referat-anak-ikterus (1)
-
Upload
emirza-nur-wicaksono -
Category
Documents
-
view
227 -
download
0
Transcript of referat-anak-ikterus (1)
7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 1/26
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bayi dengan badan lahir rendah akan meningkatkan angka kesakitan dan angka
kematian bayi. Berat badan lahir sangat menentukan prognosa dan komplikasi yang
terjadi. Hal ini akan bertambah buruk jika berat badan tidak bertambah untuk waktu
yang lama.
Masalah yang mengancam pada BBLR dan BBLSR adalah resiko kehilangan panas
dan ir yang relative lebih besar karena permukaan tubuh reltif luas jaringan lemak
subkutan lebih tipis sehingga resiko kehilangan panas melalui kulit dan kekurangan
cadangan energi lebih besar. !aya tahan tubuh relative rendah karena prematuritas
dan malnutisinya juga fungsi organ belum baik "terutama #$ % &' minggu(
misalnya ) system pernafasan saluran cerna hati ginjal metabolisme dan system
kekebalan. Bayi BBLSR mempunyai insiden perumahsakitan kembali yang lebih
tinggi selama tahun pertama kehidupan jika dibanding dengan bayi yang lebih besar
sebagai akibat dari hernia inguinalis infeksi pengobatan sisa akibat prematuritas dan
gangguan perawatan.*ngka kejadian +kterus pada bayi sangat bervariasi di RS,M
persentase ikterus neonatorum pada bayi cukup bulan sebesar &-/ dan pada bayi
kurang bulan sebesar '-0/ sedangkan di *merika Serikat sekitar 12/ bayi
menderita ikterus baru lahir menderita ikterus lebih dari 32/. Bayi4bayi yang
mengalami ikterus itu mencapai kadar bilirubin yang melebihi 2 mg. "&5(
+kterus terjadi apabila terdapat bililirubin dalam darah. 6ada sebagian besar neonatus
ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama dalam kehidupannya. !ikemukakan
bahwa kejadian ikterus terdapat pada 12/ bayi cukup bulan dan pada bayi 72/ bayi
kurang bulan. !i 8akarta dilaporkan &-0 / menderita ikterus. +kterus ini pada
sebagian lagi bersifat patologik yang dapat menimbulkan gangguan yang menetap
atau menyebabkan kematian. $arena setiap bayi dengan ikterus harus ditemukan
dalam -' jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar bilirubuin meningkat lebih dari
3 mg9dl dalam -' jam. "&5(
7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 2/26
6roses hemolisis darah infeksi berat ikterus yang berlangsung lebih dari mg9dl
juga merupakan keadaan kemungkinan adanya ikterus patologi. !alam keadaan
tersebut penatalaksanaan ikterus dilakukan sebaik4baiknya agar akibat buruk
ikterus dapat dihindarkan. "&5(
-
7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 3/26
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi
Ikterus Neonatorum
:aitu disklorisasi pada kulit atau organ lain karena penumpukan
bilirubin. "-'315702(
Ikterus fisiologis
:aitu ikterus yang timbul pada hari kedua dan ketiga yang tidak
mempunyai dasar patologis kadarnya tidak melewati kadar yang
membahayakan atau mempunyai potensi menjadi ;kernikterus< dan tidak
menyebabkan suatu morbiditas pada bayi. "-'0(
Ikterus patologis
:aitu ikterus yang mempunyai dasar patologis atau kadar bilirubinnya
mencapai suatu nilai yang disebut hiperbilirubinemia. "-'0(
erni!terus
Suatu sindroma neurologik yang timbul sebagai akibat penimbunan
bilirubin tak terkonyugasi dalam sel = sel otak. "-'0(
2.2 Meta"olisme "iliru"in
#ntuk mendapat pengertian yang cukup mengenai masalah ikterus pada
neonatus perlu diketahui tentang metabolisme bilirubin pada janin dan
neonatus. 6erbedaan utama metabolisme adalah bahwa pada janin melalui
plasenta dalam bentuk bilirubin indirek.
&
7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 4/26
>ambar
'
7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 5/26
Metabolisme bilirubin mempunyai tingkatan sebagai berikut )
. 6roduksi
Sebagian besar bilirubin terbentuk sebagai akibat degradasi
hemoglobin pada sistem retikuloendotelial "R?S(. @ingkat penghancuran
hemoglobin ini pada neonatus lebih tinggi dari pada bayi yang lebih tua.
Satu gram hemoglobin dapat menghasilkan &3 mg bilirubin indirek.
Bilirubin indirek yaitu bilirubin yang bereaksi tidak langsung dengan Aat
warna diaAo "reaksi hymans van den bergh( yang bersifat tidak larut
dalam air tetapi larut dalam lemak. "-5(
-. @ransportasi
Bilirubin indirek kemudian diikat oleh albumin sel parenkim hepar
mempunyai cara yang selektif dan efektif mengambil bilirubin dari
plasma. Bilirubin ditransfer melalui membran sel ke dalam hepatosit
sedangkan albumin tidak. !idalam sel bilirubin akan terikat terutama pada
ligandin "protein γ glutation S4transferase B( dan sebagian kecil pada
glutation S4transferase lain dan protein . 6roses ini merupakan proses dua
arah tergantung dari konsentrasi dan afinitas albumin dalam plasma dan
ligandin dalam hepatosit. Sebagian besar bilirubin yang masuk hepatosit di
konjugasi dan di ekskresi ke dalam empedu. !engan adanya sitosol hepar
ligadin mengikat bilirubin sedangkan albumin tidak 6emberian
fenobarbital mempertinggi konsentrasi ligadin dan memberi tempat
pengikatan yang lebih banyak untuk bilirubin. "-5(
&. $onjugasi
!alam sel hepar bilirubin kemudian dikonjugasi menjadi
bilirubin diglukosonide. Calaupun ada sebagian kecil dalam
bentuk monoglukoronide. >lukoronil transferase merubah bentuk
monoglukoronide menjadi diglukoronide. 6ertama4tama yaitu uridin di
fosfat glukoronide transferase "#!6> ) @( yang mengkatalisasi
pembentukan bilirubin monoglukoronide.
