PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · mempublikasikannya di Internet atau media lain...
Transcript of PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL … · mempublikasikannya di Internet atau media lain...
i
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL
PADA MUATAN PELAJARAN MATEMATIKA
DALAM SUBTEMA HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI RUMAH
UNTUK SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Aplonia Katarina Kartini Udak
NIM. 131134259
RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU
TERINTEGRASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
Juruselamatku Tuhan Yesus Kristus Yang selalu memberi berkat, kekuatan, perlindungan, dan
petunjuk dalam pengerjaan penelitian dan pengembangan ini.
Bapak Markus Lela Udak, S.IP dan Mama Tekla Tokan, BA tercinta Yang selalu memberikan perhatian, doa, kasih sayang
dan dukungan.
Opa Pius Boli Udak (alm), Opa Ambrosius Ola Tokan (alm) , Oma Maria Siba Wutun (almh), dan Oma Katarina Karolina Hayon
(almh) Yang selalu melindungi dan mendoakan.
Saudara - saudari Tersayang Heribertus Boli Ola Udak, Antonius Ola Boli Udak, Maria
Herlovina Siba Udak, Yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.
Saudara – saudari di Yogakarta
Sumardan M. Orowala, Rasid Fadlan, dan Dewi Sartika A. Paokuma, yang selalu memberikan perhatian, motivasi, dan
dukungan.
Keluarga Besarku Yang selalu memberikan pelajaran hidup terbaik.
Teman – teman PPGT Angkatan 2013
Yang selalu memberikan motivasi, semangat, perhatian dan kebersamaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Teman-teman Tercinta Serlin Mugi, Astin Ndouk, Nona Say, Lili Edu, Hermin Nona, Meik Setia, Ola Ramli, Roni, Gustin, Sofia, Regina Tiran, Lia Boloroy, Susan Penu, Yanti, Meigi, Andi, Nita Yang selalu
memberikan motivasi, dukungan, dan semangat.
Yos Firman Sultan Bellen yang selalu memberikan perhatian dan motivasi.
Dosen-dosen Terbaik
Pak Puji, Ibu Maslichah, Ibu Ika, Pak Galih, Pak Rohandi, Pak Rusmawan, dan Pak Paulus Wahana
Yang selalu menasehati dan memperbaiki kesalahan selama mengikuti perkuliahan
Keluarga Besar Student Residence
Pamong dan teman-teman SR Yang selalu memberikan perlindungan, nasihat, dan kasih sayang
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
MOTTO
Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau, Janganlah
bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan
meneguhkan , bahkan akan menolong engkau; Aku akan
memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang
membawa kemenangan.
(Yes 41:10)
Kesuksesan hanya dapat diraih dengan segala upaya
dan usaha yang disertai dengan doa, karena
sesungguhnya nasib seseorang manusia tidak akan
berubah dengan sendirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan
daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 7 Maret 2017
Aplonia Katarina Kartini Udak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Aplonia Katarina Kartini Udak
Nomor Mahasiswa : 131134259
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Pengembangan Media
Pembelajaran Konvensional Pada Muatan Pelajaran Matematika Dalam Subtema
Hidup Bersih Dan Sehat Di Rumah Untuk Siswa Kelas II Sekolah Dasar beserta
perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media
lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 7 Maret 2017
Yang menyatakan
Aplonia Katarina Kartini Udak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRAK
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL
PADA MUATAN PELAJARAN MATEMATIKA
DALAM SUBTEMA HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI RUMAH
UNTUK SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR
Aplonia Katarina Kartini Udak
Universitas Sanata Dharma
2017
Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru dalam peningkatan proses
pembelajaran adalah pengunaan media pembelajaran. Media pembelajaran konvensional
merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Seorang
guru harus berani dan selalu mencoba untuk mendesain, membuat, dan latihan
menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran. Hal ini merupakan
alasan dilakukannya penelitian ini. Tujuan utama dari penelitian ini adalah
menghasilkan sebuah produk berupa media pembelajaran konvensional untuk muatan
pelajaran matematika pada subtema hidup bersih dan sehat di rumah untuk siswa kelas
II Sekolah Dasar.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan dari hasil
modifikasi antara model Borg and Gall dan Sugiyono. Prosedur pengembangan yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi lima langkah yaitu 1) analisis masalah, 2)
pengumpulan data, 3) pengembangan produk, 4) validasi produk, dan 5) revisi produk
hasil validasi, hingga menghasilkan desain produk final berupa media pembelajaran
konvensional pada muatan pelajaran matematika dalam subtema hidup bersih dan sehat
di rumah untuk siswa kelas II SD. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar
pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk
analisis kebutuhan kepada guru kelas II SD Negeri Kalasan 1, Sleman, sedangkan
kuesioner digunakan untuk validasi kualitas media pembelajaran konvensional oleh dua
orang pakar media pembelajaran konvensional, dan guru kelas II sekolah dasar.
Validasi media pembelajaran konvensional berpedoman pada 15 aspek
penilaian yang dikategorikan dalam 2 aspek utama yaitu: (1) aspek penggunaan dan
penyajian, dan (2) aspek konten atau isi, Validasi dari dua pakar media pembelajaran
konvensional menghasilkan skor 3,73 (Baik) dan 3,80 (Baik). Validasi dari dua guru
kelas II SD menghasilkan skor 4,27 (Sangat Baik) dan 4,20 (Baik). Media pembelajaran
konvensional memperoleh rerata skor 4,00 dengan kategori “Baik”. Dengan demikian,
media pembelajaran konvensional sudah layak untuk diujicobakan dalam proses
pembelajaran.
Kata kunci : Media pembelajaran konvensional, matematika, subtema hidup bersih dan
sehat di rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRACT
DEVELOPMENT OF CONVENTIONAL MEDIA LEARNING
ON MATHEMATICS SUBJECTS
IN SUBTHEMES CLEAN AND HEALTHY LIFE AT HOME FOR SECOND GRADE
ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS
Aplonia Katarina Kartini Udak
Sanata Dharma University
2017
One of the efforts to be made by teachers in improving the learning process is the use
of media learning.Conventional media learning is one medium that can be used in the learning
process. A teacher must be brave and always try to design, build, and practice using learning
media in the learning process. This is the reason for this research. The main objective of this
research is to produce a product in the form of conventional learning media to mathematics
subject in subthemes clean and healthy life at home for second grade elementary school
students.
This research is kind of research and development modified between Borg and Gall
models and Sugiyono’s. Development procedures used in this research includes five action
steps: 1) analysis of the problem, 2) data collection, 3) product development, 4) validation of
the product, and 5) the revision of product validation results, to produce the design of the final
product in the form of conventional learning media to mathematics subject in subthemes clean
and healthy life at home for second grade elementary school students.The instrument of the
research is a list of interview questions, analysis of requirements and questionnaires. Interviews
were needed to conduct analysis a needs to the second grade classroom teacher Sekolah Dasar
Negeri I Kalasan, Sleman. Thus, the questionnaires were used to validate the quality of
conventional learning media by two conventional learning media experts and two classroom
teachers from second grade Elementary School.
Validation conventional learning media based on the 15 aspects of assessment are
categorized in two main aspects, namely:(1) aspects of the use and presentation, and (2) aspects
of the content. Validation of two conventional learning media experts produced a score of 3.73
(Good) and 3.80 (Good). Validation of two second grade classroom teachers resulted in a score
of 4.27 (Very Good) and 4.20 (Good).Conventional media learning obtain average score of 4.00
with “good” category. Thus, conventional media learningare eligible to be tested in the
learning process.
Keywords: Conventional media learning, mathematics, subtheme clean and healthy living at
home
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat serta bimbingan-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengembangan Media Pembelajaran Konvensional Pada Muatan Pelajaran
Matematika Dalam Subtema Hidup Bersih dan Sehat untuk Siswa Kelas II Sekolah
Dasar” dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti banyak
mendapatkan bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara
langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Maka pada kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD.
