Renal Hidayat -...
Transcript of Renal Hidayat -...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENJUALAN OBAT HERBAL MAHKOTA DEWA
(Studi Kasus Pada Klinik Herbal Pusat Mahkota Dcwa Ny Ning Harman to Rawa IBadak Utara Jakarta U~ara)
Renal Hidayat
.JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS JIAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFHUJAYATULLAH
.JAKARTA 1<{27 H / 2006 M
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS FAKUL TAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH
JAKARTA
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh : Nama : Renal Hidayat NIM : 100092020276 Jurusan Judul Skripsi
: Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Penjualan Obat
Herbal Mahkota Dewa (Studi Kasus Pada Klinik Herbal Pusat Mahkota Dewa Ny. Ning Harmanto, Rawa Badak Utara, Jakarta Utara).
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Pembimbing I
Ir. Achmad Tjahja N, M.S
Jakarta, 15 Juli 2006 Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Pembitnbingjl CJ--. Bintan Humeira, M.Si
Ketua J urusan Sosial Ekonomi Pertanian I Agribisnis
>- / . ,..PR: Syopi syah Jaya Putr~ M.Sis
NIP : 150 317 956
~~ Ir. Mudatsir Najamuddin, MMA NIP: 150 317 958
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang be1judul "Faktor-faktor yang mempengaruhi Tingkat Penjualan Obat Herbal Mahkota Dewa (Studi Kasus pada Klinik Herbal Pusat Mahkota Dewa Ny Ning Harmanto, Rawa Badak Utara, Jakarta Utara)", telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, pada hari Sabtu tanggal 15 Juli 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis.
Tim Penguji
~ Ir. Mudatsir Najamuddin, MMA
Mengetahui,
0\~/!/ Il\1<1\_ - ·:_-_-·_/,
~ DRL~yop{ syah Jaya Putra, M.sis NIP : 150 317 956
Jakaita, 15 Juli 2006
Penguji II
Ir. Lilis Imamah Ichdayati, M.Si
Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis
I
Ir. =~in, MMA NIP: 150 317 958
FAKTOR- FA KT OR YANG MEMPENGARUHI Tll\'.GKAT PEN.JUALAN OBAT HERBAL MAHKOTA DEWA
(Studi Kasus P<1da Klinik Herbal Pusat Mahkota Dcwa Ny Ning Harmanto Rawa 13adak Utara Jalm1 .. ta Utam)
Oleh : Renal Hidaya t !0092020276
Skripsi Sebagai Sa!ah satu Syarat untuk Memperoleh Cielar
Sarjana J>crtanian Pacla Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis
.JURUSAN SOSlAL EKONOMI PERTANIAN AGRIBISNIS FAKULTAS Si.INS DAN 1'EKNOLOGI
UJ\'.IVERSITAS ISLAM NE(,ERI SY ARIF HinAY ATULLAH
.JAKARTA 1427 H / 2006 M
PERNYATAAN
DENG/\N IN! SAYA lvltiNYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-
BEN AR MERUPAKAN HA SIL KARY A SEND!Rl YANG BELUM PERNAH
DIAJUKAN SEBAGAI T'ULISAN ILMIAH PADA SU/\TU PERGUR\JAN
T!NGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN
Jakarta, 6 November 2006
Renal H idayat 100092020276
RINGKASAN
RENAL HIDAY AT. "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penjualan Obat Herbal Mahkota Dewa (Studi Kasus Pada Klinik Herbal Mahkota Dewa Ny. Ning Harmanto Rawa Badak Utara Jakarta Utara)" (Dibawah Bimbingan ACHMAD T.JAH.JA NUGRAHA dan 'BINTAN HUMEIRA)
Sejak ribuan tahun yang Jain, obat clan pengobatan traclisio11al suclah acla di Indonesia, jauh sebelum pclayanan kesehatan formal clengan obat-obatan moderen yang di kenal masyarakat. Indonesia memiliki lahan hutan tropis yang cukup luas clengan keanekaragaman hay;iti, baik flora maupun fawm. S<:lah satu tumbuhan oba'. yang seclang Ji minati oleh masyarakat luas aclalah Mahkota Dewa. Tanaman ini menjadi istimewa karena kand1.mgan zat-zat kimiawi. yang tedapat didalamnya yang mampu mer,gobati herbagai penyakit di dalam tubuh, antara lain lever, kanker, jantung, kenci11g monis, asam urat, reumatik, ginjal, tekanan darah tinggi, clan lain-lain.
PT Mahkota Dewa Indonesia adalah salah satu perusahaan yang mengembangkan manfaat dari Mahkota Dewa meajadi lahan bisnis yang rnenguntungkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat besarnya tingkat penjualan obat herbal Mahkota Dewa pada klinik Herbal Pusat Mahkota Dewa Ny. Ning llarmanto Rawa Badak Utara Tanjung Priuk Jakarta Utara melalui faktor promosi, mcrek, harga, kemasan dan diversifikasi p;oduk.
Responden yang di tuju penuiis adalah masyarakat yang berobat langsung ke Klinik Herbal Pusat Mahkota De;\va Ny. Ning Harmanto Rawa Baclak Utara Jakarta Utara. Alat analisis yang akan digunakan adalah Korelasi Rank Spearmen yang bertujuan untuk melihat hubunga.1 antar variabel dan dilanjutkan dengan analisis jalur (Path Analysis) yang bertujuan untuk melihat herapa besarnya pengaruh langsung clan tidak langsung antara variabel dependent terhadap variabel independent.
Berdasarkan alat analisis yang digunakan basil dari pcnelitia11 ini adalah : pengaruh secara total dari faktor-faktor yang di uji adalah sebesar 40.415 % sedangkan 59.11 % di pengaruhi oleh faktor-faktor lain, diantaranya unsur perilaku konsumen, unsur kepuasan konsumen :lan heberapa faktor dari unsur bauran pemasaran. Sedangkan pengaruh masing-masing faktor bcrturut-turut dari yang paling besar adalah promosi (15.081%), diversifikasi produk (8.624%), merek (6.922%), Harga (6.738%), Jan kemasan (3.049%).
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
rncrnberikan lirnpahan karunia, berkah dan rahmatNya sehingga penulis dapat
rnenyusun clan menyelesaikan tugas akhir skripsi ini sebagai salah satl1 syarat
untuk memperoleh gelar Sm:jana Pertanian pacla Jurusan Sosial Ekonomi
Pertanian/Agribisnis Fakultas Sains clan Teknologi, Universitas Islam Negeri
Syarif Hiclayatullah Jakmta.
Tugas akhir ini juga dapat diselcsaikan berkat dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak, baik berupa materiil ma•1pun moril, sehingga pada kesempatan ini
pcnuLis.l1ermaksud mcnyampaikan ucapan terima kasih Kepacla:
I. Bapak dan !bu tcrci1;ta atas scmua doa, motivasi dukungan dan
pcngorbanannya yang !crus 1111~ncrus tiada pcrnah bosan.
2. Kakak dan Adik : Uni Reina dan Redi, Terima Kasih alas doa dan
Motivasinya yang terus memacu keinginan untuk menyelesaikan tugas akhir
1111.
3. Mba "Mimin'' Rahmi Purnomowali, M.Si, Kang Ahmad '!Jahja N, M.S clan
!bu Bintan Humeira, M.Si se\aku closen Pembimbing Skripsi, atas curahan
Waktu, arah&n, bimbingan clan kesabarannya yang sacgat berarti buat penulis.
4. DR. Syopim1syah Jaya Putra, M.Sis clan scluruh Pembm1tu Dekan serta Staff
Fakultas Sains clanTeknologi, Ors. Abdul Waclucl bc:;crta seluruh Staff Tata
Usaha Fakultas Sains dan Teknologi. Terima Kasih telah membantu clan
membiinbing penulis selama menjadi mahasiswa hingga pricla akhir masa
5. Ir. Muclats:r Najamuddir., MMA, Ir. Accp Muhib, MMA clan seluruh Staff
.Jurusan Sosi21 Ekonomi Pcrtanian/ Agribisn~s. Ter!ma kasih tclah
membimbing clan mcmberikan yang terbaik bagi penulis selama menjacli
mahasis·va hingga akhir penulis menyelesaikan >tudinya di Jurusan sosial
Ekonomi Pertanian/ Agribisnis.
6. Tun Kelana .faya, SE, le-. Aji .Jumiono, M.Si, Ir. .Junaidi, Jamil Azzaini, dan
seluruh Dosen··dosen Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis yang tidak
clapat disebut satu persatu. Terima kasih atns ilmu- ilmunya yang telah
diajarkan kepada penulis. Insy<c ullah akan bermanfaat di suatu masa kelak
dalam keludupan penulis.
7. Scluruh staf klinik herbal Pusat Mahkota Dewa Ny. Ning Harmanto, terima
kasih sudah rnau mcml·,antu dan mduangkan waktunya untuk membantu
wawancara pada para responden serta rasa kekeluargaan selama penulis
melakukan pngambila11 data.
8. Sobat - sobat di Agribisnis 2000, terima kas1h sedah mcnjadikan rnasa - masa
pc:rkuliahan terasa begitu indah ( entah kapan kita semua kan bersua kembali)
9. :'lobat - Sobatku Di POPMASEPI: Opik gendut, Asril, Mahra, Linda dan
semua keluarga besar l'OPMASEPI, terirna kasih atas dinamika kehidupan
yang kalian sodorkan uatuk Penulis.
I 0. So bat karib ku "Andi Edwin Rewira" terima kasih selalu mendoakan dan
rnernotivasi penulis.
11. Adik - adik junior di Agribisnis khususnya anak -- anak pengurus BEMJ
Agribisnis, semoga Suk::es selalu
12. Adik - Adik HM! KOMFASTEK: Dillah, Novi, Fajrin, dli tetap "Hijau" clan
"Yakin Usaha Sa111pai"
13. Kawan - kawan kost-an bapal: mansur: Bapak, !bu, Wita, Lisa, Zacky Kumis,
Ancu, Gatot, di!, Tcrima Kasih dukungan clan Motivasinya, khususnya Zacky
Kumis clan Ancu terima kasih pinjaman komputernya.
14. Bos juragan "Kindra" foto cupy yang telah sangat banyak menolong penulis
clalam penyelesa;an skripsi. Muclah-muclahan Allah membalas semua
kebaikanmu clan selalu melapangkan rezekimu.
15. Serta seluruh pihak yang tidak clapai penulis paparkan sa\U µersatu " lerima
kasih alas seluruh clukungan, doa clan motivasinya"
Mudah-mudahan hasil karya 111i dapat memberik:m tambahan manfaat bagi
para pembacanya scrta membuka wawasan tentang turnbuhan obat khususnya
Mahkota Dewa. Sndar sepenuhnya bahwa tulisar1 ini rnasih banyak terdapat
kekurangan dan kekeliruan, maka seluruh Jcritik clan saran akan di terima dengan
senang hati clan ticbk lupa pem.Jis mengucapkan banyak terim kasih.
Jakarta, 6 November 2006
Renal Hidayat 100092020276
DAFTARISI
RINGKASAN ............................................................................ .
KATA PENGANTAR................................................................. 11
DAFTAR 181................................................................................. v
DAFTAR TABE!.-.......................................................................... vii
DAFT AR GAMl3AR.................................................................... VIII
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ ix
BAB I. PENDAHULUA0J ...................................................... .
I. I. Latar Belaka11g Masalah ........................................... .
1.2. Pcr•mrnsan Masalah................................................... 4
I .4. Tujuan Penelitian............. ........................................... 4
1.5. Manfaat Per,elitian..................................................... 4
11/\13 11. TINJJ\UAN PUSTAKA......................................... ....... 6
2.1 Tanaman Obat .......................................................... 6
2.2 Konsep Penjuabn..................................... ................. 10 ''--.--------.. ----~, -
2.3. Konscp pemasurnn..................................................... 11
2.4. Promosi ............................................ :........................ 13
2.5. 1-largn.......................................................................... 22
2.6:Mcrek........................................................................ 27
2.7. Kemasan.............................................................. ...... 32
2.8. Diversifikasi Produk....................................... ........... 38
2.9 Penclitian Terdahulu.................................................... 40
2.10 Kerangka Pemikiran.................................................. 42
BJ\13 Ill. METODE PENELJTIAN...................................... ........ 47
3.1. Lokasi dan Waktu Penclitian..................................... 47
3.2. Pembatasan lv'iasalah Pe1:elitian................................ 47
3.3. Hipotesis Penelitian................................................ 48
3.4. Metode Pengumpulan Data................................... 47
3.5. Populasi dan Sampling ........................................ :.. 49
3.'i. Metode Analisis Data............................................. 49
[3/\B IV Gi\MB/\RAN CMUM PERUSAI-IAAN ................... ..
4.1. Sejarah Perus11haan ................................................ .
4.2. Visi dan Mbi Perusahaan ...................................... .
4.3. Struktur Organisasi Perusahaan ............................. .
4.4. Karyawan .............................................................. .
4.5. Mitra Perusahaan ................................................... .
4.6. l<..linik Tradioional .................................................. .
4. 7. Produk Mahkota Dewa ........................................ .
4.8. Rencana Kedepa11 Perusahaan .............................. ..
BAB V. HASIL DAN PEMBAI-IASAN .................................... ..
5.1. Gambaran Umum Pasien Klinik Herbal. ................ .
5.2. Pengaruh Promosi, I-larga, Merck, Kemasan dan o;versifik:lsi Prociuk ...................... ..
5.2.1. Pengaruh Vari:1bel Promosi Terhadap Tingkat Penjualan ..................... ..
5.2.2. Pengaruh Variabel Harga Terhadap Tingkat Penjualan ....................... .
5.2.3. Pcngaruh Variabel Merck Tcrhndap Tingkat Pen_iualan ..................... ..
5.2.4. Pengaruh Variabel Kemasan Terhadap Tingkat Penjualan ....................... .
5.2 .. 5. Penga:uh Variabel Diversifikasi Produk Terh«clar Permintaan ................................. .
BAB VI. KESIMPULAN Dfl.N SARAN ... : ............................... ..
6.1. Kesimpulan ............................................................... .
6.2. Saran ........................................................................ ..
DAFT AR PUST AKA ................................................................ ..
LAMPIRAN .............................................................................. .
56
56
56
57
58
58
61
62
63
65
65
69
73
75
77
80
S2
84
84
85
86
88
DAFT ART ABEL
Tahcl Halaman
I. Tabel Usia Responden................................................................ 65
2. Tabel Pcke1jaan ResiJ0nden.............................................. ........ 66
3. Tabel Pendidikan Tcrakhir Rc;sponden....................................... 67
4. Tabel Lama Konsumsi Responden....................... ....... ..... .......... 68
5. Basil analisis koefisien jalur XI, X2, X3, X4 dan XS terhadap Y secara parsial.......... ........ ........ .... .... ... .. ... .. .... 72
6. Tabel Tingkat Hubungan Kausal Antar Berbngai Variabel........ 73
7. Tabel Pengarul1 V ariabel Promosi Terhadap Tingkat PenjurJan....................................................... 74
8. Tabel Pengaruh Variabd Barga Terhadap 1 ingkat Penjualan.................................... .................. 76
9. Tabel Pengaruh Variabd Merck Terhadap Tingkat Penjualan.......... ................................. ............ 78
I 0. Tabel Pengaruh Variabel Kemasan Terhadap Tingkat Penjualan........................................... .............. 80
11. Tabe1 Pengaruh Variabel Diversifikasi Produk Terhadap Ting!rnt Penjualan....................................................... ... 82
UAFTAR GAMBAR
Gambar Ha la man
1. Pcrbandingan Konscp Pcmasaran Dengan Konsep Penjualan ................ 12
2. Proses Komunikasi ................................................................................. 15
3. Tahap-Tahap Keputusa11 Untuk Mc1gembangkan Bauran Promosi. ..... 16
4. Alur Kerangka Pemikirnn ........................................................ 44
5. Model 1-lubungan Antar Variabel.. ........................................................... 51
6. 'Jr..:1bar Strnktur Organisa~i Peruc;ahaan ............................................... 57
7. Gambar Pola Kemitraan PT MDI... ........................................................ 59
8. Model Hubungan Antar Variabel (dalam angka) ..................................... 70
DAFT AR LAMPIRAN Lan1piran llalan1an
I. Daflar Peertanyaan..... ............................................................... 88
2. Data Daftar Prociuk Mahkota Dewa.......................................... 91
3. Data Kore3ponden Yang Dianalisis Dengan Skala Linkert....... 99
4. Matriks Korelasi..................................................... ................... I 03
5. Matriks Kofaktor, Matriks lovers rlan Matriks Translasi Kofaktor............................................. I 07
6. Perhitungan Koefisicn .Jalur clan Besarnya Koefisien .Jalur........ I 08
7. Pcngaruh Parsial Bauran ?emasarnn dan Menentukan J30sar Pengaruh Vari a be I yang diujikan Terhadap Y... . ............ I 09
1.1. Latar Belakang
BABI
PENDAHULUAN
Penggunaan obat herbal yang lebih dikenal sebagai jamu, di Indonesia telah
dimanfaatkan sejak zaman r,enek moyang hingga kini dan terns dilestarikan
sebagai warisan budaya. Para pakar fitofarmaka (ahli tanaman obat) sepakat
bahwa Indonesia memang kaya potensi tanaman obat-obatan. Kekaya'.m plasma
nuftah Indonesia, keclua terbesar di dunia setelah BrasiL. akan tetapi di dalam
pcrkcmbangan percaturan bisnis phitofoarmaka, Negara Indonesia malah kalah
tcrkenal dibanclinc,kan dengm: Negara Cina. Negara "Tirai Bambu" ini telah
mcmbangun citra bisnis obat-obatan herbal ini, konon sudah berumur lebih dari
6.000 tahun. Balian baku obat herbal berasal dari sumber daya alam biotik
maupun abiotik. Sumber daya biotik meliputi jasad renik, flora dan fauna serta
biota laut, sedangkan sumber daya abiotik meliputi sumber daya daratan, perairm1
dan angkasa dan mencakup kekayaan/ pot1'nsi yang acla di dalmnnya.
Indonesia menempati urntan pertama terbesar di dunia dalam
keanekaragaman hayati darat dan laut. Data menunjukkan, terdapat sekitar 9.606
spesies tanaman obat, namun demikian barn 350 spesies yang teridentifikasi dan
barn 3-4 nersen di antarm1ya dimanfaatkan clan dibudidayakan secm·a komersial.
Hal ini berarti kekayaan liayati yang luar biasa tersebut belurn secara optimal
climanfaatkan. Dalam upaya pengembangan obat herbal ada beberapa aspek yang
harus cliberi perhatian khusnsnya dalam rangka meningkatkan clan memperkuat
langkah inovatif dari hulu ice hilir, aspek ekonomi yang mcncakup pemberdayaan
sumber daya ekonomi, da11 aspek kebijakan di sektor kesehatan yang menjadikan
obat herbal terstandar dan fitofarmaka sebagai bagian dari obat-obatan yang
dicakup Sistem Asuransi Keschatan Nasional (Republika: 2006)
Manfaat keanekaragaman hayati bagi manusia sangat beragan1 seperti sebagai
obat, kosmetik, penghannn, penyegdr, pewarna dan beberapa manfaat lainnya.
Selain sebagai penghasil senyawa organik, obat herbal yang jenis dan jumlahnya
hampir tak terhingga ini mengundang peDeliti maupun pengusaha dalam dan luar
negeri untuk melirik sumber day« alam Indonesia untuk lebih dikembangkan.
Potensi yang be5ar ini, apabila tidai< dimanfaatkan sebaik-baiknya sudah pasti
tidak ,tkan mcmpunyai koncribusi ya11g besar bagi ncgara Indonesia, sehingga
harus dipikirkan ngar penggunaan tanaman obat di sertai pula dengan usaha
pelestariannya untuk menunjrmg penggunaan yang berkelanjutan.
Pengembangan obat herbal patut mendapat perhatian yang lebih besar bukan
saja disebabkan potensi pr:mgembangannya yang terbuka, akan tetapi juga
permintaan pasar akan bahan baku obat-obat tradisional ini terus meningkat untuk
kebutuhan domestik. Hal ini tentunya juga akan \;erdamp«k positif bagi
peninglrntan pendapatan petani dan penyerapan tenaga 1.ce1:ja baik dalam usaha tani
maupun dalam· usaha pengolahannya. Pada awal abad ke·-21, pasar obat herbal
mengalami peningkatan si gnifikan di Asia (RRC, Korea, India, Thailand, dan
Malaysia) · dan Eropa Barnt. Pasar obat herbal Indonesia juga mengalami
peningkatan yang pesat, pada 2003 pasar obat modem di Indone£ia mencapai Rp
17 triliun dan obat herbal H.p 2 triliun. Kontribusi obat herbal mencapai 10,5
persen. Pada 2005 pasar obat modem naik menjacli Rp 21,3 trilitm. Hal yang sama
juga tedadi pada 0bat herbal yang mengalami peningkatan menjadi Rp 2,9 triliun.
Hal ini bera:ti acla kenaikan kontribusi obat herbal menjadi 12 persen,
C:iperkirakan pacla 2010, pasar obat modem mencapai Rp 37,5 triliun clan obat
herbal Rp7,2 triliun (Republika: 2006)
Menurut Harmanto ('.!.00 i: 3-5), Mahkota Dewa aclalah rnnaman asli dari
indonesia, habitat asalnya adalah di Tanah Papua. Tanaman ini sebenarnya tidak
menarik untuk di lihat bahkan ta•1aman ini terkadang dikatakan sebagai tanaman
tempat bernaungnya ular atau tempat ular bersarang akan tetapi yang membuat
tanaman ini menjadi istim.owa adalah clari kanclungan zat-zat kimiawi yang
tcrdapat di dalamnya dapat mengoha:i berbagai macam penyakit di dalam tubu'n
antara lain lever, kanker, jantung kencing manis .. asam urat, reu1:1atik, sakit ginjal,
tdrnnan darah tinggi, dan lain lai11. Saat ini permintaan Mahkota Dewa semakin
meningkat seiring dengan s::makin terselmr luasnya inforrnasi mengenai khasiat
Mahkota Dewa clan segrnen pasarnya pun bu~an hanya dari kelas bawah saja
bahkan kelas mencngah dan atas pun sudah ticlak segan-segan untuk
rnengkonsumsi obat Mahkota Dewa ini.
PT Mahkota Dewa Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang
klinik kesehatan herbal daa penjualan produk-produk obat yang berasal dari alam
(obat alarni/ herbal) khususnya Mahkota Dewa. Peru:;ahaan Mahkota Dewa
mempunyai sistem pemasaran model fi"ancishe, oleh karena itu perusahaan tentu
harus mengetahui faktor !'lpa yang mempenga:·uhi pembelian konsumen pada
produk herbalnya khususnya Mahkota Dewa yang saat ini bisa dikatakan sebagai
core produk dari perusahaan yane baru berdiri pada t&nggal 1 Januari 2003.
1.2. Pcrumusan masalal:i
8e1Jasarka11 paparan pendahuluan diarns maka :nasalah ya:1g akan di balias
dalam penelitian ini acialah :
I. Apakah promosi, merek, harga, kemasan dan divcrsifikasi produk
mempengaruhi tingkat penjualan obat herbal Mahkota Dewa?
2. Adakah hubungan promosi, merek, harga, kcmasan clan diversifikasi produk
dengan thgkat penjuaian obat herbal Mahkota Dcwa?.
1.3. Tu,iuau Pcnclitian.
Tujuar. penelitian ini adalah untuk:
I. Mcngctabui apakah !m1111osi, rnerek, harga, kemasan dan div1:rsifikasi produk
me111pengan1hi tingk11t penjualan obai herbal Mahkota Dewa
2. Mengetahui hubungan antara promosi, mernk, harga., kemasan dan
diversifikasi prodt:k terhadap tingkat penjualan obat herbal Mahkota Dewa.
1.4. Manfaat pcnelitian
Penelitia:1 ini diharapkan bermanfaat bagi:
I. Bagi PT Mahkota Dewa Indonesia penelitian ini bergur.a untuk mclihat
efektifitas pemasaran mempengaruhi tingkat permintaan Mahkota Dewa dan
faktor - faktor yang mempengaruhinya sehingga bisa menjadi bahan
pertimbangan dalam proses pemasarannya.
2. Bagi masyarakat umum, penelitian ini diharapkan dapat me;1ambah referensi
bar;1 tentang penelitian pemasaran obat - obatan herbal dan gambaran ringkas
mengenai obat herbal khususnya Mahkota Dewa.
