Porto OMSK
description
Transcript of Porto OMSK
BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO
Pada hari ini tanggal 29 Desember 2012 telah dipresentasikan portofolio oleh:
Nama Peserta : dr. Satria Harry Dharmawan Rainoer
Dengan judul/topik : Otitis Media Supurativa Kronis (OMSK)
Nama Pendamping : dr. Hj. Helmanizar
Nama Wahana : Puskesmas Pasar Ikan Bengkulu
No.
Nama Peserta Presentasi No. Tanda Tangan
1 dr. Satria Harry Dharmawan Rainoer 1
2 dr. Komang Ardiana Pramana 2
3 dr. Ruswandiani Sukarya 3
4 dr. Aluisha Saboe 4
5 dr. Aprilin Krista Devi 5
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesunguhnya.
Pendamping
( dr. Hj. Helmanizar )
Borang Portofolio
Nama Peserta: dr. Satria Harry Dharmawan Rainoer
Nama Wahana: Puskesmas Pasar Ikan
Topik: Otitis Media Supurativa Kronis (OMSK)
Tanggal (kasus): 22 September 2012
Nama Pasien: An. K, 3 tahun No. RM: 14851
Tanggal Presentasi: Desember 2012 Nama Pendamping: dr. Hj.Helmanizar
Tempat Presentasi: Puskesmas Pasar Ikan Bengkulu
Obyektif Presentasi:
√ Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi: An K, 3 tahun, nyeri telinga kiri.
Tujuan: penanganan dari otitis media supurativa kronis (OMSK)
Bahan bahasan: Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Cara membahas: Diskusi Presentasi dan diskusi Email Pos
Data pasien: Nama: Ny. A Nomor Registrasi: 14851
Nama klinik: Puskesmas Pasar Ikan Telp: - Terdaftar sejak: Tahun 2009
Data utama untuk bahan diskusi:
Diagnosis/Gambaran Klinis: Diagnosis: : Otitis Media Supurativa Kronis Auris Sinistra Tipe Aktif dengan Perforasi Total Membran
Tympani Sinistra
Gambaran Klinis : Keluhan utama: Nyeri telinga kiri.
• Sejak 1 bulan lalu rasa nyeri pada telinga kiri dirasakan terus menerus sepanjang hari . Keluar cairan dari telinga kiri terus-menerus sepanjang
hari, cukup banyak, berwarna putih kekuningan, agak kental, tidak berbau dan tidak disertai darah. Pasien sering tidak mendengar bila dipanggil
orang tuanya. Nyeri kepala yang dirasakan berdenyut.
BAB : dalam batas normal, BAK :dalam batas normal.
2. Riwayat Pengobatan: belum pernah berobat sebelumnya.
3. Riwayat kesehatan/Penyakit: Pasien sering sakit batuk pilek sejak kecil yang berulang.
4. Riwayat keluarga: tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang serupa.
5. Riwayat pekerjaan: -
6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik: -
7. Riwayat imunisasi (disesuaikan dengan pasien dan kasus): BCG + , Polio + 3x, DPT + 3x, Hep B + 3x, Campak 1x
8. Lain-lain: (diberi contoh : PEMERIKSAAN FISIK, PEMERIKSAAN LABORATORIUM dan TAMBAHAN YANG ADA, sesuai dengan FASILITAS WAHANA)
PEMERIKSAAN FISIK Status generalis Keadaan umum : pasien terlihat sakit ringan Kesadaran : compos mentis Tanda-tanda Vital
Respirasi : 20x/ menit (tampak cepat dan dalam, Kussmaul Respiration)Nadi : 116x/ menit, regular, equal, isi cukupSuhu : 37.8 derajat Celcius
Kepala : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat isokor, diameter 3mm, RC direk & indirek +/+ Telinga : kanan : dalam batas normal. Kiri : kanalis akustikus eksternus normal, MT -, sekret purulen, MT perforasi total Leher: tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening (KGB) Thorax : cor dan pulmo tidak ada kelainan Abdomen : tidak ada kelainan Eksteremitas : tidak ada kelainan Kulit : tidak ada kelainan PEMERIKSAAN LABORATORIUM: Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium.
