pengantar farmako

85
DRA. ENI PURWANINGTYASTUTI, MSC,APT

Transcript of pengantar farmako

Page 1: pengantar farmako

DRA. ENI PURWANINGTYASTUTI, MSC,APT

Page 2: pengantar farmako

Dep. Farmakologi dan Terapetik FKUI (2007), Farmakologi dan Terapi Edisi 5, Jakarta

Joice L Kee & Evelyn R Heyes (1996), Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan, EGC, Jakarta

Sue Jordan(2004), Farmakologi Kebidanan, EGC, Jakarta

Dirjen POM Depkes RI (2000) IONI, Sagung Seto, Jakarta

Moh Anief, Pengantar Farmakologi, Gama University Press

Page 3: pengantar farmako

Dibiarkan :MembaikMemburuk

Diobati :Obat tradisionalObat modern

Page 4: pengantar farmako

Zaman PURBA DAUN-AKAR-TANAMAN DICOBA

PENGALAMAN TURUN TEMURUN RACUN OBAT

STRICHNIN (KURARE- racun pd anak panah suku Indian/suku di Afrika) MUSCLE RELAXAN

NITROGEN MUSTARD (gas beracun pd PD I) SITOSTATIKA

Page 5: pengantar farmako

William Withering (1789), penemu digitalis “poisons in small doses are the best

medicines, and useful medicines in too large doses are poisonous”

OBAT NABATI1. Rebusan (simplisia)/Ekstrak khasiat

berbeda-beda tgt dr Asal tanaman dan cara pembuatan

2. Fitofarmaka : sudah melalui uji toksisitas dan uji klinik

Page 6: pengantar farmako

Sediaan herbal : adalah sediaan obat tradisional yang dibuat dengan cara sederhana antara lain : infusa, dekokta dan sebagainya yang berasal dari simplisia

Simplisia : adalah bahan alamiah berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman yang digunakan sebagai obat dan belum mengalami pengolahan atau mengalami pengilahan secara sederhana serta belum merupakan zat murni kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan

Page 7: pengantar farmako

Ekstraksi : penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak larut seperti serat, karbohidrat, protein, dan lain-lain

Standarisasi : serangkaian parameter, prosedur dan cara pengukuran yang hasilnya merupakan unsure-unsur terkait paradigma mutu kefarmasian, mutu dalam artian memenuhi syarat standar (kimia, biologi, farmasi) termasuk jaminan (batas-batas) stabilitas sebagai produk kefarmasian umumnya. Persyaratan mutu ekstrak terdiri dari berbagai parameter standar umum dan parameter standar spesifik

Page 8: pengantar farmako

1. Jamu2. Obat Herbal Terstandar3. Fitofarmaka

Page 9: pengantar farmako

a.jamu : aman, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan

b.klaim khasiat didasarkan dari data empiris (“secara tradisional digunakan untuk ……”)

c. memenuhi persyaratan mutu yang berlaku

Page 10: pengantar farmako

Sebagian besar produk obat bahan alam masuk dalam kriteria Jamu :

Produk dari Sidomuncul, Jamu Nyonya Meneer, Jamu Cap Jago dll

Page 11: pengantar farmako

a.  aman, sesuai dengan persyaratan yang berlaku

b. klaim kasiat dibuktikan secara ilmiah/pra-klinik

c.telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi memenuhi persyaratan yang berlaku

Jenis klaim penggunaan sesuai dengan tingkat pembuktian yaitu tingkat pembuktian umum dan medium

Page 12: pengantar farmako

Diabmeneer Diapet Fitogaster Fitolac Glucogarp Ho Stimuno Irex Max Kiranti Pegal Linu Kiranti Sehat

Datang Bulan

Kuat Segar (Chang Sheuw Tian Rang Ling Yao)

Lelap Prisidii Reumakur Sehat Tubuh (Tian

Rang Ling You) Songgolangit Stop Diar Plus Virugon

Page 13: pengantar farmako

a. aman, sesuai persyaratan yang ditetapkan

b. klaim kasiat harus dibuktikan berdasarkan uji klinik

c.telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi memenuhi persyaratan mutu yang berlaku

