Perawatan Luka Post Op Novi

23
PENDAHULUAN Luka adalah gangguan dari kondisi normal pada kulit. Luka yang sering di temukan adalah luka yang bersih tanpa kontaminasi,misal luka insisi yang tertutup pada operasi. Luka operasi adalah luka yang disebabkan karena tindakan operasi misalnya pada operasi saesar. Sayatan pada dinding uterus dan dinding depan abdomen menimbulkan luka bekas operasi seksio sesarea. Hal ini menyebabkan terputusnya jaringan dan kerusakan sel. Luka sembuh karena degenerasi jaringan atau oleh pembentukan granulasi. Biasanya luka tipe ini lebih kecil hanya berupa sayatan dan sudah dilakukan penjahitan jaringan, sehingga luka tidak dalam kondisi terbuka. Luka operasi secara normal akan mengalami penyembuhan luka setidaknya dalam waktu 3 minggu. Prinsip utama dalam manajemen perawatan luka adalah pengendalian infeksi karena infeksi menghambat proses penyembuhan luka sehingga menyebabkan angka morbiditas dan mortalitas bertambah besar. Infeksi luka post operasi merupakan salah satu masalah utama dalam praktek pembedahan. Dengan berkembangnya era asepsis, teknik operasi serta perawatan bedah maka komplikasi luka pasca operasi cenderung menurun. Jika luka pasien mengalami infeksi menyebabkan masa perawatan lebih lama, sehingga biaya perawatan di rumah sakit menjadi lebih tinggi

description

obs

Transcript of Perawatan Luka Post Op Novi

Page 1: Perawatan Luka Post Op Novi

PENDAHULUAN

Luka adalah gangguan dari kondisi normal pada kulit. Luka yang sering di temukan

adalah luka yang bersih tanpa kontaminasi,misal luka insisi yang tertutup pada operasi. Luka

operasi adalah luka yang disebabkan karena tindakan operasi misalnya pada operasi

saesar. Sayatan pada dinding uterus dan dinding depan abdomen menimbulkan luka bekas

operasi seksio sesarea. Hal ini menyebabkan terputusnya jaringan dan kerusakan sel. Luka

sembuh karena degenerasi jaringan atau oleh pembentukan granulasi.

Biasanya luka tipe ini lebih kecil hanya berupa sayatan dan sudah dilakukan

penjahitan jaringan, sehingga luka tidak dalam kondisi terbuka. Luka operasi secara normal

akan mengalami penyembuhan luka setidaknya dalam waktu 3 minggu. Prinsip utama dalam

manajemen perawatan luka adalah pengendalian infeksi karena infeksi menghambat proses

penyembuhan luka sehingga menyebabkan angka morbiditas dan mortalitas bertambah besar.

Infeksi luka post operasi merupakan salah satu masalah utama dalam praktek pembedahan.

Dengan berkembangnya era asepsis, teknik operasi serta perawatan bedah maka komplikasi

luka pasca operasi cenderung menurun. Jika luka pasien mengalami infeksi menyebabkan

masa perawatan lebih lama, sehingga biaya perawatan di rumah sakit menjadi lebih tinggi

Page 2: Perawatan Luka Post Op Novi

PERAWATAN LUKA POST OPERATIF

Luka adalah keadaan di mana kontinuitas jaringan rusak bisa karena akibat dari trauma,

kimiawi, listrik, radiasi.

Klasifikasi luka dibedakan berdasarkan derajat kontaminasinya:

1. Luka bersih

Luka sayat elektif

Steril, potensial terinfeksi

Tidak ada kontak dengan orofaring, traktus respiratorius, traktus alimentarius,

traktus genitourinarius.

2. Luka bersih tercemar

Luka sayat elektif

Potensi teinfeksi: spillage minimal, flora normal

Kontak dengan orofaring, traktus respiratorius, traktus alimentarius, traktus

genitourinarius.

