Referat Obgyn

5
A. Definisi Syok Syok merupakan kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ-organ vital. Syok merupakan suatu kondisi yang mengancam jiwa dan membutuhkan tindakan segera dan intensif. Penyebab syok pada kasus gawat darurat obstetri biasanya adalah prdarahan (syok hipovolemik), sepsis ( syok septik), gagal jantung (syok kardiogenik), rasa nyeri (syok neuro genik), alergi (syok anafilaktik). Adapun tanda dan gejala dari syok meliputi : - Nadi cepat dan lemah (110 kali per menit atau lebih) - Tekanan darah yang rendah (sistolik < 90 mmHg) - Pucat ( Khususnya pada kelopak mata bagian dalam, telapak tangan atau sekitar mulut). - Keringat atau kulit yang terasa dingin dan lembab - Pernapasan yang cepat (30 kali permenit atau lebih) - Gelisah, bingung, hilang kesadaran - Urin yang sedikit (kurang dari 30 ml per jam) Syok pada kasus gawat darurat obstetri biasanya terjadi pada keadaan-keadaan berikut: 1. Perdarahan pada awal kehamilan (seperti abortus, kehamilan ektopik atau mola) 2. Perdarahan pada akhir kehamilan atau persalinan (plasenta previa, solusio plasenta, ruptur uteri) 3. Perdarahan setelah melahirkan ( ruptur uteri, atonia uteri, robekan jalan lahir, plasenta yang tertinggal) 4. Infeksi (abortus septik, amnionitis, metritis, pielonefritis)

Transcript of Referat Obgyn

Page 1: Referat Obgyn

A. Definisi Syok

Syok merupakan kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang

adekuat ke organ-organ vital. Syok merupakan suatu kondisi yang mengancam jiwa dan

membutuhkan tindakan segera dan intensif.

Penyebab syok pada kasus gawat darurat obstetri biasanya adalah prdarahan (syok

hipovolemik), sepsis ( syok septik), gagal jantung (syok kardiogenik), rasa nyeri (syok neuro

genik), alergi (syok anafilaktik). Adapun tanda dan gejala dari syok meliputi :

- Nadi cepat dan lemah (110 kali per menit atau lebih)

- Tekanan darah yang rendah (sistolik < 90 mmHg)

- Pucat ( Khususnya pada kelopak mata bagian dalam, telapak tangan atau sekitar

mulut).

- Keringat atau kulit yang terasa dingin dan lembab

- Pernapasan yang cepat (30 kali permenit atau lebih)

- Gelisah, bingung, hilang kesadaran

- Urin yang sedikit (kurang dari 30 ml per jam)

Syok pada kasus gawat darurat obstetri biasanya terjadi pada keadaan-keadaan

berikut:

1. Perdarahan pada awal kehamilan (seperti abortus, kehamilan ektopik atau mola)

2. Perdarahan pada akhir kehamilan atau persalinan (plasenta previa, solusio plasenta,

ruptur uteri)

3. Perdarahan setelah melahirkan ( ruptur uteri, atonia uteri, robekan jalan lahir, plasenta

yang tertinggal)

4. Infeksi (abortus septik, amnionitis, metritis, pielonefritis)

5. Trauma (perlukaan pada uterus atau usus selama proses abortus, ruptur uteri, robekan

jalan lahir.

B. Klasifikasi Syok

1. Syok hemoragik

Adalah suatu syok yang disebbabkan oleh perdarahan yang banyak. Akibat perdarahan

pada kehamilan muda, misalnya abortus, kehamilan ektopik dan penyakit trofoblast (mola

hidatidosa), perdarahan antepartum seperti plasenta previa, solusio plasenta, rupture uteri dan

perdarahan pasca persalinan karena atonia uteri dan laserasi jalan lahir.

Page 2: Referat Obgyn

2. Syok Neurogenik

Yaitu syok yang terjadi karena rasa sakit yang berat disebabkan oleh kehamilan

ektopik yang terganggu, solusio plasenta, persalinan dengan forseps, atau persalinan

letak sungsang dimana pembukaan serviks belum lengkap, versi dalam yang kasar,

firasat/ tindakan crede, ruptur uteri, inversio uteri yang akut, pengosongan uterus

yang terlalu cepat (pecah ketuban seperti polihidramnion) dan penurunan tekanan

tiba-tiba daerah spanknik seperti pengaangkatan tiba-tiba tumor yang besar.