Jenis klaim penggunaan sesuai dengan tingkat pembuktian medium dan tinggi

Page 14: pengantar farmako

Stimuno Nodiar Rheumaneer Tensigard agromed X-gra

Page 15: pengantar farmako

ISOLASI ZAT AKTIF1. EFEDRIN dari tanaman Ma huang (Epedra

vulgaris)2. ATROPIN dari atropa belladona3. MORFIN dari Candu (papaver

somniferum)4. DIGOXIN dari digitalis lanata5. RESERPIN dari rauwolfia serpentina6. VINBLASTIN, VINCRISTIN dari vinca

rosae

Page 16: pengantar farmako
Page 17: pengantar farmako
Page 18: pengantar farmako
Page 19: pengantar farmako
Page 20: pengantar farmako
Page 21: pengantar farmako
Page 22: pengantar farmako

Abad XXObat Kimia Sintetik1. Aspirin2. Sulfonamid (1935)3. Penisilin (1940) ditemukan oleh

Alexandre Flemming– Stl th 1945 ± 500 obat baru/thn

Page 23: pengantar farmako

Definisi : Ilmu tentang obat Ilmu yang berhubungan dengan interaksi

antara sistem yang hidup dengan molekul, terutama zat kimia yang dimasukkan dari luar sistem tersebut

Page 24: pengantar farmako

Senyawa yang digunakan untuk mencegah, mengobati, mendiagnosis penyakit/ gangguan, atau menimbulkan suatu kondisi tertentu (misal membuat infertil, melumpuhkan)

Adalah sediaan atau campuran bahan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan, diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan atau kontrasepsi (UU No. 23/1992 tentang Kesehatan)

Page 25: pengantar farmako

Hormon disebut obat bila dimasukkan dari luar tubuh (eksogen) dalam jumlah sekecil apapun

Racun merupakan obat yang diberikan dengan maksud kriminal atau bunuh diri atau ditemukan secara tidak sengaja di dalam lingkungan.

Page 26: pengantar farmako

FARMAKOGNOSI Ilmu yang mempelajari sifat-sifat

tumbuhan dan bahan lain (hewan, mineral) yang merupakan sumber obat.

Ketimun (Cucumis sativus L.) mengandung saponin, klorofil, flavonoid. Efek buah : anti hipertensi

Kecubung (Datura metel L.) mengandung alkaloid pirolidin, flavonoid, kumarin, hiosiamin. Efek buah : analgesik

Page 27: pengantar farmako

Ilmu yang mempelajari cara membuat, memformulasikan, menyimpan dan menyediakan obat

Puyer, salep, suspensi, emulsi, tablet sustained release, sub lingual, micro encapsul, supositoria, ovula, sediaan steril, sediaan antibiotika

Page 28: pengantar farmako

FARMAKOKINETIKASu disiplin farmakologi yang mempelajari

apa yang dialami obat yg diberikan pd su/ makluk yaitu absorbsi, distribudi, metabolisme dan ekskresinya.

FARMAKODINAMIKAMenyangkut pengaruh obat thd sel hidup,

organ atau makluk , berhubungan dengan fisiologi biokimia dan patologi

Page 29: pengantar farmako

FARMAKOTERAPIMempelajari penggunaan obat dalam

pencegahan dan pengobatan penyakitTerapi tanpa obat (pembedahan, fisioterapi

dll)Terapi dengan obat disebut Farmakoterapi

Page 30: pengantar farmako

FARMAKOLOGI EKSPERIMENTALMempelajari efek obat pada hewan uji

sebelum diekstrapolasikan kepada manusia. Farmakodinamik dan farmakokinetik obat diteliti terlebih dahulu pada hewan sbl, di teliti pd manusia

FARMAKOLOGI KLINIK Ilmu yang mempelajari efek obat pada

manusia. Mempelajari scr mendalam ilmu obat pd manusia sehat dan sakit

Page 31: pengantar farmako

Pengujian pada hewan coba (uji pra klinik)Studi toksisitas akut (LD50); jg diamati gejala

toksis dan patologik organ hewan ujiStudi toksisitas jangka panjang (tgt lama

pemakaian pd manusia Dosis tunggal/ bbrp dosis : min 2 minggu Sd 4 minggu : 13 – 26 minggu > 4 minggu : min 26 mingguTermasuk studi karsinogenik