Daftar Pustaka: (diberi contoh, MEMAKAI SISTEM HARVARD,VANCOUVER, atau MEDIA ELEKTRONIK)
1. Soepardi Efiaty Arsyad, 2007. Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT Kepala Leher. Edisi, Edisi 6. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
2. Adam, L R Boies, 2001. Boies Buku Ajar Penyakit THT Edisi 6. Jakarta : EGC.
Hasil Pembelajaran:
1. Otitis Media Supurativa Kronis (Definisi, Klasifikasi, Gejala Klinis, Dasar Diagnosis, dan Pemeriksaan Penunjang)
2. Penatalaksanaan Otitis Media Supurativa Kronis
3. Komplikasi Otitis Media Supurativa Kronis
3. Subyektif: Anak perempuan, 3 tahun Sejak 1 bulan lalu rasa nyeri pada telinga kiri dirasakan terus menerus sepanjang hari . Keluar cairan dari telinga kiri terus-menerus sepanjang hari, cukup banyak, berwarna putih kekuningan, agak kental, berbau (-) dan darah (-). Pasien sering tidak mendengar bila dipanggil orang tuanya. Nyeri kepala yang dirasakan berdenyut.
Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien sering sakit batuk pilek sejak kecil yang berulang.
Riwayat Penyakit Keluarga : tidak ada.
Riwayat kebiasaan : Pasien sering bermain di pantai sehingga masuk cairan kedalam telinga
4. Objektif: Pada pemeriksaan fisik ditemukan pada telinga kanan dalam batas norma, telinga kiri : kanalis akustikus eksternus normal, MT -, sekret purulen, MT perforasi total5. ”Assessment”( penalaran klinis):
Definisi :
Semua infeksi maupun inflamasi yang terjadi di auris media. Sering diawali dengan infeksi yang menyebabkan radang tenggorokan, demam, dan infeksi saluran pernafasan.
Klasifikasi :
(Komite Ad Hoc) Menurut urutan waktu: 1. akut <3 minggu 2. subakut 4-8 minggu 3. kronik > 9 minggu.(Task Force of the 4th International Symposium) membagi OM menjadi: 1. otitis media supuratif akut (OMA)2. otitis media serosa/ otitis media dengan efusi (OME)3. otitis media supuratif kronik (OMSK)
Diagnosis :
1. Keluhan berupa otore, gangguan pendengaran, otalgia.
2. Riwayat kebiasaan :Pasien sering bermain di pantai sehingga masuk cairan kedalam telinga
Komplikasi
Intratemporal : Perforasi membran timpani. Mastoiditis akut. Paresis n.VII Labirintitis. Petrositis.
Ekstratemporal Abses subperiosteal.
Intrakranial Tromboflebitis. Abses otak. Abses subdural. Abses extradural. Meningitis.
Plan :
Diagnosis : Otitis Media Supurativa Kronis Auris Sinistra Tipe Aktif dengan Perforasi Total Membran Tympani Sinistra
Pengobatan : Pasien disarankan untuk dirujuk ke Rumah Sakit, tapi pasien. Pasien diberikan terapi Chloramphenicol ear drops 3x sehari, amoxicillin syr 3x Cth1, (Paracetamol II, CTM tab II, Vit C tab II) Mfla pulv no. X, S 3dd pulv 1. Kontrol setelah obat habis.
Edukasi : dilakukan edukasi agar pasien tidak kemasukan air kedalam telinga, tidak membersihkan telinga menggunakan cotton bud terlalu dalam dan segera berobat bila keluhan tidak berkurang.
Konsultasi : Dijelaskan bahwa perlunya rujuk ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan penunjang lain yang dapat mendukung diagnosis dan penatalaksanaan selanjutnya.