jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal1.docx · Web viewKarena apabila mata uang...

31
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INSTRUMEN DERIVATIF SEBAGAI PENGAMBILAN KEPUTUSAN HEDGING (Studi Empiris Pada Perusahaan Automotive and Allied Products Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2016) Sri Ruwanti,SE., M.Sc Jack Febriand Adel SE.,M.Si.,Ak,CA Rizki Nur Istiah Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinag, Kepulauan Riau Email: [email protected] ABSTRAK Rizki Nur Istiah, 2017. “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Instrumen Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging (Studi Empiris Perusahaan Automotive and Allied Products Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2016)” Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah leverage, market to book value, likuiditas mempunyai pengaruh terhadap penggunaan instrumen derivatif sebagai pengambilan keputusan hedging yang dilakukan pada laporan keuangan perusahaan manufaktur sub sektor Automotive and Allied Products Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2016, dengan metode purposive sampling diperoleh 8 perusahaan sebagai sampel dan data populasi sebanyak 13. Pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dengan menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian memberikan bukti empiris bahwa leverage, market to book value, likuiditas secara simultan berpengaruh terhahap penggunaan instrumen derivatif sebagai pengambilan i

Transcript of jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal1.docx · Web viewKarena apabila mata uang...

Page 1: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal1.docx · Web viewKarena apabila mata uang lokal terdepresi maka perusahan akan mengalami kerugian. Dengan semakin tingginya

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INSTRUMEN DERIVATIF SEBAGAI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

HEDGING(Studi Empiris Pada Perusahaan Automotive and Allied Products Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2016)

Sri Ruwanti,SE., M.ScJack Febriand Adel SE.,M.Si.,Ak,CA

Rizki Nur IstiahFakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji

Tanjungpinag, Kepulauan RiauEmail: [email protected]

ABSTRAK

Rizki Nur Istiah, 2017. “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Instrumen Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging (Studi Empiris Perusahaan Automotive and Allied Products Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2016)”

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah leverage, market to book value, likuiditas mempunyai pengaruh terhadap penggunaan instrumen derivatif sebagai pengambilan keputusan hedging yang dilakukan pada laporan keuangan perusahaan manufaktur sub sektor Automotive and Allied Products Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2016, dengan metode purposive sampling diperoleh 8 perusahaan sebagai sampel dan data populasi sebanyak 13.

Pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dengan menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian memberikan bukti empiris bahwa leverage, market to book value, likuiditas secara simultan berpengaruh terhahap penggunaan instrumen derivatif sebagai pengambilan keputusan hedging. Secara individu, market to book value berpengaruh dan signifikan terhadap penggunaan instrumen derivatif sebagai pengambilan keputusan hedging. Leverage dan likuiditas tidak berpengaruh terhadap penggunaan instrumen derivatif sebagai pengambilan keputusan hedging.

Kata Kunci: leverage, market to book value, likuiditas, instrumen derivatif, hedging.

i

Page 2: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal1.docx · Web viewKarena apabila mata uang lokal terdepresi maka perusahan akan mengalami kerugian. Dengan semakin tingginya

PENDAHULUAN

Setiap negara tidak dapat menghasilkan semua barang yang dibutuhkannya. Adanya saling ketergantungan antara negara satu dengan negara lainnya menyebabkan perdagangan Internasional menjadi peran penting di era globalisasi ini. Menurut Madura (2000) perdagangan internasional merupakan pendekatan yang konservatif yang bisa di gunakan oleh perusahaan untuk memperluas pasar ke luar negeri (dengan mengekspor) atau mendapatkan bahan baku berharga murah (dengan mengimpor). Keuntungan utama yang dapat diraih dari perdagangan Internasional adalah dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyrakat. Akan tetapi keuntungan perdagangan Internasional tidak dapat diraih tanpa adanya risiko.

Risiko adalah kerugian akibat kejadian yang tidak di kehendaki muncul. Risiko di identifikasi berdasarkan faktor penyebabnya, yaitu risiko karena pergerakan harga pasar (misalnya, harga saham, nilai tukar atau suku bunga) dikategorikan sebagai risiko pasar (Sunaryo, 2009). Risiko adalah segala sesuatu yang dapat merugikan dimasa yang akan datang. Oleh karena itu risiko harus diminimalisir dan dihindari (Subagya, 2015). Risiko yang tidak dapat dihindari adalah risiko valuta asing. Risiko vauta asing merupakan risiko yang disebabkan oleh perubahan kurs valuta asing dipasaran yang tidak sesuai lagi dengan yang diharapkan, terutama saat dikonversikan ke mata uang domestik (Fahmi, 2015). Dengan demikian perlu dilakukan manajemen risiko oleh manajer keuangan dalam melihat posisi keuangan.

Manajemen risiko dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang manajer untuk menata kemungkinan variabilitas pendapatan dengan menekan sekecil mungkin tingkat kerugian yang diakibatkan oleh keputusan yang diambil dalam menggarap situasi yang tidak pasti (Sofyan, 2004). Manejemen risiko mempunyai tiga tahapan yaitu mengidentifikasi, mengukur, dan memanajemen risiko (Sunaryo, 2009). Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan melakukan lindung nilai atau hedging.

Lidung nilai atau hedging merupakan suatu strategi yang diciptakan untuk mengurangi timbulnya risiko bisnis yang tidak terduga, disamping tetap dimungkinkannya memperoleh keuntungan dari investasi (Sunaryo, 2009). PSAK No. 60 (revisi 2010) tentang Instrumen Keuangan : Pengungkapan, mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan informasi sehingga para pengguna laporan keuangan dapat mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi Komprehensif. Selain itu entitas juga disyaratkan untuk mengungkapkan mengenai kebijakan akuntansi, akuntansi lindung nilai (hedging) dan nilai wajar termasuk tingkat dalam hirarki nilai wajar. hedging dapat dilakukan dengan Instrumen derivatif.