Proses penyembuhan lebih lama

Contoh: apendektomi, operasi vaginal, dsb

3. Luka tercemar

Potensi terinfeksi: spillage dari traktus respiratorius, traktus alimentarius,

traktus genitourinarius, urin

Luka trauma baru: laserasi, fraktur terbuka, luka penetrasi

4. Luka kotor

Akibat pembedahan yang sangat terkontaminasi

Perforasi visera, abses, trauma lama.

Berdasarkan kedalaman dan luas luka

a. Stadium I : luka superfisial “non-blanching erithema, yaitu luka yang terjadi pada

lapisan epidermis kulit

b. Stadium II : luka “partiall thickness”, yaitu hilangnya lapisan kulit pada lapisan

epidermis dan bagian atas dari dermis

Page 3: Perawatan Luka Post Op Novi

c. Stadum III : luka “full thickness” yaitu hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan

atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak melewati

jaringan yang mendasarinya.

d. Stadium IV : luka “full thickness” yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang

dengan adanya destruksi / kerusakan yang luas.

Luka insisi yang bersih melalui epidermis, dermis dan jaringan subkutis akan sembuh dengan

serangkaian tahapan yang timbul bergantian selama waktu tertentu. Segera setelah itu, timbul

peradangan akut dan epitelium menutupi luka. Jaringan parut akan terbentuk lebih lambat dan

diremodeling untuk menghubungkan erat sisi-sisi luka.

Penyembuhan luka dapat terjadi secara:

1. Per primam yaitu penyembuhan yang terjadi setelah segera diusahakan bertaut tepi

lukanya biasanya dengan jahitan

2. Per sekundam yaitu luka yang tidak mengalami penyembuhan per primam. Proses

penyembuhan terjadi lebih kompleks dan lebih lama. Luka jenis ini biasanya tetap

terbuka. Biasanya dijumpai pada luka-luka dengan kehilangan jaringan,

terkontaminasi/terinfeksi. Penyembuhan dimulai dari lapisan dalam dengan

pembentukkan jaringan granulasi

3. Per tertiam atau per prinam tertunda yaitu luka yang dibiarkan terbuka selama

beberapa hari setelah tindakan debridemen. Setelah diyakini bersih, tepi luka

dipertautkan.

Proses penyembuhan luka alami:

1. Fase inflamasi atau lag phase. Berlangsung sampai hari ke-5. Akibat luka terjadi

perdarahan. Ikut keluar trombosit dan sel-sel radang. Trombosit mengeluarkan

prostaglandin, tromboksan, bahan kimia tertentu dan asam amino tertentu yang

mempengaruhi pembekuan darah, mengatur tonus dinding pembuluh darah dan

kemotaksis terhadap leukosit.

Terjadi vasokonstriksi dan proses penghentian perdarahan. Sel radang keluar dari

pembuluh darah secara diapedesis dan menuju daerah luka secara kemotaksis. Sel

mast mengeluarkan serotonin dan histamin yang meninggikan permeabilitas kapiler,

terjadi eksudasi cairan edema. Dengan demikian timbul tanda-tanda radang. Leukosit,

limfosit, dan monosit menghancurkan dan memakan kotoran dan kuman.

Page 4: Perawatan Luka Post Op Novi

2. Fase proliferasi atau fibroplasi. Berlangsung dari hari ke-6 sampai 3 minggu. Terjadi

proses proliferasi dan pembentukkan fibrolas yang berasal dari sel-sel mesenkim.

Fibroblas menghasilkan mukopolisakarida dan serat kolagen yang terdiri dari asam-

asam amino glisin, prolin dan hidroksiprolin. Mukopolisakarid mengatur deposisi

serat-serat kolagen yang akan mempertautkan tepi luka.

Serat-serat baru dibentuk, diatur, mengkerut, yang tak diperlukan dihancurkan dengan

demikian luka mengkerut atau mengecil. Pada fase ini luka diisi oleh sel-sel radang,

fibroblas, serat-serat kolagen, kapiler-kapiler baru, membentuk jaringan kemerahan

dengan permukaan tidak rata disebut juga jaringan granulasi.

