Asuhan Keperawatan gea

13
 Asuhan Keperawatan ( Askep ) pada Klien dengan Gastro enteritis ( GE ) Pengertian  Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100   200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi defekasi yang meningkat (Mansjoer, Arif., et all. 1999).  Diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari ( WHO, 1980),  Gastroentritis  ( GE ) adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah (Sowden,et all.1996).  Gastroenteritis diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi yang lebih banyak dari biasanya (FKUI,1965).  Gastroenteritis adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang disebabkan oleh bakteri yang bermacam-macam,virus dan parasit yang patogen (Whaley & Wong’s,1995).   Gastroenteritis adalah kondisi dengan karakteristik adanya muntah dan diare yang disebabkan oleh infeksi,alergi atau keracunan zat makanan ( Marlenan Mayers,1995 ).  Jadi dari keempat pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa gastroenteritis adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya yang disebabkan oleh bakteri,virus dan parasit yang patogen. Patofisiologi Penyebab gastroenteritis akut adalah masuknya virus (Rotravirus, Adenovirus enteris, Virus  Norwalk), Bakteri atau toksin (Compylobacter, Salmonella, Escherihia Coli, Yersinia dan lainnya), parasit (Biardia Lambia, Cryptosporidium). Beberapa mikroorganisme patogen ini menyebabkan infeksi pada sel-sel, memproduksi enterotoksin atau Cytotoksin dimana merusak sel-sel, atau melekat pada dinding usus pada gastroenteritis akut.

Transcript of Asuhan Keperawatan gea

5/16/2018 Asuhan Keperawatan gea - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-gea 1/13

Asuhan Keperawatan ( Askep ) pada Klien

dengan Gastroenteritis ( GE )

Pengertian 

  Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak 

dari biasanya (normal 100 – 200 ml per jam tinja), dengan tinja

berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensidefekasi yang meningkat (Mansjoer, Arif., et all. 1999).

  Diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari ( WHO, 1980), 

  Gastroentritis ( GE ) adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang

memberikan gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah (Sowden,et all.1996). 

  Gastroenteritis diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang

encer dengan frekuensi yang lebih banyak dari biasanya (FKUI,1965).   Gastroenteritis adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang disebabkan

oleh bakteri yang bermacam-macam,virus dan parasit yang patogen (Whaley &

Wong’s,1995). 

  Gastroenteritis adalah kondisi dengan karakteristik adanya muntah dan diare yang

disebabkan oleh infeksi,alergi atau keracunan zat makanan ( Marlenan Mayers,1995 ). 

Jadi dari keempat pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa gastroenteritis adalah

peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan frekuensi

lebih banyak dari biasanya yang disebabkan oleh bakteri,virus dan parasit yang patogen.

Patofisiologi 

Penyebab gastroenteritis akut adalah masuknya virus (Rotravirus, Adenovirus enteris, Virus 

 Norwalk), Bakteri atau toksin (Compylobacter, Salmonella, Escherihia Coli, Yersinia dan

lainnya), parasit (Biardia Lambia, Cryptosporidium). Beberapa mikroorganisme patogen ini

menyebabkan infeksi pada sel-sel, memproduksi enterotoksin atau Cytotoksin dimana merusak sel-sel, atau melekat pada dinding usus pada gastroenteritis akut.

5/16/2018 Asuhan Keperawatan gea - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-gea 2/13

Penularan gastroenteritis bisa melalui fekal-oral dari satu klien ke klien yang lainnya. Beberapa

kasus ditemui penyebaran patogen dikarenakan makanan dan minuman yang terkontaminasi.

Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotik (makanan yang tidak 

dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi

pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus berlebihan sehingga timbuldiare ). Selain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi

air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare. Gangguan mutilitas usus yangmengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri adalah

kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan asam basa (asidosis

metabolik dan hipokalemia), gangguan gizi (intake kurang, output berlebih), hipoglikemia dangangguan sirkulasi darah.