2

Page 3: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal1.docx · Web viewKarena apabila mata uang lokal terdepresi maka perusahan akan mengalami kerugian. Dengan semakin tingginya

Instrumen derivatif merupakan kontrak perjanjian dua pihak untuk menjual atau membeli sejumlah barang (baik itu finansial maupun komoditas) pada tanggal tertentu di masa datang dengan harga yang telah disepakati (Utomo,2000). Hedging dengan instrumen derivatif valas yaitu melalui kontrak forward, kontrak berjangka (future contract), opsi mata uang, dan swap mata uang (Van Horne, 2005). Perusahaan yang melakukan Hedging dengan instrumen derivatif valas dapat mengurangi kebangkrutan, memberikan kepercayaan bagi pemasok dan pemberi pinjaman kredit, karena risiko yang dirasakan pemberi pinjaman rendah. Hasil penelitian terdahulu terkait faktor yang mempengaruhi hedging, masih terdapat inkonsistensi hasil (seperti Saragih, 2017; Putro, 2012; Irawan,2014; Nuzul dan Lautama,2015; Dewi,2016)sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang lebih konsisten pada perazusahaan yang berbeda.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menemukan bukti empiris pengaruh leverage, market to book value, likuiditas terhadap pengambilan keputusan hedging

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISManajemen Risiko

Risiko adalah kerugian akibat kejadian yang tidak di kehendaki muncul. Risiko di identifikasi berdasarkan faktor penyebabnya, yaitu (1) risiko karena pergerakan harga pasar (misalnya harga saham, nilai tukar atau suku bunga)

dikategorikan sebagai risiko pasar. (2) Risiko karena mitra transaksi gagal bayar (default) disebut risiko kredit (default). Sementara itu (3) risiko karena kesalahan

atau kegagalan orang atau sistem, proses atau faktor eksternal disebut risiko operasional (Sunaryo, 2009).

Manajemen risiko dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang manajer untuk menata kemungkinan variabilitas pendapatan dengan menekan sekecil mungkin tingkat kerugian yang diakibatkan oleh keputusan yang diambil dalam menggarap situasi yang tidak pasti (Sofyan, 2004). Manajemen risiko dapat berarti banayak hal, akan tetapi dalam bisnis istilah ini melibatkan pengidentifikasian peristiwa-peristiwa yang memberikan konsekuensi keuangan yang merugikan dan kemudian mengambil tindakan-tindakan untuk mencegah atau meminimalkan kerugian yang diakibatkan peristiwa-peristiwa tersebut (Brigham E. F., 2006).

Eksposur Valuta AsingEksposur valuta asing akan dialami oleh perusahaan yang melakukan

pembayaran dan atau menerima pendapatan dalam valuta asing. Eksposur valuta asing timbul karena kurs valuta asing selalu berubah. Ditinjau dari dampaknya,

3

Page 4: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal1.docx · Web viewKarena apabila mata uang lokal terdepresi maka perusahan akan mengalami kerugian. Dengan semakin tingginya

terdapat tiga macam kurs valuta asing, yaitu eksposur transaksi, eksposur operasi, eksposur akuntansi. (Yuliarti, 2005)

Eksposur transaksi mengukur perubahan pada nilai transaksi karena terdapat perbedan antara kurs valuta asing pada saat transaksi disepakati dan saat transaksi diselesaikan/dipenuhi. Eksposur ini berhubungan dengan transaksi-transaksi yang sudah ada, tetapi belum jatuh tempo (Yuliarti, 2005).

Eksposur transaksi mencakup keuntungan dan kerugian yang terjadi ketika menyelesaikan transaksi luar negeri tertentu. Transaksi ini dapat berupa pembelian atau penjualan produk, pemberian atau penerimaan pinjaman dana, atau transaksi lainnya yang melibatkan perolehan aktiva atau penanggungan kewajiban yang menggunakan mata uang asing. Dalam semua transaksi istilah eksposur transaksi biasanya digunakan dalam hubungannya dengan perdagangan luar negeri, yaitu ekspor atau impor tertentu dengan menggunakan kredit rekening terbuka (Van Horne, 2010).

Eksposur operasi disebut juga eksposur ekonomi, mengukur setiap perubahan pada nilai sekarang perusahaan yang disebabkan oleh perubahan aliran kas operasi, karena perubahan tak terduga pada kurs valuta asing. Eksposur Operasi mempertimbangkan transaksi-transaksi yang belum terjadi (Yuliarti,2005).

Eksposur akuntansi ditimbulkan oleh proses pembuatan laporan keuangan konsolidasi atas laporan keuangan anak perusahaan diluar negeri yang menggunakan berbagai dominasi mata uang. Dalam proses konsolidasi, semua laporan keuangan anak perusahaan ditranslasikan kedalam mata uang sama (VanHorne, 2010)Pengertian Hedging

Lindung nilai (Hedging) adalah suatu strategi yang diciptakan untuk mengurangi timbulnya risiko bisnis yang tidak terduga, di samping tetap dimungkinkannya memperoleh keuntungan dari invetasi tersebut (Sunaryo, 2009). Hedging adalah suatu strategi yang dilakukan untuk membatasi kemungkinan kerugian karena risiko perubahan nilai tukar mata uang (eksposure) (Martono,2008). Menurut Sofyan (2004) Hedging adalah suatu cara yang umum digunakan oleh para pelaku bisnis untuk melindungi komitmen pasar fisik mereka. Cara ini digunakan untuk mengatur risiko cash market dengan cara pembelian futures market. Banyak perusahaan yang membuka future market pada posisi yang sama dan berlawanan posisi pada physical market. Proses ini disebut hedging. Instrumen derivatif untuk melakukan aktivitas hedging, antara lain :

Kontrak forward untuk pertukaran satu mata uang dengan mata uang lainnya pada tanggal tertentu dimasa depan dan pada rasio pertukaran tertentu. Kontrak forward memberikan kepastian untuk dapat mengkonfersi ke mata uang yang diinginkan pada harga yang telah ditentukan di depan (Van Horne, 2010).

