Referat Bells Palsy-4

download Referat Bells Palsy-4

of 14

Transcript of Referat Bells Palsy-4

  • 8/12/2019 Referat Bells Palsy-4

    1/14

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Bells palsy adalah suatu kelumpuhan saraf fasialis perifer yang bersifat

    unilateral, penyebabnya tidak diketahui (idopatik), akut dan tidak disertai

    oleh gangguan pendengaran, kelainan neurologi lainnya atau kelainan lokal.

    Diagnosis biasanya ditegakkan bila semua penyebab yang mungkin telah

    disingkirkan.

    Insiden Bells palsy dilaporkan sekitar 40 -0! dari semua kelumpuhan

    saraf fasialis perifer akut. "re#alensi rata-rata berkisar antara $0 %&0 pasien

    per $00.000 populasi per tahun dan meningkat sesuai pertambahan umur.

    Insiden meningkat pada penderita diabetes dan 'anita hamil. ekitar -$0!

    kasus berhubungan dengan ri'ayat keluarga pernah menderita penyakit ini.

    *u+uan penatalaksanaan Bells palsy adalah untuk memperepat

    penyembuhan, menegah kelumpuhan parsial men+adi kelumpuhan komplit,

    meningkatkan angka penyembuhan komplit, menurunkan insiden sinkinesis

    dan kontraktur serta menegah kelainan pada mata. "engobatan seharusnya

    dilakukan sesegera mungkin untuk menegah pengaruh psikologi pasien

    terhadap kelump uhan saraf ini. Disamping itu kasus Bells palsy

    membutuhkan kontrol rutin dalam +angka 'aktu lama

    "ada referat ini akan dibahas penatalaksanaan Bells palsy khususnya dalam

    bidang kedokteran fisik dan rehabilitasi sehingga presentase timbulnya komplikasi

    dapat diturunkan dan penyembuhan komplit dapat terapai.

    1

  • 8/12/2019 Referat Bells Palsy-4

    2/14

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. DEFINISI

    Bells palsy merupakan paresis ner#us fasialis perifer yang penyebabnya

    tidak diketahui (idiopatik) dan bersifat akut. Banyak yang menampuradukkan

    antara Bells palsy dengan paresis ner#us fasialis perifer lainnya yang

    penyebabnya diketahui.

    Biasanya penderita mengetahui kelumpuhan fasialis dari teman atau keluarga

    atau pada saat berermin atau sikat gigiberkumur. "ada saat penderita menyadari

    bah'a ia mengalami kelumpuhan pada 'a+ahnya, maka ia mulai merasa takut,

    malu, rendah diri, mengganggu kosmetik dan kadangkala +i'anya tertekan

    terutama pada 'anita dan pada penderita yang mempunyai profesi yang

    mengharuskan ia untuk tampil di muka umum. eringkali timbul pertanyaan

    didalam hatinya, apakah 'a+ahnya bisa kembali seara normal atau tidak.

    Bells palsy adalah kelumpuhan fasialis perifer yang belum diketahui

    penyebabnya, bisa akibat proses non-supuratif, non-neoplasmatik, non-degeneratif

    primer namun sangat mungkin akibat edema +inak pada bagian ner#us fasialis di

    foramen stilomastoideus atau sedikit proksimal dari foramen tersebut, yang

    mulanya akut dan dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan.

    2

  • 8/12/2019 Referat Bells Palsy-4

    3/14

    B. EPIDEMIOLOGI

    Di Indonesia, insiden Bells palsy seara pasti sulit ditentukan. Data yang

    dikumpulkan dari 4 buah umah sakit di Indonesia didapatkan frekuensi Bells

    palsy sebesar $/, ! dari seluruh kasus neuropati dan terbanyak pada usia 1$ %

    &0 tahun. 2ebih sering ter+adi pada 'anita daripada pria. *idak didapati perbedaan

    insiden antara iklim panas maupun dingin, tetapi pada beberapa penderita

    didapatkan adanya ri'ayat terpapar udara dingin atau angin berlebihan.

