GEA Masniliana

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Gastroenteritis hingga saat ini masih menjadi masalah di Indonesia. Padahal berbagai upaya penanganan, baik secara medik maupun upaya perubahan tingkah laku dengan melakukan pendidikan kesehatan terus dilakukan. Namun upaya-upaya tersebut belum memberikan hasil yang menggembirakan. Setiap tahun penyakit ini menduduki peringkat atas, khususnya di daerah-daerah miskin (Astuti MSA, 2005). Menurut Notoatmojo, dkk, 2005, jumlah penderita gastroenteritis yang datang ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) jauh lebih sedikit dibanding jumlah penderita sebenarnya. Mereka yang memeriksakan diri ke Puskesmas didata hanya 25dari per 1.000 penduduk. Namun berdasarkan survei yang dilakukan Depkes (Departemen Kesehatan) melalui survei kesehatan rumah tangga, ternyata penderita gastroenteritis berjumlah 300 per 1.000 penduduk. Memang gastroenteritis jarang sekali yang berakibat kematian, tapi bukan berarti bisa dianggap remeh. Penyakit ini bisa dikatakan sebagai penyakit endemis di Indonesia, artinya terjadi secara terus menerus 1

description

gastroenteritis pada dewasa

Transcript of GEA Masniliana

Page 1: GEA Masniliana

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit Gastroenteritis hingga saat ini masih menjadi masalah di

Indonesia. Padahal berbagai upaya penanganan, baik secara medik maupun

upaya perubahan tingkah laku dengan melakukan pendidikan kesehatan terus

dilakukan. Namun upaya-upaya tersebut belum memberikan hasil yang

menggembirakan. Setiap tahun penyakit ini menduduki peringkat atas,

khususnya di daerah-daerah miskin (Astuti MSA, 2005).

Menurut Notoatmojo, dkk, 2005, jumlah penderita gastroenteritis yang

datang ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) jauh lebih sedikit

dibanding jumlah penderita sebenarnya. Mereka yang memeriksakan diri ke

Puskesmas didata hanya 25dari per 1.000 penduduk. Namun berdasarkan

survei yang dilakukan Depkes (Departemen Kesehatan) melalui survei

kesehatan rumah tangga, ternyata penderita gastroenteritis berjumlah 300 per

1.000 penduduk. Memang gastroenteritis jarang sekali yang berakibat

kematian, tapi bukan berarti bisa dianggap remeh. Penyakit ini bisa dikatakan

sebagai penyakit endemis di Indonesia, artinya terjadi secara terus menerus di

semua daerah, baik di perkotaan maupun di pedesaan, khususnya didaerah-

daerah miskin. Di kawasan miskin tersebut umumya penyakit gastroenteritis

dipahami bukan sebagai penyakit klinis, sehingga cara penyembuhannya tidak

melalui pengobatan medik.

1.2 Tujuan

1) Tujuan umum

Untuk mengetahui gambaran dan penatalaksanaan perawatan pada kasus

Gastroenteritis di Puskesmas Langsa Barat.

2) Tujuan khusus

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan untuk mengetahui pelaksanaan

asuhan keperawatan pada pasien dengan gastroenteritis.

1

Page 2: GEA Masniliana

BAB II

LANDASAN TEORITIS

2.1 Defenisi

Gastroentritis (GE) adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan

usus yang memberikan gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah.

Gastroenteritis Akut (GEA) adalah peradangan akut lapisan lambung

dan usus ditandai dengan anoreksia, rasa mual, nyeri abdomen, dan diare.

2.2 Etiologi

1) Faktor infeksi

(1) Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab

utama gastroenteritis, meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. coli,

Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb),

infeksi virus (Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll),

infeksi parasit (E. hystolytica, G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C.

albicans)

(2) Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang

dapat menimbulkan gastroenteritis seperti: otitis media akut, tonsilitis,

bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya.

2) Faktor Malabsorbsi Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi

laktosa, maltosa dan sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa

dan galaktosa). Intoleransi laktosa merupakan penyebab gastroenteritis

yang terpenting pada bayi dan anak. Di samping itu dapat pula terjadi

malabsorbsi lemak dan protein.

3) Faktor Makanan Gastroenteritis dapat terjadi karena mengkonsumsi

makanan basi, beracun dan alergi terhadap jenis makanan tertentu.

4) Faktor Psikologis Gastroenteritis dapat terjadi karena faktor psikologis

(rasa takut dan cemas).