3. Bagi lnstitusi UIN Syarif Hidayatullah Jakaita, Mudah-mudahan skripsi ini
dapat menambah kekayaan referensi yang mudah-mudahan bermanfaat kelak
bagi para pen1bacanya ..
4. Bagi penulio penelitbn ini berguna untuk menambah khazanah bilmuan yang
ada khusu.;nya mengenai pengaruh bauran pemasaran terhadap tingkat
permintaan <Jbat herba! Mahkota Dewa.
2.1. Tanaman Obat
BABU
TIN.JAUAN PUST AKA
Dalam Khasanah budaya Indo11esia, jauh sebelum pengobatan barat di kenal,
nenek moyang bangsa ini telah mengenal berbagai metodc pengobatan. Mereka
banv_ak menggunakan tanaman yang tumbuh disekitar mereka dan meramu
tanaman tersehut untuk menjadi obat ya11g 18zimnya bernamajamu-jamua11.
2.1.1. Dcfinisi Tanaman Ohat
Menurut Badan POM tentang c!efinisi obat tradif,icmal, jamu, obat herbal
tcrstandar danfil!!{armaka :1dalah:
1. Obat tradisional adalah bahan atmJ ramuan bahan yang herupa bahan
tumbuhan, bahan he·.van, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau
campuran dari bahan terscbut, yang secara turun-temurun telah digunakan
untuk pengobatan berdasarkan pengalaman
2. .Jamu adalah obat tradisional Indonesia,
3. Oba! herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan
keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan
bakunya telah di standmiiasi
4. Fifofarmaka ac!alah sediaan obat bahan al am yang tela\i dibuktikan keamanan
dan khasiatnya secara ilmiah dcngan uji praklinik clan uji klinik, bahan baku
dan produk jadinya telah di standarisasi.
2.1.2. Gambaran nmum Tar;aman Mahkota Dewa
Mahkota Dewri adalah 1anaman asli Indonesia, tepatnya tanaman ini berasal
dari Tanah Papua. Sudah sejak lama tanaman ini dikonsumsi oleh kalangan
Keraton Mangkunegoro di Solo dan Keraton Jogjakarta, di kedua tempat ini
Mahkota Dewa di kenal sebagai tanaman obat. Masa itu memang hanya ke dua
Keraton ini yang mengenal khasht Mahkota Dewa untuk keperluan pengobatan.
Lambat laun berita mengenai kha5iat tanaman Mahkota Dewa ini menyebar keluar
Keraton. Tanaman 1111 dianggap memiliki "kesaktian" karena dapat
menyembuhkan berbagai jenis penyakit, dari yang ringan hingga yang berat.
Bahkan dalan1 kisah cerita wayang purwa tanaman ini konon di keramatkan.
Tanaman ini amat di bormati, siapa saja yang berkeinginan untuk memetik
buahnya harus menyembahnya terlebih da;mlu (Harn1anto, 2001 :3)
Sebagian ahli botani mcnamdi Mahkota D.ewa berdarnrkan tempat asalnya,
yaitu Phaleria 1npuana Wllrb. var. Wichannii (Val.) Back. Namun sebagian yang
lainnya menamainya berd:warkan ukuran bualmya yang besar-besar (macro),
yaitu Phaleria macrocw7Ja ( scheff) Boeri. Sebuto.n untuk nama lain dari
Mahkola Dcwa cukup lmnyak, ada yang mcnamainya pusakZI dewa, derajat,
mahkota ratu, mahkota raja, trimahkota. Masyarakat Jawa Tengah menyebutnya
dengan nama makuto mewo, makuto rojo atau makuto ratu. Masyarakat Banten
menyebutnya dengan raja obat. Nama ini diberikan karenn ta11aman ini mampu
mengobati anelrn penyakit Sementara itu masyarakat c;na menyebutnya pau yang
berarti pusaka. Tidaklah mengejutkan jika beberapa orang pun mengganti
namanva dalam bahasa Imwris meniacli the crown of god.
2.l.3. Klasifikasi dan Mo·rfologi Tanaman Mahkota Dewa
Tanaman yang awalnya di tanarn sebagai tanaman peneduh ini tergolong
dalam suku atau famili Thyme/aeaceue dan bermarga Phaieria. Dalam taksonomi
tumbuhan, tanaman yang memiliki nama dagang Mah~.ot'l Dewa dan nama
daerah simalakama (Sumatra!Melayu) atau makuto dewo (Jawa) di klasifiksikan
sebagai berikut (Winarto:2003:3)
Divisi
Sub D1visi
Ke las
Bangsa
Suku
Marga
Spesics
: Sphermathopytha
: Angiospermae
: Di cotyledoneae
: Thymelaeclas
: ThymelaeaceJe
: Phaleria
: !'haleria Macrocarpa ( Sch4f.) Boeri atau Phaforia !'apuana
Warb var Wichnannii (Val) JJack
Mahkota Dewa merunakan tanaman perdu yang berkembang dan tumbuh
sepanjang tahun. Dalam pertumbuhannya, Mahkota Dewa clapat mencapai
ketinggian enam meter walau di biarkan atau tidak di rawat dengan baik.
Morfologi tanaman ini cukup 3empurna karena memiliki batang, daun, bunga clan
buah. Berikut ini morfologi dari bagian tanaman tersebut ( Wir,art0:3-8):
I. Daun
Dann Mahkota Dewa terma~;uk daun tunggal yang duduknya saling
berhadapan, memiliki tangkai daun yang berbentuk bulat clengan pai~jang 3-5
cm. daun berv.arna hiiau dengan nermukaan licin.
Bunga
Bunga Mahl~ota Dew a berwarna putih dan berbau harnm. Bunga terse but
berukurnn keeil meny0mpai bunga cengkeh dan tergolong bunga majemuk.
Bunga ini biasanya banyak muncul pada saat musim 9e-nghujan.
3. Buah
Mahkota Dewa terdiri dari kulit, daging, cangkang dun biji. Buah Mahkota
Dewa ini merupak<m bagian yang paling banyak dimanfaatkan untuk obat. Zat
aktif yang terkandung dalam buah adalah saponin dan a!kolid.
4. Cangkang buah
Cangkang buah merupakan batok dari biji yang juga terrnasuk bagian tanaman
yang paling sering dimanfaatkan seb,~gai obat, selain dnun, kulit, dru1 daging
lrnah. Namun di bandingkan dengan kulit dan daging buah, cangkang buah ini
lebih mujarab. Warnan0'a putih dengan ketebal811 dapat mencapai 2 mm.
5. Biji
Biji Mahkota Dewa mc:rupakan bagiru1 tanaman yang paling beracun.
Bcntuknya bnlat loqj(rng dengan diameter sekitar I cm. Bagian dalamnya
berwarna putih. Jika bijt iui tergigit, lidah akan terasa kaku atau mati rasa dan
baclan terasa meriang. Oleh karena itu biji hanya digu;1akan untuk pengobatan
aneka jenis penyakit kulit.
6. Akar
Akar Mahkota Dewa termasuk clalam akar tunggang. Penyebaran kesrunping
sesuai ukuran panjru1g sekeliling lingkaran tajuk claun. Hal ini clapat menjacli
ukuran clalam penambaha.n pupuk organik di sekitar batang Mahkota Dewa.
7. Batang
Mahkota Dewa memiliki batang yang kllat dengan percabangan simpodial.
Permukaan batangnya kasar, kulitnya berwarna coklat ~cehijauan, sedangkan
kayunya be1warna putih. Secara empiris, batang ini digunakan untuk
:-:1ei:gobati penyakit kanker tubng.
2.2. Konsep Prnjualan
Konsep penjualan berpendapal bahwa kalau konsumen dibiarkan saJa,
konsumen tidak akan mcmbdi prod·,1k organisasi dalam jun:lah cukup. Organisasi
harus melakukanusaha peajualan dan promosi yang agresif. Konsep berwawasan
menjual ini banyak dipakai untuk "banmg .yang tidak di cari" yaitu harang-barang
yang umumnya tidak terpikir untuk di beli. Konsep berwawasan menjual juga
tLlakukan di uidang nir\aba seperti pengumpul dana, kantor pendaftaran
mahasiswa scrta parlai pol;tik (Kottler dan Susanto, 1999:24)
Kebanyakan peruoahaan melakukan konsep tersebut ketika mereka
mengalami kelebihan kapasistas. Apapun tujuan mereka adalah mcr\jual apa yang
mcreka buat, dan bukan membuat apa yang diinginkan pasar. Bagian terpenting
dari pemasaian bukanlah menjual, menjual hanyalah pucuk kccil dari gunung es
pemasaran. Seorang pakm teori manajemen terkemuka, Peter Drucker ( dalam
Kotler dan Susanto, 1999:25) mengemukakan :
"Menjual akan /clap perlu. Namun tujuan pemasaran adalah membua/ menjual itu lancar. Pemasaran bertujuan mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga harang alaujasa cocok dengannya dan dapat terjual dengan s;;ndirinya. Jdealnya pemasaran menyebahkan pelanggan siap memheli. Sehingga yang tinggi yang linggal hanyalah 1 1 1 1 1• 11
Berdasarkan uraian te1 sebut, menjual secara efektif harus didahului dengan
berbagai kegiatan pemasaran seperti pengamatan kebntuhan, peneliti.an pasar,
pengembangan produk, pcnetapan harga dan distribusi. Maka pemasar harus
mengenal kebutuban konsumen dengan baik, mengembangkan produk yang
cocok, serta menetapkan ha~ga, distribusi dan promosi d~ngan tetap.
2.3. Konscp Pcmasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa pencapatan sasarart orga111sas1
tergantung pada penentuan kebutuhan dan keingin~n pasar sasaran dan
penyampaian keruasan yang didambakan itu lebih efektif daa efisien
dibandingkan pesaing. Kons-:p pemasaran adalah filosofi yang menantang konsep-
konscp tcrdahulu. Dasar-dasarnya di ;iptakan pada pertcgahan tahun 50-an
Menurul Koller dan Susanlu (1999:26) Konsep berwawasan pemasaran berpendapot bahwa kunci untuk mencapai organisasi terdiri dari penen/uan kebutuhan don keinginan pasar sasaran serta memberikan kepua.1w1 yang diinginkan secara lehih efektif dan ejisien dari pada saingannya.
Konsep Lerwawasan pemasaran ini telah dinyatakan dalam banyak cara :
I. Memenuhi kebutuhan dengan menenguntungkan
2. Temuan keinginan dar. penuhilah
3. Cintailah pelanggan bukr,i; produknya
4. Partner terpercaya dalam transportasi
5. Rumah belanja keluarga
Theodore Levill (dalam Kotler clan Susanto 1999:26), menarik perbandingan
antara konsep penjualan dan konsep pen1asaran :
Menjual memusatkan pada kebutuhan pemasaran pada kebutuhan pembeli. MeJ?jual terutama mementingkan kebutuhan penjual untuk menukar produknya mery'adi uang tunai; pemasaran mementingkan gagasan unil!k memenuhi kebc1tuha11 pelanggan dengan produk dan segala yang berkaitan dengar. meYJciptakan, memberikan serta akhimya menggunakan produk ilu.
Konsep penjualan memandang mulai dari dalarn ke luar, nrnlai dengan pabrik,
memusatkan perhatian pada produl·. yang ada dan membutuhkan penjualan serta
promosi besar-besaran untuk menghasilkan penjualan ym1g menguntungkan.
Konsep berwawasan pemasaran mulai dari luar ke c\a lam, mu lai dengan pasar
yang didefinisikan dengan baik, memusatkan perhatian pada kebutuhan
pelanggan, mengkoordinir semua kegiatan yang bersangkutan de!1gan pelanggm1
dan menghasilkai1 keuntungan melalui kepuasan pela•1ggan.
Titik Pu sat
Pabrik
Pasar Sasaran
Pu sat Sa saran Tujuan Pcrhatian _______ _J-------------
Kcuntungar1 Me/alui --.~ 1>roduk Mcnjual clan Mcmpromosikan
Konscp Penjualan Volu1ne Penjualan ----____ .:._____ ~
Kcbutuhan Pemasaran Pelanggan Terkoordinir
I(onsep Pen1asaran
Keuntungan Melalui Kepuasan Pelanggan
L--------ik===================================~·----=-===·======"
Gmnbar 1. Perbandingan Konsep Pemasaran Dengan Konsep Penjualan
Menerapkan konsep pemasB.ran berarti lebih oari sekedar merepons hasrat
atau kebutuhan jelas yang diungkapkan konsumen. Perusahaan yang clidorong
oleh konsumen (customer driven companies) meneliti konsurnen saat ini untuk
mempelajari hasrat merek.a, memperoleh ide produk dan layanan barn, dan
menguji usulan pengembangan pr:idL1k baru. Pemasaran yang didorong oleh
konsumen .tahu apa yang mere!rn butuhkan. Dalam banyak kast:o, konsurnen tidak
tahu apa yang mereka butuhkan yang jelas kebutuh,m akan muncul ketika
konsumen tahu apa yang mereka butuhkan. Situasi lersebut membutuhkan
pemasaran yang mendoroug konsumen (costumer drivinE marketing) memahami
k.:butuhan konsumen deng::m lebih baik bahkan bila dibandingkan dengan
pernahaman konsumen terhaoap mereka sendiri serta menGiptakan produk dan
Jasa yang akan memuaskau kebutuhan yang ada dan kebutuhan akan datang yang
tersembunyi.
2A. Promosi
lstilah promosi banyak climiikan sebagai upaya mcmbujuk orang untuk
menerima produk, konsep, dan gaga3an. Strategi pr0mosi berarti sehuah progran1
tcrkcndali dan tcrpadu dari 111c1odc komunikasi dan material yang dirancang untuk
mcnghadirkan pcrusahaan dan produk-produknya kepada calon konsumen;
menyampaikan ciri-ciri produk yang memuaskm: kebutuban untuk mendorong
pcqjualm1 yang pada akhitnya mcmheri kontribm;i kine1ja jangka panjang pada
kinerja laba jangka panjang. Pengembangan strat<)gi promosi yang efektif sangat
bcrgantung pacla sebcrapa baik perusahuan melakukan tahap-tahap awal clalam
mdakukan proses manajemcn pemasaran, khususnya yang berhubungan clcngan
pemahaman perilaku konsurnen, segmentasi pasar, analisa persaingan, penetapan
pasar Si'Sa:·au clan pcnentuan posisi procluk (B<JJ1d, et all: 2000:).
Menurut Boyd, et all, (2000:26) Suatu perusahaan m.engembm1gkan progr=
pemasarannya melalui pe11ggunaan:
1. Jklan adalah bentuk presentasi dan promosi gaga~an barang dan jasa non
pribadi yang di bayar oleh sponsor terteD>u
2. Penjualan perorangan adalah suatu proses memban•cu clan membuj uk satu atau
lebih calon konsumen uutuk membeli barang atau jasa atau be11indak sesuai
;de horlentu Jengan menggunak'ln presentasi oral (komunika.si tatap muka)
3. Promosi penjualan adalah inscatif yang di rancang untuk mendorong
pembelian atau penjualan sebuah pr0duk, biasanya untuk jangka pajang.
4. Hubungan masyarakat adalah ctimulasi pemoayaran yang tidak di bayar dan
non pribadi atas sebuah produk, jasa atau unit bisf'is c!engan menghasilkan
berita-berita 1.nenarik tentang hal tersebut atau presentasi yang di sukai tetang
hal tersebut di .media.
2.4.l. Proses Komunilrn~Ji
Menurut Boyd, et all, ('.!000:66) sebelum menentukan promosi sebuah produk
clan jasa, harus di pahami terlebih dahulu mengenai proses komunikasi, di mana
unsur-unsur terpentingnya adalah :
1. Sumber (source) : Penyampai komunikasi
2. Pesan (message): Sekumpulan simbol-simbol
3. Media (medium) : Saluran komunikasi
4. Penerima (receiver) (pendc:ngz,.r/pemirsa sasaran
5. Tanggapan (response) (sekum11ulan reaksi).
Dalam Gambar 2 beriku< ini akan dijelaskan secara rincl mengenai hubungan
unsi.:r-unsur proses komunikasi diatas .
-----------------------------------
Sumbcr (Pengirim)
Pesan yang diinginkdn
Membcri Sandi
Pcngiriinan pesar.
, __ __,_ ..
Umpan Balik
Tanggapan (Perubahan, Tindakan dan atau sikap)
Media (Saluran)
Pesan Diterin1a ( dalam pikiran)
-,Pene1jen1ahan \pesan
,--Pcsan
~iterima
------
~-----------------------
Oambar 2. Proses Komunikasi
Bcrdasarkan Gambc;r :C di atas, simbol-simbol lersebut (pesan-pesan)
disalurkan melalui berbagai saluran atau media kcpada pemirsa sasaran. Setelah
rnenerima pe:>an ini, pc:mirsa han1s mengubah simboi (kata-kata ~llau gambar) ke
dalam sebuah ide atau konsep untuk melahirkan pengertian dari komunikasi
lersebut. Aktivitas ini disdmi penerjemahan pesan (decoding). Agar komunikasi
pemasaran efektif, proses encoding barns sama dengan proses decoding. Sumber
clapat menyampaikan kode dan penerima bisa mene1jemahkan haaya bila masing-
masing memahaminya berdasarkan pengalaman, pengalaman clari pesan pengirim
Jan penerima harus berh1mpang-tindih agar penyampaian pesan dapat efektif.
Proses komunikasi di akhiri dengan umpan balik evaluasi atas reaksi pernirsa
terhadap pengiriman pesan.
2.4.2. Tah'lp-Tahap Dalam Mengembangkan Promosi
Terdapat perbedaan antara iklan. penjualan pribadi, promosi, dan publisitas
atau hubungan masyarakat, masing-rnasing dengan kekuatan dan kelemahan
unik···Y" sendiri, sangatlah sulit untuk mengembanglom bauran promosi yang
efektif. Untuk rnembantu tugas ini, kebanyakan perumhaan mengikuti proses
keputusan enam tahap, yang akan dijabarkan dalam Gambar 3 berikut ini:
c=g:nentukan Tnjuan-Tujuan Prn1~~si I
L c-·
Meraneang Pesan ~==1
Memilih Salurvn ===i
Menentukan Tujuan-Tujuan P~~~_°._~
L_ Memilih Bauran Promosi ---J
L_ Mengevaluasi l'Iasilny;;-= J ~--------------
Garnbar 3. Tahap-Tahap Keputusan Untuk Mengembaegkan Bauran Promosi
1. .V!enetapkan Tujuan Promosi
Perubahan penjualan dan pangsa pasar sering digunakan sebagai tujuan
prornosi, tapi ital tersebut adalah fungsi dari keseluruhan program pemasaran
bukan hanya promosi. Pengecualian te1jadi ketika promosi membutuhkan
respon segera seperti iklan surat langsung, kupon, dan katalog. Sasaran
promosi yang dapat di terima berasal dari analisa situasi dan meliputi empat
komponen kunGi:
1. Pernyataan yang mendefinisikan tentang pemirsa sasaran
b. Pernyataan tentang bagaimana beberapa aspek dari persepsi sikap atau
perilaku scharusnya berubah
c. Pernyataan tentang seberapa cepat perubahan itu seharusnya terjadi
d. Pernyataan tentang tcntang tingkat perubahan yaag diinginkan.
2. Merancang Pesan
Menyiapkan pesan yang sukses merupakan hal yang sulit, karena
begitu banvak cara yang dipcrlukan untuk menyusunnya. dengan demikian
kcbcradaan pcsan-pesan yang baik adalah penting. Sctiap pesan melibatkan
sponsor atau nama mcrek, yang pada dasarnya bersifat informatif, setiap pesan
secara langsung atau tidak Jangsung mengajurkan bcbcrapa perubahan oleh
pcnfr·sa yang pada dasarnya bcrsifat persuasif.
3. Memilih Saluran Konrnnikasi
Seleksi saluran adalah proses dalam pengcmhangan promos1 yang
mcliputi tiga tahap, yaitu:
a. Pemasaran memutuskan unsur-w1sur promosi mana yang akan digunakan
peril<Ianan, penjualan pribadi, promosi penjualan, atau publisitas.
b. Mereka memilih aktivitas-aktivitas spesifik dalam setiap unsur. Dalam
periklanan, ini mencakup mempertimbangkan media scperti TV, radio,
surat kabar. majalah atau pap:m iklar,. Promosi penjualan konsumen bisa
terdiri dari kupon, sampel gratis atau premium.
c. Setiap aktivitas mcreka harus rnemutuskan sarana spesifik mana yang bisa
C!1gunakan; misalnya, dalan periklanan perlu dilakukan pemilihan acara
TV atau radio, sernentara dalam promosi penjualan. mereka harus
memutuskan spesifikasi kupon :1ilainya, nkuran dan warna, bentuk pesan,
dan bagaimana cara menyampaikannya.
4. Menyiapkan Anggarm~ Promosi
Beberapa metodc: pe11etapan m1ggaran promosi yaitu sebagai berikut:
a. Metode Persentase F'e1•jualan (percetage of sales) adalah salah satu
anggaran promosi tahun ini sebagai persentase dari perkiraan penjualan
lahun ini Melalui pendekatan ini, pe11junlan rnenentukan aktivitas promosi
versus rcncana untuk mcncapai beberapa tujuan penjualan yang diiginkm1.
Meskipim tidak logis, metode ini mempunyai beberapa keunggulan yaitu,
ini mudah dihitung dan rcndah risikonya karena pengeluaran dikaitkm1
de11gan penjualan.
b. Metode Dapat Terjangkau (affordable) anggaran didasarkan pada premis
bahwa seluruh pengeluaran yang dibutuhkan, sepe1ii biaya prodc1ksi, biaya
personil, dan lain sebagainya adalah biaya yang mula-mula muncul dan
promosi mcnerima sisanya.
c. Metode Paritas Kompetitif (competitive parity) mcnet~.pkan tingkat
pengeluaran promcsi sama dengan pangsa pasar perusahaan atau lebih
besar jika ada c1paya-upaya yang sedang dilakulrnn untuk meningkatkan
pangsa pasar.
cl. Metode Tujuan Dan Tugas (objective and task) menghinclari sebagian
besar dari kesalahan yang melekat dalam pendekataa "Atas Bawah (lop
down)" metode iui ada12.h pendekatan yang paling populcr yang digunakan
oleh pengiklan besar. Metode ini pada dasarnya rnencakup tiga langkah,
yaitu :
(I) Medefinisikan tujuan prornosional se-spesifik rnungkm
(2) Stralegi clan tugas-t•1gas spesifik yang dibutuhkan untuk mernenuhi
tujuan itu
(3) Mempcrkirakan biaya dari pelaksanaan tuga:;-tugas clan anggarannya.
5. Memilih Bauran Promosi
Merancang baura11 promosi merupakan hal yeng rumit karena unsur
unsurnya berinteraksi. Faktor-faktor yang secara iuas raenentukan keefektifan
dari unsur-unsur bauran yaitu:
a. Tujuan clan sumber claya perusahaan relatif terhactap tujuan clan sumber
claya para pesaingnya mernpengaruhi struktur baurnn promosi. misalnya,
suatu perusahaan cle11gan sasaran pertumbuhan penjualan yang tinggi
nyaris dipaksa untuk mengeluarkan lebih banyak uang pacla bauran
prornosinya clan akan meneka:•kan iklan clan promosi penjualan. Situasi
yang sarna te1jadi pada proszdnr barang-be.ra11g inclustri yang rnngat
rnenganclalkan penjualan pribadi untuk para pengguna akhir. Bauran
-pi·ornosi juga clipengaruhi okh jumlah surnberclaya yang acla. Perusahaan
kecil dan barn berdiii ter;tama perusah<1an-perusahaan yang menjual
barang-barang industri cenderung sangat bergantung pada wakil-wakil
penjual yang bekerja berdasarkan komisi. Pernsahaan barang-barang
konsumen tertentu membelanjakan sebagiaa besar sumberdayanya pada
iklan, di1knti oleh promosi penjualan, penjualan pribadi, dan publisitas.