Sintesis dan ekskresi diglokoronode terjadi di membran kanilikulus.
+somer bilirubin yang dapat membentuk ikatan hidrogen seperti bilirubin
3
7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 6/26
natural +D dapat diekskresikan langsung kedalam empedu tanpa konjugasi.
Misalnya isomer yang terjadi sesudah terapi sinar "isomer foto(. "-5(
'. ?kskresi
Sesudah konjugasi bilirubin ini menjadi bilirubin direk yang larut
dalam air dan di ekskresi dengan cepat ke sistem empedu kemudian ke
usus. !alam usus bilirubin direk ini tidak diabsorpsiE sebagian kecil
bilirubin direk dihidrolisis menjadi bilirubin indirek dan direabsorpsi.
Siklus ini disebut siklus enterohepatis.
6ada neonatus karena aktivitas enAim B glukoronidase yang
meningkat bilirubin direk banyak yang tidak dirubah menjadi urobilin.
8umlah bilirubin yang terhidrolisa menjadi bilirubin indirek meningkat dan
tereabsorpsi sehingga siklus enterohepatis pun meningkat. "-5(
3. Metabolisme bilirubin pada janin dan neonatus
6ada likuor amnion yang normal dapat ditemukan bilirubin pada
kehamilan - minggu kemudian menghilang pada kehamilan &14&5
minggu. 6ada inkompatibilitas darah Rh kadar bilirubin dalam cairan
amnion dapat dipakai untuk menduga beratnya hemolisis. 6eningkatan
bilirubin amnion juga terdapat pada obstruksi usus fetus. Bagaimana
bilirubin sampai ke likuor amnion belum diketahui dengan jelas tetapi
kemungkinan besar melalui mukosa saluran nafas dan saluran cerna.
6roduksi bilirubin pada fetus dan neonatus diduga sama besarnya tetapi
kesanggupan hepar mengambil bilirubin dari sirkulasi sangat terbatas.
!emikian pula kesanggupannya untuk mengkonjugasi. !engan demikian
hampir semua bilirubin pada janin dalam bentuk bilirubin indirek dan
mudah melalui plasenta ke sirkulasi ibu dan diekskresi oleh hepar ibunya.
!alam keadaan fisiologis tanpa gejala pada hampir semua neonatus dapat
terjadi akumulasi bilirubin indirek sampai - mg/. Hal ini menunjukkan
bahwa ketidakmampuan fetus mengolah bilirubin berlanjut pada masa
neonatus. 6ada masa janin hal ini diselesaikan oleh hepar ibunya tetapi
1
7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 7/26
pada masa neonatus hal ini berakibat penumpukan bilirubin dan disertai
gejala ikterus. 6ada bayi baru lahir karena fungsi hepar belum matang atau
bila terdapat gangguan dalam fungsi hepar akibat hipoksia asidosis atau
bila terdapat kekurangan enAim glukoronil transferase atau kekurangan
glukosa kadar bilirubin indirek dalam darah dapat meninggi. Bilirubin
indirek yang terikat pada albumin sangat tergantung pada kadar albumin
dalam serum. 6ada bayi kurang bulan biasanya kadar albuminnya rendah
sehingga dapat dimengerti bila kadar bilirubin indek yang bebas itu dapat
meningkat dan sangat berbahaya karena bilirubin indirek yang bebas inilah
yang dapat melekat pada sel otak. +nilah yang menjadi dasar pencegahan
FkernicterusG dengan pemberian albumin atau plasma. Bila kadar bilirubin
indirek mencapai -2 mg/ pada umumnya kapasitas maksimal pengikatan
bilirubin oleh neonatus yang mempunyai kadar albumin normal telah
tercapai. "-'57(
Ikterus #isiologis
!alam keadaan normal kadar bilirubin indirek dalam serum tali pusat
adalah sebesar 4& mg9dl dan akan meningkat dengan kecepatan kurang dari
3 mg9dl9-' jamE dengan demikian ikterus baru terlihat pada hari ke -4&
biasanya mencapai puncaknya antara hari ke -4' dengan kadar 341 mg9dl
untuk selanjutnya menurun sampai kadarnya lebih rendah dari - mg9dl antara
lain ke 345 kehidupan. +kterus akibat perubahan ini dinamakan ikterus
;fisiologis< dan diduga sebagai akibat hancurnya sel darah merah janin yang
disertai pembatasan sementara pada konjugasi dan ekskresi bilirubin oleh hati.
!iantara bayi4bayi prematur kenaikan bilirubin serum cenderung sama
atau sedikit lebih lambat daripada pada bayi aterm tetapi berlangsung lebih
lama pada umumnya mengakibatkan kadar yang lebih tinggi puncaknya
dicapai antara hari ke '45 pola yang akan diperlihatkan bergantung pada waktu
yang diperlukan oleh bayi preterm mencapai pematangan mekanisme
metabolisme ekskresi bilirubin. $adar puncak sebesar 74- mg9dl tidak dicapai
sebelum hari ke 345 dan kadang4kadang ikterus ditemukan setelah hari ke42.
5
7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 8/26
!iagnosis ikterus fisiologik pada bayi aterm atau preterm dapat
ditegakkan dengan menyingkirkan penyebab ikterus berdasarkan anamnesis
dan penemuan klinik dan laboratorium. 6ada umumnya untuk menentukan
penyebab ikterus jika )
. +kterus timbul dalam -' jam pertama kehidupan.
-. Bilirubin serum meningkat dengan kecepatan lebih besar dari 3 mg9dl9-'
jam.
&. $adar bilirubin serum lebih besar dari - mg9dl pada bayi aterm dan lebih
besar dari ' mg9dl pada bayi preterm.