Epitel sel basal di tepi luka lepas dari dasarnya dan pindah menutupi dasar luka,

tempatnya diisi hasil mitosis sel lain. Proses migrasi epitel hanya berjalan ke

permukaan yang rata atau lebih rendah, tak dapat naik. Pembentukkan arignan

granulasi berhenti setelah seluruh permukaan luka tertutup epitel dan mulailah proses

penyembuhan luka: pengaturan kembali, penyerapan yang berlebih.

3. Fase remodeling atau fase resorpsi. Dapat berlangsung berbulan-bulan dan berakhir

bila tanda radang sudah hilang. Parut dan sekitarnya berwarna pucat, tipis, lemas, tak

ada rasa sakit maupun gatal.

Tujuan merawata luka

Mencegah infeksi dari masuknya mikroorganisme ke dalam kulit dan membran

mukosa.

Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan

Mempercepat penyembuhan

Membersihkan luka dari benda asing atau febris

Drainase untuk memudahkan pengeluaran eksudat

Mencegah perdarahan

Penutupan dan Pembalutan Luka

Penutup/pembalut luka berfungsi sebagai penghalang dan pelindung terhadap infeksi

selama proses penyembuhan yang dikenal dengan reepitalisasi. Pertahankan penutup luka

selama hari pertama setelah pembedahan untuk mencegah infeksi selama proses reepitalisasi

berlangsung. Prinsip dalam menutup luka adalah mengupayakan kondisi lingkungan yang

baik pada luka sehingga proses penyembuhan berlangsung optimal. Fungsi kulit adalah

Page 5: Perawatan Luka Post Op Novi

sebagai sarana pengatur penguapan cairan tubuh dan sebagai barier terhadap invasi bakteri

patogen. Pada luka fungsi ini menurun oleh karena proses inflamasi atau bahkan hilang sama

sekali sehingga untuk membantu mengembalikan fungsi ini, perlu dilakukan penutupan luka.

Pembalutan luka paskaoperasi bertujuan untuk melindungi daerah operasi dari kotoran.

Banyak macam dan jenis balutan, mulai yang paling konvensional seperti kasa, sampai

balutan yang menyerap eksudat. Fungsi balutan antara lain:

1. Sebagai pelindung terhadap penguapan, infeksi

2. Mengupayakan lingkungan yang baik bagi luka dalam proses penyembuhan:

menciptakan kelembaban, sebagai kompres, menyerap eksudat/produk lisis jaringan

3. Sebagai fiksasi, mengurangi pergerakan tepi-tepi luka sampai pertautan terjadi

4. Efek penekanan mencegah berkumpulnya rembesan darah yang menyebabkan

hematom

Pertimbangkan dalam menutup dan membalut luka sangat tergantung pada penilaian

kondisi luka. Luka sayat, bersih, ukuran kecil yang dapat mengalami proses penyembuhan

perprimam tidak memerlukan penutup/pembalut. Sebaliknya pada luka luas dengan

kehilangan kulit atau disertai eksudasi dan produk lisis jaringan memerlukan penggantian

balutan sampai 5-6 kali sehari.

Jika pada pembalut luka terdapat perdarahan sedikit atau keluar cairan tidak terlalu

banyak, jangan mengganti pembalut, perkuat pembalut, pantau keluarnya cairan dan darah.

Jika perdarahan tetap bertambah atau sudah membasahi setengah atau lebih dari

pembalutnya, buka pembalut, inspeksi luka, atasi penyebabnya, dan ganti dengan pembalut

baru. Jika pembalut agak kendor, jangan ganti pembalut tetapi diplester untuk

mengencangkan. Ganti pembalut dengan cara steril. Luka harus dijaga tetap kering dan

bersih, tidak boleh terdapat bukti infeksi atau seroma sampai ibu diperbolehkan pulang dari

rumah sakit. Jika ada tanda infeksi atau pasien demam, berikan antibiotik sampai bebas

demam selama 48 jam.