    C. ETIOLOGI

    Banyak kontro#ersi mengenai etiologi dari Bells palsy, tetapi ada 4 teori yang

    dihubungkan dengan etiologi Bells palsy yaitu 3

    $. *eori Iskemik #askuler

    er#us fasialis dapat men+adi lumpuh seara tidak langsung karena

    gangguan regulasi sirkulasi darah di kanalis fasialis.

    1. *eori infeksi #irus

    5irus yang dianggap paling banyak bertanggung+a'ab adalah 6erpes

    imple7 5irus (65), yang ter+adi karena proses reakti#asi dari 65

    (khususnya tipe $).

    &. *eori herediter

    Bells palsy ter+adi mungkin karena kanalis fasialis yang sempit pada

    keturunan atau keluarga tersebut, sehingga menyebabkan predisposisi

    untuk ter+adinya paresis fasialis.

    4. *eori imunologi

    3

  • 8/12/2019 Referat Bells Palsy-4

    4/14

    Dikatakan bah'a Bells palsy ter+adi akibat reaksi imunologi terhadap

    infeksi #irus yang timbul sebelumnya atau sebelum pemberian imunisasi.

    D. PATOFISIOLOGI

    8papun sebagai etiologi Bells palsy, proses akhir yang dianggap

    bertanggung+a'ab atas ge+ala klinik Bells palsy adalah proses edema yang

    selan+utnya menyebabkan kompresi ner#us fasialis. 9angguan atau kerusakan

    pertama adalah endotelium dari kapiler men+adi edema dan permeabilitas kapiler

    meningkat, sehingga dapat ter+adi kebooran kapiler kemudian ter+adi edema pada

    +aringan sekitarnya dan akan ter+adi gangguan aliran darah sehingga ter+adi

    hipoksia dan asidosis yang mengakibatkan kematian sel. :erusakan sel ini

    mengakibatkan hadirnya en;im proteolitik, terbentuknya peptida-peptida toksik

    dan pengaktifan kinin dan kallikrein sebagai hanurnya nukleus dan lisosom.

  • 8/12/2019 Referat Bells Palsy-4

    5/14

    sudut ini, kelopak mata tidak dapat dipe+amkan sehingga fisura papebra melebar

    serta kerut dahi menghilang. Bila penderita disuruh untuk meme+amkan matanya

    maka kelopak mata pada sisi yang lumpuh akan tetap terbuka (disebut

    lagoftalmus) dan bola mata berputar ke atas. :eadaan ini dikenal dengan tanda

    dariBell(lagoftalmus disertai dorsorotasi bola mata). :arena kedipan mata yang

    berkurang maka akan ter+adi iritasi oleh debu dan angin, sehingga menimbulkan

    epifora.$,= Dalam mengembungkan pipi terlihat bah'a pada sisi yang lumpuh tidak

    mengembung.=Disamping itu makanan enderung terkumpul diantara pipi dan

    gusi sisi yang lumpuh.$ elain kelumpuhan seluruh otot 'a+ah sesisi, tidak

    didapati gangguan lain yang mengiringnya, bila paresisnya benar-benar bersifat

    >Bells palsy?.

    F. DIAGNOSIS

    Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesa serta beberapa pemeriksaan fisik,

    dalam hal ini yaitu pemeriksaan neurologis.

    1. Anamnesa :

    - asa nyeri.

    - 9angguan atau kehilangan pengeapan.

    - i'ayat peker+aan dan adakah akti#itas yang dilakukan pada malam hari di

    ruangan terbuka atau di luar ruangan.

    - i'ayat penyakit yang pernah dialami oleh penderita seperti infeksi saluran

    pernafasan, otitis, herpes, dan lain-lain.

    2. Pemer!saan :

    5

  • 8/12/2019 Referat Bells Palsy-4

    6/14

    - "emeriksaan neurologis ditemukan paresis .5II tipe perifer.