4

Page 5: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal1.docx · Web viewKarena apabila mata uang lokal terdepresi maka perusahan akan mengalami kerugian. Dengan semakin tingginya

Kontrak future adalah kontarak berjangka yang bersifat mengikat atau memberi kewajiban kepada kedua belah pihak untuk membeli atau menjual asset dasar (berupa valuta asng, tingkat bunga, ekuitas atau komoditi) berdasarkan tingkat harga yang telah ditetapkan saat ini yang penyelesaian transaksinya dilakukan secara cash settlement dimasa yang akan datang sesuai expiration date yang ditetapkan didalam kontrak berjangka. Pada umunya kontrak berjangka dlakukan melalui bursa komoditi yang melibatkan lembaga kliring perdagangan berjangka (Martono, 2008).

Opsi adalah Kontrak yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli atau menjual jumlah tertentu mata uang asing pada harga tertentu sampai suatu tanggal kadaluarsa. Untuk perlindungan ini maka perlu membayar premi.(Van Horne, 2010). Opsi adalah kontrak yang memberikan hak kepada pemegang saham untuk memebeli atau menjual suatu asset tertentu denga harga tertentu dalam jangka waktu tertentu (Fahmi, 2015).

Swap keuangan adalah pertukaran kewajiban keuangan antara dua pihak yang masing-masing mempunyai kewajiban keuangan dalam satuan mata uang atau dalam bentuk pembayaran bunga, untuk alternatif pembayaran termurah(Yuliarti, 2005).Leverage

Dalam arti luas, rasio solvabilitas atau rasio leverage digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang. Rasio utang terhadap modal (Debt To Equity ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya proporsi utang terhadap modal. (Hery, 2016).

DER=Total LiabiityTotal Equity

Market To Book ValueMarket To Book Value (MTBV) merupakan rasio yang termasuk ke dalam

rasio pasar. Rasio ini adalah rasio yang sering dipergunakan di pasar modal. Rasio ini menggambarkan kondisi atau keadaan prestasi perusahaan di pasar modal. Indikator ini biasanya dipakai investor untuk mengukur tingkat ketertarikan terhadap harga saham tertentu. Rasio ini menunjukan perbandingan harga saham dipasar dengan nilai buku per lembar saham tersebut yang di gambarkan di neraca (Irawan, 2014). Nilai buku persaham di peroleh dengan membagi total ekuitas dengan jumlah saham beredar Subekti (2010) Market To Book Value (MTBV) dapat dirumuskan sebagai berikut (Hery, 2016).Secara matematis dapat diformulasikan sebagai berikut :

MTBV = harga pasar per saham / nilai buku per sahamNilai buku per saham = Total ekuitas / jumlah saham beredar

5

Page 6: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal1.docx · Web viewKarena apabila mata uang lokal terdepresi maka perusahan akan mengalami kerugian. Dengan semakin tingginya

LikuiditasRasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau membayar hutang jangka pendeknya. Dengan kata lain, rasio likuiditas adalah rasio yang dapat digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh tingkat kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya yang akan segera jatuh tempo. Jika perusahaan memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo maka perusahaan tersebut dikatakan sebagai perusahaan yang likuid. Sebaliknya jika perusahaan tidak memiliki kemampuan unuk melunasi kewajiaban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo, maka perusahaan itu dikatakan tidak liquid. Untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang akan segera jatuh tempo, perusahaan harus memiliki tingkat ketersediaan jumlah kas yang baik atau asset lancar lainnya yang juga dapat dengan segera dikonversi atau diubah menjadi kas (Hery, 2016).

CR =Current Asset

Current Liabilities

Kerangka PemikiranPengeruh Leverage terhadap keputusan Hedging

Perusahaan dapat mendongkrak kemampuan perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan penggunaan hutang. Dengan adanya ketersediaan dana maka perusahaan dapat melakukan dan mencukupi kebutuhan seperti kebutuhan operasional investasi untuk modal kerja, ekspansi usaha dan lain lain. Dengan demikian perusahaan memperoleh peluang yang lebih besar untuk mendapatkan keuntungan. Akan tetapi, penggunaan hutang yang lebih besar dibandingkan dengan kuantitas modal yang dimiliki tersebut menimbulkan permasalahan baru yaitu meningkatnya biaya kebangkrutan, biaya keagenan, tingkat pengembalian bunga yang lebih tinggi, dan terciptanya asimetri informasi sesuai dengan pernyataan Franco Modigliani dan Milton Miller (Teori MM). Dengan demikian semakin tinggi leverage yang dilakukan perusahaan maka semakin tiinggi pula risiko kebangkrutan. Jadi perusahaan perlu mengambil keputusan yang strategis untuk meloloskan perusaahaan dari kebangkrutan dengan cara melindungi nilai atau hedging.

Penelitian yang dilakukan oleh Putro (2012) menyatakan bahwa Leverage memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan hedging. Hal ini juga didukung oleh penelitian (Nuzul, 2015) yang menyatakan bahwa Leverage berpengaruh terhadap keputusan hedging.

H1 = Leverage berpengaruh terhadap keputusan Hedging

6

Page 7: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal1.docx · Web viewKarena apabila mata uang lokal terdepresi maka perusahan akan mengalami kerugian. Dengan semakin tingginya

Pengaruh Market To Book Value Terhadap Keputusan HedgingMarket To Book Value (MTBV) mengindikasikan pandangan investor

terhadap nilai perusahaan. Perusahaan yang dipandang baik, sahamnya akan dijual lebih tinggi dibandingkan nilai bukunya. Market To Book Value (MTBV) yang tinggi menunjukkan perusahaan yang memiliki nilai yang tinggi. Perusahaan yang memiliki nilai tinggi cenderung melakukan investasi di luar negeri. Hal ini dilakukan agar perusahaan memiliki going concern yang dapat meningkatkan nilai perusahaan di pasar modal. Karena investor melihat bahwa perusahaan memilki kehidupan berkelanjutan di masa depan. Sebuah perusahaan yang melakukan transaksi di luar negeri cenderung memiliki risiko yaitu fluktuatifnya kurs valuta asing. Karena apabila mata uang lokal terdepresi maka perusahan akan mengalami kerugian. Dengan semakin tingginya risiko akibat fluktuatifnya kurs valuta asing maka lindung nilai atau Hedging yang digunakan semakin besar.

