Respiratory Distress

download Respiratory Distress

of 2

description

RDS

Transcript of Respiratory Distress

RESPIRATORY DISTRESS

Gangguan nafas sampai saat ini masih merupakan salah satu faktor penting sebagai penyebab tingginya angka kesakitan dan angka kematian pada masa neonatus (bayi baru lahir usia 0 28 hari). Diluar negeri kurang lebih 50% kematian neonatus disebabkan oleh gangguan pernafasan. DiIndonesiaberdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 1992, sebesar 20% kematian neonatus disebabkan oleh kelainan saluran nafas.Neonatus dianggap menderita gawat nafas apabila ditemukan gejala meningkatnya frekuensi nafas (lebih dari 60x/menit). Gejala gangguan nafas lainnya antara lain sesak nafas, adanya tarikan dinding dada. Apabila gangguan sudah sangat berat, bayi terlihat biru (sianosis).Klasifikasi gangguan nafas pada neonatus:a. Sumbatan saluran nafas bagian atas, contoh: atresia koane(tidak ada saliran lubang hidung)b. Penyakit paru contoh: pneumonia, atelektasis paru, Hyalin MembranDiseasec. Kelainan dinding dada, contoh:herniadiafragmatikad. Kelainan di luar paru-paru, contoh kelainan jantungApabila bayi lahir kemudian tidak langsung menangis atau bayi terlihat biru maka kita harus bertanya kelainan apakah yang terdapat pada bayi ini. Berdasarkan pengalaman klinis penyakit terbanyak penyebab gangguan nafas pada bayi antara lain sindroma aspirasi mekonium (cairan ketuban yang tertelan dan masuk paru-paru bayi), Hyalin Membran Disease/HMD ( gangguan nafas pada bayi prematur akibat paru-paru belum matang) serta Transient Tachipnoe OfNewborn/TTN (gangguan nafas yang sifatnya sementara).Untuk menegakkan diagnosa gangguan nafas bayi baru lahir tentunya harus berdasarkan sejumlah pemeriksaan. Disamping gejala klinis yang ada seperti nafas cepat, sesak nafas, bayi terlihat kebiruan, bayi tidak menangis, perlu pemeriksaan penunjang seperti rontsen dada, pemeriksaan laboratorium.Penatalaksanaan bayi dengan gangguan nafas adalah penatalaksanaan bayi pada umumnya seperti diberikan oksigen bila sesak, pemberian cairan baik untuk makanan maupun cairan infus, pemberian antibiotika bila ada infeksi. Apabila sampai bayi berhenti bernafas tentunya kita harus menggunakan alat khusus yaituventilatorsebagai alat bantu pernapasan.