    - 9erakan #olunter yang diperiksa, dian+urkan minimal 3

    $. @engerutkan dahi

    1. @eme+amkan mata

    &. @engembangkan uping hidung

    4. *ersenyum

    . Bersiul

    =. @engenangkan ke dua bibir

    Antuk menge#aluasi kema+uan motorik penderita Bells palsy memakai :828

    A9 CI6

    SKALA UGO FISCH

    Dinilai kondisi simetris atau asimetris antara sisi sehat dan sisi sakit pada

    posisi 3

    "osisi ilai "ersentase (!)

    0, &0, 0, $00

    kor

    Istirahat 10

    @engerutkan dahi $0

    @enutup mata &0

    *ersenyum &0

    Bersiul $0

    *otal

    Penilaian persentase:

    - 0 ! 3 asimetris komplit, tidak ada gerakan #olunter

    - &0 ! 3 simetris, poor+elek, kesembuhan yang ada lebih dekat ke asimetris

    komplit daripada simetris normal.

    - 0 ! 3 simetris, fairukup, kesembuhan parsial yang enderung ke arah

    normal

    6

  • 8/12/2019 Referat Bells Palsy-4

    7/14

    - $00! 3 simetris, normalkomplit

    ". Da#n$sa K%ns :Ditegakkan dengan adanya paresis .5II perifer dan bukan

    sentral. Amumnya unilateral

    &. Da#n$sa T$'! :

    2etak 2esi:elainan

    motorik

    9angguan

    pengeapan

    9angguan

    pendengaran

    6iposekresi

    sali#a

    6iposekresi

    lakrimalis

    "ons-meatus

    akustikus internus E E E tulihiperakusis E E

    @eatus akustikus

    internus-ganglion

    genikulatum

    E EE

    6iperakusisE E

    9anglion

    genikulatum-.

    tapedius

    E EE

    6iperakusisE -

    .stapedius-horda

    tympaniE E E E -

    horda tympani E E - E -

    Infra hordatympani-sekitar

    foramen

    stilomastoideus

    E - - - -

    (. Da#n$sa e)$%$# :ampai saat ini etiologi Bells palsy yang +elas tidak

    diketahui.

    *. Da#n$sa +an,n# :

    $. titis @edia upurati#a dan @astoiditis

    1. 6erpes Foster tius

    &. *rauma kapitis

    4. indroma 9uillain % Barre

    . @iastenia 9ra#is

    =. *umor Intrakranialis

    7

  • 8/12/2019 Referat Bells Palsy-4

    8/14

    G. PROGNOSIS

    embuh spontan pada -/0 ! dalam beberapa minggu atau dalam $-1

    bulan. :ira-kira $0-$ ! sisanya akan memberikan gambaran kerusakan yang

    permanen.

    H. KOMPLIKASI

    $. Crocodile tear phenomenon

    Gaitu keluarnya air mata pada saat penderita makan makanan. Ini timbul

    beberapa bulan setelah ter+adi paresis dan ter+adinya akibat dari regenerasi

    yang salah dari serabut otonom yang seharusnya ke kelen+ar sali#a tetapi

    menu+u ke kelen+ar lakrimalis. 2okasi lesi di sekitar ganglion

    genikulatum.$

    1. Synkinesis.

    Dalam hal ini otot-otot tidak dapat digerakkan satu per satu atau tersendiriH

    selalu timbul gerakan bersama. @isal bila pasien disuruh meme+amkan

    mata, maka akan timbul gerakan (in#olunter) ele#asi sudut mulut,

    kontraksi platisma, atau berkerutnya dahi. "enyebabnya adalah inner#asi

    yang salah, serabut saraf yang mengalami regenerasi bersambung dengan

    serabut-serabut otot yang salah.

    &. Hemifacial spasm.

    *imbul >kedutan? pada 'a+ah (otot 'a+ah bergerak seara spontan dan

    tidak terkendali) dan +uga spasme otot 'a+ah, biasanya ringan. "ada

    8

  • 8/12/2019 Referat Bells Palsy-4

    9/14

    stadium a'al hanya mengenai satu sisi 'a+ah sa+a, tetapi kemudian dapat

    mengenai pada sisi lainnya. :elelahan dan kelainan psikis dapat

    memperberat spasme ini. :omplikasi ini ter+adi bila penyembuhan tidak

    sempurna, yang timbul dalam beberapa bulan atau $-1 tahun kemudian.

