Refleksi Print

5
Nama : Nurhayatun Nikmah NIM : 13304244007 Prodi : Pendidikan Biologi Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, pelajaran tentang Pancasila sudah di ajarkan. Hanya saja berbeda namanya yaitu pendidikan Kewarganegaraan yang didalamnya mencakup materi yang lebih luas dan umum mengenai Pancasila. Begitu masuk SMP dan SMA , pelajaran tersebut masih didapatkan. Namun ternyata, semua materi yang diajarkan tidak terlalu mengenang. Sehingga hasilnya tidak begitu berarti dan tidak meninggalkan dampak yang baik bagi siswa. Siswa merasa hanya mendapat pemahaman teori-teori saja tanpa dilihatkan fakta-fakta yang terjadi di lingkungan sekitar. Hal ini menyebabkan siswa menjadi pasif dan kurang kreatif karena pelajaran yang diberikan terlalu monoton. Siswa juga menjadi kurang kritis, karena tidak ajarkan untuk menanggapi sebuah masalah yang terjadi di lingkungan sekitar. Seperti pemandangan yang sering kita lihat bahwa ada begitu banyak orang yang acuh dengan masalah yang terjadi di lingkungan sekitar mereka. Begitu banyak masyarakat yang kurang mempunyai rasa empati terhadap orang lain. Jika kita kaji lebih mendalam maka ada begitu banyak dampak buruk yang di timbulkan karena kurangnya pemahaman baik teori dan aplikasi mengenai nilai-nilai Pancasila. Sebelum mengikuti perkuliahan pendidikan Pancasila yang diampu oleh

Transcript of Refleksi Print

Page 1: Refleksi Print

Nama : Nurhayatun Nikmah

NIM : 13304244007

Prodi : Pendidikan Biologi

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila

Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, pelajaran tentang Pancasila sudah di ajarkan.

Hanya saja berbeda namanya yaitu pendidikan Kewarganegaraan yang didalamnya mencakup

materi yang lebih luas dan umum mengenai Pancasila. Begitu masuk SMP dan SMA ,

pelajaran tersebut masih didapatkan. Namun ternyata, semua materi yang diajarkan tidak

terlalu mengenang. Sehingga hasilnya tidak begitu berarti dan tidak meninggalkan dampak

yang baik bagi siswa. Siswa merasa hanya mendapat pemahaman teori-teori saja tanpa

dilihatkan fakta-fakta yang terjadi di lingkungan sekitar. Hal ini menyebabkan siswa menjadi

pasif dan kurang kreatif karena pelajaran yang diberikan terlalu monoton. Siswa juga menjadi

kurang kritis, karena tidak ajarkan untuk menanggapi sebuah masalah yang terjadi di

lingkungan sekitar. Seperti pemandangan yang sering kita lihat bahwa ada begitu banyak

orang yang acuh dengan masalah yang terjadi di lingkungan sekitar mereka. Begitu banyak

masyarakat yang kurang mempunyai rasa empati terhadap orang lain.

Jika kita kaji lebih mendalam maka ada begitu banyak dampak buruk yang di

timbulkan karena kurangnya pemahaman baik teori dan aplikasi mengenai nilai-nilai

Pancasila. Sebelum mengikuti perkuliahan pendidikan Pancasila yang diampu oleh Bapak

Alif Lukmanul Hakim, saya termasuk orang yang telah disebutkan diatas. Orang yang kurang

peduli dengan kehidupan sekitar, yang acuh dengan masalah yang muncul. Saya tidak

mengetahui kabar berita yang sedang hangat di bicarakan dimana-mana. Saya juga cenderung

malas membaca surat kabar maupun koran, anggapan saya itu adalah bacaan yang

membosankan dan tidak menarik. Ketika melihat banyak pengemis berkeliaran , saya tidak

memperdulikannya. Jarang sekali terlintas pertanyaan kenapa begitu banyak pengemis di

pinggir jalan, di pinggir masjid, dan tempat-tempat umum lainnya. Saya juga sering

menjumpai papan peringatan yang besar di pinggir sungai yang bertuliskan “Dilarang

membuang sampah di area ini. Apabila ada yang melanggar akan dikenai sanksi berupa

denda Rp. 100.000,00”. Begitu kira-kira bunyinya, tapi hanya saya baca tanpa ada rasa

kepedulian.

Page 2: Refleksi Print

Setelah mengikuti perkuliahan Pendidikan Pancasila yang diampu Bapak Alif

Lukmanul Hakim. Pandangan saya tentang dunia sangat berbeda daripada sebelumnya. Saya

melihat banyak hal yang pernah saya lihat tapi terlihat berbeda. Saya baru menyadari bahwa

ada begitu banyak hal yang saya tidak ketahui sebelumnya , padahal hal tersebut sangat

sepele. Ternyata banyak masalah yang terjadi di lingkungan sekitar saya dan baru saya

ketahui. Saya merasa menjadi manusia yang kurang update (kudet), padahal hampir setiap

hari selalu berhubungan dengan jejaring internet. Pekuliahan Pendidikan Pancasila ini

menjadikan sudut pandang saya terhadap suatu masalah yang terjadi di lingkungan sekitar

berbeda dari sebelumnya. Setiap masalah yang muncul pasti ada penyebabnya baik itu

internal dan eksternal. Ketika flash back ,saya berpikir dan bertanya kenapa ketika melihat

papan peringatan di pinggir sungai saya tidak berpikir penyebabnya. Mungkin masyarakat

sekitar bingung mau membuang sampah dimana, atau mereka kurang pemahaman akibat dari

membuang sampah di sungai itu sangat berbahaya.

Perkuliahan Pendidikan Pancasila memberikan banyak manfaat baik untuk diri saya

sendiri maupun untuk jurusan saya. Manfaat untuk diri saya antara lain saya menjadi lebih

membuka diri terhadap masalah-masalah yang muncul di lingkungan sekitar. Menjadikan

saya lebih mempunyai jiwa kepeduliaan terhadap sesama, terlebih yang membutuhkan.

Menjadikan saya berpikir lebih kreatif , misalnya untuk mengatasi masalah sampah dengan

sistem daur ulang. Baik itu dibuat kerajinan, atau barang lain yang dapat dimanfaatkan

kembali. Saya juga belajar menjadi lebih kritis, jadi ketika dihadapkan suatu kasus saya

mencoba untuk menanggapi dan tidak menerima secara mentah-mentah. Saya juga selalu

mencoba menyempatkan waktu untuk membaca surat kabar atau koran sehingga setiap hari

saya tahu mengenai berita-berita yang aktual. Ketika membuka situs internet , saya juga

membuka situs-situs yang sekiranya penting untuk dibuka dan menambah pengetahuan saya.

Manfaat lain yang saya dapatkan adalah menjadi lebih selektif ketika memilih sesuatu hal.

Misalnya ketika menentukan pilihan pada pemilu Legislatif, saya mencoba untuk benar-benar

tahu tentang calon yang akan saya pilih. Ketika memilih barang yang akan dibeli, saya akan

memprioritaskan produk dalam Negeri dibanding Luar negeri. Saya juga lebih selektif

tehadap kebudayaan asing yang muncul seiring kemajuan di bidang Teknologi Informasi dan

Komunikasi, saya mengambil hal-hal yang bermanfaat dan meninggalkan hal-hal yang

berdampak negatif. Selain itu semua, Ada banyak manfaat lain yang belum saya uraikan.

Selanjutnya manfaat yang didapatkan untuk jurusan antara lain saya lebih mendalami

tentang dunia pendidikan baik itu kebijakan, permasalahan, penyimpangan yang terjadi

Page 3: Refleksi Print

didalamnya. Sama dengan bidang lainnya, pendidikan juga mempunyai banyak

penyimpangan dan terkadang kebijakan yang ditetapkan pemerintah menimbulkan pro

kontra. Terkadang kebijakan itu hanya menguntungkan pihak tertentu. Kurikulum Pendidikan

seringkali diubah-ubah sebelum hasilnya maksimal. Dunia pendidikan juga berkaitan dengan

Pendidikan Pancasila karena perlunya ilmu tersebut untuk membentuk pribadi mahasiswa

yang aktif, kreatif, kritis dan peduli dengan masalah–masalah yang terjadi di bangsa

Indonesia. Dunia pendidikan membutuhkan Mahasiswa yang mempunyai jiwa Nasionalisme

dan Patriotisme terhadap bangsa Indonesia. Sehingga nantinya dunia Pendidikan dapat

mencetak para pengajar yang berkualitas dan dapat meningkatkan kemajuan bangsa

Indonesia. Itulah sedikit manfaat perkuliahan ini bagi jurusan pendidikan.

Selain Pendidikan, perkuliahan Pendidikan Pancasila ini juga bermanfaat bagi dunia

Biologi. Berhubung jurusan saya adalah pendidikan biologi. Dalam dunia Biologi,

Pendidikan Pancasila berperan penting membentuk karakter Mahasiswa yang peduli terhadap

lingkungan. Mulai dari keadaan lingkungan sekitar, permasalahan yang muncul , dan solusi

mengatasi masalah tersebut. Menjaga kelestarian Sumber Daya Alam dari pihak-pihak yang

tidak bertanggung jawab. Menekan angka pengeksploitasian Sumber Daya Alam. Mendorong

masyarakat untuk sadar akan kewajiban melestarikan sumber daya Alam. Pendidikan

Pancasila memberi pencerahan bahwa menjadi ilmuan pun diperlukan jiwa yang sosial, jiwa

yang peduli dengan lingkungan sekitar, yang mau ikut berpartisipasi dalam mengatasi

permasalahan yang terjadi di lingkungan. Misalnya dalam mengatasi masalah sampah di

lingkungan sekitar melalui cara daur ulang., karena kita adalah Mahasiswa Biologi maka kita

akan memanfaatkan sampah tersebut untuk kegiatan pelestarian(konservasi). Contohnya

sampah anorganik berupa botol air minum digunakan sebagai pot untuk tanaman Hiroponik

atau Vertikultur. Dengan demikian kita melakukan dua hal yang bermanfaat sekaligus yaitu

mengatasi permasalahan di lingkungan sekitar dan melestarikan tanaman yang sering kita

sebut konservasi.