Refleks Bayi

44
Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir, Refleks BBL, APGAR Score, dan Penyuluhan Sebelum Bayi Pulang Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah Dosen : Sudiyati, SST,MKes Tingkat II A Disusun Oleh : KELOMPOK 1 1. Amanda Putri 7. Muharrum Zulfa 2. Anisa Tiasari 8. Nur Azizah Laksono 3. Dwi Putri C 9. Piala Kharisma W

description

REFLEKS BAYI

Transcript of Refleks Bayi

Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir, Refleks BBL, APGAR Score, dan Penyuluhan Sebelum Bayi PulangDisusun guna memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra SekolahDosen : Sudiyati, SST,MKes

Tingkat II ADisusun Oleh : KELOMPOK 11. Amanda Putri 7. Muharrum Zulfa 2. Anisa Tiasari 8. Nur Azizah Laksono3. Dwi Putri C 9. Piala Kharisma W4. Firda Isfiandari 10. Retno Budiyanti 5. Intan Rosyanti 11. Tina Wahyuning6. Luli Nursyafitri 12. Yulia Nurlistiani

JURUSAN KEBIDANANPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA IJl. RS Fatmawati, Cilandak-Jakarta Selatan, 12430, Telp./Fax 021-756536TAHUN 2013Pemeriksaan Fisik Bayi Baru LahirKegiatan ini merupakan pengkajian fisik yang dilakukan oleh bidan atau perawat yang bertujuan untuk memastikan normalitas & mendeteksi adanya penyimpangan dari normal.Pengkajian ini dapat ditemukan indikasi tentang seberapa baik bayi melakukan penyesuaian terhadap kehidupan di luar uterus dan bantuan apa yang diperlukan. Dalam pelaksanaannya harus diperhatikan agar bayi tidak kedinginan, dan dapat ditunda apabila suhu tubuh bayi rendah atau bayi tampak tidak sehat.Waktu pemeriksaan BBL Setelah lahir saat bayi stabil (sebelum 6 jam) Pada usia 6 48 jam (kunjungan neonatal 1) Pada usia 3 7 hari (kunjungan neonatal 2) Pada usia 8 28 hari (kunjungan neonatal 3)

Persiapan alat dan tempat Alat : 1. Lampu2. Air bersih3. Sarung tangan bersih4. Kain bersih5. Stetoskop6. Jam7. Thermometer8. Timbangan9. Pengukur panjang bayi10. Pengukur lingkar kepalaTempat: datar, rata, bersih, kering, hangat dan terang

Langkah-langkah pemeriksaan :1. Jelaskan prosedur pada orang tua dan minta persetujuan tindakan.2. Cuci dan keringkan tangan , pakai sarung tangan.3. Pastikan pencahayaan baik.4.Periksa apakah bayi dalam keadaan hangat, buka bagian yangg akan diperiksa (jika bayi telanjang pemeriksaan harus dibawah lampu pemancar) dan segera selimuti kembali dengan cepat.5. Periksa bayi secara sistematis dan menyeluruh.

PEMERIKSAAN PADA BAYI BARU LAHIR

A. ANAMNESA

Keluhan tentang bayinya Penyakit ibu yang mungkin berdampak pada bayi (TBC, demam saat persalinan, KPD > 18 jam, hepatitis B atau C, siphilis, HIV/AIDS, penggunaan obat) Cara, waktu, tempat bersalin dan tindakan yang diberikan pada bayi jika ada Warna air ketuban Riwayat bayi buang air kecil dan besar Frekuensi bayi menyusu dan kemampuan menghisap

B. PEMERIKSAAN FISIK

1. Melihat keadaan umuma. Ukuran secara keseluruhan Penimbangan berat badan Berat badan bayi baru lahir yang normal yaitu berkisar antara 2500-4000 gram. Diukur dengan keadaan tidak terbungkus, tetapi dalam melakukan pemeriksaan berat badan pada bayi baru lahir tetap harus dibungkus dan hasilnya dikurangkan dari berat bungkus bayi. Pengukuran panjang badanRentangkan bayi dengan lembut, dengan pita pengukur, ukurlah dari ujung kepala sampai ujung tumitnya, normal panjang bayi baru lahir berkisar antara 48-53 cm. Ukur lingkar kepalaDengan menggunakan pita ukur kita dapat mengukur kepala bayi baru lahir yaitu normal adalah 31-35,5 cm. Diukur dari bagian depan kepala dan area occipital yang merupakan diameter terbesar. Ukur lingkar dadaUkur lingkar dada dari daerah dada ke punggung kembali ke dada (pengukuran dilakukan melalui kedua puting susu). Bayi baru lahir normal biasanya berukuran 30,5-33 cm. b. Jenis kelaminLaki-laki atau perempuan

c. Menangis kuat Bayi lahir menangis kuat menandakan janin tumbuh sehat dan bayi lahir sehat. Apabila bayi lahir tidak menangis, bayi memerlukan perhatian dan perawatan khusus dirumah karena kemungkinan ada gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Ibu perlu memperhatikan atau menanyakan kepada penolong persalinan, bayi lahir langsung menangis atau tidak.