3. Syok Kardiogenik

Yaitu syok yang terjadi karena kontraksi otot jantung yang tidak efektif yang

disebabkan oleh infark otot jantung dan kegagalan jantung. Sering dijumpai pada

kelaninan katup jantung

4. Syok endotoksik/ septik

Merupakan suatu gangguan menyeluruh pembuluh darah disebabkan oleh lepasnya

toksin. Penyebab utama adalah infeksi bateri gram negatif. Sering dijumpai pada

syok septik pada abortus septik, korioamnionitis dan infeksi pasca persalinan.

5. Syok anafilaktik

Syok yang terjadi akibat alergi/ hipersensitif terhadap obat-obatan.

6. Prinsip dasar penanganan syok

Tujuan utama dari pengobatan syok adaah melakukan penanganan awal dan khusus

untuk:

- Menstabilkan kondisi pasien

- Memperbaiki volume cairan sirkulasi darah

- Mengefisienkan sistem sirkulasi darah

Hal berikutnya yang darus dilakukan ketika pasien telah stabil yaitu menentukan

penyebab syok tersebut.

a. Penanganan awal

Segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas

tindakan gawat darurat

Lakukan pemeriksan secara cepat keadaan umum ibu dan harus

dipastikan bahwa jalan napas bebas

Pantau tanda vital (nadi, tekana darah, pernapasan, dan suhu tubuh)

Page 3: Referat Obgyn

Baringkan ibu tersebut dalam posisi miring untuk meminimalkan

resiko terjadinya aspirasi jika ia muntah dan untuk memastika bahwa

jalan napasnya terbuka

Jaga agar tubuh ibu tetap hangat tetapi jangan terlalu panas karena hal

ini akan menambah sirkulasi perifernya dan mengurangi aliran darah

ke organ vitalnya.

Naikkan kaki untuk menambah jumlah darah yang kembali ke jantung

(jika memungkinkan tinggikan tempat tidur pada bagian kaki)

b. Penanganan khusus

1. Pasang infus vena 2 jalur dengan menggunakan kanul atau jarum terbesar

( no.16) atau ukuran besar yang tersedia). Darah diambil sebelum

pemberian cairan infus untuk pemeriksaan golongan darah dan uji

kecocokan (cross match), pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit. Jika

memungkinkan pemeriksaan darah lengkap termasuk trombosit, ureumm

kreatinin, ph darah dan elektrolit, faal hemostasis dan uji pembekuan.

2. Cairan infus yang digunakan adalah garam fisiologik atau ringer laktat

dengan kecepatan 1 liter dalam 15-20 menit. Sebaiknya hindari

penggunaan pengganti plasma karena belum terdapat bukti bahwa

pengganti plasma lebih baik jika dibandingkan dengan garam fisiologik

pada resusitasi ibu yang mengalami syok, dekstran dalam jumlah banya

dapat berbahaya.

3. Untuk 1 jam pertama berikan paling sedikit 2 liter cairan NaCl karena

jumlah ini melebihi cairan yang dibutuhkan untuk mengganti kehilangan

cairan yang sedang berjalan

4. Rsetelah dilakukan reevaluasi, maka pemberian cairan infus dipertahankan

dalam kecepatan 1 liter per 6-8 jam. Untuk syok akibat perdarahan maka

infus dengan kecepatan yang lebih tinggi sangat dibutuhan dengan cara

mengganti 2-3 kali lipat cairan yang diperkirakan hilang.

5. Jika vena perifer tidak dapat dikanulasi, maka dapat dilakukanvenous cut-

down

6. Pantau tanda-tanda vital setiap 15 menit dan lihat berapa banyak darah

yang hilang. Apabila kondisi pasien membaik, hati-hati agar tidak

berlebihan dalam memberikan cairan.

Page 4: Referat Obgyn

7. Lakukan kateterisasi kandung kemih dan pantau cairan yang masuk dan

jumlah urin yang keluar. Setiap produksi urin harus dicaatat

8. Berikan oksigen dengan kecepatan 6-8 liter permeneit dengan sungkup

atau kanul hidung.