Penyulit dalam kehamilan

7/28/2019 Penyulit dalam kehamilan

1/40


2/40

Hipertensi karena kehamilan (PIH) adalah

peningkatan tekanan darah setelah minggu ke-20 kehamilan, terjadi pertama kali pada

kehamilan. (bukan disebabkan oleh hipertensi

essensial)


3/40

Penyebab PIH belum diketahui, akan tetapi telah

dihubungkan dengan kasus pembesaran plasenta.

Karena tekanan darah meningkattanpa proteinuria, maka dapat menjadi indikasi

bahwa tubuh tidak mampu

mengompensasi patologi sirkulasi yang

berhubungan dengan hipertensi esensial denganvaskularisasi tambahan ke plasenta dan janin.


4/40

1. TD 140/ 90 mmHg atau lebih besar.

2. Didapatkan tekanan sistolik sebesar 30 mmHg atau

untuk tekanan diastolik sebesar 15 mmHg, diukur

2x pengukuran dg selang waktu 6 jam.3. Tidak terdapat proteinuria.

4. Terjadi 10 15 % pada primigravida dan 2-5% pada

multipara.


5/40

1. Hipertensi karena kehamilan paling sering

mengenai wanita nulipara

2. Riwayat adanya pre-eklampsi dalam

keluarga3. Janin multipel (kehamilan ganda)

4. DM

5. Penyakit vaskular kronis

6. Penyakit ginjal

7. Mola hidatidosa


6/40

Dalam keadaan yang lebih buruk, hipertensi karena

kehamilan dapat menjadi pre eklampsi maupun

eklampsi.

Hipertensi dalam kehamilan merupakan prekussor

terjadinya PE dan Eklampsi


7/40

1. Istirahat atau tirah baring . Istirahat untuk

menurunkan tensi.

2. Penderita diperiksa minimal 2x dalam seminggu

3. Mengurangi pekerjaan berat

4. Pengawasan terhadap janin


8/40

Hipertensi esensial adalah penyakit

hipertensi yang mungkin disebabkan faktor

heriditer dan dipengaruhi oleh faktor emosi

dan lingkungan.


9/40

Tekanan darah 140/90 mmHg sejak awal kehamilan.

Tidak terdapat proteinuria dan edema.

Tekanan darah meningkat setelah usia kehamilan 30

minggu.

Sekitar 20% dari wanita hamil akan menunjukkan kenaikantekanan darah, dapat disertai proteinuria dan edema.

Pada hipertensi tingkat lanjut : nyeri kepala, nyeri

epigastrium, muntah, dan gangguan penglihatan.


10/40

Hipertensi jinak terjadi pada penderita

dengan tekanan darah 140/90 mmHg sampai

160/100 mmHg.

Hipertensi ganas terjadi pada penderitadengan tekanan darah 160/100 mmHg.


11/40

Prognosis untuk ibu kurang baik. Kematian pada ibu

biasanya disebabkan oleh perdarahan otak (25 %), payah

jantung paru (50 %), kegagalan ginjal (10 %), infeksi (5 %),

kegagalan hepar (5 %), dan lain-lain (5 %).

Prognosis bagi janin juga kurang baik, karena adanya

insufisiensi plasenta, solusio plasenta, janin tumbuh kurang

sempurna, prematuritas dan dismaturitas.


12/40

Istirahat cukup

Obat penenang

Mencegah kenaikan berat badan berlebih

Obat anti-hipertensi Pengakhiran kehamilan


13/40


14/40

Pre-eklampsia merupakan sindrom spesifik-

kehamilan berupa berkurangnya perfusi

organ akibat vasospasme dan aktivasi

endotel, yang ditandai dengan peningkatan

tekanan darah dan proteinuria (Cunningham

et al, 2003, Matthew warden, MD, 2005)


15/40

Ringan

Berat


16/40

Ringan :

a. TD sistolik 140 mmHg/lebih, TD diastolik

90mmHg/lebih

b. Proteinuria berarti konsentrasi protein dalam air

kencing yang melebihi 0,3 g/liter dalam air

kencing 24 jam


17/40

Pre-eklampsia dibagi dalam golongan ringan dan

berat. Penyakit digolongkan berat bila satu atau

lebih tanda/gejala di bawah ini ditemukan:

a. Tekanan sistolik 160 mmHg/lebih, tekanan diastolik

110 mmHg/lebih

b. Proteinuria 5 g atau lebih dalam 24 jam; 3 atau 4+pada pemeriksaan kualitatif

c. Oligouria, air kencing 400 ml atau kurang dalam 24

jam

d. Keluhan serebral, gangguan penglihatan atau nyeridi daerah epigastrum

e. Edema paru-paru atau sianosis.