2.3 Patofisiologi

Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya gastroenteritis ialah:

2

Page 3: GEA Masniliana

1) Gangguan osmotic Adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap

akan menyebabkan tekanan osmotik dalam lumen usus meningkat

sehingga terjadi pergeseran air dan elektroloit ke dalam lumen usus. Isi

rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk

mengeluarkannya sehingga timbul gastroenteritis.

2) Gangguan sekresi Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada

dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam

lumen usus dan selanjutnya timbul gastroenteritis kerena peningkatan isi

lumen usus.

3) Gangguan motilitas usus Hiperperistaltik akan menyebabkan

berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul

gastroenteritis. Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan

mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya dapat timbul

gastroenteritis pula.

2.4 Klasifikasi

Berdasarkan keadaan klinik, dehidrasi dibagi menjadi 3 tingkatan:

1) Dehidrasi ringan: kehilangan cairan 2 – 5 % dari berat badan

Gambaran klinik: Dehidrasi, turgor kurang, suara serak (vox cholerica),

penderita belum jatuh dalam keadaan syock.

2) Dehidrasi Sedang: Kehilangan cairan 5 – 8 % dari berat badan.

Gambaran klinik: Turgor jelek, suara serak, penderita jatuh dalam pre-

syock atau syock, nadi cepat, nafas cepat dan dalam.

3) Dehidrasi berat: Kehilangan cairan 8 – 10 % dari berat badan

Gambaran klinik: Seperti tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan

kesadaran menurun (Apatis sampai koma), otot-otot menjadi kaku,

sianosis.

2.5 Manifestasi Klinis

1) Perut mulas dan gelisah,suhu tubuh mungkin meningkat nafsu makan

berkurang.

2) Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.

3) Warna tinja berubah menjadi kehijau –hijauan karena bercampur empedu.

3

Page 4: GEA Masniliana

4) Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya defekasi dan tinja menjadi

lebih asam, akibat banyaknya asam laktat.

5) Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit

menurun), ubun-ubun dan mata cekung ,membrane mukosa kering dan

disertai penurunan berat badan.

6) Perubahan tanda tanda vital ,nadi dan respirasi cepat ,pasien sangat

lewmas ,kesadaran menurun (apatis ,samnolen,stupor komatus ).

2.6 Tanda dan Gejala

1) Diare.

2) Muntah.

3) Demam.

4) Nyeri abdomen

5) Membran mukosa mulut dan bibir kering

6) Fontanel cekung

7) Kehilangan berat badan

8) Tidak nafsu makan

9) Badan terasa lemah

2.7 Komplikasi

1) Dehidrasi

2) Renjatan hipovolemik

3) Kejang

4) Bakterimia

5) Mal nutrisi

6) Hipoglikemia

7) Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus.

2.8 Cara Penularan

Gastroenteritis virus ini sangat menular dan disebarkan oleh muntahan

atau kotoran orang yang terkena penyakit melalui :

Sentuhan manusia umpamanya berjabat tangan dengan orang yang

sakit dan ditangannya terdapat virus ini. Permukaan meja yang tercemar

4

Page 5: GEA Masniliana

makanan atau minuman tercemar. Ada pula kemungkinannya bahwa infeksi

tersebar lewat butir-butir percikan yang keluar ketika orang muntah.

Kebanyakan tersebarnya dari orang yang mendapat gejala tetapi ada

pula orang tanpa gejala yang bisa menyebarkan infeksi, terutama dalam 2 hari

pertama setelah sembuh. Air minum juga dapat terkontaminasi oleh kotoran

dan menjadi sumber penyebaran virus ini (medicine Net.com).

2.9 Cara Pencegahan dan Pengobatan

Sesudah ke dari kamar mandi atau WC, mengganti popok dan sebelum

makan atau menyiapkan makanan, telitilah mencuci tangan dengan sabun dan

kucuran air sekurangnya 15 detik dan keringkan dengan handuk bersih.

Apabila berada di sekitar masyarakat yang terkena wabah gastroenteritis, kita

harus ekstra hati-hati dalam menjaga kebersihan diri. Bagi yang telah

mengalami gejala muntah dan diare maka dianjurkan minum air 8-12 gelas

perhari, karena gejala penyakit ini, seperti muntah dan diare dapat

menyebabkan kehilangan banyak cairan tubuh (dehidrasi).

