REFERAT ANAK

download REFERAT ANAK

of 21

Transcript of REFERAT ANAK

PowerPoint Presentation

REFERAT SITOMEGALVIRUS ENI SOFYANTI1102008318PEMBIMBINGdr. NURHAYATI Sp.A

PENDAHULUANInfeksi Cytomegalovirus (CMV) biasanya dikelompokkan dalam infeksi TORCH yang merupakan singkatan dari Toxoplasma, Rubella, Citomegalovirus, dan Herpes. Seperti pada infeksi TORCH, infeksi CMV termasuk sebagai penyakit yang berdampak negatif terhadap janin atau fetus yang dikandung oleh wanita hamil yang terinfeksiDEFINISICytomegalovirus (CMV) merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh virus herpes DNA yang ditemukan dimana-mana dan dapat menginfeksi sebagian besar orangEPIDEMIOLOGIInfeksi CMV dijumpai secara endemik dan dapat timbul kapan saja tanpa dipengaruhi oleh perubahan musim. Tidak diketahui vektor yang menyebabkan terjadinya penularan dari satu manusia ke manusia lain. Prevalens infeksi CMV tinggi di negara sedang berkembang dan kasusnya banyak dijumpai pada masyarakat sosial ekonomi rendah serta banyak menyerang kelompok usia muda. Sumber infeksi adalah urin, sekret orofaring, sekret servikal dan vaginal, semen, air susu ibu, air mata, dan darah pasien.ETIOLOGICMV merupakan virus DNA yang termasuk dalam genus virus herpes, menyerang manusia dan mamalia lainnya secara spesifik, karena human CMV hanya menyebabkan infeksi pada manusia. Cytomegalovirus adalah anggota kelompok virus herpes beta dan mengandung DNA double-stranded, kapsul protein, dan selubung lipoprotein.

PENYEBARAN INFEKSI CMVMedia transmisi CMV antara lain saliva, ASI, sekret vaginal dan servikal, urin, semen, darah dan tinja. Penyebaran CMV membutuhkan kontak yang amat dekat atau intim, karena virus ini amat labil. PATOGENESISInfeksi sitomegalovirus yang terjadi karena pemaparan pertama kaliatas individu tersebut sebagai infeksi primer. Infeksi primer ini berlangsung simptomatis ataupun asimptomatis, dimana virus ini akan menetap dalamjaringan hospes dalam waktu yang tidak terbatas, selanjutnya virus ini akan masuk ke dalam sel sel dari berbagai jaringan, proses ini disebut sebagai infeksi latenInfeksi rekuren (reaktivasi/reinfeksi) timbul akibat penyakit-penyakit tertentu serta keadaan supresi imun yang bersifat iatrogenic, hal ini disebabkan karena keadaaan tersebut dapat menekan respon sel limfosit T sehingga timbul stimulasi antigenic yang kronisTransmisi vertikal dari ibu ke bayi melalui transplacental. Infeksi CMV pada ibu hamil bisa secara primer atau rekuren. Infeksi primer pada ibu hamil ditandai dengan terjadinya serokonversi dari IgG antibodi CMV selama kehamilan atau didapatkan IgG dan IgM CMV bersama-sama selama kehamilanMANIFESTASI KLINIKManifestasi klinis pada Ibu Hamil :Umumnya >90% infeksi CMV pada ibu hamil asimpomatik, tidakterdeteksi secara klinis. Gejala yang timbul tidak spesifik, yaitu: demam, lesu, sakit kepala, sakit otot dan nyeri tenggorok. Manifestasi Klinis pada BayiInfeksi pada kehamilan sebelum 16 minggu dapat mengakibatkan kelainan kongenital beratGejala infeksi pada bayi baru lahir bermacam-macam, dari yang tanpa gejala apa pun sampai berupa demam, kuning (jaundice), gangguan paru, pembengkakan kelenjar limfe, pembesaran hati dan limpa, bintik merah disekujur tubuh, serta hambatan perkembangan otak (microcephaly).DIAGNOSISAnamnesis: Bayi tidak bergerak aktif dan malas minum.

Pemeriksaan fisik: Letargi, hiper/hipotoni, mikrosefali, chorioretinitis dan tuli neural sensorik.

Pemeriksaan penunjang Isolasi virusInfeksi CMV aktif dapat dideteksi dengan baik melalui isolasi virus dari cairan serebrospinal, urin, saliva, bilas bronkoalveolar, ASI, sekret servikal, buffy coat, dan jaringan yang dihasilkan dari biopsi. Identifikasi cepat (24 jam) saat ini menjadi hal yang rutin, kultur dengan menggunakan metode sentrifugasi yang dipercepat berdasarkan pada deteksi awal antigen CMV menggunakan antibodi monoklonal.

Pemeriksaan serologikApabila bayi mengalami infeksi CMV kongenital, IgG anti CMV akan memberikan hasil positif dengan titer yang semakin meninggi sampai bayi berusia 4-9 bulan. Pemeriksaan untuk mengetahui adanya IgG anti CMV adalah cara complement fixation test, ELISA, anti complement imunofluoresence, radio imunoassay (RIA) dan hemagglutination indirect.

Pemeriksaan rheumatoid factor Janin yang mengalami infeksi CMV kongenital dan bayi baru lahir yang terkena infeksi CMV perinatal akan memproduksi rheumatoid factor. Selain infeksi CMV, rheumatoid factor ditemukan positif pada infeksi rubela, toksoplasmosis dan sifilis.