d. Warna kulit dan bibirWarna kulit dada, wajah, selaput lendir, bibir harus berwarna merah muda tanpa adanya kemerahan atau bisul.

e. Mengukur TTV TemperaturTemperatur tubuh internal bayi yang normal adalah 36,5-37,5 derajat celcius. Lebih baik pemeriksaan di aksila. PernapasanDenyut pernapasan pada bayi baru lahir adalah 30-60 kali permenit. Normalnya pernapasan bayi baru lahir itu tenang, cepat dan melambat. NadiNadi normal pada bayi baru lahir 100-180 kali permenit, jika kondisi bayi telah stabil, menjadi 120-140 kali permenit.2. Memeriksa kepala Raba sepanjang garis sutura dan fontanel ,apakah ukuran dan tampilannya normal. Sutura yang berjarak lebar mengindikasikan bayi preterm,moulding yang buruk atau hidrosefalus. Pada kelahiran spontan letak kepala, sering terlihat tulang kepala tumpang tindih yang disebut moulding/moulase.Keadaan ini normal kembali setelah beberapa hari sehingga ubun-ubun mudah diraba. Perhatikan ukuran dan ketegangannya. Fontanel anterior harus diraba, fontanel yang besar dapat terjadi akibat prematuritas atau hidrosefalus, sedangkan yang terlalu kecil terjadi pada mikrosefali. Jika fontanel menonjol, hal ini diakibatkan peningkatan tekanan intakranial, sedangkan yang cekung dapat tejadi akibat deidrasi. Periksa adanya tauma kelahiran misalnya; caput suksedaneum, sefal hematoma, perdarahan subaponeurotik/fraktur tulang tengkorak. Perhatikan adanya kelainan kongenital seperti ; anensefali, mikrosefali, kraniotabes dan sebagainya.

Temuan BiasaVariasi umum/ abnormailtas minorTanda potensial kegawatan/ abnormalitas utama

Fontanel anteriorbentuk berlian, 2,5-4,0 cm

Fontanel posteriorbentuk segitiga 0,5-1 cm

Fontanel harus datar, lunak dan padat

Bagian terlebar dari fontanel diukur dari tulang ke tulang, bukan dari sutura ke sutura. Molding setelah persalinan vagina Sagital ketiga (parietal) fontanel Penonjolan fontanel karena nangis atau batuk Kaput suksedaneumedema jaringan kulit kepal yang lunak yang melewati garis sutura

Sefalhematoma (tidak rumit)diantara periosteum dan tulang tengkorak yang dibatasi dengan batas khusus dan tidak melewati garis sutura. Sutura menyatu Penonjolan atau depresi fontanel ketika bayi tenang Pelebaran sutura dan fontanel

Kraniotabessensasi tajam sepanjang sutura lambdoidal yang mirip lekukan bola pingpong.

3. WajahWajah harus tampak simetris. Terkadang wajah bayi tampak asimetris hal ini dikarenakan posisi bayi di intrauteri.Perhatikan kelainan wajah yang khas seperti sindrom down atau sindrom piere robin. Perhatikan juga kelainan wajah akibat trauma lahir seperti laserasi, paresi N.fasialis. 4. MataGoyangkan kepala bayi secara perlahan-lahan supaya mata bayi terbuka.a. Periksa jumlah, posisi atau letak mata.b. Perksa adanya strabismus yaitu koordinasi mata yang belum sempurna.c. Periksa adanya glaukoma kongenital, mulanya akan tampak sebagai pembesaran kemudian sebagai kekeruhan pada kornea.d. Katarak kongenital akan mudah terlihat yaitu pupil berwarna putih. Pupil harus tampak bulat. Terkadang ditemukan bentuk seperti lubang kunci (kolobama) yang dapat mengindikasikan adanya defek retina.e. Periksa adanya trauma seperti palpebra, perdarahan konjungtiva atau retina.f. Periksa adanya sekret pada mata, konjungtivitis oleh kuman gonokokus dapat menjadi panoftalmia dan menyebabkan kebutaan.g. Apabila ditemukan epichantus melebar kemungkinan bayi mengalami sindrom downTemuan BiasaVariasi umum/ abnormailtas minorTanda potensial kegawatan/ abnormalitas utama

