refleks tubuh manusia

download refleks tubuh manusia

of 24

description

refleks tubuh terbagi atas refleks fisiologis dan refleks patologis

Transcript of refleks tubuh manusia

  • REFLEKS FISIOLOGIS DAN PATOLOGISArgo Pambudi 20070310146

  • DefinisiReflex adalah rangkaian gerakan yang dilakukan secara cepat, involunter dan tidak direncanakan sebagai respon terhadap suatu stimulusMerupakan fungsi integratifLengkung reflex (reflex arc) adalah jalur yang dilewati oleh impuls saraf untuk menghasilkan reflex

  • Komponen lengkung refleksReseptor sensorikSaraf sensorik (neuron afferen)Pusat refleks (Batang otak, medula spinalis)Saraf motorik (Neuron efferen)Efektor (otot, kelenjar)

  • Mekanisme terjadinya refleksGerak refleks adalah gerak yang dihasilkan oleh jalur saraf yang paling sederhana. Jalur saraf ini dibentuk oleh sekuen neuron sensor,interneuron,dan neuron motor,yang mngalirkan impuls saraf untuk tipe reflek tertentu. Gerak refleks yang paling sederhana hanya memerlukan dua tipe sel saraf yaitu neuron sensor dan neuron motor.

  • Gerak refleks disebabkan oleh rangsangan tertentu yang biasanya mengejutkan dan menyakitkan.

    Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar.

    Jalan pintas ini disebut lengkung refleks.

    Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut.

  • Sifat Umum Refleks (yang berpengaruh) Rangsangan Adekuat Jalur Bersama Akhir Berbagai Keadaan Eksitasi dan Inhibisi Sentral Habituasi dan Sensitisasi Respons Refleks

  • Refleks regangReflex Monosinaptik Refleks regang menyebabkan kontraksi otot rangka sebagai respon terhadap peregangan ototMekanisme umpan balik untuk mengontrol panjang otot dengan menimbulkan kontraksiDapat terjadi dengan mengetuk tendon ototContoh : refleks biseps, triseps, patella, achilles

  • Refleks Fleksor dan EkstensorRefleks Polisinaptik Respon terhadap rangsangan nyeri

  • REFLEX FLEXOR= Reflex nociceptif= Reflex penarikan diri (withdrawn reflex)Stimulus : rangsangan nyeriMekanisme neuronal :1. Sirkuit divergen2. Sirkuit inhibisi timbal balik3. After discharge

    REFLEX EKSTENSOR MENYILANG 0,2-0,5 detik sesudah timbul reflex flexorTerjadi ekstensi pada ekstremitas yang berlawananMekanisme neuronal : sinyal sensoris menyeberang ke kontralateral

  • Refleks fisiologisRefleks yang normal ditemukan pada orang sehatContoh : refleks regang

  • Refleks patologisRefleks yang ditemukan pada orang yang mengalami gangguan pada sistem sarafnyaContoh : refleks Babinsky, kecuali jika ditemukan pada bayi Babinsky group :Refleks chaddockRefleks schafferRefleks gordonRefleks Oppenheim

  • UMN dan LMN

  • UMNUpper Motor Neuron (UMN) adalah neuron-neuron motorik yang berasal dari korteks motorik serebri atau batang otak yang seluruhnya (dengan serat saraf-sarafnya ada di dalam sistem saraf pusat.

    Lesi UMN (upper motor neuron) ditandai oleh: kelemahan, kekakuan (spasticity), hiper refleks, refleks primitif (meliputi grasp, suck,snout reflex).

  • Pada kerusakan UMN, otot lumpuh (paralisa/paresa) dan kaku (rigid), ketegangan otot tinggi (hipertonus) dan mudah ditimbulkan refleks otot rangka (hiperrefleksia).

    Berkas UMN bagian medial, dibatang otak akan saling menyilang.

  • Adapun tanda-tanda kelumpuhan UMN ialah:

    tonus otot meninggi atau hipertoniahiperefleksia klonusreflek patologiktidak ada atrofi pada otot yang lumpuhrefleks autosomal spinal

  • LMN Lower motor neuron (LMN) adalah neuron-neuron motorik yang berasal dari sistem saraf pusat tetapi serat-serat sarafnya keluar dari sistem saraf pusat dan membentuk sistem saraf tepi dan berakhir di otot rangka.

    Kerusakan LMN menimbulkan kelumpuhan otot yang 'lemas', ketegangan otot (tonus) rendah dan sukar untuk merangsang refleks otot rangka (hiporefleksia).

    Lesi LMN ditandai oleh kelemahan, hipotonus, hiporefleksi, atrofi dan fasikulasi.

  • Tanda-tanda kelumpuhan LMN:

    seluruh gerakan, baik yang voluntar maupun yang reflektorik tidak dapat dibangkitkan. Ini berarti bahwa kelumpuhan disertai oleh:-hilangnya reflek tendo-tidak adanya reflek patologik

    karena lesi LMN itu, maka bagian eferen lengkung refleks berikut gamma loop tidak berfungsi sehingga: -tonus otot hilang

    musnahnya motor neuron berikut aksonnya-atrofi otot cepat terjadi

  • Penurunan dan Kenaikan Reflek Fisiologis dan Patologis Ada koneksi intrasegmental dan intersegmental di sumsum tulang belakang, serta pengaruh turun dari batang otak, serebelum, ganglia basal dan korteks serebral. Semua ini dapat mempengaruhi rangsangan motor neuron, sehingga mengubah respon refleks.

  • ---------Lesi yang merusak anggota tubuh sensori atau motorik dari busur refleks akan mengurangi refleks itu.

    Hal ini dapat terjadi pada setiap tingkat dari jalur sensorik atau motorik

    misalnya, ini dapat termasuk: saraf perifer dan reseptor; serabut dorsal dan serabut ganglion dorsal ; masalah spinal cord gray mater, serabut ventral , saraf perifer; sambungan neuromuskuler, atau otot

  • -----------Refleks hiperaktif merupakan ciri penyakit traktus ekstrapiramidalis.

    Kelainan elektrolit, hipertiroidisme, dan kelainan metabolik lainnya dapat pula menjadi penyebab refleks hiperaktif.

    Berkurangnya refleks merupakan ciri kelainan sel kornu anterior dan miopati.

  • ----------Pemeriksa harus selalu mempertimbangkan kekuatan refleks dengan besarnya massa otot. Seorang pasien mungkin mempunyai refleks yang berkurang sebagai akibat penurunan massa ototnya.

    Pasien dengan hipertiroidisme mengalami penurunan relaksasi setelah suatu refleks tendo profunda, yang disebut refleks tergantung.

  • KESIMPULANFisiologi refleks pada manusia diperankan oleh lengkung refleks, yang terdiri dari reseptor sensoris, saraf aferen (sensorik), area sentral di SSP, saraf eferen (motorik), dan organ efektor.Susunan saraf terdiri dari Upper Motor Neuron dan Lower Motor Neuron. Adanya gangguan pada masing-masing susunan saraf tersebut akan memberikan hasil yang berbeda. Refleks fisiologis dan patologis dapat menngkat dan berkurang pada berbagai keadaan. Misal karena trauma, gangguan metabolik, gangguan elektrolit, dan gangguan lainnya.