Refarat Neuro Refleks Primitif

27
BAB I PENDAHULUAN Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi organ tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil proses pematangan organ. Perkembangan motorik sangat menarik untuk diperhatikan karena perubahannya terlihat jelas dan proses ini dimulai sejak bayi baru lahir yang tidak dapat berbuat apa-apa menjadi manusia dewasa yang sempurna, yang berlangsung secara berkesinambungan dari satu tahap ke tahap berikutnya. Perkembangan motorik dibagi menjadi perkembangan motorik kasar dan motorik halus dimana perkembangan motorik kasar dimulai sejak munculnya refleks primitif yang bersifat sebagai perlindungan bagi bayi. Refleks primitif adalah aksi refleks yang berasal dari dalam pusat sistem saraf yang ditunjukkan oleh bayi baru lahir normal namun secara neurologis tidak lengkap seperti pada orang dewasa dalam menanggapi rangsang tertentu. Refleks ini tidak menetap hingga dewasa, namun lama-kelamaan akan menghilang karena dihambat oleh lobus frontal sesuai dengan tahap perkembangan anak normal. 1

description

saraf

Transcript of Refarat Neuro Refleks Primitif

Page 1: Refarat Neuro Refleks Primitif

BAB I

PENDAHULUAN

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur

dan fungsi organ tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat

diramalkan, sebagai hasil proses pematangan organ. Perkembangan motorik

sangat menarik untuk diperhatikan karena perubahannya terlihat jelas dan proses

ini dimulai sejak bayi baru lahir yang tidak dapat berbuat apa-apa menjadi

manusia dewasa yang sempurna, yang berlangsung secara berkesinambungan dari

satu tahap ke tahap berikutnya. Perkembangan motorik dibagi menjadi

perkembangan motorik kasar dan motorik halus dimana perkembangan motorik

kasar dimulai sejak munculnya refleks primitif yang bersifat sebagai perlindungan

bagi bayi.

Refleks primitif adalah aksi refleks yang berasal dari dalam pusat sistem

saraf yang ditunjukkan oleh bayi baru lahir normal namun secara neurologis tidak

lengkap seperti pada orang dewasa dalam menanggapi rangsang tertentu. Refleks

ini tidak menetap hingga dewasa, namun lama-kelamaan akan menghilang karena

dihambat oleh lobus frontal sesuai dengan tahap perkembangan anak normal.

Refleks primitif pada dasarnya terdapat pada pertumbuhan yang normal

dan refleks-refleks ini membelakangi perkembangan motorik anak seperti

berguling, duduk, merangkak, berdiri, dll. Pada perkembangan normal, refleks

primitif spinal dan batang otak secara bertahap seiring dengan perkembangan pola

dan reaksi keseimbangan yang lebih tinggi mengalami kerusakan atau

keterlambatan, maka pola primitif akan tetap mendominasi aktivasi sensori motor.

Adanya disfungsi neurologis merupakan hasil dari lesi susunan saraf pusat yang

spesifik.

Penilaian refleks primitif sangat penting untuk bayi, refleks ini hanya

terdapat pada usia tertentu dan kemudian menghilang. Refleks primitif yang

negatif atau menetap dapat menandakan abnormalitas. Refleks primitif juga

menunjukkan perkembangan neurodevelopmental awal. Keterlambatan atau

1

Page 2: Refarat Neuro Refleks Primitif

penyimpangan dari perkembangan motorik ditunjukkan dengan adanya refleks

primitif yang berlebihan atau refleks primitif yang menghilang sebelum waktunya.

Refleks primitif adalah reaksi adaptasi pada kehidupan bayi baru lahir dan

menghilang sesuai dengan perkembangan otak. Kemunculannya kembali pada

saat dewasa biasanya mengindikasikan cortico-cubcortical neuronal loss, biasa

diasosiasikan pada usia normal atau demensia. Kebanyakan refleks ini ditemukan

normal pada individu tertentu, bahkan pada orang muda, refleks palmomental 6-

27% pada usia 20-50 tahun, dan 28% to 60% pada usia di atas 60 tahun; snout

reflex 13 % pada usia 40-57 tahun dan 22%-33% pada usia di atas 60 tahun; dan

bahkan suck reflex yang biasanya mengindikasikan penyakit lobus frontal,

ditemukan normal pada subjek dengan usia 73-93 tahun.

