom Lengkap

4) Teori-teori Kritis dan Interpretatif

Mengacu pandangan Sendjaja (2002: 1.25), bahwa kelompok teori ini gagasannya

banyak berasal dari berbagai tradisi, seperti sosiologi interpretative (interpretative

sociology), pemikiran Max Weber, phenomenology dan hermeneutics, Marxisme dan aliran

Frankfurt school’ serta sebagai pendekatan tekstual seperti teori-teori retorika, biblical, dan

kesusastraan.

2. Teori Teori Konstektual

Teori-teori komunikasi secara umum dapat dibagi dalam lima konteks atau tingkatan

sebagai berikut: (1) Komunikasi intra pribadi (intra-personal-communication); (2)

Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication); (3) kelompok komunikasi (group

communication); (4) komunikasi organisasi (organizational communication); (5)

komunikasi massa (mass communication).

Intra-personal communication adalah proses komunikasi yang terjadi dalam diri

seseorang. Interpersonal communication adalah komunikasi antar perorangan dan bersifat

pribadi, baik yang terjadi secara langsung dan tidak langsung. Group communication

memfokuskan pembahasannya pada interaksi diantara orang-orang dalam kelompok-

kelompok kecil, komunikasi kelompok juga melibatkan komunikasi antar pribadi.

Organizational communication menunjuk pada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi

dalam konteks dan jaringan organisasi. Mass communication adalah komunikasi melalui

media masa yang ditujukkan pada sejumlah khalayak yang besar.

38

Page 39: Review Soskom Lengkap

D. MODEL DAN PROSES KOMUNIKASI

1. Model Komunikasi

Komunikasi berasal dari bahasa latin ‘communis’ atau “common” dalam bahasa

inggris yang berarti sama. Berkomunikasi bererti kita sedang berusaha untuk mencapai

kesamaan makna. Stewart L. Tubs dan Sylvia Moss dalam buku human communication

menjelaskan 3 model komunikasi:

Pertama, model komunikasi linier, yaitu model komunikasi satu arah dimana

komunikator memberikan stimulus dan komunikan memberikan respon atau tanggapan yang

diharapkan, tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi.

Kedua, model komunikasi dua arah, adalah model komunikasi interaksional,

merupakan kelanjutan dari pendekataan linier. Pada model ini terjadi komunikasi umpan

balik (feedback) gagasan.

Ketiga, model komunikasi transaksional, yaitu komunikasi hanya dapat dipahami

dalam bentuk konteks hubungan (relationship) diantara dua orang atau lebih. Proses

komunikasi ini menekankan semua perilaku adalah komunikatif dan masing-masing pihak

yang terlibat dalam komunikasi memiliki konten pesan yang dibawanya dan saling bertukar

dalam transaksi (Sendjaja, 2002: 4,4).

2. Proses Komunikasi

Komunikasi menurut Colin Cherry, yang mewakili perspektif kognitif adalah

penggunaan lambing-lambang untuk mencapai kesamaan makna atau berbagi informasi

tentang satu objek atau kejadian. Sementara Skinner dari perspektif perilaku memandang

komunikasi sebagai komunikasi verbal atau simbolis dimana sender berusaha mendapatkan

satu efek yang dikehendakinya pada receiver.

Pada umumnya proses komunikasi antarmanusia dapat digambarkan dalam model

berikut.

39

Page 40: Review Soskom Lengkap

Dalam kehidupan sehari-hari, proses komunikasi diawali oleh sumber (source) baik

individu ataupun kelompok yang berusaha berkomunikasi dengan individu atau kelompok

lain.

Langkah pertama yang dilakukan sumber adalah ideation, yaitu penciptaan suatu

gagasan atau pemilihan suatu perangkat informasi untuk dikomunikasikan. Langkah kedua

dalam suatu penciptaan adalah encoding, yaitu sumber menerjemahkan informasi atau

gagasan dalam wujud kata-kata, tanda,atau lambing yang disengaja untuk menyampaikan

informasi dan diharapkan mempunyai efek terhadap orang lain. Pesan atau message adalah

alat dimana sumber mengekspresikan gagasannya dalam bentuk bahasa lisan, bahasa tertulis,

ataupun perilaku non verbal, seperti bahasa isyarat, ekspresi wajah, atau gambar-gambar.

