Porto Folio penelitian

74
Portofolio STIE YKPN, 2007 1 DESKRIPSI STANDAR AKREDITASI 1. KEPEMIMPINAN 1.1 Mekanisme Pemilihan Pemimpin Ketua STIE YKPN adalah penanggung jawab terhadap terciptanya kelancaran dan terjaminnya kualitas proses belajar mengajar yang terjadi pada seluruh program studi yang ada di STIE YKPN. Program-program studi yang diselenggarakan di STIE YKPN adalah Program Strata 1 atau Program Sarjana yang meliputi Program Studi Akuntansi, Program Studi Manajemen, dan Program Studi Ilmu Ekonomi (Ilmu Ekonomi), serta Program Strata 2 atau Program Pascasarjana yang meliputi Program Magister Akuntansi (MAKSI), Program Magister Manajemen (MM), dan Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA). Untuk mendapatkan pimpinan yang memiliki reliabilitas, kredibilitas, integritas, tangguh, dan berpandangan ke depan, pemilihan pejabat di semua tingkatan dilaksanakan secara terbuka dan berdasarkan masukan-masukan dari semua tingkatan sivitas akademika. Masa jabatan Ketua dan Pembantu Ketua dibatasi selama empat tahun dan sesudahnya dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut. Hal tersebut bertujuan untuk memberi kesempatan kepada yang lain untuk menjadi pemimpin. Pimpinan STIE YKPN selalu berpegang teguh pada ajaran Bapak Pendidikan yaitu Ki Hadjar Dewantoro dengan mengaplikasi prinsip “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani” dalam semua aspek pemikiran dan tingkah laku untuk mencapai efisiensi dan keefektifan kepemimpinan. Mekanisme pemilihan pimpinan yang dilakukan di STIE YKPN mengacu kepada Surat Keputusan Yayasan Keluarga Pahlawan Negara Yogyakarta Nomor 030/YKPN/V/2004 tentang Persyaratan dan Prosedur Pencalonan dan Pengangkatan Direktur/Ketua Sekolah Tinggi di Lingkungan YKPN Yogyakarta. Pada Surat Keputusan Yayasan Pasal 1 selain disebutkan tentang persyaratan umum (Ayat 1a, 1b, 1c, dan 1d), juga disebutkan bahwa persyaratan administratif untuk menjadi Ketua (Ayat 2a) adalah dosen tetap pada perguruan tinggi yang bersangkutan atau dosen tidak tetap yang telah memperoleh izin dari (1) Pimpinan Yayasan dan (2) Atasan calon yang bersangkutan. Dengan adanya persyaratan tersebut, maka terdapat kejelasan tentang siapa saja yang memiliki kesempatan untuk menjadi pimpinan.

description

hasil penelitian

Transcript of Porto Folio penelitian

Page 1: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 1

DESKRIPSI STANDAR AKREDITASI

1. KEPEMIMPINAN

1.1 Mekanisme Pemilihan Pemimpin

Ketua STIE YKPN adalah penanggung jawab terhadap terciptanya kelancaran dan

terjaminnya kualitas proses belajar mengajar yang terjadi pada seluruh program studi

yang ada di STIE YKPN. Program-program studi yang diselenggarakan di STIE YKPN

adalah Program Strata 1 atau Program Sarjana yang meliputi Program Studi Akuntansi,

Program Studi Manajemen, dan Program Studi Ilmu Ekonomi (Ilmu Ekonomi), serta

Program Strata 2 atau Program Pascasarjana yang meliputi Program Magister Akuntansi

(MAKSI), Program Magister Manajemen (MM), dan Program Pendidikan Profesi

Akuntansi (PPA).

Untuk mendapatkan pimpinan yang memiliki reliabilitas, kredibilitas, integritas,

tangguh, dan berpandangan ke depan, pemilihan pejabat di semua tingkatan dilaksanakan

secara terbuka dan berdasarkan masukan-masukan dari semua tingkatan sivitas

akademika. Masa jabatan Ketua dan Pembantu Ketua dibatasi selama empat tahun dan

sesudahnya dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa

jabatan berturut-turut. Hal tersebut bertujuan untuk memberi kesempatan kepada yang

lain untuk menjadi pemimpin. Pimpinan STIE YKPN selalu berpegang teguh pada ajaran

Bapak Pendidikan yaitu Ki Hadjar Dewantoro dengan mengaplikasi prinsip “Ing Ngarso

Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani” dalam semua aspek

pemikiran dan tingkah laku untuk mencapai efisiensi dan keefektifan kepemimpinan.

Mekanisme pemilihan pimpinan yang dilakukan di STIE YKPN mengacu kepada

Surat Keputusan Yayasan Keluarga Pahlawan Negara Yogyakarta Nomor

030/YKPN/V/2004 tentang Persyaratan dan Prosedur Pencalonan dan Pengangkatan

Direktur/Ketua Sekolah Tinggi di Lingkungan YKPN Yogyakarta. Pada Surat Keputusan

Yayasan Pasal 1 selain disebutkan tentang persyaratan umum (Ayat 1a, 1b, 1c, dan 1d), juga

disebutkan bahwa persyaratan administratif untuk menjadi Ketua (Ayat 2a) adalah dosen

tetap pada perguruan tinggi yang bersangkutan atau dosen tidak tetap yang telah memperoleh

izin dari (1) Pimpinan Yayasan dan (2) Atasan calon yang bersangkutan. Dengan adanya

persyaratan tersebut, maka terdapat kejelasan tentang siapa saja yang memiliki kesempatan

untuk menjadi pimpinan.

Page 2: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 2

Sejak didirikan sampai saat ini, di STIE YKPN telah terjadi pergantian

kepemimpinan sebanyak tujuh kali. Hal tersebut menunjukkan bahwa proses regenerasi yang

terjadi telah berjalan dengan baik dan lancar. Dengan proses pergantian kepemimpinan yang

berjalan dengan baik dan lancar tersebut akan memberi kesempatan kepada setiap generasi

untuk selalu mempersiapkan dirinya sebagai calon pemimpin sehingga mereka siap

menghadapi setiap perubahan dan tantangan yang akan dihadapi pada setiap periode

pergantian kepemimpinan.

STIE YKPN merancang prosedur baku (Standard Operating Procedure) yang

kemudian dikomunikasikan untuk disepakati dan dilaksanakan. Dalam setiap pelaksanaan

tugas, staf selalu menerima surat keputusan (SK) dari Ketua yang mengatur tugas,

wewenang, durasi waktu dan mekanisme pertanggungjawaban. Dalam setiap pelaksanaan

tugas, Ketua STIE YKPN menerapkan gaya kepemimpinan transformasional dan partisipatif

untuk membentuk suasana penuh kekeluargaan, yang terutama menekankan pada komunikasi

positif, dalam suasana santai tetapi tetap berorientasi tugas, serta membangun organisasi

dengan keterlibatan yang tinggi (high involvement organization).

Hubungan antara atasan dengan bawahan diatur oleh sistem organisasi yang tidak

hanya berlandaskan pada kekuasaan berbasis posisi atau kedudukan, tetapi juga sebagai

rekan/mitra kerja yang bersama-sama memegang etika organisasi. Pada setiap awal tahun

akademik, secara rutin selalu diadakan pertemuan dalam bentuk rapat kerja yang melibatkan

seluruh unsur pimpinan, dosen, karyawan, dan mahasiswa dalam rangka curah gagasan demi

peningkatan kualitas penyelenggaraan program.

Dengan mengedepankan calon pimpinan yang berasal dari lingkungan internal, maka

akan semakin menumbuhkan konsensus dan pemahaman setiap individu di dalam institusi

untuk mengembangkan semua upaya dan langkah-langkah sesuai visi dan misinya. Visi dan

misi yang ditetapkan di dalam Statuta dan Rencana Strategis (Renstra) adalah dimaksudkan

untuk memberi arah dan panduan tentang tujuan yang ingin dicapai di masa yang akan

datang.

1.2 Visi

Visi yang ditetapkan oleh STIE YKPN adalah sebagai berikut:

Menjadi lembaga pendidikan akuntansi/manajemen/Ilmu Ekonomi yang profesional dan

terkemuka, diakui baik oleh masyarakat akademik maupun masyarakat bisnis di Asia

Tenggara.

Page 3: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 3

Sesuai visi yang ditetapkan, pimpinan merencanakan untuk menjadikan STIE

YKPN menjadi perguruan tinggi terkemuka di Indonesia dalam hal:

1) Kualitas lulusan yang mampu bersaing di pasar tenaga kerja tingkat nasional dan

internasional sebagai hasil sistem pendidikan yang diselenggarakan.

2) Kualitas penelitian ilmiah bertaraf nasional dan internasional

3) Kualitas jasa konsultasi yang relevan dan dibutuhkan oleh dunia usaha

4) Kualitas kontribusi dosen dalam pengembangan profesi akuntansi, manajemen, dan

Ilmu Ekonomi di Indonesia dan internasional

5) Kualitas kontribusi dalam pengembangan pendidikan bisnis di Indonesia dan

internasional

6) Kualitas tim manajemen

7) Kualitas sistem manajemen pendidikan

8) Kualitas sumberdaya manusia

9) Kualitas prasarana fisik

1.3 Misi

Misi yang ditetapkan oleh STIE YKPN adalah sebagai berikut:

Menyiapkan mahasiswa agar sukses di dalam meniti karir di bidang

akuntansi/manajemen/Ilmu Ekonomi melalui proses pendidikan yang menekankan pada

pemahaman kritis terhadap teori dan mendorong berbagai kegiatan pendidikan yang dapat

meningkatkan keterampilan di bidang akuntansi/manajemen/Ilmu Ekonomi.

Pimpinan merencanakan untuk mewujudkan misi tersebut melalui berbagai usaha

sebagai berikut:

1) Menyiapkan sumberdaya manusia profesional melalui program pendidikan di bidang

bisnis untuk memenuhi kebutuhan masyarakat bisnis yang senantiasa berubah dan

berkembang dengan tingkat perubahan dan perkembangan yang pesat.

2) Menyelenggarakan program pendidikan yang mampu menghasilkan sumberdaya

manusia sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional.

3) Melakukan penelitian di bidang ekonomi dan bisnis untuk menghasilkan penelitian

dan terbitan ilmiah bermutu sebagai alat pengkomunikasian perkembangan

pengetahuan ekonomi dan bisnis kepada masyarakat.

4) Menerbitkan tulisan ilmiah di bidang ekonomi dan bisnis melalui penerbitan buku

maupun jurnal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas bahan ajar dan bahan

bacaan bermutu di bidang ekonomi dan bisnis.

Page 4: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 4

5) Menyelenggarakan jasa konsultasi di bidang ekonomi dan bisnis untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat atas pemecahan masalah di bidang ekonomi dan bisnis.

1.4 Tujuan

Selain telah ditetapkan visi dan misi, di STIE YKPN juga telah ditetapkan beberapa

tujuan sebagai berikut:

1) Membentuk manusia susila yang cakap, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, serta mempunyai kesadaran bertanggung jawab terhadap kesejahteraan

masyarakat Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya.

2) Mengembangkan dan memadukan ilmu pengetahuan dengan kebutuhan dan

perkembangan lingkungan.

3) Membangun, memelihara, dan mengembangkan hidup kemasyarakatan dan

kebudayaan nasional yang menghargai perbedaan-perbedaan yang ada dalam

masyarakat.

4) Menyiapkan peserta didik menjadi warga negara memiliki integritas pribadi yang

tinggi, terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan,

teknologi, kesenian, dan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat, khususnya yang

berkaitan dengan bidang ekonomi.

5) Menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang memiliki kedewasaan intelektual,

kedewasaan moral, kedewasaan mental, dan kedewasaan sosial.

1.5 Strategi

Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan, telah dikembangkan strategi dan

arah pengembangan yang akan dilaksanakan di waktu yang akan datang. Strategi dan arah

pengembangan tersebut antara lain meliputi:

1) Pengembangan program pendidikan dan pengajaran secara otonom.

2) Pengembangan program penelitian.

3) Pengembangan program pengabdian kepada masyarakat.

4) Pengembangan program masyarakat budaya berlandaskan nilai dan norma Bangsa

Indonesia.

5) Pengembangan program kerjasama dengan lembaga/perguruan tinggi lain.

6) Pengembangan program usaha yang baik dan etis serta terencana untuk mendukung

berbagai pengembangan program 1 sampai dengan 5.

Page 5: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 5

Rencana strategis yang ditetapkan akan dilaksanakan secara bertahap dan

ditekankan pada aspek kuantitas dan kualitas, universalisme, serta spesialisasi yang

seluruhnya dikembangkan secara selaras, serasi, dan seimbang yang terdiri atas:

1) Program akademik

a. Penataan kurikulum yang disesuaikan dengan kurikulum nasional dan tuntutan

kebutuhan pengguna.

b. Membuka program studi baru sesuai tuntutan perkembangan kebutuhan pasar.

c. Meningkatkan kerjasama dengan dunia industri serta pemerintah daerah.

2) Program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian.

b. Meningkatkan kinerja unit penelitian yang ada.

c. Meningkatkan hubungan kerjasama dengan lembaga internal dan eksternal.

d. Menyelenggarakan lokakarya metodologi pengabdian kepada masyarakat.

e. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dengan masyarakat dan pemerintah

daerah.

3) Program kemahasiswaan

a. Peningkatan jumlah penyandang dana beasiswa.

b. Peningkatan program-program pembekalan keterampilan profesional.

c. Bidang kerjasama yang dirintis dengan pihak swasta dari dalam dan luar negeri.

Dalam mengimplementasikan visi, misi, dan tujuannya, STIE YKPN menetapkan

sejumlah sasaran, antara lain yaitu proses belajar mengajar dilaksanakan dengan mengacu

pada standar yang berlaku secara nasional, materi kuliah yang diajarkan selalu disesuaikan

dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dunia usaha dan perkembangan yang terkini (up to

date), kegiatan seminar ilmiah dilaksanakan secara periodik dan kontinyu, buku-buku dan

materi ajar yang disediakan selalu diusahakan dapat memenuhi standar lembaga pendidikan

bisnis terkemuka, dosen dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan

terkini baik melalui studi lanjut, aktif di dalam organisasi profesi, aktif di dalam kegiatan

seminar, aktif di dalam pembuatan dan penerbitan karya-karya ilmiah (buku-buku, materi

ajar, dan jurnal berstandar nasional). Tujuan proses pendidikan difokuskan pada efisiensi

proses belajar mengajar, terciptanya profil lulusan yang memiliki etika akademik dan reputasi

kualifikasi akademik, perbaikan berkelanjutan bagi staf pengajar, staf administrasi, sarana-

prasarana, dan pemeliharaan atmosfir akademik yang kondusif.

Page 6: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 6

Agar implementasi terhadap visi, misi, dan tujuan dapat mencapai hasil sesuai

rencana strategis yang ditetapkan, maka semua rencana strategis yang ditetapkan selalu

disosialisasikan kepada seluruh pimpinan unit, dosen, mahasiswa, karyawan dan external

stakeholders melalui berbagai forum dan media yang dimiliki. Selain itu, forum dan media

tersebut juga dapat dilakukan sebagai sarana monitoring dan evaluasi terhadap berbagai

rencana strategis yang ditetapkan. Forum dan media tersebut antara lain adalah sebagai

berikut:

1. Rapat rutin bulanan yang melibatkan Badan Pengurus Harian (BPH) STIE YKPN

mewakili Yayasan dan pimpinan STIE YKPN yang terdiri atas Ketua, Pembantu Ketua

dan Direktur Program Pascasarjana. Rapat rutin tersebut selain dimaksudkan untuk tujuan

sosialisasi rencana strategis juga dimaksudkan untuk tujuan monitoring dan evaluasi

terhadap implementasi rencana strategis.

2. Rapat rutin mingguan yang melibatkan pimpinan (Ketua, Pembantu Ketua dan Direktur

Program Pascasarjana), pimpinan unit (Ketua Program Studi dan Kepala Biro), dan staf

karyawan. Rapat rutin tersebut selain dimaksudkan untuk tujuan sosialisasi rencana

strategis juga dimaksudkan untuk tujuan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi

semua program kegiatan yang telah ditetapkan.

3. Rapat rutin semesteran yang melibatkan seluruh pimpinan, pimpinan unit, dan dosen.

Rapat rutin tersebut selain dimaksudkan untuk tujuan sosialisasi rencana strategis juga

dimaksudkan untuk tujuan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi program,

khususnya program kegiatan perkuliahan.

4. Rapat rutin tahunan dalam bentuk rapat kerja tahunan yang melibatkan seluruh pimpinan,

pimpinan unit, dosen, dan mahasiswa. Rapat rutin tersebut selain dimaksudkan untuk

tujuan sosialisasi rencana strategis juga dimaksudkan untuk tujuan monitoring dan

evaluasi terhadap implementasi rencana strategis dan menyusun rencana kerja yang akan

dilaksanakan untuk satu tahun ke depan.

5. Website telah disediakan sebagai sarana dan forum sosialisasi, komunikasi dan interaksi

di antara pimpinan, pimpinan unit, dosen, mahasiswa, alumni dan external stakeholders.

Melalui sarana dan forum media elektronik tersebut, proses pelaksanaan sosialisasi,

komunikasi dan interaksi telah dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, sehingga

memudahkan bagi pimpinan untuk mendapat kritik, masukan dan saran yang sangat

diperlukan oleh institusi dalam mengevaluasi berbagai program yang telah dan sedang

dilaksanakan serta mengembangkan berbagai program yang akan dilaksanakan. Website

selain dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk sosialisasi rencana strategis juga dapat

Page 7: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 7

dimanfaatkan sebagai sarana untuk monitoring dan evaluasi terhadap implementasi

program dan rencana strategis.

2. KEMAHASISWAAN

2.1 Profil Mahasiswa

Minat masyarakat menjadi mahasiswa STIE YKPN cukup tinggi, meskipun dalam beberapa

tahun terakhir sempat mengalami penurunan. Lampiran data Tabel 2.1.1 s.d. 2.1.3

menunjukkan perubahan animo masyarakat terhadap program yang ditawarkan. Sedangkan

perkembangan jumlah mahasiswa yang terdaftar aktif disajikan pada lampiran Tabel 2.2.

Jumlah yang terdaftar aktif pada Semester II Tahun Akademik 2006/2007 adalah sejumlah

2.270 orang. Berdasarkan data tahun 2002-2006, mahasiswa yang terdaftar aktif sebagian

besar berasal dari Yogyakarta, Jawa Tengah dan sebagian yang lain berasal dari seluruh

wilayah tanah air, bahkan ada mahasiswa yang berasal dari luar negeri. Data pada kurun

waktu tersebut juga menunjukkan bahwa dari seluruh jumlah mahasiswa, sejumlah 46,3%

adalah mahasiswa perempuan dan 53,7% adalah mahasiswa laki-laki.

2.2 Kegiatan Ekstra Kurikuler

Kegiatan ekstra kurikuler STIE YKPN merupakan kegiatan di luar jam kuliah yang bertujuan

untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa mengaktualisasikan diri mereka sesuai

dengan minat, bakat, dan kemampuan. Kegiatan ekstra kurikuler terbagi atas dua sifat

kegiatan yaitu kegiatan kemahasiswaan dan kegiatan pelatihan.

Kegiatan kemahasiswaan merupakan aktivitas kemahasiswaan yang disediakan bagi

seluruh mahasiswa untuk mengekspresikan diri dan kemampuan mereka. Kegiatan

kemahasiswaan yang difasilitasi oleh STIE YKPN terbagi atas dua kelompok, yaitu

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Himpunan

Mahasiswa Jurusan merupakan wadah kegiatan kemahasiswaan yang bertujuan untuk

menyalurkan minat dan bakat mahasiswa di bidang penalaran atau akademik. Mahasiswa

STIE YKPN sangat aktif dalam berbagai kegiatan akademik seperti seminar, workshop,

forum diskusi, studi banding, dan berbagai kegiatan ilmiah lainnya yang diharapkan dapat

menambah wawasan dan keterampilan mahasiswa yang mendukung pemahaman ilmiah

sesuai program studi masing-masing. Kegiatan-kegiatan ilmiah tersebut dilaksanakan oleh

Himpunan Mahasiswa Jurusan di bawah bimbingan Ketua Jurusan dan berada dalam

koordinasi pelaksanaan dan pembinaan oleh Pembantu Ketua III.

Page 8: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 8

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) merupakan wadah kegiatan kemahasiswaan yang

bertujuan untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa di bidang non-akademik. Kegiatan-

kegiatan kemahasiswaan dilaksanakan oleh masing-masing UKM di bawah bimbingan dosen

tertentu yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Ketua STIE YKPN setiap semester dan

berada dalam koordinasi pelaksanaan dan pembinaan oleh Pembantu Ketua III. Sesuai sifat

kegiatan, UKM terbagi atas empat bidang yaitu bidang kerohanian, bidang olahraga, bidang

kesenian, dan bidang khusus. Unit Kegiatan Kemahasiswaan STIE YKPN terdiri atas:

1. UKM Bidang Kerohanian merupakan UKM yang mewadahi kegiatan kemahasiswaan

dalam bidang kerohanian yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan sesuai agama

masing-masing dan meningkatkan budi pekerti mahasiswa dalam bergaul dengan

masyarakat. UKM Kerohanian terdiri atas Unit Kerohanian Islam (UKI), Keluarga

Mahasiswa Kristen (KMK), Unit Kerohanian Mahasiswa Katholik (UKMK), Keluarga

Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD), dan Unit Kerohanian Budha (UKB).

2. UKM Bidang Olahraga merupakan UKM yang mewadahi kegiatan kemahasiswaan

dalam bidang olahraga yang bertujuan untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa di

bidang olahraga serta meningkatkan prestasi olahraga mahasiswa. UKM Olahraga terdiri

atas Unit Aerobik, Unit Ballroom Dance, Unit Basket, Unit Volley, Unit Bulutangkis,

Unit Tenis Lapangan, Unit Karate, Unit Tae Kwon Do, Unit Wushu, Unit Selam, Unit

Sepak Bola, dan Unit Softball/Baseball.

3. UKM Bidang Kesenian merupakan UKM yang mewadahi kegiatan kemahasiswaan

dalam bidang seni yang bertujuan untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa di

bidang seni dan meningkatkan apresiasi seni mahasiswa. UKM Kesenian terdiri atas Unit

Musik, Unit Paduan Suara, dan Unit Teater.

4. UKM Bidang Khusus merupakan UKM yang mewadahi kegiatan kemahasiswaan dalam

bidang khusus yang bertujuan untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa di bidang

tertentu dan meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam bidang tersebut. UKM Bidang

Khusus terdiri atas UKM Jurnalistik, UKM Fotografi, UKM Pecinta Alam, UKM

Koperasi Mahasiswa, dan Computer Club.

Kegiatan Pelatihan merupakan aktivitas penunjang yang memberi kesempatan bagi

mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan mereka secara teknis (technical skill) dalam

bidang tertentu. Kegiatan pelatihan tersebut diarahkan menjadi tempat untuk

mengaplikasikan kemampuan akademik secara nyata dan mengasah keterampilan teknis

mahasiswa di dalam menghadapi dunia kerja. STIE YKPN bertindak sebagai fasilitator

kegiatan dengan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, seperti asosiasi dan alumni

Page 9: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 9

sebagai pelaksana kegiatan. Kegiatan pelatihan juga dibuka secara umum agar memberi

kesempatan kepada masyarakat untuk ikut meningkatkan keterampilan melalui proses

pelatihan tersebut. Pelatihan tersebut dilaksanakan berdasarkan suatu kurikulum yang

dirancang secara khusus dan dilaksanakan dengan durasi waktu tertentu di luar jam kuliah.

Pendanaan pelatihan dibebankan kepada setiap peserta dengan memberi tarif khusus kepada

mahasiswa dan alumni STIE YKPN.

Program pelatihan yang ditawarkan adalah Aplikasi Akuntansi Keuangan Tingkat

Madya dan Lanjutan, Perpajakan Brevet A-B, Perpajakan Brevet C, Bank Operation

Program, dan Perhotelan. Selain program pelatihan terprogram tersebut, STIE YKPN juga

menyelenggarakan program pelatihan rutin dengan sasaran mahasiswa dan alumni. Pelatihan

tersebut secara spesifik ditujukan sebagai persiapan bagi mahasiswa dan alumni untuk

memasuki dunia kerja dengan materi antara lain kesiapan memasuki dunia kerja, kepribadian,

peningkatan kepercayaan diri, teknik membuat surat lamaran, dan teknik menghadapi

wawancara kerja. Dalam jangka panjang, bentuk-bentuk dan materi-materi pelatihan yang

bersifat aplikatif akan ditingkatkan baik dari sisi kuantitas maupun variasinya.

