POSR Final Fix Kelompok F

67
KASUS 1 Seorang Ibu Hamil, 30 tahun datang memeriksakan kehamilannya yang kedua di Puskesmas. Saat ini kehamilannya memasuki usia 4 bulan. Ibu tersebut mengeluh, dalam 1 minggu terkahir ini sering sakit kepala. Dari pemeriksaan fisik ditemukan TD: 160/100, N: 86x/menit, P: 24x/menit, edema tungkai(-). Sejak mengetahui dirinya hamil pasien rajin memeriksakan kandungannya. Pada ANC sebelumnya TD ibu tersebut selalu normal. Keluhan yang sama tidak dirasakannya pada kehamilan pertama. Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium, ditemukan proteinuria (-), glukosa urine (-) 1. Masalah yang di alami pasien Sakit kepala Ibu hamil, trisemester II (4 bulam) Pemeriksaan : TD : 160/100 mmHg, 2. Diagnosis skenario: Hipertensi Gestasional, wanita dengan peningkatan tekanan darah yang dideteksi pertama kali setelah pertengahan kehamilan (>20 minggu), tanpa proteinuria, diklasifikasikan menjadi hipertensi gestasional. 3. Tujuan terapi: Tujuan terapi yang utama adalah untuk mengatasi penyebab symptom (sakit kepala) yang dialami pasien, dengan cara menurunkan TD pasien. 4. Obat-obat yang dapat digunakan untuk terapi: - ACE-inhibitor

description

one of the most influental POSR group off all time it require no time to answer every question its given, and thus it will give a better solution

Transcript of POSR Final Fix Kelompok F

Page 1: POSR Final Fix Kelompok F

KASUS 1

Seorang Ibu Hamil, 30 tahun datang memeriksakan kehamilannya yang

kedua di Puskesmas. Saat ini kehamilannya memasuki usia 4 bulan. Ibu tersebut

mengeluh, dalam 1 minggu terkahir ini sering sakit kepala. Dari pemeriksaan fisik

ditemukan TD: 160/100, N: 86x/menit, P: 24x/menit, edema tungkai(-). Sejak

mengetahui dirinya hamil pasien rajin memeriksakan kandungannya. Pada ANC

sebelumnya TD ibu tersebut selalu normal. Keluhan yang sama tidak dirasakannya

pada kehamilan pertama. Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium, ditemukan

proteinuria (-), glukosa urine (-)

1. Masalah yang di alami pasien Sakit kepala

Ibu hamil, trisemester II (4 bulam)

Pemeriksaan : TD : 160/100 mmHg,2. Diagnosis skenario: Hipertensi Gestasional, wanita dengan peningkatan tekanan darah

yang dideteksi pertama kali setelah pertengahan kehamilan (>20 minggu), tanpa

proteinuria, diklasifikasikan menjadi hipertensi gestasional.

3. Tujuan terapi: Tujuan terapi yang utama adalah untuk mengatasi penyebab symptom

(sakit kepala) yang dialami pasien, dengan cara menurunkan TD pasien.

4. Obat-obat yang dapat digunakan untuk terapi:

- ACE-inhibitor

- ARB

- Calcium Channel Blockers

- Diuretic

- Vasodilator

5.

No Golongan obat Efikasi Suitability Safety

1. ACEI Menghambat

pembentukan

angiotensin I menjadi

angiostensi II sehingga

I: hipertensi pada

diabetes tergnatung

insulin dengan

nefropati, dan

ES: dapat menyebabkan

gagal ginjal pada pasien

dengan renal arteri

stenosis; batuk kering

Page 2: POSR Final Fix Kelompok F

akan menurunkan

resistensi perifer akibat

efek vasodilatasi dan

penurunan sekresi

aldosteron.

hipertensi pada semua

psien DM.

KI: kontraindikasi

mutlak pada

perempuan hamil.

Hati-hati pada

penderita asma

dan kematian janin.

2. ARB Menghambat semua

efek angiotensin 2

seperti vasokontriksi,

sekresi aldosteron,

rangsangan saraf

simpatis, dan stimulasi

jantung.

KI: kontraindikasi

pada perempuan

hamil, bilateral artery

stenosis, hiperkalemia

ES: hipotensi,

hiperkalemia.

3. B-Bloker 1. Menurunkan

frekuensi denyut

jantung dan

kontraktilitas

miokard

2. Menghambat

sekresi renin

3. Efek sentral,

Mempengaruhi

aktifitas

baroreseptor

I: obat tahap pertama

pada hipertensi ringan

sampai sedang

terutama pada pasien

dengan penyakit

jantung kroner.

KI: Asma, heart

block, sindroma

Raynaud’s yang

parah

ES: bronkospasme,

depresi, mimpi buruk,

aman secara umum pada

wanita hamil,tetapi

cacat pertumbuhan

dalam uterus

(intrauterine growth

retardation) telah

dilaporkan

4. Direct

vasodilator

Menurunkan tekanan

darah dengan

merelaksasi otot polos

vascular, jadi

mendilatasikan

I: Baik pada pasien

hipertensi yang

memerlukan

penurunan tekanan

darah dengan segera

ES: Dapat menyebabkan

Hipotensi, Batuk kering,

Hiperkalemia terutama

pada gangguan fungsi

ginjal, Rash, Edema

Page 3: POSR Final Fix Kelompok F

pembuluh darah yang

mengalalmi resistensi-

dan pada beberapa

variasi-meningkatkan

kapasitansi.

KI: jangan digunakan

pada pasien dengan

hipertensi ringan

angioneurotik, Gagal

ginjal akut, Proteinuria,

Efek teratogenik

5. Diuretic Menghambat transport

bersama

(symport) Na-Cl

di tubulus distal

ginjal,meningkatkan

ekskresi

Na+ dan Cl-

I: Cocok pada

penderita hipertensi

ringan sampai sedang

orang usia lanjut,

pasien dengan

obesitas, dan

kelompok pasien

dengan peningkatan

volume plasma atau

pasien dengan

aktivitas renin plasma

yang rendah..

KI: hati-hati

penggunaan pada

kehamilan karena

bisa mengurangi

perfusi ke janin

ES: Gangguan

metabolik pada

dosis tinggi,

hiperglikemi &

glukosuri pada

DM, hiperurisemi

serangan GOUT,

gangguan elektrolit

seperti alkalosis

hipokloremi,

hipokalemi,

hiponatremi,

hipomagnesemi, mulut

kering,

haus, lemah,

nyeri & keram

perut, kejang,

oliguri, hipotensi,

gangguan GIT seperti

anorexia,

6. Ca-chanel bloker Menghambat influx

kalsium pada sel otot

polos pembuluh daarah

dan miokard

I: pasien hipertensi

dengan DM dan

dengan kadar renin

yang rendah seperti

pada usia lanjut. Bisa

ES: Sakit kepala,

flushing, edema

perifer, gingival

hyperplasia,

constipasi (verapamil).