Memang prevalensi dari refleks primitif tersebut masih diperdebatkan,

apakah itu menunjukkan suatu kelainan atau bersifat normal meningkat seiring

pertambahan usia. Hanya graps reflex dan extensor plantar response (Babinski

sign) yang menunjukkan kelainan di sistem saraf pusat.

Reflek pada bayi baru lahir beraneka ragam. Sebuah contoh pasti adalah

reflek rooting yang membantu proses inisiasi menyusui dini dan proses menyusui

nantinya. Bayi hanya akan menunjukkan reflek ini pada saat kelaparan dan

disentuh sekitar bibirnya oleh orang lain, tapi bukan termasuk bayi itu sendiri.

Ada beberapa reflek yang kemungkinan akan membantu bayi bertahan selama

masa adaptasi lingkungan kehidupan barunya seperi reflek moro. Reflek yang lain

seperti reflek menelan dan memegang sesuatu akan membantu menjalin interaksi

positif antara orang tua dan bayi baru lahir. Reflek tersebut dapat memacu orang

tua untuk memberikan respon dengan penuh cinta dan kasih sayang serta lebih

memotivasi ibu untuk menyusui. Reflek primitif ini juga membantu orang tua

merasa nyaman dengan bayinya karena reflek primitif tersebut akan mendorong

bayi untuk mengontrol dirinya serta menerima dan menanggapi stimulasi atau

rangsangan dari orang tuanya.

2

Page 3: Refarat Neuro Refleks Primitif

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Anatomi dan Fisiologi Medulla Spinalis dan Lengkung Refleks

Medulla spinalis adalah saraf yang tipis yang merupakan perpanjangan

dari sistem saraf pusat dari otak dan melengkungi serta dilindungi oleh tulang

belakang. Terbentang dari foramen magnum sampai dengan L1, di L1

melonjong dan agak melebar yang disebut conus terminalis atauconus

medullaris. Terbentang dibawah cornu terminalis serabut-serabut bukan saraf

yang disebut filum terminale yang merupakan jaringan ikat. Terdapat 31

pasang saraf spinal; 8 pasang saraf servikal; 12 pasang saraf thorakal; 5

pasang saraf lumbal; 5 pasang saraf sacral dan 1 pasang saraf coxigeal. Akar

saraf lumbal dan sacral terkumpul yang disebut dengan Cauda Equina. Setiap

pasangan saraf keluar melalui intervertebral foramina. Saraf spinal dilindungi

oleh tulang vertebra dan ligamen dan juga oleh meningen spinal dan CSF.

Struktur internal terdapat substansia grisea dan substansia alba. Substansia

grisea membentuk seperti kupu-kupu dikelilingi bagian luarnya oleh

substansia alba. Terbagi menjadi bagian kiri dan kanan oleh anterior median

fissure dan median septum yang disebut dengan posterior median septum.

Keluar dari medulla spinalis merupakan akral ventral dan dorsal dari saraf

spinal. Substansia grisea mengandung badan sel dan dendrit dan neuron

efferent, akson tak bermyelin, saraf sensoris dan motorik dan akson terminal

dari neuron.Substansia grisea membentuk seperti huruf H dan terdiri dari 3

bagian yaitu: anterior, posterior dan commisura grisea. Bagian posterior

sebagai input/afferent, anterior sebagai output/efferent, commisura grisea

untuk refles silang dan substansia alba merupakan kumpulan serat saraf

bermyelin.(1)

3

Page 4: Refarat Neuro Refleks Primitif

Gambar 1. Anatomi Medulla Spinalis (2)

Medula spinalis memiliki lokasi strategis antara otak dan serat aferen dan

eferen susunan saraf tepi; lokasi ini memungkinkan medula spinalis

memenuhi dua fungsi primernya: (1) berfungsi sebagai penghubung untuk

transmisi informasi antara otak dan bagian tubuh lainnya dan (2)

mengintegrasikan aktivitas refleks antara masukan aferen dan eferen tanpa

melibatkan otak. Jenis aktivitas ini disebut refleks spinal. Sebuah refleks

disebut refleks spinal bila pusat integrasi lengkung refleksnya di medula

spinalis. Sedangkan pusat integrasi refleks kranial adalah batang otak.(3)

Refleks neurologik bergantung pada suatu lengkungan (lengkung refleks)

yang terdiri atas jalur aferen yang dicetuskan oleh reseptor dan system eferen

yang mengaktivasi organ efektor, serta hubungan antara kedua komponen ini.