Pengurus STIE YKPN memberi dukungan penuh terhadap berbagai penyelenggaraan

kegiatan ekstra kurikuler baik di bidang akademik, non-akademik, dan pelatihan di kampus

melalui penyediaan berbagai fasilitas penyelenggaraan, dukungan relasi terhadap pihak-pihak

yang terkait dengan kegiatan tersebut, serta dukungan pendanaannya. Dukungan tersebut

merupakan wujud komitmen untuk meningkatkan layanan kepada mahasiswa dan alumni

STIE YKPN. Pengurus secara rutin juga mengadakan pertemuan dengan UKM untuk

berdiskusi dan tukar menukar pikiran mengenai berbagai isu dan kegiatan.

2.3 Layanan Kemahasiswaan

Untuk mendukung terselenggaranya proses pendidikan, STIE YKPN menyediakan berbagai

layanan kepada mahasiswa baik di bidang akademik, administrasi keuangan, maupun

kemahasiswaan. Di bidang akademik, STIE YKPN menyediakan layanan administrasi

akademik berbasis sistem informasi, layanan perkuliahan dan layanan penunjang kegiatan

akademik .

Layanan administrasi akademik merupakan sistem layanan berbasis sistem informasi

yang bertumpu pada manajemen basis data akademik. Layanan perkuliahan merupakan

sistem layanan untuk menyelenggarakan aktivitas perkuliahan yang meliputi layanan

mahasiswa dan layanan dosen. Layanan penunjang kegiatan akademik merupakan semua

sistem layanan yang fungsinya mendukung penyelenggaraan kegiatan akademik. Layanan

Page 10: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 10

Administrasi Akademik dan Layanan Perkuliahan dikelola oleh Biro Administrasi Akademik

yang membawahi beberapa bagian yaitu Program Studi, Pengolahan Data Akademik,

Layanan Dosen, dan Penggandaan. Layanan Penunjang Kegiatan Akademik mencakup

semua layanan pendukung yang terdiri atas Layanan Admisi, Layanan Perpustakaan,

Layanan Pengadaan, Layanan Keuangan, Layanan Kemahasiswaan, Layanan Personalia,

Layanan Umum, Layanan Teknik, Layanan Rumah Tangga, dan Layanan Sekuriti.

STIE YKPN memiliki komitmen yang tinggi dalam hal layanan kepada mahasiswa,

khususnya di bidang akademik. Berbagai macam dukungan fasilitas disediakan untuk

memperlancar proses pendidikan mulai dari dukungan fasilitas fisik, penyediaan sistem

informasi, kualitas dosen, bimbingan dosen wali, hingga bantuan tutorial dan asistensi.

Program tutorial dan asistensi disediakan untuk membantu penguasaan dan pemahaman

materi kuliah di luar jam kuliah dosen. Ketua Jurusan berperan untuk menentukan mata

kuliah-mata kuliah tertentu yang sangat memerlukan dukungan program tutorial dan atau

asistensi. Ketua Jurusan melakukan pembinaan dan pengawasan secara periodik terhadap

penyelenggaraan program tersebut. Ketua Jurusan juga memiliki kewenangan untuk

merekrut, menguji, dan menetapkan tutor dan asisten yang diperoleh dari mahasiswa senior

dengan persyaratan tertentu. Program tutorial dan asistensi diselenggarakan dengan jadwal

kegiatan terstruktur.

Layanan adminitrasi keuangan bagi mahasiswa difokuskan pada penyediaan

informasi mengenai berbagai kewajiban keuangan mahasiswa. Selain itu, STIE YKPN juga

bekerja sama dengan Bank Mandiri untuk menyediakan fasilitas kemudahan dan kepraktisan

dalam pembayaran atau penyelesaian kewajiban keuangan mahasiswa baik secara langsung

maupun transfer dari luar kota.

Layanan kemahasiswaan tidak hanya mengelola berbagai kegiatan kemahasiswaan

saja tetapi juga layanan Admisi Mahasiswa Baru, Job Placement Center, Bimbingan dan

Konseling Psikologi, Loker, Administrasi Kemahasiswaan, Klinik Kesehatan, Asuransi

Kecelakaan, Student Lounge, Studio Musik, Musholla, dan Gelanggang Mahasiswa.

Bimbingan karir merupakan bagian dari layanan Bimbingan dan Konseling yang memberi

kesempatan bagi mahasiswa maupun lulusan untuk mendapatkan wawasan dan pertimbangan

dalam menghadapi dunia kerja. Bimbingan karir dilakukan oleh dosen dan beberapa alumni

yang akan memberi gambaran tentang pengalaman dunia kerja. Konsultasi psikologi

merupakan fasilitas yang disediakan bagi mahasiswa dan lulusan untuk menyampaikan

berbagai permasalahan yang dihadapi baik bersifat pribadi, masalah perkuliahan, maupun

permasalahan sosial. Tenaga psikolog disiapkan dengan jadwal terstruktur.

Page 11: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 11

Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas layanan bagi mahasiswa, STIE YKPN

menyediakan kotak saran, SMS, e-mail dan pertemuan rutin perwakilan mahasiswa dengan

pengurus. Setiap masukan dari mahasiswa selalu segera ditindaklanjuti di bawah koordinasi

Pembantu Ketua III dan disampaikan kepada bagian terkait.

2.4 Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Pada umumnya minat mahasiswa untuk melakukan penelitian masih rendah, namun

demikian beberapa mahasiswa baik Program S1 maupun S2 telah berhasil menjuarai

lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional seperti yang terlihat pada lampiran Tabel 2.3.

Minat penelitian dapat ditumbuhkan dengan pemberian informasi mengenai peluang

penelitian yang sesuai dengan bidang keahlian dan pembekalan mahasiswa dengan

kemampuan meneliti secara memadai melalui proses pembelajaran di kelas Metoda

Penelitian maupun pelatihan-pelatihan tambahan.

Partisipasi dan prestasi mahasiswa dalam berbagai bidang lain cukup positif. Hal

tersebut terbukti dengan diraihnya beberapa prestasi yang disajikan dalam lampiran Tabel

2.4. Minat mahasiswa untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat cukup besar.

Kegiatan yang cukup menonjol adalah pengumpulan dana untuk para korban bencana

alam dan berbagai kegiatan bakti sosial lainnya.

3. SUMBERDAYA MANUSIA

3.1 Sistem Pengelolaan Sumberdaya Manusia

STIE YKPN adalah satu dari empat perguruan tinggi yang ada di lingkungan YKPN.

YKPN membuat ketentuan pokok tentang sistem pengelolaan sumberdaya manusia yang

harus diikuti oleh keempat unit perguruan tinggi tersebut. Selain ketentuan pokok sistem

yang diatur oleh YKPN, STIE YKPN juga menyusun dan melaksanakan sistem

pengelolaan sumberdaya manusia yang secara spesifik berlaku untuk STIE YKPN.

Pada dasarnya ada enam hal pokok yang diatur dalam sistem pengelolaan

sumberdaya manusia STIE YKPN. Pertama, sistem pengangkatan dan pemberhentian

pegawai. Pada bagian ini diatur ketentuan tentang pengangkatan dan pemberhentian

pegawai. Kedua, sistem kenaikan pangkat. Sistem kenaikan pangkat berkaitan dengan

kenaikan pangkat dosen tetap dan karyawan tetap. Ketiga, sistem penggajian. Sistem

penggajian berkaitan dengan penentuan gaji, honorarium, dan tunjangan. Berbagai

tunjangan yang ada di STIE YKPN meliputi: tunjangan kesehatan, tunjangan pernikahan,

tunjangan melahirkan, tunjangan duka, tunjangan kecelakaan, dan uang makan. Keempat,

Page 12: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 12

tata tertib kerja yang mengatur tentang hari kerja, jam kerja, libur, dan cuti. Kelima, hak

dan kewajiban pegawai. Keenam, pengembangan pegawai, baik pengembangan dosen

maupun karyawan.

Tabel 3.1 Dana untuk Pengelolaan Sumberdaya Manusia

Alokasi Anggaran Tahun

Akademik Anggaran

STIE YKPN (Rp) Dana untuk SDM (Rp)

Persentase Dana untuk SDM

2002/2003 21.889.000.000 4.675.654.000 21,36

2003/2004 25.765.800.000 5.421.733.000 21,04

2004/2005 21.455.675.000 5.315.990.000 24,78

2005/2006 19.349.965.000 6.307.205.000 32,60

2006/2007 17.364.000.000 6.439.974.000 37,09

Alokasi dana yang dilakukan oleh STIE YKPN untuk kepentingan pengembangan

sumberdaya manusia cukup signifikan dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Unsur-unsur yang termasuk dalam alokasi anggaran untuk sumberdaya manusia meliputi

gaji, tunjangan, honorarium, studi lanjut, seminar, pelatihan, penelitian, dan pengabdian

kepada masyarakat. Seperti tampak pada Tabel 3.1, jumlah alokasi pada Tahun Akademik

2002/2003 untuk pengembangan sumberdaya manusia adalah 21,36% dari total dana

yang tersedia. Jumlah ini terus meningkat hingga mencapai 37,09% pada Tahun

Akademik 2006/2007.

3.2 Studi Lanjut

Dalam rangka peningkatan kualitas STIE YKPN dibutuhkan pembinaan tenaga akademis,

administrasi dan sistemnya. Dalam bidang pendidikan, tenaga akademis menduduki

peringkat pertama dalam skala prioritas pembinaan dan pengembangan. Pengembangan

tenaga akademis merupakan salah satu upaya untuk mencapai visi STIE YKPN. Pimpinan

STIE YKPN memberi kesempatan terbuka dan luas bagi siapa saja pegawai tetap untuk

mengembangkan diri. Salah satu pengembangan pegawai tetap yang mendapat perhatian

dari pimpinan adalah studi lanjut ke program S3. Fokus pengembangan dosen, khususnya

dalam studi lanjut, tidak lagi pada pendidikan S2 karena hanya tinggal 1 orang dosen

tetap yang berpendidikan S1, karena yang bersangkutan saat ini menjabat sebagai Bupati

Kabupaten Sleman.

Page 13: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 13

Tabel 3.2 Studi Lanjut Program S3

Tahun Akademik Menempuh Program Selesai Program

Periode Sebelumnya 6 Orang 1 Orang

2002/2003 6 Orang 1 Orang

2003/2004 7 Orang 1 Orang

2004/2005 9 Orang 2 Orang

2005/2006 9 Orang 3 Orang

2006/2007 11 Orang 4 Orang

Perhatian pimpinan STIE YKPN terhadap pengembangan dosen melalui studi

lanjut S3 terjadi sejak tahun 2000. Untuk Tahun Akademik 2002/2003, seperti terlihat

pada Tabel 3.2 ada sebanyak 6 orang dosen tetap yang mengikuti program S3, selain 1

orang yang telah menyelesaikan program S3 pada tahun 1992. Jumlah dosen tetap yang

mengikuti program S3 mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan pada saat ini

terdapat sebanyak 11 orang dosen tetap yang sedang mengikuti program S3 pada Tahun

Akademik 2006/2007. Jumlah dosen tetap yang menyelesaikan studi lanjut program S3

bertambah 1 orang pada setiap tahun akademik sejak Tahun Akademik 2004/2005. Untuk

Tahun Akademik 2006/2007, dosen tetap STIE YKPN yang telah menyelesaikan program

S3 adalah sebanyak 4 orang. Dengan 1 orang dosen bergelar doktor yang masuk menjadi

dosen tetap pada Tahun Akademik 2004/2005 menyebabkan jumlah dosen tetap yang

telah bergelar doktor adalah sebanyak 5 orang dan ditambah dengan 11 orang kandidat

doktor. Dalam beberapa bulan ke depan, jumlah dosen tetap yang bergelar doktor akan

terus bertambah sehubungan dengan studi program S3 yang sudah pada tahap akhir.

3.3 Kualifikasi Dosen

Dalam kurun waktu 2002 sampai dengan 2007, jumlah dosen relatif stabil, yaitu 126

orang, yang terdiri atas 51 dosen tetap dan 75 dosen tidak tetap. Komposisi gelar

kesarjanaan dosen tetap tampak pada lampiran Tabel 3.1. Gelar kesarjanaan dosen tetap

cukup tinggi, yaitu umumnya adalah master dan doktor. Untuk Tahun Akademik

2006/2007, sebanyak 66,67% dosen tetap adalah bergelar master. Gelar master tersebut

diperoleh dari berbagai perguruan tinggi ternama seperti Universitas Gadjah Mada,

Universitas Airlangga, University of Arkansas, University of Hartford, Cleveland State

University, Kent State University, University of Western Australia, University of Santo

Page 14: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 14

Thomas Philippines, Georgia State University, dan Texas A&M University. Tabel 3.3

berikut menyajikan data perkembangan jenjang pendidikan semua dosen dalam kurun

waktu lima tahun terakhir.

Tabel 3.3 Gelar Kesarjanaan Dosen

Dosen Tetap Dosen Tidak Tetap Jumlah Tahun Akademik S1 S2 S3 DrCan*) S1 S2 S3 S1 S2 S3

2002/2003 1 43 1 6 10 33 32 11 76 39

2003/2004 1 42 1 7 10 33 32 11 75 40

2004/2005 1 38 3 9 10 33 32 11 71 44

2005/2006 1 37 4 9 10 33 32 11 70 45

2006/2007 1 34 5 11 10 33 32 11 67 48 *) Kandidat Doktor

Pada Tahun Akademik 2006/2007, jumlah dosen tetap yang bergelar

doktor/kandidat doktor sudah cukup banyak, yaitu sebesar 31,37%. Gelar doktor/kandidat

doktor ditempuh dari berbagai perguruan tinggi ternama seperti Universitas Gadjah

Mada, University of Missouri, University of Arkansas, University of Western Australia,

Universitas Putra Malaysia, dan Universidad Autunoma de Madrid. Seperti tampak pada

Tabel 3.3, peningkatan gelar kesarjanaan doktor/kandidat doktor dosen tetap meningkat

cukup drastis, yaitu sebanyak 7 orang pada Tahun Akademik 2002/2003 menjadi 16

orang pada Tahun Akademik 2006/2007. Peningkatan gelar doktor/kandidat doktor ini

sejalan dengan program STIE YKPN dalam rangka peningkatkan sumberdaya manusia.

Perkembangan jabatan akademik dosen tersaji pada Tabel 3.4 dan data jabatan

akademik dosen tetap pada kondisi sekarang disajikan pada lampiran Tabel 3.2.. Pada

tabel tersebut terlihat bahwa jabatan akademik dosen pada umumnya adalah Lektor, yaitu

Lektor 200 dan Lektor 300. Ada beberapa yang menggembirakan dalam jabatan

akademik dosen tetap seperti tampak pada Tabel 3.4. Pertama, jabatan akademik asisten

ahli konsisten berkurang dari tahun ke tahun. Pengurangan tersebut terlihat dari jumlah

asisten ahli sebanyak 26 pada Tahun Akademik 2002/2003 menjadi 20 orang pada Tahun

Akademik 2006/2007. Kedua, jumlah dosen dengan jabatan akademik Lektor 200

konsisten meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan Lektor 200 ini disebabkan oleh

dosen dengan jabatan akademik asisten ahli telah menjadi dosen dengan jabatan

akademik Lektor 200.

Page 15: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 15

Tabel 3.4

Jabatan Akademik Dosen Dosen Tetap Dosen Tidak Tetap Tahun

Akademik AA100 AA150 L200 L300 LK400 GB≥850 AA L LK GB

2002/2003 20 6 18 5 2 0 15 13 35 12

2003/2004 20 6 18 5 2 0 15 13 34 13

2004/2005 19 5 19 5 2 1 15 13 34 13

2005/2006 17 4 21 4 3 2 14 12 35 14

2006/2007 16 4 20 3 6 2 14 12 35 14

Ketiga, jumlah dosen dengan jabatan akademik Lektor Kepala meningkat

signifikan pada Tahun Akademik 2006/2007, yaitu menjadi 6 orang. Peningkatan ini

merupakan lanjutan dari peningkatan jabatan akademik Lektor Kepala pada Tahun

Akademik sebelumnya. Selain itu, satu dosen tetap saat ini sedang dalam proses

menunggu turunnya surat keputusan Lektor Kepala dari Departemen Pendidikan

Nasional. Oleh karena prediksi turunnya surat keputusan tersebut adalah pada akhir tahun

2007, maka pada akhir tahun 2007 jumlah dosen tetap yang berjabatan akademik Lektor

Kepala akan meningkat menjadi 7 orang. Keempat, STIE YKPN telah memiliki dosen

tetap yang berjabatan akademik profesor sejak Tahun Akademik 2004/2005. Jumlah

dosen tetap yang berjabatan akademik profesor bertambah pada Tahun Akademik

2005/2006 sehingga menjadi dua orang. Dalam beberapa tahun ke depan, sehubungan

dengan bertambahnya dosen yang bergelar doktor, maka diharapkan dosen tetap yang

berjabatan akademik profesor akan terus meningkat secara konsisten.

3.4 Karyawan Non-edukatif

Pegawai tetap STIE YKPN terdiri atas dua kelompok besar, yaitu dosen tetap dan

karyawan non-edukatif. Karyawan non-edukatif meliputi karyawan administrasi,

pustakawan, laboran/teknisi, rumah tangga, dan sekuriti. Jumlah karyawan non-edukatif

STIE YKPN adalah 120 orang. Kualifikasi karyawan non-edukatif tersebut pada

umumnya adalah berpendidikan SMA dan yang setara. Namun tidak sedikit diantara

mereka yang berpendidikan akademi dan Program S1, yaitu sebanyak 20 orang. Selain

berpendidikan formal seperti SMA, akademi, dan Program S1, beberapa karyawan non-

edukatif juga memiliki sertifikat keahlian yang spesifik di bidangnya seperti pustakawan,

komputer, teknisi, pemeliharaan gedung, satuan pengamanan, dan sekretaris. Data

Page 16: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 16

lengkap jenjang pendidikan dan persentase jumlah tenaga kependidikan bersertifikat

terdapat pada lampiran Tabel 3.4 s.d. 3.6.

3.5 Etika Dosen, Karyawan, dan Mahasiswa

Sejak tahun 1995, STIE YKPN secara formal telah memiliki etika secara tertulis dan

dikomunikasikan secara luas kepada sivitas akademika. Etika yang ada di STIE YKPN

diatur secara khusus untuk dosen, karyawan, dan mahasiswa. Kode etik dosen, karyawan,

dan mahasiswa terdiri atas tiga bagian, yaitu: latar belakang etika, tujuan etika, dan

peraturan etika. Dalam latar belakang etika diatur tentang kewajiban untuk menciptakan

kultur di STIE YKPN, peran model yang harus dibentuk, perlunya etika dalam

menghadapi lingkungan kerja profesional dan modern, perlunya keterbukaan terhadap

perubahan yang pervasif, serta kepedulian terhadap kesehatan dan waktu. Dalam tujuan

etika diatur tentang perlunya citra, khususnya citra teladan, citra figur dengan

intelektualitas yang tinggi, dan citra lingkungan sivitas akademika yang peduli terhadap

lingkungan, kesehatan, dan waktu. Pada bagian peraturan etika diatur tentang ketentuan

minimum yang harus dipatuhi oleh dosen, karyawan, dan mahasiswa.

Peraturan etika untuk dosen mengatur tentang empat hal, yaitu aturan etika dalam

berpakaian, aturan etika dalam memenuhi komitmen waktu, aturan etika dalam

berkomunikasi, serta aturan etika dalam melaksanakan tugas pengajaran, penelitian, dan

pengabdian pada masyarakat. Peraturan etika untuk karyawan mengatur tentang tiga hal,

yaitu aturan etika dalam berpakaian, aturan etika dalam berkomunikasi, serta aturan etika

dalam melaksanakan tugas. Peraturan etika untuk mahasiswa juga mengatur tentang tiga

hal, yaitu aturan etika dalam berpakaian, aturan etika dalam berkomunikasi, dan aturan

etika dalam melaksanakan tugas sebagai mahasiswa. Ketentuan tentang kode etik dosen,

karyawan, dan mahasiswa tersebut dikomunikasikan dengan berbagai cara seperti

pembagian buku saku tentang etika serta berbagai pertemuan untuk sosialisasi dan

penerapannya.

3.6 Evaluasi oleh Mahasiswa, Dosen, dan Karyawan

Salah satu evaluasi penting yang dilakukan oleh STIE YKPN adalah evaluasi oleh

mahasiswa terhadap berjalannya kegiatan belajar mengajar di setiap kelas. Pada akhir

setiap semester dan untuk setiap kelas dilakukan evaluasi oleh mahasiswa secara

independen. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk dijawab oleh mahasiswa

berkaitan dengan: tingkat kehadiran dosen, keefektifan pemanfaatan waktu kuliah,

Page 17: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 17

kesiapan dalam mengajar, kemampuan menjelaskan materi, metode penyelenggaraan

kuliah, luas dan kedalaman materi, kepercayaan diri, kesediaan dosen meluangkan waktu

untuk konsultasi, serta kesesuaian materi dengan silabus. Evaluasi dari mahasiswa untuk

setiap kelas dan setiap dosen dikomunikasikan secara tertulis kepada setiap dosen.

Komunikasi hasil evaluasi tersebut dilakukan pada setiap akhir semester. Hasil evaluasi

dijadikan oleh lembaga serta dosen yang bersangkutan untuk melakukan perbaikan pada

semester berikutnya. Hasil evaluasi juga digunakan oleh STIE YKPN untuk mengkaji

ketepatan dosen dalam mengampu mata kuliah tertentu.

Sejak tahun 1980, STIE YKPN telah melakukan survei untuk mengakomodasi

berbagai masukan dari dosen dan karyawan. Survei tersebut dilakukan pada setiap akhir

tahun akademik, yaitu sekitar bulan Juni atau Juli, bersamaan dengan pelaksanaan rapat

kerja tahunan. Survei ini merupakan sarana tambahan untuk menampung berbagai

keluhan yang disampaikan melalui kotak saran dan email yang sudah berjalan dengan

baik. Pelaksanaan survei dilakukan dengan memberi kesempatan kepada setiap orang

untuk menyampaikan masukan. Masukan yang diperoleh didokumentasi dan diberikan

kepada setiap bagian yang sesuai untuk dijadikan sebagai dasar perbaikan masing-masing

fungsi.

Sejak tahun 2005, selain mengakomodasi berbagai masukan melalui survei lisan,

kotak saran, dan e-mail, STIE YKPN juga melakukan survei secara tertulis. Survei

tertulis tersebut telah dilaksanakan sebanyak tiga kali, yaitu 21 Juni 2005, 9 Juni 2006,

dan 18 Juni 2007. Prosedur penentuan responden dilakukan sepenuhnya secara acak.

Bagian Personalia memilih secara acak dosen dan karyawan yang akan menjadi

responden tanpa ada penulisan identitas. Ada jaminan dan komitmen dari pimpinan

bahwa responden tidak akan diidentifikasi dan tidak ada sanksi apapun sebagai akibat dari

pengisian kuesioner survei ini.

Pada survei tanggal 21 Juni 2005, ada empat komponen aspek yang dinilai, yaitu

peluang karir, komunikasi, aktivitas kerja, dan kompensasi. Setiap komponen aspek yang

dinilai terdiri atas enam buah pertanyaan. Akan tetapi dengan diskusi dan perkembangan

pemikiran, jumlah aspek yang dinilai bertambah satu, yaitu kepemimpinan, yang dimulai

sejak survei 9 Juni 2006. Jumlah pertanyaan yang diajukan dalam aspek kepemimpinan

juga ada enam. Untuk survei 21 Juni 2005, jumlah reponden adalah 20 orang dosen dan

20 orang karyawan. Sedangkan untuk survei 9 Juni 2006 dan 18 Juni 2007, jumlah

responden terdiri atas 30 orang dosen dan 30 orang karyawan. Seperti tampak dalam

Tabel 3.5, ada lima komponen yang ditanyakan kepada responden, kecuali untuk survei

Page 18: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 18

21 Juni 2005. Setiap komponen penilaian terdiri atas enam pertanyaan. Rating untuk

setiap pertanyaan adalah 1 untuk sangat tidak setuju, 2 untuk tidak setuju, 3 untuk netral,

4 untuk setuju, dan 5 untuk sangat setuju.