Langkah ketiga dalam komunikasi adalah penyampaian pesan yang telah disandi, Langkah

keempat, perhatian dialihkan kepada penerima pesan. Tahap terakhir dalam komunikasi

adalah feedback atau umpan balik yang memungkinkan sumber mempertimbangkan kembali

pesan yang disampaikan kepada penerima. Respons atau umpan balik dari penerima

terhadap pesan yang disampaikan sumber dapat berwujud kata-kata atupun menyimpannya.

Umpan balik inilah yang dijadikan landasan untuk mengevaluasi efektivitas komunikasi

(Sendjaja, 2002:4.7).

40

Page 41: Review Soskom Lengkap

E. LINGKUP TEORI KOMUNIKASI

1. Teori Komunikasi Kelompok

Kelompok merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita, karena melalui

kelompok memungkinkan kita dapat berbagi informasi, pengalaman, dan pengetahuan kita

dengan anggota kelompok lainnya.

2. Teori Komunikasi Organisasi

Komunikasi adalah tindakan untuk berbagi informasi, gagasan, ataupun pendapat dari

setiap partisipan komunikasi yang terlibat didalamnya guna mencapai kesamaan makna.

Dalam konteks organisasi pemahaman mengenai peristiwa yang terjadi didalamnya(tubuh

organisasi) bahwa komunikasi merupakan sebuah aspek penting, baik organisasi profit

maupun organisasi non profit.

3. Teori Komunikasi Massa

Pada prinsipnya konsep teori komunikasi massa mengandung pengertian sebagai suatu

proses dimana institusi media massa memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik

secara luas, namun pada sisi lain, komunikasi massa merupakan proses dimana pesan

tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh audience.

4. Teori Komunikasi Interpretatif Dan Kritis

a. Teori Komunikasi Interpretasi

Mengacu pada pendapat Sendjaja (2009:9.11), bahwa pendekatan interpretasi yang

dikenal dalam istilah jerman “Verstehen” atau pemahaman, berusaha untuk menjelaskan

makna dari tindakan. Karena suatu tindakan memiliki banyak arti, maka makna tidak dapat

dengan mudah ditangkap begitu saja. Teori Interpretatif ini antara lain mengadopsi teori

interaksi simbiolis, teori hermenuetik, teori semiotika, maupun teori simbol.

b. Teori Komunikasi Kritis

Wacana ilmu social kritis pada dasarnya memiliki implikasi ekonomi dan politik,

maupun sosiologis tetapi banyak diantaranya yang berkaitan dengan komunikasi dan tatanan

interaksi social dan komunikasi dalam masyarakat. Meskipun demikian biasanya teoritis

kritis biasamya menyangkut banyak hal dalam keseluruhan sistem masyarakat.

41

Page 42: Review Soskom Lengkap

F. TEORI DAN MODEL KOMUNIKASI ANTARPRIBADI

1. Teori-teori Diri dan Orang Lain

Pribadi adalah individu yang berbeda satu sma lain, perbedaan tersebut membuat orang

mengenal individu secara khas. Kualitas individu menentukan kekhasannya dalam

hubungannya dengan orang lain.

a. Persepsi Terhadap Diri Pribadi

Langkah pertama dalam persepsi diri adalah menyadari diri sendiri, yaitu mengungkap

siapa dan apa kita ini, dan sesungguhnya menyadari siapa diri kita, adalah juga persepsi diri.

b. Kesadaran Pribadi

Memahami tentang diri sendiri bagaikan kita berkacakan cermin, bahwa apa yang kita

lihat adalah apa yang sebenarnya. Ketika orang menyadari siapa dirinya secara simultan ia

juga telah mempersepsikan dirinya sendiri.

c. Pengungkapan Diri

Proses pengungkapan diri yang telah lama menjadi fokus penelitian dan teori

komunikasi tentang hubungan merupakan proses mengungkapkan informasi pribadi kita

kepada orang lain dan sebaliknya. Sidney Journad (1971, Sendjaja, 2002:2.141) menandai

sehat atau tidaknya komunikasi pribadi dengan melihat keterbukaan yang terjadi didalam

komunikasi.