Perusahan barang industri biasanya membelm~akan sebagim1 besar dari
dana itu untuk penjualan pribadi, diikuti oleh iklan, publisitas, dan
promosi penjualan.
b. Pcrubahan dalam daur hidup produk (product's t!fi; cycle) mempengaruhi
pengalokasian dari sumberdaya promosi da!am bauran pt"masaran. Barang··
barang konsumen, iklan dan promosi penj ualan itu penting selmna tahap
perkenalan dan pad,1 awal tahap pertumbuhan untuk meneiptakan
kesadaran dan mcndorong percobaan. St'tclah itu, pada tahap
perturnbuhan, belanja iklan terns rnernbengkak dalam rangka membangun
\oyalitas merek. Bagi kebanyakan produk, kepentingan prornosi penjualan
rneningkat dalarn tahap kedewasaan, ketika sebuab upaya dilakukan
dengan penatam1. Tahap penurunm1, perusabaan, mengeluarkan sedikit
sumberdaya promosi. Promosi penjualan kemungkinan menjadi unsur
dominan dalam baurar1 promosi pada tahap ini.
c. Pe1iimbangan dari karaterisitik pasar (market characteristics) produk
adalah penting. Apabila tergetnya adalah pasar yang luas tersebar, maka
penggunaan iklar. seeara besar-besaran merupakan tindakan yang
ekonomis. Jika pasar sasaran untuk bmang industri adalah kecil dan
terkonsentrasi secara geografis, maka penjualan pribadi adalah unsur
bauran promosi yang paling murah, yang memberikan penjualan rata-rata
yang sangat besar.
d. Posisi dalam proses keputusan pembt:rian (position in the purchase
decision process) konsumen juga mempengaruhi bauran promosi. lklan
sangat penting pada tahap-tahap awal. Iklan bermanfaat untuk membangun
kesadaran dan memberikan informasi yang dibutuhkan konsumen untuk
mengambil keputusnn pembelia'1, tetapi l>:urang efektif dibandingkan
penjualan pribadi dalam rnengubah sikap atau perilaku. Penjualan pribadi
lebih pen:uasif dan cenderung memilih peril:iku pembeli, tcrutama pada
tahap percobaan dan pcngadopsian proses difusi. Evaluasi dan kenyakinan
sangat dipengaruhi Dleil konmnikasi dari mulut kc rnulut dari sumber
sumber yoing bisa di percaya.
c. lJ nsur-unsur bauran pcmasaran harus beke1ja sama untuk mencapai tujuan
pemasaran dan tujuan perusahaan. Oleh karena itu, para pemas.w
scbaiknya mengcmbangkan dan mengelola bc:ur:m promosi, hanya telah
mempertimbangkan unsur-unsur lain di dalam bauran pemasaran. Kita
telah membahas bagaimana komponen produk rnempengaruhi
pengalokasian swnberdaya di antma bauran promosi. Selain itu,
perusahaan harus mempertunbangkan unsur-unsur penetapan harga dan
distribusi. Penetapan harga bisa membantu mcmbentuk persepsi mutu
konsumen dan merupakan t:nsur penting cialam rnenciptakan marjin dari
mana dana promosi berasal. Strategi-strategi distribusi dapat pula
mempengaruhi pengE.lokasian sumberdaya promosi. Umumnya semakin
kompleks jaringan distribusi pr0duk, semakin besar kebutuhan terhadap
1K:njuala:i pribadi nntuk mengembangkan d311 mempertahankan
perusahaan penjual-ulang.
6. Ev1luasi Hasil
lni mencakup upaya meni.:mukan apakah tujua:-i dari aktivitas pro111os1
telah tercapai, biasanya rnelalui riset pemasaran. Misalnya dalan1
mengiklankaJJ produk rumah tangga konsumen baru, perusahaan bisa
melakukan smvei tclepon setelah :rnmpanye promosi dijalankan untuk
mcndcsain p-.:riode waktu yang bertujuan menentukan npakah sasaran dari
mengbasilkan tingkat kesadaran tertentu dalam anggota-ru1ggota pemirsa
sasaran tclah tr~rcapai. Selanjntnya survei itu bisa menentnkan bcrapa persen
yang telah mencoba mcrck itu dan dari persentase .itu berapa banyak yang
membeli produ1< sebanynk dua atau tiga kali, dengan cara tersebut, manajemen
bisa memperuleh informasi tentang hubungan dari percobaan/kesadaran. Saat
pada kondisi seperti itu, manajemen seharusnya mempe1timbangkan dengan
serius upaya mengeluarkan dana tambahan untuk rneningkatkan kesadaran.
Penelitian bisa juga mt>mberikan wawasan penting tentang apakah perusahaan
mencapai tujuan distribusinya.
2.5. Harga
Barga adaJah jumlai1 nang (ditambah beberapa barang kalau memungkinkan)
y2ng dibutuhkan untuk mendapalkan sejumlah kombinasi dari barang beserta
pelayanannya (Swastha, 1984: 14 7). Harga adalah nilai barang/jasa yang di ukur
de·1gan sejumlah uang di mana berdasarkan nilai tersebut seseorang/perusahaan
berseclia melepaskan barang/jasa yang dimiliki kepacla pihak lain (Nitisemito :
1993 :55). Fancly ~2000: 151) bahwa clari sudut konstimen harga seringkali
cligunakan sebagai inclikator nilai bilamana harga tersebut clihubungkan clengan
manfaat yang dira;akan ata~ suatu barang clan jasa.
Harga merupal·an satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan
penerimaan penjualan yang akan mempengaruhi tingkm penjualan, tingkat
keuntungan, se1,a market share yan6 clapat di capai oleh pernsahaan. Peranan
harga sangat penting terutarna untuk rnenjaga dan rneningkatkan posisi
perusahaan di pasar, yang tercermin dalam market share perusahaan, di samping
itu harga juga mempunyai p·3ranan penting untuk meniagkatkan penjualan dan
keuntungan perusahaan (Assauri, 2004:223).
2.5.1. Pcnctapan Harga
Penetapan harga sela.lu menjacli masalah bagi setiap perusahaan brena
penetapan harga ini bukanlah kekuasaan atau kewenangan yang mutlak clari
seorang pengusaha. Pcranan pen~tapan ha!ga akan menjacli sangat pentirig
terutama pacla keadaan persaingan yang semakin tajam clan perkembangan
permintaan yang terbatas. Peranan harga sangat penting tenrtama untuk menjaga
clan meningkatkan posisi perusahaan di pasar, yang tercennin clalam market share
perusahaan, di samping untuk men:ngkatkan penjualan d&n keuntungan
perusahaan (Assami, 2000:223-224)
Penetapan harga perlu memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, baik langsung maupun tidak langsung. Faktor yang
mcmpengaruhi secara langsung, adalah harga bahan-baku, biaya produksi, biaya
pemasaran, adanya peraturan pemerintah, dan faktor lainnya. Faktor yang tidak
langsung, namun era!: hubungannya d'ilam penetapan harga, adalah harga produk
sejenis yang di jual oleh para pesaing, pengaruh harga terhadap hubungan antara
produk substitusi dan produk komplementer, serta i;otongnn (discount) untuk para
penyalur dan konsurnen.
2.5.2. Tu,juan Penetapan Hnrga
Tujuan pcnctapan htt1·ga pcrlu ditentukan terlcb;h dahulu, agar tujuan
pcrusahaan tcrcapai. Hai ini penting, karena tujuan perusahaan merupakan dasar
atau pedoman bagi perusahaar, dalam menjalankan kegiatan pernasaran, te1masuk
kebijakan pcnctapan harga. Ada beberapa tujuan penetapan harga yang diambil
(Asswri, 2000:224-227) yaitu:
1. Memperoleh laba yang maksimum.
2. lvlendapatkan, mempertahankan clan rnemperbaiki ma;·ke1 share
3. Memerah pasar (mernperoleh keuntungan dari bersedianya pembcli membayar
dengan harga yang lebih tinggi dari pembeli yang lain).
4. Mencapai tingkat basil penerimaan penjualan maksimum
5. Mencapai keuntungan ya:1g ditargetkan.
6. Mempromosikan produk.
2.5.3. Proscdur Pcnctapan Harga
Menetapkan harga jua1 produk, suatu perusahaan harus memperhatikan
bcrbagai pihak, amara lain konsumcn akhir, pcnyalur, pesaing, pensuplai dana,
para pekerja, dan pemcrintah. Hal ini perlu diperhatikan, karena tingkat harga
tidak terlepas dari daya beli konsumen, reaksi para pesaing, jenis produk dan
elastisitas permintaan serta tingkat keu11tungan perusahaan. Setelah ditentukan
tujuan penetapan harga, maka pcrlu dipelajari. prosedur penetapan harga; yaitu
oricntasi biaya, orientasi pcnnintaan, dan orientasi persaingan (Assauri, 2000:227-
230 clan Sigit, 1992:38-39)
I. Penetapan Barga Dengan Orientasi Biaya
l'ada umumnya daiam pcnctapan harga, segala biaya turnt diperhitungkan,
termasuk pula biaya overhead. Penetapan harga ini dapat dilakukan dengan
cara:
a. Penctapan harga secarn mark-up (mark-up pricing;.
b. Pcnetap:m harga dcnga.n "cost plus" (cost plus pricing).
c. Penetapan harga sasaran (target pricing).
2. Penetapan Barga Dengan Orienta~i Permiutaan
Penetapan harga dengan cara ini didasarkan pada persepsi konsumen dan
intensilas permintaan yang lebih ditekankan dari faktor biaya. Terdapat
ueberapa je11is strategi harga ;1:mg didasarkan pada orientasi permintaan ini,
yaitu:
a. Penetapan terhadap suatc1 pwduk harga herdasarkan persepsi atau
penilaian konsumen (perceived value pricing).
b. Penetapa11 harga dengan cara d;skriminasi atau diferensiasi harga (demand
d!!Jerenti:Jl pricing).
3. Pcnetapan f~farga Dc11gan Orientasi Persaingan
Pe1«etapan liarga ini membutuhkan analisis dan pengkajian tentang
harga yang ditetapkan oleh para pesaing. Harga yang ditetapkan para pesaing
perlu dipe1iimbangkan lialam penetapan harga dari prvduk yang dihasilkan
perusahaan. T erdapat dua jenis penetapJn, harga dalam hal ini, Yaitu:
a. Penetapan harga berasarkan tingkat harga •.·ata-rata i11dustri yang terdapat/
yang ditetapkan pada saat itu (going rate pricing). Penetapan harga seperti
ini dilakiikan de1:gan alasan sebagai berikut:
(I). ·rcrusahaan mengalami kesukaran untuk mengukur biaya, sehingga
sulit untuk mcncntukan harga yang wajar.
(2). Kcsulitan pcrusahaan untuk mengctahui reaksi dari pma pembeli dan
saingan terhadap perbedaan harga di pa~ar.
(3). Pandangan bahwa daripada mengganggu keseimbangan harga di
pasar, Jebih ba'k mengikuti harga yang berlaku di pasar itu.
b. Penetapan harga tender atau pelelangan (sealed·l>1d pricing). 1-larga
pcnawaran yang dit<:tapkan lliqjukan dalarn sarnpul terl.utup, sedanglrnn
pcmbeli dapat mcmilih penjual yang dianggapnya mempunyai harga yang
rendah dengan sptsifikasi yang diharapkannya.
2.5.4. Strategi Potongan Harga
Potongan harga sering digunakan oleh perusahaan uutuk meningkatkan
jumlah penjualan dan basil pencrimaan penjualan serta market share perusahaan.
Menurut Sigit (1992:41), ada beberapa macam potongan harga yang ditetapkan
diantaranya yaitu:
I. Potongan Dagang atau Potongan Fungsional (trade or fimgsional discounts)
adalah potongan yang di berikan kepada µenyalur.
2. Potongan Kuantitas (quantity discounts) adalah potongan yang diberikan
kcpada pembeli karena membeli dalam kuantitas tertentu.
3. Potongan Tunai (cash discounts) adalah potongan yang diberikan kepada
penbeli karena mcmbayar tunai.
4. Potongan Order-Dini (ear!v-·order discounts) adalah potongan yang diberikan
kepada pembeli ·karena order· (pesan)-nya masih dini.
5. Potongan Kelonipok (group discounts) adalah potongan yang diberikan
kcp<:.da pembeli yang di himpun dalam kelompok.
6. Potongan Pcnuh Muatan adalah (c-1 discounts) adalal; singkatan car load.
Pcmbeli di bcri potongan apabila membeli barang penuh daJ.run satu muatan.
2.6. Merck (Brand)
Menurut Kottler (1987:440) memandang mcrek sebagai bagian intrinsik dari
produk yang bersangkutan don pembcrian merek dapat menambah nilai produk
itu. Merck adalah nama, istilah, tanda atau lambing dan kombinasi dari Jua atau
lebih 1•11sm tersebut. vanrr dimaksudlrnn 11nt11k me1widentifib,ilrnn (hnrmw ntnn
jasa) dari seorang pcnjual a!au kelompok penjual dan yang rnfembedakannya dari
produk saingan. Monurut Assauri (2000:204) penentuan merek dagang dari
produk yang dipasarkan merupakan salah satu teknik dari kebijakan produk yang
mendasari str&tegi pemasaran. Hal ini karena merek dagang itu hendaklah mudah
di ingat, mudah di baca, dan mudah dibedakan. Kegiatar, rnernperkenalkan dan
mempopulerkan mcrek dagang suatu produk merupakan syarnt untuk berhasilnya
perusahaan memasarkan produk tersebut. Usaha untuk rnemilih merek dagang
yang tepat, sangat erat hulmngannya dengan strategi prornosi penjualan dan
pcngc.mtsan (packaging).
Menurut Saladin dan Oesman ( 1994: 141) ada beberapa kriteria merek yang
baik yaitu:
1. Singkat dan sederhana.
2. Mudah diucapkan dan di ingat.
3. Mempunyai ci;·i khas d<:n menarik.
4. Serasi dengan pembungkus dan etiketnya.
5. Tidak bersifat cabul atau negatif
6. Memberikan kesan atau image mendalam dalam pandangan masyarakat.
Pemberian merck pada suatu produk dimaksudkan untuk beherapa alasan,
yaitu (Assauri, 2000:205) :
I. Untuk tujuan identifikasi, guna memperrnuda~ penangauan (handling) atau
mencari jejak (tracing) produk yang dipasarkan.
2. Melindungi produk yang unik dari kemungkinan di tirn pesaing.
3. Produscn ingin mcnekankan mutu tertentu yang ditawarkan dan untuk
mempermudah konsumcn menemnkan produk tersebut kembali.
4. Scbagai lanclasan untuk mengaclakan cliferensiasi harga.
Meskipun merek aclalah nama atau tancla, akan tetapi merek mernpunyai arti
yang penting clalam pemasaran, karena mere'< amat efoktif sebagai alat untuk
meningkatkan atau mempertahankan jumlnh penjualan. Hal i.ni dapat diharapkan
apabila konsumcn memperolell kepuasan clari suatu produk tertentu, sehingga
clenga"·-1'"11lberian merek, konsumen clapat mencari clan membeli procluk yang
diinginkannya lcrsebut, karena selalu di ingat oleh konsumen (brand loyalty).
Apabila merck telah di kenal oleh konsumen, maka clapat cliharapkan konsumen
mcmpunyai prcfercnsi alas merck (brand preference) procluk tersebut. Para
produscn 111cnggunaka11 mcrck untuk meyakinkan para ko:1~m111en bahwa suatu
mcrek tcrlentu menunjukkau smnclar kualitas/mutu lertentu, clengan clemikian
cliharapkan clapat cliperoleh .iumlah penjcmlan clan penguasaan (share) pasar yang
stab ii clan jika mungkin dapm lebih besar. Selain itu, merek yang digunakan untuk
rnernbeclakan produk tersebt1t dcngan proJuk saingan yaEg ada, karena seorang
konsumen yang ingin membdi suatu procluk akan selalu mencoba mengenali ciri
ciri clari procluk ~ersebut. Schingga hal ini menunjukkan bahwa merek itu pacla
das'1rnya mempunyai clua fungsi, yaitu:
I. Memuerikan identifikasi terhaclap suatu procluk, sehingga para konsumen
rnengenal merek clagang yang berbecla clengan produk lain.
2. Menarik calon pembeli.
Penggunaan merek dagang untuk produk yang dipasarkan akhir-akhir ini
sangat penting, terutama dikarenakan terdapatnya rnanfaat atau kegunaan dari
penggunaan rnerek tersebut, baik bagi produsen dan penyalur, maupun bagi
konsumen.
I. Manfaat penggunaan me•ek bagi pwdusen adalah:
a. Dasar melakukan identitikasi, sehingga mudah dal:un pen:inganannya dan
pencariannya,
b. Menccgah p~niruan ciri khas dari produk,
c. Mcnunjukkan tarafmulLt tcrtentu alas produk yang ditawarkan,
d. Mernbantu dengan mc:mpermudah konsumen dalarn pencarian produk
yang ter1mkti memuaskan kebutuhan dan keinginannya, clan
c. Sebagai dH8ar untuk membedakan harga dari produk-produknya.
2. Manfaat penggunaan merek bagi penya:•1r adalah: ·
a. Memperrnuclah penanganan produknya,
b. Mcmpermudah mcng•etalmi besarnya penawara11 (pensuplaian)-nya,
c. Mempe1tahrn1kan mutu produknya
d. Membina preferensi pembeli.
3. Manfaat penggunaan 'Tierek bagi konsumen adalah mempermudah
mengidentifikasikan produk yang diinginkannya.
Merek daganis yang digunakrn1 oleh perusahaan dapat dibedakan alas merek
dagang perusahaan (manufacturers brands) dan merek dagang penyalur
(middleman hrands). PaLk~ dasarnya merek dagang perusahaan dapat pula
dibedakan atas 4 macam, yang masing-masing akan diuraikan sebagai berikut:
1. Nama merek untuk produlc te11entu (individual brand names). Maksudnya
adalah narna •nerek yaHg digunakan khusus untuk masing-masing jenis
produk, yang berbeda ciengan jenis produk laiunya.
2. Narna rnerek keluarga perusahaan yang digunakan untuk seluruh produk
secara kolektif (a blanket family names for all pmducts). Malcsudnya adalal1
merek dagang perusahaan yang diberikan adalah san1a untuk seluruh produk
yang dihasilkan perusahaan tersebut.
3. Nama rnerek keluarga yang terpisali untuk seluruh produk (separate family
names for all products). Maksudnya adalah merek yang bcrbeda untuk tiap
tiap kelompok produk yang dihasilkan perusahaan
4. Nama rnerek clagang perusahaan yang clikombinasikan clengan nama rnerek
produk masing-masing (co1npany trade name comhiried with individual
product names).
Pelaksanaannya pada praktik clunia nyata diteinukan keaclaan yang tidak
murni, tetapi kombinasi di antara rnasing-rnasing. Sebagai contoh nama merek
clagang dari produk-produk yang clihasilkan PT Renal menggunakan kombinasi
dari jenis atau macarn yang ketiga dikornrinasikan d"'ngan yang keempat. Nama
merek dagang yang diberikan perusahaan kepada bebcrapa produk yang
dihasilkan, dibedal:an rnenumt kelompok kualitas cingan harga yang berbeda.
Nama-nama rnerek yang digunakan aclalah Rakoll untuk lern yang berkualitas
tinggi, Banteng untuk lem yang berkualitas menengah dan Fox untuk lem yang
berkualitas renclah.
2.7. Kcmasan
Cukup banyak produk fisik yang ditawarkan ke pasar harus dapat dikemas.
Pcngemasan dapal memainkan setuah peran kecil (misal:untuk perangkat keras
yang tidak mahal) atau sebuah peran besar (misal:kosmetik). Menurut Kotler
( 1987 : 457) banyak pcnrn:;ar 111cne111patkan pengemasan sebagai unour kelima
marl:eting-mix, bersama-sama dengan harga, produk, tempat dan promosi.
Namun dcmikian, :;ebagian bcsar pemasar mempcrlakuk<1.11 pengemasan sebagai
~cbuah unsur slr alegi produk. Menurut Swastha (1984: 139) pengemasan
(packaging) dapa1 didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan umum dalam
pc;rcncanaan banmg yang rndibatkan pencntuan desain dan pembuatan bungkus
alau kemasan bagi suatu barang. Mem1rul Kotler (1987 : 457) pe1;gemasan adalah
kegiatan merancang dan memproduksi wadah-kemas otau pembungkus sebuah
produk. Wad ah· kemas atau pembunfkus i,u disehut kemasan. Kemasan itu dapat
mcncakup tiga tingkatan bahan.
, . Kemasan Primer, yang merupakan wadah-kemas yang langsung menyentuh
produk yang be::rsangkutan.
2. Kema~an Sekunder mengacu pada bahan yang melindungi kemasan primer
dan yang dibuang kalau produk itu hendak digunakan.
3. Kemasan Pengiriman mengacu pada pengemasan yang diperlukan untuk
;1enyimpanan, idcntifikasi, atau transporlasi.
4. Label adalah bagian dari kemasan dan merupakan informasi tercctak yang
memuat veterangan mengenai produk yang bersangkutan, yang 1ampak pada
atau bersatu dengan kemasz.n.
Mcnurut Alma (1985: 144-146) scbelum mcnentukan bentuk kemasan ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
I. Sebagai tempat
2. Bentuknya me11arik
3. Dapat melindur.gi produk
4. Praktis
5. Mcnimbulkan harga diri
6. Ketepatan ul\l•.ran
7. Pengangkutan
Sccara tradisional, penge111asan telah diperlakukan scbagai suatu keputusan
pcmasaran yang insidental. Kcputusan mengenai pengemasm1 kebanyakan
diclasarkan pada pertimbangali-pertimbangan biaya clan procl>1ksi fongsi utama
kcmasan ialah scbagai tcmpal pcngisi dan pelindung produk. Akan tctapi, pada
waktu akhir-akhir ini, berbagai macam faktor telah memungkinkan meningkatnya
pcnggunaan pcngemasan sebagai sebuah sarana pernasotran yang penting,
diantaranya :
I. Bagi Pasar Swalayan: Suatu pcningkatan dalam swalayan bcrarii bahwa kini
kemasan harus menjalankan banyak tugas penjualan. Kemasan harus mampu
memikat konsumen, mcmberikan manfaat-manfaat produk, menumbuhkan
keyakinan, dan membuat tnmbuhnya suatu kesan yang segala-galanya
menyenangkan.
2. Bagi Kemakmuran Konsumen: Kemakmuran konwmen yang bertambah
meningkat berarii bahwa konsumen berseclia membayar seclikit !ebih mahal
untuk kemasan yang knnveniensnya, penampilannya, keterandalannya, serta
prestisenya lebih tinggi.
3. Bagi Citra Perusahaan Dan Merek: Perusahaan-perusahaan menyadari bahwa
kemasan yang dirancang dengan baik mempunyai kemampuan untuk secara
serta-mcrta membuat para konsumcn mengenal perusahaan atau merek.
4. Bagi Suatu Pe!uang Inovas1onrd : Pengemasan yang inovatif rfapat membawa
manfaat yang besar bagi produsen.
2.7.1. Politik clan Strategi Kcmasan
Menurut Swastha (1984:140-141) politik dan strategi pengemasan 1111
mcliputi masalah-masalah :
I. i'crubahan Kcmasan
Pada umumnya, i;mna.1emen mempunyai dua alasan untuk
mempe1timbaagkan pcrubahan kemasan bagi barang-barang hasil
produksinya, yaitu, untuk mengatasi penurunan dalam penjualan dan untuk
memperluas pasar dengan memasuki kelompok konsumen yang barn.
Berkenaan dengan itu bagi 111m1~jemen perusahaan perlu untuk memperbaiki
segi-segi yang kurang baik pada pengemasannnya, di samping itu kemasan
barn akan lebih banyak memberikan sumbangan untuk program promosi
perusahaan.
2. Pembungkusan Produk Linr;
Ada perusahaan yang membedakan pengemasan untuk beberapa jenis
barangnya dabm kelompok yang sama, hal ini banyak di jumpai pada
pembungkusan kosmetik, ha! ini di sebut ~ebagai pengemasan kelompok
ljamilly packaging). Penilaian manajemen terhadap pembungkusan kelompok
sama seperti penilaian terhadap merek kelompok. Apabila perusahaan
menambahkan barang baru pada pDduk line yang ada, maka promosinya akan
di lakukan sama seperti pwmosi untuk barang-barang yang sudah ada. Strategi
ini dapal pula di pakai apabila barang baru terscbut mernpunyai kualitas yang
sama baiknya dengan barang yang suda11 ada.
3. l'cngemasan Yang Dapat Digunaka11 Kembali
Stralcgi lain yang perlu dipetiimbanglrn:1 adu.lah penggunaan kembali
kemasan sualu harang (rause packugii';g). Ada perusahaan yang mengambil
slralcgi rcn~.crnasannya adalah agar kcmasan yang di buat dapat dipergunakan
sctclah isinya di nikrnati. St.ratcgi ini dapat meDdorong pembelian berkali-kali.
Akan tetapi terkadang <la.oat te1:jaoi, seseorang sudah membeli berkali-kali
barang yang sama, mercka mendapatkan hadiah karena banyaknya jumlah
konsumsi barnng tersebut, maka konsumen teff.ebut akan berpindah membeli
barang yang sama dari mcrek yang lain dan pengemasan yang lain pula.