Tabel 3.5

Evaluasi oleh Dosen dan Karyawan 21 Juni 2005 9 Juni 2006 18 Juni 2007

No Aspek

Penilaian Dosen Karyawan Dosen Karyawan Dosen Karyawan

1 Peluang Karir 3,950 3,242 3,928 3,189 4,194 3,272

2 Komunikasi 3,275 3,317 3,233 4,072 4,472 4,522

3 Aktivitas Kerja 4,283 2,992 4,244 3,478 4,333 3,678

4 Kompensasi 3,975 3,750 4,183 3,767 4,226 3,850

5 Kepemimpinan 4,267 4,350 4,311 4,356

Rerata 3,871 3,325 3,971 3,771 4,307 3,936

Pada Tabel 3.5 tampak bahwa skor penilaian cenderung meningkat dari tahun ke

tahun. Skor untuk peluang karir dan komunikasi relatif menurun sedikit, namun setelah

itu meningkat kembali. Pada survei 21 Juni 2005, skor untuk peluang karir adalah 3,950

dan 3,242 masing-masing oleh dosen dan karyawan. Namun pada survei 18 Juni 2007,

skor peluang karir meningkat menjadi 4,194 dan 3,272 masing-masing berdasarkan

penilaian dosen dan karyawan. Peningkatan skor yang paling tinggi adalah komunikasi.

Hal ini disebabkan oleh bervariasinya media komunikasi yang belakangan ini dikenalkan

oleh STIE YKPN, khususnya melalui jaringan internet. Untuk aspek kompensasi, skor

cenderung naik, baik berdasarkan penilaian dosen maupun karyawan. Hal ini disebabkan

oleh adanya komitmen STIE YKPN untuk selalu meningkatkan kesejahteraan pegawai

sesuai dengan kemampuan keuangan yang ada.

4. KURIKULUM

4.1 Kebijakan, Peraturan, dan Pedoman Kurikulum

Sejak berdiri hingga sekarang, STIE YKPN telah beberapa kali mengalami

pergantian/perbaikan kurikulum. Prosedur umum yang berlaku di STIE YKPN adalah

bahwa setiap proses pergantian/perbaikan kurikulum selalu berawal dari hasil-hasil

pertemuan masing-masing program studi di Program Sarjana (S1) dan Program

Pascasarjana (S2) serta Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA). Bersama dengan masing-

masing Ketua Jurusan dan Direktur Pascasarjana, Ketua STIE YKPN membahas usulan

Page 19: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 19

pergantian/perbaikan kurikulum, yang selanjutnya diteruskan kepada Badan Pelaksana

Harian (BPH) STIE YKPN. Ketua STIE YKPN, setelah berkonsultasi dengan BPH STIE

YKPN, membuat kebijakan tentang pergantian/perbaikan kurikulum dalam bentuk surat

keputusan. Pergantian/perbaikan kurikulum akan menjadi pedoman bagi setiap dosen dan

mahasiswa dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. Pedoman tentang

pelaksanaan kurikulum baru tertuang dalam buku Panduan Mahasiswa, yang setiap sivitas

akademika secara terbuka dapat mengetahui, mempelajari, dan mentaatinya.

STIE YKPN melaksanakan pergantian/perbaikan kurikulum secara berkala dan

berkesinambungan, minimum setahun sekali. Pertimbangan utama pelaksanaan

pergantian/perbaikan kurikulum adalah bahwa STIE YKPN, sebagai sebuah institusi

pendidikan, selalu menghadapi tuntutan dan kebutuhan stakeholders yang terus berkembang.

Dalam beberapa tahun terakhir, STIE YKPN telah mencari masukan-masukan dalam

rangka pengembangan dan pemutakhiran kurikulum dengan berbagai cara, yaitu campus

study visit (CSV), mengundang para praktisi atau pakar, dan menghadirkan dosen-dosen

tamu dari dalam dan luar negeri.

1. Melaksanakan campus study visit (CSV) ke berbagai perguruan tinggi di dalam dan di

luar negeri (Tabel 4.1). Selain untuk meningkatkan tambahan pengetahuan (seperti

proses pembelajaran, pengalaman, wawasan, dan benchmarking), CSV juga sangat

bermanfaat untuk membina hubungan dengan perguruan tinggi (PT) di daerah dan

negara lain, memperoleh perbandingan struktur kurikulum (seperti jenis, beban studi,

struktur, dan deskripsi mata kuliah), serta pelaksanan kurikulum.

Tabel 4.1 Program Campus Study Visit (CSV)

No Nama Perguruan Tinggi Negara

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Sunway University College Metropolitan College Institut Perkim Goon Standford University Singapore Accountancy Academy The Association of Chartered Certified Accountants

Malaysia Malaysia Malaysia Malaysia Singapore Malaysia

2. Mengundang para praktisi atau pakar yang sesuai dengan kebutuhan STIE YKPN

(Tabel 4.2). Tujuan utama pelaksanaan program ini adalah untuk menambah

wawasan, mengetahui berbagai hal penting dalam praktik kehidupan bisnis nyata, link

and match, dan memasukkannya sebagai materi-materi baru atau melengkapi materi

yang telah ada pada mata kuliah tertentu.

Page 20: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 20

Tabel 4.2 Daftar Praktisi/Pakar Hadir di STIE YKPN

No. Nama Instansi Jabatan/Posisi

1. Ibnu Subiyanto Pemda Kabupaten Sleman Bupati

2. Hj. Nogati Sri Karyati Pemda Kabupaten Sleman Kepala BPKKKD

3. Jusuf Agus Sayono PT Polychem , Tbk. Direktur

4. Topan Satir PD Anindiya Direktur Utama

5. Ahmad Hadibroto Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Ketua DPN IAI

6. Sugeng Riyadi Bursa Efek Jakarta (BEJ) Direktur

7. JW. Junardi Indonesia Marketing Association (IMA)

Presiden IMA Indonesia

8. RTS Riboeth Masli Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I)

Ketua

9. Mas’ud Machfoedz Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Direktur Eksekutif

10. Hermawan Kartajaya World Marketing Association (WMA) Presiden WMA

11. Yusuf Wibisono Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Ketua DSAK

12. Herwidayatmo Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)

Ketua

13. Septiadi Djoko Handoyo PT Mondrian Manajer Pemasaran

14. Marzuki Raharjo Departemen Koperasi RI Deputi Kementrian

15. Muslih Zainal Asikin ABISEKA Direktur

16. Bayu V.P. Yudono Soda Lounge Marketing Manager

17. Sakti Makki MAKKI-MAKKI Direktur

18. Erlina Pertiwi Citra Emas School of Management Pimpinan

19. Surach Winarni PT Bank Mandiri, Tbk. Senior Officer Credit

20. Windu Nuryati Jogja Tourism Development Ketua

21. Stef B. Indarto Perhimpunan Perhotelan Indonesia Ketua

22. Bagus Adi Baliantoro The Indonesia Tour & Travel Agc Ketua

23. George Iwan Marantika Indonesia Marketing Association (IMA)-DIY

Presiden

3. Menghadirkan dosen-dosen tamu dari dalam dan luar negeri yang sesuai dengan bidang-bidang

keilmuan di STIE YKPN (Tabel 4.3). Tujuan utama pelaksanaan program ini adalah

untuk memperoleh perbandingan kurikulum antar PT dan untuk memperoleh

pedagogy baru.

Page 21: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 21

Tabel 4.3 Daftar Dosen Tamu di STIE YKPN

No. Nama Perguruan Tinggi

1. Prof. Dr. Michael G. Tearney University of Kentucky USA

2. Prof. Dr. Ray. G. Stephens Ohio State University USA

3. Prof. Dr. John Miller University of Kentucky USA

4. Prof. Dr. Mas’ud Macfoeds Universitas Gadjah Mada 5. Prof. Dr. Indra Wijaya Kusuma Universitas Gadjah Mada 6. Dr. Hadori Yunus Universitas Gadjah Mada 7. Prof. Dr. Zaki Baridwan Universitas Gadjah Mada 8. Dr. Harsono Universitas Gadjah Mada 9. Prof. Dr. Jogiyanto Hartono Universitas Gadjah Mada

4.2 Pelaksanaan Kurikulum

Pelaksanaan semua kurikulum di STIE YKPN untuk Program Sarjana (Program Studi

Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi), Program Pascasarjana (Program Magister

Manajemen dan Magister Akuntansi), dan Pendidikan Profesi Akuntansi adalah

berdasarkan surat keputusan.

Pelaksanaan kurikulum untuk Program Sarjana berdasarkan pada Surat Keputusan

Ketua STIE YKPN Nomor: 211/STIE/KETUA/IX/2006 tertanggal 1 September 2006.

Jumlah beban studi minimal untuk masing-masing program studi adalah 144 sks. Masa

studi normal untuk menyelesaikan semua beban studi adalah 4 tahun atau 8 semester.

Semua mata kuliah dan beban studi untuk ketiga program studi terdiri atas:

1. Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) 6 sks;

2. Mata kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) 48 sks;

3. Mata kuliah Keahlian Berkarya (MKB) 78 sks;

4. Mata kuliah Perilaku Berkarya (MPB) 6 sks; dan

5. Mata kuliah Berkehidupan Bersama (MBB) 6 sks.

Pelaksanaan kurikulum untuk Program Pascasarjana adalah berdasarkan Surat

Keputusan Ketua STIE YKPN Nomor: 034/STIE/KETUA/VIII/2004 tertanggal 4

Agustus 2004. Jumlah beban studi untuk kedua program adalah 48 sks. Masa studi

normal untuk menyelesaikan semua beban studi adalah 24 bulan atau 2 tahun. Semua

mata kuliah dan beban studi untuk masing-masing program studi terdiri atas:

1. Mata kuliah inti 33 sks;

2. Mata kuliah pilihan konsentrasi 9 sks; dan

3. Tesis 6 sks.

Page 22: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 22

Pelaksanaan kurikulum untuk Pendidikan Profesi Akuntansi adalah berdasarkan

Surat Keputusan Ketua Komite Evaluasi dan Rekomendasi Pendidikan Profesi Akuntansi

Ikatan Akuntan Indonesia Nomor: Kep-003/SK/KERPPA/IAI/II/2006 tertanggal 14

Februari 2006. Jumlah beban studi minimal adalah 25 sks. Masa studi normal untuk

menyelesaikan semua beban studi adalah 12 bulan atau 2 semester.

4.3 Aspek Biaya dan Manfaat Pemutakhiran Kurikulum

Dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum,

STIE YKPN selalu mengalokasikan sejumlah dana per tahun (Tabel 4.4) yang besarnya

disesuaikan dengan rencana kebutuhan setiap tahun akademik. Alokasi dana untuk

perencanaan, pelaksanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum di STIE YKPN

berasal dari dua sumber penerimaan.

Sumber penerimaan internal institusi adalah berasal dari Sumbangan Pembinaan

Pendidikan (SPP), Sumbangan Pengembangan Akademik (SPA), pengelolaan kas,

penjualan buku-buku terbitan, dan pendapatan sewa yang berasal atas penggunaan aktiva

tetap. Sumber penerimaan eksternal institusi adalah berasal dari pendapatan

penyelenggaraan brevet kerja sama dengan IAI dan dukungan dana dari instansi luar

seperti Kopertis dengan berbagai program dana bantuan operasional (DBO) atau lembaga

lain yang sah.

Tabel 4.4

Alokasi Dana untuk Pengembangan Kurikulum Penggunaan Dana Tahun

Akademik Anggaran STIE

YKPN (Rp) Nominal (Rp) Persen

Rasio Indeks

2002/2003 2003/2004 2004/2005 2005/2006 2006/2007

21.889.000.000 25.765.000.000 21.455.675.000 19.349.965.000 17.364.000.000

217.936.000 230.600.000 342.000.000 281.312.000 298.112.000

1,00 0,90 1,59 1,45 1,72

100,00% 105,81% 156,93% 129,08% 136,79%

Rata-rata 21.164.728.000 273.992.000 1,33 125,72%

Page 23: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 23

Gambar 4.1 Alokasi Dana Pengembangan Kurikulum

217.936 230.600

342.000

281.312 298.112

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

400.000

2002/2003 2003/2004 2004/2005 2005/2006 2006/2007

Tahun Akademik

Pen

gg

un

aan

Dan

a (R

p00

0)

Dalam kurun waktu 5 tahun akademik (T.A. 2002/2003 s.d. TA. 2006/2007), rata-

rata penggunaan dana per tahun akademik dalam rangka pemutakhiran kurikulum

mengalami peningkatan 25,72%, terhitung sejak T.A. 2002/2003. Dalam angka nominal,

rata-rata penggunaan dana per tahun akademik adalah sebesar Rp273.992.000. Nilai

nominal tersebut telah memberi manfaat yang sangat berarti bagi pengembangan

kurikulum.

Semua program yang telah dilaksanakan dalam rangka pengembangan dan

pemutakhiran kurikulum telah dianalis dan dievaluasi oleh para pengelola bersama BPH

STIE YKPN. Secara umum, program-program yang telah dilaksanakan dapat memberi

kontribusi yang sangat berarti bagi pengembangan dan pemutakhiran kurikulum. Semua

hasil analisis dan evaluasi yang terdokumentasi secara lengkap, digunakan sebagai bahan

acuan untuk menyusun kurikulum di STIE YKPN, seperti yang sekarang ini ditetapkan

dan berlaku bagi Program Sarjana, Program Pascasarjana, dan Pendidikan Profesi

Akuntansi.

Berdasarkan pengalaman dalam mengembangkan kurikulum yang telah diperoleh,

Ketua STIE YKPN dalam konsultasinya dengan BPH merancang peningkatan program-

program penting untuk pemutakhiran kurikulum. Rancangan tersebut telah dituangkan

dalam Rencana Strategis, sehingga program-program yang dirancang diharapkan mampu

menjamin mutu secara terus menerus.

Page 24: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 24

5. SARANA dan PRASARANA 5.1 Ketersediaan Tanah dan Prasarana Gedung STIE YKPN berlokasi di Jalan Seturan, Yogyakarta 55281. Kompleks STIE YKPN

terdiri atas:

1) Gedung Pusat (lima lantai termasuk basement) digunakan untuk keperluan

administasi secara umum, pelayanan program studi, layanan kemahasiswaan, layanan

keuangan, umum, admisi, job placement center, ruang kerja dosen, ruang transit

dosen, ruang pengelola, ruang rapat, ruang makan, ruang sekretariat IAI, ruang kuliah

13 buah, ruang fotocopy, ruang psikolog, ruang poliklinik, dan ruang seminar.

2) Gedung Kuliah (empat lantai termasuk basement) untuk kegiatan perkuliahan terdiri

atas 35 ruang kelas, ruang penggandaan, gudang buku, gudang suplies, ruang makan

karyawan, dan fitness center.

3) Gelanggang Mahasiswa (tiga lantai) digunakan untuk ruang unit kegiatan mahasiswa

(UKM), ruang himpunan mahasiswa jurusan (HMJ), kantin, student lounge, studio

musik, KOPMA, dan musholla.

4) Gedung Perpustakaan (empat lantai termasuk basement) digunakan untuk

perpustakaan, ruang sirkulasi buku, ruang referensi, ruang baca, ruang database jurnal

ilmiah (CD ROM), ruang praktikum manual dan pembimbingan, ruang praktikum

komputer, ruang internet, serta ruang server.

5) Gedung Auditorium (satu lantai) digunakan untuk wisuda dan kegiatan

kemahasiswaan terdiri atas satu lapangan basket berstandar internasional, beberapa

lapangan bulu tangkis, satu lapangan futsal, dan dua lapangan voli.

6) Gedung Bank Mandiri digunakan oleh Bank Mandiri sebagai cash outlet.

7) Toko Buku digunakan untuk penjualan buku-buku terbitan STIE YKPN, buku-buku

pelajaran, buku-buku umum, serta penjualan alat tulis.

Demi kenyamanan dan kelancaran kegiatan yang ada di STIE YKPN, sebagian besar

gedung yang berada di STIE YKPN telah dilengkapi dengan pengatur suhu ruangan (AC)

baik yang bersifat sentral maupun split (kecuali Gelanggang Mahasiswa, Gedung

Auditorium). Kegiatan perkuliahan di STIE YKPN telah didukung dengan penggunaan

LCD Projector (viewer), maupun OHP (di setiap ruang kuliah), dan semua ruang kelas

telah disambungkan langsung ke internet untuk mendukung pengayaan dan pemahaman

materi kuliah maupun praktik secara langsung (misal kuliah pasar modal dengan software

Page 25: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 25

IMQ untuk membantu analisis transaksi jual beli saham). Setiap ruang kelas di STIE

YKPN telah dilengkapi dengan meja, sehingga mahasiswa akan lebih leluasa untuk

membuka buku dan mempelajarinya di atas meja. Informasi rinci mengenai sarana dan

prasarana pendidikan disajikan pada lampiran Tabel 5.1 s.d. 5.7.

Gedung Kuliah dan Auditorium telah dilengkapi dengan genset, sehingga apabila

terjadi pemadaman listrik oleh PLN, pelaksanaan proses belajar mengajar maupun ujian

tidak akan terganggu. Mahasiswa dapat mengakses internet dengan kapasitas bandwidth

1024 kbps melalui 94 komputer (Lampiran Tabel 5.5.) yang tersedia di Gedung

Perpustakaan. Untuk memudahkan akses di lingkungan kampus telah terpasang fasilitas

Wi-Fi yang dapat digunakan untuk internet secara langsung tanpa kabel. Semua fasilitas

ini diberikan secara gratis kepada mahasiswa.

Computer box terpasang di Gedung Pusat, Gedung Kuliah, dan Gedung

Perpustakaan sebanyak 15 unit yang dapat digunakan oleh mahasiswa dalam mengakses

jadwal dosen, jadwal kuliah dan ujian mahasiswa, serta biodata mahasiswa. Mahasiswa

dapat melakukan pendaftaran rencana studinya (P/BRS) on-line dengan memanfaatkan 36

komputer yang tersedia di Gedung Perpustakaan. Fasilitas laboratorium terdiri atas:

1) Laboratorium komputer yang terdiri atas 5 ruang dengan 134 komputer. Laboratorium

ini dimanfaatkan untuk pelaksanaan kegiatan praktikum komputer akuntansi dengan

menggunakan software Zahir Accounting, MYOB, statistik dengan software

Microstat dan SPSS, MS Project, operation research dengan software QSB, dan

aplikasi komputer dengan software Microsoft Office berlisensi resmi.

2) Laboratorium pasar modal yang terdiri atas 24 komputer di ruang CD ROM

Perpustakaan dengan menggunakan software IMQ berlisensi resmi dari LKBN

ANTARA.

3) Laboratorium manual terdiri atas 5 ruang dengan kapasitas 146 kursi yang digunakan

untuk praktikum audit dan akuntansi manual.

5.2 Perpustakaan Pada saat ini perpustakaan di STIE YKPN telah memadukan koleksi fisik buku dengan

koleksi virtual yang dapat diakses baik melalui komputer stand alone (CD ROM) maupun

secara on-line dengan basis data di Journal Proquest dan J-Stor. Rincian koleksi database

dan jurnal ilmiah yang tersedia di Perpustakaan STIE YKPN tersedia di lampiran data

pendukung Tabel 5.7.

Page 26: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 26

Kelengkapan dan kenyamanan sarana dan prasarana kampus menjadikan

mahasiswa rajin untuk beraktivitas. Kelengkapan prasarana buku berdampak positif, hal

itu dapat ditunjukkan dari hasil pengamatan tentang rata-rata sirkulasi dan jumlah

mahasiswa yang meminjam buku di bagian sirkulasi pada bulan Juli 2005 sampai dengan

Juli 2006 sebagai berikut:

Keterangan Jumlah

Mahasiswa Jumlah Buku

Dipinjam

Rata-rata per bulan 2.113 3.016

Rata-rata per minggu 528 754

Rata-rata per hari 106 151 Sedangkan data kunjungan mahasiswa rata-rata di Perpustakaan STIE YKPN pada bulan

Juli 2005 sampai dengan Juli 2006 sebagai berikut:

Keterangan Jumlah Mahasiswa

Rata-rata per bulan 10.395

Rata-rata per minggu 2.599

Rata-rata per hari 520 5.3 Komputer

STIE YKPN berkomitmen terhadap investasi komputer karena dianggap sangat

bermanfaat dan berperan sangat besar dalam menunjang kelancaran administrasi maupun

pelaksanaan kegiatan strategis sehari-hari. Oleh karena itu, semua sivitas akademika di

STIE YKPN diberikan akses yang seluas-luasnya terhadap fasilitas komputer. Jumlah

komputer yang disediakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar dan praktikum

adalah sebanyak 247 unit. Sedangkan komputer yang disediakan untuk kegiatan

administratif adalah sebanyak 42 unit termasuk 6 komputer server dan untuk menunjang

kelancaran tugas dosen disediakan 50 unit (Lampiran Tabel 5.5 dan Tabel 11.1).

5.4 Kesesuaian dan Kecukupan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana di STIE YKPN sangat memadai untuk menunjang proses

pendidikan yang dibuktikan dengan mahasiswa merasa nyaman belajar di kampus. Sarana

dan prasarana yang dimiliki saat ini tergolong lengkap, sehingga kampus STIE YKPN

sering dijadikan sebagai acuan untuk pelatihan penelitian dari Kopertis Wilayah V.

Mahasiswa studi lanjut dari berbagai perguruan tinggi juga sering mohon izin untuk dapat

Page 27: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 27

menggunakan fasilitas komputer untuk akses CD ROM maupun jurnal online untuk

melakukan penelitiannya.

Kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki juga dipergunakan untuk

kegiatan pengabdian masyarakat dengan cara STIE YKPN sering kali mengadakan

pelatihan komputer akuntansi ataupun pasar modal bagi guru-guru SMA dan SMK di

wilayah Yogyakarta. Secara umum di Yogyakarta, sarana dan prasarana yang dimiliki

oleh STIE YKPN adalah termasuk dalam kategori terbaik. Selain lengkap dari sisi jenis

atau tipenya, fasilitas komputer dan prasarana lain juga memadai dari sisi jumlah. Rasio

kecukupan komputer untuk mahasiswa dibanding jumlah mahasiswa adalah 1:20, untuk

dosen 1:1, dan untuk kegiatan administrasi adalah 1:1. Rasio kecukupan antara fasilitas

buku dengan jumlah mahasiswa adalah 1:12.

5.5 Keberlanjutan Pengadaan Pemeliharaan dan Pemanfaatannya

STIE YKPN secara bertahap telah mengembangkan sarana dan prasarana sesuai dengan

Rencana Strategis yang telah disusun sebelumnya. Pada setiap tahun selalu dilakukan

analisis strategis terhadap kebutuhan sarana dan prasarana baik yang bersifat mendesak,

jangka menengah, ataupun panjang untuk dituangkan dalam anggaran investasi per tahun

sehingga rencana pengembangan dapat diwujudkan.

Untuk menjamin keamanan dan kenyamanan penggunaan aset STIE YKPN

memiliki pedoman penggunaan (SOP) dan pemeliharaannya. Pemeliharaan dan

pemanfaatan sarana dan prasarana dilakukan secara profesional yang didukung dengan

sumberdaya yang terampil di masing-masing bidang. Sumberdaya manusia ini jika

mengalami kesulitan akan diberikan pelatihan yang sesuai (misal Bagian Sistem

Informasi diberikan pelatihan SQL oleh Microsoft), sehingga dapat memenuhi kebutuhan

pengembangan STIE YKPN. Mengingat besarnya sarana dan prasarana yang dimiliki

maka untuk beberapa hal, pemeliharaan dilakukan secara outsourcing demi mendapatkan

hasil yang terbaik. Secara rutin selalu dilakukan pengecekan terhadap fasilitas pemadam

kebakaran (hydrant) dan trafo listrik.