18/40

a. Riwayat preeklampsia

b. Primigravida

c. Kegemukan

d. Kehamilan gandae. Riwayat penyakit tertentu


19/40

Etiologi preeklampsia sampai saat ini belum

diketahui dengan pasti. Banyak teori-teori

yang dikemukakan oleh para ahli yang

mencoba menerangkan penyebabnya, oleh

karena itu disebut penyakit teori; namun

belum ada yang memberikan jawaban yang

memuaskan. Teori sekarang yang dipakai

sebagai penyebab preeklampsia adalah teori

iskemia plasenta.


20/40

Hipertensi batas: sistolik 140 mmhg dan diastolic 90

mmhg tapi juga kenaikkan sistolik 30 mmhg atau diastolic 15mmhg. dipicu oleh tekanan perifer. Pada beberapa kasuslumenarteriol demikian kecilnya, sehingga hanya dapatdilalui oleh satu sel darah merah saja. Tekanan darah yangmeningkat merupakan usaha mengatasi kenaikan tekanan

perifer, agar oksigenasi jaringan dapat tercukupi. Oedem protein tinggi sehingga protein bocor ke jaringan.

Protein bersifat mengikat cairan, sehingga cairan terkumpuldi jaringan dan menyebabkan oedem

Proteinuria vasospasmus pembuluh-pembuluh darah ginjal

sehingga protein bocor melewati glomerulus dan bercampurdengan urine

Gejala2 subjektif sakit kepala,sakit ulu hati, gangguanpenglihatan


21/40

Manajemen umum pre eklampsia ringan

Manajemen berdasarkan tanda dan gejala

Manajemen terhadap kehamilannya (diteruskanatau diakhiri)

Tujuan utama perawatan pre eklampsia

Mencegah kejang

Mencegah perdarahan intracranial

Mencegah gangguan fungsi organ vitalMelahirkan bayi sehat


22/40

Rawat jalan

a. Banyak istirahat.

b. Diet garam yang cukup (4-6 gr garamdapur) serta diimbangi dengan cairan yangbanyak

Rawat Inap

Syarat:

Bila tidak ada perbaikan: tekanan darah danproteinuria selama 2 minggu

Ada gejala preeclampsia berat satu ataulebih


23/40

Perawatan di RS:

Anamnesis

Pemeriksaan fisik dan laboratorik

Pemeriksaan kesejahteraan janin (USG, Doppler)

Pemeriksaan NST dilakukan 2x seminggu

Konsultasi dengan bagian mata, jantung, dll

Perawatan obstetric yaitu sikap terhadap kehamilannya

Menurut William, pada kehamilan preterm 37 minggu, persalinan ditunggu

sampai terjadi onset persalinan atau dipertimbangkanuntuk melakukan induksi persalinan pada taksirantanggal persalinan. Persalinan dapat dilakukan secaraspontan: bila perlu memperpendek kala II.


24/40

pencegahan kejang

pengobatan hipertensi

pengelolaan cairan

pelayanan suportif terhadap penyulit organyang terlibat dan saat yang tepat utuk

bersalin.

Penanganan ekspektatif

Penanganan agresiv (Wiliams Obstetrics )


25/40


26/40

Eklampsia adalah pre eklampsia yang mengalami

komplikasi kejang tonik klonik yang bersifat umum.

Koma yang fatal tanpa disertai kejang pada

penderita pre eklampsia juga disebut eklampsia.


27/40

Eklampsia merupakan kasus akut dengan

kejang dan koma pada wanita hamil dan

wanita dalam nifas disertai hipertensi, oedemadan proteinuria. Eklampsia dapat timbul pada

ante, intra dan postpartum.


28/40

Penyebab eklampsia sampai saat ini belumdiketahui secara pasti, itulah sebabnyapenyakit ini sering disebut the disease oftheories

Hipotesis utama yang dapat diterima untukmenerangkan terjadinya preeklampsia adalahfaktor imunologi, genetik, penyakit pembuluhdarah dan keadaan dimana jumlah trophoblast

yang berlebihan dan dapat mengakibatkanketidakmampuan invasi trofoblast terhadaparteri spiralis pada awal trimester satu dantrimester dua.

Lanjutan


29/40

Hal ini akan menyebabkan arteri spiralis tidak

dapat berdilatasi dengan sempurna dan

mengakibatkan turunnya aliran darah di

plasenta. Berikutnya akan terjadi stress

oksidasi, peningkatan radikal bebas, disfungsi

endotel, agregasi dan penumpukan trombosit

yang dapat terjadi diberbagai organ.