4. Pengemasan Ganda.
Terdapat perusahaan yang menggunakan strategi pengemasan ganda, di
mana satu macam kemasan di pakai untuk mengemas beberapa satuan barang
lainnya. Hal ini dapat mendorong penjualan ba.-ang dalam jumlah yang lebih
bcsar. Biasanya pengema.san ganda ini digunakan untuk barang-banng yang
bentuknya kecil. Bag; pedagang pengecer, ha! ini sangat rnenguntungkan
karena akar• rnembantu mempermudah pemindahan barang dan memperkecil
ongkosnya
2.7.2. Pcngcmbangan Scbuah Pcngemasan
Menurut Kottler (1937.60) pengembangan sebuah ken-.asan yang efektif
untuk sebuah produk barn memerlukan sejumlah besar keputusan. Hal yang harus
menjadi perhatian dalam sebuah pengembangan kemasan yang efektif bagi produk
baru ad al ah :
I. l\1enetapkan Konsep Pengemasan.
Konsep pengemasar1 adalah suatu ketetapan yang pada dasarnya kemasan
itu apa atau apa yang seharu:mya bisa dilakukan oleh kemasan itu untuk
produk lerlenlu. Kcputus,m lentang unsur-unsur spcsifik kemasan harus di
ambil ukuran, bentuk, b:ih2n, warna, ti~ks, serla tanda-mcrek. Bcraneka ragam
unsur-unsur t:Jrsebut harus di buat serasi untuk memperbesar nilai tambah bagi
para konsumen clan 111enu1\jang posisi serta strategi pemasaran bagi produk itu.
K(;masan harus konsisten dcngan stratcgi periklanan, strategi penetapan harga,
strategi distribusi, serla strategi-strategi pemasaran lainnya.
Biasanya perusah2an me111pe1iimbangkan beberapa alternatif dcsain
kemasan untuk sebuah produk barn. Memilih ke11iasan yang paling efektif,
perusahaan barns menentukan alternatif-altematif desain tersebut melalui
sejumlah pengujian, diantarnnya :
a. Uji rekayasa dilakukan untuk memastikan ':-ahwa kemasan itu berada
dalam keadaan normal.
b. Uji visual dijalankan untuk memastikan bahwa tulisannya dapat di baca
dan warnanya serasi.
c. Uji dealer dimaksudkan untuk memastikan bahwa di mata para dealer,
kemasan itu atraktif Jan mudar. ditangani.
d. Uji konsumen dilakukan untuk memastikan bahwa cfari para konsurnen di
peroleh t:mggapan yang menyenangkan.
Setelah memilih dB.n mcmpcrkenalkan kemB.san, pemsahaan hams secara
teratur mengevaiuasi kembali kemasan tersebut untuk memastikan bahwa.
ken.asan tersebut masih tetap efektif. Mer1ghadapi pembanan preferensi
konsumen dan kemajuan teknologi, evaluasi kembali sangatlah penting
artinya, pada saat di mana pembahan lingkungan terjadi dengan cepat seperti
sekarang ini, · kebanyabu1. perusahaan hams mfnilai kembali pengemasan
mereka sctiap d11a atau 1;g,a tahun sekali. Menjaga sebuah kcmasan tetap up
to-date biasanya hanya mernerlukan perubalian-perubahan kecil tetapi
dilakukan secara teratur mengubah dengan demikian "halusnya" sehingga
tidak di ketahui oleh harnpir sernua konsumen. Pcrubahan-perubahan
pengemasan · tcrtentu mclitatkan keputusan-keputusan yang rumit, tindakan
tindakan yang drastis, serta biaya dan resiko yang tinggi.
2. Biaya Tetap
Biaya tetap merupakan sebuah pertimbangan yang penting dalam
pengemasan. Pengembangan pengemasan yang efektif Lmtuk seburh produk
bisa menelan biaya yang besar dan membutuhkan waktu lama. Mengganti
dengan sebuah kemasan barn bisa menghabiskan jutaan dollar, sedangkan
untuk men1cimplemenlasi sebuah disain kemasan baru diperlukan waktu
beberapa tahun. Pernasar harus mernbandingkan biaya pengernasan dengan
persepsi konsnrnen lerhadap nilai-tambah dari pengemac;an itu, juga terhadap
peran pengernasun dulaff1 membantu tercarainyu :;asaran pemasaran.
Pengarnbilan keputus111 mengenai pengemEsan, perusahaan hams pula
mernberikan perhatian tcrhadap sernakin bertambahnya rnasalah-masalah
tentang pengemasan yang muncul di kalangan masyarakat dan hams
mcngambil keputusan-kepulusan yang melayani kepemingan-kepentingan
masyarakat danjuga pdanggan langsung serta sasaran pernsahaan.
2.d. Diversifikasi Produk
Divcrsifikasi produk dilakukan ok'1 suatu f>crnsahaan sebagai akibat
dilaksanakannya pengembangan prndu1<, sementara produk lama secara ekonomis
rnasih dapat dipertahankan. Stratt"gi ini diperlukan juga dalam raogka memperoleh
kcuntungan yang lcbih besar dari suatu jenis produk tertentu dengan
mengorbankan keunlunga:1 dari jenis produk yang lain. Tujuan utama diversifikasi
produk adalah penyebaran risiko, ke1Eungkinan kerugian yang diderita produk
tertcnlu clapat cli1.utupi atau di kompensasi clari kemungkinan keuntungan yang
lebih besar pada produk lainnya (Assauri, 2004:218).
Umumnya perusahaan berusaha untuk menaikkan penjualan dengan cara
mengembangkan produk barn untuk pasar-pasar ywg barn sehingga terdapat
bermacam-macam procluk yang di procluksi pernsahaan. Seorang produsen
senantiasa menghaJ'lpi risi ko bahwa karena perubahan-perubahan mode clan
pernbahan-perubahan dalam selera konsumen, sehingga produsen tidak dapat
menjual produk-produk tertemu. Semakin sering/ban:rak melakukan diversifikasi
produk maka akan semakin mengurangi resiko demikian yang akan dihadapinya.
Akhirnya dapat dikemukakan bahwa produk-produk baru memajukan
pertumbuhan, yang kerapkali merupakan sasaran tersencliri dan menambahkan
penggunaan kapasitas perusahaan beseria sumberdaya finansial dan man power
nya.
Terdapat beberapa pertirnbangan dalam mengaciakan diversifikasi procluk
oleh suatu perusaiiaan, yaitu:
1. Perusahaan-perusa)}aan yang n~encapai sukses secara komtan mencari produk
produk yang dapat mtmarik pembeli-pembeli barn seningga dcngan demikian
menciplakan pasar-pasar baru dan m~ngurangi resiko apabila di produksi
produk-produk dengan dsoriimen terbatas (a narrow prod,,ict fine).
2. Adanya lcknologi haru menciptakan kesempatan untuk menghasilkan produk
yang hanya clapat mendatangkan hasil keuntungan )'ang lebih baik.
3. Adanya unsur :iinergi, di mana penambahan produk barn yang lain akan
menimbulkan besarnya biaya tetap per unit akan mennrun atan lebih rendah.
4. Adanya kegiatan dalam pengembangan produk yang dapat menghasilkan atau
menemuku1 produk baru.
Pelaksanaan strategi di\'ersifikasi produk membutJJhkan adanya penelitian
yang '11endalam mengenai tiap produJ.: yang akan di produksi, sehingga diperoleh
keyakinan akan dapat cliperolehnya tingkat keuntungan yang diharaplrnn. Kadang-
kadang perusahaan dapat meneruskan produk yang telah ada, tetapi di lain pihak
clapat pula menghentikan produksi procluk tertentu, agar keuntungan perusahaan
dapat ditingkatkao. Menurut Winardi (1992:7) diversifikasi procluk akan berhasil
scbagai suafu kcbijaksanaai: apabila produk-procluk barn clapat berhubungan
clengan produk-produk yang sudah ada terlebih dahulu dan apabila terdapat usaha
yang terns menerus untuk meniaclakan produk-produk yang: sudah "usang" atau
yang tidak menguntungkan lagi
2,9, Pcnclitian T•,rdahulu
Setelah pcnulis melakukan penelusuran literatur akhirnya penulis
mendapatkan sebuah litermur yang berupa µeneliti:m Tesis yang be1:judul
"Pengarnh Pclaksanaan Bauran Pemas:•ran Terhadap J(,~putusan Pembelian
Konsurnen Pada lndustri Jamu di Banda Aceh" oleh Rusydi (2003). Penelitian ini
rnenjadi rujukan bagi pcnulis karena karakteristik poduk yang di teliti tidak
rnemiliki perbedaan yang signifikan, pcrbedaannva hanya terktak pada istilahnya
Sf\ja dan dalam penelitiannya Rusydi juga menggunakan metode analisis yang
sanm dengan pem~lis yaitu analisis kordasi rank spearmen Jan analisis jalur (path
analysis). Pemilihan variabcl pun tidak jauh berbeda, masih memiliki kaitan
dengan variabel yang diteliti oieh penulis.
Dalam penelitian Tesis Rusydi (2003) menyebutkan hahwa, produk (X 1),
har6a (X2) dan promosi (X3) secai·a penghitungan statistik bepengaruh nyata
terhadap keputusan pembelian konsumen seclangkan tempat (X,1) secara statistik
berpengaruh ticlak nyata lerhadap keputusan pembelian konsmnen.
Hasil dari penclitian tersebut adalah:
I. Produk
Melalui penghitungan koefisien jalur, produk memiliki pengaruh positif
terhadap kepuh1san pembelian jan,u adalah sebesar 0.4'.52748188 atau sebesar
45.27 persen. Melalui Lllat ana!isi> jalur total pengaruh variabel produk
tehadap kepntusan pembelian jamu adalah sebes~r 19.98 persen.
2. Harga
Melalui penghitungan koefisien jalur, harga memiliki pengaruh positif
terhadap keputusan pembdian jamu adalah scbesar 0332348555 atau sebesar
33.23 persen. Melalui a:at analisis jalur total pengarub variabel harga terhadap
kcputusan p~mbelian jamu adalah sebesar 9.12 persen.
3. Promosi
Mclalui rcnghitungan kqcli:;icn jalur. promosi n1emiliki pengaruh positif
tcrhadap kcputusan pembelian jamu adalah sebernr 0.529537183 atau sebesar
52.95 persen. Melalui alat analisis jalur total pengaruh variabel promosi
tehadap keputman pembclianjamu adalah sebesar 23.16 persen.
4. Saluran distribusi
Melalui penghitungan koefisien jalur, distribusi memiliki pcngaruh positif
terhadap keputusan pembelian jamu adalah sebesar 0.050155609 atau sebesar
5.01 perscn. Melalui alat anali:;is jalur total pengarub variabel distribusi
tehadap keputusan pembelian jamu adalah sebesar I.00 persen.
2.10. Kcrangka Pcmikiran
PT Mahkota Dewa Indonesia ( MDI ) yang bergerak dalarn pengcmbangan
clan penjualan obat-obatan her:ial ~dmsusnya Mahkota Dewa ini selain menjual
Juga membLtka klinik herbal. PT Mahkota Dewa Indonesia dalam
mendistribusikan produk-produknya dengan menggunakan si.stem .fi"anc'ishe atau
lebih sering di kenal orang di Indonesia dengan sistern waralaba. Hal ini
111e111ungkinkan PT Mahkota Dewa Indonesia dapat berada di bdahan Indonesia
rnana pun tanpa l•arus mengeluarkan dana oleh karena itu klinik herbal dan
penjualan produk herbal PT MDI saat ini sudah ada di b0berapa tempat di Jakarta
(b1 bcberapa berada di daernh.
Dctcrminan timbulnya tingkat penjualan obat herbal Mahkota Dewa ini
tcntunya tidaklah jauh berbcda dari produk-produk yang 1ainnya yaitu terkait
dengan bauran remasaran yang mcl iputi harga, produk, promosi dan saluran
distribusi selain itu konsep ;ierilaku konsmnen, kepuasan konsumen dan
prcfcrensi konsumen pun mcnjadi alasan konsumen untuk memilih produk herbal
Mahkota Dewa tersebut. Pada penelitian ini peneliti tidak akan mengambil
keseluruha11nya, peneliti hanya akan mengambil beberapa diantaranya yaitu,
mengenm unsur bauran pemasaran yang terkait dengan foktor promosi, harga,
mcrek, kemasan dan diversifikasi produk clalam mempengaruhi tingkat pen,iualan
obat herbal Mahko1a Dewa.
Alat analisa yang digunakan oleh penulis adalah menggunakan analisis
Korelasi Rank Spearmen yang berfungsi untuk mengukur derajat hubungan dua
variabel dalam sk.ala ordinal cinn An~li<;:i<:: T~lnr r110111-.alro1-, 11nt11t· ."" ..... 1:1,..,....i- i..~----
besar pengaruh langsung antara variabel Indep~ndent (prornosi X1, harga X2,
merck X3, kemasan X4, dan diversifikasi produk Xs) terhadap varia.bel Dependent
(Y) clan pcngaruh tidak langsur,g antar variabcl Independent (X1, X2, X3, X4, dan
X5) terhadap variabel Dependent (Y), S·~lain itu Analisis Jalur yang merupakan
basil pcnarikan skala dari data ordinal ke data interval ini dilakukan untuk seliap
item per variabel (Rasyicl : 1994). Akhir dari penelitian ini adalah untuk melihat
besarnya pengaruh promosi, harga, merek, kemasan dan diversifikasi produk
dalam mempengaruhi tingkat penjualc.n obat herbal Mahkota Dewa pada klinik
herbal pusat Mahkota Dewa Ny. Ning Harmanto Rawa badak Utara, Jakmta
Utara.
l\1ahkota D-e\v.==1 c-:-r:~~~hal ~ -
IK HERBAL PUSAT MAllKOTA DEW/~] Y :-JING llARM~NTO RAWA BADAK
UTARA .JAKARTA UTARA
•--.---C ~1 ___ r_.,,,,,, """ "T """~" ,.,, --:i .---*~---
Pron1osi J .. <11-----.i>j1>~j __ r_r~·o~d-ul_<_~r-------tL1..,·I_•_rg_• __ ~
r I Merck]-<!., •
Diversifikasi Prociuk
t
,---1(-o-rclasi Rank Spcar1ncn
L_ Analisis Path (Analisis .Jah1r)
. t --·----l'ingkat Pcnjunlnn Obat J-lcrhal rvlahkotu D·~}Vfl J
pndn l(linik flcrhnl Pus.it iVlahkotn Dewa Ny Ning l-lflrn1anto [<rnva B~tclnk Utara Jal\.arta Utara
~---------
Gambar 4. Kcranglrn Pemikiran
BABUI
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi <lan Waktu Penclitian
Penelitian ini dilaksanaka:-1 di Klinik Herbal Pusat Mahkota Dewa NY. Ning
Harmanto Rawa badak Utarn Jakarta Utara. Penenturn1 lokasi penelitian ini di
pilih secara sengaja (p11171osive) dengan alasan Klin'.k herbal Pusat Mahkota Dewa
Ny. Ning Ha:rnanto Rawa badak Utarn Jakarta Utara yang berada dibawah PT.
Mahkot1a Dewr. Indonesia Jakarta memberikan layatrn.n pengobatan dan
konsultasi kesehatan juga mcrupakan anak perusahaan prodmen obat-obatan
herbal yang saat ini sudah e;ukup bcrkembang pcsat. Hal ini menarik perhatian
pcncliti untuk mcnganalisa 'ejaah mana faktor promosi, harga, rnerek, kemasilll
clan diversifikasi produk clalum mempengaruhi tingkat penjualan obat herbal
Mahkota Dcwa diklinik Herbal Pusat Mahkota Dcwa Ny Ning Harmanto. Adapun
penulis melaksanakan penelitian selama 1 bulan lt;rhitung dari tanggal 1 Juli-30
Juli 2005.
3.2. Pcmhatasa;1 Masalah
Pcneliti memhatasi jumlab faktor yang akrn1 di teliti yaitu hanya pada
beberapa unsur bauran pemasaran saja yaitu faktor promo;;i, ,merck, harga,
kemasiln clan diversifikasi produk. Pemilihan varibel ini berclasarkan pada
referensi hasil penelitian tcsis Rusydi (2003) mengenai pengaa1h pelaksanailll
hauran pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen pa<la i11clustri jamu di
Banda Acch. Hasil dari penelitian tersebut menyebutkan bahwa prod:ik
memberikan pengaruh 19,98 persen, Harga memberi\.an pengaruh 8,53 persen,
Promosi memberikan pengaruh 28,60 persen clan distr;busi mernberikan pengaruh
hanya 1,00 persen. Hasil penelitian ini ternyata membuktikan bahwa clistribusi
tidak memberikan pengaruh signifikan terhaclap keputusan pembelian konsumen
pada industri jair.u di Banda Aceh.
3.3. Hipotcsis l'enclitian
Hipotesis yang akan di l\ji dalam penelitian ini adalah "terdapat pengaruh
positif promosi, barga, merek, kemasun dan cliversifikasi produk dalam
mempengaruhi tingkat penjualan obat herbal Mahkota Dewa pacla klinik Herbal
Pusat Mal1kota Delva Ny. NingHarmanto".
3.4. Mctodc Pcngumpulau Data
Data yang digunakan dalam proses penelitian a<lala11 primer clan sekunder.
Data primer di peroleh 111e1'1lui wawancara kepada pasien Klinik Herbal Pusat
Mahkota Dewa ·Ny Ning: Hannanto Rawa Baclak Utara Jakarta Utara clengan
menggunakan wawancara terstruktur. Data sekuncler di clapat clari tinjauan pustaka
clan instansi terkait
3.5. Populasi d.an Samplil1g
Populasi yang akan di tcliti adalah pasien klinik herbal Mahkota Dewa yang
datang ke klinik obat herbal. Jumlah pa~ien yang datang pada bulan Juni 2005
adalah sebanyak 501 pasien.
Penentuan ukuran sampel di hitung dengan menggnnakan rumus Slovin
dalam (Umar : 2002 ), yaitu :
N n=
1 +Ne'
Keterangan :
n -- Ukuran Sampel
N Ukuran Populasi
c2 = Nihi kritis (batas ketcli'ian) yang di inginkan (persen kelonggaran
ketidaktclitian kareua kesalatan pengambilan sampel)
Menurut penghitungan penentuan ukuran sampel d0ngan menggunakan
rum us Slovin dengan nilai kritis sebesar 10 pe:-sen, di dapat jumlah responden
yang akan di teliti yaitu sebanyak 83 responden. Pengambilan sampel dilakukan
dcngan cara sengaja (Pw71o~ive) karena seluruh ;:iasien yang berobat ke klinik
herbal diberikan obat yang mengandung bahan dasar dari Mahkota Dewa.
3.6. Mctode Analisis Data
Data yani:; telah terkumpul di analisa den£;>ll1 menggunakan Runms Ko~·elasi
1. Korclasi Rank Spcarmen
Fungsi dmi rumus ini adalah untuk rnengukur ,forajat hubungan dua
variabcl dalam skala ordirml. Spcsifikasi dari p;:nggunaan rumus ini adalah :
a. Mempunyai keampuhan yang sama dengan korelasi pearson.
b. Nilai koefisien antara -1 dan + 1.
c. Skala ukurnya paling sedikit dalarn bentuk ordinal
Rumus :
Untuk rank kembar yang cukup banyak
r~~'+Iy:-Ic1; Cvixi·IYi
Nilai L J'..~ dan I y~ dipc1\1leh dengan perumusan sebagai berikut:
- n 1_, d '\' 2 _ n3 -n T J - .< an L..., y - -- · - y
12 12 -- .
Dan nilai Tx yang termasuk ry dirumuskan t1erdasarkan formula
Keterangan :
-
t 3 -t t 3 -t - -clan Ty="'--
12 L..., 12
t = Banyak kembaran data x = Variabel yang rr.ernpengaruhi y V f!fiabel yang terpengaruh n .Tumlah Respm1den Tx Simbol untuk mengkonversi nilai X Ty = Sirnbol unl'lk inengkonversi nilai Y d; = Selisih Rangking X dengan Rangking Y
--1 _J
2. Analisis Jalur ( Path Analysis ) digunakan untuk melihat berapa besar
pengm·uh langsuPg antara variabel Independent (Promos1 X1. Merck X2. Harga
X3, Kemasan X4• dan Diversifikasi Prociuk X5) terhadap Variabel Dependent
(Y) dan peng:.ruh tidak langsung antar variabel lndepcndent (X 1. X3. X3• X4.
dan X5) terhadap variabel Dependent (Y). Selain itu Analisis .lalur yang
merupakan basil penarii<an skala dari data ordinal ke d1.ta interval ini
dilakukan untuk setiap item per variabel (Al-Rasyid: 1994), Model hubungan
antar variabel yang ingin uianalisis (gambar 5).
Py
rx X5 I ---~
Gambar 5,Model HubungaP Antar Variabel
l(eterangan : X 1 = Promosi X3 = Harga X3 = Merek X4 = Kemasan
· X5 = Diversifikasi Prociuk
E = Variabel Galm Baku PyXi =Parameter Struktural yang menunjukkan besarnya pcngaruh Xi
te~hadap Y, dimana i = I, 2, 3, 4 dan 5 PyE =Parameter struktural yang menunjukkan besarnya pengaruh
variabel lain (E) terhadap Y
Melihat diagram jalur tersebut maka dapat diartikan bahwa:
I. Hubungan antara X,, X2, X3,X4, Xsmem•ju Y merurakan hubungan kausal.
2. Hubungan antar X1. X2, X3 ,X.i, X5 merupakan hubungan korelasional
Hipotesis pada penelitian ini adalah promosi, merek, harga, divcrsifikasi
produk dan kcmasan mcmpengaruhi tingkat renjualan obat herbal Mahkota Oewa
pacla klinik herbal. Mcnurut Al-Rasyicl ( 1993 :7), Pcrsamaa:1 strukturalny'.l aclalah:
Y = P,,, X1 + Pyx2 X2 + PyxJ X3 +Pyx4X., +Pyxs Xs +o
Matriks korclasi antar variabcl:
rx1x2
R=
Matriks korclasi antar variabel cksogen
x .
. I l'X1x2
y
Menghitung matriks invers dari matriks korelasi m1tar variabel eksogen R1-1
R -1 I =
~,
I
c
J ./
Menghitung seluruh koefesienjalur PyX;, I= I, 2, 3, 4 ......... .K mclalui rumus
Pyx;
(c11 C1k ~ C12 I
Pyx; R1· C22 C2k C1K
=
l ryxk J Koefisien yang menyatakan determinasi mtal Variable X terhadap V Variable Y
Pengujian koefisien jalur secara ·simultan
Formula pengujian :
F = (n-k -kl)Ry' X1.X2.X3.X4 X 5
k(l)Ry2 .X,X, X 3 X 4 X 5
Dalam hal ini k = .>
Kaid ah keputusan :
,db = (k;n - k - 1)
.Jilrn F hitung 2:. F o.t (k;n-k-1) -- tolak Ho
F hitHPg < F o.t (k;n-k-1) -- lcrima Ho
(Tolak Ho bcra1ii variabel Xi,X2, X3, X4, Xs sccara t;imultan berpengaruh
terhadap Variabcl Y).
l'cngujian koclisicn jalur sccara pcrsial
I-Io : Pyxi = 0
I lo: l'yxi =.el'
Formula pcngujian hipotesis
l; = PyX;
.. ~ __ c,_-_R-yX-1x_2._ ... _ .. _ ... _ .. Xk)C1~-(n-k-1)
Ketcrangan : = 1,2,3, 4 dan 5
t = mengikuti t- student dcngan derajat bebas (dfJ n- !<-I Py Xi =Parameter Struktural yang menunjukkan b1~sarnya pengaruh
Xi terhadap Y, dimana i = 1,2,3, 4 dan 5 n = Banyaknya jurnlah respondcn k = Banyaknya variabel idenpcnden dalam struktur yang di uji
Keputusan
.Jika ti 2:: to,10 (n-k-1)-> sig11ifikan (tolak Ho)
.Jik<. < lo.1orn-k-l) ->non signifikan (tcri<na Ho)
Menghitung kocfo~ien jalur pengaruh variabel lain Pyx:
Menghitung pengaruh persial X1. X2, X3. X4 dan Xs terhadap, Y yaitu:
I. pengaruh langstmg: Y (-Xi-7 Y = (Pyxi)(PyXi)
2. Pengaruh tidak Jangsung: Y ~Xi QXJ.-> Y = (Fyxi) (rXjXj)(Pyx.'l
Proses perhitungan ten,ehut diatas dilakukan dcngan mcnggunal:an program
komputer SPSS atau Statistical Package.for Social Sciences ver. {,under Windows
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 Sc,iarah Pcrusahaan
Berawal dari usaha sekelompok ibu rumah tangga dalam KW1 (Kelompok
Wanita Tani) Bunga Lili, yang didirikan pada tan'.1gal I November 1999 dengan
menanam tanaman 0bat di sekitar rumah masing-masing serta mengolahnya
mcnjadi produk obat tradisional. Usaha ini berlanjut hingga perkembangan produk
obat dari herbal sernakin pc·sat dan kc,lutuhan akan tanaman obat semakin terasa
di mata masyarakat karcna manfaat dari tanaman obat bisa memberikan
pcnyernbuhan altcrnati I' sclain Jl'cngobatan med is yang biasa dianjurkan olch
doktcr.