5.6 Tingkat Investasi dan Pengembangan

Perencanaan investasi serta pengembangan fisik dan sumberdaya manusia dilakukan

secara strategis melalui mekanisme rapat kerja. Pertimbangan yang dilakukan meliputi

peningkatan kualitas fisik untuk tetap menjadi terdepan dalam teknologi dan fasilitas.

Page 28: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 28

Sedangkan investasi untuk sumberdaya manusia dilakukan secara seimbang antara

akademik, praktik, dan pengabdian masyarakat.

Investasi dilakukan melalui usulan dari dosen jurusan, unit kerja, pengurus, dan

Badan Pelaksana Harian. Setelah usulan dibahas dalam rapat tim kecil, kemudian

diajukan ke rapat kerja untuk dilihat kelayakannya baik dari segi waktu, competitivenes,

dan keuangan. Investasi dilakukan dengan skema jangka panjang (tiga tahun) kemudian

dipecah menjadi per tahun. Investasi Jangka Panjang untuk Tahun 2005–2008 adalah

sebagai berikut:

1. Pembelian komputer untuk meng up-date laboratorium, ruang dosen, ruang kuliah,

administrasi, dan akademik.

2. Penataan ruang untuk kegiatan mahasiswa dan student lounge.

3. Percetakan untuk memperlancar administrasi dan dokumentasi.

4. Pengembangan teknologi informasi berupa penggunaan software untuk akademik,

admisi, dan administrasi.

5. Pengiriman dosen untuk studi lanjut S-3.

6. Kerjasama dengan pihak luar (Microsoft, System Aplication and Products serta

Chartered Accountant) untuk sertifikasi kompetensi.

6. PENDANAAN

6.1 Struktur Pendanaan

Pada setiap awal tahun anggaran (bulan Agustus) dibuat anggaran pendapatan yang

berasal dari SPP, SPA, pengelolaan kas, penerimaan dari jasa sewa, usaha penerbitan dan

toko buku serta penerimaan dari sumber lain. Sumber terbesar (±80%) masih berasal dari

SPP dan penggunaan terbesar (±65%) untuk kegiatan akademik, sisanya untuk

operasional dan investasi/pengembangan. Jumlah penerimaan dari berbagai sumber

disajikan pada lampiran Tabel 6.1.

STIE YKPN menjalin kerjasama dengan bank untuk mengamankan sumber dana

internal yang berasal dari SPP dan SPA. Kerjasama ini termasuk dalam penggunaan

software yang saling berhubungan antara data akademik mahasiswa dengan data

keuangan mahasiswa. Sumber keuangan di luar SPP diperoleh dari pengelolaan kas, kerja

sama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam penyelenggaraan brevet, penerbitan

buku dan pendapatan sewa yang berasal dari penggunaan aktiva tetap. STIE YKPN juga

memperoleh dukungan dana dari instansi luar seperti Kopertis melalui berbagai program

dana bantuan operasional (DBO) atau lembaga lain yang sah.

Page 29: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 29

6.2 Prinsip dan Perencanaan Anggaran

STIE YKPN menggunakan prinsip-prinsip penyusunan anggaran yang terdiri atas:

1. Ketaatan terhadap kebijaksanaan Badan Pelaksana Harian dan Ketua.

2. Keseimbangan antara penerimaan dengan pengeluaran dan cadangan pengembangan.

3. Skala prioritas dan pencapaian sasaran.

4. Kebutuhan nyata.

5. Indeks yang ditetapkan.

Sedangkan perencanaan anggaran berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran

yang meliputi:

1. Petunjuk perencanaan dari Badan Pelaksana Harian.

2. Penyusunan Rencana Anggaran

3. Pengesahan Anggaran oleh Badan Pelaksana Harian.

Anggaran disusun berdasarkan perkiraan dari trend setiap tahunnya. Pengeluaran rutin

dan investasi setiap tahun selalu disesuaikan kebutuhan dengan tetap mengakomodasi

tingkat kompetisi. Penyusunan anggaran pendapatan dan biaya, serta investasi disusun

dengan pola pendapatan selalu lebih besar daripada pengeluaran. Penyusunan anggaran

dibuat berdasarkan pusat pertanggungjawaban sesuai dengan struktur di STIE YKPN

sehingga semua aspek yang diperlukan untuk mendukung misi dan visi dapat tercapai.

Sistem anggaran disusun per tahun dari Agustus sampai dengan Juli. Revisi anggaran

dilakukan bulan September untuk penyesuaian dengan realisasi penerimaan mahasiswa

baru dan lama. Pada akhir bulan Januari dilakukan lagi revisi untuk membandingkan

antara realisasi semester pertama dan perubahan yang disesuaikan dengan kondisi yang

ada agar tetap dapat menjaga kesinambungan antara anggaran yang ada dan visi yang

mendesak.

Penyusunan anggaran dan revisi dilakukan melalui mekanisme rapat pengurus

secara lengkap kemudian dimohonkan otorisasinya kepada Badan Pelaksana Harian.

Semua revisi harus melalui rapat Badan Pelaksana Harian. Anggaran yang telah disetujui

akan didistribusikan kepada setiap bagian untuk dilaksanakan. Anggaran belanja dan

penggunaan dana untuk melaksanakan program/kegiatan, baik yang bersifat operasional

maupun administratif bersumber pada anggaran belanja dan penggunaan dana yang dikelola

secara bersama-sama dengan program yang lain (Program Pascasarjana dan PPA) dalam satu

wadah yang dibuat pada setiap tahun akademik. Penerimaan dana Program Sarjana,

Pascasarjana dan PPA STIE YKPN berasal dari dua sumber utama, yaitu dana SPP dan dana

Page 30: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 30

non-SPP. Pengeluaran STIE YKPN dapat dikategorikan kedalam 3 kelompok yaitu

akademik, administrasi, dan pengembangan.

Penetapan besarnya SPP bagi mahasiswa dilakukan dengan mempertimbangkan

kebutuhan dana untuk penyediaan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tuntutan

kualitas lulusan. Selain itu juga mempertimbangkan aspek daya beli masyarakat dan

kemampuan daya saing program yang ditawarkan. Berdasarkan pertimbangan faktor-faktor

tersebut, besarnya SPP yang direncanakan dimohonkan persetujuannya kepada BPH.

6.3 Sistem Alokasi Dana

Sistem alokasi dana dibuat berdasarkan pusat pertanggungjawaban investasi dan biaya.

Pusat pertanggungjawaban investasi di STIE YKPN meliputi:

1. Ketua (investasi yang bersifat menyeluruh).

2. Pembantu Ketua I (investasi yang menunjang proses belajar dan mengajar).

3. Kembantu Ketua II (investasi yang berkaitan dengan sarana dan prasarana).

4. Pembantu Ketua III (investasi yang menunjang kegiatan kemahasiswaan).

Pusat pertanggungjawaban biaya di STIE YKPN meliputi:

1. Ketua

2. Pembantu Ketua I membawahi: UPT Puskom, UPT Perpustakaan, Biro Administrasi

Akademik, Kajur Akuntansi, Kajur Manajemen, dan Kajur Ilmu Ekonomi.

3. Pembantu Ketua II membawahi: Personalia, Umum, Teknik, Logistik, Satpam dan

Rumah Tangga.

4. Pembantu Ketua III membawahi: Layanan Mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa,

Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Lintas Fungsi, serta Admisi.

5. Pascasarjana dan PPA

Alokasi dana selama kurun waktu tiga tahun terakhir ditunjukkan pada lampiran Tabel

6.2.

6.4 Pengelolaan dan Akuntabilitas Penggunaan Dana

Pengelolaan dana di STIE YKPN dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi

modern, seperti pembagian fungsi antara kasir, anggaran dan pengajuan dana, prinsip

efisiensi, transparansi, serta akuntabilitas. Sistem pengelolaan keuangan dilakukan secara

computerized. Permohonan kebutuhan kas diajukan oleh penanggung jawab utama dari

bagian yang bersangkutan untuk kemudian dimohonkan persetujuannya kepada

Page 31: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 31

penanggung jawab yang lebih tinggi. Apabila telah disetujui, maka Pembantu Ketua II

akan memeriksa kesesuaiannya dengan anggaran, apabila telah sesuai maka kemudian

dimohonkan kas dengan menggunakan cek kepada Bendahara Badan Pelaksana Harian.

Bendahara Badan Pelaksana Harian akan memeriksa permohonan cek dan apabila

menyetujui maka akan menuliskan dan menandatangani cek. Cek yang sudah

ditandatangani akan diuangkan oleh kasir untuk selanjutnya dibayarkan kepada pihak-

pihak yang bersangkutan. Bagian Akuntansi akan mencatat semua pengeluaran kedalam

kolom realisasi. Pada akhir periode, realisasi akan diperbandingkan dengan anggaran

untuk dilakukan analisis. Analisis dilakukan dua kali dalam setahun. Apabila terjadi

perubahan dapat dilakukan revisi dengan persetujuan Badan Pelaksana Harian. Laporan

keuangan selama satu tahun akan diajukan kepada Badan Pelaksana Harian untuk

dimintakan persetujuannya.

7. TATAPAMONG

7.1 Struktur Organisasi

Penyelenggaraan manajemen pendidikan yang efektif dan efisien memerlukan landasan

struktural yang sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Keefektifan dan efisiensi penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi sangat ditentukan

oleh struktur organisasi yang sehat. Struktur organisasi perguruan tinggi yang sehat memiliki

karakteristik sebagai berikut:

1. Memberi kemudahan di dalam melayani kebutuhan mahasiswa dan pemakai lulusan

2. Memiliki deskripsi yang jelas tugas setiap unit organisasi yang dibentuk, sehingga

menggambarkan secara jelas distribusi wewenang (power distribution) di dalam

organisasi. Distribusi wewenang yang jelas akan memudahkan pertanggungjawaban

penggunaan wewenang oleh pejabat yang diberi wewenang.

3. Menempatkan the right person on the right place berdasarkan pertimbangan kompetensi

dan integritasnya.

4. Memberi penekanan pada ujung tombak penyelenggaraan pendidikan tinggi, yaitu proses

pendidikan di bidang akademik

5. Menyediakan infrastruktur (sarana dan prasarana) pendidikan sebagai support unit yang

memadai untuk memungkinkan dilaksanakannya proses pendidikan secara lancar dan

efektif.

6. Memasukkan unsur financial control dalam perancangan struktur organisasi yang

ditujukan untuk menjadikan proses pendidikan yang cost effective dan sustainable.

Page 32: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 32

Struktur organisasi STIE YKPN telah dirancang dan disusun dengan mempertimbangkan

berbagai aspek di atas. Strukutur tersebut ditunjukkan dalam lampiran data pendukung

Gambar 7.1.

8. SISTEM PENGELOLAAN

8.1 Deskripsi Pengelolaan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara (STIE YKPN)

Yogyakarta dipimpin oleh seorang ketua. Ketua bertugas memimpin penyelenggaraan

pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengembangan, pengabdian kepada masyarakat, dan

pembinaan sivitas akademika di lingkungan STIE YKPN dan hubungan dengan

lingkungannya. Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, Ketua STIE YKPN dibantu oleh

tiga pembantu ketua, yaitu Pembantu Ketua I, Pembantu Ketua II, dan Pembantu Ketua III.

Pembantu Ketua I bertugas membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di

bidang akademik yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, serta pengabdian kepada masyarakat. Pembantu Ketua II bertugas

membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi keuangan

dan umum yang meliputi perencanaan, anggaran, keuangan, akuntansi, kepegawaian, rumah

tangga, dan tata usaha. Pembantu Ketua III bertugas membantu Ketua dalam memimpin

pelaksanaan kegiatan di bidang kemahasiswaan yang meliputi pendidikan yang bersifat ekstra

kurikuler, pembinaan dan kemandirian mahasiswa. Badan Pelaksana Harian (BPH) STIE

YKPN yang merupakan unsur perwakilan yayasan di institusi STIE YKPN memiliki tugas

dan kewajiban untuk membimbing, membina, dan mengawasi penyelenggaraan semua

kegiatan yang dilaksanakan di STIE YKPN.

Ketua STIE YKPN adalah penanggungjawab terhadap terciptanya kelancaran dan

terjaminnya kualitas proses belajar mengajar yang terjadi pada seluruh program studi yang

ada di STIE YKPN. Program-program studi yang diselenggarakan di STIE YKPN adalah

Program Strata 1 yang meliputi Program Studi Akuntansi, Program Studi Manajemen, dan

Program Studi Ilmu Ekonomi dan Program Strata 2 atau Pascasarjana yang meliputi Program

Magister Akuntansi (MAKSI) dan Program Magister Manajemen (MM), serta Program

Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA).

Pengelolaan terhadap ketiga program studi Strata 1, yaitu Akuntansi, Manajemen, dan

Ilmu Ekonomi dilaksanakan oleh Ketua bersama-sama dengan masing-masing Ketua Jurusan

(Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi). Sedangkan pengelolaan terhadap ketiga

Page 33: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 33

program studi Strata 2, yaitu Magister Akuntansi (MAKSI), Magister Manajemen (MM), dan

Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) dilaksanakan oleh Ketua bersama-sama dengan Direktur

dan Sekretaris Program Pascasarjana dan PPA.

Semua program studi dikelola secara bersama-sama dan transparan melalui

pertukaran informasi secara langsung dan terbuka serta pemberdayaan sampai pada tingkat

Kepala Biro. Rapat koordinasi pengelola selalu dilaksanakan secara rutin minimal 1 kali

dalam seminggu pada setiap hari Jum’at pukul 10.00-12.00 WIB, yang dihadiri oleh Ketua,

Pembantu Ketua, Ketua Jurusan, Direktur Program Pascasarjana, dan Kepala Biro guna

membahas dan memutuskan pelaksanaan kegiatan setiap program.

8.2 Monitoring, Evaluasi, dan Pengembangan

STIE YKPN menetapkan prosedur baku untuk menjalankan setiap tugas yang kemudian

dikomunikasikan untuk disepakati dan dilaksanakan. Dalam setiap pelaksanaan tugas, staf

selalu menerima surat keputusan (SK) dari Pengelola Program Studi yang mengatur tugas,

wewenang, durasi waktu dan mekanisme pertanggungjawabannya. Pengelola program

menerapkan gaya kepemimpinan transformasional dan partisipatif untuk membentuk suasana

penuh kekeluargaan, yang terutama menekankan pada komunikasi positif, dalam suasana

santai namun tetap berorientasi tugas, serta membangun organisasi dengan keterlibatan yang

tinggi.

Setiap individu di STIE YKPN memiliki komitmen yang tinggi dalam usaha

menciptakan sistem pengelolaan yang efisien dan efektif. Hal ini ditunjukkan oleh tingginya

tingkat partisipasi pegawai (dosen dan tenaga penunjang) dalam mengikuti setiap rapat

evaluasi yang diselenggarakan secara periodik. Rapat evaluasi untuk tingkat program studi

dilakukan setiap minggu. Rapat pada tingkat pogram studi tidak saja digunakan untuk

mengevaluasi efisiensi dan keefektifan unit kerja saja, namun juga sekaligus untuk memberi

masukan kepada pengurus tentang hasil monitoring terhadap kinerja dari setiap unit kerja

yang ada di STIE YKPN agar dapat bekerja lebih efisien dan efektif. Pertemuan untuk

mengevaluasi seluruh unit kerja di STIE YKPN yang melibatkan seluruh unsur pimpinan,

dosen, karyawan, dan mahasiswa dilakukan melalui rapat kerja. Rapat kerja STIE YKPN

diadakan pada setiap awal tahun akademik.

Dosen dan tenaga pendukung (karyawan) memiliki peran sangat penting dalam

pengelolaan institusi. Oleh karena itu, dosen dan karyawan perlu diberi kesempatan untuk

mengembangkan dirinya sesuai dengan kebutuhan institusi. Dosen memerlukan updating

pengetahuan mereka selama bekerja di STIE YKPN agar senantiasa dapat menyesuaikan

Page 34: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 34

diri dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan. Untuk menanamkan kultur

organisasi STIE YKPN kepada dosen dan karyawan diperlukan program pembinaan

dosen dan karyawan yang dapat dilakukan melalui pendidikan terencana yang dapat

menjamin pembentukan sikap yang dapat diterima di lingkungan perguruan tinggi.

Program pembinaan dosen dan karyawan dilaksanakan melalui program

internship (in-house atau di luar), loka karya, magang di perusahaan, seminar (in-house

atau di luar). Program internship dilaksanakan dengan cara peserta aktif di dalam kelas.

Program dilaksanakan dengan mengundang tenaga pengajar dari luar dan dalam

organisasi. Setiap tahun diselenggarakan 2 kali program internship pembinaan dosen dan

karyawan. Jangka waktu internship adalah 5 hari per minggu selama 3 minggu. Setiap

hari diselenggarakan temu muka di kelas selama 3 sesi, 75 menit per sesi. Jumlah peserta

internship maksimum 5 orang. Panduan akademik dipakai sebagai dasar penetapan

kelulusan peserta dari program internship ini. Semua dosen dan karyawan yang belum

pernah menjalani program pembinaan diwajibkan untuk mengikuti program ini. Tujuan

pembinaan dosen dan karyawan STIE YKPN adalah untuk:

1) Meng-update pengetahuan dosen dan karyawan tentang wawasan, pengetahuan, dan

keterampilan terkini.

2) Menghasilkan keluaran aktivitas penelitian dan karya ilmiah yang bermutu.

3) Meningkatkan citra STIE YKPN sebagai lembaga pendidikan yang bermutu tinggi.

4) Membina hubungan STIE YKPN dengan organisasi profesi.

Setelah menjalani pembinaan, dosen dan karyawan STIE YKPN diharapkan akan:

1) Memperoleh pengetahuan luas mengenai akuntansi, manajemen, dan Ilmu Ekonomi.

2) Mampu memilih bidang spesialisasi yang relevan dengan kebutuhan STIE YKPN dan

sesuai dengan kemampuannya dalam jangka waktu 5 tahun pertama masa kerja di

STIE YKPN.

3) Memiliki keahlian dalam menulis karya ilmiah (makalah, buku teks, dan buku ajar

yang lain).

4) Memiliki keahlian dalam melaksanakan penelitian.

5) Memiliki keahlian dalam membaca buku teks dan periodical berbahasa Inggris.

6) Memiliki keahlian menggunakan berbagai program aplikasi komputer, khususnya

Microsoft Office.

7) Memiliki keahlian dalam menggunakan fasilitas perpustakaan.

Page 35: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 35

8) Memiliki keahlian yang memadai dalam penggunaan berbagai perangkat teknologi

informasi yang mendukung pekerjaan sehari-hari.

Cara yang ditempuh oleh STIE YKPN agar program pembinaan dosen dan karyawan

dapat berjalan efektif, dilakukan dengan menyelenggarakan:

1) Seminar yang dihadiri oleh dosen harus berdasarkan pertimbangan bidang keahlian

yang relevan dengan spesialisasi dosen yang bersangkutan.

2) Seminar yang dihadiri oleh dosen terdiri atas dua tipe: seminar yang menugaskan

dosen sebagai pembicara, moderator, atau pembahas dan seminar yang menugaskan

dosen sebagai peserta biasa.

3) Internship melalui kerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi lain.

4) Pelatihan karyawan dalam bidang-bidang yang relevan dengan kebutuhan lembaga.

5) Pemberian tanggung jawab kepada karyawan sesuai kompetensi dan pengalamannya.

STIE YKPN secara periodik melakukan evaluasi terhadap setiap individu pegawai

mengenai pelaksanaan pekerjaannya. Evaluasi terhadap individu pegawai dimaksudkan

untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan individu dalam mengemban tugas yang

diberikan oleh institusi. Pelaksanaan penilaian terhadap pelaksanaan pekerjaan pegawai

dilakukan pada bulan Juni. Proses penilaian dilakukan secara obyektif dan terbuka yang

melibatkan pejabat penilai, atasan pejabat penilai, dan pegawai yang dinilai. Komponen

penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai terdiri atas delapan unsur, yaitu kesetiaan,

prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa, dan

kepemimpinan.

9. SISTEM PEMBELAJARAN

9.1 Misi Pembelajaran

Sesuai dengan misi STIE YKPN yaitu menyiapkan mahasiswa agar sukses dalam meniti

karir melalui proses pendidikan yang menekankan pada pemahaman kritis terhadap teori

dan mendorong berbagai kegiatan yang meningkatkan keterampilan di bidang bisnis,

maka pengembangan kemampuan pembelajaran di STIE YKPN dilaksanakan

berdasarkan misi yang telah ditetapkan STIE YKPN. Dalam menyiapkan mahasiswa agar

sesuai dengan misi yang ditetapkan, STIE TKPN menjembatani transfer ilmu

pengetahuan dari dosen kepada mahasiswa dengan memenuhi kebutuhan dosen secara

internal dari STIE YKPN dan secara eksternal dari Universitas Gadjah Mada, Universitas

Sanata Dharma, Universitas Islam Negeri Yogyakarta, Akademi Akuntansi YKPN

Yogyakarta, dan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN Yogyakarta.

Page 36: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 36

Pengembangan kompetensi yang menekankan pada pemahaman kritis terhadap

teori dilakukan untuk dosen maupun mahasiswa. Pengembangan kompetensi untuk dosen

dilaksanakan sebagai berikut:

1. Dalam lima tahun terakhir pengembangan kompetensi dosen dilakukan dengan studi

lanjut pada program strata 3 (S3). Semua dosen Program S1, S2, dan Profesi

Akuntansi STIE YKPN telah menyelesaikan pendidikan jenjang Strata 2. Lima orang

dosen telah menyelesaikan pendidikan jenjang strata 3 dan sebelas orang dosen

sedang dalam proses menempuh pendidikan jenjang strata 3.

2. Pengiriman dosen pada acara workshop, seminar, dan pelatihan yang menunjang

pengetahuan dan keterampilan dalam proses pembelajaran.

Pengembangan kompetensi mahasiswa dilaksanakan dengan memberi penugasan

secara mandiri. Penugasan diberikan dalam bentuk pekerjaan rumah dan pembuatan

paper secara individu maupun kelompok dengan menggunakan sumber-sumber acuan

dari jurnal ilmiah dalam negeri, internet maupun database jurnal ilmiah dari luar negeri.

Untuk mengembangkan pengetahuan akademik mahasiswa, STIE YKPN memfasilitasi

pengirimaan mahasiswa untuk mengikuti Seminar Nasional, Lomba Karya Tulis Ilmiah

dan mengadakan study tour ke berbagai perusahaan. Untuk meningkatkan kemampuan

mahasiswa dalam memperoleh pendidikan yang lebih tinggi, STIE YKPN memberi

beasiswa untuk menempuh Program S2 di STIE YKPN bagi lulusan Program Strata 1

STIE YKPN yang mempunyai predikat kelulusan cum laude (IPK ≥ 3,51).

Sesuai dengan visi dan misi STIE YKPN, mahasiswa dituntut untuk mempunyai

semangat dan kemampuan belajar secara mandiri. Proses belajar mengajar di STIE YKPN

dilaksanakan melalui tatap muka, diskusi secara interaktif antara dosen-mahasiswa dan

antar mahasiswa, pembuatan paper, pembuatan ringkasan materi kuliah, seminar, dan

melakukan penelitian dengan menggunakan sumber-sumber referensi dari internet dan

database jurnal ilmiah. Dosen berfungsi untuk memberi kejelasan dan lingkup materi

yang dibahas, memberi inspirasi dan mendorong mahasiswa untuk mengembangkan diri

secara optimal, serta menimbulkan kepercayaam diri dalam penguasaan materi yang

dibahas. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan dapat mekar penuh sesuai dengan

potensi yang dimiliki.

Untuk menghasilkan lulusan yang diakui oleh masyarakat akademik maupun

bisnis di lingkungan nasional maupun internasional, kemampuan melakukan penelitian

yang diakui oleh dunia akademik dalam bentuk publikasi di jurnal-jurnal ilmiah di

lingkungan nasional maupun internasional merupakan hal yang sangat penting. Dalam

Page 37: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 37

mencapai visi STIE YKPN, proses pembelajaran selalu ditekankan pada pembentukan

kemampuan mahasiswa dalam menghasilkan kualitas skripsi, tesis atau karya tulis ilmiah

yang layak dipublikasi dalam jurnal-jurnal ilmiah terakreditasi secara nasional atau

internasional. Dalam dua tahun terakhir, karya tulis mahasiswa STIE YKPN telah mulai

dipublikasi di jurnal ilmiah (Lampiran Tabel 14.5.2). Pada lima tahun yang akan datang

karya-karya tulis ilmiah mahasiswa yang dipublikasi di jurnal-jurnal nasional maupun

internasional meningkat. Pencapaian tujuan tersebut dilakukan dengan cara meningkatkan

kualitas karya tulis ilmiah dan peningkatan kualitas proses belajar mengajar.

