Refleksi Print
-
Upload
cenaxh-cenixh-nicmah -
Category
Documents
-
view
216 -
download
1
Transcript of Refleksi Print
Nama : Nurhayatun Nikmah
NIM : 13304244007
Prodi : Pendidikan Biologi
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila
Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, pelajaran tentang Pancasila sudah di ajarkan.
Hanya saja berbeda namanya yaitu pendidikan Kewarganegaraan yang didalamnya mencakup
materi yang lebih luas dan umum mengenai Pancasila. Begitu masuk SMP dan SMA ,
pelajaran tersebut masih didapatkan. Namun ternyata, semua materi yang diajarkan tidak
terlalu mengenang. Sehingga hasilnya tidak begitu berarti dan tidak meninggalkan dampak
yang baik bagi siswa. Siswa merasa hanya mendapat pemahaman teori-teori saja tanpa
dilihatkan fakta-fakta yang terjadi di lingkungan sekitar. Hal ini menyebabkan siswa menjadi
pasif dan kurang kreatif karena pelajaran yang diberikan terlalu monoton. Siswa juga menjadi
kurang kritis, karena tidak ajarkan untuk menanggapi sebuah masalah yang terjadi di
lingkungan sekitar. Seperti pemandangan yang sering kita lihat bahwa ada begitu banyak
orang yang acuh dengan masalah yang terjadi di lingkungan sekitar mereka. Begitu banyak
masyarakat yang kurang mempunyai rasa empati terhadap orang lain.
Jika kita kaji lebih mendalam maka ada begitu banyak dampak buruk yang di
timbulkan karena kurangnya pemahaman baik teori dan aplikasi mengenai nilai-nilai
Pancasila. Sebelum mengikuti perkuliahan pendidikan Pancasila yang diampu oleh Bapak
Alif Lukmanul Hakim, saya termasuk orang yang telah disebutkan diatas. Orang yang kurang
peduli dengan kehidupan sekitar, yang acuh dengan masalah yang muncul. Saya tidak
mengetahui kabar berita yang sedang hangat di bicarakan dimana-mana. Saya juga cenderung
malas membaca surat kabar maupun koran, anggapan saya itu adalah bacaan yang
membosankan dan tidak menarik. Ketika melihat banyak pengemis berkeliaran , saya tidak
memperdulikannya. Jarang sekali terlintas pertanyaan kenapa begitu banyak pengemis di
pinggir jalan, di pinggir masjid, dan tempat-tempat umum lainnya. Saya juga sering
menjumpai papan peringatan yang besar di pinggir sungai yang bertuliskan “Dilarang
membuang sampah di area ini. Apabila ada yang melanggar akan dikenai sanksi berupa
denda Rp. 100.000,00”. Begitu kira-kira bunyinya, tapi hanya saya baca tanpa ada rasa
kepedulian.
Setelah mengikuti perkuliahan Pendidikan Pancasila yang diampu Bapak Alif
Lukmanul Hakim. Pandangan saya tentang dunia sangat berbeda daripada sebelumnya. Saya
melihat banyak hal yang pernah saya lihat tapi terlihat berbeda. Saya baru menyadari bahwa
ada begitu banyak hal yang saya tidak ketahui sebelumnya , padahal hal tersebut sangat
sepele. Ternyata banyak masalah yang terjadi di lingkungan sekitar saya dan baru saya
ketahui. Saya merasa menjadi manusia yang kurang update (kudet), padahal hampir setiap
hari selalu berhubungan dengan jejaring internet. Pekuliahan Pendidikan Pancasila ini
menjadikan sudut pandang saya terhadap suatu masalah yang terjadi di lingkungan sekitar
berbeda dari sebelumnya. Setiap masalah yang muncul pasti ada penyebabnya baik itu
internal dan eksternal. Ketika flash back ,saya berpikir dan bertanya kenapa ketika melihat
papan peringatan di pinggir sungai saya tidak berpikir penyebabnya. Mungkin masyarakat
sekitar bingung mau membuang sampah dimana, atau mereka kurang pemahaman akibat dari
membuang sampah di sungai itu sangat berbahaya.
Perkuliahan Pendidikan Pancasila memberikan banyak manfaat baik untuk diri saya
sendiri maupun untuk jurusan saya. Manfaat untuk diri saya antara lain saya menjadi lebih
membuka diri terhadap masalah-masalah yang muncul di lingkungan sekitar. Menjadikan
saya lebih mempunyai jiwa kepeduliaan terhadap sesama, terlebih yang membutuhkan.