5/16/2018 Asuhan Keperawatan gea - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-gea 3/13

 

Gejala Klinis 

a. Diare.

b. Muntah.

c. Demam.

d. Nyeri abdomen

5/16/2018 Asuhan Keperawatan gea - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-gea 4/13

e. Membran mukosa mulut dan bibir kering

f. Fontanel cekung

g. Kehilangan berat badan 

h. Tidak nafsu makan

i. Badan terasa lemah

Komplikasi 

a. Dehidrasi

b. Renjatan hipovolemik 

c. Kejang

d. Bakterimia

e. Mal nutrisi

f. Hipoglikemia

g. Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus.

Tingkat Dehidrasi Gastroenteritis 

a. Dehidrasi Ringan 

Kehilangan cairan 2 – 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit kurang elastis,

suara serak, klien belum jatuh pada keadaan syok.

b. Dehidrasi Sedang 

Kehilangan cairan 5 – 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit jelek, suara

serak, presyok nadi cepat dan dalam.

c. Dehidrasi Berat 

Kehilangan cairan 8 – 10 % dari berat badan dengan gambaran klinik seperti tanda-tanda

dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai koma, otot-otot kaku

sampai sianosis.

Penatalaksanaan Medis 

5/16/2018 Asuhan Keperawatan gea - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-gea 5/13

a. Pemberian cairan. 

b. Diatetik : pemberian makanan dan minuman khusus pada klien dengan tujuan penyembuhan

dan menjaga kesehatan adapun hal yang perlu diperhatikan :

  Memberikan asi.  Memberikan bahan makanan yang mengandung kalori, protein, vitamin, mineral dan

makanan yang bersih.

c. Obat-obatan. 

Pemberian cairan, pada klien Diare dengan memperhatikan derajat

dehidrasinya dan keadaan umum 

a. Cairan per oral. 

Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang, cairan diberikan peroral berupa cairan yangberisikan NaCl dan Na, HCO, K dan Glukosa, untuk Diare akut diatas umur 6 bulan dengan

dehidrasi ringan, atau sedang kadar natrium 50-60 Meq/l dapat dibuat sendiri (mengandung

larutan garam dan gula ) atau air tajin yang diberi gula dengan garam. Hal tersebut diatas adalah

untuk pengobatan dirumah sebelum dibawa kerumah sakit untuk mencegah dehidrasi lebihlanjut.

b. Cairan parenteral. 

Mengenai seberapa banyak cairan yang harus diberikan tergantung dari berat badan atau

ringannya dehidrasi, yang diperhitungkan kehilangan cairan sesuai dengan umur dan berat

badannya.

1. Dehidrasi ringan. 

1jam pertama 25 – 50 ml / Kg BB / hari, kemudian 125 ml / Kg BB / oral

2. Dehidrasi sedang. 

1jam pertama 50 – 100 ml / Kg BB / oral, kemudian 125 ml / kg BB / hari.

3. Dehidrasi berat. 

Untuk anak umur 1 bulan  – 2 tahun dengan berat badan 3  – 10 kg 

· 1 jam pertama : 40 ml / kg BB / jam = 10 tetes / kg BB / menit (infus set 1 ml = 15 tetes atau 13

tetes / kg BB / menit.

· 7 jam berikutnya 12 ml / kg BB / jam = 3 tetes / kg BB / menit ( infus set 1 ml = 20 tetes ).

5/16/2018 Asuhan Keperawatan gea - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-gea 6/13

· 16 jam berikutnya 125 ml / kg BB oralit per oral bila anak mau minum,teruskan dengan 2A

intra vena 2 tetes / kg BB / menit atau 3 tetes / kg BB / menit.

Untuk anak lebih dari 2  – 5 tahun dengan berat badan 10  – 15 kg. 

- 1 jam pertama 30 ml / kg BB / jam atau 8 tetes / kg BB / menit ( infus set 1 ml = 15 tetes ) atau10 tetes / kg BB / menit ( 1 ml = 20 tetes ).