9.2 Proses Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran di STIE YKPN, dosen bukanlah pihak yang dominan.

Keterlibatan mahasiswa dalam proses belajar mengajar sangat diharapkan. Mahasiswa

didorong untuk berpartisipasi dengan bertanya dan mengerjakan beberapa kasus maupun

soal di kelas maupun di luar kelas (pekerjaan rumah). Beberapa mata kuliah dirancang

dengan membentuk kelas presentasi, sehingga memacu mahasiswa untuk dapat

menyampaikan ide, gagasan, maupun saran dan kritik secara lisan.

STIE YKPN menerapkan kurikulum dengan total sks minimum yang wajib

ditempuh selama masa studi S1 sebanyak 144 sks, yang terdiri atas kelompok Mata kuliah

Pengembangan Kepribadian (MPK), Mata kuliah Keahlian Berkarya (MKB), dan Mata

kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK). Skripsi di STIE YKPN merupakan mata

kuliah pilihan dengan bobot 6 sks. Pada Program Magister Akuntansi (MAKSI) maupun

Magister Manajemen (MM), mahasiswa wajib menyelesaikan 48 sks, yang terdiri atas 42

sks mata kuliah teori dan 6 sks untuk tesis, sedangkan mahasiswa Program Pendidikan

Profesi Akuntansi wajib menyelesaikan 25 sks.

Proses belajar mengajar di STIE YKPN disusun dengan menggunakan panduan

silabus, yang kemudian dikembangkan kedalam Satuan Acara Perkuliahan (SAP) untuk

setiap mata kuliah. Setiap silabus berisi nama mata kuliah, bobot sks mata kuliah,

prasyarat mata kuliah yang harus ditempuh sebelumnya, tujuan perkuliahan, referensi

yang digunakan, metode pembelajaran, penilaian, dan rincian materi yang akan

disampaikan dalam satu semester.

Agar tujuan yang hendak dicapai dalam setiap tujuan mata kuliah dapat dipenuhi,

setiap kelompok kelas paralel membuat keseragaman strategi dan metode penyampaian

materi di kelas. Metode pengajaran untuk mata kuliah kuantitatif, seperti Akuntansi

Pengantar, Pengauditan, Perpajakan, Statistika I, Statistika II, Ekonometri I, dan mata

Page 38: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 38

kuliah kuantitatif lainnya menggunakan metode pembelajaran tutorial, studi kasus, latihan

di kelas, latihan mandiri, dan pekerjaan rumah. Untuk membantu mahasiswa dalam

menyelesaikan kasus dan materi hitungan, dosen dibantu asisten di luar jam tatap muka di

kelas. Sedangkan mata kuliah kualitatif seperti Teori Akuntansi, Sistem Informasi

Akuntansi, dan Manajemen Strategik, Etika Bisnis, Ekonomi Sumberdaya Manusia,

Dasar-Dasar Ekspor Impor, dan mata kuliah kualitatif lainnya menggunakan metode

pembelajaran tutorial, diskusi kasus, dan presentasi. Dalam rangka menambah wawasan

pengetahuan mahasiswa tentang praktik di dunia bisnis, metode pembelajaran untuk

beberapa mata kuliah tertentu seperti Perpajakan dan Dasar-Dasar Ekspor Impor

dilakukan dengan mendatangkan dosen tamu atau praktisi. Metode ini juga diharapkan

untuk mengukur kesesuaian antara teori yang disampaikan di kelas dengan kenyataan

atau aplikasi yang digunakan di dunia kerja.

Tujuan setiap mata kuliah yang dinyatakan dalam silabus, dijabarkan dalam

rincian materi ajar dan SAP. Materi pembelajaran yang disampaikan di kelas harus

mengacu pada target yang akan dicapai dalam tujuan silabus setiap mata kuliah dan

bersumber pada referensi yang disediakan oleh Perpustakaan STIE YKPN maupun bahan

materi ajar yang dibuat oleh kelompok dosen mata kuliah yang bersangkutan. Referensi

lain juga dapat bersumber dari artikel yang dapat diperoleh melalui internet, majalah,

surat kabar, dan database jurnal ilmiah.

Keseluruhan materi ajar yang akan dicakup dalam satu semester dibagi dalam dua

kelompok rentang pembelajaran dan dipisahkan dengan dua evaluasi belajar yaitu ujian

tengah semester dan ujian akhir semester. Kelompok rentang pembelajaran pertama

terdiri atas 7 minggu tatap muka di kelas dan diakhiri dengan ujian tengah semester.

Sedangkan rentang pembelajaran kedua terdiri atas 6 minggu tatap muka di kelas dan

diakhiri dengan ujian akhir semester. Setiap satuan perkuliahan atau satu sesi temu muka

terdiri atas 50 menit, sehingga mata kuliah dengan bobot 3 sks akan diselenggarakan

selama 150 menit perminggu. Mata kuliah dengan bobot 2 sks diselenggarakan selama

100 menit dalam satu minggu. Mata kuliah yang dibekali dengan keterampilan praktikum,

seperti Akuntansi Pengantar I dan II, Sistem Informasi Akuntansi, Pengauditan,

Manajemen Kuantitatif untuk Bisnis, dan Statistika, kegiatan praktikumnya

diselenggarakan secara terpisah dengan tatap muka kelas dalam durasi minimum 75

menit, dengan bobot 0 sks atau disebut dengan praktikum melekat.

Untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dosen dalam mengajar di kelas,

setiap mata kuliah paralel yang sama menggunakan silabus, referensi, dan materi ajar

Page 39: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 39

yang telah distandarisasi oleh jurusan, baik untuk dosen tetap maupun tidak tetap,

sehingga diharapkan kualitas output yang dihasilkan juga akan seragam. Untuk melatih

mahasiswa menggunakan teknologi informasi modern, dosen mendorong mahasiswa

untuk mendapatkan bahan kuliah pendukung melalui internet, program IMQ, dan

database jurnal ilmiah yang disediakan secara gratis di Perpustakaan STIE YKPN.

Penyampaian tugas mahasiswa kepada dosen dapat dilakukan secara langsung maupun

melalui website ke alamat e-mail masing-masing dosen. Demikian pula pertanyaan

mahasiswa kepada dosen, dan sebaliknya juga dilakukan melalui website karena setiap

mahasiswa juga mempunyai alamat e-mail STIE YKPN.

9.3 Penyelenggaraan Semester Perbaikan

Selama menempuh studi di STIE YKPN mahasiswa Program S1 diberi peluang untuk

memperbaiki nilai melalui Semester Perbaikan. Penyelenggaraan Semester perbaikan

dilakukan setelah Semester Reguler, sehingga terdapat dua kali Semester Perbaikan, yaitu

setelah Semester Reguler Ganjil dan Semester Reguler Genap. Semester Perbaikan

terutama ditujukan untuk mahasiswa yang belum lulus dengan nilai D atau E, tetapi tidak

menutup kemungkinan bagi mahasiswa yang ingin memperbaiki nilai dengan nilai C atau

B. Pengembangan motivasi belajar dilakukan dengan cara penugasan kelompok dan

memberi waktu konsultasi dengan dosen secara tatap muka maupun melalui fasilitas e-

mail. Pengembangan sikap dalam menghargai kehidupan akademik juga dilakukan

dengan memberi pemahaman di kelas maupun pada saat bimbingan rencana studi.

9.4 Penilaian Kemajuan dan Keberhasilan Belajar

Pada Program S1, perkembangan kemajuan studi mahasiswa direkam dalam sebuah

laporan perkembangan studi setiap jurusan, yang dilaporkan secara semesteran kepada

pihak lembaga dan orang tua mahasiswa. Mahasiswa S1 diwajibkan menempuh mata

kuliah sekurang-kurangnya 144 sks. Masa penyelesaian studi minimal yang disyaratkan

adalah 3,5 tahun dan IPK lulus minimal adalah 2,00, dengan catatan mata kuliah yang

setara dengan Ujian Negara nilai minimal yang harus diperoleh adalah C, dan jumlah

maksimal nilai D yang diperoleh adalah sebanyak 9 mata kuliah untuk semua mata

kuliah. Untuk meningkatkan kualitas lulusan, sejak Tahun Akademik 2007/2008, STIE

YKPN menetapkan jumlah maksimal nilai D yang diperoleh adalah sebanyak 8 mata

kuliah.

Page 40: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 40

Keberhasilan mahasiswa dalam pemahaman mata kuliah dievaluasi dengan

membuat penilaian kemajuan mahasiswa. Penilaian dapat dilakukan berdasarkan nilai

ujian tengah semester, ujian akhir semester, tugas/makalah, kuis, partisipasi kelas, dan

presentasi. Gradasi penilaian yang digunakan di STIE YKPN mengikuti ketentuan seperti

yang disajikan pada Tabel 9.1.

Tabel 9.1 Gradasi Penilaian

Semester Reguler Semester Perbaikan

Nilai Angka Gradasi Penilaian Nilai Angka Gradasi Penilaian

≥ 81 66-80 56-65 40-55 <40

A B C D E

≥ 91 70-89 56-69 41-55 <40

A B C D E

Untuk mendukung target program akademik yaitu tingkat ketidakhadiran nol (zero

absence), mahasiswa didorong untuk memenuhi kehadiran di kelas 100% dan nilai akhir

mahasiswa yang tingkat kehadirannya kurang dari 75% akan diturunkan satu tingkat.

Mahasiswa Program S1 yang telah menempuh mata kuliah dengan minimal 144

sks, dapat mengajukan permohonan yudisium pada akhir masa penyelesaian studi.

Penentuan kelulusan melalui yudisium diselenggarakan dalam rapat dewan dosen STIE

YKPN dengan mengikuti ketentuan persyaratan yudisium sebagaimana yang telah

ditetapkan oleh lembaga. Prestasi yang dapat dicapai oleh mahasiswa yang lulus yudisium

dikelompokkan kedalam tiga tingkat predikat, yaitu memuaskan, sangat memuaskan, dan

terpuji (Tabel 9.2).

Tabel 9.2 Gradasi Predikat Kelulusan Program S1

IPK Predikat

2,00 – 2,75 Memuaskan

2,76 – 3,50 Sangat Memuaskan

3,51 – 4,00 Terpuji (Cum Laude)

Evaluasi hasil belajar mahasiswa Program Magister Akuntansi maupun Magister

Manajemen meliputi evaluasi hasil akhir semester dan akhir program.

1. Evaluasi Akhir Semester. Evaluasi hasil belajar setiap semester dilakukan melalui

penyelenggaraan ujian mata kuliah dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Nilai akhir mata kuliah merupakan hasil kumulatif dari berbagai komponen,

misalnya ujian sisipan, ujian akhir semester, dan penyelesaian tugas-tugas.

Page 41: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 41

b. Bobot nilai masing-masing komponen ditentukan oleh dosen pengasuh atau dosen

koordinator.

c. Setiap mahasiswa harus memenuhi tingkat kehadiran minimal 75% dari total

pertemuan tatap muka di kelas. Apabila tidak dapat memenuhi ketentuan di atas,

maka mahasiswa dinyatakan gugur pada mata kuliah yang bersangkutan dan

diwajibkan mengulang mata kuliah yang gugur tersebut pada semester berikutnya.

d. Cara evaluasi diberitahukan kepada mahasiswa pada awal suatu semester.

e. Nilai akhir keberhasilan mahasiswa program magister dalam suatu mata kuliah

dinyatakan dengan huruf mutu dan angka mutu seperti disajikan dalam Tabel 9.3.

Tabel 9.3 Gradasi Penilaian Program S2

Huruf Mutu Angka Mutu

A 4,00

A- 3,75

B+ 3,25

B 3,00

B- 2,75

C+ 2,25

C 2,00

C- 1,75

D 1,00

E 0,00

I Incomplete (Tunda)

2. Evaluasi Akhir Program

a. Yudisium. Evaluasi pada akhir program ditunjukkan dengan yudisium. Untuk

dinyatakan lulus dari Program Magister, seorang mahasiswa disyaratkan:

i. Telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 48 SKS.

ii. Mencapai IPK sekurang-kurangnya 3.

iii. Nilai C untuk seluruh mata kuliah maksimum 2.

b. Predikat Kelulusan. Predikat hasil kelulusan atau kualitas yudisium ditetapkan

berdasarkan IPK dari hasil semua kegiatan akademik yang diwajibkan. Ketentuan

IPK dan predikat yudisium seperti disajikan dalam Tabel 9.4.

Tabel 9.4

Gradasi Predikat Kelulusan Program S2 IPK Predikat

3,00 – 3,40 Memuaskan

3,41 – 3,74 Sangat Memuaskan

3,75 – 4,00 Terpuji (Cum Laude)

Page 42: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 42

Evaluasi hasil belajar mahasiswa Program Pendidikan Profesi Akuntansi meliputi

evaluasi hasil akhir semester dan akhir program.

1. Evaluasi Akhir Semester. Evaluasi hasil belajar setiap semester dilakukan melalui

penyelenggaraan ujian mata kuliah dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Nilai akhir mata kuliah merupakan hasil kumulatif dari berbagai komponen,

misalnya ujian sisipan, ujian akhir semester, dan penyelesaian tugas-tugas.

b. Bobot nilai masing-masing komponen ditentukan oleh dosen pengasuh atau dosen

koordinator.

c. Setiap mahasiswa harus memenuhi tingkat kehadiran minimal 75% dari seluruh

tatap muka di kelas. Apabila tidak dapat memenuhi, maka mahasiswa dinyatakan

gugur pada mata kuliah yang bersangkutan dan diwajibkan mengulang mata

kuliah yang gugur tersebut pada semester berikutnya.

d. Cara evaluasi diberitahukan kepada mahasiswa pada awal suatu semester.

e. Nilai akhir mahasiswa PPA dalam suatu mata kuliah dinyatakan dengan huruf

mutu dan angka mutu seperti yang disajikan dalam Tabel 9.5.

Tabel 9.5

Gradasi Penilaian Program PPA Huruf Mutu Angka Mutu

A 4,00

A- 3,75

B+ 3,25

B 3,00

B- 2,75

C+ 2,25

C 2,00

C- 1,75

D 1,00

E 0,00

I Incomplete (Tunda)

2. Evaluasi Akhir Program

a. Yudisium. Evaluasi akhir program ditunjukkan dengan yudisium. Untuk

dinyatakan lulus dari program PPA, seorang mahasiswa disyaratkan:

i. Telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 25 SKS.

ii. Mencapai IPK sekurang-kurangnya 2,75.

iii. Dinyatakan lulus yudisium.

Page 43: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 43

iv. Minimum nilai adalah C.

b. Predikat Kelulusan. Predikat kelulusan atau kualitas yudisium ditetapkan

berdasarkan IPK dari hasil semua kegiatan akademik yang diwajibkan. Ketentuan

IPK dan predikat yudisium disajikan dalam Tabel 9.6.

Tabel 9.6

Gradasi Predikat Kelulusan PPA IPK PREDIKAT

2,75 – 3,40 Memuaskan

3,41 – 3,70 Sangat Memuaskan

3,71 – 4,00 Terpuji (Cum Laude)

9.5 Penyebaran Informasi Sistem Pembelajaran

Informasi mengenai sistem pembelajaran harus dipahanmi oleh semua anggota sivitas

akademika. Penyebaran informasi sistem pembelajaran dilakukan dengan menggunakan

buku panduan dan pemanfaatan website STIE YKPN. Buku panduan memuat secara jelas

dan mudah dipahami mengenai bagaimana suatu sistem pembelajaran dilaksanakan. Buku

panduan diberikan kepada setiap mahasiswa, dosen dan unit-unit pelaksana yang relevan.

Buku panduan selalu dikaji setiap tahun akademik untuk mengantisipasi kemungkinan

terjadinya perkembangan yang relevan. Website STIE YKPN juga memuat informasi

tentang sistem pembelajaran secara ringkas dan mudah dipahami. Setiap mahasiswa dan

dosen tetap STIE YKPN diberi fasilitas alamat e-mail dan kemampuan akses secara

cepat, sehingga mereka akan mampu memperoleh informasi baru dengan mudah dan

cepat. Informasi yang tersedia di website STIE YKPN selalu diperbaharui secara berkala

oleh masing-masing unit yang relevan.

9.6 Pemantauan Perkembangan Studi Mahasiswa

STIE YKPN selalu mengikuti perkembangan studi mahasiswa melalui hal-hal sebagai

berikut:

1. Memantau tingkat kehadiran mahasiswa. Pada Program S1, pemantauan tingkat

kehadiran dilakukan oleh staf di jajaran PK I dan Ketua Program Studi. Pada Program

Magister dan Program Pendidikan Profesi Akuntansi, pemantauan dilakukan oleh

karyawan administratif dan pengelola program. Apabila mahasiswa tidak hadir dalam

satu kali tatap muka, maka mahasiswa akan memperoleh peringatan dari karyawan

administratif. Jika mahasiswa tidak hadir dalam dua kali pertemuan, mahasiswa harus

menemui dan akan menerima peringatan dari Sekretaris Program. Jika mahasiswa

Page 44: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 44

tidak hadir dalam 3 kali tatap muka atau 25% dari total tatap muka, maka mahasiswa

harus menemui dan memperoleh peringatan dari Ketua Program Studi dan

menyampaikan masalah yang dihadapi untuk dicarikan solusi penyelesaiannya.

2. Mahasiswa Program S1 yang mempunyai IPK kurang dari 2 atau mahasiswa Program

S2 yang mempunyai IPK kurang dari 3 atau mahasiswa PPA yang mempunyai IPK

kurang dari 2,75 akan diberi peringatan dan diminta menemui Ketua Program Studi

untuk menyampaikan masalah yang dihadapi untuk dicarikan solusi penyelesaiannya.

3. Mahasiswa yang masa studinya telah melebihi masa studi normal akan diberi

peringatan dan diminta menemui Ketua Program Studi untuk menyampaikan masalah

yang dihadapi untuk dicarikan solusi penyelesaiannya.

4. Pemantauan kemajuan dan keberhasilan mahasiswa dilakukan dengan penyampaian

laporan perkembangan studi setiap semester, sehingga mahasiswa dapat mengetahui

kinerja belajarnya secara berkelanjutan.

9.7 Bimbingan Penulisan Skripsi dan Tesis

Pembimbingan skripsi diselenggarakan dalam kelompok bidang studi. Dosen

pembimbing skripsi adalah dosen yang telah mempunyai jabatan akademik serendah-

rendahnya Lektor dengan jenjang pendidikan S2. Penunjukan dosen pembimbing skripsi

dilakukan oleh Ketua Program Studi, yang selanjutnya ditetapkan melalui Surat

Keputusan (SK) pengangkatan pembimbing skripsi oleh Ketua STIE YKPN.

Pembimbingan tesis diselenggarakan oleh Pengelola Program Magister Akuntansi dan

Magister Manajemen. Dosen pembimbing tesis adalah dosen yang telah menyelesaikan

jenjang pendidikan S3. Penunjukan dosen pembimbing tesis dilakukan oleh Ketua

Program, yang selanjutnya ditetapkan melalui SK pengangkatan pembimbing tesis oleh

Ketua STIE YKPN.

Penyelesaian skripsi atau tesis dapat menjadi hambatan bagi mahasiswa untuk

menyelesaikan studi. Pada Program S1, untuk mempercepat dan meningkatkan kualitas

skripsi telah diselenggarakan mata kuliah Metodologi Penelitian yang mewajibkan

mahasiswa membuat proposal penelitian. Cara ini diharapkan dapat membantu

mahasiswa agar lebih siap menyelesaikan skripsi mereka. Pada Program Magister,

masalah tersebut diatasi dengan penyelenggaraan mata kuliah Seminar Penelitian pada

semester 3. Dalam mata kuliah ini, setiap mahasiswa menghasilkan proposal tesis.

Dengan didampingi oleh dosen pembimbing tesis, setiap mahasiswa menyajikan proposal

tesis dalam bentuk seminar untuk memperoleh masukan dari peserta seminar yang terdiri

Page 45: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 45

atas mahasiswa Program Magister dan tidak tertutup kemungkinan untuk mengundang

mahasiswa dari program strata 1 atau dari perguruan tinggi lain. Tata cara penyusunan

skrisi dan tesis mahasiswa diatur dengan menggunakan pedoman penyusunan skripsi dan

tesis.

9.8 Masukan dari Stakeholders untuk Pengembangan

Dalam usaha mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan, STIE YKPN selalu berusaha

menjalin hubungan dan kerjasama dengan para stakeholders, terutama pemakai lulusan.

STIE YKPN telah membentuk suatu unit khusus yang menangani segala hal yang

berhubungan dengan para pemakai lulusan yaitu Unit Job Placement Center dan Tracer

Study di bawah koordinasi Pembantu Ketua III. Untuk memperoleh masukan dari para

pemakai lulusan dan stakeholders yang lain, STIE YKPN menjalin kerjasama dengan

mereka melalui berbagai kegiatan, yang meliputi kegiatan job fair, perekrutan karyawan

baru, penyelenggaraan mailing list, dan pemanfaatan secara aktif fasilitas website STIE

YKPN. Aktivitas job fair diselenggarakan secara rutin setiap semester. Kegiatan

perekrutan karyawan baru yang diselenggarakan di STIE YKPN dilaksanakan secara rutin

dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan para pemakai lulusan. Penyelenggaraan

mailing list dan pemanfaatan website STIE YKPN merupakan sarana berkomunikasi

antara STIE YKPN dengan semua stakeholders.

9.9 Peningkatan Kualitas Proses Belajar Mengajar

Peningkatan kualitas proses belajar mengajar di STIE YKPN dilakukan dengan cara:

1. Pembahasan dan pengkajian teori-teori secara kritis sehingga mahasiswa mempunyai

pemahaman kritis terhadap teori-teori yang relevan. Pemahaman secara kritis terhadap

teori diharapkan memberi kemampuan analitis yang tajam bagi mahasiswa untuk

dapat menjelaskan dan memprediksi berbagai fenomena binis, mendukung atau

menentang teori-teori yang sudah ada atau baru, dan mengembangkan hipotesis-

hipotesis penelitian untuk pengembangan teori lebih lanjut.

2. Membahas fenomena-fenomena dalam praktik secara kritis dan analitis. Pembahasan

dilakukan secara mendalam dan kritis terhadap isu-isu mutakhir yang sesuai dengan

bidang studi atau mata kuliah yang bersangkutan. Agar dapat dilakukan kajian yang

mendalam, mahasiswa harus mempunyai pengetahuan dasar dan teoretis yang cukup.

Untuk mendukung hal tersebut, mata kuliah alat untuk analisis data juga perlu

dikuasai secara memadai oleh mahasiswa.

Page 46: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 46

3. Pemenuhan kehadiran dosen di kelas untuk tatap muka 100% (zero absence) dan

minimal kehadiran mahasiswa di kelas 75%.

4. Peningkatan kualitas skripsi dan tesis mahasiswa dengan. penyelenggaraan matakulih

Metodologi Penelitian di Program S1 dan Seminar Penelitian di Program Magister.

Penyelenggaraan mata kuliah tersebut terbukti meningkatkan kualitas dan

mempercepat penyelesaian skripsi dan tesis daripada tahun-tahun sebelum

penyelenggaraannya. Peningkatan kualitas terbukti dengan mulai dipublikasikannya

skripsi dan tesis mahasiswa dalam jurnal ilmiah dan simposium nasional dalam dua

tahun terakhir. STIE YKPN menerapkan prinsip-prinsip akademik dalam

menyelenggarakan kegiatan perkuliahan dan penelitian.

5. Memotivasi mahasiswa dalam proses pembelajaran dengan menerapkan komponen

yang terdiri atas ujian tengah semester, ujian akhir semester, tugas, penyusunan

makalah dan presentasi. Agar mahasiswa termotivasi dengan proses tersebut, maka

pembobotan pada komponen makalah dan presentasi dibuat dalam proporsi yang

cukup besar. Hal ini diharapkan agar mahasiswa mempunyai bekal communication

skill yang semakin baik.

