PPT referat

30
ANESTETIK LOKAL Eka Putri Maulani 11.2013.104 FK UKRIDA

description

shdfasdajdsfzdhfzhsdfhzsdhfzhf

Transcript of PPT referat

ANESTETIK LOKAL

Eka Putri Maulani11.2013.104

FK UKRIDA

Kerangka Pembahasan Pendahuluan

Pembahasan : - Sifat Umum Anestetik Lokal

- Kokain

- Anestetik Lokal

- Teknik Pemberian Anestetik Lokal

Penutup : - Kesimpulan

- Saran

Daftar pustaka

PendahuluanAnestesiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari

hal-hal yang menvangkut anestesia. Menurut asal katanya,

anestesia berasal dari kata yang berarti “tidak” dan “estesia”

yang berarti “rasa”.

Istilah anestesia ini pertama kali digunakan oleh Oliver Wendell

Holmes pada tahun 1846. Anestesiologi sering disebut

toksikologi terkendali. Hal ini karena dalam melakukan anestesia

atau analgesia, kita akan mempergunakan obat-obatan yang

toksik.

PEMBAHASAN

ANESTETIKA

◦ Istilah anestesi dikemukakan pertama kali oleh O.W Holmes

yang artinya tidak ada rasa sakit. Anestesi dibagi menjadi

dua kelompok yaitu :

1. Anestesi umum yaitu rasa sakit hilang disertai dengan

kehilangan kesadaran

2. Anestesi lokal yaitu menghilangkan rasa sakit tanpa disertai

hilang kesadaran

FARMAKODINAMIK Susunan Saraf Pusat

Kegelisahan tremor kejang klonik depresi napas

kematian

Sambungan Saraf-Otot dan Ganglion

mempengaruhi transmisi berkurangnya respons obat

Sistem Kardiovaskular

penurunan eksitabilitas, kecepatan konduksi, kekuatan kontraksi,

dan vasodilatasi arteriol.

Otot Polos : spasmolitik, hilangnya tonus refleks setempat.

Alergi : Dermatitis alergik, serangan asma atau reaksi anafilaktik

BIOTRANSFORMASI

Secara kimiawi anestesi lokal dibagi dalam 2 kelompok, yaitu :

a. Senyawa ester (-COOC-)

prokain, benzokain, buvakain, tetrakain dan oksibuprokain\

b. Senyawa amida (-NHCO-)

lidokain, prilokain, mepivakain, bupivikain, cinchokain

- Kecepatan absorpsi dapat diperlambat dengan vasokonstriktor

- kecepatan destruksinya menentukan aman atau tidaknya suatu

anastetik lokal.

ANESTETIK LOKAL

Obat anestesi lokal pertama kokain diperoleh dari

Erythroxylon coca rasa nyaman dan mempertinggi daya tahan

tubuh.

untuk menghilangkan nyeri setempat gigi dan mata.

kemampuannya untuk merintangi transmisi ke batang otak

anestesi blokade saraf pada pembedahan maupun dalam anestesi

spinal umum.

anestesi lokal sintesis : prokain dan benzokain beserta derivatnya.

anestesi modern : lidokain, prilokain dan bupivakain.

ANESTETIK LOKAL

Obat-obat anestesi lokal umumnya dipakai adalah garam

kloridanya yang mudah larut dalam air.

Untuk memperpanjang daya kerjanya ditambahkan suatu

vasokonstriktor yang dapat menciutkan pembuluh darah

sehingga absorbsi akan diperlambat toksisitas berkurang mula

kerja dipercepat dengan khasiat yang lebih ampuh dan lokasi

pembedahan praktis tidak berdarah adrenalin dan efineprin.