Selain lengkungan tadi, didapatkan pula hubungan dengan pusat-pusat yang

lebih tinggi di otak yang tugasnya memodifikasi refleks tersebut. Bila

hubungan dengan pusat yang lebih tinggi ini terputus, misalnya karena

kerusakan pada sistem piramidal, hal ini akan mengakibatkan refleks

meninggi.(4)

4

Page 5: Refarat Neuro Refleks Primitif

Jalur – jalur saraf yang terlibat dalam melaksanakan aktivitas refleks

dikenal sebagai lengkung refleks (arkus refleks), yang biasanya mencakup

lima komponen dasar:

1. Reseptor

2. Jalur Aferen

3. Pusat integrasi

4. Jalur eferen

5. efektor

Reseptor berespon terhadap rangsangan, yaitu perubahan fisik atau kimiawi

dalam lingkungan reseptor yang dapat dideteksi. Sebagai respon terhadap

rangsangan tersebut, reseptor menghasilkan potensial aksi yang dipacarkan

oleh jalur aferen ke pusat integrasi untuk diolah. Instruksi dari pusat integrasi

ini disalurkan melalui jalur eferen ke efektor (otot atau kelenjar) yang

melaksanakan respon yang diinginkan.(3)

Gambar 2. Lengkung refleks(3)

Secara umum, refleks dibagi menjadi refleks somatik dan refleks

otonom/visceral. Efektor dari refleks somatik adalah otot skelet. Misalnya

refleks kornea (mengejap) merupakan refleks somatic karena efektornya

5

Page 6: Refarat Neuro Refleks Primitif

adalah otot palpebra dan orbicularis oculi. Sedangkan efektor dari refleks

otonom adalah otot polos, kelenjar, dan otot jantung.(3)

II.2 Definisi

Refleks primitif merupakan gerakan otomatis kompleks dengan mediator

pada batang otak, terdapat pada pertumbuhan normal dan melatarbelakangi

perkembangan motorik anak. Refleks primitif ini berkembang selama dalam

kandungan sampai bayi lahir dan akan menghilang pada tahun pertama

kehidupan yang diikuti dengan munculnya refleks postural.

II.3 Mekanisme Refleks Primitif

Refleks primitif mempunyai pusat di medulla spinalis dan batang otak.

Mekanisme terjadinya refleks primitif sampai saat ini belum diketahui dengan

pasti, diduga adanya pembentukan mielin yang belum sempurna, gerak yang

terjadi bersifat cepat, difus, tidak produktif dan umum. Menetapnya refleks

primitif menunjukkan adanya gangguan perkembangan susunan saraf pusat.

Pada orang dewasa, jika timbul refleks primitif diyakini bahwa ada

kerusakan lobus frontalis atau penyakit kausa lesi UMN. Pada umumnya

merupakan suatu tanda dari cortical disinhibition. Refleks ini biasa timbul

pada pemeriksaan neurologi pada pasien dengan demensia, HIV, Alzheimer’s

disease, schizophrenia, multiple sclerosis, Parkinson disease, lesi lobus frontal

dan hydrocephalus.

II.4 Jenis-jenis Refleks Primitif

Refleks pada bayi baru lahir berdasarkan usia munculnya refleks dan

menghilang refleks, yaitu :

1. Refleks primitif I

Merupakan refleks yang ada selama kehidupan intrauterine. Refleks ini

muncul dan hilang selama perkembangan intrauterine dan tidak

didapatkan sesudah bayi lahir. Refleks ini muncul pada awal minggu

ke-5 kehamilan dan menghilang pada 10-12 minggu kehamilan

6

Page 7: Refarat Neuro Refleks Primitif

2. Refleks primitif II

Refleks ini muncul pada akhir masa pertumbuhan intrauterine dan tetap

pada waktu lahir. Yang termasuk refleks ini adalah refleks moro, refleks

leher tonik asimetris (ATNR), refleks labirin tonik, refleks menyangga

(support positive reflexes), refleks gallant, refleks melangkah, crossed

adduction reflexes dan refleks menggenggam. Biasanya refleks ini

muncul dan menghilang selama 6 bulan pertama kehidupan.

