Rabu, 8 Februari 2017 Menkeu: Investasi Tahun Ini Lebih...
Transcript of Rabu, 8 Februari 2017 Menkeu: Investasi Tahun Ini Lebih...
7Rabu, 8 Februari 2017
Menkeu: Investasi Tahun Ini Lebih Tinggi[JAKARTA] Investasi di Indonesia tahun ini akan lebih tinggi, baik investasi langsung (PMA/PMDN) maupun investasi portofolio. Investasi langsung akan didorong oleh ekspansi kredit yang tinggi, besarnya belanja modal BUMN dan suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN), belanja modal pemerintah, kenaikan harga komoditas, serta turunnya credit default swap.
Sedangkan katalis positif dari investasi portofolio bersumber dari fundamental ekonomi yang solid, profitabilitas emiten yang bagus, imbal hasil yang tinggi, dan tren suku bunga negatif yang diterapkan oleh banyak negara. Indonesia masih menjadi magnet investasi portofolio meskipun ada potensi terjadinya capital outflow sebagai dampak rencana Bank Sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga yang diprediksi berlangsung tiga kali tahun ini.
Demikian penegasan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan mantan menteri keuangan Chatib Basri saat berbicara pada Indonesia Exim bank Investor Gathering 2017 di Jakarta, Selasa (7/2).
Menkeu Sri Mulyani menyatakan, investasi pada tahun ini akan lebih baik dibandingkan tahun lalu, meskipun pertumbuhannya kemungkinan masih berada di bawah 5%. “Ini salah satu PR (pekerjaan rumah) kita untuk diperbaiki pada tahun ini,” kata dia.
Menurut dia, ada beberapa faktor yang menjadi faktor pendorong investasi langsung. Pertama adalah ekspansi kredit. Berdasarkan hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank Indonesia (BI), perbankan tahun ini memiliki proyeksi pertumbuhan kredit yang lebih tinggi. Hal tersebut merupakan sumber pendorong investasi yang potensial. Tahun ini, ekspansi kredit perbankan diprediksi mencapai 1012%.
Selain itu, dari sisi BUMN, belanja modal serta suntikan PMN ke beberapa perusahaan pelat merah diharapkan juga akan menunjukkan hasil yang signifikan dalam mendorong investasi langsung. Sumber lain adalah belanja modal pemerintah lewat APBN, serta belanja infrastruktur yang diyakini bakal menja
di faktor positif bagi investasi. Pemerintah tahun ini menganggarkan belanja modal sebesar Rp 194,3 triliun.
“Kami berharap dari PMA (penanaman modal asing) dan PMDN (penanaman modal dalam negeri) akan menjadi kontributor yang tetap positif. Selama ini sudah cukup baik meskipun dalam situasi ekonomi yang secara eksternal kurang baik. Tapi appetite investor tetap robust,” kata dia.
Menkeu menekankan, pemerintah akan berusaha keras untuk membuat iklim investasi tetap menarik. Untuk itu, pemerintah berusaha agar tidak menjadi faktor yang menciptakan ketidakpastian dan agar sisi permintaan tidak terganggu.
“Untuk menciptakan kredibilitas, tantangan tahun ini masih sama,
yakni penerimaan negara. Kami harap APBN tidak menjadi faktor yang menciptakan uncertainty, se-hingga kredibilitas dari sisi revenue menjadi penting. Kualitas belanja juga penting,” kata dia.
Dari sisi ekspor, Menkeu yakin tahun ini akan meningkat dengan adanya sinyal perbaikan harga komoditas. Namun, ia mendorong agar eksportir mencari dan membuka peluang di pasar baru, terutama negara yang pasarnya tengah berkembang.
Sementara itu dari sisi investasi portofolio, Menkeu menegaskan bahwa fundamental makro yang kuat maupun kondisi emiten yang baik menjadi faktor yang positif.
“Dari sisi capital market, selama percaya diri dan makro fundamentalnya terjaga, dan relatif mampu
terjaga momentumnya, kapitalisasi pasar bakal memiliki momentum yang positif,” kata dia.
Sri Mulyani memandang kinerja 2016 memberikan sinyal positif bagi perbaikan performa ekonomi tahun ini. Kinerja ekspor dan impor mulai mengarah ke teritori positif pada kuartal IV lalu. Kondisi global yang cukup menekan akibat ketidakpastian kebijakan Presiden Trump dan rebalancing ekonomi Tiongkok diharapkan tidak akan menghambat momentum pertumbuhan.
