Promosi gizi buah dan sayur di sekolah
-
Upload
institut-pertanian-bogor -
Category
Healthcare
-
view
1.641 -
download
2
description
Transcript of Promosi gizi buah dan sayur di sekolah
Mata kuliah Promosi Gizi Tanggal 16 Juni 2014
TAKE HOME EXAM
LETS GARDENING AT SCHOOL (Le’GaS)
Oleh:
Delita Septia Rosdiana
I151130361
Dosen Mata Kuliah:
Prof. Dr. Ir. Siti Madanijah, MS
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
Mata kuliah Promosi Gizi Tanggal 16 Juni 2014
1. Judul Kegiatan Perencanaan Promosi Gizi :
“Lets Gardening At the School (Le’GaS)”
Kegiatan promosi yang berjudul Lets Gardening At The School (Le’Gas)
merupakan kegiatan promosi yang bertujuan meningkatkan konsumsi buah dan
sayur bagi anak-anak sekolah khususnya pada anak sekolah dasar. Dalam Policies
and Programs to Improve Wisconsin’s Health menyatakan bahwa kegiatan
berkebun di sekolah pada umumnya merupakan kegiatan pendidikan gizi,
pelajaran menyiapkan makanan dan kesempatan mencicipi buah dan sayur. Selain
itu kegiatan tersebut dapat memberikan kesempatan dalam pembelajaran seperti
mata pelajaran ilmu pengetahuan alam, matematika, kesehatan serta pendidikan
lingkungan.
Berdasarkan hasil penelitian tingkat konsumsi sayur dan buah pada anak
masih rendah. Dan data riskesdas 2013 konsumsi buah dan sayur masyarakat
Indonesia sekitar 10,7 %. Dengan kata lain sekitar 90% dari seluruh penduduk
Indonesia konsumsi buah dan sayur sangat rendah. Hal ini menyebabkan banyak
penyakit tidak menular yang terjadi pada anak, salah satunya obesitas.
Menurut hasil laporan riskesdas pada tahun 2007 secara keseluruhan
penduduk yang berumur 10 tahun ke atas mengonsumsi buah dan sayur sebanyak
5 porsi dalam sehari hanya sebesar 6,4%. Di Provinsi Jawa Barat hanya 3,6%
yang mengonsumsi buah dan sayur sebesar 5 porsi.
Dengan data demikian merupakan permasalahan yang besar dalam pola
konsumsi buah dan sayur anak. Dalam penelitian Reichmann (2009) menyatakan
bahwa banyak studi epidemiologi yang memperoleh keuntungan dari konsumsi
buah dan sayur terhadap berbagai penyakit seperti penyakit jantung, kanker, dan
stroke. Dan peneleitian terbaru menyatakan bahwa ada keterkaitan dari konsumsi
buah dan sayur dengan penyakit katarak, divertikulosis, penyakit paru dan
hipertensi. Dari hasil studi dinyatakan ada pengaruh positif dari konsumsi buah
dan sayur dalam pencegahan dari berbagai penyakit kronis.
Zat gizi yang terdapat dalam buah dan sayur seperti sulfida yang terdapat
dalam sayuran dapat membersihkan karsinogen dan menstimulasi enzim anti
kanker. Yang kedua, Phytostrogen dan Phytostherol ditemukan dalam sayuran
Mata kuliah Promosi Gizi Tanggal 16 Juni 2014
sebagai antioksidan yang menghambat pertumbuhan sel kanker. Selain itu
keduanya meregulasi pencegahan penyakt jantung dan hipertensi debfan
menurunkan kolesterol dalam tekanan darah. Antioksidan flavonoid pada sayur
dan buah berperan dalam melindungi dari kanker, penyakt jantung serta stroke
dan COPC (penyakit paru). Selain itu buah dan sayur memiliki kandungan
vitamin C, E, A, dan lainnya yang memiliki fungsi sebagai antioksidan. Selain itu
buah dan sayur kaya akan serat yang membantu dalam mengekskresi kolesterol,
lemak dan substansi karsinogen.