Jika seseorang sudah mengalami muntah dan diare maka sebaiknya

beristirahat yang cukup, selain itu juga sebaiknya minum air yang banyak

misalnya jus buah atau oralit untuk mencegah dehidrasi. Jangan minum air

murni saja karena dapat memperparah dehidrasi akibat diare, tapi minuman

khusus yang dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang yang biasanya

tersedia di apotek. Jika keadaan semakin parah maka dibutuhkan cairan infus.

Apabila terjadi gejala komplikasi sebaiknya langsung diperiksakan ke dokter.

5

Page 6: GEA Masniliana

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. N DENGAN DIAGNOSA

GASTROENTERITIS AKUT DI PUSKESMAS LANGSA

BARAT TAHUN 2015

I. PENGUMPULAN DATA (DATA SUBYEKTIF)

A. Identitas pasien

Nama Klien : Nn. N

Umur : 19 Tahun

Suku/Kebangsaan: Aceh Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT

Alamat : Seuriget

Diagnosa medis : Gastroenteritis Akut (GEA)

B. Anamnesa

1. Keluhanu Utama : Klien mengatakan sering BAB (diare) disertai

muntah-muntah, nyeri di ulu hati pada perut sebelah kanan bawah.

2. Riwayat kesehatan sekarang : Klien mengatakan sudah 2 hari

mengalami diare > 7 x/hari dan disertai muntah, nyeri di ulu hati dan

tidak nafsu makan.

3. Riwayat kesehatan keluarga : Klien mengatakan tidak ada anggota

keluarga yang menderita sakit seperti yang dialami pasien sekarang.

4. Kebutuhan Dasar

a. Makan yang disukai : Mie instant, nasi, ikan.

Nafsu makan : Tidak baik, mual muntah (+)

Pola makan : sebelum sakit >3x/hari, setelah sakit Os

makan sedikit, 1 piring tidak habis.

b. Pola tidur : Siang 2 jam, malam 8 jam.

c. Pola kebersihan diri

Mandi : sejak sakit klien mandi/lap 2x/hari

Gosok gigi : 1x/ hari

6

Page 7: GEA Masniliana

Kebersihan diri : Baik

d. Aktivitas sehari-hari:

Klien mengatakan kegiatan yang dilakukan sehari-hari adalah

kuliah, dan membantu orangtua berjualan

e. Eliminasi: BAB: 1x/ hari, BAK : >7x/hari

II. Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)

a. Keadaan umum : lemas

b. Kesadaran : composmentis

c. Tanda vital :

TD : 110/80 mmHg

 Pols : 80 x/i

Temp : 37 OC

RR : 22 x/i

d. Head to Toe

Kepala

Rambut : warna rambut hitam, kulit kepala nampak bersih

Mata : simetris, konjungtiva anemis

Hidung : fungsi penciuman baik, tidak ada secret

Telinga : tidak ada serumen, pendengaran baik 

Mulut : mukosa bibir kering tidak ada stomatitis

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Wajah : tampak pucat dan lemas

Dada : Pengembangan dada kanan dan kiri simetris

Abdomen : tidak ada distensi abdomen, nyeri tekan pada perut

kuadran kanan bawah.

Genetalia : genetalia bersih

Ektremitas : Simetris

Turgor kulit : jelek

7

Page 8: GEA Masniliana

III.ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah

1 DS : Klien mengatakan sudah 2 hari

mengalami diare > 7 x/hari disertai

muntah, nyeri ulu hati dan tidak

nafsu makan.

DO : K/U lemas, turgor kulit jelek

(dehidrasi sedang)

Inflamasi, iritasi,

atau malabsorbsi

usus

Diare

2 DS : Klien mengatakan sudah 2 hari

mengalami diare > 7 x/hari disertai

muntah, nyeri ulu hati dan tidak

nafsu makan

DO : K/U lemas, turgor kulit jelek

(dehidrasi sedang)

Kehilangan banyak

melalui rute normal

(diare berat, muntah)

Resiko tinggi

terhadap

kekurangan

volume cairan

IV. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Diare berhubungan dengan Inflamasi, iritasi, atau malabsorbsi usus

ditandai dengan Klien mengatakan sudah 2 hari mengalami diare > 7

x/hari disertai muntah, nyeri ulu hati dan tidak nafsu makan, K/U lemas,

turgor kulit jelek (dehidrasi sedang).

2. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan

Kehilangan banyak melalui rute normal (diare berat, muntah) ditandai

dengan Klien mengatakan sudah 2 hari mengalami diare > 7 x/hari

disertai muntah, nyeri ulu hati dan tidak nafsu makan, K/U lemas, turgor

kulit jelek (dehidrasi sedang).

8

Page 9: GEA Masniliana

V. INTERVENSI KEPERAWATAN

Dx Keperawatan Tujuan dan kriteria hasil

Intervensi Rasional

Diare berhubungan dengan Inflamasi, iritasi, atau malabsorbsi usus ditandai dengan Klien mengatakan sudah 2 hari mengalami diare > 7 x/hari disertai muntah, nyeri ulu hati dan tidak nafsu makan, K/U lemas, turgor kulit jelek (dehidrasi sedang)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien menunjukkan : diare klien berkurang atau hilang, turgor kulit baik, Keadaan umum klien baik.criteria hasil : klien tidak lemas.

1. Beritahu pasien tentang hasil pemeriksaan

2. Anjurkan pasien untuk meningkatkan tirah baring, berikan alat-alat di samping tempat tidur

3. Anjurkan pasien untuk makan secara bertahap. Tawarkan minuman jernih tiap jam, hindari minuman dingin

4. kolaborasi dalam pemberian obat sesuai indikasi.

1. Agar pasien tahu tentang penyakitnya

2. istirahat menurunkan motilitas usus juga menurunkan laju metabolisme bila infeksi atau perdarahan sebagai komplikasi.

3. memberikan istirahat kolon dengan menghilangkan atau menurunkan rangsangan makanan/cairan. Makan kembali secara bertahap cairan mencegah kram dan diare berulang; namun cairan dingin dapat meningkatkan motilitas usus

4. diperlukan untuk diare menetap/berat.

Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan Kehilangan banyak melalui rute normal (diare berat, muntah) ditandai dengan Klien mengatakan sudah 2 hari mengalami diare > 7 x/hari disertai muntah, nyeri ulu hati dan tidak nafsu makan, K/U lemas, turgor kulit jelek (dehidrasi sedang).

Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien menunjukkan : diare klien berkurang atau hilang, turgor kulit baik, Keadaan umum klien baik.criteria hasil : membrane mukosa lembab, turgor kulit baik, pengisian kapiler baik, tanda vital stabil, keseimbangan masukan dan haluaran dengan urine normal dalam konsentrasi/jumlah

1. awasi masukan dan haluaran, karakter, dan jumlah feses; perkirakan kehilangan yang tak terlihat, missal, berkeringat. Ukur berat jenis urine; observasi oliguria.

2. kaji tanda vital (TD, nadi, suhu).

3. Anjurkan pasien untuk mempertahankan pembatasan per oral, tirah baring; hindari gerak yang berlebihan.

1. memberikan informasi tentang keseimbangan cairan, fungsi ginjal dan control penyakit usus juga merupakan pedoman untuk penggantian cairan.

2. hipotensi (termasuk postural), takikardia, demam dapat menunjukkan respons terhadap dan/atau efek kehilangan cairan.

3. kolon diistirahatkan untuk penyembuhan dan untuk menurunkan kehilangan cairan usus.

9

Page 10: GEA Masniliana

VI. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No DX Keperawatan Implementasi Evaluasi1 Diare berhubungan

dengan Inflamasi, iritasi, atau malabsorbsi usus ditandai dengan Klien mengatakan sudah 2 hari mengalami diare > 7 x/hari disertai muntah, nyeri ulu hati dan tidak nafsu makan, K/U lemas, turgor kulit jelek (dehidrasi sedang)

1. Memberitahu pasien tentang hasil pemeriksaan

2. Menganjurkan pasien untuk meningkatkan tirah baring, berikan alat-alat di samping tempat tidur

3. Menganjurkan pasien untuk makan secara bertahap. Tawarkan minuman jernih tiap jam, hindari minuman dingin

4. berkolaborasi dalam pemberian obat sesuai indikasi : ranitidine, metronidazol 3x1, loperamid 2x1.

S : Klien mengatakan diare berkurang.

O : Keadaan umum masih terlihat lemas.

A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan dengan pemberian terapi obat.

2 Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan Kehilangan banyak melalui rute normal (diare berat, muntah) ditandai dengan Klien mengatakan sudah 2 hari mengalami diare > 7 x/hari disertai muntah, nyeri ulu hati dan tidak nafsu makan, K/U lemas, turgor kulit jelek (dehidrasi sedang).

