Porto Gea Putri

18
BAB 1 LAPORAN KASUS I. Identitas Pasien Nama : An. S Umur : 1 tahun 8 bulan Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Sengeti III. Anamnesa Keluhan Utama : Os datang dengan keluhan mencret ±3 hari SMRS ± 5 kali dalam sehari Keluhan tambahan : Muntah dan demam Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dibawa oleh orang tuanya ke IGD dengan keluhan mencret sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Mencret kurang lebih 5 kali/hari. Mencret cair tidak menyemprot, ada ampas dan berwarna kuning. Mencretnya bercampur dengan lendir dan darah disangkal. Bau tinjanya seperti biasa tidak berbau asam maupun berbau busuk. ± 1 hari sebelum masuk rumah sakit pasien muntah sebanyak ± 3x berisi makanan yang dimakan sebanyak ± setengah 1

description

hgvhjjg

Transcript of Porto Gea Putri

Page 1: Porto Gea Putri

BAB 1

LAPORAN KASUS

I. Identitas Pasien

• Nama : An. S

• Umur : 1 tahun 8 bulan

• Jenis kelamin : Perempuan

• Agama : Islam

• Alamat : Sengeti

III. Anamnesa

Keluhan Utama :

Os datang dengan keluhan mencret ±3 hari SMRS ± 5 kali dalam sehari

Keluhan tambahan :

Muntah dan demam

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang dibawa oleh orang tuanya ke IGD dengan keluhan mencret sejak 3 hari

sebelum masuk rumah sakit. Mencret kurang lebih 5 kali/hari. Mencret cair tidak

menyemprot, ada ampas dan berwarna kuning. Mencretnya bercampur dengan lendir

dan darah disangkal. Bau tinjanya seperti biasa tidak berbau asam maupun berbau

busuk.

± 1 hari sebelum masuk rumah sakit pasien muntah sebanyak ± 3x berisi makanan

yang dimakan sebanyak ± setengah gelas aqua. Muntahannya tidak menyemprot.

Selain itu juga pasien ada demam. Demamnya tidak terlalu tinggi, tidak menggigil

dan tidak sampai membuat pasien kejang. Buang air kecil masih ada waktu terakhir

pasien mencret. Orang tua pasien belum mengobati keluhan – keluhannya ini tetapi

langsung membawa ke RS.

Riwayat Penyakit Dahulu

Disangkal

1

Page 2: Porto Gea Putri

Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur

Alergi - Difteri - Peny. Jantung -

Cacingan - Diare - Peny. Ginjal -

Demam berdarah - Kejang - Peny. Darah -

Demam tifoid - Kecelakaan - Radang Paru -

Otitis - Morbili - Tuberculosis -

Parotitis - Operasi - Asma -

Riwayat Penyakit Keluarga

Keluarga pasien tidak ada yang sakit seperti ini. Selain itu keluarga pasien tidak ada

yang memiliki riwayat penyakit alergi, asma, TB paru, hipertensi dan DM.

Riwayat Kehamilan :

Ibu pasien memeriksakan kehamilannya kebidan, namun tidak setiap bulan.

Sakit selama hamil (-), demam (-), kuning (-), keputihan (-), perut tegang (-), BAK

sakit dan anyang-anyangan (-), kencing manis (-), dan darah tinggi (-).

Riwayat Kelahiran :

Cara lahir : spontan

Tempat lahir : rumah bersalin

Ditolong oleh : bidan

Masa gestasi : cukup bulan

Berat lahir : 3100 gram

Panjang lahir : 49 cm

Lahir normal, langsung nangis, sianosis (-), kejang (-)

Kelainan bawaan :

(-)

Riwayat imunisasi :

2

Page 3: Porto Gea Putri

Ibu pasien mengaku rutin membawa anaknya untuk imunisasi sesuai jadwal.

