rangkuman stase farmako

9
INTERAKSI OBAT = reaksi yang timbul antara obat dengan obat atau obat dengan makanan. Interaksi antar obat dapat berakibat : a. Menguntungkan - Kombinasi OAH, OAA, OAD, OAK, OAHep, sulfametoksazol + trimetoprim meningkatkn efektivitas - Kombinasi OAT mprlmbat resistensi kuman - Kombinasi OAHIV mprlmbt resistensi virus b. Merugikan Faktor yang mempengaruhi : I. Penderita 1. Usia - Bayi / balita = proses metabolik --> tidak sempurna - Lansia : - Sering berobat daripada orang muda - Sering menderiota penyakit kronik - Fungsi ginjal dan hepar --> terganggu - Diet tidak memadai 2. Farmakogenetik - Perbedaan respon obat 3. Penyakit yang sedang diderita - Pemberian obat yang di kontraindikasikan untuk penyakit tertentu - Contoh obat flue dengan caffein 4. Fungsi hati penderita 5. Fungsi ginjal penderita 6. Kadar protein dalam darah 7. pH urin 8. Diet penderita Contoh : - Tetrasiklin, tidak boleh dengan susu Tetra + Ca --> tidak larut dalam GIT --> absorbsi tetrasiklin menurun - Transquilizer (Valium / Diazepam / Phenobarbital) --> depresi SSP Jika ditambah alkohol --> potensial efek depresi - Penisilin + jeruk (asam) --> dekomposisi penisilin --> absorbsi tidak sempurna. Juga pada eritromisin II. Obat 1. Dosis obat 2. Pemberian obat yang beragam 3. Bentuk sediaan obat Contoh : suspensul --> lebih lama daripada tablet biasa di GIT 4. Jangka waktu / lama pemberian obat 5. Cara meminum obat 6. Urutan pemberian obat Contoh

description

farm

Transcript of rangkuman stase farmako

INTERAKSI OBAT= reaksi yang timbul antara obat dengan obat atau obat dengan makanan.Interaksi antar obat dapat berakibat :a. Menguntungkan Kombinasi OAH, OAA, OAD, OAK, OAHep, sulfametoksazol + trimetoprim meningkatkn efektivitas Kombinasi OAT mprlmbat resistensi kuman Kombinasi OAHIV mprlmbt resistensi virusb. Merugikan

Faktor yang mempengaruhi :I.Penderita1.Usia-Bayi / balita = proses metabolik --> tidak sempurna-Lansia :-Sering berobat daripada orang muda-Sering menderiota penyakit kronik-Fungsi ginjal dan hepar --> terganggu-Diet tidak memadai2.Farmakogenetik-Perbedaan respon obat3.Penyakit yang sedang diderita-Pemberian obat yang di kontraindikasikan untuk penyakit tertentu-Contoh obat flue dengan caffein4.Fungsi hati penderita5.Fungsi ginjal penderita6.Kadar protein dalam darah7.pH urin8.Diet penderitaContoh :-Tetrasiklin, tidak boleh dengan susuTetra + Ca --> tidak larut dalam GIT --> absorbsi tetrasiklin menurun-Transquilizer (Valium / Diazepam / Phenobarbital)--> depresi SSPJika ditambah alkohol --> potensial efek depresi-Penisilin + jeruk (asam) --> dekomposisi penisilin --> absorbsi tidak sempurna.Juga pada eritromisinII.Obat1.Dosis obat2.Pemberian obat yang beragam3.Bentuk sediaan obatContoh : suspensul --> lebih lama daripada tablet biasa di GIT4.Jangka waktu / lama pemberian obat5.Cara meminum obat6.Urutan pemberian obatContoh -Linkomisin + kaolin, pectin --> absorbsi Linkomisin akan terhambatTerapi 2 jam setelah kaolin, diberi Linkomisin --> absorbsi lebih baik-Penisilin + Cloramphenicol / Tetrasiklin --> kerja Penisilin terhambatTerapi Penisilin diberi dulu, sampai khasiat bakterisidanya (-) --> baru diberi Cloramphenicol / Tetrasiklin