2. Teori Hubungan Antarpribadi

a. Memahami Hubungan Antar Pribadi

Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari hubungan komunikasi antar pribadi memiliki

peranan penting dalam membentuk kehidupan masyarakat terutama ketika hubungan

tersebut mampu member dorongan kepada orang tertentu yang berhubungan dengan

perasaan, pemahaman informasi, dukungan, dan berbagai bentuk komunikasi yang

mempengaruhi citra diri orang serta membantu orang untuk memahami harapan orang lain.

b. Teori-Teori Pengembangan Hubungan

1) (Self Disclosure)

Proses pengungkapan diri adalah proses pengungkapan informasi diri pribadi

seseorang kepada orang lain atau sebaliknya.Pengungkapan diri dilakukan dalam

dua bentuk; pertama, dilakukan secara tertutup yaitu seseorang mengungkapkan

informasi diri kepada orang lain secara sembunyi-sembunyi melalui ungkapan dan

42

Page 43: Review Soskom Lengkap

tindakan, dimana ungkapan dan tindakan itu merupakan sebuah keterbukaan

tentang apa yang terjadi pada diri seseorang.

2) (Social Penetration)

Altman dan Taylor (1973, Sendjaja,2002: 2,42) mengemukakan suatu model

perkembangan hubungan yang disebut social penetration atau penetrasi social.

Yaitu proses dimana orang saling mengenal satu dengan yang lainnya. Model ini

selain melibatkan self disclosure juga menjelaskan bilamana harus melakukan self

disclosure dalam perkembangan hubungan.

3) (Process View)

Proces view menganggap bahwa kualitas dan sifat hubungan dapa diperkirakan

hanya dengan menggunakan atribut masing-masnig sebagai individu dan

komunikasi antara atribu-atribut tadi.

4) Social Exchange

Teori ini menelaah bagaimana kntribusi seseorang dalam suatu hubungan dimana

hubungan mempengaruhi kontribusi orang lain. Biasanya dalam konteks hubungan

ini orang memiliki banyak alternate fyang dapat diberikan dalam model pertukaran

sosial dimana pilihan-pilihan dan alternative tersebut memilki ukuran yang dapat

ditoleransi seseorang dengan mempertimbangkan alternatife yang dia miliki.

G. TEORI DAN MODEL KOMUNIKASI KELOMPOK

1. Pengertian Komunikasi Kelompok

Kelompok adalah sekumpulan orang yang terdiri dari dua atau tiga orang bahkan lebih.

Kelompok memiliki hubunan intensif diantara sesame mereka, terutama kelompok primer,

intensitas hubungan diantara mereka adalah persyaratan utama yang dilakukan orang-orang

dalam sebuah kelompok tersebut. Kelompok juga memiliki tujuan-tujuan yang

diperjuangkan bersama, sehingga kehadiran setiap orang dalam kelompok diikuti dengan

tujuan-tujuan pribadinya. Dengan demikian dalam sebuah kelompok memiliki dua tujuan,

yaitu tujuan kelompok dan tujuan pribadi yang terdapat pada kelompok itu sendiri.

2. Karakteristik Komunikasi Kelompok

43

Page 44: Review Soskom Lengkap

Karakteristik dalam kelompok ditentukan dalam dua hal, yaitu norma dan peran.

Norma adalah kesepakatan dan perjanjian tentang bagaimana orang-orang dalam kelompok

berhubungan dan berprilaku satu dengan yang lainnya.

Peran adalah aspek dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan

hak dan kewajibannya sesuia kedudukannya, maka ia telah menjalankan peran.

3. Fungsi Komunikasi Kelompok

Keberadaan suatu kelompok dalam suatu masyarakat dicerminkan oleh adanya fungsi

yang akan dilaksanakannya. Fungsi-fungsi tersebut mencakup fungsi hubungan social,

pendidikan, persuasi, pemecahan maslah, dan pembuatan keputusan serta fungsi terapi

(Sendjaja, 2002: 3.8).

a. Fungsi kelompok dalam kelompok adalah hubungan social, dalam arti bagaimana

suatu kelompok mampu memelihara hubungan social diantara para anggotanya.

b. Pendidikan adalah fungsi kedua dari kelompok, dalam arti bagaimana sebuah

kelompok baik formal maupun informal bekerja untuk mencapai dan

mempertukarkan pengetahuan.

c. Fungsi persuasi, seorang anggota kelompok berupaya mempersuasi anggota lainnya

supaya mau melakukan atau tidak mau melakukan sesuatu.

d. Fungsi problem solving, kelompok juga dicerminkan dengan kegiatan-kegiatannya

untuk memecahkan persoalan dan membuat keputusan.

e. Fungsi terapi. Kelompok terapi memiliki perbedaan dengan kelompok lainnya,

karena kelompok terapi tidak memiliki tujuan karena objek dari kelompok terapi

adalah membantu individu mencapai perubahan personalnya.

