referat-anak-ikterus (1)

26
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Lata r Bela kang Bay i den gan bad an lahir rendah aka n men ing kat kan ang ka kesa kit an dan ang ka kematian bayi. Berat badan lahir sangat menentukan prognosa dan komplikasi yang terjadi. Hal ini akan bertambah buruk jika berat badan tidak bertambah untuk waktu yang lama. Masalah yang mengancam pada BBLR dan BBLSR adalah resiko kehilangan panas dan ir yang relative lebih besar karena permukaan tubuh reltif luas jaringan lemak subkutan lebih tipis sehingga resiko kehilangan panas melalui kulit dan kekurangan cadangan energi lebih besar. !aya tahan tubuh relative rendah karena prematuritas dan malnutis iny a juga fungsi organ belum bai k "ter utama #$ % &' min ggu ( misalnya ) system pernafasan saluran cerna hati ginjal metabolisme dan system kekeb alan. Bayi BBLS R memp uny ai inside n perumahsakit an kemb ali yang lebih tinggi selama tahun pertama kehidupan jika dibanding dengan bayi yang lebih besar sebagai akibat dari hernia inguinalis infeksi pengobatan sisa akibat prematuritas dan gangguan perawatan.*ngka kejadian +kterus pada bayi sangat bervariasi di RS,M  persentase ikterus neonatorum pada bayi cukup bulan sebesar &-/ dan pada bayi kur ang bul an sebesar '- 0/ sedang kan di *merik a Ser ika t seki tar 12/ bay i men deri ta ikt erus bar u lahir men derita ikt erus leb ih dar i 32/. Bay i4ba yi ya ng mengalami ikterus itu mencapai kadar bilirubin yang melebihi 2 mg. "&5( +kterus terjadi apabila terdapat bililirubin dalam darah. 6ada sebagian besar neonatus ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama dalam kehidupannya. !ikemukakan  bahwa kejadian ikterus terdapat pada 12/ bayi cukup bulan dan pada bayi 72/ ba yi kurang bulan. !i 8akarta dilaporkan &-0 / menderita ikterus. +kterus ini pada sebagian lagi bersifat patologik yang dapat menimbulkan gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian. $arena setiap bayi dengan ikterus harus ditemukan dalam -' jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar bilirubuin meningkat lebih dari 3 mg9dl dalam -' jam. "&5(

Transcript of referat-anak-ikterus (1)

Page 1: referat-anak-ikterus (1)

7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)

http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 1/26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bayi dengan badan lahir rendah akan meningkatkan angka kesakitan dan angka

kematian bayi. Berat badan lahir sangat menentukan prognosa dan komplikasi yang

terjadi. Hal ini akan bertambah buruk jika berat badan tidak bertambah untuk waktu

yang lama.

Masalah yang mengancam pada BBLR dan BBLSR adalah resiko kehilangan panas

dan ir yang relative lebih besar karena permukaan tubuh reltif luas jaringan lemak 

subkutan lebih tipis sehingga resiko kehilangan panas melalui kulit dan kekurangan

cadangan energi lebih besar. !aya tahan tubuh relative rendah karena prematuritas

dan malnutisinya juga fungsi organ belum baik "terutama #$ % &' minggu(

misalnya ) system pernafasan saluran cerna hati ginjal metabolisme dan system

kekebalan. Bayi BBLSR mempunyai insiden perumahsakitan kembali yang lebih

tinggi selama tahun pertama kehidupan jika dibanding dengan bayi yang lebih besar

sebagai akibat dari hernia inguinalis infeksi pengobatan sisa akibat prematuritas dan

gangguan perawatan.*ngka kejadian +kterus pada bayi sangat bervariasi di RS,M

 persentase ikterus neonatorum pada bayi cukup bulan sebesar &-/ dan pada bayi

kurang bulan sebesar '-0/ sedangkan di *merika Serikat sekitar 12/ bayi

menderita ikterus baru lahir menderita ikterus lebih dari 32/. Bayi4bayi yang

mengalami ikterus itu mencapai kadar bilirubin yang melebihi 2 mg. "&5(

+kterus terjadi apabila terdapat bililirubin dalam darah. 6ada sebagian besar neonatus

ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama dalam kehidupannya. !ikemukakan

 bahwa kejadian ikterus terdapat pada 12/ bayi cukup bulan dan pada bayi 72/ bayi

kurang bulan. !i 8akarta dilaporkan &-0 / menderita ikterus. +kterus ini pada

sebagian lagi bersifat patologik yang dapat menimbulkan gangguan yang menetap

atau menyebabkan kematian. $arena setiap bayi dengan ikterus harus ditemukan

dalam -' jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar bilirubuin meningkat lebih dari

3 mg9dl dalam -' jam. "&5(

Page 2: referat-anak-ikterus (1)

7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)

http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 2/26

6roses hemolisis darah infeksi berat ikterus yang berlangsung lebih dari mg9dl

 juga merupakan keadaan kemungkinan adanya ikterus patologi. !alam keadaan

tersebut penatalaksanaan ikterus dilakukan sebaik4baiknya agar akibat buruk 

ikterus dapat dihindarkan. "&5(

-

Page 3: referat-anak-ikterus (1)

7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)

http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 3/26

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi

Ikterus Neonatorum

:aitu disklorisasi pada kulit atau organ lain karena penumpukan

 bilirubin. "-'315702(

Ikterus fisiologis

:aitu ikterus yang timbul pada hari kedua dan ketiga yang tidak 

mempunyai dasar patologis kadarnya tidak melewati kadar yang

membahayakan atau mempunyai potensi menjadi ;kernikterus< dan tidak 

menyebabkan suatu morbiditas pada bayi.  "-'0(

Ikterus patologis

:aitu ikterus yang mempunyai dasar patologis atau kadar bilirubinnya

mencapai suatu nilai yang disebut hiperbilirubinemia. "-'0(

 

erni!terus

  Suatu sindroma neurologik yang timbul sebagai akibat penimbunan

 bilirubin tak terkonyugasi dalam sel = sel otak. "-'0(

2.2 Meta"olisme "iliru"in

#ntuk mendapat pengertian yang cukup mengenai masalah ikterus pada

neonatus perlu diketahui tentang metabolisme bilirubin pada janin dan

neonatus. 6erbedaan utama metabolisme adalah bahwa pada janin melalui

 plasenta dalam bentuk bilirubin indirek.