Pemeriksaan IgM dan IgG Pemeriksaan serologi ini sering dilakukan untuk menegakkan diagnosis infeksi CMV kongenital tetapi kadang-kadang membingungkan. Dikatakan infeksi CMV kongenital positif jika didapatkan IgM anti CMV (+) pada saat lahir tetapi hasil IgM anti CMV (-) tidak menyingkirkan diagnosis infeksi CMV kongenital. Titer IgG anti CMV penderita yang meningkat signifikan dibandingkan dengan titer ibu menunjukkan kemungkinan bayi tersebut menderita infeksi kongenital aktif, tetapi untuk lebih memastikan lakukan pemeriksaan ulang pada bulan I, III dan VI. Kemungkinan infeksi CMV kongenital bisa disingkirkan jika terdapat penurunan titer IgG anti CMV. Apabila pada pemeriksaan cairan serebrospinal dijumpai DNA CMV maka hal tersebut menunjukkan telah terjadi proses kerusakan di otak

Polimerase Chain Reaction (PCR)Tes terbaik untuk diagnosis infeksi bawaan atau perinatal adalah isolasi virus atau demonstrasi reaksi berantai materi CMV genetik (PCR) dari urin atau air liur bayi baru lahir. Sensitivitas PCR dengan spesimen urin adalah 89% dan spesifisitas 96%. Sampel urine dapat didinginkan (4) tetapi tidak boleh beku dan disimpan pada suhu kamar. Tingkat pemulihan virus 93% dalam urin setelah 7 hari pendinginan, kemudian menurun menjadi 50% setelah 1 bulan.

Antigenemia CMV. Kuantifikasi antigenemia dapat digunakan untuk memprediksikan penyakit CMV, level antigenemia tinggi memberikan nilai prediksi positif yang tinggi penyakit CMV. Level antigenemia akan menurun seiring dengan pengobatan anti virus yang dilakukan, sehingga dapat digunakan untuk memonitor pengobatan.

RadiografiCT scan kepala: tampak leukomalasia periventrikuler, atrofi kortikal, pembesaran ventrikel uniteral/bilateral, efusi subdural dan perdarahan otak. Adanya kalsifikasi intrakranial biasanya disertai gangguan kognisi dan pendengaran

Urine dan saliva pada 3 minggu pertama kelahiran.Pemeriksaan sesegera mungkin harus dilakukan, jika virus didapatkan pada bayi usia >3 minggu, infeksi yang terjadi mungkin didapatkan selama kehamilan (kongenital), perinatal atau postnatal.

Pemeriksaan lain meliputi: SGOT meningkat >300 IU, bilirubin direk meningkat >30 mg/dl, trombositopenia minggu pertama berkisar antara 2000-125.000/mm3

DIAGNOSIS BANDINGToksoplasmosis kongenital Sindrom rubela kongenitalEritroblastosis fetalisHerpes Simplex Virus InfectionSepsis neonatalSifilis kongenital

PENGOBATAN Penanganan Pada bayiGancyclovir 6 mg/KgBB/dosis IV drip dalam 1 jam, diberikan setiap 12 jam selama 6 minggu. Terapi ini tidak dianjurkan untuk bayi asimptomatik karena resiko ESO, antara lain supresi sumsum tulang dan atrofi testis.Evaluasi bayi dengan infeksi CMV kongenital meliputi:2Klinis: Tinggi badan, Berat Badan, Lingkar Kepala, Hepar dan lien, MataLaboratorium: darah lengkap, hapusan darah tepi, trombosit, SGPT/SGOT, bilirubin direk/indirek, CMV urine dan CSSLainnya: CT Scan kepala dan BERAImmune globulin intravena (Carimune, Gamimune, Gammagard S / D, Gammar-P, Polygam S / D)Pengamatansecara acak donor IVIG tampaknya sama efektifnya dengan hyperimmunoglobulin CMV menunjukkan bahwa manfaat yang mungkin berasal dari efek imunomodulator tidak terkait dengan netralisasi virusGansiklovir (7,5mg/kg/24 jam IV dibagi setiap 8 jam selama 14 hari), dengan CMV IVIG (400mg/kg pada hari ke-1, 2, 7 serta 200 mg/kg pada hari ke-14)Dan gansiklovir (7,5 mg/kg/24 jam IV dibagi setiap 8 jam selama 20 hari) dengan IVIG 500 mg/kg untuk hari sesudahnya selama 10 hari.

PROGNOSISBayi dengan infeksi CMV kongenital simpomatik mempunyai angka mortalitas sekitar 10-15%. Dan sekitar 50-90% yang masih hidup akan mengalami kelainan denngan gejala sisa berupa tuli sensoris, retardasi mental, gangguan tumbuh kembang, palsi serebral, epilepsi, kelianan penglihatan dan mikrosefali.Prognosis pada CMV yang di dapat, secara umum baik untuk penderita yanng sebelumnya kondisinya baik.

PENCEGAHANIbu atau pengasuh hendaknya memelihara kebersihan perorangan, mencuci tangan yang bersih bila kontak dengan air seni atau air ludah bayi. Tisu pembersih dan pampers hendaknya dibuang. Kebiasaan tidak minum dari gelas bekas orang lain sebaiknya tetap dipelihara.Pemberian vaksi sitomegalo dapat memberikan perlindungan bagi yang beresiko tertular virus.Perawat bayi perlu diberi penyuluhan mengenai infeksi virus sitomegalo.Perawat yang tidak sedang hamil, tidak selalu bisa menularkan virus pada bayi yang diasuhnya.TERIMA KASIH