Page 32: pengantar farmako

Uji klinik fase I : keamanan dan tolerabilitas dilakukan pd sukarelawan sehat, kec untuk obat yg toksisk (sitostatika).Efek toksik dg pemeriksaan hematologi, faal hati, faal ginjal, urin rutin

Uji Klinik fase II : pd pasien yang kelak akan diobati dengan obat ini untuk melihat efek terapi. Dengan plasebo (obat standar bl manusia sehat tdk etis)

Page 33: pengantar farmako

Uji klinik fase III :Untuk memastikan efikasi terapi dari obat baru dan untuk mengetahui kedudukannya dibanding obat standar. Dibandingkan dg plasebo, obat yg sama tp beda dosis, obat standar dg dosis ekuiefektif, obat lain yg indikasi sama de dosis ekiefektif.

Uji klinik fase IV : post marketing drug surveillance. Mrpk pengamatan thd obat yang sdh dipasarkan

Waktu dr sintesis sd dipasarkan > 10 thn

Page 34: pengantar farmako

TOKSIKOLOGIMempelajari keracunan zat kimia, termasuk

obat, zat yang dipergunakan dalam rumah tangga, industri maupun lingkungan hidup lain. Juga cara pencegahan, pengenalan dan penganggulangan kasus-kasus keracunan.

Pestisida, insektisida, desinfektan,bahan pengawet, nikotin, bahan pembersih dll.

Page 35: pengantar farmako

zat gejala terapi

gol organofosfat(diazinon, malation dll)

Keracunan lwt oral, inhalasi, kontak kulit; muntah, hipersalivasi, bronkokonstriksi, keringat banyak, miosis, bradikardi, TD trn, kejang, paralisis, depr nafas

Bersihkan jln naps. Sgr beri atropin sulfat 2 mg IV, diulang tiap 10 -15 mnt smp muka merah, hipersalivasi berhenti dan bradikardi berubah, kulit tdk berkeringat lg. Obsrvs kontinyu, bl gejala kembali, tx diulang

Gol karbamat (baygon)

sda sda

Gol organoklorin (endrin, DDT, BHC)

Kejang, tremor, koma.paralisis Simptomatik. Bilas lambung, laksan dg MgSO4 30 g , fenobarbital 100 – 200 mg atau 5 -10 mg diazepam IV

Page 36: pengantar farmako

zat gejala terapi

alkohol Muntah, delirium, depresi SSP

Simptomatik. Beri kopi tubruk, emetik dg mustard 1 sdm dlm air/grm dapur

antihistamin Depresi SSP sd koma, kejang, depresi pernafasan

Simptomatik, perhatikan pernafasan, bl kejang br antikonvulsan, 3-4 ml tiopental 2-5% IV

Asam/basa kuat korosif Simptomatik, beri susu.bl tertelan jangan lakukan bilas lambung

aspirin Hiperventilasi, keringat, muntah, delirium, kejang, koma, depresi nafas

Simptomatik, awasi pernafasan. Beri susu, bilas lambung dg nabic 5%, Vit K bl ada perdarahan

bensin Mual, muntah, skt kepala, mabuk, koma, depresi nafas, depresi sentral

Simptomatik, epinefrin/NE tdk blh diberikan fibrilasi ventrikel

Page 37: pengantar farmako
Page 38: pengantar farmako

ABSORBSI DISTRIBUSI METABOLISME (BIOTRANSFORMASI) EKSKRESI (ELIMINASI)

Page 39: pengantar farmako

Proses penyerapan obat dari tempat pemberian

Metabolisme enzim pada dinding usus

Pemberian intra vena tidak melalui proses absorbsi

Subkutan, intramuskular, intratekal, inhalasi, topikal, oral

Bioavailabilitas (ketersediaan hayati ) Jumlah obat dalam % terhadap dosis yang

mencapai sirkulasi sistemik dalam bentuk utuh/aktif

Page 40: pengantar farmako

Penyebaran obat ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah

Lipofil menembus membran sel terdistribusi ke dalam sel

Lifofob hanya pada cairan ekstrasel Ikatan obat – protein plasma Reservoar : lemak, protein plasma,

tulang, asam lambung, saluran cerna

Page 41: pengantar farmako

Sawar otak (blood brain barrier)Tergantung pada kelarutan bentuk non ion

dalam lemakPenisilin dalam keadaan normal tdk bisa

menembus BBB, dalam keadaan radang bisa menembus BBB

Sawar uri (Placental barrier)BM rendah, bentuk non ion, lipofil

Page 42: pengantar farmako

obat Prot binding T1/2

Amitriptilin 97 40

Klorpromazin 95 30

Diazepam 98 30-80

Furosemid 95 1,5

Lorazepam 92 15

Propanolol 92 4

digoxin 25 36

warfarin 98 36

Page 43: pengantar farmako

T1/2 ke Waktu eliminasi

Dosis tersisa (mg)