Penelitian yang dilakukan oleh (Irawan, 2014) menyatakan bahwa Market To Book Value berengaruh positif terhadap keputusan hedging. Sama hal nya penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2016) yang menyatakan bahwa Market To Book Value berpengaruh terhadap keputusan hedging.

H2 = Market to book value berpengaruh terhadap keputusan hedging.

Pengaruh Likuiditas terhadap Keputusan HedgingLikuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Kemampuan perusahaan untuk memenuhi jangka pendek dapat diproksikan dengan current ratio yang bertujuan melihat besarnya aktivita lancar yang relative terhadap hutang lancar. Nilai Current ratio yang tinggi dari sutu perusahaan akan mengurangi tingkat ketidakpastian bagi investor, namun mengindikasikan adanya dana yang menganggur, sehingga akan mengurangi tingkat profitabilitas perusahaan (Priharyanto, 2009). Tingkat profitabilitas menurun menunjukkan perusahaan tidak mampu menggunakan dananya dengan maksimal untuk mendapatkan laba atau profit. Tingkat eksposur transaksi juga dapat memperburuk profitabilitas perusahaan karena transaksi yang di lakukan menggunakan denomasi kurs valuta asing yang nilainya akan lebih besar jika mengalami apresiasi terhadap kurs mata uang domestik. Hal ini akan mempengaruhi aliran kas pendek perusahaan yang kemudiankan meningkatkan risiko perusahaan. Dengan demikian semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan maka semakin tinggi aktivitas hedging yang dilakukan karena risiko kesulitan keuangan yang muncul cenderung rendah dan sebaliknya (Spano, 2004 dalam Putro (2014)

Penelitian yang dilakukan oleh (Putro, 2012), menyatakan bahwa Likuiditas berpengaruh terhadap keputusan hedging.

7

Page 8: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal1.docx · Web viewKarena apabila mata uang lokal terdepresi maka perusahan akan mengalami kerugian. Dengan semakin tingginya

H3 = Likuiditas berpengaruh terhadap keputusan hedging

Peengaruh Leverage, Market To Book Value, Likuiditas terhadap keputusan Hedging

Secara umum Leverage, Market To Book Value, dan Likuiditas dianggap sebagai rasio keuangan. Di mana alat ukur ini mampu untuk memberikan hasil yang mempengaruhi penggunaan hedging. Karena dengan melihat hasil ketiga rasio tersebut maka akan berdampak pada melakukan lindung nilai (hedging) dan dapat meningkatkan minat investor untuk menanamkan modal karna risiko yang dimiiki perusahaan dapat diminimalisir sehingga nilai profitabilitas perusahaan meningkat.

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik dugaan bahwa Leverage, Market To Book Value, Likuiditas, memiliki pengaruh terhadap keputusan hedging sehingga dapat disusun hipotesis bahwa :H4 = Leverage, Market To Book Value, Likuiditas berpengaruh terhadap keputusan hedging.

METODE PENELITIANObjek Penelitian

Objek penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel independen/bebas dan variabel dependen/terikat, Variabel independen/ bebas pertama (X1) dalam penelitian ini adalah Leverage, variabe independen / bebas kedua (X2) Likuiditas, variabel independen / bebas ke tiga (X3) Market To Book Value. Adapun variabel dependen / terikat (Y) dalam penelitian ini adalah Hedging. Sehubungan dengan objek tersebut maka yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor Automotive and Allied Product yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2016.

Metode PenelitianVariabel DependenHedging

Hedging merupakan strategi yang dilakukan oleh menejer unuk mengurangi risiko akibat fluktuasi kurs valuta asing karena melaukan investasi di luar negeri. Hedging dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen derivatif yaitu forward, future, opsi, swap. Dalam penelitian ini, perusahaan yang diteliti adalah perusahaan yang bergerak di bidang Automotive And Allied Product periode 2011-2016 dengan melihat laporan keuangan konsolidasi. Apabila perusahaan melakukan kebijakan Hedging dengan menggunakan instrumen derivatif valuta asing, maka diberi angka 1, apabila perusahaan tidak melakukan kebijakan Hedging dengan instrumen derivatif valuta asing, maka diberi angka 0.

8

Page 9: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal1.docx · Web viewKarena apabila mata uang lokal terdepresi maka perusahan akan mengalami kerugian. Dengan semakin tingginya

Teknik Penentuan Populasi dan SamplePopulasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur dengan jenis

Automotive and Allied Product yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011-2016.

Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Dari perusahaan manufaktur jenis Automotive and Allied Product yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011-2016 terlebih dahulu perusahaan-perusahaan dengan kriteria tertentu. Kriteria-kriteria yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan manufaktur dengan jenis Automotive and Allied Products yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2016

2. Perusahaan Automotive and Allied Product yang secara kontiniu melaporkan data keuangan pada periode tahun 2011-2016.

Metode Anlisis

Metode Analisis DataUntuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, digunakan

metode analisis regresi logistik, karena variabel dependennya bersifat dikotomi (melakukan hedging atau tidak). Selain itu, variabel independen merupakan campuran antara variabel kontinyu (data metrik) dan kategorial (data non metrik), sehingga asumsi multivariate normal distribution tidak dapat dipenuhi (Ghozali, 2013). Dalam hal ini dapat dianalisis dengan regresi logistik (logistic regression) karena tidak perlu asumsi normalitas data pada variabel bebasnya. Tahapan dalam pengujian dengan menggunakan uji regresi logistik dapat dijelaskan sebagai berikut (Ghozali, 2013) :

Model Regresi Logistik yang Terbentuk

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik (logistic regression), yaitu dengan melihat pengaruh leverage, likuiditas, market to book value terhadap penggunaan instrumen derivatif sebagai pengambilan keputusan hedging . Adapun model regresi logistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Adapun model dalam penelitian ini adalah sebagai berikut menurut (Ghozali 2013):

LN P

1−P = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

LN = Logaritma Natural p = Probabilitas variabel dependen

b0 = Konstanta regresi b1,b2, …, bn = Koefisien regresi

9

Page 10: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal1.docx · Web viewKarena apabila mata uang lokal terdepresi maka perusahan akan mengalami kerugian. Dengan semakin tingginya

X1 = Leverage X2 = Market To Book Value

X3 = Likuiditas e = Eror

Model log dari odds merupakan fungsi linier dari variabel bebas dan ekuivalen dengan persamaan multiple regression dengan dengan log dari odss sebagai variabel terikat. Oleh karena itu log dan odds sering disebut logit maka persamaan regresinya disebut multiple logistic regression atau logistic regression.