Mekanisme Interaksi obat dibagi :1. Interaksi farmaseutik/inkompabilitas Terjadi di luar tubuh (sebelum obat diberikan) antara obat yg tdk dpt dicampur (inkompatibel) yaitu antar obat suntik dan obat suntik dgn cairan infuse terjadi interaksi langsung secara fisik atau kimiawi berakibat inaktivasi obat. Dianjurkan tidak mencampur obat suntik dalam 1 semprit atau dengan cairan infuse. Ex: gentamisin+karbenisilin, penisilin G+vit.C, amfoterisin B ngendap dlm RL, fenitoin ngendap dlm D5%2. Interaksi farmakokinetik Terjadi jika salah satu obat mempengaruhi farmakokinetik (ADME) obat kedua kadar plasma obat kedua meningkat/menurunakibatnya terjadi peningkatan toksisitas/penurunan efektivitas obat tsb. ABSORPSI3. Interaksi farmakologik / farmakodinamik

Akibat interaksi :1.Potensiasi / sinergismea.Tidak disadari-Depressan SSP (alkohol) + depressan SSP (kodein) --> sinergis-Depressan SSP + Anti histamin --> sinergis-Narkotika + fenotiazin --> sinergis-Sulfa + NH4Cl --> menurunkan ekskresi sulfa-Kortikosteroid + bilirubin --> mendesak kortikosteroid dari protein --> kadar kortikosteroid sangat tinggib.Dengan sadar / disengaja karena menguntungkan-Kodein + asetosal --> dosis keduanya berkurang --> efek samping berkurang(Analgesik narkotik + OAINS)-Penisilin + kanamicin --> efek bakterisid penisilin meningkat(Juga penicillin + probenesid --> ekskresi penisilin berkurang)2.Antagonis :a.Tidak disadari --> rugi-Parasimptomimetik + Parasimpatolitik --> salah satu adalah antidot yang lain-Barbiturat + Strichnin --> yang satu antidot yang lain-Anti hipertensi + simpatomimetik --> simpatomimetik meningkatkan tekanan darahBakterisid dengan bakteriostatik-Penisilin + Cloramphenicol --> Penisilin terhambatb.DisadariObat yang satu menurunkan efek samping-Teofilin / Efedrin + Barbiturat (Transquilizer) --> efek samping stimulan terhadap SSP menurun --> depresi SSP

SENI MENULIS RESEP

Pedoman :-Memberi obat yang tepat-Dengan dosis yang tepat-Dalam bentuk yang tepat-Kepada penderita yang tepat-Dengan waktu yang tepat

Dengan dasar :-Aman (tidak terjadi interaksi)-Bermutu-Berkhasiat-Murah-Penderita mau memakai

Resep-Permenkes No. 922/Menkes/Per/X/1993: Resep adalah permintaan tertulis dari dokter (Umum dan Spesialis), dokter gigi, dokter hewan kepada Apoteker Pengelola Apotek (bukan asisten) untuk menyediakan (membuatkan) dan menyerahkan obat (dalam bentuk sediaan tertentu) bagi penderita sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.-Sejarah :-Y : simbol Yupiter (Yunani) --> dewa penyembuh-: simbol mata / RA (Mesir) --> dewa matahari (kehidupan)-Akhirnya R/ : Resipe : ambillah-Resep bagi dokter adalah finish in touch-Pasien mengharapkan dari resep didapatkan obat dari apotik yang membawa kesembuhan-Bagi dokter masih timbul pertanyaan besar :-Betulkah diagnosis saya-Betulkah dosis obat yang saya berikan-Bagan dari resep : dr. Halamat (jam praktek)telp. InscriptioSip tmpt, tanggal

R/Tab A 500 mg No. XIIPraescriptioS 4 dd tab Iparaf/ttdSignatura

Pro : Umur : SubscriptioAlamat :

-inscription : bisa jg kop institusi ex: rs-Prescriptio :1.Nama2.Bentuk3.Jumlah4.Cara menyerahkan