4. Tipe Kelompok

Soeryono Soekanto secara umum menjelaskan, bahwa kelompok secara umum terdiri

dari beberapa rumpun; pertama, adalah kelompok teratur yaitu kelompok yang dapat

dijelaskan strukturnya, norma, dan perannya seperti ingroup dan outgroup. Kedua, kelompok

yang tidak teratur yaitu kerumunan dan publik. Ketiga, masyarakat perkotaan dan

masyarakat pedesaan. Keempat, kelompok kecil (group).

44

Page 45: Review Soskom Lengkap

H. TEORI DAN MODEL KOMUNIKASI ORGANISASI

1. Pengertian Komunikasi Organisasi

Organisasi adalah suatu kumpulan atau system individual yang berhierarkisecara

jenjang dan memiliki system pembagian tugas untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu

organisasi sebenarnya memiliki batasan yang hamper sama dengan kelompok, bedanya

adalah pada jumlah anggota yang lebih banyak dan struktur yang lebih rumit, maka

norma-norma organisasi dapat dikatakan lebih komplek.

2. Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi

a. Fungsi Informatif

Seluruh anggota organisasi berharap mendapatkan inofrmasi yang lebih banyak,

lebih baik, dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggotanya

dapat melakukan pekerjaanya dengn pasti.

b. Fungsi Regulasi

Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu

organisasi. Pada semua lembaga organisasi ada dua hal yang berpengaruh pada fungsi

regulatif ini. Pertama, atasan atu tatanan orang yang berada dalam manajemen, yaitu

mereka yang memiliki wewenang untuk mengendalikan semua informasi yang

disampaikan. Namun, sikap bawahan untuk menjalankan perintah banyak bergantung

pada:

1) Keabsahan pimpinan dalam menyampaikan perintah.

2) Kekuatan pimpinan dalam memberikan sanksi.

3) Kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seseorang pemimpin sekaligus

pribadi.

4) Tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahan.

Kedua, berkaitan dengan pesan atau message.artinya bawahan membutuhkan

kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh untuk dilaksanakan.

c. Fungsi Persuasif

Dalam suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa

hasil sesuai yang diharapkan. Adanya kenyataan ini maka banyak pimpinan yang lebih

suka untuk mempersuasi bawahannya daripada member perintah.

45

Page 46: Review Soskom Lengkap

d. Fungsi Integratif

Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan salauran yang memungkinkan

karyawannya dapat melakukan pekerjaannya dengan baik. Ada dua saluran komunikasi

formal, seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (newsletter, bulletin) dan

laporan kemajuan organisasi, juga saluran komunikasi informal, seperti perbincangan di

waktu istirahat masa kerja.

3. Pendekatan Hubungan Manusiawi

Ada beberapa hal dasar dari pendekatan human relations, yaitu; (a) produktivitas

ditentukan oleh norma sosial bukan faktor psikologis; (b) seluruh imbalan yang bersifat

non ekonomis,sangat penting dalam memotivasi para karyawan; (c) karyawan biasanya

memberikan reaksi suatu persoalan, lebih sebagai kelompok daripada sebagi individu; (d)

kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting dan mencakup aspek-aspek

formal dan informal.

I. TEORI EFEK KOMUNIKASI MASSA

1. Stimulus Respon

2. Komunikasi Dua Tahap Dan Pengaruh Antarpribadi

3. Difusi Inovasi

4. Teori Agenda-Setting

5. Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa

6. Spiral of Silence

7. Informations Gaps

8. Use and Gratifications

9. Teori Use and Effect

10. Information Seeking

11. Konstruksi Sosial Media Massa

12. Laswell Model

KEEMPAT TEORI PERS

1. Teori Otoriter

Penemuan alat cetak pers dan plat huruf yang mudah dipindah terjadi pada saat

dunia di bawah kekuasaan otoriter system kerajaan dengan kekuasaan absolutnya.