Data PenelitianDeskrpsi Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian adalah perusahaan Automotive and Allied Product yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2016 sejumlah 13 perusahaan. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik purposive sampling yakni metode penetapan responden untuk dijadikan sampel berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Penggunaan metode ini bertujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Setelah dipilih dan diseleksi sesuai dengan kriteria yang diajukan, perusahaan Automotive and Allied Product umum yang memenuhi syarat sebagai sampel adalah 8 perusahaan dalam satu tahun. Sedangkan peneliti mengambil periode penelitian tahun 2011-2016 sehingga totalnya sampel menjadi 48 pengamatan.

Hasil Penelitian dan PembahasanStatistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata(mean),standar deviasi, maksimum, minimum (ghozali,2013). Tabel 4.2 berikut ini menyajikan hasil statistik deskriptif variabel-variabel dari penelitian ini.

Tabel 4.2STATISTK DESKRIPTIF

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. DeviationY 48 .0 1.0 .625 .4892

X1 48 .1979 8.2613 1.212322 1.2793083X2 48 .1197 5.9629 1.746168 1.4228033X3 48 .7135 3.8559 1.741245 .7270297

Valid N (listwise) 48

10

Page 11: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal1.docx · Web viewKarena apabila mata uang lokal terdepresi maka perusahan akan mengalami kerugian. Dengan semakin tingginya

Descriptive Statistics

Tabel 4.3Tabel Frequensi

Y

Frequency Percent Valid PercentCumulative

PercentValid .0 18 37.5 37.5 37.5

1.0 30 62.5 62.5 100.0Total 48 100.0 100.0

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif pada tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa jumlah data yang dimasukan dalam pengujian ini sebanyak 48 data ( 8 sampel selama 6 tahun ) Pada perusahaan Automotive and Allied Product periode 2011-2016 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan dapat disimpulkan bahwa :

1) Sebanyak 18 perusahaan yang tidak melakukan hedging atau sebesar 37,5%, sedangkan perusahaan yang melakukan hedging sebanyak 30 perusahaan atau setara denagn 62,5%.

2) Variabel Leverage yang diukur dengan menggunakan DER memiliki nilai minimum 0,1979 terjadi pada PT. Indospring Tbk (INDS) tahun 2016, nilai maksimum 8,2613 terjadi pada PT. Multi Prima Sejahtera Tbk (LPIN) tahun 2016 , nilai rata-rata 1,212322, dengan standard deviasi 1,2793083.

3) Variabel Market To Book Value yang diukur dengan menggunakan membagi harga pasar dibagi nilai buku per saham memiliki nilai minimum 0,1197 terjadi pada PT. Indospring Tbk (INDS) tahun 2016 , nilai maksimum 5,9629 terjadi pada PT. Selamat Sempurna Tbk (SMSM) tahun 2014, nilai rata-rata 1,746168 dengan standard deviasi 1,4228033.

4) Variabel Likuiditas yang diukur dengan menggunakan Current Ratio (CR) memiliki nilai minimum 0,7135 terjadi pada PT. Multi Prima Sejahtera Tbk (LPIN) tahun 2016, nilai maksimum 3,8559 terjadi pada PT. Indospring Tbk (INDS) tahun 2013, nilai rata-rata 1,741245 dengan standard deviasi 0,7270297.

Hasil AnalisisMenilai Model Fit

Analsis pertama yang dilakukan menilai overall fit model terhadap data. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah model fit dengan data baik

11

Page 12: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal1.docx · Web viewKarena apabila mata uang lokal terdepresi maka perusahan akan mengalami kerugian. Dengan semakin tingginya

sebelum maupun sesudah variable bebas dimasukkan. Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai antara -2 likelihood pada awal (block number = 0) dengan nilai -2 likelihood pada akhir (block number = 1). Jika terjadi penurunan angka -2 Likehood (BlockNumber= 0 – BlockNumber = 1). Maka secara keseluruhan model regresi yang digunakan merupakan model yang baik. Nilai -2 likelihood awal pada block number = 0 dan block number = 1 ditunjukan melalui tabel berikut ini:

Tabel 4.3Nilai -2 Likelihood awal (-2LL awal)

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihoodCoefficients

ConstantStep 0 1 63.511 .500

2 63.510 .5113 63.510 .511

a. Constant is included in the model.b. Initial -2 Log Likelihood: 63.510

c. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than .001.

Tabel 4.4Nilai -2 Likelihood awal (-2LL awal)

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log likelihoodCoefficients

Constant X1 X2 X3Step 1 1 46.670 .030 -.410 .671 -.118

2 42.656 -.378 -.569 1.175 -.0733 41.856 -.632 -.650 1.515 -.0494 41.814 -.678 -.674 1.613 -.0535 41.814 -.680 -.676 1.620 -.0546 41.814 -.680 -.676 1.620 -.054

a. Method: Enterb. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 63.510d. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than

.001.