Page 4: POSR Final Fix Kelompok F

juga digunakan

pada pasien angina

pectoris, aman buat

pasien asma

KI: kontraindikasi

pada trimester

pertama, trimester ke

dua dan tiga cukup

aman tapi tatap harus

hati-hati. Heart block,

disfungsi

sistolik gagal jantung

(verapamil, diltiazem)

7. Simpatolitik

contohnya

Adrenolitik

sentral

Menstimulasi reseptor α

2 sentral sehingga

mengurangi resistensi

vaskuler

I: sebagai obat

antihipertensi kedua,

tidak terlalu

berbahaya untuk

hipertensi dalam

keahmilan

KI: Depresi, penyakit

liver (metildopa),

diabetes

ES: Rebound hipertensi

bila dihentikan, sedasi,

mulutkering, bradikardi,

disfungsi ereksi, retensi

natrium dan cairan,

hepatitis (jarang)

Skoring golongan obat:

No Golongan

obat

Efikasi Suitability Safety Total Gol. Obat

1 ACEI 70 0 70 180 Kategori C

2 ARB 70 70 70 210 Kategori C

3 B-Blocker 70 0 50 0 Kategori C

4 Direct 70 60 60 190 Kategori C

Page 5: POSR Final Fix Kelompok F

Vasodilator

5 Diuretik 70 70 60 180 Kategori C

6 Ca-Channel

Blocker

70 85 70 305 Kategori C

7 Simpatoliti

k

70 70 60 240 Kategori B

(Methyldopa)

5. Obat yang dipilih:

Central simpatolitik (PILIHAN UTAMA): Metildopa

Efficacy:

Mekanisme kerja: Mengurangi resistensi vaskuler tanpa menyebabkan perubahan

yang banyak pada cardiac output atau heart rate.

Safety:

Efek samping: Depresi, hipotensi ortostatik, pusing, mulut kering.

Suitability: Cocok untuk pasien pada kasus ini, tidak ada kontraindikasi.

Tingkat Keamanan: B

6. Dosis metyldopa: Dosis awal 250 mg 2-3 kali sehari, dinaikkan secara berangsur-angsur

dengan interval paling sedikit 2 hari, maksimal 3 gram sehari.

Bentuk sediaan obat : tablet

Page 6: POSR Final Fix Kelompok F

7. Resep

9. Informasi dan Edukasi Pasien:

Metildopa diberikan sebanyak 4 tablet untuk dua hari terlebih dahulu, untuk melihat efeknya

kemudian dosisnya ditingkatkan bila dosis awal tersebut belum adekuat.

Dr. Vian

SIP No: 003/042/UP/DINKES

Praktek:

Jl. Danau no. 103A Mataram

Tlp: 644066

Mataram, 21 Mei 2010

R/ tab Metildopa 250 mg No.IV

s.b.d.d.tab 2.p.c paraf

Pro : Ny. X Umur : 30 tahun

Alamat : Jl. XXXX no.V Mataram

Page 7: POSR Final Fix Kelompok F

KASUS 2

Seorang wanita 60 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan tengkuk tegang

dan nyeri kepala. Keluahan ini dirasakan sejak 2 minggu terakhir, tetapi tidak terlalu

berat, keluhannya memberat sejak tadi malam. Data dalam rekam medik menunjukkan,

pasien juga menderita asma bronkial dan sering kambuh. Dari pemeriksaan ditemukan TD

: 170/100 mmHg, P : 20x/menit, wheezing (-) dan ronchi (-).

Analisis Kasus

1. Masalah yang terjadi pada pasien:

Wanita 60 tahun

Nyeri kepala dan tengkuk tegang sejak 2 minggu terakhir, memberat sejak tadi

malam.

Pemeriksaan : TD : 170/100 mmHg, P : 20x/menit, wheezing (-) dan ronchi (-).

Riwayat asma bronchial.

2. Diagnosis: : hipertensi grade II

3. Tujuan terapi: Menurunkan tekanan darah (untuk menghilangkan nyeri kepala dan

tengkuk).

4. Golongan obat yang dapat di gunakan:

Diuretika: terjadi penurunan resistensi u/ kasus hipertensi ringan-sedang

Simpatolitik :

a. Alfa blocker

b. Beta blocker : dikontraindikasikan pada penderita asma bronchial

Calsium chanel blocker

ACE-inhibitor

ARB (angiostensi II receptor blocker)

Vasodilator

Page 8: POSR Final Fix Kelompok F

5. Golongan Obat Yang Paling Sesuai

No Golongan obat Efikasi Suitability Safety

1. ACEI Menghambat

pembentukan

angiotensin I menjadi

angiostensi II sehingga

akan menurunkan

resistensi perifer akibat

efek vasodilatasi dan

penurunan sekresi

aldosteron.

I: hipertensi pada

diabetes tergnatung

insulin dengan

nefropati, dan

hipertensi pada semua

psien DM.

KI: kontraindikasi

mutlak pada

perempuan hamil.

Hati-hati pada

penderita asma

ES: dapat menyebabkan

gagal ginjal pada pasien

dengan renal arteri

stenosis; batuk kering

dan kematian janin.

2. ARB Menghambat semua

efek angiotensin 2

seperti vasokontriksi,

sekresi aldosteron,

rangsangan saraf

simpatis, dan stimulasi

jantung.

KI: kontraindikasi

pada perempuan

hamil, bilateral artery

stenosis, hiperkalemia

ES: hipotensi,

hiperkalemia.

3. B-Bloker 1. Menurunkan

frekuensi denyut

jantung dan

kontraktilitas

miokard

2. Menghambat

sekresi renin

3. Efek sentral,

Mempengaruhi

aktifitas

baroreseptor

I: obat tahap pertama

pada hipertensi ringan

sampai sedang

terutama pada pasien

dengan penyakit

jantung kroner.

KI: Asma, heart

block, sindroma

Raynaud’s yang

parah

ES: bronkospasme,

depresi, mimpi buruk,

aman secara umum pada

wanita hamil,tetapi

cacat pertumbuhan

dalam uterus

(intrauterine growth

retardation) telah

dilaporkan

Page 9: POSR Final Fix Kelompok F

4. Direct

vasodilator

Menurunkan tekanan

darah dengan

merelaksasi otot polos

vascular, jadi

mendilatasikan

pembuluh darah yang

mengalalmi resistensi-

dan pada beberapa

variasi-meningkatkan

kapasitansi.

I: Baik pada pasien

hipertensi yang

memerlukan

penurunan tekanan

darah dengan segera

KI: jangan digunakan

pada pasien dengan

hipertensi ringan

ES: Dapat menyebabkan

Hipotensi, Batuk kering,

Hiperkalemia terutama

pada gangguan fungsi

ginjal, Rash, Edema

angioneurotik, Gagal

ginjal akut, Proteinuria,

Efek teratogenik

5. Diuretic Menghambat transport

bersama

(symport) Na-Cl

di tubulus distal

ginjal,meningkatkan

ekskresi

Na+ dan Cl-

I: Cocok pada

penderita hipertensi

ringan sampai sedang

orang usia lanjut,

pasien dengan

obesitas, dan

kelompok pasien

dengan peningkatan

volume plasma atau

pasien dengan

aktivitas renin plasma

yang rendah..