Menjadikan saya berpikir lebih kreatif , misalnya untuk mengatasi masalah sampah dengan
sistem daur ulang. Baik itu dibuat kerajinan, atau barang lain yang dapat dimanfaatkan
kembali. Saya juga belajar menjadi lebih kritis, jadi ketika dihadapkan suatu kasus saya
mencoba untuk menanggapi dan tidak menerima secara mentah-mentah. Saya juga selalu
mencoba menyempatkan waktu untuk membaca surat kabar atau koran sehingga setiap hari
saya tahu mengenai berita-berita yang aktual. Ketika membuka situs internet , saya juga
membuka situs-situs yang sekiranya penting untuk dibuka dan menambah pengetahuan saya.
Manfaat lain yang saya dapatkan adalah menjadi lebih selektif ketika memilih sesuatu hal.
Misalnya ketika menentukan pilihan pada pemilu Legislatif, saya mencoba untuk benar-benar
tahu tentang calon yang akan saya pilih. Ketika memilih barang yang akan dibeli, saya akan
memprioritaskan produk dalam Negeri dibanding Luar negeri. Saya juga lebih selektif
tehadap kebudayaan asing yang muncul seiring kemajuan di bidang Teknologi Informasi dan
Komunikasi, saya mengambil hal-hal yang bermanfaat dan meninggalkan hal-hal yang
berdampak negatif. Selain itu semua, Ada banyak manfaat lain yang belum saya uraikan.
Selanjutnya manfaat yang didapatkan untuk jurusan antara lain saya lebih mendalami
tentang dunia pendidikan baik itu kebijakan, permasalahan, penyimpangan yang terjadi
didalamnya. Sama dengan bidang lainnya, pendidikan juga mempunyai banyak
penyimpangan dan terkadang kebijakan yang ditetapkan pemerintah menimbulkan pro
kontra. Terkadang kebijakan itu hanya menguntungkan pihak tertentu. Kurikulum Pendidikan
seringkali diubah-ubah sebelum hasilnya maksimal. Dunia pendidikan juga berkaitan dengan
Pendidikan Pancasila karena perlunya ilmu tersebut untuk membentuk pribadi mahasiswa
yang aktif, kreatif, kritis dan peduli dengan masalah–masalah yang terjadi di bangsa
Indonesia. Dunia pendidikan membutuhkan Mahasiswa yang mempunyai jiwa Nasionalisme
dan Patriotisme terhadap bangsa Indonesia. Sehingga nantinya dunia Pendidikan dapat
mencetak para pengajar yang berkualitas dan dapat meningkatkan kemajuan bangsa
Indonesia. Itulah sedikit manfaat perkuliahan ini bagi jurusan pendidikan.
Selain Pendidikan, perkuliahan Pendidikan Pancasila ini juga bermanfaat bagi dunia
Biologi. Berhubung jurusan saya adalah pendidikan biologi. Dalam dunia Biologi,
Pendidikan Pancasila berperan penting membentuk karakter Mahasiswa yang peduli terhadap
lingkungan. Mulai dari keadaan lingkungan sekitar, permasalahan yang muncul , dan solusi
mengatasi masalah tersebut. Menjaga kelestarian Sumber Daya Alam dari pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab. Menekan angka pengeksploitasian Sumber Daya Alam. Mendorong
masyarakat untuk sadar akan kewajiban melestarikan sumber daya Alam. Pendidikan
Pancasila memberi pencerahan bahwa menjadi ilmuan pun diperlukan jiwa yang sosial, jiwa
yang peduli dengan lingkungan sekitar, yang mau ikut berpartisipasi dalam mengatasi
permasalahan yang terjadi di lingkungan. Misalnya dalam mengatasi masalah sampah di
lingkungan sekitar melalui cara daur ulang., karena kita adalah Mahasiswa Biologi maka kita
akan memanfaatkan sampah tersebut untuk kegiatan pelestarian(konservasi). Contohnya
sampah anorganik berupa botol air minum digunakan sebagai pot untuk tanaman Hiroponik
atau Vertikultur. Dengan demikian kita melakukan dua hal yang bermanfaat sekaligus yaitu
mengatasi permasalahan di lingkungan sekitar dan melestarikan tanaman yang sering kita
sebut konservasi.