Review Jurnal1

download Review Jurnal1

of 7

Transcript of Review Jurnal1

  • 7/26/2019 Review Jurnal1

    1/7

    BBM petrodiesel seperti Automatic Diesel Oil (ADO) atau solar merupakan

    sumber energi yang dikonsumsi paling besar indonesia ini. Solar sendiri paling

    banyak dimanfaatkan sebagai bahan bakar minyak bagi kendaraan bermotor

    (Munawir !"#$) . %amun pada kenyataannya penggunaan solar yang berlebihan

    dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan. &asil pembakaran atau gas buang

    dari kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar minyak memiliki

    kandungan yang berbahaya bagi lingkungan. 'as buang yang dihasilkan tersebut

    dapat menyebabkan polusi udara dan uga pencemaran lingkungan. Selain itu

    uga dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan. Oleh karena itu diperlukan

    usaha untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak sehingga dapat

    membantu mencegah masalah lingkungan tersebut. Salah satu cara yang dapat

    dilakukan adalah dengan mengganti bahan bakar yang sudah ada dengan bahan

    bakar yang lebih ramah lingkungan. Bahan bakar yang ramah lingkungan

    tersebut yaitu biodiesel. alaupun ada banyak keuntungan khususnya pada

    emisi gas buang yang lebih ramah lingkungan tetapi penggunaan biodiesel murni

    pada umumnya tidak bisa digunakan secara langsung sebagai bahan bakar

    mesin diesel atau bisa digunakan langsung tetapi perlu dilakukan modifikasimesin. *enggunaan biodiesel murni (B#"") berdampak negatif pada beberapa

    hal seperti+ korosi pada inektor dan tangki bahan bakar pelunakan karet,

    karet seal peningkatan kebutuhan daya pemompaan penyumbatan inektor

    bahan bakar dan penyumbatan pipa-filter bahan bakar akibat pertumbuhan

    bakteri (Sidabat et al. !"").

    Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah melakukan

    blending antara biodiesel dengan solar. Blending adalah suatu proses

    pencampuran untuk mendapatkan produk atau umpan yang memenuhi

    persyaratan atau spesifikasi yang diperlukan. /ntuk blending di 0ndonesia

    baru ada B1 dan B#" atau yang sudah dikomersialkan atau biasa kita kenal

    dengan biosolar(&aryono !"#$). %amun penambahan biodiesel pada solar lebih

    dari #"2 (B#") dapat menimbulkan berbagai masalah karena biodiesel dan solar

  • 7/26/2019 Review Jurnal1

    2/7

    itu mempunyai sifat fisis yang berbeda sehingga semakin besar konsentrasi

    biodiesel yang digunakan maka semakin sulit uga biodiesel dan solar itu

    diblending dengan pengadukan biasa sehingga untuk mengatasi hal tersebut

    maka perlu penambahan bahan lain yang diharapkan bisa mengatasi berbedaan

    sifat fisis tersebut yaitu dengan ditambahkan 3at aditif dengan kondisi operasi

    (kecepatan pengadukan yang berbeda) pada saat pemblendingan. 4at aditif terdiri

    dari dua macam yaitu aditif sintesis (aditif buatan) seperti nitrat pero5ide dan

    bioaditif (berasal dari tumbuhan). 4at aditif adalah suatu senyawa yang

    ditambahkan ke dalam senyawa lain (dalam hal ini bahan bakar) untuk

    menalankan suatu fungsi spesifik misalnya aditif penghilang endapan aditif

    penghilang kerak-korosi aditif peningkat angka oktana-setana dan sebagainya

    (Munawir dkk !""6).

    Dari beberapa penelitian telah ditemukan beberapa 3at aditif yang digunakan

    pada blending antara biodiesel dan solar. 4at aditif tersebut diantaranya adalah

    iso,butanol n,butanol diethyl eter dan minyak sereh wangi dan alumina.

    1. Proses pemblendingan menggunakan minyak sereh wangi

    *ada proses pemblendingan menggunakan minyak sereh wangi sebagai aditif

    dilakukan dengan cara mencampurkan !"" ml Biodisel dan 7"" ml Solar yang

    disebut dengan B!" dan kedalam #""" ml campuran ditambahkan minyak sereh

    dengan berbagai komposisi mulai dari "#2 8 "!28 "92 dan "$2 seperti yang

    ditunukkan pada tabel #.#.

    :abel . #.#. ;omposisi Blending Minyak sereh Biodiesel dan Solar (B!")

    2 Minyak Sereh Biodiesel (ml) Solar (ml)

    "# !"" 7""

    "! !"" 7""

    "9 !"" 7"""$ !"" 7""

  • 7/26/2019 Review Jurnal1

    3/7

    . Setelah dilakukan pencampuran maka dilakukan analisa karakteristik

  • 7/26/2019 Review Jurnal1

    4/7

    !. @iskositas

    @iskositas kinetic diukur dengan menggunakan metode AS:M D > $$1 dan hasil

    ui yang diperoleh memenuhi standar biodiesel (!9 > 6" cSt). Solar yang rentang

    nilainya (#6 > 17 cSt).

    9. :itik %yala

    :itik nyala (flash point) diukur dengan menggunakan metode AS:M D > 9 dan

    hasil ui diperoleh belum memenuhi standar mutu biodiesel yang nilai batas

    minimumnya #""c tetapi memenuhi standar solar ma5imum #1"

    "

    =.

    $. ;adar Air

    ;adar air biodiesel diukur menggunakan metode AS:M D > 1 dan hasil ui yang

    diperoleh ""$1" 2 hal ini sudah memenuhi standar mutu biodiesel yang nilai

    batasnya ""12.

    *ada proses pemblendingan menggunakan minyak sereh wangi sebagai

    aditif dilakukan dengan cara mencampurkan !"" ml Biodisel dan 7"" ml Solar

    yang disebut dengan B!" dan kedalam #""" ml campuran ditambahkan minyak

    sereh dengan berbagai komposisi mulai dari "#2 8 "!28 "92 dan "$2 seperti

    yang ditunukkan pada tabel #.#.

    2. Proses pemblendingan menggunakan diethyl eter dan etanol

    *roses pemblendingan menggunakan 3at aditif berupa diethyl eter dan etanol.

    Selain pemblendingan uga dilakukan ui kinera pada bahan bakar. @ariabel

    pemblendingan adalah B9" (9"2 biodiesel dan "2 solar) be,# (12 diethyl

    eter !12 biodiesel dan "2 solar) dan be,! (12 etanol !12 biodiesel dan

    "2 solar).

    :abel !.#. ;omposisi dan properties bahan bakar

  • 7/26/2019 Review Jurnal1

    5/7

    uels B" B9" BC,# BC,!

    Diesel 2(

  • 7/26/2019 Review Jurnal1

    6/7

    'rafik !.! perbandingan %O5 yang dihasilkan

    'rafik !.9 perbandingan =O yang dihasilkan

  • 7/26/2019 Review Jurnal1

    7/7

    'rafik !.9 perbandingan &= yang dihasilkan

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan BC,# menunukkan hasil yang paling

    baik ika dibandingkan dengan B9" dan BC,!. BC,# memiliki bsfc sedikit lebih

    rendah dan dapat digunakan pada mesin diesel tanpa adanya modifikasi. BC,#dapat

    mengurangi emisi gas buang =O dan %O5 yang dihasilkan tetapi BC,#

    menghasilkan &= paling tinggi.