Seiring dengan be1jalannya waktu, Ny. Ni1-,g Harmanto merasa perlu
rnelakukan pcnanganan secara profesional dalam m~njalankan bisnis pengolal1an
dan produksi tanaman obat maka pada tanggal I .Tanuari 2003 secara rcsrni di
bcntuk suatu badan usaha PT Mahkota Dewa Indonesia (MDI) ~.ebagai wadah
organisasi dan kegiatan operasional yang berkantor di .Talan Gaharu AA I, Rawa
Badak Utara Jakarta Utara. Perusal1aan ini bergerak di bidang pelayanan
kesehatan dan penyedia konsultasi mengenai pengobatan dan obat herbal
Misi PT. Mahkota Dewa Mernberikan pelayanan yang terbaik di bidang
pcngobatan alternatif.
4.3. Struktur Organisasi \>erusahar:n
-: Presiden Dire ktur
.• I Apoteker }--·-I
Clinic Tradisional ] Operational
Klinik Outlet Konsultasi Finance Call Produ.::tion dispatcher Warehouse Database Distribution
. Mitra Tani& Mitra Produks General /dfaii
Proc!uction Research Marketing Mitra Usaha Clinic Franchise Hosoital Plar,
Gamhar 6. Struktur Organisasi PerusaJrnan
Penjelasan pada gambar struktur organisasi diatas:
I. Direktur Utann : Fung~>i dari jabatan ini adalah memunpm secara tidak
langsung opcrasional perusahaan dan bertanggung jawab penuh terhadap
kinet:ja perusahaan.
2. Apoteker: memiliki fungsi yang sama pada jabatan apoteker pada sebuah
institusi aj'otik sebagai peracik obat-obatan.
3. klinik Tradisional: klinik ini hanya ada 2 tempat di Jakarta dan I tempat di
Jogjakarta. Fungsi kli11ik tradisional ini adalah memberikan pelayanan secara
langsung kepada masyarakat (berupa penjualan obat herbal, konsultasi
dewa. Klinik tradisional ini·di pimpin oluil seorang kepala klinik yang masing
masing di tunjuk lansung oleh Direktur Utama
4. Operasional: fongsi dari bagian ini adalah bertanggung jawal:> penuh terhadap
mitra tani dan mitra produksi, te1:jaminnya distribusi obat herbal, keuangan
perusahaan
5. Pemasaran I Research Dev: fungsi dari bagian ini adalah be~tanggung jawab
penuh terhadap penclitian obat, pemasaran obat herbal dengan cara mencari
dan membina mitra usaha jega mengukuti beberap event pameran yang
berkaitan dengan pertanian dun kesehatan dan beberapa cara lainnya, seperti
mdalui beberapa acara di radio dan beberapa majalah scrta membuat
perencanaan untuk pernbuatan rumah sakit.
4.4. Karyawan
Staff yang mcmbantu ataupun yang terjun langsung dalam memberikan
pelayanan pada klinil' telah di didik dan dikembangkan untuk menjadi penyelia
konsultasi secara professional PT MDI juga melakukan pc!atihan secara periodik
dan berkala untuL selalu melakukan S)suatu yang. lebih baik dalam memberikan
pelayanan kepada rnasyarakat. Karyawan yang bertugas di produksi juga hams
mengikuti aturan yang standard untuk rnenjaga kebersihan se1ia rnutu produk
yang dihasilkan. Prioritas pernilihan karyawan juga di usahakan dari tenaga kerja
rnasyarakat seternpat sehingga usaha 1111 ikut membantu membangun
kesejahteraan lingkungan tempat usaha berada.
4.5. Mitra Pcrusalrnan
Dalam menggalang kerj&sama dari mulai mendapatkan bahan baku sampm
menghasilkan produk jadi dan digunakan oleh konsumen, PT MDI menerapkan
pola ke-mitra-an, tlari mitra tm1i yang menghasilkan bah8n baku, mitra produksi
yang mengerjakm1 bebera;>a produk yang merupakan produk penunjang dari
produk utama sampai dengan mitra usaha ym1g hmgsung berhubungan dengan
konsumen.
Mitra Usalta (Indonesia, Malaysia, Singapura)
' ' ' ' ' ' ' -- ___ I
~·-·-·-·-·-·-·-·-·-·-·-·-·-·-·-·-·-·-·~
'------- ... ' r-------- -------··--- ----------- ---------- -------r ...
' ' ' ' ' ' i i Mitra Tani ' ' ' ' ' ' ' '' ' '' -r-----------------------------~-------------··-----------• I
' ' -----------------------------·----------------------------~
4.5.1. Mitra Usaha
Seiring dengan pengembangan pelayanan kesehatan, PT MDI merasa perlu
membina mitra usaha sebagai networking demi memenuhi kebutuhan masyarakat
luas dan khususnya masyaraka.t daerah. Jenis pelayanan mitra usaha tidak hanya
rnemberikan pelayanan dan penyelia konsultasi yang telah distandartkan clan
menyecliakan produk olahan tanaman obat seba~ai pengobatan alternatif tetapi
juga sebagai mitra ydng memberikan masukan untuk perbaikan lee clepan. PT MDI
meminta para mitra usaha untuk memperlakukan semua pelanggan mereka sama
sepcrti PT MDI memperlakukan me1eka, karena semua mitra usaha merupakan
bagian clari kel uarga besar PT MD I.
4.5.2. Mitra Produksi
PT MDI memberclayakan sumber claya manusta dengan menciptakan clan
rncrnbcrikan peluang ke~ja kcpacla rnasyarakat untuk te1:jun clan berpartisipasi
clalam pengcmbangan bisnis clengan rnenjacli mitra procluksi. Saat ini ja:ingan
rnit~·a procluksi antara Jain berada di OKI Jakarta dan Y ogyakaita (Canclen, Bantu!,
Kumenclaman). Kegiatan yang melibatkan banyak ibu rumah tangga ( sekitar 70
ibu rumah tangga) bertujuan supaya bisa rnemberikan lahan pekerjmm kepada
mereka clan menamhah penghasilan demi untuk rnensejahterakan keluarganya.
Pengolahan bahan mentah sampai bahan setengah jadi standart kualitasnya
ditentukan oleh PT MDI karena akan sangat mempengaruhi mutu clan kualitas
procluk akhir yang dihasilkan. Sentuhan <1wal sampai menjadi produk yang siap di
4.5.3. Mitra Tam
Untuk menjaga mutu clan menclapatkan pPsokan yang pasti serta harga yang
te1jaga, PT MDI mernbuat kc~ia sama clerrgan petam se1ernp:Jt, karena ini sangat
menclukung kegiatan pertan;an masyarakat setempat clan kepastrnn menyalurkan
procluk. 111creka kepacla PT MDI. Beberapa peijanjian sudah di buat untuk
mendukung ke1ja sama ini, dari petam di daerah Sumatra Utara, Sukabumi,
Malimping sampai dacrah Yugyakarta clan sckitamya.
4.6. Klinik Tradisinnal
Pcncrimaan masyarakat ya1;g positif ticlak hanya bcrasal dan Indonesia saja,
bebcrapa produk !Jahkan clibvwa ke manrca negara secm\1 perorangan (misal:
Malaysia clan Singapura). Pcngembangan produk di tamba!1 infommsi tentang
bacyaknya kesernbuhan yang di alan:i penderita, menclorong perusahaan
mendirikan Klinik Traclisional yang bertujuan memberikan konsultasi clan
pelayanan informasi tentang tanaman obat clan manfaatnya bagi masyarakat. PT
MDI telah membangun clan membuka klinik tradisional Mahkota Dewa yang
pcrcsmian klinik telah clilaknkan pacla tanggal 3 November 2002 b<Crtempat di JI.
Soka 88-16, Rawa Baclak Utam Jakarta Utara. Tujum1 utama mendirikan klinik
adalah memberikan pelayana11 secara intensif kepada rnasyarakat dengan
memberikan jasa konsultasi terhadap penderita penyakit, menerangkan kegunaan
tanamm1 obat serta khasiatnya terhadap suatu penyakit serta menyebarluaskan
kegunaan dan potensi tanaman obat sebagai pengobatan alternatif kepada
nusyarakal I uas.
PT MDI juga rnelakukan pendataan dan selalu memoniloring proses
penyembuhan pasicn, dalarn ha! ini PT MDI dibantu tidak hanya oleh staff yang
berlugas di klinik namun juga oleh para mitra usaha. lnformasi yang diberikan
tidak hanyii sebalas dalam pelayanan klinik saja, narnun jug,1 s11clah menyediakan
situs web yang bisa di.:ikses selama 24 jam fwww.ma 11k_o1ndcMa.cmrr.). Perusahaan
PT MDI juga mencrima korespondensi yang ber]rnilan dengan pelayanan dan
produk yang dihasilkan. Selanjulnya PT MDI juga akan rncngembangkan klinik
ini bersama mitra usaha tcrpilih untuk lebih mendekat!c«n pelayanan kepada
penclerita pcnyakil atau yaug membutuhkan pelayanan kesebatan serta rnembuat
suatu pusat informasi tcrpadu mengcnai pengobatan tradisional uncuk membantu
sctiap orang yang rnenginginkan informasi mengenai pengobatan.
4. 7. Prociuk Mahl<ota Dcwa
Prociuk Mahlwta Dewa aclalah. obat herbal yang didalamnya terkandung
unsur Mahkota Dewa. Ada b'.'!berapa produk obat herbai Mahkota Dewa (Phaleria
Macrocarpa) yang mengadung unsur Mahkota Dewa diantaranya adalah :
1. Kapsul Mahkota Dew1
2. Ekstrak Madf
3. Made II (M1de Super)
4. Made Ill (lnst:m Brilliaet)
5. Minyak Made
6. Minyak Gosok Made
7. Minyak Urut Made
8. Shampoo Snadewa
9. Lulur Made
I 0. Bedak Mahkota Dewa
11. Teh Celup Mashiwa
12. Madu Mahkota Dewa
13. Kecap Made
14. Racikan Made
15. Racikan Cangkang Made
(Untuk keterangan !ebih lcngkap rnengenai produk obat herbal Mahkota Dewa ini,
akan dilctakku1 pada Lampiran)
4.8. Rcncana kc Dcpan
Pcrbailkan mutu, fokus produk dan Quality c,1ntrol setiap proses menjadi
tujuan utarna Jari pengcmbangan perus1haan. Pengernbangan market di dalam
clan di luar nege1i menjadi pemikiran berikutnya serta rencana pengembangan
pe!ayanan kesehatan melalui :anaman obat dengan membangnn Rumah Sakit
dengan pengobatan tra<lisional. Beherapa procluk yang berkaitan dengan menjaga
kesehatan yang bisa diker.1bangkan menjadi produk masal clan bisa dipasarkan
sebagai obat suplemen tradisional dan ada produk khusus yang ditujukan ke
prnyembuhan penyakit yanf, penanganan pasarnya harus spesial.
Pengadaan bahan balm juga menjadi perhatian percti 11g karena ini yang
menjamin ketersed;nan prodl1k. Pendekatan dengan para petani tradisional serta
mitra tani perlu dipertimbangkan untuk kelangsungan supply dari bahan baku.
lkatan ke1:jasama antara PT MDI dcngan mitra tani se.1ak awal dipersiapkan
dengan baik agar tidak ada permainai, harga oleh pusar. Tanggapm1 masyaralrnt
terhadap pengobatan altematif sangat menggembira!rnn clan banyak pihak yang
mulai mengkonsumsi obat-obatan herbal sebagai pengganti altematif dari obat
modern.
BAB V
BASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Gambaran Umum Pasieu Klinik Herbal PT MDJ
Peda penelitian ini dilakukan penyebaran kuisioner terhadap g:; responden
yang be,robat pada klinik herbal Mahkota Dewa Ny Ning Harmanto yang terletak
di JI. Soka BB-16, Nyiur Melambr.ii II Rawa Badak Utara-Jak&rta Utara.
5.1.J. Usia Responden
lkrikut ini aclalah Tabel yang mernaparkan data tentang 11sia konsurnen yang
rncmbcli obal herbal M<il1kola Dcwa pacla klinik herbal pusal Mahkota Dewa Ny.
Ning Harrnanto
Tabcl 1. f'crscntasc Usia Rcspoudcn
NO Umur Jumlah
l <20 Tahun I }. 21 - 30 Tahun 20 -3 30-40 Tahun 38 4 > 40 Tahun 24
Jumlah 83 ~------
---
--
--
-
-
Persentase _ __(jl_ersen
45.78 28.92 - --100 -
__ 2~~~0
o . _,
-------
Berdasarkan data yang terdapat pacla Tabel 1 di .atas, terlihat bahwa
konsumen obat herbal Mahkota Dewa yang membeli di klinik herbal, sebagian
besar ko1::-:-:.1r:,:cn yang berumur an'ara 1Jmur 30-40 tahun ada 45.78 persen (38
orang),konsumen yang berusia diatas 40 tahun be1~umlah 28.92 persen (24 orang),
pas1en yang berumur antara 21 .. JO tahun 24. l 0 persen (20 orang) dan yang
• • I"\ r. ' ,
Berdasarkan urutan terscbut clapat dikatakan konsumen yang rnengkonsumsi
obat herbal Mahkota Dewa cli dom:nasi oleh pasien yang mernang secara tingkat
usia sudah clalam tahap rawari penyakit dan sudah memahami betul arti
pentingnya kesehatan.
5.1.2 .. Jenis Pekerjaan
Berikut ini aclalah Tabel yrmg memaparkan data tentang jenis peke1jaan
pasien yang berobat clan memnkonsumsi obat herbal Mahkota Dewa pada klinik
herbal pusat Mahkota Dewa Ny. Ning Harrnanto
Tabel 2. Perscntase Jenis Pckerjaan Responclen
NO Jenis Pekcr.iaau Jumlah
Pegawai Nqieri_ _ 12 _ ...... _2 _____ . __ Plj;\awai Swasta 34
3 Wirausaha I Pcdagang l 6 1----
4 !bu Rumah Ta1~g~'1_1 _" _____ 1_7 __ _ 5 Dan Lain · Lain 4
-· ---t
Jumlah 83
Persentase (pcrsenL
14.46 ------------40.96 - ------·----19.28 20.48 4.82 100
Berclasarkan data yang clis<ljikan clalam Tabel 2 di atas terclapat 40.96 persen
(34 orang) aclalah se bagai pegawai swasta, 20,48 persen (17 orang) pasien sebagai
ibu rumah tangga, 19.28 persen (6 orang) ;1asien sebagai wirausaha/pedagang,
14.46 persen (12 orang) pasien s-:bagai pegawai negeri clan 4.82. persea ( 4 orang )
peke1jaanya adalah lain-lain.
Peke1jaan sebagian besar konsumen obat herbal Mahkota Dcwa yang menjadi
pasien di klinik herbal pusat. Mahkota Dewa adalah pegawai swasta yang di ikuti
oleh icu rumah tangga. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen yang paling
banyak mengambil kepL1tusan dalam melakukan pembelian produk obat herbal
Mahkota Dewa adalah 1Jegaw2.i swasta dan ibu rumah tangga.
5.1.3. Tingkat Pcndidikan Terakhir
Berikut in! adalah Tabel yang me111aparkan data tentang tingkat pendidikan
terakhir konsumcn yang membeli obat herbal Mahkota Dewa pada klinik herbal
pusat Mahkota Dewa Ny. Ning Harmanto
Tabcl 3. Perscntase Tingkat Pcndidikan Tenikhir Rcsponden
I NO Tingkat Pendidikan
1 SMP I Sederajatnya 2 SMA I Sedera\atnya 3 Dii.:iloma 4 Smjana 5 Dan Lain -- Lain
.Jumlah 83
Frekuensi
6 ' I
27 j 14 I 33 I 3 J
I
'Persentase (pcrsen)
7.23 32.53 ---------·-16.87 --39.76 3.61
100
Berdasarkan data yang disajikan clalam Tabel 3 terclapat 7.2~ persen (6 orang)
pasien penclidikany1 aclalah SMP/Secle.rnjatnya, 32.53 persen (27 orang) pasien
pencliclikannya aclalah SMA/Seclerajatnya, 16.87 persen (14 orang) pasien
pemiiclikannya adalah Diplom2., 39.76 persen (33 orang) pasien pendidikannya
adalah Smjana dan 3.61 perse1' (3 orang) pendidibnnya di bawah
SMP/sederajatnya atau bahkan ticlak berpenclidikan.
Konsumen yang paling banyak clalam mengkonsumsi obat herbal Mahkota
Dewa yang menjacli pasien di klinik herbal aclalah berpendidikan terakhir pada
tingkat Smjana yaitu 39, 76 persen (33 orang) clan diikuti oleh yang berpendidikan
terakhir SMA/Seclerajatnya 32. 53 persen (27 orang), ha! ini berarti clalam
mengkonsumsi obat herbal Mabkota Dewa tidak terkait pada tingkat pendiclikan,
narnun ini menanclakan bahwa ;nformasi mengenai manfaal dan kegunaan obal
herbal ticlak hanya dikuasai oleh orang yang L·erpencliclikan tinggi s::ija akan tetapi
masyarakat yang berpendicliirnn menengah pun sudah s2dar akan pentingnya
pengobatan herbal bagi kesehatan.
5.1.4. Lama Mcngkonsumsi
Berikul ini adalah Tabel yang memaparkan data tentang lama rnengkonsumsi
konsumen yang membeli obat herbal Mahkota Dewa pada klinik herbal pusat
Mahkcta Dewa Ny. Ning Harmanto.
Tabel 4 Perscntasc Lama Konsumsi Responden
NO Tingkat Lama Konsumsi -- -
I < 4 Buktn -----2 4 - 8 Bnbn 3 8 - 12 Bulan 4 > 12 Bulan
.Jumlah
_ I Frckuensi
-I 62 7
I 5 I 9 ------I 83
f Persentase
___ (~sen) 74.71 8.43 6.02 10.84
100.00
Berdasarkan data Tabel 4 di atas dapat di lihat 74.71 pcrse!1 (62 orang)
konsumen baru mengkonsumsi obat herba~ kurang dari 4 bulan, I 0.84 persen (9
orang) sudah meng!consumsi obat herbal Mabkota Dewa leb;h dari 12 bulan, 8.43
persen (7 orang) sudah mengkonsurnsi selama 4-8 bulan clan 6.02 persen (5 orang)
sudah mengkonsmnoi selama 8-12 bulan.
Konsumen obat herbal Mahkota Dewa y'ang membeli di klinik herbal pusat
Mahkota Dewa Ny Ning Hmmanto sebagian besar belum Jann mcngkonsumsi
obat herbal Mahkota Dewa, konsurnen tersebut sedang dalam tahap
pronyembuh.m, dan konsumen yang sudah lama 111engkonsumsi obat herbal
Mahkota Dewa bera~ti sudah dalam proses pemulihan dan karena menurut para
herbalis di klinik herbal Ny Ning Harmanto, pasien bcrada dalam tahap
penyembuhan adalah antara 3--1 hu!an.
5.2. Pcngaruh Promosi, Hargn, Merck Kcmasan dau Diversifikasi Produk Tcrlrndap Tingkat Pen,jualan Obat Herbal Mahkot Dcwa.
I-Iipotesis yang akan di uji clala111 penelitian ini aclalah "terclapat ptngaruh
positif promosi, merek, kemasan, cliversifikasi produk dan ha~ga clalam
rnempengaruhi tingkat penjualan ob'.lt herbal Mahkota Dewa pada klinik herbal
pusat rnahk0ta: clewa Ny Ning 1-larrnanto Rawa Baclak Utarn, Jabrta Utara".
Adapun pcngt\jian hipotesis pcnelitian ini akan dilakukan Analisis Jalur (Path
Analy.iis). Variabel bebas dalam penelitian ini terdiri dari: promosi (X 1), harga
(X2), rnerek (Xi), kemasan (X,1), diversifikasi produk (X5). Variabel Terikat
(Dependent Variabef) adalah tingkat pengaruh terhadap penjualan obat herbal
Mahkota Dewa (Y), di sa111ping itu pula terdapat variabel re~:idual yang di beri
larnbang (t:). Secara hubungan kausal 111aka bentuk hubungan diagram jalur
sebagaimana di saj1kan pada Gambar 8 di bawah ini :
Promusi 2.6 3226
2.') 8!l96
-0,7 9088 2.29886 (), 0535373
0.461895
Barga
,~005~" 0.726581 v.~~·~-.......__ 0.366 9
~===+ i'~-l\1-e-1~·c-,k~~ 14~~~~--, I ~ o.20944102s / t 0,3066922 /
L . 0.1 - 60244/ ___ Kemasan /
0.2~294 0.421391 /
0.8 7706
Divcrsifikasi Produk
y
,, 0.768807533
Galat Bairn
Gambar 8. Model Hubungan Antar Variabel (clalam angka)
Keterangan : X1 Promosi
=
£
PyXi =
=
Hargn Merek Diversifiknsi Prncluk Kernasan
Variab~l Galat B~ku
Parameter Struktural yang raenunjukkan besarnya pengaruh Xi terhaclap Y, di m~na i = 1, 2, 3, 4 clan 5
Parameter struktural yang menunjukkan besarnya pengaruh
variabel lain (£) terhaclap Y
Dari diagram jalur tersebu1. pacla Garnbar 8. malrn persamaan strukturalnya
aclalah
Nilai koefisien jalur i;ersamaan tersebut di atas, kemudian dilakukan
pengujian signifikansi untuk rnengetahui keberrnaknaan variabel bebas (X;)
mempengaruhi variabel tidak bei:ias (Y), melalui dua langkah pengujian koefisien
jalur, yaitu:
l. Pengujian hipotesis secara simultan
2. Dilakukan pengujian hipotesis secara parsial.
Pcngujian secara simultan oerfungs> menilai kebermaknaan seluruh koefisien
jalur variabcl b"bas tcrlrndap koefisicn jalur variabel J.idak bebas dan pengujian
sccara parsial, me•1ilai kebermaknaan masing - masing koefisien jalur dari
variabel bebas terhadap koefisien jalur dari variabel tidak bebri~•. s.,cara statistik,
clalarn pengujian hipotesis secarn sirnultan oigunakan uji F (Bahren Fisher) dan
uji t-studcnl dilakukan untuk inenguji kebennaknaan hubungan antar variabel
secara parsial.
Berdasarkan hasil analisis · pengujian secara sinultan rnenunjukkan bahwa
variabcl bebas mempengaruhi varibcl tidak bebas artinya; promosi (Xi), harga
(X2), merek (X3), kcmasan (X4) dan diversifikasi prod•.1k (Xs) berpengaruh
terhadap tingkat permintaan ooat herbal. secara sistematis basil pcngujian tersebut
c!irumuskan dalam persamaan berikut :
Y = 0.350535373 Xi + 0.220005954 X2 + 0.209441028 X3 + 0.188360244 X4 +
0.254903294 X5 + 0.768807533 s
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa nilai F Hitimg sebesar
I 0.65466306, sedangkan nil2.i F fabcl (0, !0;8,26) 2,32. ha! ini berarti bahwa
keputusan Ho di tolak (Signifikan). Nilai koefisien determinasi (R2) merupakan
alat untuk rncngetah.ui bcsarnya pcngaruh variabel bebas tcrhaclap variable ticlak
bcbas. Nilai R'= 0.408935. hal· ini bcrarti bahwa tir.gkat pcnjualan obat herbal
Mahkota Dcwa pacla klinik herbal pusat Ny Ning Hmmanto di pcrngaruhi oleh
promosi (X 1), harga (X2), mer~k (X3), kernasan (X4) cian diversifikasi procluk (X5)
scbcsar 40.89 persen seclanglrnn variabel-variabel lainnya yang 1idak Jirnasukkan
clalam variabel penelitian ini, sepcrti unsur perilaku konsun•en, unsur kepuasan
konsurnen clan bebcrapa faklor unsur bauran pernasaran clan beberapa faktor
lannya, merniliki pengaruh scbesar 59.11 pci"scn.