&

Page 4: referat-anak-ikterus (1)

7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)

http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 4/26

>ambar

'

Page 5: referat-anak-ikterus (1)

7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)

http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 5/26

Metabolisme bilirubin mempunyai tingkatan sebagai berikut )

. 6roduksi

Sebagian besar bilirubin terbentuk sebagai akibat degradasi

hemoglobin pada sistem retikuloendotelial "R?S(. @ingkat penghancuran

hemoglobin ini pada neonatus lebih tinggi dari pada bayi yang lebih tua.

Satu gram hemoglobin dapat menghasilkan &3 mg bilirubin indirek.

 Bilirubin indirek  yaitu bilirubin yang bereaksi tidak langsung dengan Aat

warna diaAo "reaksi hymans van den bergh( yang bersifat tidak larut

dalam air tetapi larut dalam lemak. "-5(

-. @ransportasi

Bilirubin indirek kemudian diikat oleh albumin sel parenkim hepar 

mempunyai cara yang selektif dan efektif mengambil bilirubin dari

 plasma. Bilirubin ditransfer melalui membran sel ke dalam hepatosit

sedangkan albumin tidak. !idalam sel bilirubin akan terikat terutama pada

ligandin "protein γ  glutation S4transferase B( dan sebagian kecil pada

glutation S4transferase lain dan protein . 6roses ini merupakan proses dua

arah tergantung dari konsentrasi dan afinitas albumin dalam plasma dan

ligandin dalam hepatosit. Sebagian besar bilirubin yang masuk hepatosit di

konjugasi dan di ekskresi ke dalam empedu. !engan adanya sitosol hepar

ligadin mengikat bilirubin sedangkan albumin tidak 6emberian

fenobarbital mempertinggi konsentrasi ligadin dan memberi tempat

 pengikatan yang lebih banyak untuk bilirubin. "-5(

&. $onjugasi

!alam sel hepar bilirubin kemudian dikonjugasi menjadi

 bilirubin diglukosonide. Calaupun ada sebagian kecil dalam

 bentuk monoglukoronide. >lukoronil transferase merubah bentuk 

monoglukoronide menjadi diglukoronide. 6ertama4tama yaitu uridin di

fosfat glukoronide transferase "#!6> ) @( yang mengkatalisasi

 pembentukan bilirubin monoglukoronide.

Sintesis dan ekskresi diglokoronode terjadi di membran kanilikulus.

+somer bilirubin yang dapat membentuk ikatan hidrogen seperti bilirubin

3

Page 6: referat-anak-ikterus (1)

7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)

http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 6/26

natural +D dapat diekskresikan langsung kedalam empedu tanpa konjugasi.

Misalnya isomer yang terjadi sesudah terapi sinar "isomer foto(. "-5(

'. ?kskresi

Sesudah konjugasi bilirubin ini menjadi bilirubin direk yang larut

dalam air dan di ekskresi dengan cepat ke sistem empedu kemudian ke

usus. !alam usus bilirubin direk ini tidak diabsorpsiE sebagian kecil

 bilirubin direk dihidrolisis menjadi bilirubin indirek dan direabsorpsi.

Siklus ini disebut siklus enterohepatis.

6ada neonatus karena aktivitas enAim B glukoronidase yang

meningkat bilirubin direk banyak yang tidak dirubah menjadi urobilin.

8umlah bilirubin yang terhidrolisa menjadi bilirubin indirek meningkat dan

tereabsorpsi sehingga siklus enterohepatis pun meningkat. "-5(

3. Metabolisme bilirubin pada janin dan neonatus

6ada likuor amnion yang normal dapat ditemukan bilirubin pada

kehamilan - minggu kemudian menghilang pada kehamilan &14&5

minggu. 6ada inkompatibilitas darah Rh kadar bilirubin dalam cairan

amnion dapat dipakai untuk menduga beratnya hemolisis. 6eningkatan

 bilirubin amnion juga terdapat pada obstruksi usus fetus. Bagaimana

 bilirubin sampai ke likuor amnion belum diketahui dengan jelas tetapi

kemungkinan besar melalui mukosa saluran nafas dan saluran cerna.

6roduksi bilirubin pada fetus dan neonatus diduga sama besarnya tetapi

kesanggupan hepar mengambil bilirubin dari sirkulasi sangat terbatas.

!emikian pula kesanggupannya untuk mengkonjugasi. !engan demikian

hampir semua bilirubin pada janin dalam bentuk bilirubin indirek dan

mudah melalui plasenta ke sirkulasi ibu dan diekskresi oleh hepar ibunya.

!alam keadaan fisiologis tanpa gejala pada hampir semua neonatus dapat

terjadi akumulasi bilirubin indirek sampai - mg/. Hal ini menunjukkan

 bahwa ketidakmampuan fetus mengolah bilirubin berlanjut pada masa

neonatus. 6ada masa janin hal ini diselesaikan oleh hepar ibunya tetapi

1

Page 7: referat-anak-ikterus (1)

7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)

http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 7/26

 pada masa neonatus hal ini berakibat penumpukan bilirubin dan disertai

gejala ikterus. 6ada bayi baru lahir karena fungsi hepar belum matang atau

 bila terdapat gangguan dalam fungsi hepar akibat hipoksia asidosis atau

 bila terdapat kekurangan enAim glukoronil transferase atau kekurangan

glukosa kadar bilirubin indirek dalam darah dapat meninggi. Bilirubin

indirek yang terikat pada albumin sangat tergantung pada kadar albumin

dalam serum. 6ada bayi kurang bulan biasanya kadar albuminnya rendah

sehingga dapat dimengerti bila kadar bilirubin indek yang bebas itu dapat

meningkat dan sangat berbahaya karena bilirubin indirek yang bebas inilah

yang dapat melekat pada sel otak. +nilah yang menjadi dasar pencegahan

FkernicterusG dengan pemberian albumin atau plasma. Bila kadar bilirubin

indirek mencapai -2 mg/ pada umumnya kapasitas maksimal pengikatan

 bilirubin oleh neonatus yang mempunyai kadar albumin normal telah

tercapai. "-'57(

Ikterus #isiologis

!alam keadaan normal kadar bilirubin indirek dalam serum tali pusat

adalah sebesar 4& mg9dl dan akan meningkat dengan kecepatan kurang dari

3 mg9dl9-' jamE dengan demikian ikterus baru terlihat pada hari ke -4&

 biasanya mencapai puncaknya antara hari ke -4' dengan kadar 341 mg9dl

untuk selanjutnya menurun sampai kadarnya lebih rendah dari - mg9dl antara

lain ke 345 kehidupan. +kterus akibat perubahan ini dinamakan ikterus

;fisiologis< dan diduga sebagai akibat hancurnya sel darah merah janin yang

disertai pembatasan sementara pada konjugasi dan ekskresi bilirubin oleh hati.