3. Drs. Puji Purnomo,M.Si. selaku Koordinator Pelaksana Program PPGT dan
validator Pakar Media Pembelajaran Konvensional yang telah memberikan
bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian
4. Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah
membimbing dan memberi dukungan serta masukan yang positif sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku validator Pakar Media
Pembelajaran Konvensional yang telah memberikan bantuan dalam penelitian
ini dengan melakukan validasi produk penelitian.
6. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik.
7. Sarjono, S.Pd.,SD. selaku Kepala SD Negeri Kalasan 1 yang telah
memberikan bantuan selama peneliti melakukan penelitian di sekolah.
8. Suprihatin, S.Pd selaku guru kelas II A SDN Kalasan Baru yang telah
membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
9. Sri Supadmi, S.Pd., SD. selaku guru kelas II B SDN Kalasan Baru yang telah
membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.
10. Ayah dan Ibunda tersayang, Bapak Markus Lela Udak, S.IP dan Mama Tekla
Tokan, BA yang setia memberikan doa dan dukungan dalam menyelesaikan
skripsi ini.
11. Teman-teman seperjuangan mahasiswa PPGT Angkatan 2013 yang selama
ini selalu mendukung, berbagi kebahagian dan berjuang bersama-sama.
12. Para pamong asrama dan segenap keluarga besar Student Residence Sanata
Dharma yang memberi rasa nyaman dan dukungan sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini.
13. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk
bantuan dan dukungannya selama ini.
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan
kekurangannya, maka peneliti sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai
pihak. Akhir kata peneliti mengucapkan selamat membaca dan semoga bermanfaat bagi
kita semua.
Yogyakarta, 22 Februari 2017
Peneliti
Aplonia Katarina Kartini Udak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ....................................................................................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................... vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS........................................................viii
ABSTRAK ......................................................................................................................... ix
ABSTRACT ........................................................................................................................ x
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xvi
DAFTARBAGAN ............................................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................................. 5
C. Batasan Masalah ........................................................................................................ 5
D. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................................... 6
G. Spesifikasi Produk .................................................................................................... 7
H. Defenisi Operasional ................................................................................................. 10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka ................................................................................................................ 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. Media Pembelajaran ................................................................................................... 11
a. Pengertian .......................................................................................................... 11
b. Jenis-jenis Media Pembelajaran ........................................................................ 12
c. Media Konvensional ........................................................................................ 14
d. Fungsi Media Pembelajaran ............................................................................. 20
e. ManfaatMedia Pembelajaran ............................................................................ 21
f. Kriteria Pemilihan Media .................................................................................. 22
2. Muatan Pelajaran Matematika ............................................................................... 23
B. Penelitian yang Relevan ............................................................................................ 24
C. Kerangka Pikir ........................................................................................................... 26
D. Pertanyaan Penelitian ................................................................................................ 29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .......................................................................................................... 30
B. Setting Penelitian ....................................................................................................... 31
C. Prosedur Pengembangan ............................................................................................ 33
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................................ 38
E. Instrumen Penelitian .................................................................................................. 39
F. Teknik Analisis Data .................................................................................................. 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan ................................................................................................... 50
1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan .................................................................. 51
2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ............................................. 53
B. Deskripsi Produk Awal .............................................................................................. 54
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) ............................ 55
2. Media Pembelajaran Konvensional ....................................................................... 56
C. Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran Konvensional dan
Revisi Produk ........................................................................................................... 59
D. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas II dan Revisi Produk ........................................ 68
E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ...................................................................... 72
1. Kajian Produk Akhir .............................................................................................. 72
2. Pembahasan ........................................................................................................... 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 82
B. Keterbatasan Pengembangan ..................................................................................... 83
C. Saran ......................................................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 85
LAMPIRAN ....................................................................................................................... 86
BIODATA PENULIS ........................................................................................................ 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................................................. 32
Tabel 3.2 Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan ......................................................... 40
Tabel 3.3 Kuesioner Instrumen Validasi Media Pembelajaran Konvensional ................... 41
Tabel 3.4 Kriteria Kelayakan .............................................................................................. 44
Tabel 3.5 Konversi Nilai Skala Lima .................................................................................. 46
Tabel 3.6 Kriteria Skor Skala Lima .................................................................................... 49
Tabel 4.1 Komentar & Saran Perbaikan Validator PP dan Revisi ...................................... 61
Tabel 4.2 Komentar & Saran Perbaikan Validator MM dan Revisi ................................... 65
Tabel 4.3 Komentar & Saran Perbaikan Validator SS dan Revisi ...................................... 69
Tabel 4.4 Komentar & Saran Perbaikan Validator S dan Revisi ........................................ 70
Tabel 4.5 Perolehan Skor Hasil Validasi Produk ................................................................ 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Literatur Map Hasil Penelitian yang Relevan .................................................... 26
Bagan 2.2 Kerangka Berpikir .............................................................................................. 28
Bagan 3.1 Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and Development
(R&D) ................................................................................................................ 33
Bagan 3.2 Desain Penelitian Pengembangan ...................................................................... 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Bongkar Pasang Bangun Segi empat ............................................................ 56
Gambar 4.2 Bongkar Pasang Permainan Tapak Gunung .................................................. 57
Gambar 4.3 Bongkar Pasang Bangun Berbentuk Rumah. ................................................ 57
Gambar 4.4 Matras Pola .................................................................................................... 58
Gambar 4.5 Petunjuk Penggunaan Media Bongkar Pasang Segi Empat Sebelum
Direvisi. ......................................................................................................... 62
Gambar 4.6 Petunjuk Penggunaan Media Bongkar Pasang Segi Empat Sesudah
Direvisi .......................................................................................................... 63
Gambar 4.7 Media Matras Pola Sebelum Direvisi............................................................ 64
Gambar 4.8 Media Matras pola Sesudah Direvisi ............................................................ 64
Gambar 4.9 Petunjuk Penggunaan Media Bongkar Pasang Segi Empat Sebelum
Direvisi. ......................................................................................................... 66
Gambar 4.10 Petunjuk Penggunaan Media Bongkar Pasang Segi Empat Sesudah
Direvisi .......................................................................................................... 67
Gambar 4.11 Bongkar Pasang bangun Segi Empat Sebelum Direvisi ............................... 71
Gambar 4.12 Bongkar Pasang Bangun Segi Empat Sesudah Direvisi .............................. 71
Gambar 4.13 Bongkar Pasang Bangun Segi Empat ............................................................ 77
Gambar 4.14 Bongkar Pasang Permainan Tapak Gunung .................................................. 79
Gambar 4.15 Bongkar Pasang Bangun Berbentuk Rumah ................................................. 80
Gambar 4.16 Matras Pola .................................................................................................... 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian ........................................................................... 86
Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian ........................................................................................ 87
Lampiran 3 Surat Ijin Validasi ............................................................................................ 88
Lampiran 4 Rangkuman Wawancara .................................................................................. 89
Lampiran 5 Data Mentah Skor Validasi Pakar Media Pembelajaran ................................. 91
Lampiran 6 Data Mentah Skor Validasi Guru SD Kelas II ................................................ 99
Lampiran 7 Biodata Penulis ............................................................................................... 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia berkembang
pesat. Kebutuhan masyarakat pun semakin kompleks, apalagi sekarang adalah
era globalisasi dan perdagangan bebas yang menuntut masyarakat untuk
mengimbanginya dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Pengembangan sumber daya manusia dapat dilakukan, salah satunya melalui
pendidikan.