- 7 jam kemudian 127 ml / kg BB oralit per oral,bila anak tidak mau minum dapat diteruskan

dengan 2A intra vena 2 tetes / kg BB / menit atau 3 tetes / kg BB / menit.

Untuk anak lebih dari 5  – 10 tahun dengan berat badan 15  – 25 kg. 

-1 jam pertama 20 ml / kg BB / jam atau 5 tetes / kg BB / menit ( infus set 1 ml = 20 tetes ).

-16 jam berikutnya 105 ml / kg BB oralit per oral.

c. Diatetik ( pemberian makanan ). 

Terapi diatetik adalah pemberian makan dan minum khusus kepada klien dengan tujuan

meringankan, menyembuhkan serta menjaga kesehatan klien.

Hal – hal yang perlu diperhatikan :

  · Memberikan Asi.

  · Memberikan bahan makanan yang mengandung cukup kalori,protein,mineral danvitamin, makanan harus bersih.

d. Obat-obatan. 

· Obat anti sekresi.

· Obat anti spasmolitik.

· Obat antibiotik.

Pemeriksaan Penunjang 

a. Pemeriksaan laboratorium. 

· Pemeriksaan tinja.

· Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah astrup, bila memungkinkandengan menentukan PH keseimbangan analisa gas darah atau astrup, bila memungkinkan.

· Pemeriksaan kadar ureum dan creatinin untuk mengetahui fungsi ginjal.

5/16/2018 Asuhan Keperawatan gea - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-gea 7/13

b. Pemeriksaan elektrolit intubasi duodenum untuk mengetahui jasad renik atau parasit secara

kuantitatif, terutama dilakukan pada klien diare kronik.

Tumbuh Kembang Anak 

Berdasarkan pengertian yang didapat,penulis menguraikan tentang pengertian dari pertumbuhanadalah berkaitan dengan masa pertumbuhan dalam besar, jumlah, ukuran atau dengan dimensi

tentang sel organ individu, sedangkan perkembangan adalah menitik beratkan pada aspek perubahan bentuk atau fungsi pematangan organ individu termasuk perubahan aspek dan

emosional.

Anak adalah merupakan makhluk yang unik dan utuh, bukan merupakan miniatur orang dewasa,

atau kekayaan orang tua yang nilainya dapat dihitung secara ekonomi.

Tujuan keperawatan anak adalah meningkatkan maturasi yang sehat bagi anak, baik secara fisik,

intelektual dan emosional secara sosial dan konteks keluarga dan masyarakat.

Tumbuh kembang pada bayi usia 6 bulan. 

a. Motorik halus. 

1. Mulai belajar meraih benda-benda yang ada didalam jangkauan ataupun diluar.

2. Menangkap objek atau benda-benda dan menjatuhkannya

3. Memasukkan benda kedalam mulutnya.

4. Memegang kaki dan mendorong ke arah mulutnya.

5. Mencengkram dengan seluruh telapak tangan.

b. Motorik kasar. 

1. Mengangkat kepala dan dada sambil bertopang tangan.

2. Dapat tengkurap dan berbalik sendiri.

3. Dapat merangkak mendekati benda atau seseorang.

c. Kognitif. 

a. Berusaha memperluas lapangan.

b. Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain.

c. Mulai mencari benda-benda yang hilang.

5/16/2018 Asuhan Keperawatan gea - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-gea 8/13

d. Bahasa.

Mengeluarkan suara ma.. pa.. ba.. walaupun kita berasumsi ia sudah dapat memanggil kita, tetapi

sebenarnya ia sama sekali belum mengerti.

Dampak Hospitalisasi terhadap Anak 

a. Separation ansiety

b. Tergantung pada orang tua

c. Stress bila berpisah dengan orang yang berarti

d. Tahap putus asa : berhenti menangis, kurang aktif, tidak mau makan, main, menarik diri,

sedih, kesepian dan apatis

e. Tahap menolak : Samar-samar seperti menerima perpisahan, menerima hubungan denganorang lain dan menyukai lingkungan

Askep GE 

Pengkajian Keperawatan 

Pengkajian yang sistematis meliputi pengumpulan data, analisa data dan penentuan masalah.