6. Penyediaan fasilitas sarana dan prasarana belajar di student lounge seperti computer,

printer dan internet yang dapat diakses secara gratis untuk meningkatkan sosialisasi

dan kesadaran mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah secara optimal.

7. Pembahasan secara memadai materi kuliah yang sesuai dengan perkembangan

mutakhir pada semua bidang studi. Mahasiswa didorong dan diberi inspirasi untuk

secara proaktif menjadi mahasiswa belajar mandiri dengan memanfaatkan semua

fasilitas yang tersedia. Mahasiswa didorong secara aktif memanfaatkan buku teks,

karya tulis ilmiah, dan jurnal-jurnal ilmiah di perpustakaan, database jurnal ilmiah,

dan internet. Staf dosen didorong untuk selalu menelaah pengetahuannya dengan

melakukan berbagai penelitian, pelatihan, seminar nasional maupun internasional.

Staf dosen maupun mahasiswa diberi keleluasaan untuk mengembangkan diri secara

penuh sebagai bentuk penghargaan terhadap dasar-dasar pikiran yang mereka

kembangkan.

8. Pengembangan staf dosen yang dilaksanakan secara berkelanjutan antara lain dengan

menempuh studi lanjut S3. Peningkatan strata pendidikan staf pengajar akan

mendukung peningkatan kuliatan proses belajar mengajar sehingga proses ini akan

menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan misi STIE YKPN. Staf dosen

yang dimiliki mempunyai spesialisasi tertentu untuk memperoleh pemahaman yang

Page 47: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 47

mendalam mengenai suatu bidang tertentu. Pada masa mendatang, secara berkala

STIE YKPN akan mengundang dosen dari luar negeri untuk menambah lingkup dan

kedalaman pengetahuan staf dosen maupun mahasiswa.

9. Penyelenggaraan angket evaluasi belajar mengajar pada setiap akhir semester untuk

memberi masukan kepada dosen dan pengelola mengenai penyelenggaraan proses

kuliah dari sudut pandang mahasiswa.

10. SUASANA AKADEMIK

10.1 Kebijakan Penciptaan dan Peningkatan Suasana Akademik

STIE YKPN memiliki kebijakan dan program institusi untuk mendorong pengembangan

suasana akademik dalam bentuk pemberian penghargaan. Pemberian penghargaan bukan

hanya diperuntukkan bagi sivitas akademika, yaitu dosen dan mahasiswa, tetapi juga bagi

para karyawan yang telah memberi kontribusi terhadap penciptaan dan peningkatan

suasana akademik seperti yang diharapkan.

Kebijakan yang telah diterapkan secara konsisten tersebut ternyata mampu

mendorong pengembangan suasana akademik yang sehat. Hal ini terlihat pada berbagai

aspek yang ditunjukkan pada gambaran struktur sumberdaya manusia, khususnya untuk

dosen tetap:

1. Pengembangan dosen tetap untuk studi lanjut tidak lagi pada pendidikan S2, tetapi

berfokus pada pendidikan S3.

2. Minat melanjutkan pendidikan S3 semakin menunjukkan peningkatan dari tahun ke

tahun. Pada T.A. 2006/2007 jumlah dosen tetap yang bergelar doktor dan kandidat

doktor sebesar 31,37%.

3. Perubahan dan peningkatan jumlah dosen dengan jabatan akademik lektor, lektor

kepala, dan profesor.

STIE YKPN menerapkan pemberian penghargaan berupa angka indeks bagi setiap

dosen dan karyawan. Angka indeks yang dimiliki oleh seorang dosen dan karyawan

secara simultan mencerminkan berbagai variabel, kepangkatan, golongan dan ruang, serta

masa pengabdian kerjanya. Angka indeks menjadi angka dasar dan berfungsi untuk

menentukan besarnya penerimaan, seperti gaji, honorarium, tunjangan hari tua. Angka

indeks yang dimiliki oleh seorang dosen dapat berubah jika salah satu variabel mengalami

perubahan. Konsekuensi logis atas pemberian penghargaan berupa angka indeks tersebut

adalah pada aspek finansial yang diterima oleh seorang dosen dan karyawan. Ketentuan

Page 48: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 48

tertulis mengenai angka indeks ini terdokumentasi pada Peraturan Kepegawaian STIE

YKPN.

Selain penghargaan dari sisi finansial, STIE YKPN juga memberi penghargaan

lain dalam bentuk piagam dan tanda jasa pada saat peristiwa dies natalis. Penghargaan

berupa piagam diberikan kepada setiap dosen dan karyawan berdasarkan lama

pengabdian lima tahunan. Penghargaan berupa tanda jasa dalam bentuk pin emas

diberikan kepada setiap dosen dan karyawan berdasarkan lama pengabdian sepuluh

tahunan.

Pemberian penghargaan kepada setiap dosen dan karyawan bukan hanya pada saat

mereka aktif bekerja tetap juga pada saat mereka mengalami separasi dengan STIE

YKPN. Untuk peristiwa separasi bagi dosen karyawan karena alasan purna tugas, STIE

YKPN menerapkan pemberian penghargaan dalam bentuk tunjangan hari tua, yang

besarannya tergantung dari kepangkatan, golongan dan ruang, dan masa pengabdian

kerja. Untuk peristiwa separasi bagi dosen karyawan karena alasan meninggal, STIE

YKPN menerapkan pemberian penghargaan dalam bentuk tunjangan hari tua sampai

dengan masa pengabdian ditambah sejumlah asuransi.

Setiap mahasiswa STIE YKPN yang telah menunjukkan kontribusi peningkatan

suasana akademik akan memperoleh pengahargaan. Mahasiswa yang memenuhi

persyaratan prestasi akademik dan persyaratan lain yang ditentukan institusi, memiliki

berbagai kesempatan memperoleh penghargaan, antara lain pemberian beasiswa

melanjutkan studi S2 atau PPA di STIE YKPN, kesempatan menjadi dosen, asisten

dosen, grader, magang, kerja paroh waktu, pengawas ujian, dan pemberian beasiswa S1.

STIE YKPN juga memberi penghargaan kepada mahasiwa yang memiliki prestasi

akademik (misalnya predikat cum laude) dan non-akademik (misalnya sebagai pengurus

UKM dan kepanitiaan) berupa piagam atau sertifikat.

10.2 Pemanfaatan Dana

Untuk meraih keunggulan akademik di dalam dan di luar kampus, STIE YKPN telah

menyediakan dan menggunakan sejumlah dana yang sangat besar (Tabel 10.1).

Penyediaan dana tersebut digunakan untuk berbagai kepentingan yang berkaitan dengan

penciptaan dan peningkatan suasana akademik.

1. Perpustakaan memerlukan penyediaan berbagai judul buku edisi terbaru, buku-buku

baru, jurnal, dan CD ROM.

Page 49: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 49

2. Ruangan kuliah memerlukan berbagai fasilitas, seperti sound system, white board,

AC, viewer, dan komputer.

3. Sistem informasi terpadu untuk berbagai kepentingan yang dapat digunakan untuk

akses kegiatan administrasi akademik dan keuangan, nilai, ujian, pengambilan mata

kuliah, dan tingkat kehadiran.

4. Partisipasi sivitas akademika, dosen dan mahasiswa, secara rutin melalui studi

lapangan ke perusahaan-perusahaan untuk mengenal dunia kerja secara nyata.

5. Pengembangan kepribadian ilmiah, misalnya mengikuti pelatihan, simposium,

workshop, dan seminar.

6. Studi lanjut ke S3.

7. Atmosfir kampus, misalnya untuk kegiatan-kegiatan dan layanan kemahasiswaan.

Tabel 10.1 Penggunaan Dana untuk Keunggulan Akademik

Penggunaan Dana Tahun Akademik

Jumlah Penerimaan (Rp) Nominal (Rp) Persen

Rasio Indeks

2002/2003 2003/2004 2004/2005 2005/2006 2006/2007

21.889.000.000 25.765.000.000 21.455.675.000 19.349.965.000 17.364.000.000

4.538.089.000 5.992.777.000 6.612.219.200 5.747.759.000 5.162.158.000

20,73 23,26 30,82 29,70 29,73

100,00% 132,06% 145,70% 126,66% 113,75%

Rata-rata 21.164.728.000 5.610.600.440 26,85 123,63%

Gambar 10.1

Penggunaan Dana untuk Keunggulan Akademik

4.538.089

5.992.7776.612.219

5.747.7595.162.158

0

1.000.000

2.000.000

3.000.000

4.000.000

5.000.000

6.000.000

7.000.000

2002/2003 2003/2004 2004/2005 2005/2006 2006/2007

Tahun Akademik

Pen

gg

un

aan

Dan

a (R

p00

0)

Dalam kurun waktu 5 tahun akademik (T.A. 2002/2003 s.d. T.A. 2006/2007),

rata-rata penggunaan dana per tahun akademik dalam rangka penciptaan dan peningkatan

Page 50: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 50

suasana akademik mengalami peningkatan 23,63%, terhitung sejak T.A. 2002/2003.

Dalam angka nominal, rata-rata penggunaan dana per tahun akademik adalah sebesar

Rp5.610.600.000 atau rata-rata 26,85% dari seluruh penerimaan. Nilai nominal tersebut

telah memberi manfaat bagi pengembangan suasana akademik. Hal ini terwujud dalam

berbagai kegiatan akademik yang sangat menyibukkan dan menyita waktu dosen dan

mahasiswa sebagai berikut (Lampiran Data Pendukung Tabel 10.1):

1. Kegiatan-kegiatan akademik yang melibatkan dosen dan mahasiswa seperti seminar,

simposium, lokakarya, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan studium

generale.

2. Penelitian perguruan tinggi oleh dosen.

3. Publikasi hasil penelitian dosen di dalam jurnal ilmiah lokal, nasional dan

internasional.

4. Penyusunan buku ajar, modul, dan karya inovasi.

5. Pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dari berbagai sumber pembiayaan.

6. Pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dan mahasiswa.

11. SISTEM INFORMASI

11.1 Ketersediaan Sistem Informasi

STIE YKPN memiliki beberapa subsistem informasi yang membentuk suatu sistem

informasi. Sistem informasi yang dirancang dan dikembangkan oleh staf yang dimiliki STIE

YKPN yang terdiri atas dosen, karyawan dan mahasiswa serta didukung oleh pihak luar.

Pihak luar lebih berperan sebagai pemasok hardware dan sebagai mitra dalam

pengembangan sistem informasi. Dalam membangun sistem informasi sangat diperlukan

dukungan hardware. Rincian sistem informasi STIE YKPN meliputi hardware dan

spesifikasinya, distribusi dan pemakaian hardware, perkembangan sistem informasi STIE

YKPN dari tahun ke tahun, sistem informasi masa depan STIE YKPN, software dan aplikasi,

serta sumberdaya manusia yang memadahi. Informasi tentang jumlah perangkat pendukung

sistem informasi terdapat pada lampiran data Tabel 11.1.

Sistem informasi yang dibangun didukung dengan hardware server yang memadahi.

Software yang digunakan untuk membangun aplikasi sistem informasi adalah Microsoft

Access dan Foxpro, sedangkan untuk pengelolaan database menggunakan SQL Server.

Semua software yang digunakan di STIE YKPN telah berlesensi Microsoft. Hal ini

ditunjukkan dengan telah dilakukannya nota kesepahaman (MoU) antara STIE YKPN dengan

pihak Microsoft. Sistem informasi yang dimiliki oleh STIE YKPN terdiri atas:

Page 51: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 51

1) Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru

Sistem ini mulai digunakan sejak penerimaan mahasiswa baru T.A. 2000/2001. Sistem

informasi ini digunakan untuk mengelola pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru

sampai dengan mahasiswa registrasi. Dimulai dari pembelian formulir pendaftaran,

pengembalian formulir, pelaksanaan tes masuk, pengumuman tes masuk. Sistem ini

mampu memberi dukungan pengambilan keputusan penerimaan mahasiswa baru. Sistem

informasi ini juga mendukung proses registrasi mahasiswa baru dari pemberian kartu

rencana studi yang berisi paket mata kuliah yang ditempuh di semester pertama dan

penentuan dosen pembimbing.

2) Sistem Informasi Keuangan

Sistem informasi ini digunakan untuk mengelola transaksi keuangan mahasiswa,

anggaran, pemakaian anggaran dan pertanggungjawaban keuangan STIE YKPN.

3) Sistem Informasi Perpustakaan

Sistem informasi ini digunakan untuk mengelola sirkulasi buku di perpustakaan dan data

base buku perpustakaan.

4) Sistem Informasi Kehadiran dan Perhitungan Tunjangan Fungsional Dosen

Sistem informasi ini digunakan untuk mencatat kehadiran dosen output dari sistem

informasi ini berupa tingkat kehadiran dosen yang dapat digunakan sebagai dasar

perhitungan tunjangan fungsional dosen. Jumlah kehadiran dosen sangat menentukan

tunjangan fungsional dosen, ini berarti jika dosen tidak hadir maka tidak akan diberikan

tunjangan fungsionalnya. Sistem ini dapat memberi perubahan baru di STIE YKPN,

dengan tingkat kehadiran dosen yang semakin baik, dan saat ini telah mencapai kehadiran

100% untuk dosen tetapnya.

5) Sistem Informasi Akademik

Sistem informasi ini digunakan untuk mengelola aktivitas akademik. Sejak mahasiswa

melakukan Pendaftaran Rencana Studi (PRS), penyiapan presensi kuliah dan ujian, input

dan rekap kehadiran, kartu rencana studi, denah ujian, nilai ujian dan kartu mahasiswa.

6) Kondisi Sistem Informasi Masa Depan

Berbagai sistem tersebut belum semuanya terintegrasi, walaupun terdapat interface yang

memungkinkan untuk menyatukan sistem-sistem ini. Perencanaan ke depan semua sistem

informasi ini akan diintegrasikan menjadi suatu sistem informasi. Setiap mahasiswa dan

dosen dibuatkan personal page. Mahasiswa peserta suatu matakuliah otomatis terhubung

dengan homepage dosen. Saat ini disetiap ruang kuliah telah dikoneksikan dengan server

internet sehingga dosen-dosen dapat langsung mengakses home pagenya untuk

Page 52: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 52

memperoleh dan membagikan bahan kuliah namun demikian pemanfaatanya belum

optimal. Dalam waktu dekat, internet juga akan dimanfaatkan untuk dapat melakukan

pendaftaran rencana studi secara on-line. STIE YKPN pada tahun mendatang akan

membuat sistem informasi berbasis SMS dan Web yang lebih mumpuni.

11.2 Diseminasi Informasi Kebijakan Pimpinan Sejak Tahun 2001, STIE YKPN membentuk fungsi baru yang disebut dengan Pengolahan

Data Akademik (PDA) yang berperan terutama dalam pengembangan sistem dan penyediaan

data akademik untuk berbagai keperluan. Dalam perkembangannya PDA melayani

kebutuhan data dan informasi semua bagian sehingga mulai tahun 2006 disesuaikan namanya

menjadi Bagian Sistem Informasi. Pertemuan dan diskusi rutin dilakukan untuk terus

memperbaiki dan mengembangkan sistem informasi yang sudah ada. Sistem informasi ini

terutama ditujukan untuk mendukung proses penerimaan mahasiswa, pengelolaan data

mahasiswa, akademik, belajar mengajar, keuangan, perpustakaan, kehadiran dan kompensasi

dosen.

Untuk lebih mendukung perbaikan dan pengembangan sistem informasi akademik

STIE YKPN, Pimpinan STIE YKPN membentuk Tim Penyusun dan Pengembangan

Sistem Informasi Akademik (SISKA). SISKA ini dirancang dan dikembangkan oleh staf

STIE YKPN yang terdiri atas dosen, karyawan dan mahasiswa serta didukung oleh pihak

luar. Pihak luar lebih berperan sebagai pemasok hardware dan sebagai mitra dalam

pengembangan sistem informasi. Dalam membangun sistem informasi sangat diperlukan

adanya dukungan hardware. Rincian sistem informasi STIE YKPN meliputi hardware dan

spesifikasinya, distribusi dan pemakaian hardware, perkembangan sistem informasi STIE

YKPN dari tahun ke tahun, sistem informasi masa depan STIE YKPN, software dan aplikasi,

serta sumberdaya manusia yang memadahi.

12. SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

12.1 Penjaminan Mutu STIE YKPN

STIE YKPN telah menjalankan proses penjaminan mutu melalui dua kegiatan, yaitu

penjaminan mutu eksternal (Akreditasi dan Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi

Diri/ EPSBED) dan penjaminan mutu internal (quality assurance). Akreditasi bersifat

fakultatif dan dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT)

dengan tujuan untuk mengontrol dan mengaudit mutu pendidikan secara ekternal.

Page 53: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 53

EPSBED sifatnya wajib dan dilaksanakan oleh Ditjen Dikti Depdiknas yang bertujuan

untuk mengevaluasi perpanjangan izin operasional suatu program studi. Sedangkan

Penjaminan Mutu Internal merupakan kegiatan atas inisiatif perguruan tinggi sendiri

(internally driven).

STIE YKPN melakukan penjaminan mutu internal dengan tujuan utama adalah

untuk meningkatkan mutu lulusan. Proses penjaminan mutu internal merupakan kegiatan

mandiri, sehingga prosesnya dirancang, dijalankan, dan dikendalikan sendiri oleh STIE

YKPN. Penjaminan mutu intarnal dimulai dengan adanya komitmen dari pengelola,

dosen, dan tenaga pendukung yang menjadi unsur dalam proses penjaminan mutu

tersebut. Penjaminan mutu internal yang dilakukan oleh STIE YKPN diharapkan akan

dapat meningkatkan kualitas pendidikan tinggi secara berkelanjutan (continuous quality

improvement).

Mutu akademik di perguruan tinggi sangat besar pengaruhnya terhadap mutu

lulusan, karena akan menentukan kandungan ilmu pengetahuan (knowledge content) bagi

lulusan. Proses penjaminan mutu di bidang akademik memerlukan perangkat penjaminan

mutu akademik. Perangkat penjaminan mutu akademik STIE YKPN adalah sebagai

berikut:

1) Kebijakan Akademik

Kebijakan akademik diarahkan pada usaha untuk mewujudkan visi dan menjalankan

misi STIE YKPN. Visi STIE YKPN adalah menjadi lembaga pendidikan

akuntansi/manajemen/Ilmu Ekonomi yang professional dan terkemuka diakui baik

oleh masyarakat akademik maupun masyarakat bisnis di Indonesia. Sedangkan misi

STIE YKPN adalah menyiapkan mahasiswa agar sukses meniti karir di bidang

akuntansi/manajemen/Ilmu Ekonomi melalui proses pendidikan yang menekankan

pada pemahaman kritis terhadap teori dan mendorong berbagai kegiatan pendidikan

yang dapat meningkatkan keterampilan di bidang akuntansi/manajemen/Ilmu

Ekonomi.

2) Standar Akademik

Standar akademik STIE YKPN dibuat untuk menjadi pedoman bagi dosen dan

mahasiswa dalam proses akademik agar diperoleh hasil mutu akademik seperti yang

diharapkan. Indikator yang dijadikan standar akademik, di antaranya standar nilai

mahasiswa yang diperoleh dari evaluasi akhir semester, batas minimum kehadiran

mahasiswa, penentuan mata kuliah prasyarat, penentuan jumlah sks yang boleh

diambial untuk mata kuliah inti (core), dan standar dosen untuk mengajar mata kuliah

Page 54: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 54

yang meliputi jumlah mata kuliah dan jenis mata kuliah. Dengan adanya standar

akademik diharapkan dosen dan mahasiswa dapat mengetahui tentang apa yang harus

dan seharusnya ketahui dan yang dapat dikerjakan.

3) Peraturan Akademik

Peraturan akademik STIE YKPN berfungsi sebagai acuan bagi dosen dan mahasiswa

dalam melaksanakan kebijakan akademik. Peraturan akademik STIE YKPN meliputi

sistem penyelenggaraan pendidikan, kurikulum, kegiatan pendidikan, masa studi,

beban studi, evaluasi hasil belajar, dan tata tertib peserta ujian. Peraturan akademik

juga memuat pengaturan tentang administrasi akademik, meliputi registrasi

mahasiswa baru, pendaftaran rencana studi (PRS), berhenti kuliah sementara (cuti

kuliah), keluar/mengundurkan diri dari STIE YKPN, yudisium, dan wisuda.

4) Manual Mutu Akademik

Manual mutu akademik STIE YKPN menyajikan kebijakan mutu akademik, sistem

penjaminan mutu akademik, dan organisasi penjaminan mutu akademik STIE YPKN

Yogyakarta.

5) Manual Prosedur Akademik

Manual prosedur akademik STIE YKPN menyajikan tentang tata cara penerapan

sistem penjaminan mutu akademik.

6) Kompetensi Lulusan

Kompetensi lulusan perguruan tinggi adalah kombinasi dari pengetahuan,

keterampilan, kemampuan dan sikap dari lulusan tersebut yang diperolehnya selama

menjadi mahasiswa dan yang akan berguna baginya untuk melaksanakan tugas dalam

masyarakat. Kompetensi lulusan STIE YKPN dikembangkan dari tujuan pendidikan

yang telah dirumuskan, yaitu membentuk manusia susila yang cakap, beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta mempunyai kesadaran bertanggung

jawab terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya dan dunia pada

umumnya; mengembangkan dan memadukan ilmu pengetahuan dengan kebutuhan

dan perkembangan lingkungan; membangun, memelihara, dan mengembangkan hidup

kemasyarakatan dan kebudayaan nasional yang menghargai perbedaan-perbedaan

yang ada dalam masyarakat; menyiapkan peserta didik menjadi warga negara

memiliki integritas pribadi yang tinggi, terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan

kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, dan berbagai masalah yang dihadapi

masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan bidang ekonomi; dan menyiapkan

Page 55: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 55

peserta didik menjadi manusia yang memiliki kedewasaan intelektual, kedewasaan

moral, kedewasaan mental, dan kedewasaan sosial.

12.2 Proses dan Evaluasi Penjaminan Mutu Internal

Peningkatan mutu atau kualitas akademik di program studi Akuntansi, Manajemen, Ilmu

Ekonomi, dan Program Pascasarjana secara internal dikelola oleh Ketua Program Studi dan

Direktur Program bersama dosen-dosen di program studi masing-masing. Peningkatan

mutu dilakukan secara periodik (semester) melalui rapat program studi, dengan

melakukan pengkajian kurikulum mata kuliah di program studi masing-masing. Untuk

mengetahui umpan balik pembelajaran dari dosen kepada mahasiswa, dilakukan proses

monitoring selama proses belajar dengan beberapa metode seperti memberi kuis dan

review di akhir pemberian materi kuliah atau sebelum masa ujian, serta memberi evaluasi

hasil belajar dengan mengadakan ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Pada

evaluasi hasil belajar, peningkatan mutu dilakukan dengan menyeragamkan soal ujian

bagi kelas pararel, sehingga kualitas pemahaman mahasiswa diharapkan sama.

Mahasiswa juga dilibatkan pada proses monitoring dosen, dengan mengisi kuesioner

tentang aktivitas pembelajaran yang telah dilakukan dosen di kelas pada akhir semester.

Monitoring juga dilakukan terhadap dosen dengan mensinkronisasikan antara

ketentuan yang telah disajikan dalam silabus mata kuliah dengan agenda perkuliahan

yang dijalankan dan dicatat melalui aktivitas kegiatan dosen mengajar. Sinkronisasi

meliputi kesesuaian materi ajar, jam tatap muka di kelas, materi ujian, dan penilaian

kepada mahasiswa. Pada akhir semester, secara administratif Pembantu Ketua I memberi

laporan evaluasi aktivitas dosen kepada lembaga dan kepada dosen-dosen bersangkutan,

untuk dijadikan acuan perbaikan diri di semester berikutnya. Monitoring ini ditujukan

bagi dosen-dosen tetap STIE YKPN maupun dosen tidak tetap. Metode baku mutu

dilakukan pula dengan mengadakan studi banding program studi masing-masing baik

pada tingkat dosen maupun mahasiswa pada perguruan tinggi lain, seperti dengan

Universitas Gadjah Mada, Universitas Surabaya (UBAYA), Universitas Trisakti,

Universitas Diponegoro, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Petra Surabaya,

STIE Perbanas Surabaya, Universitas Widya Mandala Surabaya, Universitas Islam

Indonesia Yogyakarta, Institut Perkim Goon (IPG) dan Sunway TES Malaysia.