3. Refleks primitif III

Refleks primitif III muncul ketika refleks primitif II menghilang, Pada

dasarnya refleks primitif III merupakan refleks postural yang terdiri dari

: Reaksi righting, protektif dan equilibrium. Refleks righting muncul

pada umur 3-9 bulan serta refleks proteksi dan keseimbangan pada

umur 6-18 bulan dan akhirnya berkembang menjadi gerak yang

bertujuan.Yang termasuk refleks ini adalah : refleks SRHB (Segmental

Rolling pattern Head on Body), refleks SRBB (Segmental Rolling

pattern Body on Body) dan refleks parasut.

Selain itu, ada pula refleks primitif yang biasanya dipakai untuk menilai

kelainan neurologis pada orang dewasa maupun anak-anak, seperti refleks

glabella, palmomental, snout reflex, suck reflex, dan grap reflex.

Refleks primitif tidak terpisahkan dengan postural reaction karena

sama-sama dipakai dalam menilai defisit neurologis pada anak. Postural

reaction bukanlah refleks yang sesungguhnya, tetapi lebih kepada sesuatu

yang berdasarkan modalitas input yang banyak, biasanya bersifat keseluruhan

dan jarang muncul pada masa neonatal melainkan muncul pada masa

postnatal, yang menggambarkan respon postural yang matang yang pada

dasarnya akan menjadi kebiasaan motorik yang normal. Macam-macam

postural reaction yaitu horizontal suspension, vertical suspension, collis

horizontal suspension dan collis vertical suspension.

Berikut ini pembagian jenis-jenis refleks primitif :

No. Nama RefleksCara

PemeriksaanReaksi

Hilang/

TimbulPatologis

7

Page 8: Refarat Neuro Refleks Primitif

1 Refleks MORO,

timbul akibat

rangsangan

mendadak

*Bayi

dibaringkan

terlentang,

kemudian

diposisikan ½

duduk dan

disanggah

oleh kedua

telapak tangan

pemeriksa

secara tiba-

tiba. Tapi

hati-hati,

kepala bayi

dijatuhkan 30-

45

*Dengan

menimbulkan

suara keras

secara

mendadak/ dg

menepuk

tempat tidur

bayi secara

mendadak

Dikatakan

positif, bila

terjadi

abduksi

ekstensi

keempat

ekstremitas

&

pengemban

gan jari-

jari, kecuali

pada falangs

distal jari

telunjuk dan

ibu jari

ynang dalam

keadaan

fleksi, &

segera

diiukuti oleh

adduksi-

fleksi

keempat

ekstremitas

Mulai :

Sejak

lahir

Menghila

ng saat

usia 6

bulan

Jika refleks moro

asimertis

menunjukkan

terjadinya

gangguan system

neuromuscular –

pleksus

brakhialis.

Jika asimetri

terjadi pada

ekstremitas-

Hemiparesis, &

dipertimbangkan

juga adanya

nyeri hebat

akibat fraktur

klavikula/humeru

s

Refleks

menurun, pada

kasus fungsi SSP

tertekan – bayi

hipoksia,

perdarahan

Intrakranial,

laserasi jaringan

saat persalinan,

dll

2. Refleks

Memegang

Bayi

ditidurkan,

Reaksi

(+) :fleksi

Mulai :

Sejak Asimetris

8

Page 9: Refarat Neuro Refleks Primitif

(GRASP)

Palmar

Grasp

Plantar

Grasp

dalam posisi

Supinasi,

kepala

menghadap ke

depan & tangan

dalam keadaan

½ fleksi.

Dengan

memakai jari

telunjuk

pemeriksa

menyentuh sisi

luar tangan

menuju bagian

tengan telapak

tangan secara

cepat & hati-

hati, sambil

menekan

permukaan

telapak tangan.