Prosentase yg tersisa

1 3 325 50

2 6 162 25

3 9 81 12.5

4 12 40 6.25

5 15 20 3.1

6 18 10 1.55

Page 44: pengantar farmako

Biotransformasi Proses perubahan struktur kimia obat

yang terjadi di dalam tubuh dan dikatalis oleh enzim

Menjadi lebih polar mudah diekskresi Menjadi inaktif (pd umumnya) Reaksi fase I (Oksidasi, reduksi,

hidrolisis)Menjadi lebih polar, inaktif, aktif, kurang

aktif

Page 45: pengantar farmako

Reaksi fase IIKonyugasi obat/metabolit fase I dengan

substrat endogen (glukoronat, sulfat, asetat, asam amino)

Lebih polar, inaktif (kecuali prodrug) Enzim mikrosomal (sebagian besar

konyugasiglukoronid, oksidasi, hidrolisis, reduksi) dan non mikrosom terdapat pada hati (sebagian besar), juga paru, ginjal, epitel saluran cerna, plasma.

Page 46: pengantar farmako

Enzim mikrosom dapat dirangsang maupun dihambat (induksi,inhibisi) oleh zat kimia tertentu Induktor :fenitoin, rifampin, rokok, kubis Inhibitor : grapefruit, simetidin, eritromisin

Aktifitas enzim tergantung pada faktor genetikaAsetilator lambat

Page 47: pengantar farmako

Pengeluaran obat dari dalam tubuh dalam bentuk aktif atau metabolit

Organ terpenting adalah ginjal gangguan fungsi ginjal dosis diturunkan atau interval diperpanjang

Empedu feses; paru; keringat; air liur; ASI; air mata; rambut (arsen)

Page 48: pengantar farmako
Page 49: pengantar farmako

Mempelajari efek obat thd fisiologi dan biokimia seluler dan mekanisme kerja obat

Respon obat :Efek fisiologis primer; sekunder; kedua-

duanyaEfek primer : efek yg diinginkanEfek sekunder : efek yg diinginkan/ tdk

diinginkanDifenhidramin : efek primer menghilangkan

alergi; efek sekunder penekanan SSP ( pd saat berkendara tdk diinginkan; susah tdr sedasi ringan diinginkan)

Page 50: pengantar farmako

Mula kerja Lama kerja Puncak kerja MEC : minimum effective concentration MDR :maximum dose response

Page 51: pengantar farmako

MEKANISME KERJA OBATEfek obat timbul karena interaksi obat

dengan reseptor pada sel organisme Interaksi perubahan biokimia dan fisiologiObat pada umumnya merubah kecepatan

kegiatan fungsi faal tubuh stimulasi atau depresi

Tidak menimbulkan efek baruHubungan seperti kunci dengan anak kunci

Page 52: pengantar farmako

Secara fisika : anaestesi melarut dalam lemak

Secara kimia : antasida; khelasi Proses metabolit : antibiotika

mengganggu pembentukan dinding sel, sintesa protein bakteri

Secara kompetisi : reseptor –reseptor; enzim

Page 53: pengantar farmako

Merupakan suatu makromolekul yang komponennya bisa berupa protein (asetilkolinesterase; Na, K-ATP-ase) atau asam nukleat

Reseptor fisiologi; protein seluler (pada hormon)

Page 54: pengantar farmako

D + R DR EFEK Ikatan obat dg reseptor merupakan

ikatan lemah shg bersifat reversibel Intensitas obat berbanding lurus dg

fraksi reseptor yang diduduki/diikat obat Intensitas maksimal bila semua reseptor

diduduki oleh obat

Page 55: pengantar farmako

Efek obat menyerupai senyawa agonis Obat yang bisa menduduki reseptor dan

bisa menimbulkan efek farmakologis secara intrinsic

Menghasilkan respon Contoh : β2 agonis (salbutamol)