KI: hati-hati

penggunaan pada

kehamilan karena

bisa mengurangi

perfusi ke janin

ES: Gangguan

metabolik pada

dosis tinggi,

hiperglikemi &

glukosuri pada

DM, hiperurisemi

serangan GOUT,

gangguan elektrolit

seperti alkalosis

hipokloremi,

hipokalemi,

hiponatremi,

hipomagnesemi, mulut

kering,

haus, lemah,

nyeri & keram

perut, kejang,

oliguri, hipotensi,

gangguan GIT seperti

anorexia,

Page 10: POSR Final Fix Kelompok F

6. Ca-chanel bloker Menghambat influx

kalsium pada sel otot

polos pembuluh daarah

dan miokard

I: pasien hipertensi

dengan DM dan

dengan kadar renin

yang rendah seperti

pada usia lanjut. Bisa

juga digunakan

pada pasien angina

pectoris, aman buat

pasien asma

KI: kontraindikasi

pada trimester

pertama, trimester ke

dua dan tiga cukup

aman tapi tatap harus

hati-hati. Heart block,

disfungsi

sistolik gagal jantung

(verapamil, diltiazem)

ES: Sakit kepala,

flushing, edema

perifer, gingival

hyperplasia,

constipasi (verapamil).

7. Simpatolitik

contohnya

Adrenolitik

sentral

Menstimulasi reseptor α

2 sentral sehingga

mengurangi resistensi

vaskuler

I: sebagai obat

antihipertensi kedua,

tidak terlalu

berbahaya untuk

hipertensi dalam

keahmilan

KI: Depresi, penyakit

liver (metildopa),

diabetes

ES: Rebound hipertensi

bila dihentikan, sedasi,

mulutkering, bradikardi,

disfungsi ereksi, retensi

natrium dan cairan,

hepatitis (jarang)

Page 11: POSR Final Fix Kelompok F

Skoring

No Golongan obat Efikasi Suitability Safety Total

1. ACEI 70 50 70 190

2. ARB 70 70 70 210

3. B-Bloker 70 0 50 0

4. Direct vasodilator 70 60 60 190

5. Diuretic 70 70 60 200

6. Ca-chanel bloker 70 85 70 225

Golongan terpilih untuk antihipertensi adalah golongan Ca-Chanal blocker , obat

ini menghambat influx kalsium pada sel otot polos pembuluh darah dan miokard,

sehingga menimbulkan relaksasi arteriol, sedangkan vena kurang dipengaruhi sehingga

cocok untuk mengatasi hipertensi dan aman untuk pasien asma.

Terapi hipertensi

Golongan CCB

- Golongan dihidropiridin

Nama obat Efikasi Suitability Safety Cost

Amlodipine Agen kalsium

Chanell blocker

Vaskuloselektif

yang menghambat

influks kalsium

pada sel otot polos

pembuluh darah

dan miokard.

I: Hipertensi

Chronic

angina

pectoris

Renal

Impairement

KI:

Hipersensitif

Syok

kardiogenik

Stenosis aorta

ES: Edema

perifer,

sakit kepala,

flushing,

palpitasi, mual,

bradikardia, &

hipotensi

5

mg/tabletRp.4.200

Page 12: POSR Final Fix Kelompok F

berat

Unstable

angina

IMA

Hipotensi

berat

Gangguan

hati

Felodipine Agen Antiangina

dan antihipertensi

yang menghambat

pergerakan ion

kalsium melewati

membran sel

I: Hipertensi,

angina

pectoris

KI: wanita

menyusui

ES:

hipersensitifitas

felodipine

5mg/tabletRp.

3.500

Nifedipine Agen Antiangina

dan antihipertensi

yang menghambat

pergerakan ion

kalsium melewati

membran sel,

menekan kontraksi

jantung dan otot

polos vaskuler

Efek:

meningkatkan

denyut jantung dan

cardiac output,

menurunkan

resistensi vaskuler

dan tek. darah

I: Hipertensi

Essensial

Stable angina

KI: Hipotensi

parah,

DM

ES: Edema

perifer-pusing,,

sakit

kepala,

Occasional:

Mual, gemetar

kram otot dan

nyeri,

mengantuk,

palpitasi,

kongesti

nasal, batuk,

sesak, wheezing

Jarang

Hipotensi, rash

pruritus,

urticaria,

5mg/

tabletRp.1.280

Page 13: POSR Final Fix Kelompok F

konstipasi, rasa

tidak nyaman di

perut, flatulence

- Golongan non dihidropiridin

Nama obat Efikasi Suitability Safety Cost

Verapamil Agen Kalsium

chanell bloker dan

anti angina, anti

aritmia, dan anti

hipertensi yang

menghambat

penyebrangan ion

kalsium ke jantung

dan membran otot

polos vaskuler.

Menyebabkan

dilatasi darai arteri

koroner, arteri

perifer, dan

arteriles

I: Hipertensi

KI: Hipertropic

Cardiomyophaty,

gangguan fungsi

hati

ES: Sering

konstipasi,

Pusing, sakit

kepala, asthenia,

mual, edema

perifer, hipotensi

Jarang bradikardi,

dermatitis

80

mg/table

tRp.330

Diltiazem Berikatan dengan

subunit α1pada

kanal L sehingga

menghambat

masuknya ion

Ca²+ melewati

slow channel yang

terdapat pada

membran sel

inotropik negative,

kronotropik

I: essensial

Angina pectoris

Atrial fibrilasi,

Paroxymal

supraventriculae

tachycardia

KI: syndrome

tanpa

pace maker,

Second or third

degree AV block,

ES: ECG

abnormal,hipotensi

palpitasi, sincope,

tachycardia,

ventricular

extrasystoles,

edema perifer,

asystole, dan MI,

Dizziness (6%),

sakit kepala,

fatigue, depressi,

60

m

gRp.700

Page 14: POSR Final Fix Kelompok F

negative,

penghambatan

konduksi nodus

AV dan nodus SA,

vasodilatasi

perifer,penurunan

frekuensi denyut

jantung,

meningkatkan

suplai oksigen dan

menurunkan

kebutuhan oksigen

Hipotensi

(sistolik 90

mmHg)

Hipersensitif

Terhadap

diltiazem, Infark

miokard Akut

hallusinasi,

insomnia, tremor,

gejala

extrapiramidal

Nausea,

Vomiting

Skoring

No Nama obat Efikasi Suitability Safety Cost Total

1 Amlodipine 80 70 80 70 300

2 Felodipine 80 70 70 70 290

4 Nifedipine 80 70 0 70 0

5 Verapamil 80 60 50 80 270

6 Diltiazem 80 60 50 80 270

Obat golongan CCB yang dipilih adalah Amlodipine, menghambat influks kalsium pada

sel otot polos pembuluh darahdan miokard,memilki efekasi yang bagus, dengan efek samping

yang minimal, aman untuk pasien hipertensi dengan asma.

6. Bentuk Sediaan Obat dan Dosis

Amlodipine

Bentuk sediaan tablet, dosis yang tersedia 5 mg dan 10 mg diberikan 1 kali sehari

selama 7 hari. Obat diberikan selama 1-2 minggu untuk dilakukan pemantauan berkala

untuk penyesuaian dosis kembali untuk mencapai kadar tekanan darah yang diinginkan.