!iantara bayi4bayi prematur kenaikan bilirubin serum cenderung sama

atau sedikit lebih lambat daripada pada bayi aterm tetapi berlangsung lebih

lama pada umumnya mengakibatkan kadar yang lebih tinggi puncaknya

dicapai antara hari ke '45 pola yang akan diperlihatkan bergantung pada waktu

yang diperlukan oleh bayi preterm mencapai pematangan mekanisme

metabolisme ekskresi bilirubin. $adar puncak sebesar 74- mg9dl tidak dicapai

sebelum hari ke 345 dan kadang4kadang ikterus ditemukan setelah hari ke42.

5

Page 8: referat-anak-ikterus (1)

7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)

http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 8/26

!iagnosis ikterus fisiologik pada bayi aterm atau preterm dapat

ditegakkan dengan menyingkirkan penyebab ikterus berdasarkan anamnesis

dan penemuan klinik dan laboratorium. 6ada umumnya untuk menentukan

 penyebab ikterus jika )

. +kterus timbul dalam -' jam pertama kehidupan.

-. Bilirubin serum meningkat dengan kecepatan lebih besar dari 3 mg9dl9-'

 jam.

&. $adar bilirubin serum lebih besar dari - mg9dl pada bayi aterm dan lebih

 besar dari ' mg9dl pada bayi preterm.

'. +kterus persisten sampai melewati minggu pertama kehidupan atau

3. Bilirubin direk lebih besar dari mg9dl. "'37(

Ikterus Patologis

+kterus patologis mungkin merupakan petunjuk penting untuk diagnosis

awal dari banyak penyakit neonatus. +kterus patologis dalam &1 jam pertama

kehidupan biasanya disebabkan oleh kelebihan produksi bilirubin karena

klirens bilirubin yang lambat jarang menyebabkan peningkatan konsentrasi

diatas 2 mg9dl pada umur ini. 8adi ikterus neonatorum dini biasanya

disebabkan oleh penyakit hemolitik.

erni!terus

Bahaya hiperbilirubinemia adalah kernikterus yaitu suatu kerusakan

otak akibat perlengketan bilirubin indirek pada otak terutama pada korpus

striatum talamus nukleus subtalamus hipokampus nukleus merah dan nukleus

di dasar ventrikel +. Secara klinis pada awalnya tidak jelas dapat berupa mata

 berputar letargi kejang tak mau menghisap malas minum tonus otot

meningkat leher kaku dan opistotonus. Bila berlanjut dapat terjadi spasme

otot opistotonus kejang atetosis yang disertai ketegangan otot. !apat

ditemukan ketulian pada nada tinggi gangguan bicara dan retardasi

mental. "'70(

2.$ Etiologi

7

Page 9: referat-anak-ikterus (1)

7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)

http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 9/26

6enyebab ikterus pada bayi baru lahir dapat berdiri sendiri ataupun

dapat disebabkan oleh beberapa faktor.

Secara garis besar etiologi ikterus neonatorum dapat dibagi )

.  Produksi yang berlebihan

  Hal ini melebihi kemampuan bayi untuk mengeluarkannya

misalnya pada hemolisis yang meningkat pada inkompatibilitas darah Rh

*B2 golongan darah lain defisiensi enAim >4146! piruvat kinase

 perdarahan tertutup dan sepsis.

-. Gangguan dalam proses “uptake” dan konjugasi hepar

>angguan ini dapat disebabkan oleh bilirubin gangguan fungsi

hepar akibat asidosis hipoksia dan infeksi atau tidak terdapatnya enAim

glukoronil transferase "sindrom criggler4Iajjar(. 6enyebab lain yaitu

defisiensi protein. 6rotein : dalam hepar yang berperan penting dalam

;uptake< bilirubin ke sel hepar.

&. Gangguan transportasi

Bilirubin dalam darah terikat pada albumin kemudian diangkat ke

hepar. +katan bilirubin dengan albumin ini dapat dipengaruhi oleh obat

misalnya salisilat sulfafuraAole. !efisiensi albumin menyebabkan lebih

 banyak terdapatnya bilirubin indirek yang bebas dalam darah yang mudah

melekat ke sel otak.

4. Gangguan dalam ekskresi

  >angguan ini dapat terjadi akibat obstruksi dalam hepar atau diluar 

hepar. $elainan diluar hepar biasanya disebabkan oleh kelainan bawaan.

Jbstruksi dalam hepar biasanya akibat infeksi atau kerusakan hepar oleh

 penyebab lain. "-'3570(

Ikterus %ang "er&u"ungan 'engan pem"erian air susu i"u .

!iperkirakan dari setiap -22 bayi aterm yang menyusu

memperlihatkan peningkatan bilirubin tak terkonjugasi yang cukup berarti

antara hari ke '45 kehidupan mencapai konsentrasi maksimal sebesar 

24-5 mg9dl selama minggu ke &. 8ika mereka terus disusui

0

Page 10: referat-anak-ikterus (1)

7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)

http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 10/26

hiperbilirubinemia secara berangsur4angsur akan menurun dan kemudian

akan menetap selama &42 minggu dengan kadar yang lebih rendah. 8ika

mereka dihentikan menyusu kadar bilirubin serum akan menurun dengan

cepat biasanya kadar normal dicapai dalam beberapa hari.

6enghentian menyusu selama -4' hari bilirubin serum akan

menurun dengan cepat setelah itu mereka dapat menyusu kembali tanpa

disertai timbulnya kembali hiperbilirubinemia dengan kadar tinggi seperti

sebelumnya. Bayi ini tidak memperlihatkan tanda kesakitan lain dan

kernikterus tidak pernah dilaporkan. Susu yang berasal dari beberapa ibu

mengandung 3 β4pregnan4& α -αβ4diol dan asam lemak rantai panjang

tak4teresterifikasi yang secara kompetitif menghambat aktivitas konjugasi

glukoronil transferase pada kira4kira 52/ bayi yang disusuinya. 6ada ibu

lainnya susu yang mereka hasilkan mengandung lipase yang mungkin

 bertanggung jawab atas terjadinya ikterus. Sindroma ini harus dibedakan

dari hubungan yang sering diakui tetapi kurang didokumentasikan antara

hiperbilirubinemia tak4terkonjugasi yang diperberat yang terdapat dalam

minggu pertama kehidupan dan menyusu pada ibu.