Vaksin Umur

0 bulan 1 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan 9 bulan 18 bulan

BCG √

DPT √ √ √

Polio √ √ √ √

Campak √

Hepatitis B √ √

Riwayat tumbuh kembang:

• Pertumbuhan gigi pertama : 6 bulan

• Gangguan perkembangan mental : Tidak ada

• Psikomotor :

* Duduk : 9 bulan

* Berdiri : 11 bulan

* Berjalan : 1 tahun 1 bulan

Riwayat Pemberian ASI :

ASI sejak lahir sampai 10 bulan

Frekuensi 4-6 kali perhari

Pada usia 3 bulan pasien sudah diberikan makanan tambahan

IV. PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Tampak sakit sedang, tidak sesak, tidak gelisah,lesu

Kesadaran : kompos mentis

Frekwensi Nadi : 108 x/menit (reguler,kuat angkat)

Frekwensi Pernafasan : 30 x/menit (reguler)

Suhu tubuh : 37,8 °C

Data Antropoemetri

√ Berat Badan : 13 kg

√ Tinggi Badan : 94 cm

3

Page 4: Porto Gea Putri

Kepala

• Kepala : bulat, normocephli

• Rambut : Hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut

• Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik

Tidak terlalu cekung, pupil isokor, simetris,

refleks cahaya +/+, air mata (+)

• Telinga : Normotia,liang telinga lapang/lapang, serumen -/-,

sekret -/-

• Hidung : Lapang, sekret -/-, deviasi septum (-),

pernafasan cuping hidung (-)

• Bibir : Mukosa bibir kering, sianosis (-)

• Gigi geligi : tidak ada kelainan

• Lidah : tidak hiperemis

• Tonsil : T1 – T1, tenang : tenang, tidak hiperemis

• Faring : tidak hiperemis

• Leher : Kelenjar Getah bening tidak teraba membesar

Toraks

• Inspeksi : Pergerakan dinding dada kiri dan kanan simetris

Retraksi (-)

• Palpasi : Vokal fremitus kiri dan kanan sama

• Perkusi : Perkusi perbandingan kiri dan kanan sama sonor

• Auskultasi : Bising napas dasar vesikuler

Ronki -/-, Wheezing -/-

Bunyi Jantung I dan II normal, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

• Inspeksi : Perut tampak datar

• Auskultasi : Bising usus (+) normal : 5x/menit

• Palpasi : supel, nyeri tekan (-), undulasi (-), turgor kembali lambat

• Perkusi : Timpani, nyeri ketok (-), pekak alih (-)

4

Page 5: Porto Gea Putri

Kulit : ikterik (-), petechie (-)

Ekstremitas : Bentuk biasa, deformitas (-),Akral hangat,

sianosis tidak ada, capillary refill < 2 detik

V. TATALAKSANA

Oralit sachet tiap kali mencret

Zink syr 1x1 cth

Synbio sachet 1x1/2

Paracetamol syr 3x3/4 cth

Domperidon syr 3x1 cth (bila muntah)

5

Page 6: Porto Gea Putri

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Tatalaksana Gastroenteritis Pada Anak

a. Mencegah terjadinya dehidrasi

Mencegah terjadinya dehidasi dapat dilakukan mulai dari rumah dengan

memberikan minum lebih banyak dengan cairan rumah tangga yang dianjurkan seperti

air tajin , kuah sayur, air sup. Bila tidak mungkin memberikan cairan rumah tangga

yang dianjukan , berikan air matang.

Macam Cairan yang dapat digunakan akan tergantung pada :

Kebiasaan setempat dalam mengobati diare

Tersedianya cairan sari makanan yang cocok

Jangkauan pelayanan Kesehatan

Tersedianya oralit

b. Mengobati dehidrasi

Bila terjadi dehidrasi (terutama pada anak), penderita harus segera dibawa ke

petugas atau sarana kesehatan untuk mendapatkan pengobatan yang cepat dan tepat,

yaitu dengan oralit. Bila terjadi dehidrasi berat, penderita harus segera diberikan

cairan intravena dengan ringer laktat sebelum dilanjutkan terapi oral

c. Memberi makanan

Berikan makanan selama diare untuk memberikan gizi pada penderita

terutama pada anak tetap kuat dan tumbuh serta mencegah berkurangnya berat badan.

Berikan cairan termasuk oralit dan makanan sesuai yang dianjurkan. Anak yang masih

mimun ASI harus lebih sering diberi ASI. Anak yang minum susu formula diberikan

lebih sering dari biasanya. Anak Usia 6 bulan atau lebih termasuk bayi yang telah

mendapat makanan padat harus diberikan makanan yang mudah dicerna sedikit

sedikit tetapi sering Setelah diare berhenti pemberian makanan ekstra diteruskan

selama 2 minggu untuk membantu pemulihan berat badan anak.