Obat diminum setelah makan.Jumlah Obat yang diberikan yaitu 1 tablet x 1 kali x 7 hari

= 7 tablet

Page 15: POSR Final Fix Kelompok F

7. Penulisan Resep

8. Informasi dan Edukasi

- Pasien harus datang lagi jika ada kondisi darurat

- Pasien harus datang control setelah 7 hari

- Hindari factor pencetus asma

- Kurangi diet garam

KASUS 3

Dr. Vian

SIP No: 003/042/UP/DINKES

Praktek:

Jl. Danau no. 103A Mataram

Mataram, 6 Juni 2013

R/ Tab Norvax 5 mg no. VII

S. u d.d tab 1 p.c

Paraf

Pro : Ny. x

Umur : 60 tahun

Alamat : Jl. Anggrek no 23B, Sweta

Page 16: POSR Final Fix Kelompok F

Seorang laki-laki, 60 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan sesak napas

sejak 3 bulan terakhir, awalnya sesak napas hanya dialami ketika pasien bekerja di

pabrik, namun sejak 2 minggu terakhir, sesaknya bertambah berat, bahkan saat

istirahat. Pasien ternyata memiliki riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu, tetapi

tidak pernah berobat teratur karena tidak punya dana. Pasien perokok dan peminum

kopi yang sangat aktif. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan : TD 185/110 mmHg, Nadi

90 kali/menit, RR 28 kali permenit, bunyi napas pada bagian basal paru tidak

terdengar.

Analisis Kasus

1. Daftar Permasalahan

- Sesak napas

- Usia 60 tahun (lansia)

- TD : 185/110 mmHg

- Perokok dan peminum kopi aktif.

2. Diagnosa Kerja

Gagal Jantung Grade IV ( Stage C )

3. Tujuan Terapi

Mengurangi beban kerja jantung, mengurangi kelebihan garam dan cairan agar beban jantung

menurun

4. Golongan Obat Yang Dapat Digunakan

- Diuretik

- Beta Blocker

- ACE Inhibitor

- ARB

- CCB

- Nitrat

- Digitalis

5. Golongan Obat Yang Paling Sesuai

No Golongan obat

Eficasy Suitability Safety

Page 17: POSR Final Fix Kelompok F

1. ACEI Menghambat pembentukan angiotensin I menjadi angiostensi II sehingga akan menurunkan resistensi perifer akibat efek vasodilatasi dan penurunan sekresi aldosteron.

I: hipertensi pada diabetes tergnatung insulin dengan nefropati, dan hipertensi pada semua psien DM.KI: kontraindikasi mutlak pada perempuan hamil. Hati-hati pada penderita asma

ES: dapat menyebabkan gagal ginjal pada pasien dengan renal arteri stenosis; batuk kering dan kematian janin.

Skor

total:180 70 0 70

2. ARB Menghambat semua efek angiotensin 2 seperti vasokontriksi, sekresi aldosteron, rangsangan saraf simpatis, dan stimulasi jantung.

KI: kontraindikasi pada perempuan hamil, bilateral artery stenosis, hiperkalemia

ES: hipotensi, hiperkalemia.

Skor

Total 210 70 70 70

3. B-Bloker Menurunkan frekuensi denyut jantung dan kontraktilitas miokard,Menghambat sekresi rennin, Efek sentral, Mempengaruhi aktifitas baroreseptor

I: obat tahap pertama pada hipertensi ringan sampai sedang terutama pada pasien dengan penyakit jantung kroner.KI: Asma, heart block, sindroma Raynaud’s yang parah

ES: bronkospasme, depresi, mimpi buruk, aman secara umum pada wanita hamil,tetapi cacat pertumbuhan dalam uterus (intrauterine growth retardation) telah dilaporkan

Skor

Total 0 70 0 50

4. Direct vasodilator

Menurunkan tekanan darah dengan merelaksasi otot polos vascular, jadi mendilatasikan pembuluh darah yang

KI: jangan digunakan pada pasien dengan hipertensi ringan

ES: Dapat menyebabkan Hipotensi, Batuk kering, Hiperkalemia terutama pada gangguan fungsi ginjal,

Page 18: POSR Final Fix Kelompok F

mengalalmi resistensi-dan pada beberapa variasi-meningkatkan I: Baik pada pasien hipertensi yang memerlukan penurunan tekanan darah dengan segera

Rash, Edema angioneurotik, Gagal ginjal akut, Proteinuria, Efek teratogenik

kapasitansi.Skor

Total 190 70 60 60

5. Diuretic Menghambat transport bersama (symport) Na-Cl di tubulus distal ginjal,meningkatkan ekskresi Na+ dan Cl- . Pada gagal jantung bertujuan untuk mengurangi kelebihan cairan, natrium, dan preload

I: Cocok pada penderita hipertensi ringan sampai sedangorang usia lanjut, pasien dengan obesitas, dan kelompok pasien dengan peningkatan volume plasma atau pasien dengan aktivitas renin plasma yang rendah..KI: hati-hati penggunaan pada kehamilan karena bisa mengurangi perfusi ke janin

ES: Gangguan metabolik pada dosis tinggi, hiperglikemi & glukosuri pada DM, hiperurisemi serangan GOUT, gangguan elektrolit seperti alkalosis hipokloremi, hipokalemi, hiponatremi, hipomagnesemi, mulut kering, haus, lemah, nyeri & keram perut, kejang, oliguri, hipotensi, gangguan GIT seperti anorexia,

Skor

Total 180 70 70 60

6. Ca-chanel bloker

Menghambat influx kalsium pada sel otot I: pasien hipertensi dengan DM dan dengan kadar renin yang rendah ES: Sakit

perifer, gingival hyperplasia,

Page 19: POSR Final Fix Kelompok F

kepala, flushing, edema polos pembuluh daarah dan miokard

seperti pada usia lanjut. Bisa juga digunakan pada pasien angina pectoris, aman buat pasien asmaKI: kontraindikasi pada trimester pertama, trimester ke dua dan tiga cukup aman tapi tatap harus hati-hati. Heart block, disfungsi sistolik gagal jantung (verapamil, diltiazem)

constipasi (verapamil).

Skor

Total 305 70 85 70

7. Simpatolitik contohnya Adrenolitik sentral

Menstimulasi reseptor α 2 sentral sehingga mengurangi resistensi vaskuler

I: sebagai obat antihipertensi kedua, tidak terlalu berbahaya untuk hipertensi dalam keahmilanKI: Depresi, penyakit liver (metildopa), diabetes

ES: Rebound hipertensi bila dihentikan, sedasi, mulutkering, bradikardi, disfungsi ereksi, retensi natrium dan cairan, hepatitis (jarang)

Skor

Total 240 70 70 60

Pasien pada scenario diduga mengalami gagal jantung kelas IV (menurut NYHA) atau stage C

(menurut AHA). Pada tahap ini, pasien diberikan kombinasi ACEi, Beta Blocker dan juga

diuretic.

6. Obat dari Golongan Terpilih

Golongan Ace Inhibitor

OBAT EFIKASI KETERSEDIAAN SAFETYBenazepril Merupakan prodrug

yang diesterifikasi di Terdapat dalam sediaan tablet salut 5

Hati-hati pada ombinasi dengan

Page 20: POSR Final Fix Kelompok F

hati, ginjal atau saluran cerna.

mg, 10 mg diuretic karena dapat menyebabkan hipovolemik., hiperkalemia, batuk kering. Hati –hati penggunaan pada kehamilan trisemester II dan III. Apabila digabungkan dengan suplemen kalium atau diuretic hemat kalium dapat menyebabkan hiperkalemia. Obat yang dapat menghambat efek dari ACE inhibitor adalah NSAID.