    4. Kontraktur.

    6al ini dapat terlihat dari tertariknya otot, sehingga lipatan nasolabialis

    lebih +elas terlihat pada sisi yang lumpuh dibanding pada sisi yang sehat.

    *er+adi bila kembalinya fungsi sangat lambat. :ontraktur tidak tampak

    pada 'aktu otot 'a+ah istirahat, tetapi men+adi +elas saat otot 'a+ah

    bergerak.

    I. TERAPI

    a) *erapi medikamentosa 3 9olongan kortikosteroid sampai sekarang masih

    kontro#ersi,

  • 8/12/2019 Referat Bells Palsy-4

    10/14

    beker+a dengan apa yang tertinggal.

    Antuk menapai keberhasilan dalam tu+uan rehabilitasi yang efektif dan

    efisien maka diperlukan tim rehabilitasi medik yang terdiri dari dokter,

    fisioterapis, okupasi terapis, ortotis prostetis, ahli 'iara, psikolog, petugas sosial

    medik dan pera'at rehabilitasi medik.

    esuai dengan konsep rehabilitasi medik yaitu usaha gabungan terpadu dari

    segi medik, sosial dan kekaryaan, maka tu+uan rehabilitasi medik pada Bells

    palsy adalah untuk mengurangimenegah paresis men+adi bertambah dan

    membantu mengatasi problem sosial serta psikologinya agar penderita tetap dapat

    melaksanakan akti#itas kegiatan sehari-hari. "rogram-program yang diberikan

    adalah program fisioterapi, okupasi terapi, sosial medik, psikologi dan ortotik

    prostetik, sedang program pera'at rehabilitasi dan terapi 'iara tidak banyak

    berperan.

    Pr$#ram Fs$)era'

    - Pemanasan

    $. "emanasan superfisial dengan infra red.

    1. "emanasan dalam berupa hort'a#e Diathermy atau @iro'a#e Diathermy

    - Stimulasi listrik

    *u+uan pemberian stimulasi listrik yaitu menstimulasi otot untuk

    menegahmemperlambat ter+adi atrofi sambil menunggu proses regenerasi dan

    memperkuat otot yang masih lemah. @isalnya dengan faradisasi yang tu+uannya

    adalah untuk menstimulasi otot, reedukasi dari aksi otot, melatih fungsi otot baru,

    meningkatkan sirkulasi serta menegahmeregangkan perlengketan. Diberikan 1

    10

  • 8/12/2019 Referat Bells Palsy-4

    11/14

    minggu setelah onset.

    - Latihan otot-otot wajah dan massage wajah

    2atihan gerak #olunter otot 'a+ah diberikan setelah fase akut. 2atihan

    berupa mengangkat alis tahan detik, mengerutkan dahi, menutup mata dan

    mengangkat sudut mulut, tersenyum, bersiulmeniup (dilakukan didepan kaa

    dengan konsentrasi penuh).

    assageadalah manipulasi sitemik dan ilmiah dari +aringan tubuh dengan

    maksud untuk perbaikanpemulihan. "ada fase akut, Bells palsy diberi gentle

    massage seara perlahan dan berirama. !entle massage memberikan efek

    mengurangi edema, memberikan relaksasi otot dan mempertahankan tonus otot. $,&

    etelah le'at fase akut diberi "eep Kneading assage sebelum latihan gerak

    #olunter otot 'a+ah."eep Kneading assagememberikan efek mekanik terhadap

    pembuluh darah #ena dan limfe, melanarkan pembuangan sisa metabolik, asam

    laktat, mengurangi edema, meningkatkan nutrisi serabut-serabut otot dan

    meningkatkan gerakan intramuskuler sehingga melepaskan perlengketan.$$

    @assage daerah 'a+ah dibagi 4 area yaitu dagu, mulut, hidung dan dahi. emua

    gerakan diarahkan keatas, lamanya -$0 menit.