d. Mengobati masalah lain

6

Page 7: Porto Gea Putri

Apabila diketemukan penderita diare disertai dengan penyakit lain, maka

diberikan pengobatan sesuai indikasi, dengan tetap mengutamakan rehidrasi. Tidak

ada Obat yang aman dan efektif untuk menghentikan diare.2

Tentukan Derajat Dehidrasi

PENILAIAN A B CLihat Keadaan Umum Baik, sadar *Gelisah, rewel *Lesu,lunglai, tidak

sadar Mata Normal Cekung Sangat cekung Air Mata Ada Tidak ada Tidak ada Mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering Rasa Haus Minum Biasa, Tidak

haus*Haus ingin minum banyak

*Malas minum atau tidak bias minum

Periksa Turgor Kulit

Kembali cepat *Kembali lambat *Kembali sangat lambat

Derajat Dehidrasi TANPA DEHIDRASI

DEHIDRASI RINGAN SEDANGBila ada 1 tanda* + 1 atau lebih tanda lain

DEHIDRASI BERATBila ada 1 tanda* + 1 atau lebih tanda lain

Terapi Rencana Terapi A Rencana terapi B Rencana C

RENCANA TERAPI A

UNTUK MENGOBATI DIARE DIRUMAH

PENDERITA DIARE TANPA DEHIDRASI

1. Berikan anak lebih banyak cairan daripada biasanya untuk mencegah dehidrasi

Gunakan cairan rumah tangga yang dianjurkan, seperti larutan oralit,makanan

yang cair (seperti sup, air tajin ) dan kalau tidak ada air matang. Gunakan larutan

oralit untuk anak seperti dijelaskan dalam kotak dibawah (catatan jika anak berusia

kurang dari 6 bulan dan belum makan makanan padat lebih baik diberi oralit dan air

matang dari pada makanan yang cair ). Berikan larutan ini sebanyak anak mau,

berikan jumlah larutan oralit seperti dibawah. Teruskan pemberian larutan ini hingga

diare berhenti

2. Beri anak makan untuk mencegah kurang gizi

7

GUNAKAN CARA INI UNTUK MENGAJARI IBU : Teruskan mengobati anak diare dirumah Berikan terapi awal bila terkena diare lagi

Page 8: Porto Gea Putri

Teruskan ASI, Bila anak tidak mendapat ASI berikan susu yang biasa diberikan,

untuk anak kurang dari 6 bulan dan belum mendapat makanan padat , dapat diberikan

susu,

Bila anak 6 bulan atau lebih atau telah mendapat makanan padat:

o Berikan bubur bila mungkin dicampur dengan kacanf-kacangan, sayur,

daging atau ikan , tambahkan 1 atau 2 sendok teh minyak sayur tiap porsi

o Berikan sari buah segar atau pisang halus untuk menanbahkan kalium

o Berikan makanan yang segar masak dan haluskan atau tumbuk makanan

dengan baik

o Bujuk anak untuk makan , berikan makanan sedikitnya 6 kali sehari

o Berikan makanan yang sama setelah diare berhenti, dan diberikan porsi

makanan tambahan setiap hari selama 2 minggu

3. Bawa anak kepada petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam 3 hari

atau menderita sebagai berikut :

Buang Air besar cair lebih sering

Muntah berulang-ulang

Rasa haus yang nyata

Makan atau Minum sedikit

Demam

Tinja berdarah

Usia Jumlah Oralit yang diberikan

tiap BAB (ml)

Jumlah Oralit yang di sediakan

di rumah ((ml/hari)

<1 50 – 100 400 (2 bungkus)

1 – 4 100-200 600-800 (3-4 bungkus)

> 5 200-300 800- 1.000 (4-5 bungkus)

Dewasa 300-400 1.200- 2600

Tunjukan kepada ibu cara mencampur oralit

Berikan sesendok the tiap 1-2 menit untuk usia < 2 tahun

8

Page 9: Porto Gea Putri

Berikanlah beberapa gelas untuk anak yang lebih tua

Bila anak muntah tunggulah 20 menit. Kemudian berikan caiaran lain untuk

mendapatkankan tambahan oralit.