"0(

2.(. Patofisiologi

6eningkatan kadar bilirubin tubuh dapat terjadi pada beberapa keadaan.

$ejadian yang sering ditemukan adalah apabila terdapat penambahan beban

 bilirubin pada sel hepar yang terlalu berlebihan. Hal ini dapat ditemukan bila

terdapat peningkatan penghancuran eritrosit polisitemia memendeknya umur 

eritrosit janin9bayi meningkatnya bilirubin dari sumber lain atau terdapatnya

 peningkatan sirkulasi enterohepatik.

>angguan ambilan bilirubin plasma juga dapat menimbulkan

 peningkatan kadar bilirubin tubuh. Hal ini dapat terjadi apabila kadar protein :

 berkurang atau pada keadaan proten : dan protein terikat oleh anion lain

misalnya pada bayi dengan asidosis atau dengan anoksia9hipoksia. $eadaan

lain yang memperlihatkan peningkatan kadar bilirubin adalah apabila

ditemukan gangguan konjugasi hepar "defisiensi enAim glukoranil transferase(

2

Page 11: referat-anak-ikterus (1)

7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)

http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 11/26

atau bayi yang menderita gangguan ekskresi misalnya penderita hepatitis

neonatal atau sumbatan saluran empedu intra9ekstra hepatik.

6ada derajat tertentu bilirubin ini akan bersifat toksik dan merusak 

 jaringan tubuh. @oksisitas ini terutama ditemukan pada bilirubin indirek yang

 bersifat sukar larut dalam air tapi mudah larut dalam lemak. Sifat ini

memungkinkan terjadinya efek patologik pada sel otak apabila bilirubin tadi

dapat menembus sawar darah otak. $elainan yang terjadi pada otak ini disebut

kernikterus atau ensefalopati biliaris. 6ada umumnya dianggap bahwa

kelainan pada susunan saraf pusat tersebut mungkin akan timbul apabila kadar 

 bilirubin indirek lebih dari -2 mg9dl. Mudah tidaknya bilirubin melalui sawar 

darah otak ternyata tidak hanya tergantung dari tingginya kadar bilirubin tetapi

tergantung pula pada keadaan neonatus sendiri. Bilirubin indirek akan mudah

melalui sawar daerah otak apabila pada bayi terdapat keadaan imaturitas berat

lahir rendah hipoksia hiperkarbia hipoglikemia dan kelainan susunan saraf 

 pusat yang terjadi karena trauma atau infeksi. "50(

2.) Manifestasi linis

6engamatan ikterus paling baik dilakukan dengan cahaya sinar 

matahari. Bayi baru lahir "BBL( tampak kuning apabila kadar bilirubin

serumnya kira4kira 1 mg9dl atau 22 mikro mol9L " mg mg9dl K 5 mikro

mol9L(. salah satu cara pemeriksaan derajat kuning pada BBL secara klinis

sederhana dan mudah adalah dengan penilaian menurut $ramer "010(.

,aranya dengan jari telunjuk ditekankan pada tempat4tempat yang tulangnya

menonjol seperti tulang hidung dada lutut dan lain4lain. @empat yang ditekan

akan tampak pucat atau kuning. 6enilaian kadar bilirubin pada masing4masing

tempat tersebut disesuaikan dengan tabel yang telah diperkirakan kadar 

 bilirubinnya. "50(

Page 12: referat-anak-ikterus (1)

7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)

http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 12/26

@abel . !erajat ikterus pada neonatus menurut $ramer 

Zona Bagian tubuh yangkuning

Rata-rata serum bilirubin indirek (µ mol/l)

1. Kepala dan leher 100

2. usat-leher 1!0

". usat-paha 200

#. $engan % tungkai 2!0

!. &angan % kaki ' 2!0

2.*. Diagnosis

*namnesis ikterus pada riwayat obstetri sebelumnya sangat membantu

dalam menegakkan diagnosis hiperbilirubinemia pada bayi. @ermasuk dalam

hal ini anamnesis mengenai riwayat inkompatabilitas darah riwayat transfusi

tukar atau terapi sinar pada bayi sebelumnya. !isamping itu faktor risiko

kehamilan dan persalinan juga berperan dalam diagnosis dini

ikterus9hiperbilirubinemia pada bayi. aktor risiko tersebut antara lain adalah

kehamilan dengan komplikasi persalinan dengan tindakan9komplikasi obat

yang diberikan pada ibu selama hamil9persalinan kehamilan dengan diabetes

melitus gawat janin malnutrisi intrauterin infeksi intranatal dan lain4lain.

Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir 

atau beberapa hari kemudian. +kterus yang tampak pun sangat tergantung

kepada penyebab ikterus itu sendiri. 6ada bayi dengan peninggian bilirubin

indirek kulit tampak berwarna kuning terang sampai jingga sedangkan pada

 penderita dengan gangguan obstruksi empedu warna kuning kulit terlihat agak 

kehijauan. 6erbedaan ini dapat terlihat pada penderita ikterus berat tetapi hal

ini kadang4kadang sulit dipastikan secara klinis karena sangat dipengaruhi

warna kulit. 6enilaian akan lebih sulit lagi apabila penderita sedang

mendapatkan terapi sinar. Selain kuning penderita sering hanya

memperlihatkan gejala minimal misalnya tampak lemah dan nafsu minum

 berkurang. $eadaan lain yang mungkin menyertai ikterus adalah anemia

 petekie pembesaran lien dan hepar perdarahan tertutup gangguan nafas

-

Page 13: referat-anak-ikterus (1)

7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)

http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 13/26

gangguan sirkulasi atau gangguan syaraf. $eadaan tadi biasanya ditemukan

 pada ikterus berat atau hiperbilirubinemia berat.

Caktu timbulnya ikterus mempunyai arti yang penting pula dalam

diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat timbulnya ikterus

mempunyai kaitan yang erat dengan kemungkinan penyebab ikterus tersebut.

+kterus yang timbul hari pertama sesudah lahir kemungkinan besar disebabkan

oleh inkompatibilitas golongan darah "*BJ Rh atau golongan darah lain(.