SYARAT ANESTESI LOKAL

◦ Tidak merangsang jaringan

◦ Tidak mengakibatkan kerusakan permanen terhadap SSP

◦ Toksisitas sistemis rendah

◦ Efektif pada penyuntikan dan penggunaan lokal pada selaput

lendir

◦ Mula kerja sesingkat mungkin dan bertahan cukup lama

◦ Larut dalam air dengan menghasilkan larutan stabil dan tahan

pemanasan (proses sterilisasi)

Mekanisme Kerja

◦ Menghindarkan untuk semntara pembentukan dan transmisi

impuls melalui sel-sel saraf dan ujungnya.

◦ Menghambat penerusan impuls dengan jalan menurunkan

permeabilitas membran sel saraf untuk ion natrium, yang

dibutuhkan oleh sel saraf yang layak.

EFEK SAMPING KOKAIN SSP : banyak bicara, gelisah dan euforia. Efek euforia

penghambatan uptake dopamin di sinaps SSP.

SISTEM KARDIOVASKULAR

penurunan tekanan darah walaupun mula-mula terjadi kenaikan

akibat vasokonstriksi dan takikardi. Vasokonstriksi perangsangan

vasomotor secara sentral

SUHU BADAN : Kokain menyebabkan daya pirogen kuat

SISTEM SARAF SIMPATIS : Kokain sifat sensitisasi terhadap

katekolamin menimbulkan vasokonstriksi dan midriasis

Intoksikasi Kokain

Mudah terangsang, gelisah, banyak bicara, cemas dan bingung.

Refleks meningkat disertai sakit kepala, nadi cepat, napas tidak

teratur dan suhu badan naik. Juga terjadi midriasis, eksoftalmus,

mual, muntah, sakit perut dan kesemutan.

Pengobatan spesifik pemberian diazepam atau barbiturat kerja

singkat secara IV.

dosis fatal adalah 1,2 gram, tetapi keracunan hebat dengan dosis

20 mg pernah dilaporkan.

Anestetik Lokal SintetikProkain

- potensinya rendah

- mula kerja lambat - masa kerjanya pendek,

- penggunaannya terbatas untuk anestesia infiltrasi dan kadang-

kadang untuk anestesia blok saraf.

- Di dalam tubuh akan diproses menjadi PABA, yang dapat

menghambat kerja sulfonamid

LIDOKAIN

Pemberian topikal dan suntikan.

Anestesia lebih cepat, lebih kuat, lebih lama dan lebih ekstensif

daripada prokain pada.

Lidokain cepat diserap dari tempat suntikan, saluran cerna dan

saluran pernapasan serta dapat melewati sawar darah otak.

Efek samping lidokain : mengantuk, pusing, parestesia, kedutan

otot, gangguan mental, koma dan bangkitan.

Lidokain dalam dosis >> kematian fibrilasi ventrikel / henti

jantung.

BUPIVAKAIN

Masa kerja panjang.

Efek blokade terhadap sensorik > motorik.

Digunakan untuk memperpanjang analgesia selama persalinan

dan masa pasca pembedahan.

Bupivakain dapat mengurangi dosis penggunaan morfin dalam

mengontrol nyeri pada pasca pembedahan Caesar.

Pada dosis efektif yang sebanding, bupivakain lebih kardiotoksik

dari lidokain.

Anestetik Lokal Sintetik LainDIBUKAIN- Derivat kuinolon- Paling kuat, paling toksik, dan masa kerja yang panjang. - Untuk anestesia spinal. - Umumnya tersedia dalam bentuk krim 0,5% atau salep 1%.

MEPIVAKAIN HCL- Golongan amida - Anestesia infiltrasi, blokade saraf regional dan anestesia spinal. - Masa kerjanya hampir sama dengan lidokain, tetapi lama kerjanya

lebih panjang sekitar 20%. Mepivakain tidak efektif sebagai anestetik topical.

Tetrakain- Derivat asam para aminobenzoat.

- Pemberian IV, 10 kali > aktif dan > toksik daripada prokain.

- Pemakaian topikal pada mata larutan tetrakain 0,5%

- Untuk hidung dan tenggorok larutan 2%.