Delapril Tablet 7,5 mg;15 mg;30 mg

Hati-hati pada ombinasi dengan diuretic karena dapat menyebabkan hipovolemik., hiperkalemia, batuk kering. Hati –hati penggunaan pada kehamilan trisemester II dan III. Apabila digabungkan dengan suplemen kalium atau diuretic hemat kalium dapat menyebabkan hiperkalemia. Obat yang dapat menghambat efek dari ACE inhibitor adalah NSAID.

Enapril maleat Merupakan prodrug Hanya tersedia dalam Hati-hati pada

Page 21: POSR Final Fix Kelompok F

yang memiliki efek yang sama dengan captopril yang dihidrolisis di hati. Hanya digunakan dalam keadaan kegawatdaruratan hipertensi.Konsentrasi puncak terjadi setelah 3-4 jam setelah pemberian, dengan waktu paruh 11 jam.

sediaan intravena. ombinasi dengan diuretic karena dapat menyebabkan hipovolemik., hiperkalemia, batuk kering. Hati –hati penggunaan pada kehamilan trisemester II dan III. Apabila digabungkan dengan suplemen kalium atau diuretic hemat kalium dapat menyebabkan hiperkalemia. Obat yang dapat menghambat efek dari ACE inhibitor adalah NSAID.

Fesinopril Merupakan prodrug yang memiliki efek yang sama dengan captopril yang dihidrolisis di hati. Hanya digunakan dalam keadaan kegawatdaruratan hipertensi.(eleminasi utama bukan di ginjal)

Tablet 10mg/hari; Hati-hati pada ombinasi dengan diuretic karena dapat menyebabkan hipovolemik., hiperkalemia, batuk kering. Hati –hati penggunaan pada kehamilan trisemester II dan III. Apabila digabungkan dengan suplemen kalium atau diuretic hemat kalium dapat menyebabkan hiperkalemia. Obat yang dapat menghambat efek dari ACE inhibitor adalah NSAID.

Captopril Menyebabkan Tablet 12,5mg; 25 Hati-hati pada

Page 22: POSR Final Fix Kelompok F

inaktivasi bradikinin, dan stimulasi nitrit oxide dan postacyclin yang merupakan vasodilator kuat, sehingga terjadi penurunan tekanan darah dengan cara menurunkan tahanan perifer.Diserap dengan cepat, dengan bioavailibitas 70 %. Waktu paruhnya 3 jam dan tidak terdistribusi ke system saraf pusat. Dieleminasi di ginjal

mg; 50 mg; larutan 5 mg/ml

ombinasi dengan diuretic karena dapat menyebabkan hipovolemik., hiperkalemia, batuk kering. Hati –hati penggunaan pada kehamilan trisemester II dan III. Penggunaan dosis tinggi pada pasien insufisieni ginjal dapat menyebabkan neutropenia dan proteinuria. Apabila digabungkan dengan suplemen kalium atau diuretic hemat kalium dapat menyebabkan

hiperkalemia. Obat yang dapat menghambat efek dari ACE inhibitor adalah NSAID.

Lisinopril Merupakan prodrug yang memiliki efek yang sama dengan captopril yang dihidrolisis di hati. Hanya digunakan dalam keadaan kegawatdaruratan hipertensi.Diabsopsi lambat, kadar puncak setelah 7 jam pemberian dengan waktu paruh 12 jam. Dieleminasi di ginjal

Tablet 5 mg; 10 mg; 20 mg

Hati-hati pada ombinasi dengan diuretic karena dapat menyebabkan hipovolemik., hiperkalemia, batuk kering. Hati –hati penggunaan pada kehamilan trisemester II dan III. Apabila digabungkan dengan suplemen kalium atau diuretic hemat kalium dapat menyebabkan

Page 23: POSR Final Fix Kelompok F

hiperkalemia. Obat yang dapat menghambat efek dari ACE inhibitor adalah NSAID.

Moeksipril Merupakan prodrug yang memiliki efek yang sama dengan captopril yang dihidrolisis di hati. Hanya digunakan dalam keadaan kegawatdaruratan hipertensi. (eleminasi utama bukan di ginjal)

Tablet salut selaput 7,5 mg; 25 mg

Hati-hati pada ombinasi dengan diuretic karena dapat menyebabkan hipovolemik., hiperkalemia, batuk kering. Hati –hati penggunaan pada kehamilan trisemester II dan III. Apabila digabungkan dengan suplemen kalium atau diuretic hemat kalium dapat menyebabkan hiperkalemia. Obat yang dapat menghambat efek dari ACE inhibitor adalah NSAID.

Perindopril Merupakan prodrug yang memiliki efek yang sama dengan captopril yang dihidrolisis di hati. Hanya digunakan dalam keadaan kegawatdaruratan hipertensi. Dieleminasi di ginjal

Tablet 2 mg; 4 mg Hati-hati pada ombinasi dengan diuretic karena dapat menyebabkan hipovolemik., hiperkalemia, batuk kering. Hati –hati penggunaan pada kehamilan trisemester II dan III. Apabila digabungkan dengan suplemen kalium atau diuretic hemat kalium dapat menyebabkan

Page 24: POSR Final Fix Kelompok F

hiperkalemia. Obat yang dapat menghambat efek dari ACE inhibitor adalah NSAID.

Ramipril Merupakan prodrug yang memiliki efek yang sama dengan captopril yang dihidrolisis di hati. Hanya digunakan dalam keadaan kegawatdaruratan hipertensi. Dieleminasi di ginjal

Tablet 2,5 mg; 5 mg; 10 mg; 1,25 mg;

Hati-hati pada ombinasi dengan diuretic karena dapat menyebabkan hipovolemik., hiperkalemia, batuk kering. Hati –hati penggunaan pada kehamilan trisemester II dan III. Apabila digabungkan dengan suplemen kalium atau diuretic hemat kalium dapat menyebabkan hiperkalemia. Obat yang dapat menghambat efek dari ACE inhibitor adalah NSAID.

trandolapril Merupakan prodrug yang memiliki efek yang sama dengan captopril yang dihidrolisis di hati. Hanya digunakan dalam keadaan kegawatdaruratan hipertensi.

Kapsul 0,5 mg; 2 mgKombinasi dengan verapamil tablet trandopril 2 mg/verapamil HCL 180 mg, 4mg/240 mg.

Hati-hati pada ombinasi dengan diuretic karena dapat menyebabkan hipovolemik., hiperkalemia, batuk kering. Hati –hati penggunaan pada kehamilan trisemester II dan III. Apabila digabungkan dengan suplemen kalium atau diuretic hemat kalium dapat menyebabkan

Page 25: POSR Final Fix Kelompok F

hiperkalemia. Obat yang dapat menghambat efek dari ACE inhibitor adalah NSAID.

Golongan Diuretik

Page 26: POSR Final Fix Kelompok F

Nama Golongan Efikasi Suitability Safety Cost (Ribu)

Diuretik-Tiazid Nilai : 70

Memblok kanal

symport NaCl

sehingga air dan

natrium banyak

diekskresi melalui

urin.

Nilai : 70

Indikasi : Pada

usia >65 tahun

merupakan

pilihan utama.

Digunakan pada

penyakit edem

yg disebabkan

oleh CHF,sirosis

hati, gagal ginjal

kronik,

glomerulonefriti

s.

Kontra Indikasi:

ibu hamil dan

menyusui

Nilai :60

Efek Samping : deplesi

Kalium, hipotensi pada

penggunaan jangka

panjang. Meningkatkan

kadar LDL,kolesterol,dan

TG. Pada golongan

diuretik-tiazid dapat

melewati plasenta

sehingga dapat terjadi

hipoperfusi plasenta.