Berdasarkan tabel 4.3 dan 4.4 menunjukkan nilai -2 Log likelihood step 0 hanya memasukkan konstanta yang dapat dilihat pada step 0 yaitu sebesar 63.510. pada tabel 4.3. Selanjutnya pada table 4.4, dapat dilihat nilai -2Log Likelihood step 1 mengalami penurunan sebesar 21,696 setelah masuknya beberapa variabel independen pada model penelitian, akibatnya nilai -2 Log Likelihood akhir

12

Page 13: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal1.docx · Web viewKarena apabila mata uang lokal terdepresi maka perusahan akan mengalami kerugian. Dengan semakin tingginya

menunjukan nilai sebesar 41,814. Adanya pengurangan nilai antara -2 LL awal dengan -2 LL akhir pada langkah berikutnya menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data (Ghozali, 2013). Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa hipotesis H0: model yang dihipotesiskan fit dengan data dapat diterima.

Koefesien Determinasi

Tabel 4.6Koefisien Determinasi

Model Summary

Step -2 Log likelihoodCox & Snell R

SquareNagelkerke R

Square1 41.814a .364 .496

a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than .001.

Sumber : Data sekunder yang telah diolah (2017)

Tabel 4.6 menunjukan nilai Nagelkerke R Square. Dilihat dari hasil output pengolahan data nilai Nagelkerke R Square adalah sebesar 0,496. Artinya 49,6% Hedging di dalam peenelitian ini mampu dijelaskan oleh variabel independen yaitu Leverage, Market To Book Value, Likuiditas, sedangkan 50,4% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.

Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit TestModel dikatakan mampu memprediksi nilai observasi karena cocok

dengan data observasinya apabila nilai Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit Test > 0,05 (Ghozali, 2013:341).

Tabel 4.7Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit Test

Hosmer and Lemeshow TestStep Chi-square Df Sig.

1 1.279 8 .996

Sumber : Data sekunder yang telah diolah

Dari hasil uji kelayakan regresi hasil output yang telah di perleh dapat dilihat bahwa nilai Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit Test adalah 1,279 dengan nilai signifikan 0,996 atau lebih besar dari 0,05. Maka H0 diterima. Hal ini berarti model regresi layak digunakan dalam analisis selanjutnya karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati.

Tabel Klasifikasi

13

Page 14: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal1.docx · Web viewKarena apabila mata uang lokal terdepresi maka perusahan akan mengalami kerugian. Dengan semakin tingginya

Tabel 4.8Tabel KlasifikasiClassification Tablea

Observed

PredictedY

Percentage Correct.0 1.0Step 1 Y .0 13 5 72.2

1.0 5 25 83.3Overall Percentage 79.2

a. The cut value is .500

Sumber : Hasil Olahan SPSS (2017)

Berdasarkan tabel 4.8 di atas maka dapat diketahui bahwa tingkat persamaan regresi logistik yang telah terbentuk dapat membuat klasifikasi dalam penaksiran Y, yaitu sebesar 79,2%. Hasil SPSS menunjukkan bahwa pada kolom prediksi perusahaan yang melakukan hedging ada sebanyak 30 perusahaan. Sedangkan pada baris hasil observasi yang sesungguhnya perusahaan yang melakukan Hedging sebanyak 25 perusahaan. Sehingga ketepatan model ini berarti bahwa hasil observasi dengan prediksi memiliki ketepatan sebesar 79,2 %.

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini untuk menguji pengaruh variabel-variabel bebas, yaitu Leverage, Market To Book Value, Likuiditas terhadap Hedging dengan menggunakan hasil uji regresi yang ditunjukan dalam table 4.8 pada kolom signifikan (Sig) dibandingkn dengan tingkat kealpaan

Tabel 4.9Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)95% C.I.for EXP(B)Lower Upper

Step 1a

X1 -.676 .443 2.329 1 .127 .509 .214 1.212X2 1.620 .548 8.731 1 .003 5.052 1.725 14.793X3 -.054 .572 .009 1 .925 .948 .309 2.910

Constant -.680 1.528 .198 1 .656 .507

a. Variable(s) entered on step 1: X1, X2, X3.

Sumber: Data Sekunder yang telah diolah

Tabel 4.8 menunjukkan hasil pengujian dengan regresi logistik pada tingkat signifikansi 0.05 (5%). Dari pengujian dengan regresi logistik diatas maka diperoleh persmaan logistik sebagai berikut :

14

Page 15: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal1.docx · Web viewKarena apabila mata uang lokal terdepresi maka perusahan akan mengalami kerugian. Dengan semakin tingginya

LN P

1−P = -0,680 - 0,676LEV + 1,620MTBV - 0.054LQ + e

Uji Hipotesis PertamaHipotesis pertama menyatakan bahwa rasio leverage berpengaruh

signifikan dalam keputusan hedging. Berdasarkan hasil analisa pada tabel 4.9 menyatakan bahwa nilai koefisien 0,676 tingkat signifikansi 0,127. Hal ini menunjukkan bahwa H1 ditolak karena sig 0,127 > dari 0,05 . Sehingga dapat disimpulkan leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan hedging.

Uji Hipotesis KeduaHipotesis kedua menyatakan bahwa rasio Market To Book Value

( MTBV) berpengaruh dalam keputusan hedging. Berdasarkan hasil analisa pada table 4.9 menyatakan bahwa rasio Market To Book Value berpengaruh terhadap keputusan hedging di terima, yang ditunjukkan dengan signifikansi 0,003. Hal ini menunjukkan bahwa H2 diterima karena sig 0,003 < dari 0,05 . Sehingga dapat disimpulkan Market To Book Value berpengaruh terhadap keputusan hedging.

Uji Hipotesis KetigaHipotesis ketiga menyatakan bahwa rasio likuiditas berpengaruh dalam

keputusan Hedging. Berdasarkan hasil analisa pada tabel 4.9 menyatakan bahwa nilai koefisien 0,054 tingkat signifikansi 0,925. Hal ini menunjukkan bahwa H3

ditolak karena sig 0,925 > dari 0,05 . Sehingga dapat disimpulkan likuiditas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan Hedging.