+nfeksi intra uterin seperti rubela penyakit sitomegali toksoplasmosis atau

sepsis bakterial dapat pula memperlihatkan ikterus pada hari pertama. 6ada

hari kedua dan ketiga ikterus yang terjadi biasanya merupakan ikterus

fisiologik tetapi harus pula dipikirkan penyebab lain seperti inkompatibilitas

golongan darah infeksi kuman polisitemia hemolisis karena perdarahan

tertutup kelainan morfologi eritrosit "misalnya sferositosis( sindrom gawat

nafas toksositosis obat defisiensi >4146! dan lain4lain. +kterus yang timbul

 pada hari ke ' dan ke 3 mungkin merupakan kuning karena *S+ atau terjadi

 pada bayi yang menderita >ilbert bayi dari ibu penderita diabetes melitus dan

lain4lain. Selanjutnya ikterus setelah minggu pertama biasanya terjadi pada

atresia duktus koledokus hepatitis neonatal stenosis pilorus hipotiroidisme

galaktosemia infeksi post natal dan lain4lain. "50(

2.+. Diagnosis Ban'ing

+kterus yang terjadi pada saat lahir atau dalam waktu -' jam pertama

kehidupan mungkin sebagai akibat eritroblastosis foetalis sepsis penyakit

inklusi sitomegalik rubela atau toksoplasmosis kongenital. +kterus pada bayi

yang mendapatkan tranfusi selama dalam uterus mungkin ditandai oleh

 proporsi bilirubin bereaksi4langsung yang luar biasa tingginya. +kterus yang

 baru timbul pada hari ke - atau hari ke & biasanya bersifat ;fisiologik< tetapi

dapat pula merupakan manifestasi ikterus yang lebih parah yang dinamakan

hiperbilirubinemia neonatus. +kterus nonhemolitik familial "sindroma ,riggler4

 Iajjar( pada permulaannya juga terlihat pada hari ke4- atau hari ke4&.  Ikterus

 yang timbul setelah hari ke 3, dan dalam minggu pertama, harus dipikirkan

&

Page 14: referat-anak-ikterus (1)

7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)

http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 14/26

kemungkinan septikemia sebagai penyebabnyaE keadaan ini dapat disebabkan

oleh infeksi4infeksi lain terutama sifilis toksoplasmosis dan penyakit inklusi

sitomegalik. +kterus yang timbul sekunder akibat ekimosis atau hematoma

ekstensif dapat terjadi selama hari pertama kelahiran atau sesudahnya terutama

 pada bayi prematur. 6olisitemia dapat menimbulkan ikterus dini.

+kterus yang permulaannya ditemukan setelah minggu pertama

kehidupan memberi petunjuk adanya septikemia atresia kongenital saluran

empedu hepatitis serum homolog rubela hepatitis herpetika pelebaran

idiopatik duktus koledoskus galaktosemia anemia hemolitik kongenital

"sferositosis( atau mungkin krisis anemia hemolitik lain seperti defisiensi

enAim piruvat kinase dan enAim glikolitik lain talasemia penyakit sel sabit

anemia non4sperosit herediter( atau anemia hemolitik yang disebabkan oleh

obat4obatan "seperti pada defisiensi kongenital enAim4enAim glukosa414fosfat

dehidrogenase glutation sintetase glutation reduktase atau glutation

 peroksidase( atau akibat terpapar oleh bahan4bahan lain.

+kterus persisten selama bulan pertama kehidupan memberi petunjuk 

adanya apa yang dinamakan ;inspissated bile syndrome< "yang terjadi

menyertai penyakit hemolitik pada bayi neonatus( hepatitis penyakit inklusi

sitomegalik sifilis toksoplasmosis ikterus nonhemolitik familial atresia

kongenital saluran empedu pelebaran idiopatik duktus koledoskus atau

galaktosemia. +kterus ini dapat dihubungkan dengan nutrisi perenteral total.

$adang4kadang ikterus fisiologik dapat berlangsung berkepanjangan sampai

 beberapa minggu seperti pada bayi yang menderita penyakit hipotiroidisme

atau stenosis pilorus.

@anpa mempersoalkan usia kehamilan atau saat timbulnya ikterus

hiperbilirubinemia yang cukup berarti memerlukan penilaian diagnostik yang

lengkap yang mencakup penentuan fraksi bilirubin langsung "direk( dan tidak 

langsung "indirek( hemoglobin hitung leukosit golongan darah tes ,oombs

dan pemeriksaan sediaan apus darah tepi. Bilirubinemia indirek retikulositosis

dan sediaan apus yang memperlihatkan bukti adanya penghancuran eritrosit

memberi petunjuk adanya hemolisisE bila tidak terdapat ketidakcocokan

golongan darah maka harus dipertimbangkan kemungkinan adanya hemolisis

'

Page 15: referat-anak-ikterus (1)

7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)

http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 15/26

akibat nonimunologik. 8ika terdapat hiperbilirubinemia direk adanya hepatitis

kelainan metabolisme bawaan fibrosis kistik dan sepsis harus dipikirkan

sebagai suatu kemungkinan diagnosis. 8ika hitung retikulosit tes ,oombs dan

 bilirubin direk normal maka mungkin terdapat hiperbilirubinemia indirek 

fisiologik atau patologik. "0(

2.,. Penatalaksanaan

+.6endekatan menentukan kemungkinan penyebab

Menetapkan penyebab ikterus tidak selamanya mudah dan membutuhkan

 pemeriksaan yang banyak dan mahal sehingga dibutuhkan suatu

 pendekatan khusus untuk dapat memperkirakan penyebabnya. 6endekatan

yang dapat memenuhi kebutuhan itu yaitu menggunakan saat timbulnya

ikterus seperti yang dikemukakan oleh Harper dan :oon 05' yaitu )

. Ikterus yang timbul pada !4 jam pertama

6enyebab ikterus yang terjadi pada -' jam pertama menurut besarnya

kemungkinan dapat disusun sebagai berikut )

- +nkompatibilitas darah Rh *BJ atau golongan lain.

- +nfeksi intrauterin "oleh virus toksoplasma lues dan kadang4

kadang bakteri(.

- $adang4kadang oleh defisiensi >4146!.

6emeriksaan yang perlu diperhatikan yaitu )

4 $adar bilirubin serum berkala

- !arah tepi lengkap

- >olongan darah ibu dan bayi

-

#ji coombs- 6emeriksaan penyaring defisiensi enAim >4146! biakan darah

atau biopsi hepar bila perlu.

