Hipertensi dalam kehamilan

54
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN Preseptor: dr. Hj. Neilvy Ratnadewi, Sp.OG Asti Nuriati Dikie Mustofadijaya Winda Pustitadewi S Pevy Astrie pratista

description

obgyn

Transcript of Hipertensi dalam kehamilan

Page 1: Hipertensi dalam kehamilan

HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

Preseptor: dr. Hj. Neilvy Ratnadewi, Sp.OGAsti Nuriati Dikie MustofadijayaWinda Pustitadewi SPevy Astrie pratista

Page 2: Hipertensi dalam kehamilan

HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

Page 3: Hipertensi dalam kehamilan

EPIDEMIOLOGI

Page 4: Hipertensi dalam kehamilan
Page 5: Hipertensi dalam kehamilan
Page 6: Hipertensi dalam kehamilan

PREEKLAMPSI

Page 7: Hipertensi dalam kehamilan

DEFINISI

Preeklampsi merupakan suatu penyakit malfungsi dan vasospasme vaskular endotel yang meluas, yang terjadi pada usia kehamilan > 20 minggu dan dapat hilang 4-6 minggu setelah postpartum yang ditandai dengan timbulnya hipertensi & proteinuri, dengan atau tanpa udema pada seorang gravida yang tadinya normal.

Page 8: Hipertensi dalam kehamilan

EPIDEMIOLOGI

Insiden di AS 2%-6%

Global insiden 5 – 14% dari semua wanita hamil.

Preeklampsi ingan 75% dan preeklampsi berat 25 %

Page 9: Hipertensi dalam kehamilan

Risk Factor for Preeklampsi

Nulliparity

Age >40 yo

Black race

Family history

Chronic renal disease

Chronic hypertension

Diabetes melitus

Twin gestation

High body mass index

Homozygous

Heterozygous

Page 10: Hipertensi dalam kehamilan

ETIOLOGI DAN PATOGENESIS PREEKLAMSIA Belum ada penyebab yang diketahui dengan jelas

Teori-teori :

1.Teori kelainan vaskularisasi plasenta

2.Teori Iskemia plasenta, radikal bebas, dan disfungsi endotel

3.Teori Intoleransi Imunologik

4.Teori adaptasi kardiovaskuler

5.Teori stimulus Inflamasi

Page 11: Hipertensi dalam kehamilan

KELAINAN VASKULARISASI PLASENTA

Page 12: Hipertensi dalam kehamilan

TEORI ISKEMIA PLASENTA

Page 13: Hipertensi dalam kehamilan

INTOLERANSI IMUNOLOGIK

Page 14: Hipertensi dalam kehamilan

TEORI ADAPTASI KARDIOVASKULER

Page 15: Hipertensi dalam kehamilan

TEORI STIMULUS INFLAMASI

Page 16: Hipertensi dalam kehamilan
Page 17: Hipertensi dalam kehamilan

DIAGNOSIS PREEKLAMPSIA

Page 18: Hipertensi dalam kehamilan
Page 19: Hipertensi dalam kehamilan

PATOFISIOLOGI

Page 20: Hipertensi dalam kehamilan
Page 21: Hipertensi dalam kehamilan
Page 22: Hipertensi dalam kehamilan

PENGOBATAN

Page 23: Hipertensi dalam kehamilan

TUJUAN PENGOBATAN PREEKLAMPSI

Page 24: Hipertensi dalam kehamilan
Page 25: Hipertensi dalam kehamilan

PENGOBATAN MEDISINAL

SYARAT

Page 26: Hipertensi dalam kehamilan

OBAT ANTI HIPERTENSI

Diberikan apabila :

Sistolik ≥ 180 mmHg, diastolik ≥ 110 mmHg

Pilihan :

Hidralazine 2 mg IV, dilanjutkan dengan 100 mg dalam 500 cc NaCl scara titrasi sampai tekanan darah sistolis <170 mmHg dan diastolik <110 mmHg.

klonidin 1 ampul dalam 10 cc NaCl IV, dilanjutkan dengan titrasi 7 ampul dalam 500 cc cairan A2 atau ringer laktat.

Nifedipin per oral 3-4 kali 10 mg.

Obat-obat lain, seperti : metildopa, etanolol, dan labetalol.