Signatura :1.Aturan pakai2.Tanda tangan --> untuk obat bius (daftar O)Paraf --> untuk bukan obat bius-Obat bius akan dilaporkan ke Ditjen POM, kalau dibuat di bawah ancaman --> buat tanda tangan palsu, nanti akan ditolak apotik

Subscriptio-Alamat ditulis kalau obat bius-Cantumkan umur terutama bila penderita dibawah 12 tahun

Kertas Resep :-Ukuran L: (10 - 12 cm) x P: (15 - 18 cm)-R/ dituliskan diatas suatu kertas Resep-Warna putih-Tulisan : tinta hitam/biru, tulisan yang berupa promosi tidak ada, Hindari penulisan rumus kimia, Hindari penulisan angka desimal utk jumlah obat, Hindari penulisan singkatan yang meragukan.- Dibuat rangkap 2- Blanko kertas resep disimpan ditempat aman Sedapat mungkin menulis resep dihadapan penderita

Penyimpanan di apotik selama 3 tahun dengan tujuan :1.Barang bukti, bila ada intoksikasi2.Untuk menjawab pertanyaan dokter bila penulis resep menanyakan kembali3.Untuk menjawab pertanyaan penderita bila penderita minta ulangan resep (obat khusus / obat bebas)4.Setelah 3 tahun dimusnahkan

Salinan resep : turunan resep, kopi resep, apograph-Adalah bukan resep tetapi suatu turunan resep asli

Guna kopi resep :1.Dokter menginginkan obat diulang harus dikerjakan :-Itcrctur yang keberapa-Resep asli dimana-Nomor resep2.Jika di apotik I hanya ada sebagian obat3.Untuk dokumen penderita-Obat yang sudah diberikan ditulis det (detur, sudah diberikan)-Yang belum diberikan ditulis nedet4.Dengan kopi dokter lain dapat melanjutkan terapi5.Untuk bukti pengadilan6.Untuk bukti pada instansi yang menanggung pembayaran obat

Bahasa latin alasannya : Bahasa mati Bahasa dunia untuk ilmu kedokteran/ kefarmasian Nama obat tidak akan salah/ salah tafsir Dpt merahasiakan sesuatu untuk kepentingan pasien

Resep cito : adalah resep bila keadaan pasien sedemikian rupa sehingga memerlukan pemberian obat secepat mungkinCito! (segera), statim (amat segera), P.I.M. (Periculum Inmora = berbahaya bila ditunda ), urgens (mendesak)Resep cito pembuatannya didahulukan

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan resep :1.Tulisan tidak harus baik tetapi harus terbaca oleh apotek2.Ingat keadan sosio ekonomi penderita agar tidak dibeli separuhnya3.Sertakan kemasan / ukuran / takaran obat dengan jelasR/ Salep Garamycin 10 gram Pulv I4.Aturan pakai harus jelas, dalam bahasa latin / singkatan latin jelasS 4 dd caps I ih.p.c.Jika perlu terangkan pada pasien5.Beritahu efek samping yang kurang menyenangkan.Contoh : CTM --> efek samping mengantuk6.Sebelum diserahkan ke pasien diperiksa kembali

Penulisan resep obat narkotika Resep tidak boleh diulang tanpa resep baru Jumlah angka obat suntik narkotika dilengkapi dengan tulisan

Permenkes 085/Menkes/Per/I/1989 :>Dokter yang bertugas di Pelayanan Kesehatan Pemerintah harus menulis resep obat esensial dengan nama generik bagi semua pasien

Dosis obat : jumlah obat yang diberika pada penderita dalam satuan berat (gram = g, miligram = mg), ml atau I.u.Kecuali dinyatakan lain maka yang dimaksud dengan dosis obat adalah dosis lazim = dosis terapi = dosis medicinalis.1.Dosis maksimalDosis optimum yang masih dapat diberikan kepada orang dewasa sehat tanpa memberikan gejala intoksikasi2.Dosis terapeutikDosis obat yang dalam keadaan biasa yang dapat menyembuhkan pasien--> dosis umum3.Dosis toksikDosis yang menyebabkan keracunan (tanpa menyebabkan kematian)4.Dosis lethal Dosis yang jika dilampaui besarnya akan menyebabkan kematian