Tiazid juga dapat muncul

pada air susu ibu.

Disfungsi ereksi,alkalosis

metabolik, hiponatre-

kloremia,

hipokalemi,hiperkalsemi,

hiperurikemia.

Menurunkan toleransi

glukosa(hiperglikemi).

Dapat meningkatkan efek

anastetik, lithium, loop

diuretik, dan vitamin D.

Diuretik hemat

kalium (inhibitor

kanal Na)

(amilorid dan

tramteren)

Nilai : 60

Menghambat

saluran Na+ di

tubulus distal

sehingga dapat

mengurangi

ekskresi kalium

yang berlebih.

Nilai : 60

Digunakan pada

terapi kombinasi

edema atau

hipertensi

Nilai : 60

Efek Samping:

hiperkalemi, hati-hati

pada pasien yang sedang

minum NSAID dan ACEI

karena dapat

menyebabkan

hiperkalemi. Mual dan

muntah, sakit kepala, dan

diare.

Page 27: POSR Final Fix Kelompok F

7. Bentuk Sediaan Obat dan Dosis

8. Pasien diberikan obat kombinasi thiazid dan ACEI yaitu hydrochlorotiazide dan

Captopril

Hydroclorotiazide : BSO : Tablet 25 mg dan 50 mg

Dosis : 1 x 12,5 mg (pagi hari) p.c

Jumlah obat yang diberikan 10 tablet

Kaptopril : BSO : Tablet 12,5 mg; 25 mg; 50 mg

Dosis : Dosis awal 12,5 mg dua kali sehari

Jumlah obat yang diberikan 20 tablet

9. Penulisan Resep

10. Informasi dan Edukasi

- Diet rendah garam

- Diet tinggi protein dan rendah karbohidrat serta lemak

- Edukasi mengenai gagal jantung, penyebab dan bagaimana mengenal serta upaya bila

timbul keluhan dan dasar pengobatan

- Istirahat, olahraga, aktivitas sehari-hari, edukasi aktivitas seksual serta rehabilitasi

- Edukasi pola diet, kontrol asupan garam, air dan kebiasaan alkohol

- Monitor berat badan, hati-hati dengan kenaikan berat badan yang tiba-tiba

POLIKLINIK UNIVERSITAS MATARAMSIP No: xxx//DINKES

Jalan Pendidikan no 18, AmpenanNo. Telp. (0370) 634043

dr. SarahMataram, 24 Juli

2013

R/ Tab Captopril 12,5 mg No XX

S b.d.d tab 1 p.c

Paraf

R/ tab Hidroklorotiazid 25mg No.X

S.b.d.d.tab 1/2. p.c. (pagi hari)

Paraf

Pro : Tn.Z

Umur : 60 tahun

Alamat : alamat lengkap

Page 28: POSR Final Fix Kelompok F

- Mengurangi berat badan pada pasien dengan obesitas

- Hentikan kebiasaan merokok

- Pada perjalanan jauh dengan pesawat, ketinggian, udara panas dan humiditas

memerlukan perhatian khusus

- Konseling mengenai obat, baik efek samping, dan menghindari obat-obat tertentu seperti

NSAID, anti aritmia klas I, verapamil, ditiazem, dihidropiridin efek cepat, antidepresan

trisiklik, steroid.

Kasus 4

Seorang laki-laki, 40 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan jatuh saat bermain tenis

lapangan bersama koleganya beberapa waktu yang lalu. Saat dibawa ke UGD, pasien

masih dalam keadaan sadar dan mengeluhkan dadanya sebelah kiri nyeri. Hasil

anamnesis, pasien mengaku tidak mempunyai riwayat hipertensi atau DM, tetapi perokok

aktif sejak masih SMA. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan: TD 130/100 mmHg, Nadi 90

kali/menit, RR 28 kali per menit, akral dingin.

Page 29: POSR Final Fix Kelompok F

1. Daftar permsalahan

Nyeri pada dada sebelah kiri

Tekanan darah 130/100 mmHg

Laju pernapasan 28 kali/ menit

Akral dingin

perokok aktif

2. Diagnosa kerja

Unstable Angina Pectoris

3. Tujuan Terapi

Mengurangi keparahan dan frekuensi gejala

Memperlamabat progresi plak

Menstabilkan plak

4. Semua Golongan Obat Yang Dapat Digunakan Vasodilator

Beta – Blocker

Calcium-Chanel blocker

Anti koagulan

Anti Platelets

5. Golongan Obat yang paling sesuai

No. Golongan obat Efikasi Suitability Safety

1. Direct vasodilator Mendilatasikan pembuluh

darah yang mengalalmi

resistensi-dan pada

beberapa variasi-

I: Baik pada pasien

hipertensi yang

memerlukan

penurunan tekanan

ES: Dapat

menyebabkan

Hipotensi, Batuk

kering, Hiperkalemia

Page 30: POSR Final Fix Kelompok F

meningkatkan kapasitansi. darah dengan segera

KI: jangan digunakan

pada pasien dengan

TDS kurang dari

90mmHg

terutama pada

gangguan fungsi ginjal,

Rash, Edema

angioneurotik, Gagal

ginjal akut,

Proteinuria, Efek

teratogenik

Skor Total 240 90 90 60

2. Beta Blocker Menurunkan frekuensi

denyut jantung dan

kontraktilitas miokard,

Menurunkan kebutuhan

oksigen myocard dan

meningkatkan kemampuan

pengantaran oksigen ke

myocard.

I: obat tahap pertama

pada hipertensi ringan

sampai sedang

terutama pada pasien

dengan penyakit

jantung koroner.

KI: Asma, heart block,

sindroma Raynaud’s

yang

parah

ES: bronkospasme,

depresi, mimpi buruk,

aman secara umum

pada wanita hamil,

tetapi cacat

pertumbuhan dalam

uterus (intrauterine

growth retardation)

telah dilaporkan

Skor Total 240 80 80 80

3. Ca-chanel bloker Menghambat influx kalsium

pada sel otot polos

pembuluh daarah dan

miokard

I: pasien hipertensi

dengan DM dan

dengan kadar renin

yang rendah seperti

pada usia lanjut. Bisa

juga digunakan pada

pasien angina

pectoris, aman buat

ES: Sakit kepala,

flushing, edema

perifer, gingival

hyperplasia,

constipasi (verapamil).

Page 31: POSR Final Fix Kelompok F

pasien asma,

KI: kontraindikasi

pada trimester

pertama, trimester ke

dua dan tiga cukup

aman tapi tatap harus

hati-hati. Heart block,

disfungsi sistolik gagal

jantung (verapamil,

diltiazem)

Skor Total 230 70 80 80

4. Anti Koagulan meningkatkan pelepasan protein spesifik trombus ke dalam darah untuk menghambat pembekuan darah.

I: terapi pada IM akut, embolisme paru akut, DVT akut, haemodialysis, profilaksis thromboembolism, terapi setelah anti-koagulan lainnya

KI: diathesis hemoragik, pasien dengan pendarahan atau resiko terjadi pendarahan, operasi, fungsi ginjal atau hati yang menurun berat.

ES: Haemorhage, trombositopenia, reaksi alergi.Iritasi local.