Sccara statistik, basil analisi~; oan pengujian hipotesis secara sirnultan
rnenunjukkan basil yaag signifikan, untuk itu pcrlu Jilaku~rnn pengujian hipotesis
sccarn parsial rnclalui uji t-stt:dcnt, untuk mcngctahui pengaruh rnasing-masing
variable bcbas (X,) tdiadap variable ticlak bebas (Y) clisajikan pacla Tabet 5.
ber'kut ini :
Tabcl 5. llasil Analisis Kocfisicn .Jalur Xi, X2, X3, X4 dan X5 Tcrhadap Y Sccara I>arsial
Pengaruh X 1, X,, X3, X,, Nilai t - hitung Xs Terhadap Y Koefisien
ialur Pengaruh X 1 terhadap Y 0.350535373 4.059 Pengaruh X2 terhaclap Y 0.220005954 2.552 Pengaruh X3 terhruap Y 0.209441028 2. !07
1------· Pengaruh X4 terhadap Y 0.18836024'' 2.311 Pengaruh XS terhadap Y 0.254903294 7.132 Pengaruh c terhaclan Y 0. 7688C7533 .
Keterangan :
t 0.1
1.289 ·-
1.289 ·--1.289
-~-----
K•oputusan Kesimpulan
HO ditolak Si nifikan HO ditolak Si nifikan HO ditolak Si nifikan ·----·· ----+--~~,..-__,
1.2~9 HO ditolak ~gnifikan 1.289 -HQ_d_it_o_lak _2.i_gr:i!_jJkan
·-_____ _,_ ____ _
Variabel Bebas : Promosi (XI), Harga (X2), Mcrek (X3J, Kemasan (X4) clan Diversifikasi Prociuk (XS).
V ariabel Terikat y
E Variabel Oalat Bairn
Berclasarkan data Tabet 5, maka clapat terlihat jelas bahwa promosi (X1),
barga (X2), merek (X3), k-::mas:m ()C1) clan c!iversifikasi procluk (X5) secara
statistik berpengaruh nyata t~rhaclap tingkat penjualan obat herlx'.l Mahkota Dewa.
Infonm:si lebih lengkap mcngcnai tingkat hubungan kausal antar berbagai
variabel clapat clilihat pacla Tabel 6 di bawah ini
Tabel 6. Tmgkat Hubungan Kausal Antar Berbagrni Variabel
Pcngaruh Peng a
i-------..........--· ruh tidak langst.ng
Langsung ·- ---· Sub Ptrscntasc ·:·01a1 Iota! ,_ x, x, x-' x, x., (pcrsen)
x, 12.2875 - 2.29886
x, 4.840262 2.298:!6 -x, 4.386554 2.67323 0.72658
x., 3.547958 -0.709088 0.36679
x, 6.497569 2.9089 OA.6186 -Pcngan:h X1. x?.X~. x~
Pcngnn1~1
2 673226 -0. 709088 2.908896 7.11189 19.4594 15.981
0 726581 0.36679 0.46185(; 3.85409 11.694349 6.738
0.3066922 0.837700 1\.54421 8.93076 6.922
0.306692 0.421391 0.38579 3.933743 3.049
0.837706 0.4213911 =~=-'-7'-'-C='-'-7-'-c-~c--~' ~4.~62~.9_8-'-5 __ I I J.'.'Z;ll ___ '-624 __ dan Xs sccnrn sunultan tc1 l1adap Y
varinbcl r, tcrhadap Y
r n t a 1 ~ 521·1561 40415
76 8807: 59 585
---·· --··--------··--·---- ·-· ----- ---· _______ ,_1_~90264 __ lQOOp_
5.2.1. P~11g-_<lruh Variabel Promosi ( X 1) Terhaclap Y
Berclasarkan Tabel 7 cliketahui bahwa promosi (X1) memiliki pengarub positif
terhaclap tingkat penjualan obat herbal Mahkota Dcwa ldinik l1erbai pusat Ny.
Ning I-larmanto clengan koefisien jalur sebesar 0,350535373 (Tabel 5). Pengaruh
langsung clan ticlak langsung vu,.iabel X1 terhadap Y clapat di lihat pacla Tabel 7:
Tabet 7. Pcngaruli Promosi Tcrhadap Tinglrnt Pcnjualan
NO Pengan1h variabel X1 terhadap Y
I. Pengaruh Langsung X1
Kontr:~X;* I 00%-
12.2875
1 )/total Pengaruh Terhadap
y
(£erse1~-9.523
!-----~------ ----------- -----·· 2. Pengaruh Tidak Langsung
Melalui X2
Melalui X3
Melalui X4
Melalui X5
Pengaruh sub 1otal tidal: langsung X1 terhadap Y
2.29886
2.67 323
-0.'10909
2.9089
7.17189
1.782
2.071
-0.549
2.254
5.558
, ______ P_e_ng_a __ r_uh total X 1_1_e_r1_1a_c1_a_p_Y ______ ~ __ 1_9_~4 __ s_94 ·1 15.0Si-
Dari Tabel 7 di alas diketahui bahwa keLiatan pengarnh promosi (X1)
rncrnbcrikan pengaruh :
I. Secara langsung variabel prornosi rnemberikan pengaruh sebesar 9.523 persen.
Hal ini rncnandakan usaha prornosi yang dilah1kan oleh pt:rusahaan
rnernberikan kontribusi positif dalam mempengamhi tingkat penjualan.
2. Melalni harga (X2) memberikan pengaruh sebesar I. 782 persen. Hal ini
rnenandakan promosi yang sudah dilakukan oleh perusahaan sudah seiring
dengan tingkat nenetapan harga yang ditawarkan oleh perusahaan.
3. Melalui merek (X3) memberikan pengaruh sebesar 2.071 persen. Ternyata
promosi yang dilakukan sudah be;·hasil membentuk in:age rnerek sehirgga
memberikan efek positif dalam rnempengaruhi tingkat penjualan.
4. Melalui kemasan (X4) memberikan pengaruh sebesar -0.549 Persen. Ternyata
. '
melainkan lebih melihat as~ek lain, misalnya: mutu. Semahn banyak
berpromosi yang menonjolkan mas;clah kemasan semakin mengurangi tingkat
penjualan
5. Mclalui cliversifikasi procluk (X5) men,berikan pengaruh sebcsar 2.254 persen.
Ternyata promosi yang :nenyertakan informnsi cliversifikasi procluk
memberikan pengaruh positif dalam mempengaruhi tingkat pe:njualan.
6. Secara total variabel promosi memberikan pengaruh pada tingkat penjualan
obat herbal Mahkota Dewa klinik herbal s~besar 15.081 Persen.
Fakta clari keseluruhan hasil ini di clukung sebuah teori yang clikemukakan oleh:
Kotler (2000:550) bahwa promosi suatu us2ha untuk membujuk,
111c111pcngaruhi, mcngingatkt,n, mcuclorong konsumen membcli serta
mcmposisikan di pasar snsaran.
2 13oyd, et all (2000:65) bahwa istilah promosi banyak cliartikan sebagai upaya
membujuk orang untuk me1:erima produk, konsep, clan gagasan. Strategi
promosi bcrarti sebuah program terkendali clan terpadu dari metode
komunikasi clan material yang di raucang untuk menghaclirkan perusahaan clan
produk-procluknya kepacl8 calon konsumen; menya.mpaikan ciri-ciri produk
yang memuaskan kebutuhan, untuk menclorong penjualB.n yang pada akhirnya
memberi kontribusi kine1ja j angka panj ang pa.Ja kinerj a laba jangka panj ang.
5.2.2. Pengaruh Variabel Harga ( X2) Terhadap Y
~~r-.!asarkal'. Tabel 8 cliketahui bahwa harga (X1) rnemiliki pengaruh
positif terhaclap tingkat penjual.an obat herbal Mahkota Dewa di klinik herbal
pusat Ny Ning Harrnanto dengan koefisien ja!ur sebesar 0,220005954 (Tabel 5).
Pcngaruh langsung dan tidak langsung variabel X2 terhadap Y daprtt di lihat pada
Tabel 8.
Tabel 8. Pengarnh Hargn Tcrhadap Tingkat Pcn,jnalan
,--~~-----,------·----------------------NO Pcngaruh variabcl X2 tcrlrndap Y l<ontribusi (X;* 100%)/Totnl
Pengaruh Terhadap Y ,__ __
1,__ _______________ -+------1-----~(p_e_rs_e~n)~---~
I. Pengaruh Langsung X2 4.840262 3.751
2. P0ngaruh Tidak Langsung
Melalui X1
Melalui X3
Melalui X,1
Melalui X5
Pengaruh sub total tidak !ang~;ung X 2
2.29886
0.726581
0.36679
0.46 I 8S9
tcrhadap Y 3.85409
1.782
0.563
0.284
0.358
2.987
--'---=---.,- -·"'7-c--c- --,c-----l-7'C=~,.---1------------Pcngaruh tot<.! X2 tcrhadap Y 8.694349 6.738
L........---- ----------------- ~---
Dari Tabel 8 di atas diketahui bahwa kekuatan pengaruh harga (X2)
111c111berikan pcngaruh :
I. Secara langsung variabel hai·ga memberikan pengaruh sebesar J.751 persen.
Hal ini menandakan tingkaf penetapan harga yang dilakukan oleh perusahaan
sudah sesuai dengan harnpan konsumen sehingga memberikan kontribusi
positif dalam mempengaruhi tingkat penjualan.
2. Melalui promosi (X1) mernberikan pengaruh sebesar 1.782 persen. Hal ini
menandakan harga yang ditawarkan oleh perusahaau sudah :;eiring dengan
kualitas mutu produk yang ditawarkan perusahaan melalui promosinya.
3. Melalui merek (Xi) memberikan pengaruh sebesar 0.563 persen. Ternyata
merek sehingga membenkan efek positif da1mn mempengaruhi tingkat
pe:1jualan.
4. Melalui kemasan (X4) membccikan pengaruh sebesar 0.284- persen. 1 ernyata
bentuk kemasan yang ditawmkan oleh perusahaan menclap,tt sambutan positif
da.ri konsumen karena bentuk kemasan menambah daya tarik konsumen untuk
memutuskan membeli prnduk herbal Mahkota Dewa pada ti.ngkat harga yang
telah ditetapkan ..
5. Melalui diversifikasi produk (X5) memberikan pengaruh sebesar 0.358 persen.
Ternyata tingkat penetapan harga yang ditawarkan pada diversifikasi produk
obat herbal Mahkota Dewa sudah sesuai dengan harapan konsumen 5ehingga
mcmbcrikan cfek pcsilif cihlrn11111cmpcngaruhi tingkal pcujcml2n.
6. Secara total variabel harga mt:rnberikan pengaruh pada tingkat penjualan obat
herb.ti Mahkot'l Dewa sebesar 6.738 persen
Falda ini mendukung teori yang <likernukakan oleh :
1. Sukirno (2000: 15), bahwa harga tinggi .nengurang! permintaan dan makin
renclah harga makin banyak permintaan.
2. Fancly ( 2000: 151) bahwa dari sudut konsumen har ga seringkali digunakan
sebagai indikator nilai bilarnana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat
yang dirasakan atas suatu barang dan jasa.
5.2.3. Pengaruh Variabel Merck ( X3) Terhadap Y
Berdasarkan Tabd 9 diketahui bahwa merek (X3) memiliki pengaruh positif
terhadap tingkat penjualan obat herbal Mahkota Dewa klinik herbal pusat Ny
Ning Harman to dengan koefisien jalur sebesar 0,209441028 (Ta be I 5). Pengaruh
langsung dan tidak langsung variabel X3 terhadap Y dapat di lihat pada Tabel 9.
Tabel '\ Pengaruh Merck Terhadap Tinglrnt Penjualan
NO Pengaruh variabc! X.1 tcrhadnp Y Kontribusi (X;* I OOpersen)/tutal Pengaruh 'ferhadap Y
!persen) ·-----· ·---··
I. Pengaruh Langsung X3 4.386554 3.399
·-2. Pengaruh Tidak Lang.sung
Melalui X, 2.67323 2.071
Melalui X2 0.72658 0 . .563
Melalui X4 0.3066922 0.238
Melalui X5 0.837706 0.649
Pengaruh ~:ub total tidak 1angsung X3 3.522
terlrndap Y 4.54~ . Pcngaruh total X:i terhadnp Y 8.93076 6.922
·---
Dari Tabel 9 di alas diketahui bahwa kekuatan pengaruh merek (X3)
111c111bcrikan pcngaruh :
I. Secarn langsung variabel merek m<emberikan pengaruh sebesar 3.399 persen.
Hal ini menandakan kekuatan image merek Mabkot1 Dewa sudah mempu
mempengaruhi tingkat penjualan obat herbal Mahkota Dewa.
2. Me! •• !u: promosi (X1) mcrnberik2·1 pengaruh sebesar 2.071 persen. Ternyata
promosi yang s;.i<lah clilakukan oleh perusuhaan rnclah mampu membentuk
kekuatan merek Mahkota Dewa
3. Melalui harga (X2) memberikan pengaruh sebesar O.S63 persen. Ternyata
harga yang clitawarkan perusahaan sudah sesuai clengan image merek produk
yang terbentuk. .
4. Melalui kemasan (X1) memberikan pe11garuh sebesar 0.238 persen. Ternyata
pcncantumcn .nerek clalam kemasan obat herbal Mahko\a Dewa mampu
memberikan efek positif dalam mempengaruhi tingkat penjualan obat herbal.
5. Melalui diversifibsi produk (Xs) memberikan pengaruh scb•~sar 0.649 persen.
Ternyata dalam melakukan diversifikasi produknya pen;sahaan tetap
mengusung core mcreknya pacla beberapa produk Mahkota Dewa sehingga
memberikan pengaruh positif dalam mempengaruhi ti:1gkat penj"Ja!an.
6. Secara total variabel merek memberikan pengaruh pacla tingkat pcnjualan obat
herbal Mahkota Dewa sebesar 6.922 persen.
fakta ini mendukung teori yang d1kemukakan oleh :
1. Kottler (2004: 204) bahwa merek adalah nama, istilah, tandz. atau lambing clan
kombinasi clari clua atau letih unsur tersebut, yang climaksudkan untuk
mcngidcnti likasikan barnng a tau jasa clari seorang penjual a tau kelompok
penjual clan yang membeclakannya dari produk saingan.
2. Assauti (2000:204) bahwa pr;nentuan merek dagang dari produk yang
clipasarkan merupakan salah satu teknik dari kebijakan procluk yang mendasari
strategi pemasaran. Hal ini !rnrena merek clagang itu henclaklah mudah cliingat,
mudah di baca clan mudah dibedakan. Kegiatan memperkenalkan clan
mempopulerkan merek dagang suatu produk merupakan syarat untuk
berhasilnya perusahaan memasarkan produk tersebut. Usaha untuk memilih
merek dagang yang tepat, sangat erat lrnbungannya dengan strategi promosi,
penjualan clan pengemasan (packaging).
5.2.4. Pcngaruh Variahcl Kcmasan ( X4) Terhadap Y
nerdasarkan Tabel 10 dikctahui bahwa kemasan (X,) memiliki pengaruh
positif terhaclap tingkat penjt;aLm obat herbal Mahkota D~wa klinik herbal pusat
Ny. Nmg Hannanto dengan koefisien jalur sebesar 0,!88360244 (Tabel 5).
Pengaruh langsung dan ticlak langsung variabel X4 terhaclap Y clapat di lihat pada
Tabel 10 di bawah in1:
Tabel 10. Pcngaruh Kcmasan Terhaclap Tingkat Penjualan
NO Pengaruh variabel X4 terhadap Y
! . Pcngaruh Langsung \ti
-------------' 2. Pcngaruh Tidnk Lnngs11ng
Mclnlui Xi
Mc!alui X2
Mclalui X.1
Melalui X5
Pcngaruh sub total tidak 1 angsung X4 terhadap
y
Pengaruh total X4 lerha dap Y
l Kontribusi (X4* I OOpersen)/tot ti! Pengaruh l~erhadap Y
(persen) 3.547958 2.750
t -0. 7il'I09 -G. 549
0.36679 0.284
0.306692 0.238
0.421391 0.326 --
0.299
"'"'"l 3.933743 3.049
Dari Tabel 10 di atas diketahui bahwa kekuatan pengaruh kemasan (X1)
rnemberikan pengaruh :
I. Secara langsung variabel kemasan memberikan pengaruh sebesar 2.750
persen. Hal ini menanclakan usaha promosi yang -:!ilakukan oleh perusahaan
memberikan kontribusi positif dnlam mempengaruhi tingkat penjualan.
2. Melalui promosi (X1) memberikan pengaruh sebesar -0.549 persen. H<d ini
menanclakan semakin banyak perusahaan mempromosilrnn bentuk kemasan
produk justru akan se1m1kin memberikan efek negatif terhadap tingkat
penjualan.
3. Melalui harga (X2) memberikan pengaruh sebesar 0.2!?4 persen. Ternyata
lurga memiliki dampak positif dalam membentuk irnrige rnerek sehingga
memberikan efek positif dalarn mempengaruhi tingkat penjw1lan.
4. Melalui merek (X3) memberikan pengaruh sebesar 0.238 persen. Ternyata
pencantuman nama merek pada kemasan masing-masing obat herbal Mahkota
Dewa mampu memberikan pengaruh pada tingkat penjualan.
5. Melalui diversifika3i produk (Xs) memberikan pengaruh sebesar 0.326 persen.
Ternyata promosi yang menyertakan informasi diversifilrnsi produk
memberikan pengaruh positif clalarn a1empengaruhi tingkat penjualan.
6. Sccarn total variabcl kenrn:;an mcmberi1rnn pcngaruh pada tingkm penjualan
obat herbal Mahkota Dewa ldinik herbal sebesar 3.049 persen
Fakta clari keseluruhan basil ini di clukung sebuah teori yang dikemukakan oleh:
1. Kotler (1987 : 457) banyak pemasar menempatkan pengemasan sebagai unsur
kelima marketing-mix, bersama-sama dengan i1arga, procluk, tempat, dan
promosi (namun demiki:m, sebagian terbesar pemasar memperlakvkan
pcngemasan sebagai sebuah unsur strategi produk.
2. Swastha (1984 : 139) pengemasan VJGckaging) dapat didefinisikan sebagai
kegiatan lrngiatan umum dalam perencenaan barang yang melibatkan
penentuan desain clan pern buatan bungkus atau keIT,asan bagi suatu barang.
5.2.5. Pcngaruh Variabel Diversifikasi Prodnk ( X5) Tcrhadap Y
Berd'lsarkan Tabd 11 clikctahui bahwa cliversifikasi produk (Xs) memiliki
pengaruh positif terhaclap tingkat penjualan obat herbal Mahkota Dewa klinik
herbal pusat Ny Ning Harmanto dengan koefisien jalur sebesar 0,127851228
(Tabel 5). Pengaruh langsung clan ticlak bngsung variabel X5 terhaclap Y dapat di
lih.~t pada Tabel l l.
NO
Tabcl 11. Pcngaruh Divcrsifilrnsi Produk Tcrhadap 'fingkat Pcnjualan
-Pengaruh variabel x~ terhadap Y Kontribusi (X5* I OOpersenj/t
otal i'engaruh Terhadap Y
(pcrscn)
··--~- ---· -~-----·-I.
2.
-
Pc11ga1 uh Langsung X5 6.497569
Pi~ngnruh Tidak Lnngsung
Mclalui X1 2.9089
Melalui X2 0.46186
Mclalui X, 0.837706
Mclalui X4 0.4213911
Pengaruh sub total tidak langs11ne X1 terhadap Y 4.62985
Pengaruh to•al X 1 terhaJ1p .Y 11.12742
---
-
7.361
2.254
J.358
0.649
0.326
[ 3.588
--------1 8.624 .
--
Dari Tabel 11 di atas cliketahui bahwa kekuatan pengar:1h cliversifikasi procluk
(Xs) memberikan pengaruh :
I. Secara langsung variabel diversifikasi procluk memberikau pengaruh sebesar
7.361 persen. Hal ini menancbkan usaha diversifikasi prncfok yang clilakukan
old1 perusahaan memberikan kontribusi positif dalam c:!alam mempengaruhi
2. Melalui promosi .(X 1) memberikan pengaruh sebesar 2.254 persen. Hal ini
menandakan diver.,ifikasi produk yang diiawarkan dalam kegiatan promosi
perusahaan suclah member;kan pengaruh positif dalam mempengaruhi tingkat
pr,njualan obat herbal Mahkot:i Dewa.
3. Melalui harga (X1) rnernberikan pengaruh sebesar 0.358 pt:rsen. Temyata
diversifikasi pr0du~' yang dit«warkan sudah sesuai dengan tingkat penetapan
harganya sehingga memberikan efek positif dalam mernpengarnhi tingkat
penjualan.
4. Mclalui rnerck (X3) rnernberikan pengaruh sebesar 0.649 persen. Ternyata
dengan aclanya pencantuman merek clan pembedaan nanu merek pada
cliversifikasi produk yang ditawarbn sudah mempu 'nernberikan cfek positif
pada tingkat pcrnju'.llan cbat hcrba; Mahkota Dcwa.
5. Mclalui kernasan (X,1) mcmberikan pengaruh sebesar 0.326 persen. Ternyata
bentuk kcmasan pada diversifikasi procluk yang clitawarkan suclah cukup
srsuai dengan bcntuk procluknya sehingga rnemuclahkan konsumen untuk
rncngkonsurnsi obat herbal Mahkota Dewa.
6. Secara total variabel diveisifikasi produk memberikan pengaruh pada tingkat
per\jualan obat herbal Mahkotft Dewa klinik herbal sebesar 8.624 persen.
Fakta clari keseiuruhan hasil ini di dukung sebuah tcori yang dikcmukakan
olch Sofjan (2004: 218), bahwa tuj uaa utama clivcrsifikasi procluk aclalah
pcnycbaran risiko, yC1itu kernungkinan kerugian yang cliderita procluk terlentu
dapat ditutupi atau dikompensasi clari kemungkinan keuntungan yang lebih besar
pacla procluk lainnya.
7.1. Kesimpulan
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
I. Sccara menyeluruh (si1ll'Iltan) pcnga•uh total dari kcscluruhan variabel
terhadap tingkat penjualan obat herbal Mahkol<1 Dcwa sebesar 40.415
scdangkan sis<111ya 59.11 persen di pengaruhi diantaranya mengenai perilaku
konsumen, kepuasan konsumen serta bauran pemasaran. Secara parsial yaitu
sebagai berikut:
a. Variabcl prnmosi (X 1 l secara total memberikan p·~ngaruh terhadap tingkat
penjua!an obat herbal Mahkota Dewa sebesar 15.081 perscn.
b. Variabcl hal'ga (X2) s•xara total mcmberikan pengaruh terhadap tingkat
pcnjualan obat herbal Mahkola Dcwa scbcsar 6.738 pcrsen.
c. Variabcl merek (X3) sccarn total mcmbcrikan pcngaruh terhadap tingkat
pe11jualan obat herbal Mahkota Dewa sebesar 6.922 persen.
d. Variabel kemasan (X.1) sccara l:t'tal memberikan pengarnh terhadap tingkat
penjualan obat herbal IV/ahkota Dewa sebcsar 3.049 persen.
e. Variabel diversifikasi produk (Xs) secara total mcmberikan pengaruh
tel'i1adap tingkat penjualan dx1t herbal Mahkota Dc:wa sebesar 8.624
persen.
2. Hubn1gan yang tc1jadi antara promos1, harga, merck, kcrnasan dan
diversifikasi produk dengan tingkat penjualan obat herbal Mahkota Dewa
yaitu sebagai berikut:
a. Tcrdapat pcngaruh positif variabd promosi dcngan tingkat penjualan obat
herbal mahkota de"\\a
b . T~rdapat pengaruh pocitif variabel harga dengan tingkat penjualan obat
herbal mahkota dewa
c. Tcrdapat pengaruh rositif ·;ariabel merek dengan tingkat penjualan obat
herbal mahkota dewa
d. Terdapat pengaruh pcsitif variabel kemasan dengan tiPgkat penjualan obat
herbal mabkota dewa
e. Terdapat pengaruh positif vari<1bd diversifikasi produk dengan tingkat
pcnjualan nbat herbal rnahkota dcwa
7.2. Saran
I. Potcnsi obat - obatan l1crhal di Indonesia ini rnasih cukup luas apalagi obat
herbal Mahkota Dewa ini yang ternyata melalui hasil pengtijian memiliki
banyak : manfoat bagi dunia kcsehatan, oleh karena itu pcningkatan clan
perluasan pemasaran obat herbal Mahkota Dewa ini perlu dilakukan sehingga
mampu memberikan solusi handal bagi dunia kcsehatan.