Page 56: pengantar farmako

Tidak mempunyai faktor aktivitas intrinsic tetapi menghambat secara kompetitif

Obat yg bila menduduki reseptor yang ama tetapi secara intrinsic tidak mampu menimbulkan efek farmakologi

Menghalangi ikatan reseptor dengan agonisnya shg kerja agonis terhambat

Menghambat respon Contoh : α blocker (prazosin); Β blocker

(propanolol)

Page 57: pengantar farmako

Organ/jar tubuh Respon simpatis Respon parasimpatis

Mata Dilatasi pupil Kontraksi pupil

Paru-paru Dilatasi bronkiolus Kontraksi bronkiolus dan sekresi bertambah

Jantung Denyut jantung jantung Denyut jantung

Pembuluh darah Kontriksi pembuluh drh Dilatasi pemb drh

Gastrointestinal Relaksasi otot polos dan sal GI

Pesistaltik meningkat

Kandung kemih Relaksasi otot kandung kemih

Kontraksi kandung kemih

Uterus Relaksasi otot uterus

Kel saliva Salivasi bertambah

Page 58: pengantar farmako

reseptor respon

Alfa1

(Meningkatkan kontraksi jantung; vasokontriksi; midriasis (dilatasi pupil mata); mengurangi sekresi saliva

Alfa2 (

Menghambat pelepasan NE; dilatasi pemb drh; memperantarai kontriksi arteriolar dan vena

Beta 1

(Meningkatkan denyut jantung dan kekuatan kontraksi

Beta2 (

Dilatasi bronkiolus; meningkatkan relaksasi GI dan uterus

Page 59: pengantar farmako

reseptor tempat respon

Alfa ( Pembuluh darah

Meningkatkan tekanan darah

Beta 1( jantung Meningkatkan denyut jantung

Beta 2 ( bronkus Merelaksasi sal bronkus

Page 60: pengantar farmako

organ respon

Mata Kontrkasi pupil

Paru Kontriksi bronkiolus, sekresi

Jantung Denyut jantung

Pemb drh Dilatasi pemb drh

GI Peningktatan peristaltik dam sekresi

Kandung kemih

Kontraksi kandung kemih

Kel saliva Peningkatan salivasi

Page 61: pengantar farmako

reseptor Organ yg dipengaruhi

Muskarinik Merangsang otot polos dan memperlambat denyut jantung

Nikotinik (neuromuskuler)

Mempengaruhi otot rangka

Page 62: pengantar farmako

Afinitas :Kemampuan obat untuk berikatan dengan

reseptor Aktivitas intrinsic/efektifitas obat

Kemampuan intrinsic kompleks obat – reseptor untuk menimbulkan aktivitas dan atau efek farmakologi

Page 63: pengantar farmako

1. Merubah sifat cairan Manitol (diuretik osmosis) merubah

osmolaritas filtrasi glomerulus shg mengurangi reabsorbsi di tubuli ginjal diuresis)

2. Merubah sifat asam basa (antasida)3. Kerusakan non spesifik (antiseptik/

desinfektan)4. Gangguan fungsi membran

(anestesi umum)5. Interaksi dg ion/molekul kecil

(khelator :dimerkaprol, EDTA)6. Masuk komponen sel ( analog purin

berinkorporasi dlm asam nukleat (5 FU))

Page 64: pengantar farmako

Spesifisitas Obat spesifik bl bekerja terbatas pd satu jenis

reseptor Selektivitas

Bila menghasilkan satu efek pada dosis rendah Klorpromazin

Tidak spesifik, krn bekerja pada bbrp reseptor (kolinergik, adrenergik, histaminergik, dopaminergik)

Atropin Spesifik pada muskarinik Tdk selektif krn reseptor muskarinik tdp pd bbrp

organ Salbutamol

Spesifik pada reseptor β-2 Selektif, pd dosis terapi mempunyai efek hanya

pada bronkus

Page 65: pengantar farmako

Terapi kausatif Terapi simptomatik Terapi substitusi Placebo

Page 66: pengantar farmako

Meniadakan penyebab penyakit Antibiotika,Sitostatika

Page 67: pengantar farmako

Menghilangkan-meringankan gejala penyakit

Analgetik, antipiretik, antiinflamasi Obat tradisional

Page 68: pengantar farmako

Menggantikan fungsi zat lain yang lazimnya diproduksi oleh organ yang sakit

Insulin pada DM Tiroksin pada hipotiroid

Page 69: pengantar farmako

Pengobatan dengan sugesti, berdasarkan kepercayaan atas dokter pada obat yang diberikannya