Pengelolaan mutu pembelajaran di tingkat program studi selanjutnya ditingkatkan

dengan arahan penjaminan mutu di tingkat lembaga oleh Badan Pelaksana Harian (BPH)

STIE YKPN. Pada tingkat lembaga, peningkatan mutu pembelajaran dilakukan secara

Page 56: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 56

keseluruhan baik untuk Program Studi Akuntansi, Manajemen, Ilmu Ekonomi maupun

Pascasarjana. Monitoring aktivitas pembelajaran secara keseluruhan dilaksanakan oleh

BPH setiap minggu sekali dan rapat kerja STIE YKPN yang diselenggarakan setiap

semester. Hasil monitoring internal STIE YKPN selanjutnya dibahas kembali di tingkat

program studi untuk memberi masukan pada proses pembelajaran dosen kepada

mahasiswa pada semester berikutnya. Dampak perbaikan metode dan strategi

penyampaian materi di kelas dan penilaian pengujian secara periodik (mingguan, bulanan

maupun semesteran) terlihat pada evaluasi hasil belajar mahasiswa yang lebih baik.

Pengembangan pranata kelembagaan meliputi pengembangan pembelajaran secara

lembaga dengan meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa, dosen, dan karyawan.

Peningkatan pelayanan kepada mahasiswa dilakukan dengan menyediakan fasilitas yang

semakin baik kepada mahasiswa untuk dapat menjalankan studi di STIE YKPN tanpa

hambatan yang berarti, seperti memberi kenyamanan ruang belajar dengan AC, penyediaan

fasilitas internet secara gratis untuk mengakses informasi terkini, menyediakan computer box

untuk melihat informasi jadwal kuliah, jadwal dosen, dan jadwal ujian, serta menyediakan

waktu konsultasi kepada mahasiswa. Pengembangan terhadap peningkatan mutu kepada

dosen dilakukan dengan menyediakan fasilitas komputer yang disertai dengan fasilitas akses

ke internet dan Program IMQ bagi yang ingin mengetahui tentang perkembangan pasar

modal. Di setiap ruang dosen juga disediakan fasilitas komputer yang terkoneksi ke internet

untuk mencari informasi dan menyiapkan materi ajar dan penelitian. Komputer dan mesin

cetakan (printer) disediakan di ruang layanan dosen yang dapat dipakai secara bersama-sama.

Pengembangan terhadap peningkatan mutu bagi karyawan dilakukan dengan menyediakan

fasilitas ruang yang nyaman untuk bekerja dan komputer untuk mengerjakan aktivitas

administrasi.

Peningkatan mutu berkelajutan di STIE YKPN merupakan ujung tombak bagi

tercapainya visi dan misi lembaga dan tujuan pendidikan secara keseluruhan. Dalam rangka

peningkatan mutu, evaluasi internal yang berkelanjutan dilakukan pada tingkat program studi,

maupun lembaga. Secara eksternal, secara rutin STIE YKPN melaporkan hasil proses belajar

mengajar setiap semesternya kepada Kopertis Wilayah V dan setiap lima tahun dilakukan

proses evaluasi dari Kopertis Wilayah V yang digunakan sebagai dasar perpanjangan izin

operasional. Evaluasi berkelanjutan juga dilakukan dengan mempersiapkan proses akreditasi

Badan Akreditasi Nasional (BAN) dan diharapkan pada akreditasi lima tahun mendatang

Program Studi Akuntansi dan Manajemen mampu mempertahankan kualitas pembelajaran

Page 57: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 57

pada Peringkat A dan Program Studi Ilmu Ekonomi serta Program Pascasarjana mampu

meraih peringkat akreditasi A.

Hasil evaluasi berkelanjutan, baik secara internal maupun eksternal digunakan untuk

meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan secara berkesinambungan, sehingga akan

menciptakan loyalitas mahasiswa maupun lulusan kepada STIE YKPN, serta memberi

kontribusi kepada para pengguna lulusan dan masyarakat luas dengan menawarkan lulusan

sarjana Program Studi Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi serta Pascasarjana yang

berkualitas dan mempunyai kompetensi tinggi.

Hasil evaluasi bidang akademik dilakukan melalui beberapa indikator, seperti

perkembangan indeks kumulatif rata-rata, tingkat kelulusan, tingkat kehadiran mahasiswa

di kelas, tingkat kehadiran dosen, evaluasi proses belajar mengajar oleh mahasiswa, dan

pembuatan bahan ajar.

Indeks Kumulatif Rata-Rata. Indikator prestasi akademik mahasiswa

ditunjukkan oleh Indek Prestasi (IP). Dalam menempuh mata kuliah yang telah diambil,

setiap mahasiswa memperoleh nilai yang secara keseluruhan dalam ukuran indeks. Indeks

prestasi tertinggi adalah 4 dan terendah adalah 0. Indeks prestasi yang menggambarkan

hasil semua mata kuliah yang diambil dalam satu semester adalah Indeks Prestasi

Semester dan indeks prestasi mahasiswa yang menggambarkan semua mata kuliah yang

telah diambil adalah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Gambar 12.1 berikut ini

menunjukkan perkembangan Indeks Pretasi Kumulatif Rata-rata mahasiswa S1, S2, dan

PPA.

Gambar 12.1IPK Rata-rata S1, S2, dan PPA

Tahun Akademik 2004/2005-2006/2007

0

1

2

3

4

Tahun

IPK

S1 S2 PPA

S1 2,86 2,85 2,85

S2 3,47 3,56 3,55

PPA 3,25 3,36 3,35

2004/2005 2005/2006 2006/2007

Page 58: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 58

Berdasarkan grafik pada Gambar 12.1 dapat disimpulkan bahwa prestasi

akademik mahasiswa STIE YKPN pada umumnya adalah di tingkat yang cukup tinggi

dari waktu ke waktu.

Masa Studi Rata-rata Mahasiswa. Proses akademik di STIE YKPN dibuat

sedemikian rupa sehingga mahasiswa dapat mengoptimalkan waktu kuliah agar dapat

menyelesaikan studinya lebih cepat. Gambar 12.2 berikut ini menunjukkan

perkembangan masa studi mahasiswa S1, S2, dan PPA T.A. 2004/2005 sampai dengan

T.A. 2006/2007.

Gambar 12.2Masa Studi Mahasiswa S1, S2, dan PPATahun Akademik 2004/2005-2006/2007

0

10

20

30

40

50

Mas

a St

udi (

Bul

an)

S1 S2 PPA

S1 45 47 46

S2 24 23 23

PPA 12 12 12

2004/2005 2005/2006 2006/2007

Berdasarkan grafik pada Gambar 12.2 dapat disimpulkan bahwa secara umum

mahasiswa STIE YKPN mampu menyelesaikan kuliah dengan tepat waktu.

Tingkat Kehadiran Rata-Rata Mahasiswa. Aktivitas akademik mahasiswa

sangat penting di dalam usaha meningkatkan mutu lulusan secara berkelanjutan. Salah

satu aktivitas akademik yang penting adalah kehadiran mahasiswa di kelas. STIE YKPN

melakukan berbahai upaya untuk meningkatkan minat mahasiswa mengikuti kuliah, baik

dengan cara memperbaiki kualitas dosen, karyawan, maupun sarana dan prasarana yang

mendukung proses perkuliahan. Gambar 12.3 berikut ini menunjukkan perkembangan

tingkat kehadiran mahasiswa di kelas dari T.A. 2004/2005 sampai dengan T.A.

2006/2007.

Page 59: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 59

0

20

40

60

80

100

Per

sen

Gambar 12.3Tingkat Kehadiran Mahasiswa S1, S2, dan PPA

Tahun Akademik 2004/2005-2006/2007

S1 S2 PPA

S1 70,15 70,47 70,47

S2 96,10 96,91 95,71

PPA 97,68 91,29 95,84

2004/2005 2005/2006 2006/2007

Berdasarkan grafik perkembangan tingkat kehadiran mahasiswa pada Gambar 12.3

ditunjukkan bahwa tingkat kehadiran mahasiswa program S2 dan PPA sudah cukup

tinggi, yaitu kurang lebih 96%. Tingkat kehadiran mahasiswa Program S1 masih sangat

rendah, yaitu kurang lebih 70,36%. Namun demikian mulai Tahun Akademik 2007/2008

ini diharapkan tingkat kehadiran mahasiswa Program S1 dapat ditingkatkan. Hal ini

disebabkan karena mulai Tahun Akademik 2007/2008 diberlakukan peraturan akademik

yang mewajibkan mahasiswa memenuhi tingkat kehadiran minimal 75% untuk

memperoleh nilai yang optimal.

Tingkat Kehadiran Dosen. Komitmen dosen dalam usaha meningkatkan mutu

akademik STIE YKPN sangat tinggi. Salah satu indikatornya adalah tingkat kehadiran

dosen di kelas yang sangat tinggi, yaitu 100%. Dengan tingkat kehadiran dosen yang

sangat tinggi ini diharapkan dapat mendorong mahasiswa untuk lebih aktif dalam

mengikuti kegiatan kuliah.

Evaluasi proses belajar mengajar. Mahasiswa juga dilibatkan dalam proses

monitoring dan penilaian terhadap proses belajar mengajar, dengan cara mengisi

kuesioner tentang aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh dosen di kelas pada setiap

akhir semester. Aspek yang dievaluasi antara lain adalah kehadiran dosen, materi, dan

proses pengajaran. Hasil kuesioner dosen diberikan kepada dosen untuk perbaikan diri.

Hasil evaluasi proses belajar mengajar menunjukkan bahwa dari aspek kehadiran,

Page 60: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 60

penyampaian materi, dan pengajaran menunjukkan hasil yang positif. Mahasiswa yang

menilai baik pada aspek kehadiran lebih kurang 85%, penyampaian materi lebih kurang

94%, dan pengajaran lebih kurang 83%. Data yang terkumpul dari hasil evaluasi berbagai

indikator akademik ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi dosen dan tenaga kerja

penunjang untuk melakukan perbaikan pada periode berikutnya.

Karya Akademik Dosen. Salah satu kompetensi utama dosen adalah menghasilkan

karya akademik yang bermutu melalui berbagai saluran misalnya penelitian dan penulisan

karya ilmiah serta bahan ajar dalam bidang keahliannya. Oleh karena itu, dosen STIE

YKPN perlu didorong untuk membantu kemampuan mereka dalam menghasilkan karya

ilmiah yang bermutu dan bermanfaat bagi mahasiswa STIE YKPN khususnya dan dunia

pendidikan tinggi pada umumnya. STIE YKPN memerlukan pembentukan citra sebagai

lembaga pendidikan tinggi yang tinggi mutunya melalui berbagai karya ilmiah yang

dihasilkan oleh dosen STIE YKPN maupun dosen luar yang diterbitkan oleh Bagian

Penerbitan STIE YKPN dan penerbitan lain baik lokal maupun nasional. Melalui berbagai

karya akademik dosen STIE YKPN yang publishable, diharapkan dapat meningkatkan

citra STIE YKPN sebagai pendidikan tinggi penghasil karya ilmiah bermutu (hasil

penelitian, buku ajar, tulisan ilmiah, dan lain-lain) di bidang akuntansi, manajemen, dan

Ilmu Ekonomi. STIE YKPN menyusun suatu program pengembangan dosen melalui

karya akademik berdasarkan:

1) Program pengembangan bahan ajar sejalan dengan materi yang diajarkan oleh dosen

di kelas atau materi yang tercantum dalam buku teks yang dipakai dalam kuliah.

2) Program pengembangan buku teks yang terdiri atas:

a. Pengembangan buku teks Akuntansi.

b. Pengembangan buku teks Manajemen.

c. Pengembangan buku teks Ilmu Ekonomi.

d. Pengembangan buku teks penunjang Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi.

3) Jenis buku teks yang dikembangkan berkaitan dengan penilaian kinerja penulisan

dosen di masa lalu dan project proposal yang diajukan kepada STIE YKPN.

4) STIE YKPN (melalui Bagian Penerbitan) memberi insentif bagi dosen yang

mengajukan usulan pengembangan buku teks.

5) Setiap dosen STIE YKPN berkewajiban untuk menghasilkan paling tidak satu bahan

ajar yang bermutu baik berupa buku teks atau satu hasil penelitian mandiri atau

kelompok untuk jangka waktu 3 tahun kerja sebagai dosen di STIE YKPN.

6) Program pengembangan buku soal jawaban.

Page 61: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 61

7) Program pengembangan laboratorium manual.

8) Program pengembangan kasus-kasus bisnis.

9) Program pengembangan bahan-bahan kuliah (tranparansi).

10) Program pengembangan penelitian mandiri dan kelompok.

Buku teks yang dihasilkan oleh dosen STIE YKPN cukup banyak dan berkualitas.

Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir jumlah buku teks yang dihasilkan oleh dosen adalah

sejumlah 20 buah, sedangkan dalam bentuk modul dan bahan ajar 32 buah. Namun

demikian manajemen STIE YKPN masih perlu menambah usaha untuk memberi motivasi

dan dorongan kepada dosen agar dapat meningkatkan kemampuan dan minat di dalam

membuat buku teks, modul, atau bahan ajar.

Sistem Rekrutmen Mahasiswa. Rekrutmen mahasiswa baru atau biasa disebut dengan

proses Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) atau Admisi Program S1 dilaksanakan sekali

dalam setahun yang dimulai sekitar bulan Januari sampai dengan bulan Agustus. Sasaran

pelaksanaan PMB adalah: (1) Meningkatkan dan menjaga citra STIE YKPN yang dikenal

sebagai perguruan tinggi berkualitas di Yogyakarta, (2) Meningkatkan jumlah

peminat/pendaftar dalam proses PMB, (3) Meningkatkan jumlah mahasiswa baru

diterima, dan (4) Meningkatkan jumlah mahasiswa baru registrasi. Aktivitas yang

dilakukan dalam proses admisi untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut adalah:

1) Penyebaran informasi dalam bentuk booklet, leaflet, flyer, dan poster ke SMA

sasaran. Aktivitas penyebaran informasi ditujukan untuk meraih sasaran yang luas

atas dasar analisis pada aktivitas serupa tahun sebelumnya. Secara umum, sasaran

penyebaran informasi adalah SMA di wilayah Pulau Jawa dan Bali.

2) Presentasi dan pameran pendidikan di SMA tertentu sesuai pertimbangan keefektifan.

Aktivitas presentasi dan pameran dilakukan dengan sasaran pokok penyampaian

informasi tentang STIE YKPN secara lebih akurat dan bersifat langsung sekaligus

untuk meningkatkan citra di mata masyarakat. Presentasi dilakukan oleh dosen secara

langsung ke SMA tertentu baik atas dasar undangan SMA yang bersangkutan maupun

inisiatif langsung dari STIE YKPN. Penentuan SMA yang dijadikan sebagai sasaran

presentasi dan pameran pendidikan didasarkan pada analisis aktivitas serupa tahun

sebelumnya dan pertimbangan jumlah mahasiswa STIE YKPN dari daerah terkait

sepanjang lima tahun terakhir.

Page 62: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 62

Rekrutmen mahasiswa baru dalam proses admisi menggunakan sistem seleksi

yang dilakukan melalui dua pendekatan yaitu Uji Potensi Akademik (UPA) dan Ujian

Masuk Mahasiswa Baru (UMMB). Kedua sistem seleksi tersebut adalah:

1) UPA (Uji Potensi Akademik) adalah sistem seleksi yang diselenggarakan untuk

mahasiswa baru program reguler yang berasal dari siswa SMA yang masih duduk di

kelas tiga (sebelum kelulusan). Penyelenggaraan UPA dilakukan tanpa pungutan

biaya apa pun (gratis) dari siswa peserta UPA. UPA dilaksanakan secara tertulis untuk

dua materi uji yaitu Logika dan Bahasa Inggris. UPA diselenggarakan pada sekitar

bulan Januari-April. Pelaksanaan UPA terbagi atas dua macam, yaitu:

a. UPA di SMA (on location): UPA yang diselenggarakan di SMA tertentu sesuai

kesepakatan atau izin SMA yang bersangkutan termasuk waktu pelaksanaannya.

b. UPA di kampus (on campus): UPA yang diselenggarakan di Kampus STIE YKPN

pada waktu yang telah ditetapkan dan bertepatan dengan hari Minggu.

Penyelenggaraan pada hari Minggu dinilai lebih efektif karena tidak mengganggu

aktivitas belajar siswa di sekolah masing-masing dan tidak mengganggu aktivitas

perkuliahan di Kampus STIE YKPN khususnya dalam penggunaan fasilitas ruang.

c. Ujian Masuk Mahasiswa Baru atau UMMB adalah sistem seleksi yang

diselenggarakan untuk calon mahasiswa baru program reguler. Sistem ini

mensyaratkan calon mahasiswa menunjukkan surat tanda kelulusan dari jenjang

pendidikan terakhir. Sasaran pelaksanaan UMMB adalah lulusan SMA sebagai

calon mahasiswa baru program reguler. UMMB ini diselenggarakan di Kampus

STIE YKPN Yogyakata pada setiap hari Sabtu pada masa Admisi yaitu bulan

Januari-Agustus sesuai pilihan calon dengan jam pelaksanaan tertentu. UMMB

dilaksanakan secara tertulis untuk dua materi uji yaitu Logika dan Bahasa Inggris.

Proses penerimaan mahasiswa baru ini didukung dengan penggunaan sistem

informasi. Calon mahasiswa yang telah dinyatakan diterima menjadi mahasiswa baru STIE

YKPN berdasarkan surat pemberitahuan admisi dapat mengikuti proses registrasi di Loket

Program Studi sesuai pilihan masing-masing pada saat pendaftaran. Proses registrasi ini juga

didukung dengan menggunakan sistem informasi, sehingga mahasiswa yang telah registrasi

langsung dapat menerima kartu rencana studi yang berisi mata kuliah yang sudah dipaketkan.

Selama lima tahun terakhir jumlah peminat untuk menjadi mahasiswa baru

mengalami penurunan yang cukup signifikan, dari tahun 2002 sebanyak 1.519 menjadi

1.261 pada tahun 2006. Hal ini mengakibatkan tingkat keketatan persaingan rata-rata

Page 63: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 63

menjadi 67,94%. Meskipun secara kuantitas terjadi penurunan, tetapi secara kualitas

masih relatif stabil yang dapat ditunjukkan dengan indikator nilai ujian akhir nasional

(UAN) calon mahasiswa baru yang nilai rata-ratanya 46,58.

Rekrutmen mahasiswa baru dalam proses admisi di Program S2 STIE YKPN

dilakuka melalui dua pendekatan, yaitu Ujian Masuk Mahasiswa Baru (UMMB) dan

Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Beasiswa (SPMBJB). Setiap calon mahasiswa

diwajibkan memenuhi persyaratan akademik yang meliputi tes pemenuhan persyaratan

(requirement test) dan tes penempatan (placement test).

Tes Pemenuhan Persyaratan. Tes Pemenuhan Persyaratan dimaksudkan untuk

memenuhi persyaratan skor minimal TPA (Tes Potensi Akademik) dan TOEFL (Test of

English as Foreign Language). Untuk dapat diterima sebagai mahasiswa Program

Magister Akuntansi, calon mahasiswa harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Memiliki IP Kumulatif minimum 2,75.

b. Memiliki skor TPA minimum 450.

c. Memiliki skor TOEFL minimum 400.

d. IP kumulatif dikalikan 100, ditambah skor TPA dan ditambah skor TOEFL harus

memenuhi jumlah minimum 1.150.

Tes Penempatan. Setelah para calon mahasiswa memenuhi persyaratan di atas, maka

mereka akan menempuh tes validasi. Tes validasi terdiri atas dua jenis, yaitu (1) Tes tertulis

dan (2) Tes wawancara. Tes ini dimaksudkan untuk menentukan status calon mahasiswa

sebagai diterima secara penuh (full standing) atau diterima dengan matrikulasi

(provisional standing). Hasil penyaringan di atas akan menyebabkan mahasiswa

dikelompokkan kedalam salah satu dari tiga kategori di bawah ini :

a. Mahasiswa tidak diterima pada program S2 STIE YKPN.

b. Mahasiswa diterima untuk program matrikulasi.

c. Mahasiswa diterima langsung pada program reguler.

Matrikulasi. Penyelenggaraan matrikulasi bagi calon mahasiswa Program

Magister Akuntansi dimaksudkan untuk memberi penyegaran kembali (refreshing) dan

meng-upgrade pengetahuan akuntansi bagi calon mahasiswa yang telah lulus dalam

kurun waktu yang cukup lama. Calon mahasiswa belum dapat diterima sebagai

mahasiswa Program Magister Akuntansi apabila belum lulus mata kuliah matrikulasi

yang diikuti. Calon mahasiswa yang tidak lulus mata kuliah matrikulasi dapat mengulang

mata kuliah tersebut pada semester berikutnya. Calon mahasiswa diberi kesempatan

Page 64: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 64

menempuh mata kuliah matrikulasi maksimum sebanyak dua kali. Apabila gagal dalam

kesempatan kedua, maka calon mahasiswa tidak akan diterima sebagai mahasiswa

Program Magister Akuntansi. Program matrikulasi diselenggarakan pada setiap semester

selama dua bulan sebelum masa perkuliahan.

Calon mahasiswa yang telah dinyatakan diterima berdasarkan rapat pimpinan STIE

YKPN dapat mengikuti proses registrasi di Loket Program Magister sesuai pilihan masing-

masing pada saat pendaftaran. Proses registrasi ini juga didukung dengan menggunakan

sistem informasi, sehingga mahasiswa yang telah registrasi langsung menerima kartu rencana

studi yang berisi mata kuliah yang sudah dipaketkan.

Mahasiswa STIE YKPN berasal dari seluruh propinsi yang ada di Indonesia,

dengan jumlah asal terbanyak adalah dari propinsi DIY dan Jawa Tengah yaitu sekitar

60% dan sisanya berasal dari berbagai propinsi lainnya dan berasal dari luar negeri, yaitu

40%.

STIE YKPN sangat concern terhadap usaha perbaikan mutu lulusannya. Hal ini

dapat dilihat dari dana yang dialokasikan untuk usaha perbaikan kualitas dosen, perbaikan

sistem pelaksanaan akademik, dan pengembangan sarana serta prasarana yang

mendukung berkembangnya kegiatan akademik. Gambar 12.4 berikut ini menunjukkan

perkembangan alokasi dana untuk perbaikan mutu akademik.

35,80% 38,88%

31,48%

0%

10%

20%

30%

40%

(Jut

a R

upia

h)

2004/2005 2005/2006 2006/2007

Gambar 12.4Perkembangan Pengeluaran Penjaminan Mutu

Tahun Akademik 2004/2005-2006/2007

Page 65: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 65

Berdasarkan data pada Gambar 12.4 dapat dilihat bahwa bersarnya dana yang

dialokasikan untuk penjaminan mutu lebih dari 30% dari total pengeluaran.

13. LULUSAN 13.1 Kualitas dan Kompetensi Lulusan Sampai dengan wisuda periode September 2006, STIE YKPN telah memiliki 12.083 orang

alumni. Jumlah lulusan setiap jenjang program studi beberapa tahun terakhir disajikan pada

lampiran Tabel 13.1.1 s.d. 13.1.3. Kualitas lulusan dapat dilihat dari sebaran IPK dan masa

studi yang semakin baik (lampiran Tabel 13.2.1 s.d. 13.2.3). Kualitas jika dilihat dari daya

serap pasar terhadap lulusan, dapat dikatakan sangat tinggi. Hal tersebut dapat dibuktikan

dengan adanya permintaan tenaga kerja lulusan yang dilakukan oleh berbagai perusahaan

secara rutin. Permintaan tersebut tidak hanya dalam bentuk informasi kesempatan kerja tetapi

juga pelaksanaan rekrutmen dan seleksi yang diselenggarakan di Kampus STIE YKPN.

Tingginya tingkat penerimaan lulusan STIE YKPN oleh pengguna lulusan tidak dapat

dilepaskan dari upaya pembinaan hubungan dengan pengguna lulusan secara kontinyu.