Kelopak biasanya edema

Mata biasanya tertutup

Warnaagak abu-abu, biru gelap, coklat

Tidak ada air mata Adanya refleks merah

Refleks kornea sebagai respons terhadap sentuhan

Refleks pupil sebagai respons terhadap cahaya

Refleks berkedip sebagai respons terhadap cahaya atau sentuhan

Fiksasi rudimenter pada objek dan kemampuan untuk mengikuti ke garis tengahHemoragi subkonjungtiva (skleral)Kapiler ruptur, biasanya pada limbus (penghubung iris dan sklera) Oriental

Hipertelorisme (3 cm atau lebih besar) Hipotelorisme

Katarak kongenital

Pupil konstriksi atau dilatasi Tidak ada refleks merah Tidak ada refleks pupil atau kornea

Ketidakmampuan mengikuti objek atau cahaya terang ke garis tengah

Sklera biru Sklere kuning

5. Telingaa. Periksa dan pastikan jumlah, bentuk dan posisinya.b. Pada bayi cukup bulan, tulang rawan sudah matang.c. Daun telinga harus berbentuk sempurna dengan lengkungan yang jelas dibagian atas.d. Perhatikan letak daun telinga. Daun telinga yang letaknya rendah (low set ears) terdapat pada bayi yangmengalami sindrom tertentu (Pierre-robin).e. Perhatikan adanya kulit tambahan atau aurikel hal ini dapat berhubungan dengan abnormalitas ginjal.

Temuan BiasaVariasi umum/ abnormailtas minorTanda potensial kegawatan/ abnormalitas utama

Posisipuncak pinna berada pada garis horizontal bersama bagian luar kantus mata

Refleks moro atau refleks terkejut ditimbulkan oleh bunyi keras, dan tiba-tiba

Pina lentur, adanya kartilago Ketidakmampuan untuk melihat membran timpani karena verniks kaseosa yang ada dalam kanal

Pina datar sejajar kepala

Bentuk atau ukuran tidak teratur

Bercak atau bintik kulitSinus preaurikuler Penempatan telinga terlalu rendah

Tidak adanya refleks kejut (moro) sebagai respons terhadap bunyi keras

Abnormalitas pinna minor dapat menjadi tanda dari berbagai sindrom

6. Hidunga. Kaji bentuk dan lebar hidung, pada bayi cukup bulan lebarnya harus lebih dari 2,5 cm.b. Bayi harus bernapas dengan hidung, jika melalui mulut harus diperhatikan kemungkinan ada obstruksi jalan napas akarena atresia koana bilateral, fraktur tulang hidung atau ensefalokel yang menonjol ke nasofaring.c. Periksa adanya sekret yang mukopurulen yang terkadang berdarah , hal ini kemungkinan adanya sifilis kongenital.d. Perksa adanya pernapasa cuping hidung, jika cuping hidung mengembang menunjukkan adanya gangguan pernapasan.

Temuan BiasaVariasi umum/ abnormailtas minorTanda potensial kegawatan/ abnormalitas utama

Patensi nasal

Rabas nasalmukus putih encer

BersinDatar dan memar Kanal tidak paten

Raba nasal kental dan berdarah

Pelebaran cuping hidung (alae nasi)

Sekresi nasal berlebihan atau tersumbat

Tidak ada septum

Batang hidung datar

7. Muluta. Perhatikan mulut bayi, bibir harus berbentuk dan simetris. Ketidaksimetrisan bibir menunjukkan adanya palsi wajah. Mulut yang kecil menunjukkan mikrognatia.b. Periksa adanya bibir sumbing, adanya gigi atau ranula (kista lunak yang berasal dari dasar mulut).c. Periksa keutuhan langit-langit, terutama pada persambungan antara palatum keras dan lunak.d. Perhatika adanya bercak putih pada gusi atau palatum yang biasanya terjadi akibat Episteins pearl atau gigi.e. Periksa lidah apakah membesar atau sering bergerak. Bayi dengan edema otak atau tekanan intrakranial meninggi seringkali lidahnya keluar masuk (tanda foote).Temuan BiasaVariasi umum/ abnormailtas minorTanda potensial kegawatan/ abnormalitas utama

Utuh, palatum arkus-tinggi Uvula di garis tengah Frenulum lidah Frenulum bibir atas Refleks menghisapkuat dan terkoordinasi Refleks rooting Refleks gag Refleks ekstrusi Salivasi minimal atau tidak ada Menangis keras Gigi natal (benigna tetapi mungkin terinspirasi)

Epstein pearlskista epitel kecil dan putih sepanjang garis tengah palatum keras

Frenulum di bawah lidah meluas sampai ke ujung lidah Bibir sumbing Palatum terbelah

Lidah besar, menjulur atau kesalahan posisi posterior lidah

Salivasi berlebihan atau meneteskan air liur, terutama dengan tersedak dan sianosis

Kandidiasis atau moniliasis (sariawan)bercak putih, melekat pada lidah, palatum, dan permukaan dinding mulut

Ketidakmapuan untuk menelan selang nasogastrik

Tangisan keras, bernada tinggi, tangisan lemah, tidak ada tangisan, atau abnormalitas lain

8. Lehera. Leher bayibiasanya pendek dan harus diperiksa kesimetrisannya. Pergerakannya harus baik. Jika terdapat keterbatasan pergerakan kemungkinan ada kelainan tulang leher.b. Periksa adanya trauma leher yang dapat menyebabkan kerusakan pad fleksus brakhialis.c. Lakukan perabaan untuk mengidentifikasi adanya pembengkakan.periksa adanya pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis.d. Adanya lipatan kulit yang berlebihan di bagian belakang leher menunjukkan adanya kemungkinan trisomi 21.