Uji Omnibus Test of Model Coefficient (Overall Model Fit)Uji Omnibus Test of Model Coefficient (Overall Model Fit) dilakukan

untuk menguji apakah variabel-variabel independen secara serentak berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu hedging. Dengan nilai signifikan < 0,05 maka variabel independen secara serentak mempengaruhi variabel dependen. Namun jika nilai signifikan > 0,05 maka variabel independen secara serentak tidak mempengaruhi variabel dependen. Jika pengujian Omnibus Test of Model Coefficient menunjukkan hasil yang signifikansi maka secara keseluruhan variabel independen dimasukkan dalam model atau dengan kata lain tidak ada variabel yang dikeluarkan dalam model. Hasil Omnibus Test of Model Coefficient dapat dilihat pada tabel 4.10 sebagai berikut:

15

Page 16: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal1.docx · Web viewKarena apabila mata uang lokal terdepresi maka perusahan akan mengalami kerugian. Dengan semakin tingginya

Tabel 4.10 Uji Omnibus Test of Model Coefficient (Overall

Model Fit)Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square Df Sig.Step 1 Step 21.696 3 .000

Block 21.696 3 .000Model 21.696 3 .000

Sumber : Data sekunder yang diolah SPSS versi 21.0 (2017)Dari pengujian regresi logistik dengan melihat tabel 4.10 diketahui nilai

Chi-Square sebesar 21,696 dengan degree of freedom adalah 3. Adapun tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang mana lebih kecil dari nilai signifkasi 0,05. Sehingga hasil uji Omnibus Test of Model Coefficient dapat disimpulkan bahwa dengan signifikansi 5% variabel Leverage, Market To Book Value, dan Likuiditas secara bersama-sama berpengaruh terhadap Hedging. Dengan demikian H4

diterima.

Pembahasan PenelitianTerdapat 3 hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, berdasarkan

hipotesis yang diajukan maka pembahasan penelitian adalah sebagai berikut:

Pengaruh Leverage terhadap keputusan HedgingVariabel Leverage yang dihitung dengan proksi Debt Equity Ratio

(DER) memiliki nilai probabilitas (sig) sebesar 0,127 sehingga variabel Leverage tidak signifikan dikarenakan nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05. Hal ini menyatakan bahwa variabel Leverage tidak berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu Hedging dengan menggunakan intstrumen derivatif .Sehingga H1 yang menyatakan bahwa variabel Leverage terhadap keputusan Hedging ditolak dikarenakan hasil yang tidak signifikan.

Hasil ini tidak signifikan karena perusahaan yang melakukan transakisi internasional memiliki hutang yang tidak didenominasi oleh kurs valuta asing, dengan kata lain besar hutang yang diperoleh perusahaan berasal dari dalam negeri sehingga perusahaan belum membutuhkan perlindungan dari eksposur valuta asing, dengan demikian perusahaan yang memiliki tingkat hutang tinggi belum tentu melakukan Hedging.

Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Nuzul (2015), Putro (2012) yang mana mengatkan bahwa Leverage secara signifikan berpengaruh positif terhadap keputusan Hedging. Yang berarti jika tingkat leverage meningkat maka keputusan Hedging meningkat.

16

Page 17: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal1.docx · Web viewKarena apabila mata uang lokal terdepresi maka perusahan akan mengalami kerugian. Dengan semakin tingginya

Selain itu hasil pengujian ini mendukung hasil penelitian dari Murty (2015), Jiwandhana (2016) yang menyatakan bahwa Leverage berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan Hedging.

Pengaruh Market To Book Value Tehadap Keputusan Hedging

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa variabel Market To Book Value (MTBV) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,005 lebih kecil dari 0,05 mengandung arti bahwa Market To Book Value (MTBV) secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan Hedging.

Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Dewi (2016), yang mendapatkan hasil bahwa Market To Book Value(MTBV), secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan Hedging.

Hal ini dikarenakan Market To Book Value megindikasikan pandangan investor terhadap perusahaan. Perusahaan yang memiliki nilai yang tinggi maka sahamnya akan di beli dengan harga yang tinggi juga dibandingkan nilai bukunya. Market To Book Value yang tinggi menunjukkan perusahaan yang memiliki nilai yang tinggi. Perusahaan yang memiliki nilai tinggi cenderung melakukan investasi di luar negeri. Hal ini dilakukan agar perusahaan memiliki going concern yang dapat meningkatkan nilai perusahaan di pasar modal. Karena investor melihat bahwa perusahaan memilki kehidupan berkelanjutan di masa depan. Sebuah perusahaan yang melakukan transaksi di luar negeri cenderung memiliki risiko yaitu fluktuatifnya kurs valuta asing. Karena apabila mata uang lokal terdepresi maka perusahan akan mengalami kerugian. Dengan semakin tingginya risiko akibat fluktuatifnya kurs valuta asing maka kemungkinan perusahaan menggunakan aktivitas lindung nilai atau Hedging semakin besar.

Pengaruh Likuiditas Terhadap Keputusan HedgingHal ini menyatakan bahwa variabel likuiditas tidak berpengaruh

terhadap keputusan Hedging sehingga H3 yang menyatakan bahwa variabel likuidtas berpengaruh terhadap keputusan Hedging tidak dapat diterima dikarenakan hasil yang tidak signifikan.

Hasil ini tidak signifikan karena likuiditas yang dimiliki perusahaan berasal dari lokal atau berasal dari dalam negeri. Sehingga perusahan tidak terlalu membutuhkan aktivitas hedging. Karena mata uang asing yang ada dalam perusahaan tersebut hanya sedikit. Sehingga fluktuasi yang dihadapi perusahaan tidak tinggi.

Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Irawan (2014), Dewi (2016) bahwa likuiditas secara signifikan berpengaruh positif terhadap keputusan hedging. Hal ini berarti, jika tingkat likuiditas meningkat maka keputusan hedging meningkat. Selain itu penelitian ini

17

Page 18: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal1.docx · Web viewKarena apabila mata uang lokal terdepresi maka perusahan akan mengalami kerugian. Dengan semakin tingginya

mendukung hasil penelitian dari Putro (2012) dan Saragih (2017) yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan hedging.

Pengaruh Leverage, Market To Book Value, Likuiditas secara simultan terhadap keputusan hedging.