'. +kterus persisten sampai melewati minggu pertama kehidupan atau
3. Bilirubin direk lebih besar dari mg9dl. "'37(
Ikterus Patologis
+kterus patologis mungkin merupakan petunjuk penting untuk diagnosis
awal dari banyak penyakit neonatus. +kterus patologis dalam &1 jam pertama
kehidupan biasanya disebabkan oleh kelebihan produksi bilirubin karena
klirens bilirubin yang lambat jarang menyebabkan peningkatan konsentrasi
diatas 2 mg9dl pada umur ini. 8adi ikterus neonatorum dini biasanya
disebabkan oleh penyakit hemolitik.
erni!terus
Bahaya hiperbilirubinemia adalah kernikterus yaitu suatu kerusakan
otak akibat perlengketan bilirubin indirek pada otak terutama pada korpus
striatum talamus nukleus subtalamus hipokampus nukleus merah dan nukleus
di dasar ventrikel +. Secara klinis pada awalnya tidak jelas dapat berupa mata
berputar letargi kejang tak mau menghisap malas minum tonus otot
meningkat leher kaku dan opistotonus. Bila berlanjut dapat terjadi spasme
otot opistotonus kejang atetosis yang disertai ketegangan otot. !apat
ditemukan ketulian pada nada tinggi gangguan bicara dan retardasi
mental. "'70(
2.$ Etiologi
7
7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 9/26
6enyebab ikterus pada bayi baru lahir dapat berdiri sendiri ataupun
dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Secara garis besar etiologi ikterus neonatorum dapat dibagi )
. Produksi yang berlebihan
Hal ini melebihi kemampuan bayi untuk mengeluarkannya
misalnya pada hemolisis yang meningkat pada inkompatibilitas darah Rh
*B2 golongan darah lain defisiensi enAim >4146! piruvat kinase
perdarahan tertutup dan sepsis.
-. Gangguan dalam proses “uptake” dan konjugasi hepar
>angguan ini dapat disebabkan oleh bilirubin gangguan fungsi
hepar akibat asidosis hipoksia dan infeksi atau tidak terdapatnya enAim
glukoronil transferase "sindrom criggler4Iajjar(. 6enyebab lain yaitu
defisiensi protein. 6rotein : dalam hepar yang berperan penting dalam
;uptake< bilirubin ke sel hepar.
&. Gangguan transportasi
Bilirubin dalam darah terikat pada albumin kemudian diangkat ke
hepar. +katan bilirubin dengan albumin ini dapat dipengaruhi oleh obat
misalnya salisilat sulfafuraAole. !efisiensi albumin menyebabkan lebih
banyak terdapatnya bilirubin indirek yang bebas dalam darah yang mudah
melekat ke sel otak.
4. Gangguan dalam ekskresi
>angguan ini dapat terjadi akibat obstruksi dalam hepar atau diluar
hepar. $elainan diluar hepar biasanya disebabkan oleh kelainan bawaan.
Jbstruksi dalam hepar biasanya akibat infeksi atau kerusakan hepar oleh
penyebab lain. "-'3570(
Ikterus %ang "er&u"ungan 'engan pem"erian air susu i"u .
!iperkirakan dari setiap -22 bayi aterm yang menyusu
memperlihatkan peningkatan bilirubin tak terkonjugasi yang cukup berarti
antara hari ke '45 kehidupan mencapai konsentrasi maksimal sebesar
24-5 mg9dl selama minggu ke &. 8ika mereka terus disusui
0
7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 10/26
hiperbilirubinemia secara berangsur4angsur akan menurun dan kemudian
akan menetap selama &42 minggu dengan kadar yang lebih rendah. 8ika
mereka dihentikan menyusu kadar bilirubin serum akan menurun dengan
cepat biasanya kadar normal dicapai dalam beberapa hari.
6enghentian menyusu selama -4' hari bilirubin serum akan
menurun dengan cepat setelah itu mereka dapat menyusu kembali tanpa
disertai timbulnya kembali hiperbilirubinemia dengan kadar tinggi seperti
sebelumnya. Bayi ini tidak memperlihatkan tanda kesakitan lain dan
kernikterus tidak pernah dilaporkan. Susu yang berasal dari beberapa ibu
mengandung 3 β4pregnan4& α -αβ4diol dan asam lemak rantai panjang
tak4teresterifikasi yang secara kompetitif menghambat aktivitas konjugasi
glukoronil transferase pada kira4kira 52/ bayi yang disusuinya. 6ada ibu
lainnya susu yang mereka hasilkan mengandung lipase yang mungkin
bertanggung jawab atas terjadinya ikterus. Sindroma ini harus dibedakan
dari hubungan yang sering diakui tetapi kurang didokumentasikan antara
hiperbilirubinemia tak4terkonjugasi yang diperberat yang terdapat dalam
minggu pertama kehidupan dan menyusu pada ibu.
"0(
2.(. Patofisiologi
6eningkatan kadar bilirubin tubuh dapat terjadi pada beberapa keadaan.
$ejadian yang sering ditemukan adalah apabila terdapat penambahan beban
bilirubin pada sel hepar yang terlalu berlebihan. Hal ini dapat ditemukan bila
terdapat peningkatan penghancuran eritrosit polisitemia memendeknya umur
eritrosit janin9bayi meningkatnya bilirubin dari sumber lain atau terdapatnya
peningkatan sirkulasi enterohepatik.
>angguan ambilan bilirubin plasma juga dapat menimbulkan
peningkatan kadar bilirubin tubuh. Hal ini dapat terjadi apabila kadar protein :
berkurang atau pada keadaan proten : dan protein terikat oleh anion lain
misalnya pada bayi dengan asidosis atau dengan anoksia9hipoksia. $eadaan
lain yang memperlihatkan peningkatan kadar bilirubin adalah apabila
ditemukan gangguan konjugasi hepar "defisiensi enAim glukoranil transferase(
2
7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 11/26
atau bayi yang menderita gangguan ekskresi misalnya penderita hepatitis
neonatal atau sumbatan saluran empedu intra9ekstra hepatik.