Lanjutan


30/40

Primigravida

kehamilan ganda

diabetes melitus

hipertensi essensialkronik

mola hidatidosa

hidrops fetalis

bayi besar obesitas

riwayatpreeklampsia ataueklamsia

riwayat keluarga

pernah menderitapreeklampsia ataueklamsia


31/40

1. Nyeri kepala hebat bagian depan atau belakang

kepala diikuti peningkatan tekanan darah yang

abnormal. tidak berkurang dengan pemberian aspirin

atau obat sakit kepala lain

2. Gangguan penglihatan pasien akan melihat kilatan-kilatan cahaya, pandangan kabur, dan terkadang bisa

terjadi kebutaan sementar

3. Iritabel ibu gelisah dan tidak bisa bertoleransi

dengan suara berisik atau gangguan lainnya

Lanjutan


32/40

4. Nyeri perut nyeri perut pada bagian ulu

hati yang kadang disertai dengan muntah

5. Tanda-tanda umum pre eklampsia

(hipertensi, edema, dan proteinuria)6. Kejang-kejang dan / atau koma

Lanjutan


33/40

Prinsip prinsip dasar :

Terapi suportif untuk stabilisasi pada

penderita

Selalu diingat mengatasi masalah-masalahAirway, Breathing, Circulation

Kontrol kejang dengan pemberian loading

dose MgSO4 intravena, selanjutnya dapat

diikuti dengan pemberian MgSO4 per infus

atau MgSO4 intramuskuler secara loading

dose didikuti MgSO4 intramuskuler secara

periodik.


34/40

Pemberian obat antihipertensi secara

intermiten intra vena atau oral untuk

menurunkan tekanan darah, saat tekanan

darah diastolik dianggap berbahaya. Batasan

yang digunakan para ahli berbeda beda,

ada yang mengatakan 100 mmHg, 105 mmHg

dan beberapa ahli mengatakan 110 mmHg.

Koreksi hipoksemia dan asidosis


35/40

Hindari penggunaan diuretik dan batasipemberian cairan intra vena kecuali pada kasuskehilangan cairan yang berat seperti muntahataupun diare yang berlebihan. Hindari

penggunaan cairan hiperosmotik. Tujuan utama perawatan pada waktu kejang

adalah mencegah penderita mengalami traumaakibat kejang kejang tersebut.

Terminasi kehamilan


36/40

1. MgSO4 :

Initial dose :

- Loading dose : 4 gr MgSO4 20% IV (4-5 menit)

Bila kejang berulang diberikan MgSO4 20 % 2gr IV, diberikan sekurang - kurangnya 20

menit setelah pemberian terakhir. Bila

setelah diberikan dosis tambahan masih

tetap kejang dapat diberikan Sodium

Amobarbital 3-5 mg/ kg BB IV perlahan-

lahan.

- Maintenace dose : MgSO4 1 g / jam intra

vena


37/40

2. Antihipertensi jika tekanan darah diastolik > 110mmHg.

Dapat diberikan nifedipin sublingual 10 mg.

Setelah 1 jam, jika TD masih tinggi dpt diberikannifedipin ulangan 5-10 mg sublingual atau oraldengan interval 1 jam, 2 jam atau 3 jam sesuaikebutuhan.

Penurunan tekanan darah tidak boleh terlaluagresif.

Tekanan darah diastolik jangan kurang dari 90mmHg, penurunan tekanan darah maksimal 30%.

Penggunaan nifedipine sangat dianjurkan karenaharganya murah, mudah didapat dan mudahpengaturan dosisnya dengan efektifitas yang cukupbaik.


38/40

3. Infus Ringer Asetat atau Ringer Laktat. Jumlahcairan dalam 24 jam sekitar 2000 ml, berpedomankepada diuresis, insensible water loss dan CVP.

4. Perawatan pada serangan kejang :

Dirawat di kamar isolasi yang cukup tenang.

Masukkan sudip lidah ( tong spatel ) kedalammulut penderita.

Kepala direndahkan , lendir diisap dari daerahorofarynx.

Fiksasi badan pada tempat tidur harus amannamun cukup longgar guna menghindari fraktur.

Pemberian oksigen.

Dipasang kateter menetap ( foley kateter ).


39/40

Askeb PIH (Hipertensi Karena Kehamilan)

HIPERTENSI DIINDUKSI KEHAMILAN.docx

Askeb Pre-eklamsi

ASUHAN KEBIDANAN preeklamsi.docx
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/HIPERTENSI%20DIINDUKSI%20KEHAMILAN.docxhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/ASUHAN%20KEBIDANAN%20preeklamsi.docxhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/ASUHAN%20KEBIDANAN%20preeklamsi.docxhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/HIPERTENSI%20DIINDUKSI%20KEHAMILAN.docx


40/40

Terima Kasih. . . .

Penyulit dalam kehamilan

Documents

Transcript of Penyulit dalam kehamilan