Menurut UU RI No. 20 Tahun 2001 (dalam Ahmadi, 2014 : 38),
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Sedangkan menurut
Dahama dan Bhatnagar (dalam Ahmadi, 2014 : 35) pendidikan merupakan
proses membawa perubahan yang diinginkan dalam perilaku manusia. Setiap
pendidikan tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan pendidikan
setiap negara pun berbeda-beda.
Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(dalam Fadlilllah, 2014 : 13), pendidikan nasional bertujuan untuk
berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan merupakan wadah untuk menciptakan manusia yang cerdas,
berbudi luhur, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab terhadap kemajuan
bangsa dan negara Indonesia. Salah satu unsur dalam pendidikan dan alat untuk
mencapai tujuan pendidikan yaitu melalui kurikulum.
Kurikulum secara etimologis berasal bahasa Latin curir yaitu pelari, dan
curere yang artinya tempat berlari, jadi kurikulum secara etimologis ialah
tempat berlari. Triwiyanto (2014 : 25) menyatakan bahwa, kurikulum adalah
seperangkat perencanaan dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum
pun sewaktu-waktu akan mengalami perubahan seiring dengan perubahan
sistem ketatanegaraan. Perubahan kurikulum yang terjadi ini sebagai bukti
bahwa pendidikan itu tidak statis, pendidikan selalu berkembang dari waktu ke
waktu. Seiring dengan berkembanganya dunia pendidikan maka kurikulum
juga mengalami perubahan. Perubahan kurikulum 2013 yang masih terdengar
baru merupakan salah satu usaha untuk mencapai sistem pendidikan yang baik
bagi bangsa Indonesia.
Fadlillah (2014 : 16) mengatakan bahwa, kurikulum 2013 adalah sebuah
kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan
kemampuan soft skills dan hard skills yang berupa sikap, keterampilan, dan
pengetahuan. Kurikulum ini merupakan penyempurnaan KBK dan KTSP yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
bertujuan untuk meningkatkan keseimbangan antara sikap (attitude),
keterampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge).
Selain kurikulum, guru merupakan salah satu unsur pendidikan.
Djamarah (2005 : 34) mengungkapkan bahwa guru adalah orang yang
bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan peserta didik. Guru adalah pihak
yang bertugas membimbing siswa agar dapat mencapai tujuan dalam
pembelajaran sekaligus mengelola kelas agar dapat menjadi sebuah tim yang
solid, komunikatif, dan kondusif selama proses pembelajaran. Dari segi
efektivitas, seorang guru diharapkan mampu mengelola pembelajaran dengan
baik. Pembelajaran yang monoton tentunya akan berpengaruh terhadap
semangat belajar siswa dan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu salah satu
upaya yang dapat dilakukan oleh guru dalam peningkatan proses pembelajaran
adalah pengunaan media pembelajaran. Seorang guru harus berani dan selalu
mencoba untuk mendesain, membuat, dan latihan menggunakan media
pembelajaran dalam proses pembelajaran.
Munadi (2010 : 7) mengatakan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara
terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana
penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.
Sementara itu, Sanaky (2013 : 4) mengatakan bahwa media pembelajaran
adalah sarana atau alat bantu pendidikan yang dapat mempertinggi efektivitas
dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran. Dengan menggunakan media
pembelajaran dalam proses pembelajaran tentunya ada manfaat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
didapatkan. Selain itu, ia juga menyebutkan manfaat media pembelajaran
dalam proses belajar siswa antara lain; (1) pengajaran akan lebih menarik
perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, (2) bahan
pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para
siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik, (3)
metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untk setiap jam pelajaran,
(5) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan salah
seorang guru kelas II SD di SDN Kalasan 1 pada tanggal 30 September 2015,
salah satu materi pada kurikulum 2013 yang masih sulit dipahami siswa yaitu
menentukan sudut dan sisi pada bangun datar yang terdapat dalam subtema
hidup bersih dan sehat di rumah. Walaupun guru sudah menggunakan media
pembelajaran yang disediakan oleh pihak sekolah maupun cuplikan dari buku-
buku pegangan guru namun siswa mengalami kesulitan dalam memahami
materi tersebut. Guru juga tidak sering merancang dan membuat media
pembelajaran karena kurangnya kreatifitas guru dalam mendesain dan
membuat media pembelajaran. Oleh karena itu, agar materi tersebut dapat
dipahami oleh siswa maka penulis berencana mengembangkan media
konvenisonal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Berkaitan dengan hal-hal yang dikemukakan di atas, maka peneliti
mengambil judul skripsi: “Pengembangan Media Pembelajaran Konvensional
pada Muatan Pelajaran Matematika dalam Subtema Hidup Bersih dan Sehat di
Rumah Untuk Siswa Kelas II Sekolah Dasar”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat diidentifikasi
permasalahan sebagai berikut:
1. Minimnya penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran
karena kurangnya kreatifitas guru dalam mendesain dan membuat media
pembelajaran.
2. Rendahnya pemahaman siswa tentang materi menentukan sudut dan sisi
pada bangun datar.
3. Pembahasan materi menentukan sudut dan sisi pada bangun datar tertentu
dalam kurikulum 2013 masuk dalam subtema hidup bersih dan sehat di
rumah.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka dalam
penelitian ini dibatasi pada masalah yaitu pengembangan media pembelajaran
konvensional pada muatan pelajaran matematika dalam subtema hidup bersih
dan sehat di rumah untuk siswa kelas II SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah pengembangan media pembelajaran konvensional pada
muatan pelajaran matematika dalam subtema hidup bersih dan sehat di
rumah untuk siswa kelas II SD?
2. Bagaimanakah kualitas media pembelajaran konvensional pada muatan
pelajaran matematika dalam subtema hidup bersih dan sehat di rumah untuk
siswa kelas II SD?
E. Tujuan Pengembangan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui pengembangan media pembelajaran konvensional pada
muatan pelajaran matematika dalam subtema hidup bersih dan sehat di
rumah untuk siswa kelas II SD.
2. Untuk mengetahui kualitas media pembelajaran konvensional pada muatan
pelajaran matematika dalam subtema hidup bersih dan sehat di rumah untuk
siswa kelas II SD.
F. Manfaat Pengembangan
1. Manfaat Teoritis
Hasil penilitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang
pengembangan media pembelajaran konvensional pada muatan pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
matematika dalam subtema hidup bersih dan sehat di rumah untuk siswa
kelas II SD.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Bagi Guru penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan sebagai salah satu
referensi mengembangkan media pembelajaran konvensional pada
muatan pelajaran matematika dalam subtema hidup bersih dan sehat di
rumah untuk siswa kelas II SD.
b. Bagi Sekolah
Bagi Sekolah penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan salah satu media
yang khas di sekolah tersebut.
c. Bagi Peneliti
Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengalaman
dan wawasan dalam pengembangan media pembelajaran konvensional
pada muatan pelajaran matematika dalam subtema hidup bersih dan sehat
di rumah untuk siswa kelas II SD.
G. Speifikasi Produk yang Dikembangkan
Produk yang dikembangkan memiliki spesifikasi sebagai berikut:
1. Media pembelajaran konvensional pada muatan pelajaran matematika dalam
subtema hidup bersih dan sehat di rumah.
2. Media pembelajaran konvensional yang dikembangkan terdiri atas :
a. Bongkar pasang, terdiri atas:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1) Bongkar pasang bangun segi empat terdiri dari 4 buah sponating dan
apabila direkatkan membentuk bangun segi empat yang terdiri dari
bangun persegi, persegi panjang, jajar genjang, trapesium, layang-
layang, dan belah ketupat. Media ini dapat membantu siswa dalam
mengidentifikasi sudut dan sisi bangun segi empat tersebut. Media ini
digunakan untuk pembelajaran 1 pada subtema hidup bersih dan sehat
di rumah.
2) Bongkar pasang permainan tapak gunung terdiri dari bangun segi
empat berupa 1 buah bangun trapesium, 4 buah bangun persegi
panjang, 1 buah bangun jajar genjang, dan 3 buah bangun persegi.
Bangun-bangun ini kemudian akan disusun dan direkatkan
membentuk bangun permainan tapak gunung. Siswa dapat
menentukan nama bangun segi empat dan jumlahnya yang terdapat
pada media bongkar pasang permainan tapak gunung. Selain itu,
media ini dapat membantu siswa dalam menentukan sudut dan sisi
dari setiap bangun segi empat yang ada pada permainan tapak gunung
serta mengambar setiap bangun segi empat tersebut. Media ini
digunakan untuk pembelajaran 3 pada subtema hidup bersih dan sehat
di rumah.
3) Bongkar pasang bangun berbentuk rumah dibentuk dari 2 buah
bangun trapesium, 2 buah bangun segitiga, 2 buah bangun persegi,
dan 3 buah bangun persegi panjang dengan cara direkatkan. Siswa
dapat menentukan nama bangun dan jumlahnya yang terdapat pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
media bongkar pasang bangun berbentuk rumah. Selain itu, media ini
dapat membantu siswa dalam menentukan sudut dan sisi dari setiap
bangun yang ada pada bangun berbentuk rumah serta mengambar
setiap bangun tersebut. Media ini digunakan untuk pembelajaran 4
pada subtema hidup bersih dan sehat di rumah.
b. Matras pola merupakan sebuah bangun yang terbuat dari sponating
dimana terdapat gambar rumah, bak sampah dan petugas kebersihan yang
mana pada gambar tersebut terdapat pola bangun segi tiga, segi empat,
dan segi enam. Ada 8 nama pola bangun dengan jumlah yang berbeda-
beda antara lain; (1) satu segitiga, (2) dua persegi, (3) lima persegi
panjang, (4) satu jajar genjang, (5) satu trapesium, (6) dua belah ketupat,
(7) dua layang-layang, dan (8) satu segienam. Pola-pola tersebut
kemudian ditempelkan pada pola yang terdapat pada matras tersebut
sesuai dengan bentuknya. Media matras pola ini dapat membantu siswa
dalam menentukan pola bangun tersebut termasuk dalam jenis bangun
segi tiga/ segi empat/ segi enam. Selain itu dapat membantu siswa dalam
menentukan sudut dan sisi dari setiap bangun. Media ini digunakan untuk
pembelajaran 6 pada subtema hidup bersih dan sehat.
c. Buku petunjuk penggunaan media pembelajaran konvensional, yaitu
sebuah buku berisi panduan atau petunjuk dalam menggunakan media
bongkar pasang bangun segi empat, bongkar pasang permainan tapak
gunung, bongkar pasang bangun berbentuk rumah, dan matras pola.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
H. Definisi Operasional
1. Media pembelajaran adalah sarana yang dijadikan perantara untuk
menyalurkan pesan (isi materi), dapat merangsang pikiran, membangkitkan
semangat, perhatian, dan minat serta kemauan siswa sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.
2. Media pembelajaran konvensional merupakan media pembelajaran yang
dibuat oleh tangan manusia sendiri, pengoperasiannya tidak menggunakan
program/ aplikasi tertentu, dan berfungsi sebagai sarana perantara untuk
menyampaikan materi agar lebih mudah dipahami oleh siswa.
3. Muatan pelajaran matematika adalah salah satu dari mata pelajaran inti yang
dipelajari di tingkat sekolah dasar (SD). Pokok permasalahan yang dibahas
pada muatan pelajaran ini hal-hal yang berkaitan dengan konsep
perhitungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian
Media secara etimologis berasal dari bahasa latin medius yang
berarti tengah, perantara atau penghantar. Dalam bahasa Arab, media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima.
Association of Education and Communication Technology (dalam
Arsyad, 2007 : 3) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk
dan saluran yang digunakan untuk menampaikan pesan atau informasi.
Selain kedua pendapat tersebut, Brigss (dalam Sadiman, 2009 : 6)
mengungkapkan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat
menyajikan pesan serta dapat merangsang siswa untuk belajar. Sementara
dalam proses pembelajaran, menurut Sanaky (2013 : 4) mengatakan
bahwa media pembelajaran adalah sarana atau alat bantu pendidikan
yang dapat mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan
pengajaran. Munadi (2010 : 7) mengatakan bahwa media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan
dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang
kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara
efisien dan efektif. Sementara itu, Gagne’ dan Briggs (dalam Arsyad,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2007: 4) secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi
alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi
pengajaran yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video
kamera, video recorder, film slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik,
televisi, dan komputer.
Dari berbagai pendapat di atas, disimpulkan bahwa media adalah
alat pengantar yang digunakan untuk menampaikan pesan dari pengirim
kepada penerima serta mampu merangsang penerima untuk belajar.
Sedangkan media pembelajaran adalah sarana berupa alat yang secara
fisik dijadikan perantara untuk menyalurkan pesan (isi materi), dapat
merangsang pikiran, membangkitkan semangat, perhatian, dan minat
serta kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar
pada diri siswa secara efisien dan efektif.
b. Jenis-jenis media pembelajaran
Media pembelajaran dikelompokan menjadi beberapa jenis.
Munadi (2010: 54-57) mengelompokkan media pembelajaran dalam
empat kelompok besar berdasarkan keterlibatan indera, yaitu:
1. Media Audio
Media audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran
dan hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata. Pesan
yang diterima dari media audio berupa pesan verbal, yakni bahasa
lisan atau kata-kata dan pesan nonverbal seperti bunyi-bunyian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
vokalisasi, gerutuan, gumam, musik, dll. Yang termasuk jenis media
audio adalah program radio dan program media rekam.
2. Media Visual
Media visual adalah media yang hanya melibatkan indera penglihatan.
Termasuk dalam media ini adalah media cetak verbal, media cetak
grafis, dan media visual non cetak.
3. Media Audio-visual
Media audio-visual adalah media yang melibatkan indera penglihatan
dan pendengaran sekaligus dalam satu proses. Sifat pesan yang
disalurkan dapat berupa pesan verbal dan non-verbal yang terlihat
(dalam bentuk visual) maupun terdengar (dalam bentuk audio).
Contoh media ini diantaranya film, film dokumenter, drama, dll.
4. Multimedia
Multimedia melibatkan berbagai indera dalam sebuah proses
pembelajaran. Termasuk dalam media ini adalah segala sesuatu yang
memberikan pengalaman secara langsung, bisa melalui komputer dan
internet, bisa juga melalui pengalaman berbuat dan terlibat. Termasuk
dalam pengalaman berbuat adalah lingkungan nyata dan karyawisata,
sedangkan termasuk dalam pengalaman terlibat adalah permainan dan
simulasi, bermain peran dan forum teater.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
c. Media Konvensional
Media pembelajaran konvensional merupakan media pembelajaran
yang dibuat oleh tangan manusia sendiri, pengoperasiannya tidak
menggunakan program/aplikasi tertentu, dan berfungsi sebagai sarana
perantara untuk menyampaikan materi agar lebih mudah dipahami oleh
siswa. Media grafis merupakan media pembelajaran konvensional.
Sanaky (2013 : 81) mengemukakan media grafis termasuk media visual
yang berfungsi menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan.
Saluran yang digunakan mengutamakan indera penglihatan. Sadiman
(2009 : 29) menyebutkan ada beberapa jenis media grafis antara lain:
1. Gambar/ foto
Gambar/ foto adalah media yang paling umum dipakai karena
dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana. Beberapa kelebihan
media ini yaitu:
a) Sifatnya konkret; gambar/ foto lebih realistis menunjukan pokok
masalah dibandingkan dengan media verbal semata.
b) Gambar/ foto dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak
semua benda, obyek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan
tidak semua anak-anak dibawa ke obyek/ peristiwa terebut.
c) Gambar/ foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan. Sel atau
penampang daun yang tak mungkin dilihat dengan mata telanjang
dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar/ foto.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
d) Foto dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan
untuk usia tingkat berapa saja, sehingga dapat mencegah atau
membetulkan kesalahpahaman.
e) Foto harganya lebih murah dan gampang didapat serta digunakan,
tanpa memerlukan peralatan khusus.
Selain beberapa kelebihan di atas, media gambar/ foto juga memiliki
kelemahan yaitu:
a) Gambar/ foto hanya menekankan persepsi indera mata.
b) Gambar/ foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk
kegiatan pembelajaran.
c) Ukurannya sangat terbatas utuk kelompok besar.
2. Sketsa
Sketsa adalah gambar sederhana atau draft kasar yang
melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Seorang guru
dalam pembelajaran dapat menuangkan ide-ide ke dalam sketsa.
Penggunaan sketsa dalam pembelajaran ini dapat menarik perhatian
siswa, menghindari verbalisme, dan memperjalas penyampaian
pesan. Media ini dapat dibuat langsung oleh guru sehingga harganya
cukup murah.
3. Diagram
Diagram adalah suatu gambar sederhana yang menggunakan
garis-garis dan simbol-simbol untuk menggambarkan struktur dari
objek secara garis besar serta menunjukan hubungan yang antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
komponennya atau sifat-sifat proses yang ada di situ. Diagram
berfungsi untuk menederhanakan hal yang kompleks sehingga dapat
memperjelas penyajian pesan.
4. Bagan/ chart
Bagan/ chart adalah media yang berfungsi menyajikan ide-ide
atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis
atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan
butir-butir penting dari suatu presentasi.
5. Grafik
Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-tikit,
garis atau gambar. Untuk melengkapi grafik terkadang digunakan
simbol-simbol verbal. Fungsi grafik adalah untuk mengambarkan
data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau
perbandingan sesuatu obek atau peristiwa yang saling berhubungan
secara singkat dan jelas.
6. Kartun
Kartun adalah suatu gambar interpretatif yang menggunakan
simbol-simbol untuk menampaikan sesuatu pesan secara cepat dan
ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-
kejadian tertentu. Kartun sangat berkemungkinan besar untuk
menarik perhatian dan mempengaruhi sikap maupun tingkah laku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
7. Poster
Poster adalah media yang tidak saja penting untuk
menyampaikan kesan-kesan tertentu tetapi mampu mempengaruhi
dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya.
8. Peta/ globe
Media ini berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi.
Beberapa kelebihan dari peta/ globe bila dipakai sebagai media
pembelajaran yaitu:
a) Memungkinkan siswa mengerti posisi dari kesatuan politik,
daerah kepulauan, dan lain-lain.
b) Merangsang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh-
pengaruh geografis.
c) Memungkinkan siswa memperoleh gambaran tentang imigrasi
dan distribusi penduduk, tumbuh-tumbuhan dan kelebihan hewan,
serta bentuk bumi yang sebenarnya.
9. Papan flanel/ flannel board
Papan flanel adalah media grafis yang efektif untuk
menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan
berlapis kain flanel ini dapat dilipat sehingga praktis. Gambar-
gambar yang disajikan dapat dipasang dan dicopot dengan mudah
sehingga dapat digunakan berkali-kali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
10. Papan buletin/ bulletin board
Papan buletin adalah papan yang digunakan untuk menempel
gambar-gambar atau tulisan-tulisan dan berfungsi untuk
menerangkan sesuatu berupa kejadian dalam waktu tertentu.
Media konvensional yang dikembangkan meliputi:
d. Bongkar pasang, terdiri atas:
a) Bongkar pasang bangun segi empat terdiri dari 4 buah sponating
dan apabila direkatkan membentuk bangun segi empat yang
terdiri dari bangun persegi, persegi panjang, jajar genjang,
trapesium, layang-layang, dan belah ketupat. Media ini dapat
membantu siswa dalam mengidentifikasi sudut dan sisi bangun
segi empat tersebut. Media ini digunakan untuk pembelajaran 1
pada subtema hidup bersih dan sehat di rumah.
b) Bongkar pasang permainan tapak gunung terdiri dari bangun segi
empat berupa 1 buah bangun trapesium, 4 buah bangun persegi
panjang, 1 buah bangun jajar genjang, dan 3 buah bangun persegi.
Bangun-bangun ini kemudian akan disusun dan direkatkan
membentuk bangun permainan tapak gunung. Siswa dapat
menentukan nama bangun segi empat dan jumlahnya yang
terdapat pada media bongkar pasang permainan tapak gunung.
Selain itu, media ini dapat membantu siswa dalam menentukan
sudut dan sisi dari setiap bangun segi empat yang ada pada
permainan tapak gunung serta mengambar setiap bangun segi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
empat tersebut. Media ini digunakan untuk pembelajaran 3 pada
subtema hidup bersih dan sehat di rumah.
c) Bongkar pasang bangun berbentuk rumah dibentuk dari bangun 2
buah bangun trapesium, 2 buah bangun segitiga, 2 buah bangun
persegi, dan 3 buah bangun persegi panjang dengan cara
direkatkan. Siswa dapat menentukan nama bangun dan jumlahnya
yang terdapat pada media bongkar pasang bangun berbentuk
rumah. Selain itu, media ini dapat membantu siswa dalam
menentukan sudut dan sisi dari setiap bangun yang ada pada
bangun berbentuk rumah serta mengambar setiap bangun tersebut.
Media ini digunakan untuk pembelajaran 4 pada subtema hidup
bersih dan sehat di rumah.
e. Matras pola merupakan sebuah bangun berbentuk yang terbuat dari
sponating dimana terdapat gambar rumah, bak sampah dan petugas
kebersihan yang mana pada gambar tersebut ada pola bangun segi
tiga, segi empat, dan segi enam. Ada 8 nama pola bangun dengan
jumlah yang berbeda-beda antara lain; (1) satu segitiga, (2) dua
persegi, (3) lima persegi panjang, (4) satu jajar genjang, (5) satu
trapesium, (6) dua belah ketupat, (7) dua layang-layang, dan (8) satu
segienam. Pola-pola tersebut kemudian ditempelkan pada pola yang
terdapat pada matras tersebut sesuai dengan bentuknya. Media
matras pola ini dapat membantu siswa dalam menentukan pola
bangun tersebut termasuk dalam jenis bangun segi tiga/ segi empat/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
segi enam. Selain itu dapat membantu siswa dalam menentukan
sudut dan sisi dari setiap bangun. Media ini digunakan untuk
pembelajaran 6 pada subtema hidup bersih dan sehat.
f. Buku petunjuk penggunaan media pembelajaran konvensional, yaitu
sebuah buku berisi panduan atau petunjuk dalam menggunakan
media bongkar pasang bangun segi empat, bongkar pasang
permainan tapak gunung, bongkar pasang bangun berbentuk rumah,
dan matras pola.
d. Fungsi media pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan dalam prose pembelajaran
pun memiliki fungsi. Levie dan Lentz (dalam Kustandi & Sutjipto, 2011
: 21) memaparkan bahwa media, khususnya media visual, memiliki
empat kegunaan sebagai berikut:
1. Fungsi Atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi dalam proses pembelajaran melalui visual/gambar yang
ditampilkan.
2. Fungsi Afektif, yaitu meningkatkan kenikmatan siswa ketika belajar
melalui gambar-gambar yang menjadi variasi dalam teks yang dibaca.
3. Fungsi Kognitif, yaitu memperlancar pencapaian tujuan untuk
memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung
dalam gambar yang ditampilkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
4. Fungsi Kompensatoris, yaitu dengan adanya gambar-gambar dapat
membantu siswa mengorganisasikan informasi dalam teks dan
mengingatnya kembali.
Kemp dan Dayton (dalam Kustandi & Sutjipto, 2011 : 22)
mengemukakan bahwa media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi
utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok atau
kelompok yang besar jumlahnya, yaitu dalam hal (1) memotivasi minat
atau tindakan, (2) menyajikan informasi, dan (3) memberi instruksi.
Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaraan dapat
direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Untuk tujuan informasi,
media pendidikan dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi
dihadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat umum,
berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar
belakang. Penyajian dapat juga dilakukan berbentuk hiburan, drama, atau
teknik motivasi.
e. Manfaat media pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran
tentunya memiliki manfaat. Menurut Sudjana dan Riva’i (1990 : 2)
menyebutkan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa
antara lain:
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga
dapat menumbuhkan motivasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh peserta didik dan memungkinkannya menguasai tujuan
pembelajaran.
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga peserta didik
tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru
mengajar untuk setiap jam pelajaran.
4. Peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
f. Kriteria pemilihan media pembelajaran
Media yang digunakan dalam proses pembelajaran haruslah
memenuhi kriteria pemilihan media. Sudjana dan Riva’i (1990 : 4)
mengemukaan beberapa kriteria pemilihan media pembelajaran sebagai
berikut:
1. Ketepatan dengan tujuan pembelajaran, maksudnya pemilihan media
pembelajaran dipilih atas dasar tujuan instruksional yaitu tujuan yang
telah ditetapkan mengacu pada ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
2. Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran, maksudnya bahan
pembelajaran yang bersifat fakta, prinsip, konsep dan generalisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
sangat memerlukan media agar dapat lebih mudah dipahami oleh
siswa.
3. Keterampilan guru dalam menggunakannya, maksudnya guru harus
mampu menggunakan apapun media pembelajaran dalam proses
pembelajaran, sehingga nilai dan manfaat media ditentukan oleh guru.
4. Tersedia waktu untuk menggunakannya sehingga media pembelajaran
dapat bermanfaat bagi siswa selama proses pembelajaran.
5. Sesuai dengan taraf berpikir siswa sehingga makna yang terkandung
di dalam media dapat dipahami.
2. Muatan Pelajaran Matematika dalam Subtema Hidup Bersih dan Sehat
Subtema itu sendiri merupakan rincian dari tema. Tema itu sendiri
lebih mengarah kepada hal-hal yang umum, sedangkan subtema mengarah
kepada hal-hal khusus atau spesifikasi dari hal-hal umum/ tema. Dalam
kurikulum 2013, subtema digunakan dalam pembelajaran untuk waktu satu
minggu. Untuk muatan pelajaran matematika dengan materi pokok
menentukan sisi dan sudut pada berbagai bangun datar terdapat dalam tema
hidup bersih dan sehat, subtema hidup bersih dan sehat di rumah untuk kelas
II SD. Dalam satu subtema itu sendiri terdapat 6 pembelajaran. Tiap
pembelajaran digunakan untuk waktu 1 hari penuh.
Untuk muatan pelajaran matematika terdapat pada pembelajaran 1, 3,
4, dan 6. Pada pembelajaran 1 dalam subtema hidup bersih dan sehat di
rumah membahas tentang mengidentifikasi sudut dan sisi bangun segi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
empat. Untuk pembelajaran 3 sendiri membahas tentang mengidentifikasi
bentuk, sudut serta sisi bangun yang ada pada dari permainan tapak gunung.
Sementara untuk pembelajaran 4 membahas tentang menentukan sudut dan
sisi bangun datar serta menggambar sisi bangun yang dibentuk dari bangun
segi tiga dan segi empat. Dan untuk pembelajaran 6 membahas tentang
menentukan sudut dan sisi bangun segi tiga, segi empat, segi enam.
B. Penelitian Relevan
Media pembelajaran sangat dibutuhkan dalam menciptakan proses
belajar yang efisien dan efektif. Oleh karena itu, penelitian-penelitian terus
dilakukan terkait media pembelajaran. Beberapa media yang sudah ada bisa
dikembangkan menjadi media yang lebih menarik lagi. Meskipun sudah ada
penelitian mengenai pengembangan media, namun masih perlu dilakukan
penelitian-penelitian lebih lanjut. Berdasarkan masalah tersebut, peneliti
tertarik melakukan penelitian pengembangan media pembelajaran
konvensional pada muatan pelajaran matematika dalam subtema hidup bersih
dan sehat di rumah untuk siswa kelas II SD. Sehubungan dengan hal ini, ada
beberapa penelitian yang relevan yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitin
tersebut antara lain dilakukan oleh Ma’rifah (2014) dan Nisa’Enha (2015).
Penelitian pertama dilakukan oleh Ma’rifah (2014) dengan judul
“Pengembangan Media Bongkar Pasang Lempeng Pecahan pada Materi
Pecahan Kelas III Sekolah Dasar”. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan (Research and Development). Tujuan dari penelitian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dilakukan yaitu menghasilkan produk media pembelajaran bongkar pasang
lempeng pecahan yang layak dari aspek materi, tampilan, serta pengguna guru
dan siswa. Dalam skripsinya, penulis menunjukkan hasil penelitian bahwa
produk media yang dihasilkan dapat dikualifikasikan valid/ layak digunakan
sebagai media pembelajaran.
Penelitian kedua dilakukan oleh Nisa’Enha (2015) dengan judul
“Pengembangan Media Puzzle pada Konsep Pengukuran Bangun Datar
terhadap Pemahaman Siswa Kelas IV MI Al Mufidah Wongsorejo
Banyuwangi”. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan
(Research and Development) dari Borg and Gall. Tujuan dari penelitian yang
dilakukan yaitu untuk mengetahui kelayakan dan hasil penggunaan media
puzzle pada konsep pengukuran bangun datar terhadap pemahaman siswa kelas
IV MI Al Mufidah Wongsorejo Banyuwangi. Dalam skripsinya, penulis
menunjukkan hasil penelitian bahwa hasil uji coba kelayakan media puzzle
sudah layak tanpa revisi sehingga dapat digunakan sebagai salah satu media
dalam meningatkan pemahaman siswa pada konsep pengukuran bangun datar
dan hasil uji coba penggunaan media puzzle pada konsep pengukuran bangun
datar dapat membantu proses pemahaman siswa kelas IV MI Al Mufidah
Wongsorejo Banyuwangi.
Mengacu pada kedua penelitian di atas, peneliti belum menemukan
adanya penelitian yang memfokuskan pada Pengembangan Media
Pembelajaran Konvensional pada Muatan Pelajaran Matematika dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Subtema Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Untuk Siswa Kelas II SD. Berikut
akan dipaparkan bagan literature map dalam penelitian ini.
Bagan 2.1 Literatur Map Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
Guru merupakan salah satu unsur pendidikan.Guru adalah pihak yang
bertugas membimbing, mendidik, dan mengajar siswa agar dapat mencapai
tujuan dalam pembelajaran. Seorang guru diharapkan mampu mengelola
pembelajaran dengan baik. Pembelajaran yang monoton tentunya akan
Pengembangan Media
Bongkar Pasang Lempeng
Pecahan pada Materi Pecahan
Kelas III Sekolah Dasar
Ma’rifah (2014)
Pengembangan Media Puzzle
pada Konsep Pengukuran
Bangun Datar terhadap
Pemahaman Siswa Kelas IV MI
Al Mufidah Wongsorejo
Banyuwangi
Nisa’Enha (2015)
Pengembangan Media Pembelajaran Konvensional
pada Muatan Pelajaran Matematika dalam Subtema
Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Untuk Siswa Kelas
II SD
Udak (2017)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
berpengaruh terhadap semangat belajar siswa dan prestasi belajar siswa. Oleh
karena itu salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru dalam peningkatan
proses pembelajaran adalah pengunaan media pembelajaran. Media
pembelajaran adalah sarana yang dijadikan perantara untuk menyalurkan pesan
(isi materi), dapat merangsang pikiran, membangkitkan semangat, perhatian,
dan minat serta kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar pada diri siswa. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, penulis
mendapatkan hasil bahwa siswa kelas II SD masih mengalami kesulitan dalam
memahami materi menentukan sudut dan sisi pada bangun datar. Pendidik pun
masih sulit untuk mengatasi kesulitan siswa tersebut, walaupun pendidik sudah
menggunakan media semampunya. Tetapi, peserta didik masih kesulitan dalam
memahami materi ini
Penelitian-penelitian terkait media pembelajaran pun terus dilakukan
karena peranaannya yang begitu penting dalam menciptakan proses
pembelajaran yang efektif dan efisien. Beberapa penelitian sebelumnya, seperti
yang sudah diuraikan dalam sub bab penelitian yang relevan, sudah meneliti
mengenai media konvensional. Penelitian-penelitian tersebut pun menunjukan
hasil bahwa media yang dihasilkan dapat dikualifikasikan valid/ layak
digunakan sebagai media pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
pemahaman siswa terhadap sebuah materi. Akan tetapi, penelitian yang
dilakukan bukan untuk siswa kelas II SD dan belum ada penelitian yang
memfokuskan pada materi atau subtema tertentu pada salah satu kelas di
Sekolah Dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Berangkat dari masalah ini, penulis berusaha mengembangkan media
pembelajaran konvensional pada muatan pelajaran matematika pada subtema
hidup bersih dan sehat di di rumah untuk siswa kelas II SD. Pengembangan
media pembelajaran ini tentunya tidak hanya mampu meningkatkan
pemahaman peserta didik, tetapi harus menarik yang membuat peserta didik
tertarik untuk belajar dengan media yang digunakan.
Bagan 2.2 Kerangka Berpikir
Analisis kebutuhan
Guru memerlukan media pembelajaran untuk
mengatasi kesulitan siswa dalam memahami
materi menentukan sudut dan sisi pada bangun
datar .
Penelitian Relevan :
1. Penelitian mengenai media konvensional
menunjukan hasil bahwa media yang dihasilkan
dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap
sebuah materi.
2. Penelitian yang dilakukan belum terkait materi,
subtema untuk siswa kelas II SD.
Mengembangkan
media
pembelajaran
konvensional
pada muatan
pelajaran
matematika
dalam subtema
hidup bersih dan
sehat di rumah,
dan untuk siswa
kelas II SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian teori di atas maka dapat dirumuskan beberapa
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana mengembangkan produk media pembelajaran konvensional
pada muatan pelajaran matematika dalam subtema hidup bersih dan sehat
di rumah untuk siswa kelas II SD?
2. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran konvensional pada muatan
pelajaran matematika dalam subtema hidup bersih dan sehat di rumah
untuk siswa kelas II SD menurut pakar media pembelajaran?
3. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran konvensional pada muatan
pelajaran matematika dalam subtema hidup bersih dan sehat di rumah
untuk siswa kelas II SD menurut guru SD kelas II?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III membahas metode penelitian yang akan digunakan dalam
penelitian ini. Pembahasan metode penelitian yaitu mencakup (1) jenis
penelitian; (2) setting penelitian; (3) prosedur pengembangan; (4) validasi
ahli; (5) instrumen penelitian; (6) teknik pengumpulan data; (7) teknik
analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
pengembangan (Research and Development). Sugiyono (2015 : 297)
mengemukakan bahwa metode penelitian pengembangan merupakan metode
yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan
produk tersebut. Penelitian yang digunakan bersifat analisis kebutuhan dan
untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di
masyarakat luas, maka diperlukan penelitian. Penelitian ini mengembangkan
sebuah produk berupa media pembelajaran konvensional pada muatan
pelajaran matematika dalam subtema hidup bersih dan sehat di rumah untuk
siswa kelas II SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
B. Setting Penelitian
1. Obyek penelitian
Pengembangan media pembelajaran konvensional yang dilakukan
ditujukan untuk siswa kelas II SD pada tema 5 yakni hidup bersih dan sehat,
subtema 1 yakni hidup bersih dan sehat di rumah, dan pembelajaran yang
digunakan yaitu pembelajaran 1, 3, 4, dan 6 untuk muatan pelajaran
matematika.
2. Subyek penelitian
Subyek dari penelitian yang menghasilkan media pembelajaran ini
yaitu guru kelas II SD dan pakar media pembelajaran.
3. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama sembilan bulan terhitung mulai dari
bulan Juli 2015 sampai Maret 2017. Penelitian akan dimulai dengan
melakukan analisis kebutuhan dan diakhiri dengan pembuatan artikel
penelitian. Berikut akan dipaparkan jadwal kegiatan penelitian :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan
Bulan/ Tahun
Sep/
2015
Agus/
2016
Sep/
2016
Ok/
2016
Nov/
2016
Des/
2016
Jan/
2017
Feb/
2017
Mar/
2017
1 Analisis kebutuhan
2 Pengumpulan data
3 Desain produk
4 Validasi produk
5 Revisi produk
6
Produksi produk
akhir
7 Sidang skripsi
8 Pembuatan artikel
Berdasarkan tabel diatas, peneliti memulai penelitian pada bulan
September tahun 2015. Penelitian ini diawali dengan melakukan analisis
kebutuhan terhadap guru kelas II SD Negeri Kalasan 1. Selanjutnya pada
bulan AgustusSeptember tahun 2016, peneliti mulai mengumpulkan data.
Setelah mengumpulkan data, peneliti mulai mendesain produk pada bulan
OktoberDesember tahun 2016. Kemudian pada bulan Januari tahun 2017,
peneliti melakukan validasi produk. Setelah memperoleh hasil validasi,
peneliti melakukan revisi produk dan dilanjutkan dengan produksi produk
akhir. Selanjutnya, di bulan Maret tahun 2017 peneliti melaksanakan sidang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
skripsi. Penelitian ini berakhir dengan pembuatan artikel oleh peneliti pada
bulan Maret.
4. Tempat penelitian
Untuk analisis kebutuhan dan pelaksanaan penelitian dilakukan di
SDN Kalasan 1 yang beralamat di jalan Krajan TirtoMatani, Kalasan
Sleman.
C. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan pengembangan oleh Borg and Gall yakni metode Research and
Development (R&D). Sugiyono (2015 : 298) mengemukakan bahwa metode
Research and Development (R&D) merupakan penelitian yang menghasilkan
produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Terdapat 10 langkah
yang harus dilaksanakan dalam penelitian research and development. Langkah-
langkah pengembangan menurut Sugiyono tersebut dapat dipaparkan dalam
bagan sebagai berikut:
Bagan 3.1 Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and Development (R&D)
Potensi dan
masalah
Pengumpulan
data
Validasi desain Desain produk
Revisi desain Uji coba
pemakaian
Revisi produk Uji coba
produk
Revisi
produk
Produksi masal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi dan
masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukan dengan data
empirik. Data tentang potensi dan masalah selain dikumpulkan sendiri oleh
peneliti, dapat pula dikumpulkan secara mandiri oleh peneliti dan berdasarkan
laporan penelitian lain yang masih up to date. Setelah potensi dan masalah
dapat ditujukan secara faktual dan up to date, maka selanjutnya perlu
dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk
perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah
tersebut. Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti untuk
mendapatkan informasi yaitu dengan menggunakan metode wawancara
terhadap guru kelas II SDN Kalasan 1. Tujuan dari kegiatan wawancara yang
dilakukan adalah untuk mengetahui adanya fakta dan permasalahan yang
dihadapi oleh guru dan siswa di kelas II SDN Kalasan 1, terlebih tingkat
pemahaman siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran. Informasi dari hasil wawancara tersebut dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam perencanaan produk berupa media pembelajaran
konvensional. Perencanaan tersebut dapat digunakan untuk merancang produk
untuk mengatasi masalah.