2. Penelitian ini masih terbatas pada faktor promosi, harg:a, mcrek, kcmasan drn1
diversifikas produk, peneliti berharap suatu saat na11ti ad<. yang kemhali
meneliti faktor-faktor yang helum di teliti sehingga hisa menjadi referensi
tersendiri bagi peningkatan penjualan obat herbal lvfahkota Dewa.
DAFT AR PUSTAKA
Alma, Buchori, llrnu Menjuni dan Pernasaran, Ed-I (Bandung: BSC, 1985).
Assauri, Sofjan, Manajemen Pernasoran, Ed-1 cetakar.-7 (Jakarta: PT Raja Grafindo Pcrsada, 2004 ).
Boyd, Harper. W & C. Walker, Orville & Claude Larach.e, Jean, Manajemen Pemasarm1: Suatu Pendekatan Strategis Dengan Orientasi Global, Ed-2 (Jakarta: Erlangga, 2000).
Fandy, Tjiptono, Strategi Pemasaran (Yogyakarta: Andi Ofset, 2000)
Harmanto, Ning, Mahkota Dewa Obat Pusaka Par;1 Dewa , Jakarta, Agromedia Pustalrn, 200 I
Kottler, Philip, Dasar-Dasur Manajemen, Ed-3 '.Jakarta: PT Midas Surya Grafindo: 1987).
Kotler, Philip & Armstrong, Gary, Dasar-Dasar Pemasaran, Ed-9 (Jakarta: PT I ndcks, 2004)
Kolllcr, Philip dttn Sus:mt;J, A.B, Manajemen Pe111asara11 di Indonesia, edisi-1 (Jakarta: Salemba Empat, 1999)
Nitiscmito, Alex S, Marketing, Cetakan-8 (Jakarta: Ghalia Indonesia, J 993).
Republika "Kekayaan Jvfelimpah Yang Belum Dimanfaatkan" Jilln.://rcnublika.co.id/, Minggu tanggal 16 Juli 2006 .lam 14.55
Republika "Pasar Obat Habal Meningkat Pesat" httD://_r_tm)c1blikr1.co.id, Minggu 16 Juli 2006 Jam 14.52
Rusydi, PenJ!aruh Pelaksanaan Bauran Pemasaran Terhadap K::putusan Pembelian Konsumen Pada Jndustri .!amu Di Banda Aceh (Tesis). Bandung: UNPAD; 2003)
Saladin, Djaslim & Oesman, Yavismasrti, lntisari Manafemen Pemasaran, Ed-I Cetakan-1, (Bandung: PT Media lptek Bandung, 1994).
Sigit ... Snehardi, Pemasaran Prak/is, Ed-3 Cetakan-1, (Yogyakarta: BPFEy ogyakarta, 1992)
Sudrajat, M, Stati\tika Sosiol, Serial Pengenalan Dasar-Dasar Statistika Terapan (Bandung: Kelompok Statistika Fakultas Pertanian UNPAD, Jatinangor, ""11\Af\'\
Sukirno, Sadono, Pengantar Teori Ekonomi (Jakarta: PT Raja Graiindo Persada, 2000).
Sugiyono, Metode Penelitirnz Bisnis, Cetakari-4 (Banrhmg: CV Alfabeta, 2002).
Swastha DH, Basu, Azas-azas marketing, Ed-3 (Yogyakarta: Liberty, 1984)
Umar, H«>cin, Riset Pemasaran dan l'erilaku Konsumen, Jakarta., Gramedia, 2002
Wijayakusuma, H.M. Hembing, Ensiklopedia Millenium Tumbuhan Obat Buah -Bw1han Indinesia, Jakarla, PT Toko Gunung Agung, 2004
Winardhi, Aspek-Aspek manajemen Pemasaran, CetakaE ke-1, (Bandung: CV Mandar Maju, 1992)
Winarto, W.P dan Tim Karyaoari, Mahkota Dewa Budi Daya dan Pemanfaatan Untuk OBat, Depok, Penebar Swadaya, 2003
Lnmpiran 1: Analisis Kekuatan Promosi, Merck D~rn Harga Dalam Mcmpcngamhi Pcrmintaan Obat Hcrhal Mahkota Dewa Pat.la Klin~k Herbal Pusat Mahkota Dew:i Ny Ning Harm:rnto T:mjung Pl'iuk Jakarta Utara
PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER I. Pilih salah satujawaban dari masing-masing pertanyaan 2. Untuk pilihan bcrganda herikan tanda silang ( x ) pada salah satu pada salah
satu tan<;la a,b,c, d atau e 3. Untuk soal Isian mo hon di jawab dengan keadaan yang sdienar - benarnya
I. Berapa Usia Bapak/Iha saat ini a. <20 Tahun c. 30 - 40 Tahun
2. Peke~jaan a. Pegawai Negeri c. Wirsausaha/Pcdagang
b. 21 - 30 tahun d. > 50 Tahun
b. Pegawai Swas\a d. !bu Rumah Tangga
e. dan lain - lain .................................................... .. J. Pedidikan tcrakhir
a. SMP/Sed"rajatnya b. SMA/Sederajatnya e. Dll c. Diploma .. . .. d. Saijana .....
4. Sudah berapa lama bapak/lbu mcngkonsumsi obat herbal mahkota dewa a. < 4 bulan b. 4 bulan - 8 bulan c. 8 bulan - 12 bulan d. > 12 bulan
5. Bapak/Ibu mengkonsumsi obat herbal mahkota dewa dari PT Mahkota Dewa Indonesia dengan alasan apa: a. Promosi b. Merek. c. Barga d. Kemasan e.dan lain - lain
6. Setujukah bapak/ ibu bahwa jika media promosi mahkota dewa di perluas akan meningkatkan permintagn obal herbal mahkota dewa? a. Sangat Sctuju b. Setuju e.Tidak Setuju c. Cukup Setuju d. Kurang Setuju
7. Setujukah bapak/ ibu bahwa jika biaya promosi obat herbal mahkota dewa di tingkatkan akan menaikkan j umlah permintaan mahkota dew a sebagai obat? a. Sangat Sctuju b. Setuju e.Tidak Setuju c. Cukup Setuju d. Kurang Setuju
8. Setujukah bapak/ ibu bahwa daya tarik promosi pada penjualan produk obat herbal mahkota dewa yang di sampaikan sudah baik dan menarik? a. Sangat Setuju b. Setuju e. Tidak Setuju c. Cukup Setuju d. Kurang Setuju
9. Setujukah bapak/ibu bahwa kekuatan promosi sudah dapat membentuk image merek pada p;·oduk oba~ herbal mahkota dewa?. a. Sangat Setuju b. Setuju c.Tidak Setuju c. Cukup Setuju d. Kurang Setuju
10. Setujukah bapak/ibu bahwa dengan adanya merek mampu mempengaruhi permintaan terhadap obat herbal mahkota dewa? a. Sangat Setuju b. Setuju e.Tidak Setuju e. Cukup Setuju d. K.urang Setuju
11. Setujukah hapak/ibu bahwa per.ggunaan nama mernk asing akan mampu meningkatkan permintaan obat herbal mahkota dewa? a. Sangat Setuju b. Setuju e.Tidak Setuju c. Cukup Setuju d. Kurang Setuju
12. Setujukah bapak/ibu bahwa desain merek mampu mempengaruhi permintaan obat herbal mahkota dewa? a. Sangat Setuju b. Setuju c.Tidak ~etuju c. Cukup Setuju d. Kurang Setujv.
13. Setujukah bapak/ibu bahwa image merek yang ada sudah mampu menggambarkan keseluruhan gambaran produk mahkota dewa itu sendiri? a. Sangat Setuju b. Setuju e.Tidak Setuju c. Cukup Setuju d. Kurang Setuju
14. Setujukah bapak/ibu bahwa harga obat herbal mahkota dewa yang ditawarkan oleh PT MDT sudah sesuai dengan manfaat yang di dapat? a. Sangat Setuju b. Setuju e.Tidak Setuju c. Cukup Setuju d. Kurang Setuju
15. Setujukah bapak/ibu jika discount harga akan mampu meningkatkan permintaan obat herbal mahkota dewa?
· a,.Sangat Setuju b. Setuju e.Tidak Setuju c. Cuk11p Setuju d. Kurang Sel.uju
! 6. Setujukah bapak/ibu hahwa jika di beri fasilitas kredit pada harga obat herbal mr.:1kota dewa akan mampu meningkatkan permintaan terhadap obat herbal mahkotri clewa itu sendiri? a. Sangat Setuju b. Setuju e.Tidak Setuju c. Cukup Setuju d. Kurang Setuju
17. Setujukah bapak/ibu bahwa Jika te~jadi perubahan harga (naik atau turun) akan mampu mempengaruhi permintaan obat herbal mahkota dewa? a. Sangat Setuju b. Setuju e.Tidak Setuju c. Cukup S.etuju d. Kurang Setuju
18. Setujukah oapak/ibu bahwa kemasan obat herbal mahkota dewa sudah mampu mehndungi km1litas mul'J ol::at didalamnya?. a. Sangat Setuju o. Setuju e.Tidak Setuju c. Cukup Setuju d. Kurang Setuju
19. Setujukah bapak/ibu bahwa bentuk kemas1:n obat herbal mahkota dewa sudah memberikan daya tarik?. a. Sangat Setuju b. Setuju e.Tidak Sctuju c. Cukup Setuju d. Kurang Setuju
20. Setujukah bapak/ibu bahwa obat herbal mahota dewa sudah mencerminkan sebagai identitas (image) produk?. a. Sangat Setuju b. Setuju e.Tidak Setuju c. Cukup Set,1ju d. Kurang Setuju
21. Setujukah bapak/ibu bahwa b•mtuk kemasan obat herbal mahkota dewa memberikan manfaat dalam pemakaian ulang?. a. Sangat Setuju b. Setuju e.Tidak Setuju c. Cukup Setuju d. Kurang Sctuju
22. Setujukah bapak/ibu bahwa keragaman produk mahkota dewa mampu memberi memperlua& segmen pasar a. Sangat Setqju b. Setuju e.Tidak Setqju c. Cukup Setuju d. Kurang Sctuju
23. Setujukah. bapak/ibu bahwa keragaman prnduk mahkota Jewa mampu meningkati<an keuntungan penjualan perusahaan a. Sangat Setuju · b. Setuju e.Tidak Setuju c. Cukup Setuju d. Karnng Setuju
24. Setujukah bapak/ibn bahwa keragaman produk mahkota dewa mampu melengkapi kekurangan produk yang ada. a. Sangat Set:iju b. Setuju e.Tidak Setuju c. Cukup Setuju d. Kurnng Setuju
25. Setujukah bapak/ibu bahwa Jiversifikasi produk mahkota. dewa mampu mengurangi resiko yang diterima perusahaan a. Sangat Sctuju b. Setuju e.Tidak Setuju c. Cukup Setuju cl. Kurang Setuju
26. /\pa yang Mcnycbabkan bapak/ibu mcngkonsum~;i obat h2rhal'I a. Lagi trend " back to nature" b. Lebih berkhasiat e .............. .. c. Tidak membcrikan efek ncgatif d. Karena ajakan saudara I kawan
19. Setujukah Bapak/Ibu bah\\<a obat - obatan Herbal Saat ini menjacli altern-itive baru dan saagat diminati dalam dunia pengobatan saat ini? a. Sang.at Setuju b. Setqju e.Ticlak Sett0u c. Cukup Setuju d. Kurang Setuju
20. Menurut bapak/Ibu seperti apakah perkembangan obat - obatan herbal dalam dunia pengobatan saat ini?. a. Sangat Berkembang b. Berkembang e.Ticlak ada perkembangan c. Cukup Berkembang cl. Kt:rang perkembangan
21. Setujukah Bapak/lbu bahwa mahkota dewa saat ini layak clijadikan primadona baru dalam dunia pengobatan herbal? a. Sangat Setttju b. Setuju e.Tidak Setuju c. Cukup SelL1ju d. Kurang Setuju
22. Menurm Bapak/lbu mengapa saat ini obat herbal mahkc•ta dewa menjadi trend baru dalan1 clunia pengobatan herbaJ9. a. Khasiat pengobatannya b. Iklaimya (Promosinya) c. Bentuk buahnya d ............................. .
. . . .. . .. . . .. .. .. . . .. .. .. .. . .. ... Terima Kasih ................................ ..
Lampiran 2 : J)aftar Produk Mahkota Dcwa
Mahkota Dcwa I capsule
Khasiat: Secara tradisionBI mernbantu dalam proses ;ienyernbuhan telrnnm; darah tinggi, asam urat, dibatcs, lever, kanker, pcndarahan, members'hkan racun.
Komposisi: Phaleria rnacrocarpa fructus : 100 %
i\luran pakai : Gunakan setelah makan dengan dosis 3 x I kapsul, Banyak rninum air putih. Rp. 30.000,00 ,- per 30 caps
Ekstrak Made I capsule
Khasiat: Secara tradisional cligunakan untuk mernbantu pengobatan penderita tumor dan alergi.
Komposisi: Phaleria macroca!·pa frnctus : 2.50 mg (65 %), Amylum : 135 mg (35 %)
Aturan pakai : Pencegahan : 1 x I kapsul sehari Pengobatan : 3 x I kapsul sehari Banyak minum air putih. Rp. 50.(100,00
Made II (Made Super) I in~tant Khasiat: Secara tradisional digunakan scbagai rninuman suplemen, membant:u proses penyembuhan penyakit asam urat, asma, darah rendah, kanker,, rematik, masuk angin, flu, alergi, menyehatkan badan, rneningkatkan vitalitas.
Komposfai: Phaleria macrocarpa fructus : 8,39 % Zingiber officinale rhizoma: 28,78 % Sucrose : 59,94 o/o Herbal l..iin : 2,89 %
Aturan pakai : I scndok makan (dcwasa), 1 scndo!( lch (anak-anak). Dicampur air pa'las 1 gclas dan diminum l kali sehari menjelang tidur malam. Untuk pcngobatan diminmn 2-3 kali (pagi, siang, sore). Tidak dianjurkan untuk pcnderita tekanan Jarah tingr,L. Rp. 30.000,00
Made III (lnstan Brilliant) I instant Khasiat: Secara tradisional digunakan scbagai minuman suplemen, membantu proses penyembuhan yang berhubungan dengan pencernaan, menambah nafsu makan, menambah daya ingat clan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
Komposisi: Phaleria macrricarpa fructus : 5 ,41 % Curcuma alba rhizoma: 32,43 % Centella asiatica herb : 5,41 % Sukrosa : 54,05 % Herbal lain: 2,70 %
Aturan pakai :
Dicampur air panas I gclas dan diminum I kali sehari. Untuk pengobatan diminum 2-3 kali (pagi, siang, sore). Rp. 30.000,00
Minyak Macie I misc
hasiat: Secara tradisional digunakan dalam proses penyembuhan Iuka bakar, Iuka baru, eksim, jerawat, kurap, kutu air, bibir pecah - pecah/sariawan, telapak kaki pecah ·· pecah, psoriasis, herves.
Komposisi: Pl111leria macrocaipa fructus : I 0 %, Andrographis paniculata : I 0 %, Andropogon citratus : 20 %, Eugenia arom<ltica oil : 20 %, Herbal lain : 40 %
Aturan pakai : Bersihkan bagian Iuka dengan ~apas yang d1basahi air hangat dicampur garam, kcringkan lalu olcskan minyaknya. Bila lukanya berat, gunakan minyak ini scbagai kompres dengan mcnggunakan kain kassa.atau perban yang steril. Kocok dahulu seoelum digunakan. Rp. 20.000,00
Minyak Gosok M\lcle I misc Khasiat: Secara tradisional digunakan untuk m311gatasi rematik, asam urat, pusing-pm ing, pegel Jinu, gigitan serangga .. gatal-gatal, dan lain-Jain.
Komposisi : Phaleria macrocmpa fructus : 18 % Piper betle : 23 % Eugenia aromatica oil : 23 %
Aturan pakai : Bcrsihkan bagian anggota tubuh yang sakit dengan air hangat lalu kcringkan. Kcmudian oleskan Obat Gosok Mack t.cdikit demi sedikit sa'Tlpai ·:erasn hangat. Gunakan secukup11ya untuk kulit sensitive atau pada bagian tubuh yang pcka. Kocok dahulu sebelum digum:kan.
Minyak Urnt Made I misc
hasiat : Sec:c.ra tradisional digunakan scbagai obat luar bila masuk angin, perut kembung, alergi, digigit nyarnuk, dll.
Komposisi : Phaleria rnacrocarpa fructus : 10 'Yo Gynura scgctum : 1 () % i\ndropogon citra•.us : 20 %1 Eugenia aromatica oil : 20 % l lcrbal lain : 40 %
Aturan pakai : Oelska1i 111inyak urut Made sedikit dco;ni sedikit ke bagian tubuh yang terasa sakit sampai terasa hangat. Bisajug!l digunakmt sebsgai penghangat tubuh sesaat selesai mandi. Rp. 20.000,00
Shampoo Shadcwa I misc Khasiat: Secara tradisional digunakan untuk menanggulangi ketombe, gatal-gatal, dan me!'1ghindari kerontohm.
Komoosisi :
Androgrnphis paniculata : 20 % Herbal lain : 60 %
A turan pakai : Basahi rambut dengan air hongat, ambil sharnpo secukupnya, ratakim di seluruh kulit kepala kemudian bi las dcngan air hangat. Ulangi sekali lagi, hi las dengan air hangat lalu air dingin. Rp. 10.000,00
Lulur Made I misc Klnsiat : Sccara tradisional digunakan .m1uk pcrawatan tubuh, menghilangkan sel-sel kulit mati di tubuh pria rnaupun wanita.
Komposisi: Phalcria macrocarpa extract : I 0 °/r Curcuma heyneana : l 0 % Herbal lain : 80 %
Atura.1 pakai : Mandi dengan air hangat, arnbil I cup lulur made, campur d,!ngan air putih/air mawar secukupnya. Ratakan ke seluruh tubuh samhil digosok berulang kali hingga kering. Bersihkan dengan air hangat lalu air dingin. Rp. 5.000,00
Bcdak Mahkota Ocwa I misc Khasiat: Secara tradisional Jigunakan untuk rnengatasi jerawat dan memutihkan wajah bagi pria maupun wanita.
Komposisi: Phaleria macrocarpa extract : 10 % Curcuma domestica : I 0 % Pachyrrhizus angulatus : 30 % Areca catech : 10 % Herbal lain : 40 %
Aturan pakai : Bersihkan wajah dengan air hangat atau pembersih nmka, arnbil 1 scndok tch bedak made campur dengan air.putih/air mawar se..:ukupnya. Ratakan ke scluruh wajah, biarkan selania 15 me.nit. Bersihkan dengan air hangat lalu air ctingin. Bisa juga digunakan sebagai bedak.dingin dengai1 pemakaian tipis ·· tipis. Rp. 10.000,00
Tch Cclup Mnshiwa I mbc
Khasiat: Memiliki ar<nna yang spesif1k dimana bcrasal dari kombinasi Mahkota Dewa, Ashitaba, dan tanaman herbal yang lain. lch celup ini sangat kaya dengan kandungan beta carotene clan antioksidan sehingga sa11gat baik untuk menjaga kesehatan dan menjaga metabolisrne tubuh. Teh celup Mashiwajuga membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan berguna sebagai a11ti bakteri di dalarn tubuh.
Komposisi : Camellia sinensis : 45 % Centela asiatica : 30 % Angelica keiskei koidzmi : 16 % Phaleria macrocarpa: 5,5 % Gynura segetum : 3,5 %
Aturan pakai : Ambil 1 sachet Leh celup Mashiwa dan dicampur dengan 150 ml air mendidih, tunggu 3 sarnpai 5 menit (tambahkan gula sesuai selera) dan hidangkan hangat -hangat. Sangat baik dikonsumsi sebagai minuman harian untuk segala usia. Rp. 30.000,00 ,- pet 25 pcs
Madu Mahkota D1.,wa I misc
Khasiat: Secara tradisional membantu memperlancar peredaran darah, menarnbah daya ta11an tubuh, mer,gatasi amandel.
Komposisi: madu60% ckstrak phaleria macrocarpa dan herbal lainnya 40%
Aturan Pakai : Diminum 3 kali sehari 1 s/cl 3 sendok makan ( dewasa), 3 kali sehari 1 s/d 3 sendok makan teh (anak-anak). Atau dapatjuga dicampur air clingin, bubur beras merah,telor ataupun susu kedelai. Rp. 35.000,00
Kecap Made I misc
Kecap Made terbuat clari bahan baku mumi tanpa tambahan zat-zat aditif seperti pengenal, pewarna, pengawet, clan penyedap, sehingga sangm baik dan aman sebagai konsumsi harian. Bahkan clengan tambal1an Mahkotadewa clan tanaman obat yang lain, kccap ini dapat menjaga kesehatan dan metubolisme tubuh Rp. 5.()0(_).0
Racikan Made I tea compound
Secara tradisional digunakan untuk membantu proses penyernbuhan tumor, kver, diabetes, asam urat, rematik, alergi, tekanan darah tinggi, dan menyehatkan badan.
Komposisi: Phaleria macrocarpa fructus : I 00 %
Aturan pakai : Dewasa 5 s/d 7 iris atau I sendok teh direbus dengan 3 gelas air dijadikan smnpai menjadi 1,5 gelas. Air rebusan diminum 3 x 112 gelas. Bila dalarn 3 hari tidak ada reaksi, dosis teh dinaikkan sedikit demi sedikit sampai maksinrnm 1-2 sendok makan. Untu1( yang bertekanan darah rendalt agar menambahkan herbal lain (jahe merah dan tapak lim.ln) sesuai petunjuk untuk menstabilkan tekanan darah. Rp. 30.000,00
Racikan Cangkang Made I tea comp<>uncl.
Khasiat: Secara tradisional digunakun untuk membantu proses punyembuhan penyakit kankcr, rniorna, kista, lever, dan diabetes yang akut.