6ada derajat tertentu bilirubin ini akan bersifat toksik dan merusak
jaringan tubuh. @oksisitas ini terutama ditemukan pada bilirubin indirek yang
bersifat sukar larut dalam air tapi mudah larut dalam lemak. Sifat ini
memungkinkan terjadinya efek patologik pada sel otak apabila bilirubin tadi
dapat menembus sawar darah otak. $elainan yang terjadi pada otak ini disebut
kernikterus atau ensefalopati biliaris. 6ada umumnya dianggap bahwa
kelainan pada susunan saraf pusat tersebut mungkin akan timbul apabila kadar
bilirubin indirek lebih dari -2 mg9dl. Mudah tidaknya bilirubin melalui sawar
darah otak ternyata tidak hanya tergantung dari tingginya kadar bilirubin tetapi
tergantung pula pada keadaan neonatus sendiri. Bilirubin indirek akan mudah
melalui sawar daerah otak apabila pada bayi terdapat keadaan imaturitas berat
lahir rendah hipoksia hiperkarbia hipoglikemia dan kelainan susunan saraf
pusat yang terjadi karena trauma atau infeksi. "50(
2.) Manifestasi linis
6engamatan ikterus paling baik dilakukan dengan cahaya sinar
matahari. Bayi baru lahir "BBL( tampak kuning apabila kadar bilirubin
serumnya kira4kira 1 mg9dl atau 22 mikro mol9L " mg mg9dl K 5 mikro
mol9L(. salah satu cara pemeriksaan derajat kuning pada BBL secara klinis
sederhana dan mudah adalah dengan penilaian menurut $ramer "010(.
,aranya dengan jari telunjuk ditekankan pada tempat4tempat yang tulangnya
menonjol seperti tulang hidung dada lutut dan lain4lain. @empat yang ditekan
akan tampak pucat atau kuning. 6enilaian kadar bilirubin pada masing4masing
tempat tersebut disesuaikan dengan tabel yang telah diperkirakan kadar
bilirubinnya. "50(
7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 12/26
@abel . !erajat ikterus pada neonatus menurut $ramer
Zona Bagian tubuh yangkuning
Rata-rata serum bilirubin indirek (µ mol/l)
1. Kepala dan leher 100
2. usat-leher 1!0
". usat-paha 200
#. $engan % tungkai 2!0
!. &angan % kaki ' 2!0
2.*. Diagnosis
*namnesis ikterus pada riwayat obstetri sebelumnya sangat membantu
dalam menegakkan diagnosis hiperbilirubinemia pada bayi. @ermasuk dalam
hal ini anamnesis mengenai riwayat inkompatabilitas darah riwayat transfusi
tukar atau terapi sinar pada bayi sebelumnya. !isamping itu faktor risiko
kehamilan dan persalinan juga berperan dalam diagnosis dini
ikterus9hiperbilirubinemia pada bayi. aktor risiko tersebut antara lain adalah
kehamilan dengan komplikasi persalinan dengan tindakan9komplikasi obat
yang diberikan pada ibu selama hamil9persalinan kehamilan dengan diabetes
melitus gawat janin malnutrisi intrauterin infeksi intranatal dan lain4lain.
Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir
atau beberapa hari kemudian. +kterus yang tampak pun sangat tergantung
kepada penyebab ikterus itu sendiri. 6ada bayi dengan peninggian bilirubin
indirek kulit tampak berwarna kuning terang sampai jingga sedangkan pada
penderita dengan gangguan obstruksi empedu warna kuning kulit terlihat agak
kehijauan. 6erbedaan ini dapat terlihat pada penderita ikterus berat tetapi hal
ini kadang4kadang sulit dipastikan secara klinis karena sangat dipengaruhi
warna kulit. 6enilaian akan lebih sulit lagi apabila penderita sedang
mendapatkan terapi sinar. Selain kuning penderita sering hanya
memperlihatkan gejala minimal misalnya tampak lemah dan nafsu minum
berkurang. $eadaan lain yang mungkin menyertai ikterus adalah anemia
petekie pembesaran lien dan hepar perdarahan tertutup gangguan nafas
-
7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 13/26
gangguan sirkulasi atau gangguan syaraf. $eadaan tadi biasanya ditemukan
pada ikterus berat atau hiperbilirubinemia berat.
Caktu timbulnya ikterus mempunyai arti yang penting pula dalam
diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat timbulnya ikterus
mempunyai kaitan yang erat dengan kemungkinan penyebab ikterus tersebut.
+kterus yang timbul hari pertama sesudah lahir kemungkinan besar disebabkan
oleh inkompatibilitas golongan darah "*BJ Rh atau golongan darah lain(.