Tahap-tahap perawatan luka bersih adalah :

Menyiapkan alat-alat dalam baki/trolley. Alat Steril dalam bak instrumen ukuran sedang

tertutup:

a) Pinset anatomis (2 buah)

b) Pinset chirurgis (2 buah)

c) Handscoon steril

d) Kom steril (2 buah)

Page 6: Perawatan Luka Post Op Novi

e) Kassa dan kapas steril secukupnya

f) Gunting jaringan/ Gunting Up Hecting (jika diperlukan)

Alat Lain:

a) Gunting Verband/plester

b) Plester

c) Nierbekken (Bengkok)

d) Lidi kapas

e) Was bensin

f) Alas / Perlak

g) Selimut Mandi

h) Kapas Alkohol dalam tempatnya

i) Betadine dalam tempatnya

j) Larutan dalam botolnya (NaCL 0,9%)

k) Lembar catatan klien

Setelah lengkap bawa peralatan ke dekat klien. Melakukan perawatan luka

1) Mencuci tangan

2) Lakukan inform consent lisan pada klien/keluarga dan intruksikan klien untuk tidak

menyentuh area luka atau peralatan steril

3) Menjaga privacy dan kenyamanan klien dan mengatur kenyamanan klien

4) Atur posisi yang nyaman bagi klien dan tutupi bagian tubuh selain bagian luka dengan

selimut mandi

5) Siapkan plester untuk fiksasi (bila perlu)

6) Pasang alas/perlak

7) Dekatkan nierbekken

8) Paket steril dibuka dengan benar

9) Kenakan sarung tangan sekali pakai

10) Membuka balutan lama dengan cara :

a) Basahi plester yang melekat dengan was bensin dengan lidi kapas.

b) Lepaskan plester menggunakan pinset anatomis ke 1 dengan melepaskan

ujungnya dan menarik secara perlahan, sejajar dengan kulit ke arah balutan.

c) Kemudian buang balutan ke nierbekken.

d) Simpan pinset on steril ke nierbekken yang sudah terisi larutan chlorin 0,5%

11) Kaji Luka: Jenis, tipe luka, luas/kedalaman luka, grade luka, warna dasar luka, fase

proses penyembuhan, tanda-tanda infeksi perhatikan kondisinya, letak drain, kondisi

Page 7: Perawatan Luka Post Op Novi

jahitan, bila perlu palpasi luka denga tangan non dominan untuk mengkaji ada

tidaknya puss.

12) Membersihkan luka:

a) Larutan NaCl/normal salin (NS) di tuang ke kom kecil ke 1

b) Ambil pinset, tangan kanan memegang pinset chirurgis dan tangan kiri memegang

pinset anatomis ke-2

c Membuat kassa lembab secukupnya untuk membersihkan luka (dengan cara

memasukkan kapas/kassa ke dalam kom berisi NaCL 0,9% dan memerasnya

dengan menggunakan pinset)

d) Lalu mengambil kapas basah dengan pinset anatomis dan dipindahkan ke pinset

chirurgis

e) Luka dibersihkan menggunakan kasa lembab dengan kassa terpisah untuk sekali

usapan. Gunakan teknik dari area kurang terkontaminasi ke area terkontaminasi.

13) Menutup Luka

a) Bila sudah bersih, luka dikeringkan dengan kassa steril kering yang diambil

dengan pinset anatomis kemudian dipindahkan ke pinset chirurgis di tangan

kanan.

b) Beri topikal terapi bila diperlukan/sesuai indikasi

c) Kompres dengan kasa lembab (bila kondisi luka basah) atau langsung ditutup

dengan kassa kering (kurang lebih 2 lapis)

d) Kemudian pasang bantalan kasa yang lebih tebal

e) Luka diberi plester secukupnya atau dibalut dengan pembalut dengan balutan

yang tidak terlalu ketat.