!. Ikterus yang timbul !4" #! jam sesudah lahir

- Biasanya ikterus fisiologis

- Masih ada kemungkinan inkompatibilitas darah *BJ atau Rh

atau golongan lain. Hal ini dapat diduga kalau peningkatan kadar 

 bilirubin cepat misalnya melebihi 3 mg/9-' jam.

3

Page 16: referat-anak-ikterus (1)

7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)

http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 16/26

- !efisiensi enAim >4146! juga mungkin

- 6olisitemia

- Hemolisis perdarahan tertutup "perdarahan subaponeurosis

 perdarahan hepar subkapsuler dan lain4lain(.

- Hipoksia.

- Sferositosis eliptositosis dan lain4lain.

- !ehidrasi asidosis.

- !efisiensi enAim eritrosit lainnya.

6emeriksaan yang perlu dilakukan )

Bila keadaan bayi baik dan peningkatan ikterus tidak cepat dapatdilakukan pemeriksaan daerah tepi pemeriksaan kadar bilirubin

 berkala pemeriksaan penyaring enAim >4146! dan pemeriksaan

lainnya bila perlu.

,.  Ikterus yang timbul sesudah #! jam pertama sampai akhir minggu

 pertama

- Biasanya karena infeksi "sepsis(.

- !ehidrasi asidosis.

-!ifisiensi enAim >4146!.

- 6engaruh obat.

- Sindrom ,riggler4Iajjar.

- Sindrom >ilbert.

4. Ikterus yang timbul pada akhir minggu pertama dan selanjutnya

- Biasanya karena obstruksi.

- Hipotiroidisme.

-

;breast milk jaundice<- +nfeksi.

-  Ieonatal hepatitis.

- >alaktosemia.

- Lain4lain.

6emeriksaan yang perlu dilakukan )

- 6emeriksaan bilirubin "direk dan indirek( berkala.

- 6emeriksaan darah tepi.

1

Page 17: referat-anak-ikterus (1)

7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)

http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 17/26

- 6emeriksaan penyaring >4146!.

- Biakan darah biopsi hepar bila ada indikasi.

- 6emeriksaan lainnya yang berkaitan dengan kemungkinan

 penyebab.

!apat diambil kesimpulan bahwa ikterus baru dapat dikatakan

fisiologis sesudah observasi dan pemeriksaan selanjutnya tidak 

menunjukkan dasar patologis dan tidak mempunyai potensi

 berkembang menjadi FkernicterusG.

+kterus yang kemungkinan besar menjadi patologis yaitu )

. +kterus yang terjadi pada -' jam pertama.

-. +kterus dengan kadar bilirubin melebihi -3 mg/ pada neonatus

cukup bulan dan 2 mg/ pada neonatus kurang bulan.

&. +kterus dengan peningkatan bilirubin4lebih dari 3 mg/9hari.

'. +kterus yang menetap sesudah - minggu pertama.

3. +kterus yang mempunyai hubungan dengan proses hemolitik

infeksi atau keadaan patologis lain yang telah diketahui.

1. $adar bilirubin direk melebihi mg/.

-. 6encegahan

+kterus dapat dicegah dan dihentikan peningkatannya dengan )

. 6engawasan antenatal yang baik.

-. Menghindari obat yang dapat meningkatkan ikterus pada bayi pada

masa kehamilan dan kelahiran misalnya sulfafuraAole novobiosin

oksitosin dan lain4lain.

&. 6encegahan dan mengobati hipoksia pada janin dan neonatus.

'. 6enggunaan fenobarbital pada ibu 4- hari sebelum partus.

3. +luminasi yang baik pada bangsal bayi baru lahir.

1. 6emberian makanan yang dini.

5. 6encegahan infeksi.

5

Page 18: referat-anak-ikterus (1)

7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)

http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 18/26

&. Mengatasi hiperbilirubinemia

Mempercepat proses konjugasi misalnya dengan pemberian

fenobarbital. Jbat ini bekerja sebagai FenAyme inducerG sehingga

konjugasi dapat dipercepat. 6engobatan dengan cara ini tidak begitu

efektif dan membutuhkan waktu '7 jam baru terjadi penurunan

 bilirubin yang berarti. Mungkin lebih bermanfaat bila diberikan pada

ibu kira4kira - hari sebelum melahirkan.

Memberikan substrat yang kurang untuk transportasi atau konjugasi.

,ontohnya yaitu pemberian albumin untuk mengikat bilirubin yang

 bebas. *lbumin dapat diganti dengan plasma dengan dosis 34-2

ml9kgBB. *lbumin biasanya diberikan sebelum tranfusi tukar 

dikerjakan oleh karena albumin akan mempercepat keluarnya bilirubin

dari ekstravaskuler ke vaskuler sehingga bilirubin yang diikatnya lebih

mudah dikeluarkan dengan tranfusi tukar. 6emberian glukosa perlu

untuk konjugasi hepar sebagai sumber energi.

Melakukan dekomposisi bilirubin dengan fototerapi. Calaupun

fototerapi dapat menurunkan kadar bilirubin dengan cepat cara ini

tidak dapat menggantikan tranfusi tukar pada proses hemolisis berat.

ototerapi dapat digunakan untuk pra dan pasca4tranfusi tukar.

@ranfusi tukar

6ada umumnya tranfusi tukar dilakukan dengan indikasi sebagai

 berikut )

- 6ada semua keadaan dengan kadar bilirubin indirek ≤ -2 mg/.

- $enaikan kadar bilirubin indirek yang cepat yaitu 2&4 mg

/9jam.

- *nemia yang berat pada neonatus dengan gejala gagal jantung.

- Bayi dengan kadar hemoglobin talipusat % ' mg/ dan uji

,oombs direk positif.

Sesudah tranfusi tukar harus diberi fototerapi. Bila terdapat keadaan

seperti asfiksia perinatal distres pernafasan asidosis metabolik

hipotermia kadar protein serum kurang atau sama dengan 3 g/ berat

7

Page 19: referat-anak-ikterus (1)

7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)

http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 19/26

 badan lahir kurang dari .322 gr dan tanda4tanda gangguan susunan

saraf pusat penderita harus diobati seperti pada kadar bilirubin yang

lebih tinggi berikutnya.