+nfeksi intra uterin seperti rubela penyakit sitomegali toksoplasmosis atau
sepsis bakterial dapat pula memperlihatkan ikterus pada hari pertama. 6ada
hari kedua dan ketiga ikterus yang terjadi biasanya merupakan ikterus
fisiologik tetapi harus pula dipikirkan penyebab lain seperti inkompatibilitas
golongan darah infeksi kuman polisitemia hemolisis karena perdarahan
tertutup kelainan morfologi eritrosit "misalnya sferositosis( sindrom gawat
nafas toksositosis obat defisiensi >4146! dan lain4lain. +kterus yang timbul
pada hari ke ' dan ke 3 mungkin merupakan kuning karena *S+ atau terjadi
pada bayi yang menderita >ilbert bayi dari ibu penderita diabetes melitus dan
lain4lain. Selanjutnya ikterus setelah minggu pertama biasanya terjadi pada
atresia duktus koledokus hepatitis neonatal stenosis pilorus hipotiroidisme
galaktosemia infeksi post natal dan lain4lain. "50(
2.+. Diagnosis Ban'ing
+kterus yang terjadi pada saat lahir atau dalam waktu -' jam pertama
kehidupan mungkin sebagai akibat eritroblastosis foetalis sepsis penyakit
inklusi sitomegalik rubela atau toksoplasmosis kongenital. +kterus pada bayi
yang mendapatkan tranfusi selama dalam uterus mungkin ditandai oleh
proporsi bilirubin bereaksi4langsung yang luar biasa tingginya. +kterus yang
baru timbul pada hari ke - atau hari ke & biasanya bersifat ;fisiologik< tetapi
dapat pula merupakan manifestasi ikterus yang lebih parah yang dinamakan
hiperbilirubinemia neonatus. +kterus nonhemolitik familial "sindroma ,riggler4
Iajjar( pada permulaannya juga terlihat pada hari ke4- atau hari ke4&. Ikterus
yang timbul setelah hari ke 3, dan dalam minggu pertama, harus dipikirkan
&
7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 14/26
kemungkinan septikemia sebagai penyebabnyaE keadaan ini dapat disebabkan
oleh infeksi4infeksi lain terutama sifilis toksoplasmosis dan penyakit inklusi
sitomegalik. +kterus yang timbul sekunder akibat ekimosis atau hematoma
ekstensif dapat terjadi selama hari pertama kelahiran atau sesudahnya terutama
pada bayi prematur. 6olisitemia dapat menimbulkan ikterus dini.
+kterus yang permulaannya ditemukan setelah minggu pertama
kehidupan memberi petunjuk adanya septikemia atresia kongenital saluran
empedu hepatitis serum homolog rubela hepatitis herpetika pelebaran
idiopatik duktus koledoskus galaktosemia anemia hemolitik kongenital
"sferositosis( atau mungkin krisis anemia hemolitik lain seperti defisiensi
enAim piruvat kinase dan enAim glikolitik lain talasemia penyakit sel sabit
anemia non4sperosit herediter( atau anemia hemolitik yang disebabkan oleh
obat4obatan "seperti pada defisiensi kongenital enAim4enAim glukosa414fosfat
dehidrogenase glutation sintetase glutation reduktase atau glutation
peroksidase( atau akibat terpapar oleh bahan4bahan lain.
+kterus persisten selama bulan pertama kehidupan memberi petunjuk
adanya apa yang dinamakan ;inspissated bile syndrome< "yang terjadi
menyertai penyakit hemolitik pada bayi neonatus( hepatitis penyakit inklusi
sitomegalik sifilis toksoplasmosis ikterus nonhemolitik familial atresia
kongenital saluran empedu pelebaran idiopatik duktus koledoskus atau
galaktosemia. +kterus ini dapat dihubungkan dengan nutrisi perenteral total.
$adang4kadang ikterus fisiologik dapat berlangsung berkepanjangan sampai
beberapa minggu seperti pada bayi yang menderita penyakit hipotiroidisme
atau stenosis pilorus.
@anpa mempersoalkan usia kehamilan atau saat timbulnya ikterus
hiperbilirubinemia yang cukup berarti memerlukan penilaian diagnostik yang
lengkap yang mencakup penentuan fraksi bilirubin langsung "direk( dan tidak
langsung "indirek( hemoglobin hitung leukosit golongan darah tes ,oombs
dan pemeriksaan sediaan apus darah tepi. Bilirubinemia indirek retikulositosis
dan sediaan apus yang memperlihatkan bukti adanya penghancuran eritrosit
memberi petunjuk adanya hemolisisE bila tidak terdapat ketidakcocokan
golongan darah maka harus dipertimbangkan kemungkinan adanya hemolisis
'
7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 15/26
akibat nonimunologik. 8ika terdapat hiperbilirubinemia direk adanya hepatitis
kelainan metabolisme bawaan fibrosis kistik dan sepsis harus dipikirkan
sebagai suatu kemungkinan diagnosis. 8ika hitung retikulosit tes ,oombs dan
bilirubin direk normal maka mungkin terdapat hiperbilirubinemia indirek
fisiologik atau patologik. "0(
2.,. Penatalaksanaan
+.6endekatan menentukan kemungkinan penyebab
Menetapkan penyebab ikterus tidak selamanya mudah dan membutuhkan
pemeriksaan yang banyak dan mahal sehingga dibutuhkan suatu
pendekatan khusus untuk dapat memperkirakan penyebabnya. 6endekatan
yang dapat memenuhi kebutuhan itu yaitu menggunakan saat timbulnya
ikterus seperti yang dikemukakan oleh Harper dan :oon 05' yaitu )
. Ikterus yang timbul pada !4 jam pertama
6enyebab ikterus yang terjadi pada -' jam pertama menurut besarnya
kemungkinan dapat disusun sebagai berikut )
- +nkompatibilitas darah Rh *BJ atau golongan lain.
- +nfeksi intrauterin "oleh virus toksoplasma lues dan kadang4
kadang bakteri(.
- $adang4kadang oleh defisiensi >4146!.
6emeriksaan yang perlu diperhatikan yaitu )
4 $adar bilirubin serum berkala
- !arah tepi lengkap
- >olongan darah ibu dan bayi
-
#ji coombs- 6emeriksaan penyaring defisiensi enAim >4146! biakan darah
atau biopsi hepar bila perlu.
!. Ikterus yang timbul !4" #! jam sesudah lahir
- Biasanya ikterus fisiologis
- Masih ada kemungkinan inkompatibilitas darah *BJ atau Rh
atau golongan lain. Hal ini dapat diduga kalau peningkatan kadar
bilirubin cepat misalnya melebihi 3 mg/9-' jam.
3
7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 16/26
- !efisiensi enAim >4146! juga mungkin
- 6olisitemia
- Hemolisis perdarahan tertutup "perdarahan subaponeurosis
perdarahan hepar subkapsuler dan lain4lain(.
- Hipoksia.
- Sferositosis eliptositosis dan lain4lain.
- !ehidrasi asidosis.