Komposisi : Phaleria macrocarp<1 fructus : 100 %
Aturan pakai : · Dewasa 5 s/d 7 iris atau 1 seHclok teh direbus dengan 3 gelas air clijadikan sampai menjadi 1,5 gelas. Air rebusan clirninum 3 x 1/2 gelas. Bila clalam 3 hari tidak acla reaksi, dosis teh dinaikkan seclikit demi s·~dikit sampai rnaksimurn 1-2 sendok makan. · Untuk yang bertekanan darah rendah agar menambahkan herbal lain (jahe merah dan tapak limrm) sesuai petunjuk untuk menstabilkan te!rnnan darah. Rp. 35.000,00
X1 Jumlah Rang kin X2 Jumlat Rangl<ing X3 Jumlar Rangl<ing X4 Jumlat Rangl<ing X1 .2 X1.3 X1. X1 X1 X2.1 X2.2 X2.3 X2. X2 X2 X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3 X3 X4.1 X4.2 X4.3 IX4 X4 X4
5 3 4 17 35 5 5 5 4 19 75,0 5 4 5 5 19 75 4 3 3 4 14 2,5
5 5 3 17 35 4 5 4 4 17 39,0 4 5 5 2 16 20 4 5 4 5 18 53
5 5 5 20 80,5 4 5 5 3 17 39,0 5 5 5 4 19 75 4 5 5 5 19 66,5 4 4 5 18 57 5 4 5 4 18 60,0 4 4 5 4 17 41 4 5 4 5 18 53 5 5 5 20 80,5 4 4 5 4 17 39 5 5 5 4 19 75 4 3 4 3 . -14 2,5
5 3 4 17 35 4 3 4 3 14 3 4 5 5 5 19 75 4 4 4 3 15 13 2 4 5 16 19 5 4 5 4 18 R0,0 5 5 5 5 20 82 4 3 5 3 15 13,
5 4 4 18 57 5 5 4 4 18 6b,O 5 51 5 1 1S 75 4 4 3 5 16 27 5 5 4 13 57 4 3 4 4 15 10 4 4 5 4 17 41 5 5 5 5 20 73,5 4 4 4 17 35 4 4 4 5 17 39 5 4 5 4 18 60,5 4 4 4 4 16 27 3 3 4 15 8,5 5 4 3 4 16 22 5 41 5 4 18 I 60,5 5 5 5 4 19 66,5 5 4 4 18 57 5 5 sl 2 17 39,0 3 5 5 5 18 I 60,5 5 5 4 4 18 53 -- 4 4 2 14 2 4 5 5 4 13 60 ' 4 4 5 4 17 I 41 4 5 I 4 5 18 SJ 5 5 3 17 35 4 4 5 4 17 39,0 4 4 5 4 17 41 :; 5 4 5 I 13 66,5 4 4 3 15 8,5 4 5 5 3 17 39,0 4 4 4 4 16 20 4 3 4 4 15 13 5 5 5 20 80,5 4 3 5 4 16 22 4 5 5 5 19 75 4 3 4 4 15 13 5 4 5 18 57 5 4 5 3 17 Cl9,0 4 5 4 41 17 41 5 5 4 5 19 66,5 4 5 4 18 57 4 5 4 4 17 39,0 4 5 5 4 18 60,5 5 4 5 5 i9 66,5 4 3 5 17 35 4 4 5 4 17 3S,O c 5 4 4 18 60,5 4 5 3 5 17 39,5 . 4 4 4 17 35 4 4 4 4 16 22 4 4 4 5 17 41 3 3 4 4 14 2,5 4• 3 4 15 8,5 3 5 3 4 15 10 4 4 4 4 16 20 5 4 4 5 18 53 5 5 5 20 80,5 5 5 5 3 18 6G,O 4 4 4 4 16 20 3 3 4 5 15 13 4 4 4 17 35 4 5 5 4 18 60,0 5 4 4 4 17 41 4 4 4 3 15 13 . 3 4 5 16 19 4 5 4 3 16 22 G 5 5 3 18 60,5 4 5 5 4 18 53 4 4 4 17 35 4 4 4 4 16 22 4 5 5 4 18 60,5 4 A 4 ' 4 16 27 4 31 4 15 8.5 4 5 5 4 18 60 5 4 5 4 18 60.5 4 4 5 4 17 39,5 4 4 4 17 35 5 5 4 4 18 60,0 ' 4 4 3 A 15 6 1 4 I 4 5 i7 39,5 31 " 5 16 19 4 4 3 4 15 10 4 5 5 5 19 75 I 3 3 4 5 15 13 4 4 4 1 I 35 4 4 41 4 16 22 4 4 4 4 16 20 5 5 5 5 20 78,5 5 5 5 20 80,5 4 4 3 4 15 10 5 5 5 5 20 82 4 4 5 4 17 39,5 3 4 4 15 8,5 4 4 4 4 16 22 4 4 4 5 17 41 5 4 5 5 19 66,5 3 4 4 15 8,5 4 4 4 4 16 22 4 4 4 4 16 20 4 ·5 5 5 19 66,5 5 5 4 19 73 4 3 4 4 15 10 4 4 4 4 16 20 5 4 5 5 19 66,5 3 4 4 15 8,5 4 4 5 5 18 60,0 4 4 4 4 16 20 5 5 5 5 20 78,5 4 3 4 15 8,5 4 5 5 4 18 60 4 4 4 2 14 1,5 4 3 4 4 15 13 4 A 5 17 35 4 4 4 4 16 22 4 4 3 4 15 6 4 5 3 5 17 39,5 5 3 5 18 57 5 4 4 2 15 10 5 5 4 5 19 75 5 5 4 5 19 66,5 5 5 4 19 73 5 4 5 5 19 75 4 5 5 4 18 60,5 5 4 I 5 5 19 66,5 4 4 5 18 57 5 5 5 4 19 75 5 4 4 4 17 I 41 5 3 4 5 17 3~~5 ~ 4 4 16 19 , 5 5 4 18 60 4 4 5 3 16 I 20 4 3 5 4 16
41 41 4 5 17 35 I 4 I 4 4 4 I': j .. ' - , ' ' v , ,
4 3 4 4 15 8,5 I 5 5 4 5 19 75 4 4 3 4 15 I 6 5 5 4 4 18 ::3
5 5 5 4 19 73 I 5 5 5 5 20 82 5 5 3 3 16 20 4 4 4 4 16 27 4 4 4 5 17 35 5 4 -1 4 17 39 4 4 3 5 16 20 5 5 ! 4 18 53
5 5 . 4 5 19 73 5 4 5 3 17 39 5 4 4 4 17 41 4 5 4 3 16 27 I
5 5 5 5 20 80,5 5 5 4 5 '9 75 5 4 4 4 17 41 5 3 4 4 16 27 ' 4 4 3 5 16 19 4 4 4 5 17 39 5 4 3 4 16 20 5 5 5 5 20 78.5
5 5 3 5 18 57 5 5 5 5 :'o 82 I 4 5 4 4 17 41 5 4 4 5 18 53 4 4 4 4 16 19 4 4 3 4 i5 10 5 4 4 4 17 41 5 5 5 5 20 78.5 5 4 4 4 17 35 4 5 4 . 17 39 5 4 4 5 18 60,5 5 4 4 3 16 27 4 4 3 4 15 8,:5 5 3 ·' 5 16 22 4 5 4 4 17 41 5 5 5 5 20 78,5
4 4 5 3. 16 . 19 I 4 4 3 3 14 3 ; 4 4 4 15 6 3 3 4 4 14 2,5 - ~-3 3 4 4 14 2 4 5 5 3 17 39 4 4 5 3 16 20 5 4 5 5 19 66.5
3 4 3 4 14 2 4 5 4 4 17 39 I 4 4 5 5 18 60,5 3 3 4 5 15 13 -5 5 3 3 16 IY 4 4 3 3 14 3 4 3 5 4 16 20 4 4 4 3 15 13 4 4 5 4 17 ~j 5 5 4 3 17 39 '. 5 5 3 17 41 ~ 4 5 4 17 39.5 I 5 5 4 ' I 19 73 I 4 5 4 4 17 I 39 5 4 3 4 16 ~o 4 4 4 4 16 27 4 4 5 5 18 57 4 4 4 4 16 22 5 4 5 4 18 60,5 4 4 5 4 17 39_5
5 4 5 4 18 57 4 5 4 4 17 39 5 5 5 5 20 82 4 4 4 5 17 39.5 5 5 5 4 19 73 4 5 4 4 17 39 4 4 5 3 16 20 5 5 5 5 20 78.5 5 5 4 4 18 57 4' 4 5 4 17 39 4' 5 4 4 I; 41 5 5 5 5 20 78.5 4 5 5 4 18 57 4 3 5 4 16 22 I 4 4 4 2 14 1,5 4 4 3 4 15 13 4 4 4 5 . 17 35 < 5 4 5 19 75 4 5 4 2 15 6 4 4 5 5 i'8 .;
4 5 4 5 18 57 5 5 5 3 18 60 5 4 3 5 17 41 4 5 5 5 19 66,5 4 5 4 5 18 57 5 5 5 4 19 75 5 4 4 5 18 60,5 4 4 4 3 15 13 4 5 5 4 18 57 5 ! 3 4 16 22 5 5 2 4 16 20 5 5 4 4 1• 53 3 4 4 5 •6 19 5 5 4 4 IS 60 5 4 5 4 !8 60,5 5 5 5 5 20 78.5 5 5 4 4 I& 57 5 4 4 3 16 22 5 4 4 5 18 60,5 5 4 4 4 17 3CJ,5 4 5 5 4 18 57 5 3 3 3 14 3 5 5 5 4 !9 75 3 4 5 4 16 27 5 5 I 4 4 13 57 5 5 4 4 13 60 5 I
~I ' : I 17 41 ' 4 4 4 3 I 5 ll , I 4' 4 s' 4 t7 35 s I 5 -! 5 19 ' 'i5 ' 5 4, 19 75 I 3 3 4 5 15 !3
5 5 4 5 19 73 5 4 5 4 18 60 5 s 5 4 19 75 5 5 5 5 20 78.5 . 5 3 5 5, 18 57 5 I 5 5 5 20 R'.2 4 5 4 5 18 60,5 5 s 3 4 17 39.5 4 4 4 4 16 19 5 5 ' 4 4 18 60 4 4 4 5 17 41 4 4 5 5 18 53 4 < 4 4 17 35 5 4 5 4 18 60 4 4 4 5 17 41 4 5 5 5 19 66.5 5 5 4 5 19 73 5 5 4 4 18 60 5 4 3 4 16 20 4 4 4 3 15 13 4 3 5 5 17 35 5 4 5 4 18 60 5 4 3 4 16 20 4 5 5 5 19 66.5 4 3 5 5 17 35 5 5 4 4 18 60 4 5 4 4 17 41 4 5 4 4 17 39.5 4 4 5 5 18 57 5 5 3 5 18 60 s 4 4 3 16 20 4 5 4 4 17 39,S 4 5 5 5 19 73 5 5 5 5 20 82 4 4 4 4 16 20 4 5 3 3 15 13
,
1430 3486 .
1.415 . .
3.486 1.419 3486 1425 3486
-··~ I ~-····-·· -----;:-,------"
X5.2 X5.3 X5.4 X5 X5 x YI Y2 Y3 y TotalY 3 4 3 I 14 3,5 83 4 3 2 9 4,5
5 4 4 17 41,5 85 2 5 5 12 50,5
4 4 3 16 26,5 91 3 5 5 13 67,5
4 4 4 16 2o,5 87 2 4 5 ll 3 l.5
4 4 4 16 26.5 86 2 5 5 12 50.5
5 5 5 19 67,5 84 3 5 4 12 50,5
4 5 4 18 55,5 87 2 5 4 ll 31.5
5 5 5 20 78 91 3 4 5 12 50,5
5 5 J 20 1e 90 3 4 5 12 50,5
5 4 4 I 17 4 i,5 85 3 4 4 ll I 31,5
4 4 5 17 41,5 85 3 5 5 13 67,5
3 5 4 17 41,5 88 J 5 5 l3 67,5
4 4 5 18 55,5 85 2 5 4i ll 31,5
2 4 .; 1, 12,5 85 J 4' 4 ll 3 i,5
4 4 5 18 55.) 8! 4i < 41 i3 67,5
3 5 4 17 41,5 87 J 5 5 13 67,5 4 5 5 18 55,::i 89 2 4 4 10 13,5
3 4 4 15 12,5 : 87 4 4 3 ll 31,5
3 3 5 15 il,5 84 3 4 3 10 13,5
3 5 4 16 26,5 80 3 4 3 10 13,5
3 . 1 4 14 3,5 78 3 a I 4 ll 31,5
4 4 5 17 41.5 86 3 5 ; 13 67,5
3 4 4 15 12,5 82 3 4 3 10 13,5
3 4 5 15 12,5 83 4 5 3 12 50,5
4 3 4 16 26,5 23 4 ; 5 14 80 3 4 4 14 3,5 82 4 4 3 JI 31,5 5 3 5 18 55,5 85 4• 4 3 II 31,5
4 5 5 18 55,5 83 I ~ j 2 9 4.5
5 1 4 18 I )5,5 1 37 i 3 4 '! ll 3 !.5 I 4 4 3 16 26,5 88 4 5 3 12 50,5
4 5 I 4 17 41,5 84 I . 4 3 ll 31,5
3 I 3 4 15 !2,5 81 4 .; 5 13 67,5
3 3 4 15 12,5 84 4 4 5' 13 67,5
3 3 4 14 3,5 83 4 3 4 ii 31,5 4 4 5 17 41,5 79 3 4 4 ll 31,5 -5 4 4 17 415 82 4 4 3 ll 31,5
5 4 4 17 41,5 88 4 5 3 12 50,5
5 I 3 3 16 26,5 91 4 4 5 13 67,5 4 I 3 3 14 3,5 85 4 5 i 5 14 80 4 3 4 IS 12,5 81 3 4 i 3 10 13,5
5 4 5 18 55,) I "' 4 .:t ' .:t I IL )U.)
5 4 5 18 55,5 89 4 4 5 13 67.5 5 4 4 17 41,5 85 3 4 3 10 !3.5
4 4 4 16 26.5 85 3 4 3 10 lJ.5 5 5 5 20 78 92 3 41 5 12 50,5
4 4 5 17 41,5 86 2 3 3 8 1.5 5 4 3 16 26.5 89 4 5 5 14 80 5 5 5 20 78 88 4 4 4 12 50.5 5 5 5 19 67.5 87 4 4 51 13 67.5 3 3 5 16 26.5 84 4 4 3 II 31.5 3 4 4 15 12.5. 74 41 4 3 II 31.5 5 4 4 18 55,5 84 2 4 5 II 31.5. 4 4 4 16 265 80 2 5 4 II 3;_5
3 5 4 16 26,5 77 3 3 3 9 -1..5
-H 4 4 14 3,5 82 3 4 3 IC !3.5
20 7S ---::; I 5 SS 3 4 , IG i3 5
3 4 4 l5 12.S 84 3 4 3 10 13.)
5 5 5 20 78 92 3 5 5 13 67.5 4 5 5 18 55,5 90 4 5 5 14 80 5 4 4 ;3 55,5 90 4 5 3 12 50,5 4 3 5 19 61,5 82 4 4 3 11 31.5 4 4 4 16 26,5 85 4 5 5 14 80 3 3 4 15 12.5 87 3 5 5 13 67 5 5 5 5 20 I 78 90 4 3 3 10 13.5 5 5 5 19 67,5 87 3 5 3 ll 31.5 --4 3 4 15 12,5 87 4 4 4 !2 50.5 5 5 5 20 73 89 3 3 4 10 13,5 5 5 5 20 7& 87 3 4 3 10 13,5 4 5 5 19 67.5 87 4 4 5 13 67.5 4 4 4 16 265 86 4 3 : I 14 80 I 4
. 4 4 16 26,5 92 4 51 14 I so !
5 5 5 19 67,5 92 3 5 4 12 50.5 5 5 5 20 78 89 4 5 4 13 67,5 4 5 I 5 19 67,5 90 3 4 4 II ~ l,5
5 5 4 18 55,5 86 4 4 4 12 :;ri' - v .....
4 4 4 16 26,5 86 2 3 3 8 1.5 5 I 5 5 20 78 89 4 4 s I 13 67,5 5 I 5 4 19 67,5 88 3 5 s I 13 67,5 5 I 5 4 18 55,5 88 4 4 5 13 67,5
1420 3486 958 3486
~lasi Anta1 Variabel X1, X2, X3, X4, X5 dan Y
x, x, x, x, x, y
,000000 0,298089 0,364118 -0, 10739 0,325552 0,422059
,298089 ~.000000 0,157684 0,088510 0,082357 0,415506
,364118 0,157684 1,000000 0,077741 0,156911 0,284755
0,10739 0,08851( 0,077741 1,000000 0,087765 0,280372
,325552 0,082357 0, 156911 0,087765 1,000000 0,224102 ,422059 0,4~3506 0,284755 0,280372 0,224102 1,000000
·elasi Ani.ar Vaiiabel X1, X2, X3, .X4, X5
x, v x, x, x, A2
,000000 0,298089 0,364118 -0, 107394 0,32555211.000000 0,298089 0,364118 -0, 107394 0,325552
,298089 1,000000 0,157664 0,08~510 0,082357 0,298089 1,000000 0,157684 0,088510 0,082357
,36411il 0,157684 1,0000GO 0,077741 0,11\6911 0,364118 0,157684 1,000000 0,077741 0, 156811 ;;;:; 0,995752
, 107394 o,oes510 o,07774i 1, 000000 0, 087765 -D, 107394 0,088510 O,C77741 1, 000000 0, 087765
,325552 O,G82357 0, 156911 0,087765 1,000000 0,325552 0,082357 0, 156911 0,087765 1,000000
,000000 0,298089 Q,3134118 -0, 1073£1 0,325552 ,2,:,ao89 1,000000 o,157084 o,088510 0,082357 •,364118 0,157684 1,000000 0,077741 0,156911 •,107394 0,088510 0,077741 1,000000 0,087765 -1 •,325552 0,082357 0,156911 0,087765 1,000000 1
,000000 0,1b7fl84 0,038510 0,08,35711,000000 0,157684 0,088510 0,08:<357 1,157684 1,000000 0,077741 C,15691110,157684 1,000000 0,077741 0,156911 = 0,967682 K" = Ci,967682 I 088510 0,077741 1,000000 G,087765 0,088510 C,077741 1,000000 0,087765 !,082357 0,156911 0,0&7765 1,0GG000
1 0,082357 0,15691 l 0,087755 1.0000CO
1,29ou89 o,157684 o,088510 0,062357! o.2esos9 o,157684 o,088510 0,032357 1,364118 1,000000 0,077741 0.15691110,364118 1,000000 0,077741 0,156911 = 0,299972 K,, = -o,2q997 1,107394 0,077741 1,000000 0,087765 -0,107394 0,077741 1,000000 0,087765 1,325552 0,156911 0,087765 1,000000 0,325552 0,156911 0,087765 1,000000
1,298089 1,000000 0,08851i) 0,082357 0,298089 1,000000 0,088510 0,082357 1,364118 0,157684 0,077741 0,156911 0,364118 o,157684 u,077741 0,156911 = 0,043993 K,;; = 0,043993 1,107394 0,088510 1,000000 0,087765 -0, 107394 0,088510 1,000000 0,087765 1,325552 0,082357 0,087765 1,000000 0,325552 0,082357 0,087765 1,000000
164118 0,157684 1,000000 0,15691110,36411G O,lblo04 l,UUUUUU U.100"' l = U,ULf"TU/ ~,, - -1.:,Ut::/Li I
107394 0,088510 0,077741 0,087765 -0,107394 0,088510 0,077741 0,087765 125352 o,082357 o, 156911 1.000000 o,3255e2 o,082357 0.155911 1.ooonoo
~98Go9 1,000000 0, 157084 0,088510 0,298039 1,000000 0,157684 0,088510 l64118 0,157684 1,000000 0,077741 0,364118 0,157684 1,000000 0,077741 = 0.206614 K,, = 0,266614 107394 0,088510 0,077741 1,000000 -0,107394 0,088510 0,077741 1,000000 l25552 0,082357 0, 156911 0,087765 0,325552 0,082357 0, 156911 0,087765
298089 0,364118 -0,107394 0,32555210,298089 0,364118 -0,107394 0,325552 157684 1,000000 0,077741 0.156911 0,157684 1,000000 0,077741 0156911 = 0.298346 K,, = -0,29835 J88510 o.077741 1.onocoo c,087765! o.osa510 o.077741 1.oocooo o.08Ti65 J82357 0,156911 0,037765 1,GOOOOC C,C82357 0,156911 0,087765 1,000000
)00000 0,354118 -0, 107394 0,32555211,000000 0,364118 -0,107394 0,325552 364118 1,000000 0,077711 0,156911 0,364118 1,000000 0,077741 0,156811 = 0,964085 i< 2? = 0,9M085 1073S4 0,077741 1,UOGOOO 0,087785 -0,107384 0,077741 1,00QOC~ 0,087765 325552 G, 156911 0,08T765 1,000IJOOI Q,325552 0, 1559-; 1 O.C~7765 1,0oonoo
000000 0,298089 -0,107394 0,325552, 1,000000 0,298089 -0,107394 0,320552 364118 0,157684 0,077741 0,156911 0,364118 0,157684 0,077741 0,155911 = 0, 14310$ Kn = -0,14311 107394 0,088510 1,000000 0,087765 -0,107394 0,088510 1,000000 O,Oe7765 325552 0,082357 0,087765 1,000000 0,325552 0,082357 0,087765 1,GOOOOO
000000 0,298089 0,364118 0,32555211,000000 0,298089 0,364118 0,325552 364118 0,157684 1,000000 0,156911 0,364118 0,157684 1,000000 0,156911 = 0,016203 K,, = 0,016203 107394 0,088510 0,077741 0,087765 -0,107394 0,086510 0,077741 0,087765 325552 0,082357 0,156911 1,000000 0,325552 0,082357 0,156911 1,000000
000000 C,298089 0,364118 -0, 10739411,000000 0,299080 0,364118 -0, 107394 364118 0,157584 1,000000 0,077741 0,364118 0,157G84 1,COOOOO 0,07774i = 0,0U34'.;3 K25 = -0,03343 107334 o.os85;o 0,077741 1,ooooooj-0.107394 o.oss510 o,077741 1.000000 325552 0,082357 0,156911 0,097765_ 0,325552 0,082357 0,156911 0,087765
,298089 0,364110 -0,107094 0,3255521 G,298099 0 364118 -0,10739'; 0,325552 ,000000 0,157684 0,088510 0,082357 1,000000 0,157 684 0,088510 0,062357 = 0,043993 K,, = 0,043993 ,088510 0,077741 1,000000 0,0877651 0,088510 0,077741 1,000000 0,087765 ,082357 0,156911 0,087765 1,000000, 0,082357 0,156911 0,087765 1,000000
FAKTOR
;768 -0,29997 0,043993 -0,02741 0,266614
:983 0, iii'4085 -0, 14311 0,016203 -0,08343
1399 -0, 14311 0,981755 -0,11752 0,010806
1274 0,016203 -0, 11604 0,861514 -0,06999
)661 -0,08343 0,010806 -0,06999 0,859014
RANSLASI KOFAKTOR
>768 -0,29e35 0,043993 -0,02741 0,266614
l,3 0,964085 -0, 14311 0,016203 -0,08343
4399 -0, 14311 0,981755 -0,11604 0,010806
l274 Q,016203 -0,117f'i2 0,831514 -0,06999
6661 -Q,08243 0,010305 -0,06999 0,859014
JVERSR'
7181 -0,29962 Q,04418 -0,02752 0,267751 3013 0,968198 -0,14372 0,016272 -0,08379 4418 -0,14372 0,985943 -0,11654 0,010852
0275 0,016272 -0,11802 0,865189 -0,07029 6775 -0,08379 0,010352 -0,07029 0,862678
Pars1al Bauran Pemasaran
X2 , X3, X4,Xs terhadap Y Ni!ai Koefisien Jalur 1-hitung la_o2s Keputusan Kesimpulan
ruh X1 Terhadap v 0,350535373 4,059 2,0315 Ho ditolak Signifikan
ruh X2 1·erhadap Y 0,220005954 2,552 2,0315 Ho ditolak Signifikan
ruh X3 Terhadap Y 0,209441028 2,407 2,0315; Ho ditolak Signifikan
ruh X4 Terhadap Y 0, 188360244 2,311 2,0315: Ho dito!ak Signifikan
ruh X5 Terhadap Y 0,254903294 3,132 2,0315
kan Be.;;ar Pengaruh Variab.el X-,, X2 , X:,, don X.i. terhada> Variabel Y
Pen!::laruh Langsun9 X1 X2
x, 0, 122875047 0,022989
x, 0,04840262 0,022989
X:,
x, x,
Q,0431365544 0,02673 CJ,00727
0,035479581 -0,00709 Q,00367
0,064975689 0,02909 0,00482
Ho ditolak Signifikan
x, x, x, 0,026732 -0,007091 0,029089
0,007266 0,0036679 0,004619
O,OQ30R69 0,002377
O,G0301)7 0,0042'14
0,008377 0,0042139
Sub Totc;I Total
0,07172 0, 194594
0,03854 0,086943
0,84544 J.089308
0,00386 0,039037
0,0463 0, 111274
0,521457 40,4147 Py, = 0, 768808 59,5853
Total 1,290264 100,000
lAN KOEFISIEN JALUR
Pyx1 = 0,971810263
PvX2 = -0,301251166
PvX3 = 0,04418046
Pn4 = -0,027524089
Pvxs:::: 0,267750914
:oefisien Jalur
X1 Te~hadap Y p':'X1
X2 ·rerhadap Y PYX2 ;(3 Terhadap Y Pvx3
X. Terhadap Y Pvx4 X5 Terhadap Y Pvxs
'{X1, X2, X3,X4,X5) = 0,350535373 1-:\2= 0,091065022
Pye: = 0, 768807533
-h,turig = 10 '65460306
-C,299618517 0,04418046 -0,027524089 0,267750914
0,96813776 -0,14371993
-0,14371993 0,985943111
0,01627169 -0,118021176
-0,083788734
U,350525373
0,220005954
0,209441028
0, 188360244
0,254903294
0,010852179
0,01627169 -0,083788734
0, 116535677 0,010852179
0,865189014 -0,07028735 x
-0.07028735 0,862678459
0,422059
0,415506
0,284755
0,280372 =
0,224102
0,422059 0,415506
0,35C535
0,220006
0,209441
0, 18836
0,254903
0,220005954 0,209441028 0, 188360244 0,254903294 x 0,284755 = 0,408935
0,280312 0,224~02
> Fo.cs. a. 20 = 2,32