Temuan BiasaVariasi umum/ abnormailtas minorTanda potensial kegawatan/ abnormalitas utama

Pendek, gemuk, biasanya dikelilingi oleh lipatan kulit Refleks leher tonik Refleks neck-rightingRefleks otolith-rightingTortikolis (leher miring)kepala menengok ke salah satu sisi dengan dagu mengarah ke sisi yang berlawanan Lipatan kulit yang berlebihan atau berselaput

Tahanan terhadap fleksi Tidak adanya leher tonik, neck-righting, atau otolith-rightingKlavikula fraktur

9. Klavikula, Lengan dan TanganRaba seluruh klavikula untuk memastikan keutuhannya terutama pada bayi yang lahir dengan presentasi bokong atau distosia bahu. Periksa kemungkinan adanya fraktur.a. Meluruskan kedua lengan kebawah apakah lengan sama panjangb. Memeriksa gerakan lengan apakah bebas bergerak dan ada gerakan spontanc. Hitung jumlah jari apakah ada sindaktil atau polidaktild. Telapak tangan harus dapat terbukae. Periksa adanya paronisia pada kuku yang dapat terinfeksi atau tercabut sehingga menimbulkan luka dan perdarahan

10. Dada a. Periksa kesimetrisan gerakan dada saat bernapas. Apabila tidak simetris kemungkinan bayi mengalami pneumotoraks, paresis diafragma atau hernia diafragmatika. Pernapasan yang normal dinding dada dan abdomen bergerak secara bersamaan.Tarikan sternum atau interkostal pada saat bernapas perlu diperhatikan.b. Pada bayi cukup bulan, puting susu sudah terbentuk dengan baik dan tampak simetris.c. Payudara dapat tampak membesar tetapi ini normal.

Temuan BiasaVariasi umum/ abnormailtas minorTanda potensial kegawatan/ abnormalitas utama

Diameter anteroposterior dan lateral sama Retraksi sternal sedikit terlihat selama inspirasi Terlihat prosesus xifoideusPembesaran dada Dada corong (pektus ekskavatun) (kecuali jika parah) Dada burung (pektus karinatum) Puting supernumerariSekresi seperti senyawa susu dari payudara (witchs milk) Depresi sternum Retraksi dada dan ruang interkostal selama pernapasan Ekspansi dada asimetrik atau ekspansi berlebihan Kemerahan dan keras disekitar putingPuting berjarak jauh

11. Abdomena. Abdomen harus tampak bulat dan bergerak secara bersamaan dengan gerakan dada saat bernapas. Kaji adanya pembengkakan.b. Jika perut sangat cekung kemungkinan terdapat hernia diafragmatika.c. Abdomen yang membuncit kemungkinan karena hepato-splenomegali atau tumor lainnya.d. Jika perut kembung kemungkinan adanya enterokolitis vesikalis, omfalokel atau ductus omfaloentriskus persisten.

Temuan BiasaVariasi umum/ abnormailtas minorTanda potensial kegawatan/ abnormalitas utama

Bentuk silindris

Hepardapat diraba 2-3 cm dibawah marjin kostal kanan

Limpapuncak dapat diraba pada akhir minggu pertama

Ginjaldapat diraba 1-2 cm di atas umbilikus

Pusat umbilikusputih kebiruan pada saat lahir dengan dua arteri dan satu vena

Nadi femoral bilateral sama Hernia umbilikusDiastasis rektilkesenjangan garis tengah antara otot-otot rektum Distensi abdomen Penonjolan setempat Distensi vena Bising usus tidak ada Pembesaran hepar dan limpa Asites Gelombang peristaltik dapat dilihat Abdomen skafoid atau cekung Tali umbilikus hijau Ada satu arteri dalam tali pusat Urine atau feses bocor dari tali pusat Distensi kandung kemih dapat diraba setelah berkemihNadi femoral tidak ada

12. Genetalia laki-laki dan perempuana. Pada bayi laki-laki panjang penis 3-4 cm dan lebar 1-1,3 cm.Periksa posisi lubang uretra. Prepusium tidak boleh ditarik karena akan menyebabkan fimosis.b. Periksa adanya hipospadia dan epispadia.c. Skrotum harus dipalpasi untuk memastikan jumlah testis ada dua.d. Pada bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi labia minora.e. Lubang uretra terpisah dengan lubang vagina.f. Terkadang tampak adanya sekret yang berdarah dari vagina, hal ini disebabkan oleh pengaruh hormon ibu.