- !efisiensi enAim eritrosit lainnya.
6emeriksaan yang perlu dilakukan )
Bila keadaan bayi baik dan peningkatan ikterus tidak cepat dapatdilakukan pemeriksaan daerah tepi pemeriksaan kadar bilirubin
berkala pemeriksaan penyaring enAim >4146! dan pemeriksaan
lainnya bila perlu.
,. Ikterus yang timbul sesudah #! jam pertama sampai akhir minggu
pertama
- Biasanya karena infeksi "sepsis(.
- !ehidrasi asidosis.
-!ifisiensi enAim >4146!.
- 6engaruh obat.
- Sindrom ,riggler4Iajjar.
- Sindrom >ilbert.
4. Ikterus yang timbul pada akhir minggu pertama dan selanjutnya
- Biasanya karena obstruksi.
- Hipotiroidisme.
-
;breast milk jaundice<- +nfeksi.
- Ieonatal hepatitis.
- >alaktosemia.
- Lain4lain.
6emeriksaan yang perlu dilakukan )
- 6emeriksaan bilirubin "direk dan indirek( berkala.
- 6emeriksaan darah tepi.
1
7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 17/26
- 6emeriksaan penyaring >4146!.
- Biakan darah biopsi hepar bila ada indikasi.
- 6emeriksaan lainnya yang berkaitan dengan kemungkinan
penyebab.
!apat diambil kesimpulan bahwa ikterus baru dapat dikatakan
fisiologis sesudah observasi dan pemeriksaan selanjutnya tidak
menunjukkan dasar patologis dan tidak mempunyai potensi
berkembang menjadi FkernicterusG.
+kterus yang kemungkinan besar menjadi patologis yaitu )
. +kterus yang terjadi pada -' jam pertama.
-. +kterus dengan kadar bilirubin melebihi -3 mg/ pada neonatus
cukup bulan dan 2 mg/ pada neonatus kurang bulan.
&. +kterus dengan peningkatan bilirubin4lebih dari 3 mg/9hari.
'. +kterus yang menetap sesudah - minggu pertama.
3. +kterus yang mempunyai hubungan dengan proses hemolitik
infeksi atau keadaan patologis lain yang telah diketahui.
1. $adar bilirubin direk melebihi mg/.
-. 6encegahan
+kterus dapat dicegah dan dihentikan peningkatannya dengan )
. 6engawasan antenatal yang baik.
-. Menghindari obat yang dapat meningkatkan ikterus pada bayi pada
masa kehamilan dan kelahiran misalnya sulfafuraAole novobiosin
oksitosin dan lain4lain.
&. 6encegahan dan mengobati hipoksia pada janin dan neonatus.
'. 6enggunaan fenobarbital pada ibu 4- hari sebelum partus.
3. +luminasi yang baik pada bangsal bayi baru lahir.
1. 6emberian makanan yang dini.
5. 6encegahan infeksi.
5
7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 18/26
&. Mengatasi hiperbilirubinemia
Mempercepat proses konjugasi misalnya dengan pemberian
fenobarbital. Jbat ini bekerja sebagai FenAyme inducerG sehingga
konjugasi dapat dipercepat. 6engobatan dengan cara ini tidak begitu
efektif dan membutuhkan waktu '7 jam baru terjadi penurunan
bilirubin yang berarti. Mungkin lebih bermanfaat bila diberikan pada
ibu kira4kira - hari sebelum melahirkan.
Memberikan substrat yang kurang untuk transportasi atau konjugasi.
,ontohnya yaitu pemberian albumin untuk mengikat bilirubin yang
bebas. *lbumin dapat diganti dengan plasma dengan dosis 34-2
ml9kgBB. *lbumin biasanya diberikan sebelum tranfusi tukar
dikerjakan oleh karena albumin akan mempercepat keluarnya bilirubin
dari ekstravaskuler ke vaskuler sehingga bilirubin yang diikatnya lebih
mudah dikeluarkan dengan tranfusi tukar. 6emberian glukosa perlu
untuk konjugasi hepar sebagai sumber energi.
Melakukan dekomposisi bilirubin dengan fototerapi. Calaupun
fototerapi dapat menurunkan kadar bilirubin dengan cepat cara ini
tidak dapat menggantikan tranfusi tukar pada proses hemolisis berat.
ototerapi dapat digunakan untuk pra dan pasca4tranfusi tukar.
@ranfusi tukar
6ada umumnya tranfusi tukar dilakukan dengan indikasi sebagai
berikut )
- 6ada semua keadaan dengan kadar bilirubin indirek ≤ -2 mg/.
- $enaikan kadar bilirubin indirek yang cepat yaitu 2&4 mg
/9jam.
- *nemia yang berat pada neonatus dengan gejala gagal jantung.
- Bayi dengan kadar hemoglobin talipusat % ' mg/ dan uji
,oombs direk positif.
Sesudah tranfusi tukar harus diberi fototerapi. Bila terdapat keadaan
seperti asfiksia perinatal distres pernafasan asidosis metabolik
hipotermia kadar protein serum kurang atau sama dengan 3 g/ berat
7
7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 19/26
badan lahir kurang dari .322 gr dan tanda4tanda gangguan susunan
saraf pusat penderita harus diobati seperti pada kadar bilirubin yang
lebih tinggi berikutnya.
'. 6engobatan umum
Bila mungkin pengobatan terhadap etiologi atau faktor penyebab dan
perawatan yang baik. Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pemberian
makanan yang dini dengan cairan dan kalori cukup dan iluminasi kamar
bersalin dan bangsal bayi yang baik.