2. Ada tiga faktor determinan yang mempengaruhi perilaku gizi dan
kesehatan yaitu predisposing, enabling, dan reinforcing factors.
Deskripsikan ketiga determinan tersebut, sesuai dengan permasalahan
anda. Perubahan perilaku apa yang anda harapkan dari kegiatan promosi
yang direncanakan, sesuai dengan konsep determinan perilaku tersebut.
Faktor predisposing
Faktor yang mempermudah terjadinya perilaku seseorang (melalui
pengetahuan atau sikap),
Masalah :
a) Rendahnya pengetahuan anak mengenai buah dan sayur yang
menyebabkan konsumsi buah dan sayurnya rendah dan berdampak pada
sikap siswa terhadap konsumsi buah dan sayur terkait manfaat yang
diperoleh
b) Rendahnya pengetahuan serta kesadaran orangtua mengenai pentingnya
buah dan sayur pada anak, dan berakibat pada penyediaan buah dan sayur
di tingkat rumah tangga
c) Rendahnya kesadaran masyarakat mengenai manfaat dan pentingnya
konsumsi buah dan sayur
d) Rendahnya pengetahuan dan sikap ibu tentang gizi yang menyebabkan
rendahnya konsumsi buah di rumah tangga
Mata kuliah Promosi Gizi Tanggal 16 Juni 2014
Solusi :
a) Mengadakan kegiatan pembelajaran mengenai buah dan sayur yang di
integrasikan dengan mata pelajaran yang berbasis ilmu pengetahuan
alam dan kesehatan
b) Kegiatan berkebun di luar jam pelajaran atau masuk pada kegiatan
ekstrakulikuler di sekolah
c) Mengadakan penyuluhan untuk orangtua di sekolah mengenai
meningkatkan penyediaan buah dan sayur serta manfaatnya dengan
memanfaatkan pekarangan rumah seperti menanam sayuran dengan
cara vertikultur (secara bertingkat)
d) Menyediakan buah dan sayur bagi siswa di sekolah
e) Melakukan kegiatan “cooking time” di luar jam pelajaran sehabis
kegiatan memanen sayur dan buah di kebun sekolah
f) Menyediakan informasi mengenai buah dan sayur dalam bentuk
Poster, Leaflet yang disebarkan di lingkungan sekolah.
Perubahan Perilaku yang diharapkan :
a) Pengetahuan serta sikap anak meningkat mengenai konsep buah dan
sayur
b) Meningkatnya jumlah porsi konsumsi buah dan sayur anak setiap
harinya
c) Pengetahuan serta sikap orangtua meningkat mengenai konsep buah
dan sayur dan meningkatkan penyediaan buah dan sayur di rumah
lebih beragam
d) Anak lebih pandai menyiapkan makanan dengan baik dan memilih
makanan yang sehat bagi tubuhnya
e) Kesadaran masyarakat umum mengenai buah dan sayur meningkat
Faktor pemungkin/enabling factors
Faktor pendukung perilaku seseorang. Contoh: fasilitas, sarana dan
prasarana.
Mata kuliah Promosi Gizi Tanggal 16 Juni 2014
Masalah :
a) Sulitnya akses terhadap hal yang mendukung pada pemenuhan
konsumsi buah dan sayur, seperti pembelian buah dan sayur di
Indonesia harganya sedikit mahal.