Pengkajian Temuan BiasaVariasi umum/ abnormailtas minorTanda potensial kegawatan/ abnormalitas utama

GENITALIA WANITA Labia dan klitoris biasanya edema

Labia minora lebih besar dari labia mayora

Meatus uretral dibelakang klitoris

Verniks kaseosa diantara labia

Berkemih dalam 24 jam Rabas berbercak darah atau mukoid (pseudomenstruasi)Selaput himen Genetalia ganda Pembesaran klitoris dengan meatus uretral pada bagian ujung

Labia menyatu Tidak ada lubang vagina Rabas fekal dari lubang vagina Tidak berkemih dalam 24 jamMassa pada labia

GENITALIA PRIA Lubang uretra pada puncak glen penis Testis dapat diraba didalam setiap skrotum Skrotum biasanya besar, pendulus dan tertutup dengan rugae; biasanya pigmentasi lebih gelap pada kulit kelompok etnik Smegma Berkemih dalam 24 jam Lubang uretral tertutup prepusium Ketidakmampuan meretraksi prepusium Mutiara epitelial Ereksi atau priapisme Testis dapat diraba pada kanal inguinalisSkrotum kecil Hipospadia Epispadia Chordee Testis tidak dapat diraba dalam skrotum atau kanalis inguinalis Tidak ada urinasi dalam 24 jam Hernia inguinalis Skrotum hipoplastik Hidrokel Massa dalam skrotumGenitalia ganda

13. Ekstremitasa. Periksa kesimetrisan tungkai dan kaki. Periksa panjang kedua kaki dengan meluruskan keduanya dan bandingkan.b. Kedua tungkai harus dapat bergerak bebas. Kuraknya gerakan berkaitan dengan adanya trauma, misalnya fraktur, kerusakan neurologis.c. Periksa adanya polidaktili atau sidaktili padajari kaki

Temuan BiasaVariasi umum/ abnormailtas minorTanda potensial kegawatan/ abnormalitas utama

Sepuluh jari tangan dan jari kaki Rentang gerak penuh Punggung kuku merah muda, dengan sianosis sementara segera setelah lahir Fleksi ekstremitas atas dan bawah Telapak biasanya datar Ekstremitas simetris Tonus otot sama secara bilateral, terutama tahanan pada fleksi berlawananNadi brakialis bilateral sama Sindaktili parsial antara jari kaki kedua dan ketiga Jari kaki kedua tumpang tindih dengan jari kaki ketiga

Kesenjangan lebar antara ibu jari kaki dan jari kaki kedua

Lipatan dalam pada permukaan plantar telapak kaki antara jari pertama dan kedua

Panjang jari kaki asimetris

Dorsifleksi dan pemendekan haluks (jari besar) Polidaktilijari tambahan Sindaktilijari bersatu atau berselaput Fokomeliatangan atau kaki melekat ke batang tubuh Hemimeliabagian distal ekstremitas tidak ada Hiperfleksibilitas sendi Lipatan transpalmar Fraktur Tidak ada klavikula Gerakan unilateral ekstremitas (petunjuk yang mungkin adanya brakial palsi) Abnormalitas bagian distal ekstremitas Dislokasi atau subluksasi panggul Keterbatasan abduksi panggul Lipatan gluteal atau lipatan kaki tidak sama Tinggi lutut tidak sama (tanda Allis atau Galeazzi) Bunyi klik pada abduksi (Tanda Ortolani) Ekstremitas asimetriTonus otot atau rentang gerak tidak sama

14. Tulang Belakang dan RektumPeriksa psina dengan cara menelungkupkan bayi, cari adanya tanda-tanda abnormalitas seperti spina bifida, pembengkakan, lesung atau bercak kecil berambut yang dapat menunjukkan adanya abdormalitas medula spinalis atau kolumna vertebra. Periksa adanya kelainan atresia ani , kaji posisinya.Mekonium secara umum keluar pada 24 jam pertama, jika sampai 48 jam belumkeluar kemungkinan adanya mekonium plug syndrom, megakolon atau obstruksi saluran pencernaan.