Hipotesis keempat atau hipotesis terakhir yang diajukan oleh peneliti adalah Leverage, Market To Book Value, Likuiditas secara simultan berpengaruh terhadap Hedging. Berdasarkan table 4.10 hasil pengujian yang dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa hipotesis keempat dapat diterima dengan hasil penelitian bahwa Leverage, Market To Book Value, Likuiditas secara simultan berpengaruh terhadap Hedging.Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tentang analisis faktor yang mempengaruhi penggunaan instrumen devatif sebagai pengambilan keputusan hedging pada perusahaan Automotive and Allied Product 2011-2016. Dari hasil pengujian hipotesi diperoleh kesimpulan sebgaai berikut ;1. Hasil pengujian dengan regresi logistik menunjukkan variabel

Leverage tidak berpengaruh secara signifikan dalam pengambilan keputusan Hedging pada perusahan Automotive and Allied Product yang terdapat di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2016 .(H1 ditolak)

2. Variabel Market To Book Value berpengaruh secara signifikan terhadap pengambilan keputusan Hedging pada perusahan Automotive and Allied Product yang terdapat di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2016 .(H2 diterima)

3. Variabel Likuiditas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengmbilan keputsan Hedging pada perusahan Automotive and Allied Product yang terdapat di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2016 (H3

ditolak)4. Variabel Leverage, Market To Book Value, Likuiditas berpengaruh

secara simultan terhadap keputusan Hedging pada perusahan Automotive and Allied Product yang terdapat di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2016 (H4 diterima).

Keterbatasan Penelitian1. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan merupakan salah satu sub

sektor dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia2. Dalam penelitian ini variabel yang digunkan masih sedikit3. Dalam penelitian sampel perusahaan tidak di pisahkan antara hutang

dengan kurs asing dan hutang dengan kurs local

18

Page 19: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal1.docx · Web viewKarena apabila mata uang lokal terdepresi maka perusahan akan mengalami kerugian. Dengan semakin tingginya

SaranBerdasarkan keterbatasan penelitian yang dilakukan peneliti, maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut :

1. Peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan sampel perusahaan yang berbeda dari penelitian ini, mislanya perusahan perbankan atau seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia agar dapat melihat konsistensi dari hipotesis terhadap keputusan hedging

2. Diharapkan menambah varisasi variabel agar memperluas kajian mengenai pengambilan keputusan hedging.

3. Diharapkan agar dapat menggunakan sektor perusahaan yang berbeda agar dapat melihat konsistensi dari hipotesis terhadap keputusan hedging.

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. (2003). Statistika Induktif. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.Beams, F. A., Anthony, J. H., Clement, R. P., & Lowensohn, S. H. (n.d.).

Akuntansin Lanjutan jilid 2.Brigham, E. F. (2011). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba

Empat.Dewi, N. K. (2016). Pengaruh Market To Book Value Dan Likuiditas Terhadap

Keputusan Hedging Pada Perusahaan Manufaktur Di Bei. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol 5 No 1.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan, 2010. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 50 "Instrumen Keungan : Penyajian". Jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan, 2010. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 55 " Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai ". Jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan, 2010. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 60 " Instrumen Keungan : Pengungkapan ". Jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia.

Fahmi, I. (2015). Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung: Alfabeta.Ghozali, I. (2013). aplikasi analisis multivariate dengan program spss. semarang:

badan penerbit universitas diponegoro.Hafis Nuzul, M. F. (2015). Pengaruh Leverage,Financial Distress Dan Growth

Options Terhadap Aktivitas Hedging Pada Perusahaan Non-Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis, Vol. 2 (2), pp. 104-113.

Harsono. (2005). Bisnsis Pengantar. Yogyakarta: STIE YKPN Yogyakarta.Hery. (2016). Analisis Laporan Keuangan . Jakarta: Grasindo.

19

Page 20: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2017/08/jurnal1.docx · Web viewKarena apabila mata uang lokal terdepresi maka perusahan akan mengalami kerugian. Dengan semakin tingginya

Irawan, B. P. (2014). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Instrumen Derivatif Valuta Asing Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging. Skripsi.

Jiwandhana, R. S. (2016). Pengaruh Leverage dan Profitabilitas Terhadap Keputusan Hedging Perusahaan Manufaktur Indonesia. Bali: Universitas Udayana.

Murty, K. (2015). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Instrumen Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging. Medan: Universitas Sumatra Utara.

Priharyanto, Budi. 2009. Analisa Pengaruh Current Ratio Inventory Turnover Debt to Equity Ratio dan size terhadap profitabilitas food and bevarage dan perusahaan consumer goods.Tesis. Universitas Diponegoro

Putro, S. H. (2012). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Instrumen Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging. Diponegoro Bussiness Review, Vol 1 No 1 Tahun 2011 halaman 1-11.

Saragih, Friska. (2017). Pengaruh Growth Opportunity, Firm Size, Dan Liquidity Terhadap Keputusan Hedging Pada Perusahaan Perbankan Indonesia. Jurnal Ilmu Manajemen Volume 5 Nomor 2 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya

Sofyan, I. (2004). Manajemen Resiko. Bandar Lampung: Graha Ilmu.Subagya, R. (2015). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan

Hedging Dengan Menggunakan Instrumen Derivatif Valuta Asing. skripsi.

Subekti, Imam (2010). Relavansi Nilai Akuntansi, Struktur Kepemilikan Saham dan Afiliasi Group Bisnis Pada Perusahaan Publik Inddonesia. Malang:

Universitas Brawijaya, 1-23.Sukwiaty, S. S. (2005). Ekonomi SMA kelas XII. Bandung: Yudhistira.Sunaryo, T. (2009). Manajemen Resiko Financial. Jakarta: Salemba Empat.Utomo, L. L. (2000). Instrumen Derivatif: Pengenalan Dalam Strategi Manajemen

Risiko Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol 2 No 1.Van Horne, J. C. (2010). Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan edisi 12. Jakarta:

Salemba Empat.Yuliarti, S. H. (2005). Manajemen Keuangan Internasional. Yogyakarta: ANDI

Yogyakarta.www.idx.go.id

20