Bayi ditidurkan

dalam posisi

supinasi,

kemudian ibu

jari tangan

pemeriksa

menekan

pangkal ibu jari

bayi di daerah

seluruh jari

(memegang

jari

pemeriksa)

Reaksi (+) :

fleksi plantar

seluruh jari

kaki

lahir

Menghila

ng :

setelah 6

bulan,

jika tetap

menetap

khas

penderita

cerebral

palsy

Mulai :

Sejak

lahir

Menghila

ng : usia

9 bulan,

& pada

usia 10

kelemahan otot-

otot fleksor jari

tangan akibat

palsi pleksus

brakhialis

inferior

(“Klumpke’s

Paralyse”)

Reaksi (-) :

kelainan pada

medulla spinalis

bagian bawah

9

Page 10: Refarat Neuro Refleks Primitif

plantar. bulan

sudah

menghila

ng sama

sekali

3. ROOTING/

SEARCH

REFLEX

Mengusap pipi

bayi dengan

lembut. Bayi

akan

memalingkan

wajahnya ke

arah sentuhan

dan kemudian

membuka

mulutnya untuk

dimakan

(masuk ke

dalam

mulutnya)

Reaksi (+) :

adanya

usaha untuk

memasukka

n jari yang

mengusap

pipi nya.

Mulai :

Sejak

lahir

Menghila

ng : usia

4 bulan

Apabila tidak

terjadi seperti

respon di samping,

itu menandakan

sistem pencernaan

bayi belum aktif

4. SUCKING

Reflex/refleks

Menghisap

Dengan

menyentuh

bibir bayi. Bayi

akan

menghisap

benda/jari yang

menyentuh

bibir dengan

kuat.

Reaksi (+) :

Bayi

menghisap

dengan kuat

Mulai :

Secara

sadar

muncul

saat usia

2 bulan

Abnormalitas

nervus cranialis IX,

X dan atau XII

5. Refleks SNOUT Perkusi daerah Reaksi (+) : Mulai : Refleks SNOUT

10

Page 11: Refarat Neuro Refleks Primitif

bibir atas Didapatkan

respon

berupa bibir

atas dan

bawah

menyengir/k

ontraksi

otot-otot di

sekitar bibir

& di bawah

hidung

Sejak

lahir

Menghila

ng :

setelah

usia 3

bulan

yang menetap pada

anak besar

regresi SSP

6. Refleks TONIC

NECK

Bayi ditidurkan

dalam posisi

supinasi,

kemudian

kepalanya

diarahkan

menoleh ke

salah satu sisi.

Refleks (+) :

Lengan dan

tungkai yang

dihadapi/sesi

si menjadi

hipertoni

dan ekstensi,

sedangkan

lengan dan

tungkai sisi

lainnya/dibel

akangi

menjadi

hipertoni

dan fleksi.

Mulai :Se

jak lahir

Menghila

ng : Usia

5-6 bulan

Reaksi yang masih

ada pada bayi 4

bulan abnormal

Apabila masih bisa

dibangkitkan

setelah 6 bulan

biasanya gangguan

pada ganglion

basalis

7. Refleks Berjalan

(STEPPING)

Bayi dipegang

pada daerah

toraks dg kedua

Pada bayi <

3 bulan

salah satu

Mulai :Se

jak lahir

Refleks berjalan (-)

penderita

cerebral palsy,

11

Page 12: Refarat Neuro Refleks Primitif

tangan

pemeriksa

mendaratkan

bayi dalam

posisi berdiri di

atas tempat

periksa.

kaki yang

menyentuh

alas tempat

periksa akan

berjingkat

Pada bayi >

3 bulan akan

menapakkan

kakinya

diikuti o/

kaki lainya

& kaki yang

sudah

menyentuh

alas periksa

akan ber

ekstensi

seolah-olah

melangkah

untuk

melakukan

gerakkan

berjalan

secara

otomatis.

Menghila

ng : 12

bulan

mental retardasi,

hipotoni, &

keadaan dimana

fungsi SSP

tertekan.