b) Peran sekolah yang masih terbatas dalam pemberian infromasi
mengenai buah dan sayur
c) Guru sebagai pendidik yang tidak semua memahami konsep buah dan
sayur serta manfaat dari konsumsi buah dan sayur
d) Peran lembaga masyarakat serta pemerintah dalam optimalisasi
perkebunan buah dan sayur yang masih tersendat dalam
operasionalnya
e) Lahan sekolah yang terkadang terbatas untuk menanam buah dan sayur
Solusi :
a) Melakukan kegiatan pelatihan bagi seluruh elemen yang ada di sekolah
mengenai pendidikan gizi dan kesehatan
b) Memanfaatkan lahan yang kosong serta lahan yang sempit dengan cara
membuat kebun sekolah dan apabila lahan yang sempit maka dengan
cara menanm tanaman buah dan sayur dengan cara vertikultur
Perubahan perilaku yang diharapkan :
a) Siswa sekolah memahami dan mempraktekan konsumsi buah dan
sayur yang sehat sebagai cemilan
b) Masyarakat sekolah melakukan kegiatan berkebun bersama siswa dan
siswa mampu menanam buah dan sayur sebagai konsep dasar
pengetahuan
c) Pemanfaatan pekarangan sekolah semakin meningkat terutama untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi buah.
d) Diadakannya lomba memasak bersama siswa sehingga meningkatkan
motivasi siswa untuk mengoptimalkan pekarangannya dan hasil
panennya.
e) Diadakannya lomba menu makanan sehat yang terbuat dari sayur dan
buah siswa dan dibantu oleh tenaga ahli gizi dan guru di sekolah
Mata kuliah Promosi Gizi Tanggal 16 Juni 2014
f) Guru sebagai pendidik mampu menjelaskan mengenai konsep buah
dan sayur
Reinforcing factors
Faktor yang memperkuat perilaku seseorang. Contoh: kepala dinas, kepala
sekolah, peraturan, undang-undang dan surat keputusan dari pejabat
pemerintahan.
Masalah :
a) Kurangnya dukungan dari pihak sekolah dalam mendukung konsumsi
buah dan sayur pada siswa dan masyarakat sekolah
b) Kurangnya ketersediaan sayur dan buah
c) Tidak adanya kebijakan dari pemerintah yang jelas dalam meningkatkan
konsumsi buah dan sayur
d) Kurangnya koordinasi antara pihak sekolah dan orangtua dalam program
peningkatan buah dan sayur
e) Tidak adanya peraturan untuk mendukung konsumsi buah dan sayur
f) Kurang koordinasi atau belum adanya koordinasi pemerintah secara
kedinasan dengan pihak sekolah dalam mengembangkan program
berkebun sayur dan buah di sekolah
Solusi :
a) Penyediaan alat dan bahan berupa bibit sayuran dan buah-buahan, pupuk,
keranjang dan lainnya untuk pelaksanaan program di sekolah serta di
rumah
b) Dukungan dari instansi pemerintah atau dinas pendidikan serta dinas
pertanian pusat atau daerah dalam penyediaan bibit tanaman sayuran serta
buah-buahan
c) Peraturan pemerintah yang mendukung kegiatan berkebun serta
peningkatan konsumsi buah dan sayur
d) Mengerahkan tenaga kesehatan serta pendidik dalam kegiatan pelatihan
guru di sekolah mengenai buah dan sayur
e) Peraturan pemerintah pusat/daerah untuk mendukung adanya program
pemberian buah di tiap-tiap sekolah
Mata kuliah Promosi Gizi Tanggal 16 Juni 2014
Perubahan perilaku yang diharapkan :
a) Adanya kerjasama antara pihak sekolah dengan pemrintah serta pihak
sekolah dengan orang tua merupakan salah satu langkah dalam
menentukan kebijakan semua sekolah dapat melaksanakan kegiatan
atau program yang telah disebutkan, selain itu bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan anak dan secara jangka panjang akan
menurunkan prevalnesi penyakit yang tidak menular seperti obesitas,
tekanan darah tinggi, jantung dan lain sebagainya.
b) Dukungan pemerintah daerah dalam menentukan kebijakan dalam
pelaksanaan program agar terealisasi akan tetapi masih ada masalah
dalam penganggaran biaya.
c) Bentuk kerjasam antar sektor seperti pendidikan, kesehatan dan
pertanian merupakan salah satu tindakan yang mendukung dalam
program penyediaan buah dan sayur di sekolah.
d) Diberikannya kegiatan penyuluhan serta pelatihan kepada guru,
karyawan, orang tua serta siswa dalam kegiatan berkebun buah dan
sayur di lingkungan sekolah atau rumah
3. Identifikasikan karakteristik sasaran yang anda pilih. Faktor-faktor sosial
budaya apa saja yang perlu anda pertimbangkan, jelaskan.