“Kita ingin terus menjaga momentum itu di 2017. Pemerintah akan bekerja lebih keras dan memperbaiki berbagai macam isu yang sifatnya fundamental,” kata dia.
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi PMA dan PMDN pada 2016 mencapai Rp 612,8 triliun, meningkat 12,4% dibandingkan 2015, dan lebih tinggi 3% dari target yang dipatok BKPM sebesar Rp 594,8 triliun. Realisasi PMDN tahun lalu meningkat 20,5% menjadi Rp 216,2 triliun, sedangkan realisasi investasi PMA naik 8,4% menjadi Rp 396,6 triliun.
Dampak The FedSedangkan ekonom yang juga
mantan Menteri Keuangan Chatib Basri memperkirakan sepanjang 2017, The Fed akan menaikkan tiga kali suku bunga acuannya masingmasing 25 basis poin (bps) atau total sebesar 75 bps. Bahkan waktu kenaikan suku bunga diperkirakan lebih cepat dari prediksi pasar selama ini. Pasar memprediksi The Fed menaikkan suku bunga mulai Juni.
Hal itu menyusul kebijakan penurunan pajak demi menarik dana AS. Menurut Chatib, saat Trump memotong pajak, defisit anggaran akan naik dan yield US Treasury Bond pun naik. Maka, mau tidak mau, suku bunga The Fed (Fed fund rate) juga dinaikkan. [ID/M6]
Adaro Fokus Bangun Pembangkit Listrik US$ 545 Juta[JAKARTA] PT Tanjung Power Indonesia (TPI), konsorsium PT Adaro Power dan PT EastWest Power Indonesia, akan fokus membangun pembangkit listrik bertenaga batubara di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Nilai investasi pembangkit berkapasitas 2x100 MW tersebut mencapai US$ 545 juta.
TPI telah mencapai kesepakatan pembiayaan (financing close) untuk proyek tersebut pada 23 Januari 2017. TPI memperoleh komitmen pembiayaan sebesar US$ 422 juta, termasuk fasilitas kontinjensi sebe
sar US$ 13 juta, dari enam bank komersial. Enam bank tersebut adalah Korea Development Bank, The Bank of TokyoMitsubishi UFJ Ltd, DBS Bank Ltd, Mizuho Bank Ltd, Sumitomo Mitsui Banking Cor po ration, dan The Hong Kong Shang hai Banking Corporation (HSBC) Ltd. Pembiayaan proyek ini melalui skema project finance, di mana Korean Trade Insurance Corporation (KSURE) memberikan jaminan komprehensif sebesar US$ 400 juta.
Saat ini, Adaro Power, anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO),
menguasai 65% saham TPI. Sedang kan EastWest Power Indonesia memiliki 35%. EastWest Power Indonesia merupakan anak usaha Korea East West Power Co Ltd.
Pencapaian PentingPresiden Direktur Adaro Energy
Garibaldi Thohir mengatakan, financing close TPI ini merupakan pencapaian penting setelah sebelumnya mencapai financing clo-se untuk PT Bhimasena Power Indonesia (BPI).
“Suksesnya financing close TPI dan BPI mencerminkan komitmen
yang kuat dari kami untuk menyukseskan program 35.000 MW,” kata dia di Jakarta, Selasa (7/2).
Garibaldi menegaskan, proyek tersebut akan menjual listrik ke PLN di bawah Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik (PPTL) yang berlaku selama 25 tahun setelah commercial operation date (COD). PPTL antara TPI dan PLN telah ditandatangani pada 15 Oktober 2014. Pasokan batubara akan disediakan oleh PT Adaro Indonesia.
TPI telah memulai tahapan konstruksi sejak Juni 2016, enam bulan sebelum tercapainya financing clo
se, dengan menggunakan dana dari para sponsor. Tahap konstruksi berjalan dengan baik. Kedua unit diperkirakan akan mencapai COD pada semester I2019.
PLTU Tabalong menggunakan teknologi circulating fluidzed bed (CFB). Teknologi tersebut menge luarkan kandungan sulphur dio- xide dari gas buang dengan mem berikan suntikan batu kapur dan mengurangi emisi nitrogen oksi da. Selain itu, pembangkit listrik tersebut menggunakan bag filter untuk menghilangkan emisi abu. [ID/M6]
ANTARA FOTO/Sigid KuRNiAwAN
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Komite iV dan Tim Anggaran Komite i, ii, dan iii dPd di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (7/2). Rapat tersebut membahas mengenai uu APBN 2017, Rencana Kerja Pemerintah 2018, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak Kementerian/Lembaga.