- Pada anestesia spinal dosis total 10-20 mg

Prilokain HCL- Golongan amida

- Mula kerja dan masa kerjanya lebih lama > lidokain.

- Efek vasodilatasinya lebih kecil daripada lidokain, sehingga tidak

memerlukan vasokonstriktor.

- Toksisitasnya terhadap SSP lebih ringan lebih aman dalam

penggunaan iv blokade regional.

Teknik Pemberian AnastesiAnestesi Permukaan- Menghilangkan nyeri di selaput lendir mulut, faring, esofagus,

luka, ulkus, dan luka bakar. - Aman dan tidak akan mengganggu proses penyembuhan luka.

Anestesia Infiltrasi

- Menimbulkan anestesia ujung saraf.

- Disuntikkan secara intradermal atau subkutan.

- Sering digunakan yaitu blokade lingkar (ring block).

Anestesia Blok

Untuk mempengaruhi konduksi saraf otonom maupun somatis dengan anestesia lokal.

MACAM-MACAM ANESTESI BLOK

Anestesia Spinal- Anestesia spinal (blokade subarachnoid atau intratekal)

anestesia blok yang luas.

- Anestesia dengan prokain (rata-rata 60 menit), dengan tetrakain

(120 menit), dan dengan dibukain (180 menit).

- Pada orang dewasa, obat anestetik lokal disuntikkan ke dalam

ruang subarachnoid antara L2 dan L5, biasanya antara L3 dan L4.

Cont…Anestesia Epidural

- Menyuntikkan zat anestetik lokal ke dalam ruang epidural.

- Dapat digunakan dosis tunggal atau dosis yang diberikan secara

terus-menerus.

- Bila operasi memerlukan waktu yang lama, bupivakain

merupakan obat pilihan

- Lidokain untuk operasi dengan jangka waktu yang sedang

- Operasi-operasi yang singkat dipilih kloroprokain.

Cont..Anestesia Kaudal

- Anestesia epidural yang larutan anestetiknya disuntikkan ke dalam

kanalis sakralis melalui hiatus sakralis.

- Bahaya teknik ini, yaitu : (1) jarum masuk ke dalam pleksus vena

masuknya obat ke vena, (2) jarum menembus duramater disertai

dengan anestesia spinal yang luas.

- Bupivakain 0,125%-0,25% sebanyak 0,5-1 mL/kgbb, atau

lidokain 1,5%, 15-20 mL, atau kloroprokain 2%, 1 mL/kgbb.

- Menghambat absorpsi sistemik sering ditambah larutan epinefrin.

PENUTUPKesimpulan

- Luasnya daerah anestesi tergantung tempat pemberian, volume

yang diberikan, kadar zat dan daya tembusnya.

- Cara pemberian anestesi lokal menginjeksikan obat-obatan

anestesi pada area yang akan dilakukan sayatan atau jahitan.

- Obat-obatan yang diinjeksikan ini lalu bekerja memblokade saraf-

saraf tepi yang ada di area sekitar injeksi sehingga tidak

mengirimkan impuls nyeri ke otak .

DAFTAR PUSTAKA

G. Edward Morgan, Jr., Mageds, Mikhail. ClinicalAnesthesiology. Mc Graw-Hill Companies New york: 2002.h. 932-949.

Latief SA, Suryadi KA, Dachlan MR. Petunjuk Praktis Anestesiologi. Jakarta: FKUI;2002.h.29-32, 90-5,125-8,137-8, 141-5.

Syarif A, Sunaryo. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta : FKUI; 2007. h. 259-71.

Kristanto S. Anestesiologi. Jakarta : FKUI; 2007. h. 123-8.Soenarjo, Marwoto, witjaksono et all. Anestesiologi. Semarang :

Ikatan Dokter Spesialis Anestesi dan Reanimasi (IDSAI); 2010. h. 150-5.

Ronald DM, Manuel CP. Basics of anesthesia. 6th edition. Philadelphia: Elsevier; 2011.