3. @indak lanjut
Bahaya hiperbilirubinemia yaitu FkernicterusG. Jleh karena itu terhadap
bayi yang menderita hiperbilirubinemia perlu dilakukan tindak lanjut
sebagai berikut )
. 6enilaian berkala pertumbuhan dan perkembangan
-. 6enilaian berkala pendengaran
&. isioterapi dan rehabilitasi bila terdapat gejala sisa "&'0(
2.-. Prognosis
Hiperbilirubinemia baru akan berpengaruh buruk apabila bilirubin
indirek telah melalui sawar darah otak. 6ada keadaan ini penderita mungkin
menderita kernikterus atau ensefalopati biliaris. >ejala ensefalopati biliaris ini
dapat segera terlihat pada masa neonatus atau baru tampak setelah beberapa
lama kemudian. 6ada masa neonatus gejala mungkin sangat ringan dan hanya
memperlihatkan gangguan minum latergi dan hipotonia. Selanjutnya bayi
mungkin kejang spastik dan ditemukan epistotonus. 6ada stadium lanjut
mungkin didapatkan adanya atetosis disertai gangguan pendengaran dan
retardasi mental di hari kemudian. !engan memperhatikan hal di atas maka
sebaiknya pada semua penderita hiperbilirubinemia dilakukan pemeriksaan
berkala baik dalam hal pertumbuhan fisis dan motorik ataupun perkembangan
mental serta ketajaman pendengarannya. "50(
0
7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 20/26
BAB III
BBL
A. DE#INISI
Masalah kesehatan anak di tiap Iegara berbeda karena perbedaan
lingkungan yang mempengaruhinya. Iamun secara garis besar masalah tersebut
dikelompokkan menjadi dua kategori. Masalah anak di Iegara maju dan
masalah anak di Iegara berkembang. 6ola penyakit di Iegara maju antara lain )
keganasan kecelakaan kelainan genetic dan gangguan psikologik. Sedangkan
masalah anak di Iegara berkembang yang saat ini terjadi adalah penyakit
infeksi infeksi parasit dan penyakit kurang giAi. !imana pola penyakit di
Iegara berkembang juga pernah dialami oleh kelompok Iegara maju 32422
tahun yang lalu. +ndonesia dikategorikan dalam Iegara berkembang apalagi
dengan adannya krisis ekonomi yang berdampak pada aspek kesehatan. @ingkat
social ekonomi yang rendah sering dihubungkan dengan kelahiran bayi berat
lahir rendah. 8adi baik tidaknya keadaan sosial ekonomi suatu tempat dapat
dilihat dari tinggi rendahnya angka kematian bayi "*$B(. !i +ndonesia pada
tahun 072 *$B mencapai '12 / sedangkan di Singapura pada tahun yang
sama *$B &3 /.
rekuensi kejadian bayi lahir kurang dari masa gestasi &5 minggu "menurut
#.S. ,ollaborative 6erinatal Study( adalah 5 / untuk kulit putih dan 50 /
untuk kulit berwarna. $ira4kira 9& = bayi berat lahir rendah mempunyai masa
gestasi &5 minggu atau lebih. $ejadian bayi dengan berat lahir kurang dari -322
gram bervariasi antara 1 = 1 /.
Bayi berat lahir rendah " BBLR ( adalah bayi dengan berat lahir kurang dari
-322 gram " berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam jam setelah
lahir (.
*da dua macam BBLR yaitu )
. Bayi yang kurang bulan " $B 9 SM$ ( ) bayi yang dilahirkan dengan umur
kurang dari &5 minggu.
-2
7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 21/26
-. Bayi kecil masa kehamilan " $M$ ( ) bayi yang dilahirkan dengan berat
badan lahir kurang dari persentie ke42 kurva pertumbuhan janin.
Sedangkan Bayi dengan berat lahir kurang dari 322 gram disebut bayi berat
lahir sangat rendah " BBLSR (.
B. E/I0L0I
#aktor I"u
• 6aritas
• +nfertilitas
• *bortus spontan sebelumnya
• Bahan teratogonik " alcohol radiasi obat (
• 6enyakit kronis
• $eadaan penyebab +nfusifiensi plasenta " penyakit jantung ginjal
paru hipertensi dll (
#aktor Plasenta
• 6enyakit askuler
• $ehamilan ganda
• Malformasi
• @umor
#aktor 3anin
• $elainan kromosom
• Malformasi
• +nfeksi congenital " missal ) rubella (• $ehamilan ganda
A. /ANDA 4 /ANDA LINIS
>ambaran klinis BBLR secara umum adalah )
• Berat kurang dari -322 gram
• 6anjang kurang dari '3 cm
• Lingkar dada kurang dari &2 cm
• Lingkar kepala kurang dari && cm
-
7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 22/26
• #mur kehamilan kurang dari &5 minggu
• $epala lebih besar
• $ulit tipis transparan rambut lanugo banyak lemak kurang
• Jtot hipotonik lemah
• 6ernapasan tak teratur dapat terjadi apnea
• ?ksremitas ) paha abduksi sendi lutut 9 kaki fleksi4lurus
• $epala tidak mampu tegak
• 6ernapasan '2 = 32 kali 9 menit
• Iadi 22 = '2 kali 9 menit
B. PEMEISAAN DIAN0S/I
• 6emeriksaan glucose darah terhadap hipoglikemia
• 6emantauan gas darah sesuai kebutuhan
• @iter @orch sesuai indikasi
• 6emeriksaan kromosom sesuai indikasi
• 6emantauan elektrolit
• 6emeriksaan sinar D sesuai kebutuhan " missal ) foto thoraN (
5. PENA/ALASANAAN
. 6enanganan bayi
Semakin kecil bayi dan semakin premature bayi maka semakin besar
perawatan yang diperlukan karena kemungkinan terjadi serangan
sianosis lebih besar. Semua perawatan bayi harus dilakukan didalam
incubator
-. 6elestarian suhu tubuh
Bayi dengan berat lahir rendah mempunyai kesulitan dalam
mempertahankan suhu tubuh. Bayi akan berkembang secara
memuaskan asal suhu rectal dipertahankan antara &332
, s9d &52
,.
