RETINOPATI

43
RETINOPATI Oleh : Agung Julipriohadi S.ked Dokter Pembimbing : Dr. Retna D. Iskandar SpM Stase Mata Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Fakultas Kedokteran & Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta 2009 Referat

description

Mata

Transcript of RETINOPATI

RETINOPATI

RETINOPATIOleh : Agung Julipriohadi S.ked

Dokter Pembimbing : Dr. Retna D. Iskandar SpMStase Mata Rumah Sakit Islam Cempaka PutihFakultas Kedokteran & KesehatanUniversitas Muhammadiyah Jakarta2009Referat

Lapisan Retina

RetinopatiRetinopati merupakan kelainan pada retina akibat penyebab selain infeksiRetinopati :Retinopati DiabetikRetinopati HipertensifRetinopati ToksikRetinopati Akibat gangguan darahRetinopati DiabetikDM : penyebab utama kebutaan pada orang dewasa berusia antara 20-74 tahun dan dapat mempengaruhi seluruh struktur jaringan okuli. penderita diabetes 20-30 x Buta daripada orang non-diabetes yang berusia sama. Komplikasi : oftalmologis, neurologis dan vaskuler.Sel di sekitar pembuluh darah retina yang tipis (perisit) menghasilkan sorbitol dari suplai glukosa yang meningkat, sel membengkak, mempersempit pembuluh darah. Dinding pembuluh darah menebal karena glikosilasi iskemia jaringan, pembentukan mediator angiotrofik, peningkatan permeabilitas vaskular, pembentukan pembuluh darah baru, dan perdarahan. Perdarahan ini akan memperkeruh badan kaca dan iskemia akan merusak retina kebutaan. Retinopati diabetik dapat dibagi menjadi 2 tipe: Retinopati Nonproliferatif (retina bagian sensoris)Retinopati Proliferatif (mencakup neovaskularisasi dan proses sekuelnya)

Retinopati nonproliferatif, menghasilkan peningkatan permeabilitas kapiler, mikroaneurisma, hemoragi intraretinal, eksudat keras (deposit lipid) dan eksudat halus (cotton-wool spot), edema makular. Edema makular ( penebalan lapisan retina akibat kebocoran cairan dari kapiler) menyebabkan visus menghilang bila tidak mendapat penanganan.Retinopati proliferatif, secara khas terlihat pembentukan pembuluh darah baru (neovaskularisasi) di daerah preretina, yang muncul pada permukaan vitreus-retina dan dapat menyebar ke dalam vitreus, menyebabkan perdarahan vitreus. Jaringan fibrotik yang terbentuk di vitreus-retina dapat menyebabkan pelepasan lapisan retina. Neovaskularisasi juga dapat timbul di permukaan segmen anterior, iris (rubeosis iridis), yang dapat menyebabkan pertumbuhan membran neovaskular di sudut bilik mata depan, berakibat glaukoma neovaskular (glaukoma sudut tertutup sekunder).Retinopati nonproliferatif :Gejala visus jarang timbul pada masa awal penyakit. Pada derajat akhir, perubahan kistik dari edema makular dan iskemia makular dari oklusi kapiler dapat berkembang. Tanda awal yang timbul yaitu dilatasi vena dan titik merah kecil (mikroaneurisma kapiler) terlihat di kutub posterior. Tanda yang lebih lanjut yaitu titik dan bintik perdarahan retinal, eksudat keras, dan cotton-wool eksudat (eksudat halus).

Retinopati proliferatif : visus menurun dan titik hitam atau kilatan cahaya di lapangan pandang penderita. Vitreus dapat perdarahan retina dapat terlepas (ablasio retina), mengakibatkan visus menghilang secara mendadak.

Kontrol diabetes dan tekanan darah sangat penting dalam menunda perjalanan retinopati.Nonproliferatif retinopati ditatalaksana dengan laser jika terjadi edema makular. Injeksi kortikosteroid intravitreal atau periokuli dikenal dapat menangani edema makular yang berat dan memperbaiki visus.

Prognosis buruk pada retinopati proliferatif jika telah terjadi iskemia retina berat, neovaskularisasi luas, atau pembentukan jaringan fibrotik preretina yang luas. Tanpa perdarahan vitreus dan pelepasan retina, visus dapat membaik kembali, dan intervensi terapeutik dlakukan untuk mencegah kehilangan yang lebih parah.

Retinopati HipertensifJoint National Committee 7 :Normal: