Refleksi Dewasa

4
FORM REFLEKSI KEGIATAN KINERJA INTERNAL PUSKESMAS Nama : Ricky Fathoni NIM : 107103001592 NAMA KEGIATAN TEMPAT TANGGAL Balai Pengobatan Dewasa Puskesmas Cikupa 27 Oktober 2012 Refleksikan perbedaan antara teori dengan praktek yang dilakukan? (Apa yang anda lakukan? Apa yang sudah benar? Apa yang masih salah? Apa yang disebutkan Diagnosis: Biasanya mengenai kulit liang telinga duapertiga dalam. Tampak kulit liang telinga hiperemis dan edema yang tidak jelas batasnya. Kuman penyebab biasanya golongan Pseudomonas. Kuman lain yang dapat sebagai penyebab ialah Staphylococcus albus, Esherichia coli. Tanda dan gejalanya: - Nyeri tekan tragus - Nyeri hebat - Pembengkakan sebagian dinding kanalis - Sekret yang sedikit (tidak berlendir dan dapat berbau) - Pendengaran normal atau sedikit berkurang - Tidak ada partikel jamur - Terkadang kelenjar getah bening regional membesar dan nyeri tekan Pada pasien diapat keluhan nyeri hebat pada telinga kiri, cairan keluar (-), darah (-), penurunan pendengaran (-). Pasien memiliki kebiasaan membersihkan telinga 1-2x per minggu, hal ini merupakan faktor risiko timbulnya otitis eksterna. Pemeriksaan didapatkan nyeri tekan tragus (+), nyeri

description

IKK

Transcript of Refleksi Dewasa

Page 1: Refleksi Dewasa

FORM REFLEKSI KEGIATANKINERJA INTERNAL PUSKESMAS

Nama : Ricky FathoniNIM : 107103001592

NAMA KEGIATANTEMPATTANGGAL

Balai Pengobatan DewasaPuskesmas Cikupa27 Oktober 2012

Refleksikan perbedaan antara teori dengan praktek yang dilakukan?(Apa yang anda lakukan? Apa yang sudah benar? Apa yang masih salah? Apa yang disebutkan dalam teori? Apakah perbedaannya?)

Diagnosis:Biasanya mengenai kulit liang telinga duapertiga dalam.

Tampak kulit liang telinga hiperemis dan edema yang tidak jelas batasnya. Kuman penyebab biasanya golongan Pseudomonas. Kuman lain yang dapat sebagai penyebab ialah Staphylococcus albus, Esherichia coli.Tanda dan gejalanya:- Nyeri tekan tragus- Nyeri hebat- Pembengkakan sebagian dinding kanalis- Sekret yang sedikit (tidak berlendir dan dapat berbau)- Pendengaran normal atau sedikit berkurang- Tidak ada partikel jamur- Terkadang kelenjar getah bening regional membesar dan nyeri

tekanPada pasien diapat keluhan nyeri hebat pada telinga kiri, cairan

keluar (-), darah (-), penurunan pendengaran (-). Pasien memiliki kebiasaan membersihkan telinga 1-2x per minggu, hal ini merupakan faktor risiko timbulnya otitis eksterna. Pemeriksaan didapatkan nyeri tekan tragus (+), nyeri tarik (+), Lapang meatus akustikus eksternus tidak terlihat jelas. Untuk menegakkan diagnosis diperlukan inspeksi meatus akustikus eksternus untuk melihat ada tidaknya partikel jamur atau pun pembengkakan sebagian dinding kanalis. Pemeriksaan pendengaran diperlukan untuk melihat ada tidaknya penurunan pendengaran. Pemeriksaan KGB leher juga diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya pembesaran KGB regional.

Tatalaksana:Pengobatannya dengan membersihkan liang telinga,

memasukkan tampon yang mengandung antibiotika ke liang telinga supaya terdapat kontak yang baik antara obat dengan kulit yang meradang. Kadang - kadang diperlukan antibiotik sistemik.

Adapun tetes telinga yang biasa diberikan:

Page 2: Refleksi Dewasa

NAMA OBAT SPEKTRUM ORGANISMEKolistin Pseudomonas aeruginosa

Golongan Klebsiela-EnterobacterEscherihia coli

Polimiksin B Pseudomonas aeruginosaGolongan Klebsiela-EnterobacterEscherihia coli

Neomisin Staphylococcus aureus dan S. AlbusEscherihia coliGolongan Proteus

Kloramfenikol Staphylococcus aureus dan S. AlbusEscherihia coliGolongan Klebsiela-EnterobacterGolongan Proteus

Pada pasien diberikan kloramfenikol tetes telinga 2 x sehari. Tidak dilakukan pembersihan ataupun pemasangan tampon.

Mengapa itu terjadi?

1. Sediaan tetes telinga di Puskesmas Cikupa hanya kloramfenikol. Penggunaan sesuai karena mencakup seluruh kuman.

2. Kurangnya alat pemeriksaan (garpu tala 512, lampu kepala).3. Kurangnya alat pembersih telinga.

Apa yang saya dapat pelajari dari kasus ini?

Penegakan diagnosis otitis eksterna harus didasari anamnesis, pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi telinga luar; pemeriksaan pendengaran; pemeriksaan KGB leher).Tatalaksana otitis eksterna: membersihkan liang telinga, memasukkan tampon yang mengandung antibiotika ke liang telinga supaya terdapat kontak yang baik antara obat dengan kulit yang meradang.

Apa yang perlu saya pelajari lebih lanjut?

Kapan pasien harus kontrol kembali untuk melihat perbaikan dari penyakit yang diderita?

Bagaimana melakukannya?

Mencari diliteratur dan bertanya kepada spesialis THT-KL.

Nilai agama dan profesionalisme apa yang dapat saya masukkan dalam kasus ini?

Perlunya tatalaksana yang sesuai untuk menjadi profesional dalam menjalankan tugas.

Apakah masih ada hal yang belum terjawab/belum diketahui? (Hal yang perlu ditanyakan kepada pembimbing?)

1. Buku pelayanan pedoman puskesmas dibuat berdasarkan apa? Mengapa tidak ada pedoman tatalaksana untuk penyakit otitis eksterna di dalamnya.

2. Jika sediaan obat kloramfenikol tetes telinga habis, apa kita harus merujuk pasien ke pelayanan yang lebih memadai?