46

Page 47: Review Soskom Lengkap

2. Teori Liberal

Teori liberal pers berkembang sebagai dampak dari masa pencerahan dan teori

umum tentang rasionalisasi serta hak-hak alamiah yang berusaha melawan pandangan

yang otoriter. Teori liberal pes berkembang di Inggris selama abad ke-18 tetapi tidak

diperbolehkan dijalankan dikoloni inggris di Amerika Utara hingga putusnya hubungan

dengan negara induk tersebut.

3. Teori Tanggung Jawab Sosial

Di abad kedua puluh di Amerika Serikat, ada gagasan yang berkembang, bahwa

media satu-satunya industry yang dilindungi Piagam Hak Asasi Manusia, harus

memenuhi tanggung jawab social.Teori Tanggung Jawab Sosial berpendapat bahwa,

selain bertujuan memberikan informasi, menghibur, mencari untung, juga bertujuan

membawa konflik ke arena diskusi.

4. Teori Komunis Soviet

Teori otoriter pers dibanyak negara berubah menjadi teori Totaliter-Soviet. Soviet

berpandangan bahwa tujuan utama media adalah membantu keberhasilan dan

kelangsungan sistem soviet. Media dikontrol oleh tindakan ekonomi dan politik dari

pemerintah dan badan pengawas dan hanya anggota partai yang loyal dan anggota partai

ortodoks saja yang bias menggunakan media secara regular. Media dalam system soviet

dimiliki dan dikontrol oleh negara dan ada hanya sebagai kepanjangan tangan Negara.

J. TEORI KOMUNIKASI DUNIA MAYA ATAU TEORI CYBERCOMMUNITY

Realitas maya atau cybercommunity adalah sebagai akibat langsung dari

perkembangan dari teknologi telematika yang semakin pesat sehingga oleh banyak ilmu

cabang social mulai melihat masalah cybercommunity sebagai sebuah arena kajian yang

menarik sebuah sosiologi kehidupan baru yang menarik dikaji. Severin dan Tankard (2005),

dalam bukunya tentang teori komunikasi, menjelaskan tentang komunikasi dunia maya

dimana yang dimaksud oleh Severin dan Tankard sebagai dunia maya adalah

cybercommunity itu. Beberapa bagian penting dari teori komunikasi dunia maya, yaitu (1)

konsep dasar komunikasi digital, seperti dunia maya, (virtual reality) komunitas maya chat

rooms, multi-user domain, interaktivitas, hypertext, dan multimedia; (2) ruang dan wilayah

teori komunikasi dunia maya, seperti penentuan agenda (agenda-setting), manfaat dan

gratifikasi, pembauran inovasi, kesenjangan pengetahuan, kredibiltas media dan gagasan

47

Page 48: Review Soskom Lengkap

McLuhan tentang media baru; dan (3) riset-riset baru pada komunikasi cyber, yaitu

mediamorfosis, riset tentang hypertext, riset multimedia, riset desain antar muka

(komunikasi dua-arah), riset eros digital atau cinta online, riset tentang kecanduan internet,

serta riset tentang pemakaian internet dan depresi.

48

Page 49: Review Soskom Lengkap

Chapter X

EFEK MEDIA MASSA

Media massa secara teoritis memiliki fungsi sebagai saluran informasi, saluran

pendidikan dan saluran hiburan, namun kenyataannya juga memberikan efek lain diluar fungsi

tersebut. Efek media massa bukan hanya mempengaruhi sikap seseorang namun juga

mempengaruhi perilaku bahkan pada tataran yang lebih jauh efek media massa mampu

berpengaruh pada system sosial maupun sistem budaya. Efek media dapat berpengaruh dalam

jangka waktu pendek namun juga member efek dalam waktu yang lama.

Denis McQuail (2002: 425-426) menjelaskan, bahwa efek media massa memiliki

typology yang terdiri dari empat bagian, Pertama, efek media merupakan efek yang

direncanakan. Kedua, efek media massa yang tidak direncanakan (terjadi diluar kontrol media

atau orang lain). Ketiga, efek media massa terjadi dalam waktu pendek namun secara cepat,

instan, dank eras mempengaruhi seseorang atau masyarakat. Keempat, efek media massa terjadi

dalam waktu yang lama sehingga mempengaruhi sikap-sikap adopsi, inovasi, control social

sampai dengan perubahan kelembagaan, dan persoalan perubahan-perubahan budaya. Berikut ini

adalah skema tipologi efek media massa (mcquail, 2002:426).