8. Reaksi

Penempatan

Taktil (PLACING

RESPONSE)

Seperti

STEPPING

Reflex

bagian dorsal

kaki bayi

Reaksi (+) :

bayi

meletakkan

kakinya

pada meja

Mulai : 5

bulan

Menghila

Reaksi (-) : bayi

mengalami paralyse

ekstremitas bawah

12

Page 13: Refarat Neuro Refleks Primitif

disentuhkan

pada tepi meja

periksa

periksa ng : -

9. Refleks Terjun

(PARACHUTE)

Bayi dipegang

pada daerah

toraks dengan

kedua tangan

pemeriksa

posisikan

seolah-olah

akan terjun

menuju meja

periksa dengan

posisi kepala

lebih rendah

dari kaki

Reaksi (+) :

kedua

lengan bayi

diluruskan

dan jari-jari

kedua

tangannya

dikembangk

an seolah-

olahhendak

mendarat di

atas meja

periksa

dengan

kedua

tangannya.

Tidak

dipengaruhi

oleh

kemampuan

visual,

karena bayi

Mulai :

8-9 bulan

Dan

menetap

Reaksi (-) : Bayi

tetraplegi, dan

fungsi SSP yang

tertekan

13

Page 14: Refarat Neuro Refleks Primitif

buta dengan

fungsi

motorik

normal akan

memberikan

hasil positif

10. Gallant Reflex Refleks galant

ditimbulkan

dengan

menggosok

satu sisi

punggung

sepanjang garis

paravertebral 2-

3 cm dari garis

tengah mulai

dari bahu

hingga bokong.

Respons

normal

adalah

perlengkung

an lateral

dari badan

ke arah

sisiyang

distimulisasi

dengan bahu

dan sendi

panggul

bergerak ke

arah sisi

yang

digosok.

Muncul

pada usia

4-8

minggu

pertama

secara

normal

hilang

setelah 2-

3 bulan

Tidak adanya refleks

ini menunjukkan lesi

medulla spinalis

transversal.

14

Page 15: Refarat Neuro Refleks Primitif

11. Landau reflex refleks yang

timbul jika bayi

dipegang secara

horizontal

dengan wajah

menghadap ke

bawah.

bayi akan

meluruskan

kedua kaki

dan

punggungny

a dan

mencoba

untuk

mengangkat

kepalanya.

Refleks

ini

normal

pada bayi

usia 3

bulan

hingga 1

tahun.

Refleks ini tidak

ditemui pada bayi-

bayi hipotonia.

12. Refleks ketuk

glabella

Refleks ini

diperiksa

dengan

mengetuk

secara berulang

pada dahi (pada

glabela atau

sekitar daerah

supraorbitalis)

Kedipan

mata akan

mucul

sebagai

reaksi

terhadap

ketukan

tersebut

namun

hanya timbul

sekali yaitu

pada

ketukan

pertama.

Jika kedipan mata

terus berlangsung

pada ketukan-

ketukan

selanjutnya, maka

disebut tanda-tanda

Myerson, yang

merupakan gejala

awal penyakit

Parkinson, dan hal

tersebut tidak

normal.

Pada lesi perifer

nervus fasialis,

refleks ini

berkurang atau

negatif

15

Page 16: Refarat Neuro Refleks Primitif

13. Refleks Babinski Refleks yang

timbul jika

telapak kaki

bayi sepanjang

tepi luar

digores dimulai

dari tumit

Menyebabka

n jari-jari

kaki

menyebar

dan jempol

kaki

ekstensi.

Reflek

disebabkan

oleh

kurangnya

myelinasi

traktus

corticospinal

pada bayi

Reflek

babinsky

muncul

sejak

lahir dan

berlangsu

ng

hingga

kira-kira

1-2 tahun

Refleks babinsky

juga merupakan

tanda abnormalitas

saraf seperti lesi

neuromotorik atas

pada orang dewasa

16

Page 17: Refarat Neuro Refleks Primitif

BAB III

KESIMPULAN

Perkembangan sistem saraf pusat pada bayi dapat dinilai dengan

pemeriksaan otomatisme infantil, biasa disebut refleks primitif. Refleks-refleks ini

berkembang selama dalam kandungan, umumnya muncul setelah lahir, dan

menghilang pada umur tertentu. Kelainan pada refleks-refleks ini menandakan

penyakit neurologis dan mengindikasikan investigasi lebih intensif. Kelainan-

kelainan tersebut dapat berupa tidak ada pada umur yang sesuai, tetap ada lebih

lama dari normalnya, asimetris, berhubungan dengan postur atau gerakan tertentu

(posturing / twitching).

17