Dosis terapi < dosis maksimal < dosis toksik < dosis letalObat-obat luar yang punya dosis maksimal :-Kreosol (antiseptik)-Beta napthol-Gauicol-Iodoform-Sublimat

Cara menghitung dosis terapi untk anak1.Didasarkan perbandingan dengan dosis obat untuk dewasa-Umur (20 - 24 tahun)-Berat badan (70 kg)-Luas permukaan tubuh (permukaan tubuh dewasa = 1,73 m2)2.Didasarkan atas ukuran fisik anak secara individual-Sesuai dengan berat badan anak (kg)-Sesuai dengan LPT anak (LPT anak dihitung dari tinggi dan berat badan anak menurut rumus Dubois dan Dubois)

Perhitungan dosis terapi dasar : n = ukuran anak (tahun)Dewasa = 20 - 24 tahun

-Young : Da = n x Dd (mg) --> n < 8 tahunn + 12

-Dilling : Da = n x Dd (mg) 20

-Cowling : Da = n + 1 x Dd (mg) 24

-Fried : Da = n x Dd (mg) m --> dalam bulan 150

-Augsberger : Da = 4n + 20 x Dd 100

Dasar :W = BB (kg)BB dewasa = 70 kg

-Clark : Da = W anak x DdW dewasa

-Augsberger : Da = 1,5 W + 10 x Dd 100

Dasar :n = LPT (m2)LPT dewasa = 1,73 m2

-Crawford - Terry Rourke : Da = LPT anak x Dd (mg)1,73

-Gabhius Method : < 1 tahun1/12 Dd2 tahun1/8 Dd3 tahun1/6 Dd4 tahun1/4 Dd7 tahun1/3 Dd14 tahun1/2 Dd20 tahun2/3 Dd>= 21 tahun1 Dd--> dipakai jika dosis obat tidak diketahui

-Pincus Cattell Formula1 tahun1/41,5 tahun1/350,470,5120,75>181

Contoh soal :1.Hitung DM anak 9 tahun, BB 24 kg dengan rumus Dillus-Codein : DM 1x = 60 mgDM 1 hari = 225 mg-AminophilinDM 400 mg/12 gram-Asetosal DM 1 gram / 8 gram

Dosis maksimal gabung--> bila terdapat 2 atau lebih obat yang bekerja sinergis dalam satu resep maka harus diperhatikan dosis gabungan

Contoh :R/Sulfas Atropin0,5 mgEkstraktum Belladone15 mgS.Lq.sm.f. pulv dtd No. XS. t.d.d p I

Diketahui :DM 1x SA = 1 mgDM 1 hari SA = 3 mgDM 1x Ext. Bell = 20 mg/80 mg

Penyelesaian :DM SA 1x = 0,5 / 1 x 100% = 50%DM EB 1x = 15/20 x 100% = 75% + 125%

DM 1 hari = (1,5/3 + 45/80) x 100%= 100,025%--> turunin salah satu obat (dosisnya)

Berdasarkan berat badan1.Diketahui : Ampicillin 50 - 100 mg/kgBB/hariJadi dosis untuk usia 4 tahun / 16 kgD1x = 50/4 x 16 = 200 mgDosis 1 hari (4x minum)

2.Dik : Tetracycli 20 - 40 mg/kgBB/hariD1x = 20 x 16

3.Dik : Erytromisin 30 - 50 mg/kgBb/hariD1x =

R/Ampicillin 200 mgS.Lq.s.m.f.pulv dtd No. XXS 4 dd pulv. I----------//----------

R/Tetracyclin

Dalam suatu kasus harus diobati :1.Kausal --> antibiotik No. XII2.Simptomatik --> bebas No. I --> p.c.

Antibiotik --> absorbsi terbaik sebelum makan (asam)S 1/2 / 1hari a.c.