Skor Total : 200 80 60 60

5. Anti-platelet menurunkan agregasi platelet dan menghambat pembentukan thrombus di sirkulasi arteri.

I: Mengurangi resiko infark miokard pada pasien dengan infarksi sebelumnya atau

ES : Mual, kelainan digestif, muntah, vasomotor rhinitis, urticarial,

Page 32: POSR Final Fix Kelompok F

angina pectoris tidak stabil, menurunkan resiko serangan transien iskemik pada pasien-pasien dengan iskemik transien serebral.

KI: Ulcer peptic, hypoprotrombynemia, defesiensi vitamin K, anak-anak, kehamilan dan laktasi

angioneurotic oedema, reaksi alergi, hypoprothrombinemia pada pemakaian jangka waktu lama.

Skor Total : 220 80 70 70

Obat Pilihan utama sesuai dengan penilaian POSR:

A. Meningkatkan Preload

Pilihan Utama :

Direct Vasodilator (Skor 240)

B. Mengurangi beban kerja jantung

Golongan Obat Beta Blocker Calcium Channel Blocker

Skor 240 230

Pilihan utama :

Beta Blocker

C. Agen Anti-trombus

Golongan Obat Anti - Platelet Anti - koagulan

Skor 220 200

Pilihan Utama :

Page 33: POSR Final Fix Kelompok F

Anti Platelete

6. Obat dari golongan yang terpilih

Direct Vasodilator

VASODILATO

R

EFIKASI SAFETY KETERSEDIAAN COST

Nitroclycerin I: Acute

coronary

Syndrome,

Chronic

Stabel

angina,

pirnzmetal

angina

Hipotensi,

hipotensi

postural, pallor,

kolaps

kardiovaskuler,

takikardi, syok,

kemerahan,

edema perifer.

Sublingual, spray,

patch,

Dose : 0,1 mg, 0,2

mg, 0,4 mg, 0,6

mg

Tersedia di apotik

Harga: Rp.

1.187/tab 0,6

mg

Isosorbide

dinitrate

I: Acute

coronary

Syndrome,

Chronic

Stabel

angina,

pirnzmetal

angina

Ortostatik

hiptensi,

takikardia,

kardiomipati

hipertropik, sakit

kepala, ruam

kulit, muka

merah, palpitasi,

mual, muntah,

lemah, gelisah,

berkeringat

Sublingual tab,

injeksi, tablet

Dose :5 mg dan

10 mg

Tersedia di apotik

Sublingual

tab : rp.

2.800/tab,

injeksi : rp.

60.000/vial,

tablet : rp.

4.900/tab

Isosorbide

mononitrate

I: Acute

coronary

Syndrome,

Chronic

Stabel

Efek CNS (sakit

kepala yang

biasanya

meningkat

dengan

Tablet

Dose: 20mg

Tersedia di apotik

Rp.

20.000/tab

Page 34: POSR Final Fix Kelompok F

angina,

pirnzmetal

angina

pemberian

jangka panjang,

light

headedness,

kepenatan, dan

syncope); Efek

CV namun agak

jarang

(bradycardia,

hipotensi); Efek

GI (N/V, bowel

incontinence,

xerostomia)

Pentaerythritol

tetranitate

I: Acute

coronary

Syndrome,

Chronic

Stabel

angina,

pirnzmetal

angina

Flushing,

hypotension,

postural

hypotension,

tachycardia

Dizziness,

headache

Hypersensitivity,

rash

Nausea

Tidak tersedia -

Pilihan utama untuk vasodilator adalah:

Nitroglycerin Sublingual

Page 35: POSR Final Fix Kelompok F

Dikarenakan unggul pada tersediaan dan cost, karena pasien pada kasus diatas membutuhkan

vaso dilator dengan dosis rendah (0,6mg) dan fast acting, serta dari segi cost, harga per tabletnya

paling terjangkau.

Beta Blocker

BB EFIKASI KETERSEDIAAN SAFETY COST

Asebutolol Agonis parsial yaitu penghambat beta dengan aktifitas instrinsik simpatomimetik. Menurunkan tekanan darah dengan menurunkan tahanan vaskuler dan efek ke jantungnya spesifik. Dapat bermanfaat pada pasien bradiaritmia atau penyakit vascular perifer.

Corbutol : tab 400 mg

Sectral : kapsul 200 mg; tab 400 mg.

Harus dihindari pada pasien asma dan dapat mengurangi tekanan intraocular.

Atenolol

(caedioselective)

Suatu antqagonis selektif B1 tidak dimetabolisme dan diekskresikan ke urin.

Atenolol : tab 25 mg, 50 mg, 100 mg.

Harus dihindari pada pasien asma tapi, lebih aman bila dibandingkan dengan beta bloker lain dan dapat mengurangi tekanan intraocular.

Dapat digunakan pada penderita COPD dengan infark miokard

Tab 50mg : Rp. 425.

Tab 100 mg : Rp540

Page 36: POSR Final Fix Kelompok F

namun harus hati-hati.

Cukup aman bila digunakan pada penderita diabetes atau penyakit vascular perifer.

Betaksolol Penghambat selektif alfa-1, dimetabolisme di hati namun waktu paruhnya panjang.

Kerlone : tab 20 mg (k)

Harus dihindari pada pasien asma dan dapat mengurangi tekanan intraocular.

Bisoprolol Fumarat

(caedioselective)

Penghambat selektif alfa-1, dimetabolisme di hati namun waktu paruhnya panjang.

B-Beta : tab 5 mg

Concor : tab 2,5 mg, 5 mg, 10 mg (k)

Harus dihindari pada pasien asma dan dapat mengurangi tekanan intraocular.

Tab 5mg : Rp 1000.

Labetolol Hidroklorida

Memiliki efek agonis B2 selektif dan efek antagonis B-Non-Selektif. Penurunan tekanan darah terjadi akibat penutunan tahanan vaskuler perifer tanpa perubahan bermakna pada denyut jantung. Efektif pada hipertensi kritis.

Albetol : tab 100 mg (k)

Trandate : tab 50 mg (k)

injeksi

Harus dihindari pada pasien asma dan dapat mengurangi tekanan intraocular.

Page 37: POSR Final Fix Kelompok F

Waktu paruh 7-10 jam.

Metoprolol Tartrat

(caedioselective)

Memiliki efek yang sama kuat dengan propanolol dalam menghambat B1, namun lemah dalam menghambat B2 sehingga dapat digunakan pada penderita asma, diabetes, dan penyakit vaskuler perifer. Namun, dapat juga menyebabkan eksaserbasi gejala asma.

Konsentrasi puncak terjadi setelah 1-3 jam

Metoprolol : tab 50 mg, 100 mg (k)

Ateksi : tab salut selaput 100 mg

Kalbitab : tab 100 mg

Lopresor : tab salut selaput 100 mg.

Metohexal : tab 50 mg

Seloken : tab 50 mg, 100 mg

Harus dihindari pada pasien asma tapi, lebih aman bila dibandingkan dengan beta bloker lain dan dapat mengurangi tekanan intraocular.

Dapat digunakan pada penderita COPD dengan infark miokard namun harus hati-hati.

Cukup aman bila digunakan pada penderita diabetes atau penyakit vascular perifer.

Nadolol Merupakan antagonis reseptor beta non-selektif, hati-hati pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal.

Farmagard : tab 40 mg, 80 mg.