Pengumpulan data diperoleh dengan cara intervensi, observasi, pemeriksaan fisik. Pengkaji datamenurut Cyndi Smith Greenberg, 1992 adalah :

1. Identitas klien.

2. Riwayat keperawatan.

· Awalan serangan : Awalnya anak cengeng,gelisah,suhu tubuh meningkat,anoreksia kemudian

timbul diare.

· Keluhan utama : Faeces semakin cair,muntah,bila kehilangan banyak air dan elektrolit terjadigejala dehidrasi,berat badan menurun. Pada bayi ubun-ubun besar cekung, tonus dan turgor kulit

berkurang, selaput lendir mulut dan bibir kering, frekwensi BAB lebih dari 4 kali dengan

konsistensi encer.

3. Riwayat kesehatan masa lalu.

Riwayat penyakit yang diderita, riwayat pemberian imunisasi.

4. Riwayat psikososial keluarga.

5/16/2018 Asuhan Keperawatan gea - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-gea 9/13

Hospitalisasi akan menjadi stressor bagi anak itu sendiri maupun bagi keluarga, kecemasan

meningkat jika orang tua tidak mengetahui prosedur dan pengobatan anak, setelah menyadaripenyakit anaknya, mereka akan bereaksi dengan marah dan merasa bersalah.

5. Kebutuhan dasar.

· Pola eliminasi : akan mengalami perubahan yaitu BAB lebih dari 4 kali sehari, BAK sedikitatau jarang.

· Pola nutrisi : diawali dengan mual, muntah, anopreksia, menyebabkan penurunan berat badanpasien.

· Pola tidur dan istirahat akan terganggu karena adanya distensi abdomen yang akan

menimbulkan rasa tidak nyaman.

· Pola hygiene : kebiasaan mandi setiap harinya.

· Aktivitas : akan terganggu karena kondisi tubuh yang lemah dan adanya nyeri akibat distensi

abdomen.

6. Pemerikasaan fisik.

a. Pemeriksaan psikologis : keadaan umum tampak lemah, kesadaran composmentis sampai

koma, suhu tubuh tinggi, nadi cepat dan lemah, pernapasan agak cepat.

b. Pemeriksaan sistematik :

· Inspeksi : mata cekung, ubun-ubun besar, selaput lendir, mulut dan bibir kering, berat badanmenurun, anus kemerahan.

· Perkusi : adanya distensi abdomen.

· Palpasi : Turgor kulit kurang elastis

· Auskultasi : terdengarnya bising usus.

c. Pemeriksaan tingkat tumbuh kembang.

d. Pada anak diare akan mengalami gangguan karena anak dehidrasi sehingga berat badanmenurun.

e. Pemeriksaan penunjang.

f.Pemeriksaan tinja, darah lengkap dan duodenum intubation yaitu untuk mengetahui penyebab

secara kuantitatip dan kualitatif.

5/16/2018 Asuhan Keperawatan gea - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-gea 10/13

Diagnosa Keperawatan GE 

1. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan output

cairan yang berlebihan.

2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual danmuntah.

3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi, frekwensi BAB yang berlebihan.

4. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.

5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit, prognosis

dan pengobatan.

6. Cemas berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua, prosedur yang menakutkan.

Intervensi 

Diagnosa 1.

Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan outputcairan yang berlebihan.

Tujuan :

Devisit cairan dan elektrolit teratasi

Kriteria hasil:

Tanda-tanda dehidrasi tidak ada, mukosa mulut dan bibir lembab, balan cairan seimbang

Intervensi :

Observasi tanda-tanda vital. Observasi tanda-tanda dehidrasi. Ukur input dan output cairan(balan cairan). Berikan dan anjurkan keluarga untuk memberikan minum yang banyak kurang

lebih 2000 – 2500 cc per hari. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapi cairan,

pemeriksaan lab elektrolit. Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian cairan rendah sodium.