Karakteristik lingkungan atau tempat tinggal yaitu di daerah kabupaten
Bandung. Tepatnya di desa Ciburial kecamatan Cimenyan kabupaten Bandung
bagian utara, dengan karakteristik geografis perbukitan dan dengan rata-rata
orang tua bekerja sebagai petani sayur, dan lainnya bekerja sebagai karyawan.
Jumlah sekolah dasar swasta dan negeri sekitar 7 sekolah yang letaknya cukup
beragam dari mulai di perbukitan yang luas lahannya hingga sekolah yang
berbatasan dengan kota Bandung. Dengan rata-rata tingkat pendididkan
orangtua sebagian besar lulusan sekolah dasar dan menengah. Sehingga
pendapatnya tidak terlalu besar.
Hal-hal yang menjadi pertimbangan dari sisi faktor sosial budaya adalah :
Mata kuliah Promosi Gizi Tanggal 16 Juni 2014
a) Usia sasaran : Usia sasaran yang dimaksud pada kegiatan promosi gizi
ini adalah anak usia sekolah dasar rata-rata usia 6 tahun hingga 12
tahun. Usia ini merupakan usia yang baik dalam mendapat pengetahuan
mengenai suatu konsep dan pembiasaan yang baik dalam perubahan
sikap dan usia ini merupakan usia yang senang dan percaya pada apa
yang dikatakan teman, guru. Maka anak usia sekolah dasar ini efektif
dalam penerapan kegiatan promosi ini.
b) Tempat sekolah siswa : tempat sekolah siswa beragam karena daerah
kabupaten bandung cukup luas, dan memiliki luas yang beragam, maka
pertimbanagn dalam pembuatan program kerja di berikan kepada
sekolah agar lebih efektif dan efisien
c) Tingkat pendidikan orang tua : tingkat pendidkan orang tua juga
menjadi pertimbangan karena, sejauh mana efektifitas mengenai
pengetahuan serta sikap orang tua dalam memahami konsep sayuran
dan buah yang beragam.
d) Jenis pekerjaan : jenis pekerjaan yang ditekuni orang tua menjadi
pertimbangan dalam kegiatan promosi karena akan berpengaruh
terhadap pendapatan orang tua dalam memenuhi buah dan sayur yang
beragam di tingkat rumah tangga.
e) Letak geografis dari sekolah dan tempat tinggal : dalam pemanfaatan
lahan serta jenis tanaman sayuran serta buah-buahan yang sesuai
dengan letak geografisnya akan mempengaruhi pada jenis buah dan
sayur yang akan sering dikonsumsi oleh siswa dan masyarakat sekolah
dan lainnya
f) Pola konsumsi yang sangat masih rendah, mengakibatkan tujuan utama
untuk ditingkatkan dalam konsumsi buah dan sayur, harus ada
komitmen semua pihak, motivasi serta partisippasi yang tinggi dalam
terlaksananya kegiatan promosi gizi ini.
Mata kuliah Promosi Gizi Tanggal 16 Juni 2014
4. Bagaimana menumbuhkan motivasi pada sasaran agar tujuan promosi
gizi anda tercapai
Dalam menumbuhkan motivasi sasaran agar tujuan dari kegiatan promosi
dapat terlaksana dengan baik dan akan berkesan lama dan akan diaplikasikan
dalam kehidupannya sehari-hari. Motivasi yang bisa digunakan dengan motivasi
perilaku sehat. Perilaku sehat sendiri di jelaskan bahwa dengan memberikan
pengetahuan yang tepat mengenai konsumsi buah dana sayur sehingga siswa baik
pendidik di sekolah mendapat motivasi yang kuat setelah bisa memahami serta
merasakan manfaat dari kegiatan berkebun yang di dalam kegiatan tersebut
mengandung peran dalam meningkatkan konsumsi buah dan sayur serta siswa
memiliki pemahaman yang kuat sehingga akan terasa lebih bermakna. Setelah
siswa bisa melakukan kegiatan berkebun dan memahami betul peranan konsumsi
buah dan sayur dengan baik, maka siswa tersebut akan dengan sendirinya berubah
perilaku secara tidak sadar menjadi berperilaku sehat.