Harus dihindari pada pasien asma dan dapat mengurangi tekanan intraocular.

Oksprenolol Hidroklorida

Kombinasi dengan klortalidon :

Harus dihindari pada pasien asma dan dapat

Page 38: POSR Final Fix Kelompok F

Trasitensin : tab 80 mg (k)

mengurangi tekanan intraocular.

Pindolol Agonis parsial yaitu penghambat beta dengan aktifitas instrinsik simpatomimetik. Menurunkan tekanan darah dengan menurunkan tahanan vaskuler dan efek ke jantungnya spesifik. Dapat bermanfaat pada pasien bradiaritmia atau penyakit vascular perifer.

Visken : tab 5 mg (k) Harus dihindari pada pasien asma dan dapat mengurangi tekanan intraocular.

Memiliki efek menguntungkat untuk penderita depresi.

Propanolol Hidroklorida

Untuk menurunkan hipertensi ringan hingga sedang, mencegah reflex takikardi pada hipertensi berat dengan pemakaian vasodilator langsung. Menghambat stimulasi produksi rennin oleh katekolamin.

Efektif untuk pasien dengan aktifitas plasma rennin yang tinggi, namun bisa juga digunakan pada

Propanolol : tab 10 mg, 40 mg (k)

Tidak boleh diberikan pada hipertensi dengan riwayat asma.

Memiliki efek samping diare, konstipasi, mual dan muntah.

Mengahmbat stimulasi sistem saraf simpatis dan menghambat sebagian prosis glikogenolisis

Tab 10 mg = Rp. 70

Tab 40 = Rp. 115

Page 39: POSR Final Fix Kelompok F

aktivitas rennin yang normal atau rendah.

Dapat menurunkan aktivitas saraf vasokonstriktor simpatis.

Waktu paruh : 3-6 jam dan dosis oefektif oral lebih besar dari IV.

Konsentrasi puncak terjadi setelah 1-3 jam

Dapat menembus sawar darah otak dan dapat meninggalkan obat yang tak berubah di dalam urin.

sehingga perlu dipantau pada pasien diabetes yang tergantung insulin.

Hati-hati pada pasien post operasi pancreas.

Sotalol Hidroklorida

Sotacor : tab 80 mg, 160 mg.

Harus dihindari pada pasien asma dan dapat mengurangi tekanan intraocular.

Pilihan utama untuk beta Blocker adalah:

Propanolol

Untuk keadaan pasien yang merupakan unstable angina pectoris tanpa adanya komplikasi, efikasi

dan safety dari setiap obat beta blocker tidak terlalu variatif, sehingga lebih difokuskan pada

tersediaan dan cost.

Agen Anti-Platelet

Anti Platelet EFIKASI SAFETY AVAILABILIT

Y

COST

Page 40: POSR Final Fix Kelompok F

Aspirin Mengurangi

bahaya

trombosis

coroner dan

infark jantung

(profilaksis re-

infark),

mengurangi

risiko kematian

dan atau

serangan MCI

(infark miokard)

pada penderita

dengan riwayat

infark atau

angina pektoris

yang tidak

stabil,

pencegahan

trombosis

(profilaksis re-

oklusi) setelah

aortocoronary

bypass,

mengurangi

risiko serangan

TIA (Transient

Ischemic

Attack)

Nyeri lambung,

rasa terbakar, mual,

perdarahan

gastrointestinal,

reaksi

hipersensitivitas

(serangan dyspnea,

reaksi kulit), jarang

terjadi; dapat

terjadi

berkurangnya

trombosit

(trombositopenia),

peningkatan kadar

enzim hati yang

reversibel pada

penggunaan jangka

lama dan dosis

tinggi.

Tablet

Dosis : 100 mg,

Tersedia di

Apotik

Rp. 1.000 per

tablet

Clopidogrel Untuk

menghambat

Efek GI (N/V,

gangguan

Tablet Rp. 15.125 per

Page 41: POSR Final Fix Kelompok F

pembentukan

bekuan di

pembuluh darah

sehingga dapat

mencegah

terjadinya

serangan

jantung dan

stroke yang

diakibatkan dari

penyumbatan

pembuluh

darah.

pencernaan,

gastritis, diare dan

konstipasi).

Efek Hematologis

(perdarahan GI,

perdarahan

intrakranial,

memar, purpura,

epistaksis,

hematoma,

hematuria).

Dermatologis

(ruam dan gatal-

gatal).

Dosis : 75 mg,

Tersedia di

apotik

tablet

Tirofiban Digunakan

untuk mencegah

gumpalan darah

atau serangan

jantung.

Efek Samping:

Efek Hematologis

(perdarahan,

thrombocytopenia);

Efek GI (mabuk);

Dermatologis

(ruam); Efek

lainnya (sakit

kepala,

kepeningan,

demam dan

kedinginan,

bradycardia, sakit

panggul)

Injection

Dosis : 50 mcg

per mL

Susah didapatkan

Pilihan utama untuk Anti Platelet adalah:

Aspirin

Page 42: POSR Final Fix Kelompok F

Untuk keadaan pasien diatas dilihat dari empat aspek pemilihan obat secara rasional disimpulkan

akan dilakukan pemberian aspirin, karena walaupun efikasi lebih rendah daripada clopidogrel,

dari segi keadaan pasien, safety avaibilitas dan cost, aspirin merupakan pilihan yang terbaik.

7. Bentuk sediaan obat dan dosis

A. Nitroglycerin (glyceryl trinitrate)

Dosis yang diberikan adalah tiga Tablet 0,6 mg

Nitroglycerin diberikan secara sublingual setiap

4 jam, diberikan selama 3 hari.

B. Propanolol

Dosis yang diberikan adalah 20mg 3-4 kali

perhari, ditingkatkan secara perlahan menjadi

40mg 3-4 kali perhari. Dosis pertablet 10mg,

diberikan selama 3 hari.

C. Aspirin

Dosis yang diberikan 100mg / hari, Dosis 100mg

/ tablet, diberikan selama 3 hari.

8. Penulisan resep

9. Informasi dan edukasi

Nytroglycerin dikonsumsi dengan cara tablet diletakkan dibawah lidah dan tunggu

selama 5 menit, jangan ditelan maupun dikunyah.

Pasien dianjurkan untuk berhenti Merokok.

dr. XSIP No: 001/00001/UP/DINKES

Jalan Angkasa, Mataram

No. Telp. (0370) 666666

Mataram, 16 Juni 2014

R/ Tab Nitroglycerin 0,6 mg No. LVI

s. 6.d.d tab 3 a.c

Paraf

R/ Tab Propanolol 10 mg No. XVIII

s. 3.d.d tab 2 a.c

Paraf

R/ Tab Aspirin 100 mg No. III

s. 1.d.d tab 1 d.c

Paraf

Pro : Mr. x

Umur : 40 tahun

Alamat : Alamat Lengkap

Page 43: POSR Final Fix Kelompok F

Menghindari pekerjaan yang berat, supply O2 harus seimbang.

Dianjurkan melakukan perubahan diet rendah kolesterol LDL.

Apabila pasien mengalami serangan dan 15-20 menit setelah mengkonsumsi 3 dosis

nitrat gejala masih persisten, segera mendatangi UGD rumah sakti terdekat.

Pasien dianjurkan mendatangi poli jantung setelah stok obat yang diresepkan telah habis.