Temuan BiasaVariasi umum/ abnormailtas minorTanda potensial kegawatan/ abnormalitas utama

Spina utuh, tidak ada lubang, massa atau kurva menonjol Refleks melengkung batang tubuh Wink anal Lubang anal paten Lintasan mekonium dalam 36 jamFase cair hijau pada bayi dibawah fototerapi Fisura anal atau fistula Anus imperforata Tidak ada wink anal Tidak ada mekonium dalam 36 jam Kista pilonidal atau sinus Rambut di sepanjang medula spinalisSpina bifida (berbagai derajat)

15. Memeriksa KulitPerhatikan kondisi kuli bayi: a. Periksa adanya ruam dan bercak atau tanda lahir.b. Periksa adanya pembekakan.c. Perhatinan adanya vernik kaseosa.d. Perhatikan adanya lanugo, jumlah yang banyak terdapat pada bayi kurang bulan.

Temuan BiasaVariasi umum/ abnormailtas minorTanda potensial kegawatan/ abnormalitas utama

Pada saat lahir, merah terang, menggembung, halus Hari kedua sampai hari ketiga, merah muda, mengelupas, kering Verniks kaseosa Lanugo Edema disekitar mata, wajah, kaki, punggung tangan, telapak, dan skrotum atau labia Perubahan warna normal : Akrosianosissianosis tangan dan kaki Kutis marmoratamottling sementara ketika bayi terpapar suhu rendah

Ikterik neonatus setelah 48 jam pertama Ekimosis atau petekie karena trauma kelahiran Miliakelenjar sebasea terdistensi tampak sebagai papula putih kecil pada pipi, dagu dan hidung. Miliaria atau Sudamina kelenjar keringat terdistensi (ekrin) yang tampak sebgai vesikel menit, khususnya pada wajah.

Eritema toksikumruam papular merah muda dengan vesikel yang tumpang tindih pada dada, punggung, bokong dan abdomen; dapat tampak dalam 24 - 48 jam dan hilang setelah beberapa hari.

Perubahan warna Harlequinperubahan warna jelas terlihat saat bayi berbaring miring; setengah bawah dari tubuh menjadi merah muda dan setengah pucat. Nevus flammeusmerah kebiruan gelap (port-wine stain) biasanya pada leher dan wajah. Mongolian spotsarea ireguler pigmentasi biru tua, biasanya pda bagian sakral dan gluteal; terlihat terutama pada bayi baru lahir dari orang asli Amerika, Afrika, Asia, atau keturunan Hispanik

.Telangiektatik nevi (gigitan bangau )area terlokalisir merah muda dalam, datar biasanya terdapt di bagian belakang leher. Ikterik berlanjut, khususnya pada 24 jam pertama Kulit memucat Sianosis umum Pucat Keabu-abuan Pletora (darah dalam jumlah berlebihan) Mottlingumum dan menetap Hemoragi, ekimosis, atau petekie yang menetap Skleremakulit keras dan kaku

Turgor kulit buruk Ruam, pustula, atau lepuhBercak caf au laitbercak coklat terang

16. Memeriksa SarafRefleks MoroBayi akan melakukan gerakan ekstensi dan abduksi pada ekstremitasnya saat dikagetkan atau dibaringkan secara tiba-tiba. Pada bulan 3-4 refleks ini akan hilang.Refleks RootingBayi menoleh saat ada jari yang ditempelkan ke pipinya. Refleks ini akan hilang pada usia 3-12 bulan.Refleks Isap (Sucking)Bayi menunjukkan refleks menghisap saat ada jari yang ditempelkan ke bibirnya.Refleks Menggenggam (palmar grasp reflex)Grasping Reflex adalah refleks gerakan jari-jari tangan mencengkram benda-benda yang disentuhkan ke bayi, indikasi syafar berkembang normal hilang setelah 3-4 bulan Bayi akan otomatis menggenggam jari ketika Anda menyodorkan jari telunjuk kepadanya.Refleks Berjalan dan Melangkah (walking) Jika ibu atau seseorang menggendong bayi dengan posisi berdiri dantelapak kakinya menyentuh permukaan yang keras, ibu/orang tersebut akanmelihat refleks berjalan, yaitu gerakan kaki seperti melangkah ke depan.Refleks Leher (tonic neck reflex)Akan terjadi peningkatan kekuatan otot (tonus) pada lengan dan tungkai sisi ketika bayi Anda menoleh ke salah satu sisi. Disebut juga posisi menengadah, muncul pada usia satu bulan danakan menghilang pada sekitar usia lima bulan.17. Ekstremitas

Temuan BiasaVariasi umum/ abnormailtas minorTanda potensial kegawatan/ abnormalitas utama

Ekstremitas biasanya mempertahankan derajat fleksi Ekstensi ekstremitas diikuti dengan posisi fleksi sebelumnya Kelambatan kepala saat duduk, tetapi mampu menahan kepala agar tetap tegak walaupun sementara Mampu memutar kepala dari satu sisi ke sisi lain ketika tengkurapMampu menahan kepala dalam garis horizontal dengan punggung bila tengkurapTremor atau gemetar sebentar Hipotoniakontrol kepala yang buruk, terkulai, ekstremitas pincang Hipertoniagelisah, lengan dan tangan fleksi sangat kencang, kaki kuku terekstensi, mudah tetrkejut Postur asimetris (kecuali refleks leher toni) Postur opistotonikpunggung melengkung Tanda paralisis Tremor, kedutan, dan sentakan miklonikKepala terkulai nyata pada semua posisi