Selain itu, dengan menjelaskan pentingnya buah dan sayur menjelaskan
manfaat yang akan dirasakan dengan mengkonsumsi buah dan sayur. Selanjtunya
dengan memberikan contoh serta pelatihan kepada masyarakat disekitar anak-
anak untuk menjelaskan bagaimana hidup sehat dengan rajin mengkonsumsi buah
dan sayur, bagaimana dalam proses penyajian serta lainnya. Secara luas motivasi
ini bisa disampaikan kepada instansi pemerintah yang lebih luas lagi agar program
kegiatan konsumsi buah dan sayur dapat meningkat dan terlaksana dengan baik.
5. Menurut anda, kegiatan promosi yang anda rencanakan dapat
dimasukkan ke dalam ruang lingkup apa, menurut tempat
pelaksanaannya
Berdasarkan tempat pelaksanaanya promosi gizi, kegiatan promosi
berkebun buah dan sayur bagi siswa sekolah dasar termasuk ruang lingkup
promosi pendidikan gizi dan kesehatan di lingkungan sekolah dan rumah serta
sasarannya adalah anak atau siswa, orang tua, masyarakat sekolah seperti kepala
sekolah, guru, staf karyawan, pemerintah pusat dan daerah. Kegiatan promosi ini
Mata kuliah Promosi Gizi Tanggal 16 Juni 2014
memiliki sasaran utama yaitu anak sekolah dasar. Dengan pengetahuan anak-anak
dengan baik mengenai buah dan sayur yang beragam maka akan berdampak pada
kesehatan siswa di masa yang akan datang. Pemanfaatan pekarangan sekolah serta
lahan yang kosong di sekolah sebagai media pembelajaran dalam menyediakan
buah dan sayur dengan baik.
6. Dalam promosi gizi, perlu diciptakan pula faktor lingkungan yang
kondusif. Faktor-faktor lingkungan apa saja yang perlu disiapkan agar
promosi gizi yang dilakukan efektif.
Faktor lingkungan yang perlu disiapkan agar promosi gizi efektif adalah :
a) Lingkungan sosial.
Lingkungan yang baik dalam optimalisasi kegiatan berkebun
membutuhkan ketersediaan, terlibatnya lapisan masyarakat, lingkungan
sekolah yang mendukung, serta instansi pemerintah yang mendukung
pada terlaksananya program. Perlunya advokasi serta koordinasi dengan
baik agar manfaat dari terlaksannya kegiatan tersebut dapat
disosialisasikan dan terlaksana dengan lancar.
b) Aparat pemerintah dalam hal ini adalah surat keputusan atau kebiajakan
yang telah disepakati serta tenaga-tenaga LSM, atau tenaga gizi,
pendidik di sekolah.
c) Tempat untuk melakukan promosi gizi yaitu di lingkungan sekolah
serta lingkungan rumah
d) Bibit dan pupuk untuk kegiatan berkebun disediakan oleh pemerintah
dengan mengerahkan masyarakat sekitar.
e) Ditempel poster di tempat-tempat strategis di lingkungan sekolah dan
memberikan leaflet atau majalah mengenai berkebun yang cermat serta
memanfaatkan lahan sekolah atau rumah yang sempit.
Mata kuliah Promosi Gizi Tanggal 16 Juni 2014
7. Identifikasikan strategi yang anda pilih sesuai dengan topik promosi gizi
anda.