Komposisi Formula WHO (200 ml)

Na Klorida (garam ) : 0,7 g

Glukosa : 4 g

Atau

Sukrosa (gula biasa) : 8 g

Trisodium sitrat dihidrat :0,5 g

K Klorida : 0,3 g

RENCANA TERAPI B

UNTUK TERAPI DEHIDRASI RINGAN/SEDANG

Setelah 3-4 jam nilai kembali anak menggunakan bagan penilaian kemudian pilih

rencana terapi a , b atau c untuk melanjutkan terapi

Bila tidak ada dehidrasi , ganti ke rencana terapi A, Bila dehidras telah hilang anak

biasanya kemudian mengantuk dan tidur

Bila tanda menunjukkan dehidrasi ringan/ sedang ulang Rencana terap B , tetapi tawarkan

makanan susu dan sari buah seperti rencana terapi A

Bila tanda menunjukkan dehidrasi berat ganti dengan rencana terapi C

Bila ibu harus pulang sebelum selesai rencana terapi B

Tunjukkan jumlah orait yang harus dihabiskan dalam terapi 3 jam di rumah

Berikan oralit untuk rehidrasi selama 2 hari lagi seperti dijelaskan dalam rencana terapi A

9

JUMLAH ORALIT YANG DIBERIKAN DALAM 3 JAM PERTAMA

ORALIT yang diberikan dihitung dengan mengalikan berat badan penderita ( kg ) dengan 75 ml

Bila berat badan anak tidak diketahui dan atau untuk memudahkan di lapangan berikan oralit

sesuai tabel dibawah ini

Umur Umur < 1 Tahun 1 – 4 Tahun > 5 Tahun Dewasa

Jumlah oralit 300 ml 600 ml 1200 ml 2400 ml

Bila anak menginginkan lebih banyak oralit berikanlah

Bujuk ibu untuk meneruskan ASI

Untuk bayi dibawah 6 bulan yang tidak mendapat ASI berikan juga 100 200 ml air masak

selama masa ini

Page 10: Porto Gea Putri

Tunjukkan cara melarutkan oralit

Jelaskan 3 cara dalam rencana terapi A untuk mengobati anak dirumah

Memberikan oralit atau cairanlain hingga diare berhenti

Memberi makan anak sebagaimana biasanya

Membawa anak ke petugas kesehatan. 5

RENCANA TERAPI C

UNTUK DEHIDRASI BERAT

i. Seng ( Zinc )

Seng merupakan mikronutrien komponen berbagai enzim dalam tubuh

yang penting antara lain untuk sinreis DNA. Sejak tahun 2004, WHO dan

UNICEF telah merekomendasikan penggunaan seng pada anak dengan diare

dengan dosis 20 mg per hari selama 10-14 hari, dan pada bayi<6 bulan dengan

dosis 10 mg per hari selama 10-14 hari

ii. Pemberian makanan selama dan setelah diare

Pemberian makanan harus diteruskan selama diare dan ditingkatkan

setelah sembuh. Tujuannya adalah memberikan makanan kaya nutrien sebanyak

anak mampu menerima. Meneruskan pemberian makanan akan mempercepat

10

Mulai diberikan cairan IV bila penderita bisa minum segera berikan oralit.

Sewaktu cairan IV di mulai beri 100 ml/kgBB

Umur Pemberian 30 ml/kgBB (jam )

Pemberian 70 ml / kgBB

(jam)

< 1 tahun 1 jam 5 jam

1 tahun ½ jam 2 ½ jam

Di ulangi bila denyut nadi masih lemah atau tidak teraba

Nilai lagi penderita 1-2 jam bila nadi belum teraba percepat tetesan intravena

Berikan oralit 5ml/kgBB. Kemudian nilai kembali. Dan pilih rencana terapi yang

sesuai.

Page 11: Porto Gea Putri

kembalinya fungsi usus yang normal termasuk kemampuan menerima dan

mengabsorbsi berbagai nutrien, sehingga memburuknya status gizi dapat

dicegah atau paling tidak dikurangi. Bayi yang minum ASI harus diteruskan

sesering mungkin dan selama anak mau. Bayi yang tidak mium ASI harus diberi

susu yang biasa diminum paling tidak setiap 3 jam.

Bila anak umur 4 bulan atau lebih dan sudah mendapatkan makanan

lunak atau padat, makanan ini harus diteruskan. Diberikan dalam porsi kecil

atau sering ( 6 kali ataulebih ).

iii. Terapi Medikamentosa

a. Antibiotika

Antibiotika pada umumnya tidak diperlukan pada semua diare akut

oleh karen sebagian besra diare infeksi adalah rotavirus yang sifatnya self

limited dan tidak dapat dibunuh dengan antibiotika. Antibiotika pilihan pada

diare antara lain erythromycin 12,5 mg/kgBB 4x sehari selama 3 hari,

ciprofloxacin 15 mg/kgBB 2x sehari selama 3hari. Metronidazole 10

mg/kgBB 3x sehari selama 5 hari.