Pemeriksaan Refleks pada Bayi Baru Lahir

REFLEKS NORMALRefleks yang lazim terjadi pada organ bayi akan dijelaskan melalui uraian berikut:a. Mata Refleks Kornea Dapat dilakukan dengan menyentuhkan kapas pada limbus konea. Menunjukkan hasil positif bila mata mampu mengedip (Nervus IV dan VI). Refleks Pupil Pengujian ini dapat dilakukan dengan memberikan cahaya (lampu senter) ke mata. Menunjukkan hasil positif bila mata berkedip. Refleks Iddol Ditunjukkan dengan kemampuan bayi untuk menolehkan kepalanya ke kanan diikuti dengan pergerakan badannya. Refleks ini akan hilang pada minggu ke-1 atau ke-2.b. Telinga Refleks StartelBayi mampu menoleh saat telinganya disentuh dengan jari.c. Mulut Refleks Isap (Sucking)Bayi menunjukkan refleks menghisap saat ada jari yang ditempelkan ke bibirnya. Refleks RootingBayi menoleh saat ada jari yang ditempelkan ke pipinya. Refleks ini akan hilang pada usia 3-12 bulan.

Refleks GawnMerupakan kebiasaan menguap yang sering dilakukan oleh bayi. Hal ini normal terjadi pada bayi. Refleks EkstructionBayi akan mendorong jari yang didorongkan ke mulutnya.d. Hidung Refleks GrabellaBayi akan mengedipkan matanya saat pangkal hidung atau antara kedua matanya disentuh.e. Leher Refleks Tonic NeckDapat dilakukan dengan cara memfleksikan kepala ke dada. Hasil positif bila tidak ada tahanan. Refleks Gag/ FaringDiuji dengan menggoreskan spatel ke faring. Hasil positif bila ada reaksi muntah (Nervus IX dan X)f. Abdomen Refleks AbdominalMenggujinya dengan cara menggoreskan dinding perut dari lateral ke umbilikus. Hasil positif bila ada reaksi otot.g. Punggung Refleks PeresDilakukan dengan menggoreskan punggung tengah dari bawah ke atas. Hasil akan positif jika bayi menggeliat.

h. Lengan Refleks MoroBayi akanmelakukan gerakan ekstensi dan abduksi pada ekstremitasnya saat dikagetkan atau dibaringkan secara tiba-tiba. Pada bulan 3-4 refleks ini akan hilang. Refleks BisepBayi melakukan gerakan fleksi pada siku saat tendon bisep diketuk dengan hammer. Refleks TrisepBayi melakukan gerakan ekstensi pada siku saat tendon trisep diketuk dengan hammer.i. Tangan Refleks GraspingGerakan menggemnggam yang terjadi saat jari kita ditempelkan ditempelkan ke telapak tangan bayi. Refleks ini akan hilang pada usia 3 bulan.j. Tungkai dan Kaki Refleks AchilesGerakan plantar fleksi pada kaki saat tendon achiles diketuk dengan hammer. Refleks PatelaGerakan ekstensi dari tungkai bawah saat tendon patella diketuk dengan hammer. Refleks MenariGerakan kaki menyentuh permukaan datar (seperti lantai) saat bayi didirikan tegak lurus. Refleks ini akan hilang saat bayi berusia 3-4 minggu.