Page 27: Hipertensi dalam kehamilan

LAIN-LAIN

Page 28: Hipertensi dalam kehamilan

PENGELOLAAN OBSTETRIK

Pada preeklampsi berat harus dipertimbangkan untuk dilakukannya terminasi kehamilan.

Cara terminasi kehamilan

1.Induksi persalinan :

amniotomi + tetes oksitosin dengan syarat skor bishop ≥ 6

2.Seksio Sesarea bila :

Adanya kontraindikasi untuk tetes oksitosin.

Delapan jam sejak dimulainya tetes oksitosin belum masuk fase aktif.

Page 29: Hipertensi dalam kehamilan

KOMPLIKASI

Eklampsi

Hipertensi menetap

Kematian ibu

Kematian perinatal

Page 30: Hipertensi dalam kehamilan

PROGNOSIS

Di negara-negara yang sudah maju kematian karena preeklampsi +- 0,5%, sedangkan kematian pada eklampsi adalah +- 5%.

Kematian perinatal +- 20%. Kematian perinatal ini sangat dipengaruhi oleh prematuritas.

Page 31: Hipertensi dalam kehamilan

HIPERTENSI GESTASIONAL

Hipertensi yang timbul pada kehamilan >20 minggu tanpa disertai proteinuria dan hipertensi menghilang setelah 3 bulan pasca persalinan atau dengan tanda-tanda preeklampsia tapi tanpa disertai proteinuria

Faktor resiko :

-Primigravida

-Umur yang ekstrim

-Riwayat preeklampsia di keluarga

-Obesitas

Page 32: Hipertensi dalam kehamilan

DIAGNOSIS HIPERTENSI GESTASIONAL

Page 33: Hipertensi dalam kehamilan

DIAGNOSIS PREEKLAMPSIA

Page 34: Hipertensi dalam kehamilan
Page 35: Hipertensi dalam kehamilan

EKLAMPSI

Page 36: Hipertensi dalam kehamilan

DEFINISI Eklampsia adalah penyakit akut dengan kejang dan koma pada wanita hamil dan wanita dalam nifas disertai dengan hypertensi, edema, dan proteinuria.

Page 37: Hipertensi dalam kehamilan

ETIOLOGI

Sebab eklampsi belum diketahui benar.

Salah satu teori yang dikemukakan ialah bahwa eklampsi disebabkan ischemia rahim dan plasenta (ischemia uteroplacenta).

Selama kehamilan uterus memerlukan darah lebih banyak. Pada mola hydatidosa, hydramnion, kehamilan ganda, nullipara, pada akhir kehamilan, pada persalinan, juga pada penyakit pembuluh darah ibu, diabetes, peredaran darah dalam dinding rahim kurang, maka keluarlah zat-zat dari plasenta atau desidua yang menyebabkan vasospasme dan hypertensi.

Page 38: Hipertensi dalam kehamilan

KLASIFIKAISI

Eklampsi antepartum ialah eklampsi yang terjadi sebelum persalinan. Merupakan eklampsi yang paling sering terjadi

Eklampsi intrapartum ialah eklampsi sewaktu persalinan

Eklampsi postpartum ialah eklampsi yang terjadi setelah persalinan

Page 39: Hipertensi dalam kehamilan

FAKTOR RISIKO

Kehamilan kembar

Hydramnion

Mola hydatidosa

Page 40: Hipertensi dalam kehamilan

GEJALA

Eklampsi selalu didahului oleh gejala-gejala preklampsi. Gejala-gejala preklampsi seperti:

Sakit kepala hebat

Penglihatan kabur

Nyeri di ulu hati

Kegelisahan dan hyperrefleksi sering mendahului serangan kejang.

Page 41: Hipertensi dalam kehamilan

TINGKATAN KEJANG

Tingkat invasi (tingkat permulaan): mata terpaku, kepala dipalingkan ke satu sisi, kejang-kejang terlihat pada wajah. Tingkat ini berlangsung beberpa detik.

Tingkat konvulsi (tingkat kejang tonis): seluruh badan menjadi kaku, adang-kadang terjadi episthotonus. Lamanya 15 sampai 20 detik.