14) Alat-alat dibereskan

15) Lepaskan sarung tangan dan buang ke tong sampah

16) Bantu klien untuk berada dalam posisi yang nyaman

17) Buang seluruh perlengkapan dan cuci tangan

Cara mengangkat dan mengambil jahitan

Persiapkan Alat

1). Set perawatan luka dan angkat jahitan dalam bak instrument steril:

a) Sarung tangan steril

b) Pinset 4 (2 anatomis, 2 sirurgis)

Page 8: Perawatan Luka Post Op Novi

c) Gunting hatting up

d) Lidi waten

e) Kom 2 buah

f) Kasa steril

2). Plester

3). Gunting perban

4). Bengkok 2 buah

5). Larutan Nacl

6). Perlak alas

7). Betadin

8). Korentang

9). Alkohol 70%

10). Kapas bulat dan sarung tangan bersih

Prosedur pelaksanaan

1) Jelaskan prosedur pada pasien dengan menggambarkan langkah-langkah perawatan

luka

2)  Dekatkan semua peralatan yang diperlukan

3)  Dekatkan bengkok didekat pasien

4)  Tutup ruangan dengan tirai disekitar tempat tidur

5)  Bantu klien pada posisi nyaman

6)  Cuci tangan secara menyeluruh

7)  Pasang perlak dan alas

8)  Gunakan sarung tangan bersih sekali pakai dan lepaskan plester, angkat balutan

dengan pinset

9)  Lepaskan plester dengan melepaskan ujung dan menariknya dengan perlahan, sejajar

dengan kulit yang mengarah pada balutan

10)  Dengan sarung tangan/pinset, angkat balutan

11)  Bila balutan lengket pada luka, lepaskan dengan menggunakan NaCl

12)  Observasi karakter dan jumlah drainase

13)  Buang balutan kotor pada bengkok, lepaskan sarung tangan dan buang pada

bengkok yang berisi clorin 5%

14)  Buka bak instrument, siapkan betadin dan larutan NaCl pada kom, siapkan plester,

15)  Kenakan sarung tangan steril

Page 9: Perawatan Luka Post Op Novi

16)  Inspeksi luka, perhatikan kondisinya, letak drain, integritas jahitan dan karakter

drainase serta palpasi luka (kalau perlu)

17)  Bersihkan luka dengan NaCl dan betadin dengan memggunakan pinset. Gunakan

satu kasa untuk sekali usapan. Bersihkan dari area yang kurang terkontaminasi.

Gunakan dalam tekanan progresif menjauh dari insisi/ tepi luka

18)  Gunakan kasa baru untuk mengeringkan luka, usap dengan cara bersihkan dari area

yang kurang terkontaminasi

19)  Melepaskan jahitan satu persatu selang seling dengan cara: menjepit simpul jahitan

dengan pinset sirurgis dan ditarik sedikit ke atas kemudian menggunting benang tepat

dibawah simpul yang berdekatan dengan kulit/ pada sisi lain yang tidak ada

simpulnya.

20)  Olesi luka dengan betadin

21)  Menutup luka dengan kasa steril dan di plester

22)  Merapikan pasien

23)  Membersihkan alat-alat dan mengembalikan ke tempatnya

24)  Melepaskan sarung tangan

25)  Mencuci tangan

Komplikasi Luka

Perdarahan

Perhatikan jika ada perdarahan aktif. Lakukan dep dengan kasa dalam beberapa

menit. Jika tidak dapat diatasi maka lakukan eksplorasi dengan membuka jahitan di

arah tempat sumber perdarahan.

Seroma

Cairan yang keluar dari luka atau bekas manipulasi tindakan yang bersumber dari

ekstravasasi pembuluh darah dan lymp. Jika aktif maka salah satu jahitan dibuka

untuk memberi jalannya cairan keluar. Dapat juga menggunakan balutan yang bersifat

absorben, misalnya yang mengandung agar-agar laut atau bio-ceramic.