'. 6engobatan umum

Bila mungkin pengobatan terhadap etiologi atau faktor penyebab dan

 perawatan yang baik. Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pemberian

makanan yang dini dengan cairan dan kalori cukup dan iluminasi kamar 

 bersalin dan bangsal bayi yang baik.

3. @indak lanjut

Bahaya hiperbilirubinemia yaitu FkernicterusG. Jleh karena itu terhadap

 bayi yang menderita hiperbilirubinemia perlu dilakukan tindak lanjut

sebagai berikut )

. 6enilaian berkala pertumbuhan dan perkembangan

-. 6enilaian berkala pendengaran

&. isioterapi dan rehabilitasi bila terdapat gejala sisa "&'0(

2.-. Prognosis

Hiperbilirubinemia baru akan berpengaruh buruk apabila bilirubin

indirek telah melalui sawar darah otak. 6ada keadaan ini penderita mungkin

menderita kernikterus atau ensefalopati biliaris. >ejala ensefalopati biliaris ini

dapat segera terlihat pada masa neonatus atau baru tampak setelah beberapa

lama kemudian. 6ada masa neonatus gejala mungkin sangat ringan dan hanya

memperlihatkan gangguan minum latergi dan hipotonia. Selanjutnya bayi

mungkin kejang spastik dan ditemukan epistotonus. 6ada stadium lanjut

mungkin didapatkan adanya atetosis disertai gangguan pendengaran dan

retardasi mental di hari kemudian. !engan memperhatikan hal di atas maka

sebaiknya pada semua penderita hiperbilirubinemia dilakukan pemeriksaan

 berkala baik dalam hal pertumbuhan fisis dan motorik ataupun perkembangan

mental serta ketajaman pendengarannya. "50(

0

Page 20: referat-anak-ikterus (1)

7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)

http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 20/26

BAB III

BBL 

A. DE#INISI

Masalah kesehatan anak di tiap Iegara berbeda karena perbedaan

lingkungan yang mempengaruhinya. Iamun secara garis besar masalah tersebut

dikelompokkan menjadi dua kategori. Masalah anak di Iegara maju dan

masalah anak di Iegara berkembang. 6ola penyakit di Iegara maju antara lain )

keganasan kecelakaan kelainan genetic dan gangguan psikologik. Sedangkan

masalah anak di Iegara berkembang yang saat ini terjadi adalah penyakit

infeksi infeksi parasit dan penyakit kurang giAi. !imana pola penyakit di

 Iegara berkembang juga pernah dialami oleh kelompok Iegara maju 32422

tahun yang lalu. +ndonesia dikategorikan dalam Iegara berkembang apalagi

dengan adannya krisis ekonomi yang berdampak pada aspek kesehatan. @ingkat

social ekonomi yang rendah sering dihubungkan dengan kelahiran bayi berat

lahir rendah. 8adi baik tidaknya keadaan sosial ekonomi suatu tempat dapat

dilihat dari tinggi rendahnya angka kematian bayi "*$B(. !i +ndonesia pada

tahun 072 *$B mencapai '12 / sedangkan di Singapura pada tahun yang

sama *$B &3 /.

rekuensi kejadian bayi lahir kurang dari masa gestasi &5 minggu "menurut

#.S. ,ollaborative 6erinatal Study( adalah 5 / untuk kulit putih dan 50 /

untuk kulit berwarna. $ira4kira 9& = bayi berat lahir rendah mempunyai masa

gestasi &5 minggu atau lebih. $ejadian bayi dengan berat lahir kurang dari -322

gram bervariasi antara 1 = 1 /.

Bayi berat lahir rendah " BBLR ( adalah bayi dengan berat lahir kurang dari

-322 gram " berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam jam setelah

lahir (.

*da dua macam BBLR yaitu )

. Bayi yang kurang bulan " $B 9 SM$ ( ) bayi yang dilahirkan dengan umur 

kurang dari &5 minggu.

-2

Page 21: referat-anak-ikterus (1)

7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)

http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 21/26

-. Bayi kecil masa kehamilan " $M$ ( ) bayi yang dilahirkan dengan berat

 badan lahir kurang dari persentie ke42 kurva pertumbuhan janin.

Sedangkan Bayi dengan berat lahir kurang dari 322 gram disebut bayi berat

lahir sangat rendah " BBLSR (.

B. E/I0L0I

#aktor I"u

• 6aritas

• +nfertilitas

• *bortus spontan sebelumnya

• Bahan teratogonik " alcohol radiasi obat (

• 6enyakit kronis

• $eadaan penyebab +nfusifiensi plasenta " penyakit jantung ginjal

 paru hipertensi dll (

#aktor Plasenta

• 6enyakit askuler 

• $ehamilan ganda

• Malformasi

• @umor 

#aktor 3anin

• $elainan kromosom

• Malformasi

• +nfeksi congenital " missal ) rubella (• $ehamilan ganda

A. /ANDA 4 /ANDA LINIS

>ambaran klinis BBLR secara umum adalah )

• Berat kurang dari -322 gram

• 6anjang kurang dari '3 cm

• Lingkar dada kurang dari &2 cm

• Lingkar kepala kurang dari && cm

-

Page 22: referat-anak-ikterus (1)

7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)

http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 22/26

• #mur kehamilan kurang dari &5 minggu

• $epala lebih besar 

• $ulit tipis transparan rambut lanugo banyak lemak kurang

• Jtot hipotonik lemah

• 6ernapasan tak teratur dapat terjadi apnea

• ?ksremitas ) paha abduksi sendi lutut 9 kaki fleksi4lurus

• $epala tidak mampu tegak 

• 6ernapasan '2 = 32 kali 9 menit

•  Iadi 22 = '2 kali 9 menit

B. PEMEISAAN DIAN0S/I 

• 6emeriksaan glucose darah terhadap hipoglikemia

• 6emantauan gas darah sesuai kebutuhan

• @iter @orch sesuai indikasi

• 6emeriksaan kromosom sesuai indikasi

• 6emantauan elektrolit

• 6emeriksaan sinar D sesuai kebutuhan " missal ) foto thoraN (

5. PENA/ALASANAAN

. 6enanganan bayi

Semakin kecil bayi dan semakin premature bayi maka semakin besar

 perawatan yang diperlukan karena kemungkinan terjadi serangan

sianosis lebih besar. Semua perawatan bayi harus dilakukan didalam

incubator 

-. 6elestarian suhu tubuh

Bayi dengan berat lahir rendah mempunyai kesulitan dalam

mempertahankan suhu tubuh. Bayi akan berkembang secara

memuaskan asal suhu rectal dipertahankan antara &332

, s9d &52

,.