2. mengawasi masukan dan haluaran, karakter, dan jumlah feses; perkirakan kehilangan yang tak terlihat, missal, berkeringat. Ukur berat jenis urine; observasi oliguria.

3. mengkaji tanda vital (TD, nadi, suhu).

4. Menganjurkan pasien untuk mempertahankan pembatasan peroral, tirah baring; hindari gerak yang berlebihan.

S : Klien mengatakan mengerti apa yang telah dijelaskan oleh petugas kesehatan.

O : Klien tampak mengerti dan bisa mengulang kembali apa yang telah dianjurkan

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan.

BAB III

10

Page 11: GEA Masniliana

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Gastroenteritis adalah suatu infeksi saluran pencernaan yang

disebabkan oleh berbagai virus yang dapat menyebabkan muntah dan diare.

Meski sering disebut "flu perut" penyakit ini tidak disebabkan oleh virus

influenza

Penyakit Gastroenteritis hingga saat ini masih menjadi masalah di

Indonesia. Padahal berbagai upaya penanganan, baik secara medik maupun

upaya perubahan tingkah laku dengan melakukan pendidikan kesehatan terus

dilakukan. Namun upaya-upaya tersebut belum memberikan hasil yang

menggembirakan. Setiap tahun penyakit ini menduduki peringkat atas,

khususnya di daerah-daerah miskin.

3.2 Saran

Apabila ada orang-orang disekitar kita yang mengalami gejala-gejala

dan tanda-tanda penyakit gastroenteritis, sebaiknya segera dibawa ke tempat

perobatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan.

Jagalah kebersihan disekitar kita dan anjurkan masyarakat disekitar

kita untuk hidup bersih.

DAFTAR PUSTAKA

11

Page 12: GEA Masniliana

Doengoes, Marilyn.E.dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI

Mansjoer. Arief, Triyanti.K.dkk. 2001.Kapita Selecta Kedokteran edisi ketiga jilid 1 : Media Aesculapius fakultas Kedokteran UI

Syaifudin. 2006. Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan, edisi 3.jakarta :Penerbit buku kedokteran EGC

Wilkinson, Judith M. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria NOC. Jakarta : EGC

KATA PENGANTAR

12

Page 13: GEA Masniliana

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karuniaNya sehingga makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Nn. N

Dengan Diagnosa Gastroenteritis Akut di Puskesmas Langsa Barat” ini dapat

diselesaikan.

Terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak yang telah banyak

membantu dalam penyusunan makalah ini, terutama Ibu Yenni Kartika, Amd.Keb

selaku CI pembimbing dan Ibu Aminy, SST selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak memberikan masukan kepada Penulis.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan seakademi dan

semua pihak yang banyak membantu dalam penyusunan makalah ini.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran sebagai masukan untuk

perbaikan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

pembaca sekalian.

Wassalam..

Langsa, April 2015

Penyusun

13

i

Page 14: GEA Masniliana

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR..................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................. 11.2 Tujuan ......................................................................................... 1

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Defenisi ....................................................................................... 2

2.2 Etiologi ........................................................................................ 2

2.3 Patofisiologi ................................................................................ 2

2.4 Klasifikasi ................................................................................... 3

2.5 Manifestasi Klinis ....................................................................... 3

2.6 Tanda dan Gejala ........................................................................ 4

2.7 Komplikasi .................................................................................. 4

2.8 Cara Penularan ............................................................................ 4

2.9 Cara Pencegahan dan Pengobatan .............................................. 5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................. 11

3.2 Saran ........................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

14ii

Page 15: GEA Masniliana

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. N DENGAN DIAGNOSA

GASTROENTERITIS AKUT DI PUSKESMAS LANGSA

BARAT TAHUN 2015

Disusun Oleh :

Masniliana

732402S12044

CI Pembimbing : Yenni Kartika, Amd.Keb

Dosen Pembimbing : Aminy, SST

AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN IBU

LANGSA – ACEH

2015

15

Page 16: GEA Masniliana

LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. N DENGAN DIAGNOSA

GASTROENTERITIS AKUT DI PUSKESMAS LANGSA

BARAT TAHUN 2015

CI Pembimbing

(Yenni Kartika, Amd.Keb)

Dosen Pembimbing

(Aminy, SST)

Mahasiswa

Masniliana732402S12044

16