    Pr$#ram Tera' O!-'as

    "ada dasarnya terapi disini memberikan latihan gerak pada otot 'a+ah.

    2atihan diberikan dalam bentuk akti#itas sehari-hari atau dalam bentuk

    permainan. "erlu diingat bah'a latihan seara bertahap dan melihat kondisi

    penderita, +angan sampai melelahkan penderita. 2atihan dapat berupa latihan

    berkumur, latihan minum dengan menggunakan sedotan, latihan meniup lilin,

    11

  • 8/12/2019 Referat Bells Palsy-4

    12/14

    latihan menutup mata dan mengerutkan dahi di depan ermin.

    Pr$#ram S$sa% Me,!

    "enderita Bells palsy sering merasa malu dan menarik diri dari pergaulan

    sosial. "roblem sosial biasanya berhubungan dengan tempat ker+a dan biaya.

    "etugas sosial medik dapat membantu mengatasi dengan menghubungi tempat

    ker+a, mungkin untuk sementara 'aktu dapat beker+a pada bagian yang tidak

    banyak berhubungan dengan umum. Antuk masalah biaya, dibantu dengan

    menarikan fasilitas kesehatan di tempat ker+a atau melalui keluarga. elain itu

    memberikan penyuluhan bah'a ker+a sama penderita dengan petugas yang

    mera'at sangat penting untuk kesembuhan penderita.

    Pr$#ram Ps!$%$#!

    Antuk kasus-kasus tertentu dimana ada gangguan psikis amat menon+ol,

    rasa emas sering menyertai penderita terutama pada penderita muda, 'anita atau

    penderita yang mempunyai profesi yang mengharuskan ia sering tampil di depan

    umum, maka bantuan seorang psikolog sangat diperlukan.

    Pr$#ram Or)$)! Pr$s)e)!

    Dapat dilakukan pemasangan >G? plester dengan tu+uan agar sudut mulut

    yang sakit tidak +atuh. Dian+urkan agar plester diganti tiap +am. "erlu

    diperhatikan reaksi intoleransi kulit yang sering ter+adi. "emasangan >G? plester

    dilakukan +ika dalam 'aktu & bulan belum ada perubahan pada penderita setelah

    men+alani fisioterapi. 6al ini dilakukan untuk menegah teregangnya otot

    Fygomatius selama parese dan menegah ter+adinya kontraktur.

    12

  • 8/12/2019 Referat Bells Palsy-4

    13/14

    Home Program :

    $. :ompres hangat daerah sisi 'a+ah yang sakit selama 10 menit

    1. @assage 'a+ah yang sakit ke arah atas dengan menggunakan tangan dari sisi

    'a+ah yang sehat

    &. 2atihan tiup lilin, berkumur, makan dengan mengunyah disisi yang sakit,

    minum dengan sedotan, mengunyah permen karet

    4. "era'atan mata 3

    $. Beri obat tetes mata (golongan artifial tears) &7 sehari

    1. @emakai kaamata gelap se'aktu bepergian siang hari, dan Biasakan

    menutup kelopak mata seara pasif sebelum tidur.

    13

  • 8/12/2019 Referat Bells Palsy-4

    14/14

    BAB III

    PENUTUP

    Kesm'-%an

    Bells palsy merupakan suatu kelumpuhan saraf fasialis perifer yang

    bersifat unilateral. "ada sisi yang memiliki lesi, ekspresi 'a+ah akan menghilang

    sehingga lipatan nasolabialis tidak ada, sudut mulut menurun, kelopak mata tidak

    dapat dipe+amkan sehingga fissure palpebra serta kerut dahi menghilang.

    *erapi dari bagian kedokteran fisik dan rehabilitasi yang dapat diberikan

    adalah program fisioterapi, okupasi terapi, sosial medik, psikologi, ortotik

    prostetik dan home programyang bertu+uan untuk mengurangimenegah parese

    men+adi bertambah serta mengatasi masalah sosial dan mental penderita agar tetap

    dapat melakukan akti#itas sehari-hari dengan baik.

    14