49

Page 50: Review Soskom Lengkap

GAMBAR 1:

TIPOLOGI EFEK MEDIA MASSA (MCQUAIL, 2002:426)

A. Efek Media Yang Terencana

Efek media massa yang dapat direncanakan bias terjadi dalam waktu yang pendek

atau cepat, tetapi juga bias terjadi dalam jangka waktu yang lama. Efek media massa yang

dapat direncanakan dan terjadi dalam waktu yang cepat yaitu seperti propaganda, respons

individu, kampanye media, news learning, pembingkaian berita, dan agenda-setting.

B. Efek Media Yang Tidak Terencana

Efek media massa yang terjadi tak terencana dapat berlangsung dalam dua tipologi,

yaitu terjadi dalam waktu yang cepat dan terjadi dalam waktu yang lama. Yang terjadi

dalam waktu cepat merupakan tindakan reaksional terhadap pemberitaan yang tiba-tiba

mengagetkan masyarakat. Begitu pula pemberitaan media tentang kekerasan dan criminal

yang sekilas dalam waktu dekat tidak bermasalah, namun tanpa disadari lama-kelamaan

50

Page 51: Review Soskom Lengkap

perilaku buruk yang dilihat dalam pemberitaan dapat muncul dipikiran seseorang yang

mungkin dalam keadaan tertentu menyebabkan seseorang melakukannya dengan terpaksa

atau secara tanpa disadari.

Tingkat kekuatan dan kerusakan sosial yang diakibatkan oleh media massa dapat

dijelaskan sebagai berikut: Tahap Satu, efek yang paling mudah terjadi adalah pada tatanan

fisik dan perilaku individual (perilaku organism) yang berdampak pada perilaku kelompok

dan masyarakat. Tahap Dua, efek merusak pada tatanan sikap (norma personal) dan norma

lain disekitar sikap seperti merusak system sosial sampai dengan merusak sistem budaya

serta lingkungan yang lebih luas.

GAMBAR 2.

KERUSAKAN SOSIAL AKIBAT EFEK MEDIA MASSA

Selain apa yang dijelaskan McQuail diatas tentang efek media massa dan tingkat

kerusakan social yang terkadi akibat dari efek media, secara empiric, efek media massa

yang tidak diharapkan (cenderung merusak) memiliki andil dalam hal pembentukan sikap,

perilaku, dan keadaan masyarakat seperti berikut ini.

1. Penyebaran budaya global yang menyebabkan masyarakat berubah dari tradisional

ke modern, dari modern ke postmodern, dan dari taat beragama ke sekuler.

2. Media massa kapitalis telah memicu hilangnya berbagai bentuk kesenian dan

budaya tradisional dimasyarakat yang seharusnya dipelihara.

51

Page 52: Review Soskom Lengkap

3. Terjadinya perilaku imitasi yang kadang menjurus kepada meniru hal buruk dari

apa yang dilihat dan didengar dari media.

4. Efek media massa sering brutal menyerang seseorang dan merusak nama baik orang

tersebut (pembunuhan karakter).

5. Persaingan media massa yang tidak sehat menyebabkan media melakukan

pemberitaan yang justru menyebabkan terciptanya perilaku pelanggaran norma

sosial.

6. Pemberitaan pornomedia menyebabkan lunturnya lembaga perkawinan dan norma

seks keluarga di masyarakat.

7. Berita kekerasan dan terror di media massa memicu terbentuknya “ketakutan

massa” di masyarakat.

8. Media massa kapitalis telah sukses mengubah masyarakat; dari kota sampai ke

desa; menjadi masyarakat konsumerisme dan masyarakat pemimpi, masyarakat

yang hidup dalam dunia seribu satu malam tanpa harus bekerja keras.

9. Media massa cenderung menjadi alat provokasi sebuah kekuasaan sehingga efek

media massa menindas rakyat, bahkan dalam skala luas media massa menjadi alat

kolonialisme modern dengan memihak kepada suatu negara adidaya.

52