Hematoma

Timbul dini akibat kegagalan pengendalian pembuluh darah yang berdarah dan dapat

timbul lanjut pada pasien hipertensi atau cacat koagulasi. Biasanya hematoma dapat

dibiarkan hilang spontan, tetapi hematoma yang meluas membutuhkan operasi ulang

dan pengendalian perdarahan.

Infeksi

Page 10: Perawatan Luka Post Op Novi

Infeksi luka tetap merupakan komplikasi tersering dai tindakan operasi dan sering

mengikuti hematoma luka. Infeksi luka sering tidak fatal, tetapi dapat menimbulkan

cacat. Dua faktor penting yang jelas berperan pada patogenesis infeksi adalah dosis

kontaminasi bakteri dan ketahanan pasien.

Kontaminasi bakteri dibagi menjadi kontaminasi endogen dan eksogen. Kontaminasi

endogen adalah kontaminasi dari dalam pasien biasanya timbul dari tractus

gastrointestinal, gastrourinarius dan respiratorius. Kontaminasi eksogen adalah

kontaminasi dari lingkungan. Ritual kamar operasi dari menyikat, memakai baju

khusus, dan persiapan lapangan kerja dibuat untuk mengendalikan kontaminasi

eksogen.

Pada ketahanan pasien terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya

infeksi diantaranya antibiotik profilaktif, penutupan luka primer, infeksi luka yang

sudah ada, dehisensi luka. Antibiotik profilaktif dapat meningkatkan kemampuan luka

menahan kontaminasi bakteri. Agar lebih efektif, antibiotik harus ada di dalam luka

dalam luka dalam waktu selambat-lambatnya 3 jam setelah kontaminasi dan harus ada

sebelum pasien dioperasi. Antibiotik profilaktik sangat bermanfaat untuk operasi pada

perut dan duodenum, saluran empedu, dan intestinal yang besar.

Agar lebih efektif antibiotik harus ada di dalam luka dalam waktu selambat-

lambatnya 3 jam setelah kontaminasi dan harus ada sebelum pasien dioperasi.

A. Faktor-faktor yang menghalangi penyembuhan luka.

FAKTOR LOKAL

Oksigenasi. Oksigenasi merupakan faktor terpenting yang berpengaruh pada

kecepatan penyembuhan. Hal ini tampak secara klinik pada daerah dengan

vaskularisasi yang baik seperti wajah dan lidah, luka cepat sembuh dengan cepat;

pada daerah vaskularisasi buruk seperti tendon dan kartilago luka sembuh dengan

lambat. Penyembuhan terhalang bila jahitan atau balutan terlalu ketat, pada pasien

diabetes atau pada usia lanjut dengan penyakit pembuluh kecil yang luas. Setelah

radiasi, fibrosis menghalangi vaskularisasi dan penyembuhan.

Hematoma: Hematoma atau seroma menghalangi penyembuhan dengan menambah

jarak tepi-tepi luka dan jumlah debribemen yang diperlukan sebelum fibrosis

terbentuk. Produk darah adalah media subur untuk pertumbuhan bakteri dan infeksi

luka, sehingga pencegahan pembentukkan hematoma merupakan keharusan dari

teknik operasi yang baik.

Page 11: Perawatan Luka Post Op Novi

FAKTOR UMUM

Nutrisi: Kekurangan vitamin C menghalangi hidroksilasi prolin dan lisin, sehingga

kolagen tidak dikeluarkan oleh fibroblast.

Seng: diperlukan dalam proses penyembuhan pada luka bakar yang parah, trauma,

sepsis, tetapi aksinya belum diketahui dengan jelas.

Steroid: menghalangi penyembuhan dengan menekan proses peradangan dan

menambahkan lisis kolagen. Efeknya sangat nyata selama 4 hari pertama. Setelah itu

efeknya berkurang hanya untuk menghambat ketahanan normal terhadap infeksi.