Berdasarkan hal itu, informasi mengenai kompetensi seperti apa yang dibutuhkan oleh

pengguna lulusan menjadi dasar evaluasi dan penyempurnaan sistem pendidikan di STIE

YKPN. Berdasarkan survei yang pernah dilakukan, pencapaian tingkat kompetensi lulusan

mencapai sekitar 83% dari kompetensi yang diharapkan oleh pengguna lulusan. Pada

umumnya, lulusan merasa puas dengan pencapaian hasil proses pendidikannya di STIE

YKPN. Tingkat kepuasan lulusan mencapai sekitar 87%. Selain merasa puas, para lulusan

juga berharap adanya program pengembangan kemampuan secara berkelanjutan yang

diselenggarakan STIE YKPN bagi mereka. Program ini dirasa sangat penting untuk menjaga

agar kompetensi dan pengetahuan yang dimiliki oleh lulusan tetap terkini.

13.2 Pelacakan Lulusan dan Job Placement Center

Program pelacakan lulusan dilakukan dengan membentuk unit Job Placement Center

(JPC). JPC merupakan bagian yang berada di bawah koordinasi Pembantu Ketua III yang

bertugas memberi layanan penyediaan informasi kesempatan kerja secara proaktif, mengolah

data alumni, membina hubungan dengan pengguna lulusan, menyelenggarakan job fair,

menyediakan bimbingan karir, dan konsultasi psikolog baik untuk memecahkan

permasalahan pribadi maupun hubungan sosial.

Page 66: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 66

Layanan penyediaan informasi kesempatan kerja adalah berbasis day to day

information sehingga kecepatan penyebaran informasi kepada para lulusan menjadi dasar

bagi proses layanan ini. Keberhasilan alumni merupakan keberhasilan perguruan tinggi,

sehingga proses updating data alumni menjadi penting guna mengetahui tolok ukur secara

relevan dan akurat. Pengolahan data alumni akan menjadi dasar aktivitas penyebaran

informasi kesempatan kerja dan program peningkatan kemampuan para alumni secara

kontinyu. Berbagai cara dilakukan untuk memperbarui data alumni baik melalui tracer study,

temu alumni, meeting point, penyelenggaraan kegiatan capacity building bagi alumni,

membina hubungan dengan perwakilan organisasi keluarga alumni di kota-kota tertentu,

kontak langsung secara berantai, dan dengan memanfaatkan milist dan website.

13.3 Job Fair dan Recruitment on Campus (RoC)

Pembinaan hubungan dengan pengguna lulusan dilakukan secara kontinyu. Peningkatan

hubungan ini bertujuan untuk mempersempit kesenjangan antara kebutuhan pengguna

lulusan dengan kemampuan lulusan yang diperoleh melalui proses pendidikan. Hubungan

tersebut menjadi salah satu dasar proses evaluasi, perbaikan, dan penyempurnaan kurikulum

serta sistem pengajaran di STIE YKPN.

Job fair merupakan aktivitas yang secara rutin diselenggarakan, khususnya

bersamaan dengan pelaksanaan wisuda. Aktivitas tersebut tidak hanya ditekankan pada upaya

pengguna lulusan untuk memperkenalkan diri, tetapi juga dilanjutkan dengan proses

rekrutmen dan seleksi. Kegiatan job fair selalu mendapat respon yang sangat besar, baik dari

sisi pengguna lulusan maupun para lulusan. Beberapa perusahaan yang pernah melakukan

presentasi, rekrutmen dan seleksi lulusan STIE YKPN antara lain PUL Group, PT Nutrifood

Indonesia, Bank Niaga, Bank Mandiri, BFI Finance, Bank Ekonomi, Astra International,

Ernst & Young, Price Waterhouse Coopers, Delloitte, Touche & Tohmatsu, PT General

Contractor, PT Djarum Kudus, PD Anindya, ERA Master, Bank NISP, dan Hagabank.

Sebagai bagian dari upaya untuk memberi layanan bagi lulusan dan pengguna, STIE

YKPN memfasilitasi perusahaan yang akan melakukan rekrutmen di kampus. Upaya ini

mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, sehingga dari waktu ke waktu terjadi

peningkatan frekuensi maupun jumlah perusahaan yang melakukan RoC. Pengaruh positif

adanya kegiatan RoC adalah berkurangnya waktu tunggu lulusan untuk mendapatkan

pekerjaan.

Page 67: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 67

13.4 Pengguna Lulusan

STIE YKPN memiliki komitmen dan perhatian yang tinggi terhadap peningkatan hubungan

dengan pengguna lulusan. Hubungan tersebut merupakan kunci tidak hanya untuk proses

rekrutmen lulusan tetapi juga untuk kepentingan jangka panjang yaitu perbaikan dan

peningkatan kualitas proses belajar mengajar di STIE YKPN. Masukan dari para pengguna

lulusan merupakan input penting bagi proses pengembangan kurikulum, kandungan

kompetensi, proses pengajaran, dan sistem pendidikan STIE YKPN secara umum. Karena

pentingnya masukan dari pengguna lulusan, STIE YKPN berkepentingan untuk mendapat

masukan tersebut melalui berbagai cara, seperti kontak secara langsung, meeting point, forum

diskusi, dan survei.

Masukan yang diperoleh dengan berbagai cara pengumpulan pendapat tersebut tidak

semuanya bersifat masukan, usulan, atau pendapat, tetapi beberapa di antaranya bahkan

bersifat kritikan dan keluhan. Apa pun sifat masukan dari pengguna lulusan, STIE YKPN

meyakini bahwa masukan tersebut merupakan input yang sangat berharga demi peningkatan

kualitas dan kemajuan pendidikan yang diselenggarakan.

14. PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 14.1 Kualitas Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Berbagai karya akademik dosen yang diterbitkan, diharapkan dapat meningkatkan citra

STIE YKPN sebagai lembaga pendidikan tinggi penghasil karya ilmiah bermutu di

bidang Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi. Visi tersebut masih belum

sepenuhnya dapat dicapai. Karya penelitian dan karya tulis ilmiah dosen STIE YKPN

dalam kurun waktu 5 tahun terakhir adalah 85 buah penelitian dan 107 buah karya tulis

ilmiah (lampiran Tabel 14.1).

Banyaknya penelitian yang dilakukan dan karya tulis ilmiah yang dihasilkan oleh

dosen STIE YKPN masih sangat rendah. Rendahnya kuantitas penelitian dan jumlah

karya tulis ilmiah ini disebabkan oleh masih rendahnya kemampuan dan pengetahuan

dosen tentang penelitian. Oleh karena itu, untuk meningkatkan jumlah peneliti dan jumlah

karya tulis ilmiah perlu didukung dengan kegiatan pelatihan dan workshop penelitian,

sehingga diharapkan kemampuan dan pengetahuan dosen dalam pelaksanaan kegiatan

penelitian menjadi meningkat (wokshop penelitian tentang data kualitatif dan statistik).

Selain kuantitas, kualitas penelitian juga masih perlu ditingkatkan dengan

dukungan data yang memadai. Beberapa data yang digunakan sebagai sumber penelitian

Page 68: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 68

sudah dimiliki oleh STIE YKPN seperti misalnya data pasar modal. Data ini jelas masih

kurang lengkap untuk penelitian di bidang bisnis. Oleh karena itu, perlu dukungan data

tambahan yang lebih lengkap. Kualitas dan kuantitas penelitian yang akan datang

diharapkan juga dapat ditingkatkan dari kondisi sekarang (lampiran Tabel 14.1) melalui

kompetisi penelitian yang akan dinilai oleh juri yang memiliki kompetensi dan keahlian

di bidang Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi.

Kegiatan pengabdian masyarakat masih belum merata untuk semua dosen. Jumlah

kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan juga masih rendah. Pengabdian kepada

masyarakat yang dilakukan oleh dosen STIE YKPN dalam kurun waktu 5 tahun ini

berjumlah 216 kegiatan dosen. Salah satu penyebab rendahnya kegiatan ini adalah karena

adanya keterbatasan dana. Akan tetapi beberapa selain dana dari kampus juga ada dana

penelitian yang berasal dari luar, lihat lampiran Tabel 14.8.

Kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan antara lain berupa

pelatihan guru-guru SMA, tim verifikasi ujian SMA, pelatihan Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM), dukungan kepada kegiatan profesi, penyaji dalam seminar, lomba

Cerdas Cermat Akuntansi antarSMA, dan menyelenggarakan Lomba Karya Tulis Ilmiah

tingkat SMA. Perkembangan pengabdian masyarakat juga ditunjang dengan adanya

kerjasama yang baik antara STIE YKPN dengan instansi pemerintah, IAI, Microsoft, dan

lembaga-lembaga independen. Untuk meningkatkan pengabdian masyarakat perlu

didesain bentuk-bentuk baru pengabdian kepada masyarakat dan pemerintah daerah.

Minat mahasiswa untuk melakukan penelitian masih rendah. Minat penelitian

dapat ditumbuhkan dengan pemberian informasi mengenai peluang penelitian yang sesuai

dengan bidang keahlian dan pembekalan mahasiswa dengan kemampuan meneliti secara

memadai melalui proses pembelajaran di kelas Metodologi Penelitian maupun pelatihan-

pelatihan tambahan. Lampiran Tabel 14.10 menunjukkan keterlibatan dosen dan

mahasiswa dalam kegiatan pengabdian selama tiga tahun terakhir. Di STIE YKPN,

skripsi bagi mahasiswa Program S1 merupakan mata kuliah pilihan (opsional), namun

demikian tidak sedikit mahasiswa yang memilih untuk menulis skripsi. Secara umum

penguasaan metoda penelitian mahasiswa masih belum cukup untuk menghasilkan skripsi

yang layak diterbitkan dalam jurnal ilmiah. Penguasaan metoda penelitian yang belum

memadai juga mengakibatkan proses pembimbingan skripsi yang relatif lama (lebih dari

6 bulan). Masalah ini dapat diatasi dengan pembentukan tim dosen yang memikirkan

secara serius pemutakhiran silabus secara berkesinambungan dan penyelenggaraan kuliah

yang efektif dan efisien.

Page 69: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 69

Berbagai cara yang ditempuh STIE YKPN untuk meningkatkan kemampuan

meneliti dan menganalisis mahasiswa menunjukkan hasil. Selain waktu rata-rata

penyelesaian karya tulis dari tahun ke tahun menunjukkan kecenderungan yang semakin

cepat juga beberapa karya tulis mahasiswa dimuat dibeberapa juran ilmiah (lampiran

Tabel 14.5.2). Hal tersebut menunjukkan bahwa penguasaan mahasiswa tentang metoda

penelitian mempunyai kecenderungan positif.

15. PROGRAM STUDI

15.1 Jenis Program Studi

Misi STIE YKPN adalah menyiapkan mahasiswa agar sukses di dalam meniti karir di

bidang Akuntansi, Manajemen, atau Ilmu Ekonomi melalui proses pendidikan yang

menekankan pada pemahaman kritis terhadap teori dan mendorong berbagai kegiatan

pendidikan yang dapat meningkatkan keterampilan di bidang masing-masing. Untuk

menjalankan misinya, STIE YKPN menyelenggarakan program studi, baik strata satu

(S1), strata dua (S2), maupun profesi dalam bidang ekonomi. Sampai saat ini, program

studi yang diselenggarakan oleh STIE YKPN meliputi:

1. Program Studi Strata 1 Akuntansi.

2. Program Studi Strata 1 Manajemen.

3. Program Studi Strata 1 Ilmu Ekonomi.

4. Program Studi Strata 2 Magister Akuntansi (MAKSI).

5. Program Studi Strata 2 Magister Manajemen (MM).

6. Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA).

Tabel 15.1 Jenis dan Status Izin Program Studi

Program Studi Izin Operasinal Terakhir

Jenis Tahun Dibuka

Surat Keputusan Tanggal Masa

Berlaku

S-1 Akuntansi 1980 2609/D/T/2004 7 Juli 2004 4 Tahun

S-1 Manajemen 1987 2610/D/T/2004 7 Juli 2004 4 Tahun

S-1 Ilmu Ekonomi 2000 1241/D/T/2006 12 April 2006 4 Tahun

S-2 Magister Akuntansi 2000 4329/D/T/2004 28 Oktober 2004 3 Tahun

S-2 Magister Manajemen 2000 4328/D/T/2004 28 Oktober 2004 3 Tahun

Pendidikan Profesi Akuntansi

2002 698/D/T/2007 23 Maret 2007 4 Tahun

Page 70: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 70

Program S-1 yang diselenggarakan STIE YKPN meliputi tiga program studi yaitu

Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi. Pada awal mula berdirinya yaitu pada tahun

1980, STIE YKPN baru menyelenggarakan Program Studi Strata 1 Akuntansi. Seperti

tampak pada Tabel 15.1. Izin operasional terakhir Program Studi S1 Akuntansi diberikan

oleh Dirjen Dikti pada tanggal 7 Juli 2004 dengan nomor 2609/D/T/2004. Izin ini berlaku

selama empat tahun sejak tanggal surat keputusan dikeluarkan.

Setelah berkembang, kemudian STIE YKPN menyelenggarakan Program Studi

Strata 1 Manajemen pada tahun 1987. Pada Tabel 15.1 tampak bahwa izin operasional

terakhir untuk Program Studi S1 Manajemen diterbitkan dengan Surat Keputusan Dirjen

Dikti nomor 2610/D/T/2004 yang dikeluarkan pada tanggal 7 Juli 2004. Izin operasional

ini memiliki masa berlaku selama empat tahun sejak dikeluarkan.

Untuk melengkapi program studi dalam bidang ekonomi, maka pada tahun 2000

STIE YKPN kembali dipercaya untuk menyelenggarakan Program Studi Strata 1 Ilmu

Ekonomi. Izin operasional terakhir Program Studi S1 Ilmu Ekonomi dikeluarkan oleh

Dirjen Dikti dengan nomor 1241/D/T/2006 yang terbit pada tanggal 12 April 2006. Masa

berlaku izin operasional ini adalah empat tahun sejak tanggal surat keputusan

dikeluarkan.

Sejak tahun 2000, STIE YKPN menyelenggarakan Program Magister (S-2) untuk

Program Magister Akuntansi dan Magister Manajemen dengan diterbitkannya SK No.

200/DIKTI/Kep/2000. Penyelenggaraan kedua progam tersebut diarahkan untuk

menghasilkan lulusan yang mampu (1) Mengembangkan dan memutakhirkan ilmu

pengetahuan di bidang bisnis dengan cara menguasai dan memahami metode, kaidah

ilmu, dan keterampilan penerapannya, (2) Memecahkan permasalahan di bidang bisnis

melalui kegiatan penelitian dan pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah, serta (3)

Mengembangkan kinerja profesional yang ditunjukkan dengan ketajaman analisis

permasalahan, keserbacakupan tinjauan, dan kepaduan integritas pemecahan masalah.

Surat keputusan tentang izin operasional terakhir untuk Program Magister Akuntansi dan

Program Magister Manajemen dikeluarkan oleh Dirjen Dikti pada tanggal 28 Oktober

2004 dengan nomor masing-masing 4329/D/T/2004 dan 4328/D/T/2004. Kedua surat

keputusan tersebut berlaku masing-masing tiga tahun sejak tanggal dikeluarkan.

Dalam perkembangannya selama lebih kurang dua puluh tujuh tahun, banyak hal

yang telah dicapai oleh STIE YKPN. Selain dipercaya untuk menyelenggarakan

pendidikan Program Magister, pada tahun 2002 STIE YKPN juga kembali memperoleh

kepercayaan sebagai perguruan tinggi yang pertama kali menyelenggarakan Program

Page 71: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 71

PPA (Pendidikan Profesi Akuntansi) di Yogyakarta dan Indonesia. STIE YKPN

menyelenggarakan Program PPA dengan diterbitkannya Surat Keputusan Direktur

Jenderal Pendidikan Tinggi No. 3572/D/T/2002 pada tanggal 2 Desember 2002. PPA

merupakan pendidikan tambahan bagi seorang Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi yang

ingin mendapatkan sebutan Akuntan. Dengan sebutan profesi tersebut, yang bersangkutan

dapat melanjutkan karir sebagai akuntan publik atau profesi akuntan lainnya. Surat

keputusan tentang izin operasional terakhir untuk Program Pendidikan Profesi Akuntansi

dikeluarkan oleh Dirjen Dikti pada tanggal 23 Maret 2007 dengan nomor 698/D/T/2007.

Izin operasional ini berlaku untuk empat tahun sejak tanggal dikeluarkan.

15.2 Akreditasi Program Studi

Pada Tahun Akademik 2006/2007, STIE YKPN telah menginjak usia yang ke-27 tahun.

Dalam perjalanannya yang cukup panjang tersebut, telah banyak pengalaman sangat

berharga yang dapat dipetik dan telah banyak keberhasilan yang telah dicapai oleh STIE

YKPN, di antaranya adalah dengan telah diperolehnya status Terakreditasi A (sangat

baik) untuk dua program studi, yaitu Program Studi S1 Akuntansi berdasarkan SK

005/BAN-PT/Ak-X/S1/VI/2006 dan Program Studi S1 Manajemen berdasarkan SK

004/BAN-PT/Ak-X/S1/VI/2006. Selain itu, Program Studi S1 Ilmu Ekonomi STIE

YKPN juga telah Terakreditasi B berdasarkan SK 012/BAN-PT/Ak-X/S1/VI/2007.

Informasi tentang akreditaso ini disajikan pada Tabel 15.2.

Seperti tampak pada Tabel 15.2, STIE YKPN juga menyelenggarakan Program

Magister Akuntansi (MAKSI) dan Program Magister Manajemen (MM) berdasarkan SK

Nomor: 200/DIKTI/Kep/2000. Pada saat ini Program Magister Akuntansi telah mendapat

status Terakreditasi B berdasarkan SK No. 14/BAN-PT/Ak-V/S2/VIII/2007 dan Program

Magister Manajemen mendapat status Terakreditasi B berdasarkan SK No. 13/BAN-

PT/Ak-V/VIII/2007.

STIE YKPN juga menyelenggarakan Program Pendidikan Profesi Akuntansi

(PPA) berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No.

3572/D/T/2002 tertanggal 2 Desember 2002. Untuk sementara ini, belum ada ketentuan

pemerintah, khususnya dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi tentang akreditasi

untuk Program Pendidikan Profesi. Atas dasar rekomendasi dari KERPPA (Komite

Evaluasi dan Rekomendasi Pendidikan Profesi Akuntansi) IAI (Ikatan Akuntan

Indonesia), Program PPA STIE YKPN telah memperoleh perpanjangan izin operasional

terakhir pada tanggal 23 Maret 2007 dengan nomor 698/D/T/2007 dari Dirjen Dikti.

Page 72: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 72

Tabel 15.2 Akreditasi Program Studi

Program Studi Status Akreditasi Status Akreditasi Terakhir

S-1 Akuntansi A SK 005/BAN-PT/AK-X/S1/VI/2006

S-1 Manajemen A SK 004/BAN-PT/AK-X/S1/VI/2006

S-1 Ilmu Ekonomi B SK 012/BAN-PT/AK-X/S1/VI/2007

S-2 Magister Akuntansi B SK 014/BAN-PT/AK-V/S2/VIII/2007

S-2 Magister Manajemen B SK 013/BAN-PT/AK-V/S2/VIII/2007

Pendidikan Profesi Akuntansi Berizin No. 698/D/T/2007

Sampai dengan Tahun Akademik 2006/2007, STIE YKPN memiliki 6 program

studi. Komposisi keenam program studi tersebut tersaji pada Tabel 15.3, yaitu 3 program

studi strata 1, 2 program studi strata 2, dan 1 program studi profesi. Kecuali untuk

program pendidikan profesi (karena memang belum ada ketentuan yang mengaturnya),

semua (100%) program studi di STIE YKPN telah terakreditasi. Untuk jenjang strata 1,

sebanyak 67% program studi adalah terakreditasi A, dan sisanya 33% adalah terakreditasi

B. Untuk program studi strata 2, kedua program studi adalah terakreditas B. Apabila

dilihat secara keseluruhan tanpa memandang jenjang pendidikan, maka 40% program

studi di STIE YKPN adalah terakreditas A dan sisanya 60% adalah terakreditasi B.

Tabel 15.3

Persentase Akreditasi Program Studi Program Studi Persentase Akreditasi

Jenjang Jumlah Akreditasi A Akreditasi B Jumlah Terakreditasi

S1 3 67% 33% 100%

S2 2 0% 100% 100%

Jumlah 5 40% 60% 100%

15.3 Pembukaan dan Penutupan Program Studi

Visi STIE YKPN adalah menjadi lembaga pendidikan Akuntansi, Manajemen, serta Ilmu

Ekonomi yang profesional dan terkemuka dan diakui baik oleh masyarakat akademik

maupun masyarakat bisnis di Indonesia. Sedangkan misi STIE YKPN adalah menyiapkan

mahasiswa agar sukses di dalam meniti karir di bidang Akuntansi, Manajemen, atau Ilmu

Ekonomi melalui proses pendidikan yang menekankan pada pemahaman kritis terhadap

Page 73: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 73

teori dan mendorong berbagai kegiatan pendidikan yang dapat meningkatkan

keterampilan di bidang Akuntansi/Manajemen/Ilmu Ekonomi.

Untuk mencapai visi dan menjalankan misinya, STIE YKPN menyelenggarakan

berbagai program studi yang terkait dalam bidang akuntansi, manajemen, dan ilmu

ekonomi. Setiap program studi baru yang diusulkan harus sesuai dengan visi dan sejalan

dengan misi STIE YKPN. Jenjang program studi yang selama ini diselenggarakan

meliputi strata 1, strata 2, dan profesi. Program studi dibuka dan ditutup sesuai dengan

kebutuhan. Selama ini, STIE YKPN belum pernah melakukan penutupan program studi.

Di masa depan, tidak tertutup kemungkinan bahwa STIE YKPN akan menyelenggarakan

program studi baru seperti Strata 3 di bidang Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi.

STIE YKPN memiliki pedoman sebagai rujukan kerja bagi semua unit terkait dalam

pembukaan dan penutupan program studi. Untuk itu, STIE YKPN membuat pedoman

yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas untuk menjamin tercapainya visi

dan terlaksananya misi STIE YKPN melalui pembukaan dan penutupan program studi

tertentu.

Pedoman pembukaan dan penutupan program studi di STIE YKPN diatur melalui

surat keputusan. Dalam surat keputusan tersebut dinyatakan bahwa pembukaan dan

penutupan suatu program studi di STIE YKPN harus mengacu kepada ketentuan

pemerintah yang terkait dan terbaru. Untuk saat ini, ketentuan pemerintah yang terkait

dan terbaru tentang pembukaan dan penutupan program studi diatur dalam Surat

Keputusan Dirjen Dikti Nomor 108/DIKTI/Kep/2001 tentang Pedoman Pembukaan

Program Studi dan/atau Jurusan. Surat keputusan tersebut dijadikan sebagai dasar untuk

pembukaan dan penutupan suatu program studi di lingkungan STIE YKPN.

Kajian kelayakan merupakan tahap penting dalam pengajuan suatu program studi

baru. Unsur-unsur yang dikaji dalam studi kelayakan meliputi:

1. Adanya prospek pekerjaan yang nyata bagi lulusan program studi, sehingga tidak

menimbulkan penganggur baru.

2. Adanya kepastian bahwa pembukaan program studi baru adalah sejalan dengan misi

utama perguruan tinggi, sehingga keberadaan program studi baru tersebut akan dapat

ditangani dengan baik

3. Untuk menjamin tidak terjadinya kelebihan pasok lulusan, maka program studi yang

diusulkan dapat ditutup dan dibuka sesuai kebutuhan. Untuk itu diperlukan adanya

kemampuan untuk melakukan relokasi terhadap sumberdaya perguruan tinggi.

Page 74: Porto Folio penelitian

Portofolio STIE YKPN, 2007 74

4. Pembukaan program studi baru perlu memperhatikan keadaan lingkungan yaitu

penyelenggaraan program studi yang telah dijalankan oleh perguruan tinggi lain di

sekitarnya atau di wilayahnya sehingga tidak akan terjadi persaingan yang tidak sehat

antar perguruan tinggi.

5. Pembukaan program studi baru dapat menjanjikan peningkatan pemanfaatan

sumberdaya pendidikan tinggi yang ada dan meningkatkan layanan penyelenggaraan

pendidikan tinggi.

6. Program studi baru tidak akan menimbulkan gesekan internal dalam perguruan tinggi,

sehingga dapat menurunkan mutunya.