Sesuai dengan topik promosi gizi yang saya pilih, strategi yang akan saya
gunakan berdasarkan faktor determinan perilaku , kegiatan promosi ini berdasar
atas 3 faktor yang dijelaskan WHO yaitu : advokasi, dukungan sosial, dan
pemberdayaan masyarakat dan ditujukan kepada faktor predisposisi diantaranya
:
a) Kepala sekolah : melakukan birokrasi dengan pemerintah atau institusi
pemerintah yang berkaitan dalam program kerjasama seperti dinas
pendidikan, dinas pertanian dan dinas kesehatan. Semuuanya akan bekerja
dalam merumusakan kebijakan serta surat keputusan yang akan
memnentukan program tersebut akan berjalan dengan baik secara
serempak di seluruh sekolah.
b) Tim penyuluh : tim penyuluh yang terdiri atas tenaga ahli pertanian,
tenaga kesehatan ini bekerja dalam mengarahkan pendidik atau guru serta
staff dalam kegiatan promosi dengan baik. Dengan pembekalan dari segi
praktis serta pengetahuan dapat di transferkan pada anak dengan tepat
mengenai pengetahuan buah dan sayur dengan baik.
Serta hal-hal yang ditujukan kepada faktor pemungkin yaitu :
a) Tersedianya sarana dan prasarana ssperti alat dan bahan untuk kegiatan
berkebun di sekolah dengan sponsor berbagai pihak untuk mensukseskan
kegiatan promosi gizi.
b) Adanya kegiatan keberlanjutan dari program ini dengan dimasukkan ke
dalam salah satu kegiatan ektrakulikuler di sekolah
c) Adanya tenaga ahli gizi dalam kegiatan kelas berkebun
d) Masyarakat memiliki peran penting dalam mensukseskan kegiatan dalam
membangun kesehatan yang merata diantara masyarakat lainnya untuk
memperoleh derajat kesehatan yang lebih baik.
Berdasarkan faktor presdisposisi serta faktor pemungkin, maka dapat disebutkan
faktor penguat sebagai langkah startegi yang di maksud yaitu dengan adanya
Mata kuliah Promosi Gizi Tanggal 16 Juni 2014
perumusan kebijakan untuk kegiatan terealisasikan dan ada dukungan secara
penuh dalam kegiatan.
8. Metode dan teknik dan media apa yang anda pilih dalam pengembangan
rencana promosi gizi tersebut, dan jelaskan alasannya.
Dalam proses pengembangan rencana promosi gizi yang saya buat, metode dan
teknik yang saya gunakan adalah :
Metode : Learning by doing dan Play while Study dan teknik yang digunakan
adalah melibatkan siswa dalam kegiatan berkebun dari kegiatan menanam,
merawat, memanen serta mengkonsumsi dengan cara siswa sambil melakukan
kegiatan tersebut, selain kepekaan siswa dalam memelihara lingkungan akan
tetapi siswa dapat juga belajar mengenal tanamana sayuran serta buah-buahan
yang ia panen dan baik dikonsumsi. Siswa dengan kegiatan outdoor akan
membuat siswa merasa senang, selain itu di saat pembelajaran materi mengenai
buah dan sayur disisipkan dalam kegiatan pembelajaran ilmu pengetahuan
alam serta pelajaran lainnya dalam mengenal lebih dalam lagi mengenai
konsep buah dan sayur. Selain itu juga guru dengan kratif mengemas kegiatan
belajar dengan membuat games atau permainan yang mengajak siswa lebih
aktif serta termotivasi dan mendapat pengetahuan yang baik mengenai buah
dan sayur, dan bertujuan memaksimalkan tujuan kegiatan promosi gizi tersebut
dengan baik yaitu meningkatkan konsumsi buah dan sayur pada siswa. Media
yang mendukung pada kegiatan promosi gizi ini adalah media interaktif seperti
video berkebun untuk anak, alat dan bahan selama kegiatan berkebun, modul
kegiatan pembelajaran, siswa menuliskannya dengan senang menceritakan
kegiatan selama berkebun, Poster, leaflet dan lain sebagainya.