Sepsis: sepsis sistemik memperlambat penyembuhan. Mekanisme belum diketahui

tetapi mungkin berhubungan dengan kebutuhan asam amino untuk membentuk

kolagen. Jadi inilah penyebab pemberian makan parenteral dapat mempercepat

penyembuhan luka pada penderita dengan malnutrisi atau sepsis.

Iskemia: Iskemia merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan suplai darah

pada bagian tubuh akibat dari obstruksi dari aliran darah. Hal ini dapat terjadi akibat

dari balutan pada luka terlalu ketat. Dapat juga terjadi akibat faktor internal yaitu

adanya obstruksi pada pembuluh darah itu sendiri.

B. Faktor-faktor yang membantu dan perlu diperhatikan dalam penyembuhan luka

Jagalah kebersihan pada luka bekas operasi. Luka bekas operasi caesar ini pada

dasarnya tidak berbeda dengan luka bekas operasi yang lainnya. Yang paling penting

pada proses penyembukan luka bekas operasi yang cepat ialah tetap menjaga luka

tersebut dari bakteri yang dapat menyebabkan infeksi. Menjaga kebersihan pada luka

bekas operasi ini merupakan cara yang sangat penting. Seperti ketika selesai mandi

anda dapat membersihkan luka bekas operasi tersebut menggunakan cairan antiseptik

serta antibiotik yang telah dianjurkan oleh dokter.

Gunakan pakaian yang longgar dan juga nyaman. Seperti yang telah dikatakan

sebelumnya, anda diharuskan menggunakan perban yang tidak terlalu ketat supaya

luka bekas operasi tersebut tidak terkena iritasi.

Mobilisasi dini ialah untuk selekas mungkin membimbing penderita keluar dari

tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin untuk berjalan. Mobilisasi

dini merupakan faktor yang menonjol dalam mempercepat pemulihan pasca bedah

dan dapat mencegah komplikasi pasca bedah.

Page 12: Perawatan Luka Post Op Novi

Mengkonsumsi makanan sehat yang mengandung banyak gizi serta nutrisi yang

seimbang. Diet yang diberikan untuk pasien pasca bedah adalah diet Tinggi Kalori

Tinggi Protein (TKTP). Konsumsilah pula makanan dengan kandungan vitamin A,

vitamin C serta konsumsi air putih yang cukup.

.

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: Perawatan Luka Post Op Novi

1. Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T, editor. Ilmu Kebidanan. Jakarta:

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2008. hal: 444-7

2. Mansjoer Arif, Suprohaita, Warhani IW, Setiowulan Wiwiek, editor. Kapita Selekta

Kedokteran Jilid 2. Jakarta: Media Aesculapius; 2009. Hal396-40.

3. Sabiston DC, Buku Ajar Bedah Jilid I. Jakarta: EGC;1995.hal 146-50.

4. Reksoprodjo Soelarto, Kumpulan Kuliah Imu Bedah. Tangerang: Binarupa Aksara;

2009. Hal 387-9.

LEMBAR PENGESAHAN

Page 14: Perawatan Luka Post Op Novi

Health Education dengan judul:

Perawatan Luka Post Operatif

Telah dikoreksi, dibacakan dan disetujui pada tanggal

Pembimbing

dr. Reza Adi Satria

Health Education

Page 15: Perawatan Luka Post Op Novi

PERAWATAN LUKA POST OPERATIF

Oleh :

Novitasari Mangayun

14014101063

Pembimbing :

dr. Reza Adi Satria

BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO

2015

DAFTAR HADIR HEALTH EDUCATION

“PERAWATAN LUKA POST OPERATIF”

Page 16: Perawatan Luka Post Op Novi

Nama : Novitasari Mangayun

NRI : 14014101063

Pembimbing : dr. Reza Adi Satria

Hari/Tanggal : , April 2015

Nama Alamat TTD

Pembimbing,

dr. Reza Adi Satria