--

Page 23: referat-anak-ikterus (1)

7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)

http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 23/26

Bayi berat rendah harus diasuh dalam suatu suhu lingkungan dimana

suhu normal tubuhnya dipertahankan dengan usaha metabolic yang

minimal. Bayi berat rendah yang dirawat dalam suatu tempat tidur

terbuka juga memerlukan pengendalian lingkungan secara seksama.

Suhu perawatan harus diatas -3 2 , bagi bayi yang berat sekitar -222

gram dan sampai &22 , untuk bayi dengan berat kurang dari -222

gram

&. +nkubator  

Bayi dengan berat badan lahir rendah dirawat didalam incubator.

6rosedur perawatan dapat dilakukan melalui ;jendela; atau ;lengan

 baju;. Sebelum memasukkan bayi kedalam incubator incubator

terlebih dahulu dihangatkan sampai sekitar -0' 2 , untuk bayi

dengan berat 5 kg dan &--2, untuk bayi yang lebih kecil. Bayi

dirawat dalam keadaan telanjang hal ini memungkinkan pernafasan

yang adekuat bayi dapat bergerak tanpa dibatasi pakaian observasi

terhadap pernafasan lebih mudah.

'. 6emberin oksigen

?kspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi bayi

 preterm BBLR akibat tidak adanya alveolo dan surfaktan.

$onsentrasi J-yang diberikan sekitar &24 &3 / dengan menggunakan

head boN konsentrasi o- yang tinggi dalam masa yang panjangakan

menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat

menimbulkan kebutaan

3. 6encegahan infeksi

Bayi preterm dengan berat rendah mempunyai system imunologi

yang kurang berkembang ia mempunyai sedikit atau tidak memiliki

ketahanan terhadap infeksi. #ntuk mencegah infeksi perawat harus

menggunakan gaun khusus cuci tangan sebelum dan sesudah

merawat bayi.

-&

Page 24: referat-anak-ikterus (1)

7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)

http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 24/26

1. 6emberian makanan

6emberian makanan secara dini dianjurkan untuk membantu

mencegah terjadinya hipoglikemia dan hiperbillirubin. *S+

merupakan pilihan pertama dapat diberikan melalui kateter " sonde (

terutama pada bayi yang reflek hisap dan menelannya lemah. Bayi

 berat lahir rendah secara relative memerlukan lebih banyak kalori

dibandingkan dengan bayi preterm.

6etunjuk untuk volume susu yang diperlukan

#mur9hari 8mlh ml9kg BB

324 13

- 22

& -3

' 32

3 12

1 53

5 -22

' --3

- 53

-7 32

D. P0N0SIS

6ada saat ini harapan hidup bayi dengan berat 324 -322 gram adalah 03 /

tetapi berat bayi kurang dari 322 gram masih mempunyai angka kematian

yang tinggi. $ematian diduga karena displasia bronkhopulmonal

enterokolitis nekrotikans atau infeksi sekunder.

BBLR yang tidak mempunyai cacat bawaan selama - tahun pertama akan

mengalami pertumbuhan fisik yang mendekati bayi cukup bulan dengan beratsesuai masa gestasi.

6ada BBLR makin imatur dan makin rendah berat lahir bayi makin besar

kemungkinan terjadi kecerdasan berkurang dan gangguan neurologik.

E. MEMULANAN BA6I

Sebelum pulang bayi sudah harus mampu minum sendiri baik dengan botol

maupum putting susu ibu. Selain itu kenaikan berat badan berkisar antara 2

-'

Page 25: referat-anak-ikterus (1)

7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)

http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 25/26

 = &2 gram 9 hari dan suhu tubuh tetap normal diruang biasa. Biasanya bayi

dipulangkan dengan berat badan lebih dari -222 gram dan semua masalah

 berat sudah teratasi.

-3

Page 26: referat-anak-ikterus (1)

7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)

http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 26/26

DA#/A PUS/AA

. *rfin Behrman $ligman IelsonE !alam +lmu $esehatan *nak volume + edisi3 6enerbit Buku $edokteran ?>, 000 hal 12415.

-. Rusepno Hassan Husein *latas "ed( Hepatologi *nak dalam Buku $uliah +lmu$esehatan *nak $#+ Buku - edisi 5 Bab -2 +nfomedia 8akarta 005 hal )3043--.

&. Shopin Steven M $ern +cterusE Iewborn 8aundice on line erginia,ommonhealth #nivercity http.99www.mcvfoundation.org.

'. 6rawirohartono ?6 Sunarto "ed( +kterus dalam 6edoman @ata Laksana Medik *nak RS#6. !r. Sardjito ?disi - ,etakan - Medika $ #>M :ogyakarta-222 hal &54'&.

3. 6oland R dan Jstrea ?.M.E Hiperbilirubinemia pada Ieonatus dalam $laus M.Hanaroff *.* "ed(E 6enatalaksanaan Ieonatus Resiko @inggi ?disi ' ?>,8akarta 007 hal &154&70

1. Sacharin R.M. 6enyakit Saluran 6encernaan Hepar dan 6ankreas dalam Ii Luh>ede :asmin *sih "ed(E 6rinsip $eperawatan 6ediatrik ?disi - ?>, 8akarta00& hal '53.

5. *sil *minullahE +kterus dan Hiperbilirubinemia pada Ieonatus dalam*.H. Markum "ed( Buku *jar +lmu $esehatan *nak 8ilid + edisi 1 Balai6enerbit $#+ 8akarta 000 hal ) &&4&5.

7. Rusepno Hassan Husein *latas "ed( 6erinatologi dalam Buku $uliah +lmu$esehatan *nak $#+ Buku & edisi 5 Bab &- +nfomedia 8akarta 005 hal )243.

0. Behrman R.?.E $liegman R.M. Ielson C.?. aughan .,. "ed(E +cterus Ieonatorum in Ielson @eNtbooks of 6ediatrics D+rd ?ditionE C.B. Saunders

,ompany 6hiladelphia 6ennsylvania 021 00-E pages 1'41'5.

2. >laser $.L. 8aundice and Hyperbilirubinemia in the Iewborn in 6ediatrics inwww.medstudents4pediatrics.htm -22E page 4&.