--
7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 23/26
Bayi berat rendah harus diasuh dalam suatu suhu lingkungan dimana
suhu normal tubuhnya dipertahankan dengan usaha metabolic yang
minimal. Bayi berat rendah yang dirawat dalam suatu tempat tidur
terbuka juga memerlukan pengendalian lingkungan secara seksama.
Suhu perawatan harus diatas -3 2 , bagi bayi yang berat sekitar -222
gram dan sampai &22 , untuk bayi dengan berat kurang dari -222
gram
&. +nkubator
Bayi dengan berat badan lahir rendah dirawat didalam incubator.
6rosedur perawatan dapat dilakukan melalui ;jendela; atau ;lengan
baju;. Sebelum memasukkan bayi kedalam incubator incubator
terlebih dahulu dihangatkan sampai sekitar -0' 2 , untuk bayi
dengan berat 5 kg dan &--2, untuk bayi yang lebih kecil. Bayi
dirawat dalam keadaan telanjang hal ini memungkinkan pernafasan
yang adekuat bayi dapat bergerak tanpa dibatasi pakaian observasi
terhadap pernafasan lebih mudah.
'. 6emberin oksigen
?kspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi bayi
preterm BBLR akibat tidak adanya alveolo dan surfaktan.
$onsentrasi J-yang diberikan sekitar &24 &3 / dengan menggunakan
head boN konsentrasi o- yang tinggi dalam masa yang panjangakan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan
3. 6encegahan infeksi
Bayi preterm dengan berat rendah mempunyai system imunologi
yang kurang berkembang ia mempunyai sedikit atau tidak memiliki
ketahanan terhadap infeksi. #ntuk mencegah infeksi perawat harus
menggunakan gaun khusus cuci tangan sebelum dan sesudah
merawat bayi.
-&
7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 24/26
1. 6emberian makanan
6emberian makanan secara dini dianjurkan untuk membantu
mencegah terjadinya hipoglikemia dan hiperbillirubin. *S+
merupakan pilihan pertama dapat diberikan melalui kateter " sonde (
terutama pada bayi yang reflek hisap dan menelannya lemah. Bayi
berat lahir rendah secara relative memerlukan lebih banyak kalori
dibandingkan dengan bayi preterm.
6etunjuk untuk volume susu yang diperlukan
#mur9hari 8mlh ml9kg BB
324 13
- 22
& -3
' 32
3 12
1 53
5 -22
' --3
- 53
-7 32
D. P0N0SIS
6ada saat ini harapan hidup bayi dengan berat 324 -322 gram adalah 03 /
tetapi berat bayi kurang dari 322 gram masih mempunyai angka kematian
yang tinggi. $ematian diduga karena displasia bronkhopulmonal
enterokolitis nekrotikans atau infeksi sekunder.
BBLR yang tidak mempunyai cacat bawaan selama - tahun pertama akan
mengalami pertumbuhan fisik yang mendekati bayi cukup bulan dengan beratsesuai masa gestasi.
6ada BBLR makin imatur dan makin rendah berat lahir bayi makin besar
kemungkinan terjadi kecerdasan berkurang dan gangguan neurologik.
E. MEMULANAN BA6I
Sebelum pulang bayi sudah harus mampu minum sendiri baik dengan botol
maupum putting susu ibu. Selain itu kenaikan berat badan berkisar antara 2
-'
7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 25/26
= &2 gram 9 hari dan suhu tubuh tetap normal diruang biasa. Biasanya bayi
dipulangkan dengan berat badan lebih dari -222 gram dan semua masalah
berat sudah teratasi.
-3
7/24/2019 referat-anak-ikterus (1)
http://slidepdf.com/reader/full/referat-anak-ikterus-1 26/26
DA#/A PUS/AA
. *rfin Behrman $ligman IelsonE !alam +lmu $esehatan *nak volume + edisi3 6enerbit Buku $edokteran ?>, 000 hal 12415.
-. Rusepno Hassan Husein *latas "ed( Hepatologi *nak dalam Buku $uliah +lmu$esehatan *nak $#+ Buku - edisi 5 Bab -2 +nfomedia 8akarta 005 hal )3043--.
&. Shopin Steven M $ern +cterusE Iewborn 8aundice on line erginia,ommonhealth #nivercity http.99www.mcvfoundation.org.
'. 6rawirohartono ?6 Sunarto "ed( +kterus dalam 6edoman @ata Laksana Medik *nak RS#6. !r. Sardjito ?disi - ,etakan - Medika $ #>M :ogyakarta-222 hal &54'&.
3. 6oland R dan Jstrea ?.M.E Hiperbilirubinemia pada Ieonatus dalam $laus M.Hanaroff *.* "ed(E 6enatalaksanaan Ieonatus Resiko @inggi ?disi ' ?>,8akarta 007 hal &154&70
1. Sacharin R.M. 6enyakit Saluran 6encernaan Hepar dan 6ankreas dalam Ii Luh>ede :asmin *sih "ed(E 6rinsip $eperawatan 6ediatrik ?disi - ?>, 8akarta00& hal '53.
5. *sil *minullahE +kterus dan Hiperbilirubinemia pada Ieonatus dalam*.H. Markum "ed( Buku *jar +lmu $esehatan *nak 8ilid + edisi 1 Balai6enerbit $#+ 8akarta 000 hal ) &&4&5.
7. Rusepno Hassan Husein *latas "ed( 6erinatologi dalam Buku $uliah +lmu$esehatan *nak $#+ Buku & edisi 5 Bab &- +nfomedia 8akarta 005 hal )243.
0. Behrman R.?.E $liegman R.M. Ielson C.?. aughan .,. "ed(E +cterus Ieonatorum in Ielson @eNtbooks of 6ediatrics D+rd ?ditionE C.B. Saunders
,ompany 6hiladelphia 6ennsylvania 021 00-E pages 1'41'5.
2. >laser $.L. 8aundice and Hyperbilirubinemia in the Iewborn in 6ediatrics inwww.medstudents4pediatrics.htm -22E page 4&.