Penyebab Antibiotik pilihan AlternatifKolera Tetracycline 12,5 mg/kgBB

4x sehari selama 3 hariErythromycin 12,5 mg/kgBB4x sehari selama 3 hari

Shigella Disentri Ciprofloxacin 15 mg/kgBB2x sehari selama 3 hari

Pivmecillinam 20 mg/kg BB4x sehari selama 3 hariCeftriaxone 50-100 mg/kgBB1x sehari IM selama 2-5 hari

Amoebiasis Metronidazole 10 mg/kgBB3xs ehari selama 5 hari (10 hari pada kasus berat)

Giadiasis Metronidazole 5mg/kgBB3x sehari selama 5 hari

b. Obat Antidiare

Obat-obat ini meskipun sering digunakan tidak mempunyai

keuntungan praktis dan tidak diindikasikan untuk mengobati diare akut pad

anak, beberapa dianteranya:

11

Page 12: Porto Gea Putri

Adsorben, Contoh : kaolin, attapulgite. Obat-oat ini dipromosikan

untuk mengikat dan menginaktivasi toksin bakteri atau bahan lain yang

menyebabkan diare serta dikatakan mempunyai kemampuan

melindungi mukosa usus.

Antimotilitas, Contoh : loperamide hydrochloride. Obat ini dapat

mengurangi frekuensi diare pada orang dewasa akan tetapi tidak

mengurangi volume tinja pada anak.

iv. Probiotik

Probiotik merupakan mikroorganisme hidup dalam makanan yang

difermentasi yang menunjang kesehatan melalui terciptanya keseimbangan

mikroflora intestinal yang lebih baik. Mekanisme efek probiotik melalui

perubahan lingkungan mikro lumen usus ( pH , O2 ), produksi bahan anti

mikroba terhadap beberapa patogen usus,kompetisi nutrien, mencegah adhesi

kuman patogen pada enterosit, modifikasi toksin/ reeptor toksin efek trofik

terhadap mukosa usus melalui penyediaan nutrien dan imunomodulator.

Banyak literatur yang menyebutkan bahwa probiotik memberikan kebaikan

dalam penanganan diare akut pada bayi. Probiotik dengan pemberian dua kali

sehari selama 5 hari dipercaya terbukti memberikan kebaikan dalam

mengurangi frekuensi, serta durasi penyakit diare. Probiotik dipercaya dapat

mengurangi lama waktu kesakitan, dengan meningkatkan respon imun,

memperbaiki mukosa usus, sebagai substansi penting dalam antimikroba dan

menyeimbangan jumlah mikroba diusus. Angka penguranga dari frekuensi

defekasi secara drastis dalam <3 hari terdapat pada kelompok yang

memeperoleh probiotik dengan kelompok kontrol. Konsistensi faeces yang

lebih padat dan durasi yang lebih pendek pada kelompok probiotik. Rata-rata

lama durasi diare juga mengalami hasil yang signifikan pada kelompok

probiotik Contohnya : Lacto B

DAFTAR PUSTAKA

1. Behrman, Kliagman: Nelson Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 15. Vol2 Jakarta 2000

12

Page 13: Porto Gea Putri

2. WHO. Diare dalam Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit Pedoman

Bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten Kota. Jakarta: WHO

Indonesia.2009

3. Subagyo B dan Santoso NB. Diare akut dalam Buku Ajar Gastroenterologi-

Hepatologi Jilid 1, Edisi 1. Jakarta: Badan penerbit UKK Gastroenterologi-Hepatologi

IDAI. 2010:87-110

4. Suraatmaja Sudaryat. Diare dalam Kapita Selekta Gastroenterologi Anak. Jakarta:

Sagung Seto. 2007:1-24

5. Soenarto et al. Burden of Severe Rotavirus Diarrhea In Indonesia. The Journal of

Infectious disease 200: S188-94, 2009.

6. Suraatmaja Sudaryat. Masalah Rehidrasi Oral dalam Kapita Selekta Gastroenterologi

Anak. Jakarta: Sagung Seto. 2007:44-53

7. Depatemen Kesehatan. Diare Pada Anak . Kamis, 31 desember. 2006.

www.depkes.go.id

13