Dari bhs latin “saya ingin menyenangkan”

Efek paling nyata pada obat tidur, analgetik, obat kuat, obat asma

Page 70: pengantar farmako

Efek samping Iodosinkrasi Alergi Efek teratogen

Page 71: pengantar farmako

Segala khasiat obat yang tidak diinginkan untuk tujuan terapi yang dimaksudkan pada dosis terapi

Efek samping efek utama Atropin

Premedikasi anastesi mengurangi sekresi saliva

AntihistaminEfek sedatif psikofarmaka

MisoprostolEfek analog PGA sbg induksi persalinan

Page 72: pengantar farmako

Suatu obat yang memberikan efek yang secara kualitatif total berbeda dari efek normalnya

Terjadi krn kelainan genetika Primaquin anemia hemolitika

Page 73: pengantar farmako

Reaksi khusus antara antigen dari obat dengan antibodi tubuh

Penisilin, parasetamol, carbamazepin Syok anafilaktik, steven johnson

syndrome, pruritus, batuk

Page 74: pengantar farmako

Efek obat yang pada dosis terapi ibu mengakibatkan kecacatan pada janinnya

Talidomid focomelia Tetrasiklin discolorasi gigi

Page 75: pengantar farmako

IndikasiKondisi patologis di mana obat itu

digunakanHiperasiditas lambung (antasida), sakit

kepala (antalgin) Kontraindikasi

Kondisi patologis di mana obat itu tidak boleh digunakan

Gangguan fungsi ginjal (gentamisin), gangguan fungsi hepar (parasetamol)

Page 76: pengantar farmako

Obat generik/non propietary nameObat dengan nama resmi sesuai dengan

kandungan zat aktifnya yang ditetapkan oleh WHO/pemerintah (dengan farmakope)

Obat paten/propietary name/brand name/spesialiteObat milik suatu perusahaan farmasi

dengan nama yang dilindungi dengan hukum, yaitu merk terdaftar /paten/propietary name

Original, me too, copy

Page 77: pengantar farmako

Nama kimia Nama generik Nama paten

Asam asetil salisilat

asetosal Aspirin (bayer)

Naspro (nicholas)

Aminobenzeil penisilin

ampisilin Kalpicilin (kalbe)

Sanpicillin (sanbe)

Page 78: pengantar farmako
Page 79: pengantar farmako

OBAT BEBAS OBAT BEBAS TERBATAS OBAT WAJIB APOTIK OBAT KERAS PSIKOTROPIKA NARKOTIKA

Page 80: pengantar farmako

Kepmenkes No: 2380/A/SK/VI/83, tgl 15 Juni 1983

Penggolongan obat dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketepatan penggunaan serta pengamanan lalu lintas obat

Page 81: pengantar farmako

Ditandai dengan lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam

Tanpa resep dokter Daftar W (Waarschuwing) Dlm jumlah terbatas relatif aman, bl

berlebihan waspada thd efek sampingnya

Harus mencantumkan tanda peringatan P. No 1 :Awas Obat keras!Bacalah

aturan pakainya P. No 2 : Awas Obat Keras! Hanya untuk

kumur, jangan ditelan

Page 82: pengantar farmako

P. No 3 : Awas Obat Keras! Hanya untuk bagian luar badan

P. No 4 : Awas obat keras! Hanya untuk dibakar

P. No. 5 : Awas Obat Keras! Tidak boleh ditelan

P. No 6 : Awas Obat Keras!Obat Wasir, tidak boleh ditelan

Page 83: pengantar farmako

Ditandai dengan lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam

Relatif aman Tanpa resep dokter Vitamin, suplemen

Page 84: pengantar farmako

Harus dengan resep dokter Dibawah pengawasan dokter Ditandai dengan huruf K dalam

lingkaran berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam

Daftar G (Gevaarlijk) Antibiotika, obat jantung, hormon

Page 85: pengantar farmako

Obat keras yang bisa diserahkan oleh apoteker tanpa resep dokter