Diagnosa 2.

Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubuingan dengan mual dan

muntah.

Tujuan :

5/16/2018 Asuhan Keperawatan gea - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-gea 11/13

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi teratasi

Kriteria hasil :

Intake nutrisi klien meningkat, diet habis 1 porsi yang disediakan, mual, muntah tidak ada.

Intervensi :

Kaji pola nutrisi klien dan perubahan yang terjadi. Timbang berat badan klien. Kaji faktorpenyebab gangguan pemenuhan nutrisi. Lakukan pemeriksaan fisik abdomen (palpasi, perkusi,

dan auskultasi). Berikan diet dalam kondisi hangat dan porsi kecil tapi sering. Kolaborasi dengan

tim gizi dalam penentuan diet klien.

Diagnosa 3.

Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi, frekwensi BAB yang berlebihan.

Tujuan :

Gangguan integritas kulit teratasi

Kriteria hasil :

Integritas kulit kembali normal, iritasi tidak ada, tanda-tanda infeksi tidak ada

Intervensi :

Ganti popok anak jika basah. Bersihkan bokong secara perlahan menggunakan sabun nonalkohol. Beri zalp seperti zinc oxsida bila terjadi iritasi pada kulit. Observasi bokong danperineum dari infeksi. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapi antifungi sesuai

indikasi.

Diagnosa 4.

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi abdomen.

Tujuan :

Nyeri dapat teratasi

Kriteria hasil :

Nyeri dapat berkurang / hilang, ekspresi wajah tenang

Intervensi :

5/16/2018 Asuhan Keperawatan gea - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-gea 12/13

Observasi tanda-tanda vital. Kaji tingkat rasa nyeri. Atur posisi yang nyaman bagi klien. Beri

kompres hangat pada daerah abdomen. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapianalgetik sesuai indikasi.

Diagnosa 5.

Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit, prognosis danpengobatan.

Tujuan

Pengetahuan keluarga meningkat

Kriteria hasil :

Keluarga klien mengerti dengan proses penyakit klien, ekspresi wajah tenang, keluarga tidak 

banyak bertanya lagi tentang proses penyakit klien.

Intervensi :

Kaji tingkat pendidikan keluarga klien. Kaji tingkat pengetahuan keluarga tentang prosespenyakit klien. Jelaskan tentang proses penyakit klien dengan melalui pendidikan kesehatan.

Berikan kesempatan pada keluarga bila ada yang belum dimengertinya. Libatkan keluarga dalam

pemberian tindakan pada klien.

Diagnosa 6.

Cemas berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua, prosedur yang menakutkan.

Tujuan :

Klien akan memperlihatkan penurunan tingkat kecemasan

Intervensi :

Kaji tingkat kecemasan klien. Kaji faktor pencetus cemas. Buat jadwal kontak dengan klien. Kaji

hal yang disukai klien. Berikan mainan sesuai kesukaan klien. Libatkan keluarga dalam setiap

tindakan. Anjurkan pada keluarga untuk selalu mendampingi klien.

Evaluasi 

1. Volume cairan dan elektrolit kembali normal sesuai kebutuhan.

2. Kebutuhan nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan tubuh.

3. Integritas kulit kembali normal.

5/16/2018 Asuhan Keperawatan gea - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-gea 13/13

4. Rasa nyaman terpenuhi.

5. Pengetahuan kelurga meningkat.

6. Cemas pada klien teratasi.

Daftar Pustaka 

Carpenito, L.J., (1999). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. Ed. 2 Jakarata : EGC

Dongoes (2000). Diagnosa Keperawatan. Ed. 8. Jakarta : EGC

Makalah Kuliah . Tidak diterbitkan.

Mansjoer, Arif., et all. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI : Media

Aescullapius.

Pitono Soeparto, dkk. (1997). Gastroenterologi Anak. Surabaya : GRAMIK FK UniversitasAirlangga.

Price, Anderson Sylvia. (1997) Patofisiologi. Ed. I. Jakarata : EGC.