k. Genitalia Refleks KremasterGerakan skrotum yang terangkat saat paha medial digores dari bawah ke atas.l. Anus Refleks AnalBerkontraksinya sfingter ani saat kulit anal digores. REFLEKS ABNORMALRefleks abnormal merupakan refleks yang seharusnya tidak terjadi pada bayi. Berikut ini akan dijelaskan mengenai refleks-refleks tersebut. Refleks BabinskyGerakan meregang atau ekstensi telapak kaki ke arah ibu jari saat bagian lateral telapak kaki digoreskan dengan hammer. Refleks Brudzinskis Neck Sign (Brudzinskis I)Gerakan fleksi kepala pasif yang diikuti dengan gerakan fleksi sendi lutut dan panggul. Gerakan ini terjadi saat pemeriksa memfleksikan kepala anak sampai dagunya menyentuh dada dengan kedua tangan pemeriksa menahan dada anak agar tidak ikut terangkat. Refleks Brudzinskis Contralaterl Sign (Brudzinskis II)Tes ini dilakukan dengan memposisikan anak pada posisi tidur terlentang dengan salah satu tungkai diangkat, fleksi sendi panggul dan ekstensi sendi lutut. Didapatkan hasil positif bila terjadi fleksi refleks toris di sendi lutut dan panggul tungkai kontralateral. Bila respon yang terjadi sebaliknya, yaitu ekstensi sendi lutut dan panggul kontralateral maka disebut Brudzinskis Resiprocal Contralatteral Leg Sign. Refleks Brudzinskis Check Sign (Brudzinskis III)Gerakan fleksi reflekstoris kedua siku keatas sejenak ketika pemeriksa menekan pipi kiri dan kanan. Refleks Brudzinskis Sympisis Sign (Brudzinskis IV)Anak diperiksa dengan posisi tidur terlentang. Pemeriksa menekan sympisis pubis dengan kedua ibu jari. Hasil tes positif bila timbul fleksi reflekstoris pada kedua sendi lutut dan panggul. Refleks SnoutPemeriksaan dilakukan dengan mengetuk pertengahan bibir atas. Hasil positif bila saliva menetes dari mulut bayi. Refleks RosolimoPemeriksaan dilakukan dengan mengetuk telapak kaki depan. Hasilnya akan positif bila jari kaki ventrofleksi.

APGAR SCORESkor Apgar digunakan untuk menggambarkan kondisi bayi selama beberapa menit pertama kehidupan. Skor ini dinilai pada menit pertama dan kelima kehidupan. Jika skor masih di bawah 7 atau bayi memerlukan resusitasi maka penilaian ini diteruskan setiap 5 menit sampai normal atau sampai 20 menit.

Tabel 1. Skor ApgarNilai

Tanda012

Denyut jantung(pulse)Tidak adaLambat < 100>100

Usaha nafas(respisration)Tidak adaLambat, tidak teraturMenangis dengan keras

Tonus otot(activity)LemahFleksi pada ekstremitasGerakan aktif

Kepekaan reflek(gremace)Tidak adaMerintihMenangis kuat

Warna(apperence)Biru pucatTubuh merah muda, ekstremitas biruSeluruhnya merah muda

Atas dasar pengalaman klinis, skor Apgar dapat dibagi dalam beberapa rentang untuk menilai asfiksia neonatorum :1. Vigarous babySkor Apgar 7-10. Dalam hal ini bayi dianggap sehat dan tidak memerlukan tindakan istimewa.

2. Mild-moderate asphyxiaSkor Apgar 4-6. Pada pemeriksaan fisik akan terlihat frekuensi jantung >100x/menit, tonus otot kurang baik atau baik, sianosis, refleks iritabilitas tidak ada.

3. Severe asphyxiaSkor Apgar 0-3. Pada pemeriksaan fisik ditemukan frekuensi jantung 140/90 mmHg, suhu > 38 C, nadi > 100 x/menit.b. Fundus : lembek, diatas ketinggian fundus saat masa pasca salin.c. Perdarahan beratd. Lochea (darah nifas) yang berbau busuke. Sub-Involusi Uterus(proses kembalinya rahim yang terganggu)f. Pusing dan lemas yang berlebihang. Suhu Tubuh Ibu > 380Ch. Nyeri pada perut dan pelvisi. Kandung kemih : tidak bisa buang air kecilj. Payudara : pembendungan air susu payudara panas serta keras pada perabaan dan nyeri, suhu badan tidak naikk. Mastitis : rasa panas dingin disertai kenaikan suhu badan, merasa lesu, tidak ada nafsu makan.Tanda bahaya bayi : a. Tidak mau menyusu atau memuntahkan semua yang diminumb. Bayi kejangc. Bayi lemah, bergerak hanya jika dipegang.d. Mata bernanah banyak.e. Bayi diare, mata cekung, tidak sadar, turgor kulit buruk tandanya jika kulit perut dicubit akan kembali lambat. Ini tandanya bayi kekurangan cairan yang berat, bisa menyebabkan kematian.f. Pernafasan sulit/ lebih dari 60 dan < 40 kali/ menitg. Suhu terlalu panas ( > 38o C) atau terlaludingin ( < 36o C )h. Isapan saatmenyusu lemah, rewel, sering muntah, dan mengantuk berlebihan,i. Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, berbau busuk, dan berdarah,j. Tidak BAB dalam 2 hari, tidak BAK dalam 24 jam, feses lembek atau cair, sering berwarna hijau tua, dan terdapat lendir atau darah,k. Mengigil, rewel, lemas.mengantuk, kejang,tidak bisa tenang, dan menangis terus-menerusl. Bayi kulit kering ( terutama 24 jam pertama ) berwarna biru , pucat atau memar.m. Bagian putih mata menjadi kuning atau warna kulit tampak kuningn. Kulit bayi terlihat kuning, adapun kuning yang patologis yaitu : Timbul kuning pada hari pertama (