Tingkat konvulsi (tingkat kejang klonis): terjadilah kejang yang timbul hilang: rahang membuka dan menutup begitu pula mata, otot-otot wajah dan otot badan berkontraksi dan berelaksasi berulang.

Tingkat koma: setelah kejang klonis ini pasien jatuh dalam koma.

Page 42: Hipertensi dalam kehamilan

DIAGNOSA

Untuk diagnosa eklampsi harus dikesampingkan keadaan-keadaan lain dengan kejang dan koma seperti uremia, keracunan, epilepsi, encephalitis, meningitis, tumor.

Page 43: Hipertensi dalam kehamilan

MANAGEMENT

Profilaksis

Identifikasi faktor predisposisi

Menemukan gejala awal hipertensi, edema, dan proteinuri

Rujukan yang tepat

Perawatan jalan atau inap

Pengobatan medisinal

Pengobatan obstetrik untuk mengakhiri kehamilan

Page 44: Hipertensi dalam kehamilan

Pengobatan

Tujuan pengobatan eklampsi adalah:

Mencegah timbulnya kejang selanjutnya

Menurunkan/kontrol tekanan darah

Mengatasi hemokonsentrasi dan memperbaiki diuresis dengan pemberian cairan

Mengatasi hipoksia dan asidosis denga mengusahakan agar penderita memperoleh oksigen dan mempertahankan kebebasan jalan napas.

Mengakhiri kehamilan tanpa memandang umur kehamilan setelah kejang dapat diatasi.

Page 45: Hipertensi dalam kehamilan

Pengobatan Medisinalis

Obat anti kejang

Dosis awal

Masukan 4 gr MgSO4 20% dalam larutan 20 cc IV selama 4 menit

Susul dengan pemberian 8 gr MgSO4 40% IM dalam larutan 20 cc diberikan pada bokong kiri dan kanan masing-masing 4 gr.

Dosis pemeliharaan

Tiap 6 jam diberikan lagi 4 gr MgSO4 40% IM

Dosis tambahan

Bila timbul kejang lagi, dapat diberikan 2 gr MgSO4 20% IV selama 2 menit, sekurang-kurangnya 20 menit setelah pemberian terakhir. Dosis tambahan 2 gr hanya diberikan sekali saja

Bila setelah diberi dosis tambahan masih tetap kejang, diberikan amobarbital 3-5 mg/kg BB/IV secara pelan-pelan.

Page 46: Hipertensi dalam kehamilan

Obat suportif

Pemberian obat-obatan antihipertensi, kardiotonik, antipiretik, antibiotik, dan antinyeri disesuaikan dengan indikasinya seperti pada pengbatan preklampsi.

Page 47: Hipertensi dalam kehamilan

Perawatan serangan kejang dan koma

Di kamar isolasi yang cukup tenang dan terang

Masukkan sudip lidah ke dalam mulut penderita

Kepala direndahkan

Fiksasi badan pada tempat tidur harus cukup kendor guna menghindari fraktur

Untuk mengatasi edema otak, dapat diberikan infus cairan Manitol, Gliserol, atau Deksametason

Pemantauan kesadaran dan dalamnya koma

Pemberian nutrisi dapat dipertimbangkan melalui NGT

Page 48: Hipertensi dalam kehamilan

Pengobatan Obstetrik

Setelah pemberian obat antikejang berakhir

Setelah kejang berakhir

Setelah pemberian obat-obatan antihipertensi berakhir

Pasien mulai sadar (responsif)

Page 49: Hipertensi dalam kehamilan

PROGNOSIS

Gejala-gejala lain yang memberatkan prognosis:

Koma yang lama

Nadi di atas 120x/menit

Suhu di atas 39

Tensi di atas 200 mmHg

Kejang yang lebih dari 10 kali serangan

Proteinuri 10 gram sehari atau lebih

Page 50: Hipertensi dalam kehamilan

HIPERTENSI KRONIK (COINCIDENT

HYPERTENSION)

Page 51: Hipertensi dalam kehamilan

FAKTOR YANG MENJADI PENYEBAB HIPERTENSI

KRONIS

Page 52: Hipertensi dalam kehamilan

HIPERTENSI ESENSIAL

Page 53: Hipertensi dalam kehamilan
Page 54: Hipertensi dalam kehamilan

TERAPI