Pada langkah desain produk yang dihasilkan harus lengkap dan
spesifikasi. Produk yang dikembangkan oleh peneliti dalam penelitian ini
adalah media pembelajaran konvensional. Media pembelajaran konvensional
adalah media yang dikembangkan oleh peneliti sebagai media yang dapat
digunakan oleh guru untuk membantu siswa dalam memahami muatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
pelajaran matematika. Setelah desain produk, maka dilakukan proses validasi
desain. Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah
rancangan produk lebih efektif atau tidak. Validasi produk ini dapat dilakukan
dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah
berpengalaman untuk menilai produk tersebut. Produk yang peneliti
kembangkan yaitu media pembelajaran konvensional ini akan divalidasi oleh
ahli dan guru kelas II SD, yang bertujuan agar produk yang dikembangkan
dapat dinilai kelemahan dan kelebihan produk ini sebagai perbaikan yang harus
dikembangkan. Dengan mengetahui kelemahan dari produk yang
dikembangkan maka, peneliti dapat memperbaiki desain sehingga dapat
mengurangi kelemahannya.
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi pengembangan media
pembelajaran konvensional untuk kelas II SD hanya sampai pada tahap kelima.
Kelima langkah pengembangan tersebut yaitu: (1) Potensi dan masalah, (2)
Pengumpulan data, (3) Desain produk, (4) Validasi desain, (5) Revisi desain.
Hal tersebut dilakukan dengan alasan keterbatasan waktu, biaya penelitian, dan
karena produk yang dikembangkan hanya dibuat sebagai pegangan guru.
Berikut akan dipaparkan bagan yang akan menjabarkan kelima tahapan
pengembangan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Bagan 3.2 Desain Penelitian Pengembangan
LANGKAH KETIGA
Pengembangan Media Konvensional
RPP Desain
Media
Pembelajar
an
Pengumpulan
Bahan
Pembuata
n
Medi
a
Pemb
elajar
an
Konv
ensio
nal
Pembuatan Media
Pembelajaran
LANGKAH KEDUA
Hasil
Wawa
ncara
Penentuan
Masalah
Konsul
tasi
Do
sen
Pengump
ulan
Data
LANGKAH KEEMPAT
Validasi Media Pembelajaran Konvensional
Kisi-kisi
Pembuatan
Kuesioner
Validasi
Konsultasi
Dosen
Revisi
Instrumen
Siap
Digunakan
Validasi
Medi
a
Pakar Media
Pembelajaran
Guru Kelas II
Analisi
s
LANGKAH KELIMA
Revisi Produk
Hasil
Validasi
Oleh Pakar
Revisi Produk
Prototipe Media Pembelajaran
Konvensional
LANGKAH PERTAMA
Potensi dan Masalah
Analisis
Kebutuhan
Wawancara
Pengumpulan Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Pada tahap pertama, yang dilakukan oleh peneliti adalah mengkaji
potensi dan masalah serta yang terjadi di sekolah dasar dengan melakukan
wawancara terhadap guru kelas II. Setelah itu, peneliti menganalisis
kebutuhan yang dibutuhkan oleh siswa untuk mengatasi permasalahan
dalam pembelajaran yang tentunya memperhatikan potensi-potensi yang
dimiliki.
Tahap kedua adalah mengumpulkan informasi. Dalam penelitian
ini peneliti mengumpulkan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan
untuk perencanaan produk untuk mengatasi masalah tersebut. Peneliti
mengumpulkan informasi dengan dua cara yakni wawancara dan studi
pustaka.
Tahap ketiga adalah tahap untuk memproduksi media pembelajaran
konvensional untuk siswa kelas II SD terkait pelajaran matematika pada
subtema hidup bersih dan sehat di rumah. Tahap ini diawali dengan
membuat RPP, dilanjutkan dengan mendesain media yang akan dibuat dan
pengumpulan bahan yang akan dikembangkan dalam penelitian ini.
Setelah semua bahan telah tersedia, selanjutnya akan dibuat sesuai desain
yang telah dirancang. Media pembelajaran konvensional yang dibuat
didesain khusus untuk mempermudah siswa kelas II SD dalam memahami
pembelajaran matematika pada subtema hidup bersih dan sehat di rumah.
Tahap keempat merupakan tahap pembuatan instrumen validasi
dan melakukan validasi untuk media pembelajaran konvensional yang
dibuat. Instrumen yang dibuat yaitu kuesioner dan akan digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
validasi produk penelitian oleh pakar media pembelajaran dan guru.
Kemudian hasil validasi dari pakar tersebut dijadikan bahan untuk
merevisi produk yang akan dikembangkan agar menjadi lebih baik dan
memiliki kualitas.
Tahap kelima dan merupakan tahap paling akhir yakni revisi
produk media pembelajaran konvensional untuk pembelajaran matematika
pada subtema hidup bersih dan sehat di rumah. Revisi produk dilakukan
berdasarkan perbaikan, saran dan masukan oleh pakar media pembelajaran
dan guru serta dosen pembimbing sehingga menjadi produk yang
berkualitas.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan
menggunakan wawancara dan kuesioner. Wawancara dilakukan terhadap guru
kelas II SD untuk mendapatkan data. Informasi tersebut kemudian digunakan
untuk analisis kebutuhan terhadap media pembelajaran konvensional pada
muatan pelajaran matematika dengan menghasilkan data kualitatif. Sedangkan
kuesioner digunakan pada validasi produk yang akan diisi oleh empat validator
dengan menghasilkan data berupa data kuantitatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
E. Instrument Penelitian
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data
kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif merupakan data dalam bentuk
angka yang digunakan untuk mengetahui kelayakan produk yang
dikembangkan. Sedangkan data kuantitatif merupakan data dalam bentuk
uraian kalimat berupa tanggapan dan saran yang diberikan oleh para pakar.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Terkait dengan analisis kebutuhan dan validasi produk dalam
penelitian ini, instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu
wawancara dan kuesioner.
a) Wawancara
Sugiyono (2015:137) mengemukakan bahwa wawancara
merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan apabila peneliti
ingin mengetahui hal-hal secara mendalam dari responden dan jumlah
respondennya sedikit/ kecil. Wawancara dapat dilakukan secara
terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat pula melalui tatap muka
(face to face) maupun menggunakan telepon. Wawancara dilakukan oleh
peneliti untuk mencari tahu ketersediaan dan penggunaan media
pembelajaran di SD yang bersangkutan. Hasil wawancara akan
digunakan peneliti sebagai bahan pertimbangan produk yang akan
dikembangkan. Daftar pertanyaan sebagai panduan wawancara analisis
kebutuhan dapat dilihat dalam tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 3.2 Panduan Wawancara Analisis Kebutuhan
No Daftar Pertanyaan Jawaban pertanyaan
1. Materi apa yang sulit dikuasai siswa pada mata
pelajaran inti?
2. Apa upaya yang dilakukan oleh guru untuk membantu
kesulitan siswa tersebut?
3. Apakah dalam setiap pelajaran guru mengajar
menggunakan media?
4. Jenis media apa yang paling sering digunakan?
5. Bagaimana intensitas penggunaan media?
6. Bagaimana hasil penggunaan media tersebut?
7. Media seperti apa yang guru inginkan jika dibuatkan?
b) Kuesioner
Sugiyono (2015 : 142) mengemukakan bahwa kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Teknik ini juga bisa efisien dalam
pengumpulan data apabila peneliti tahu dengan pasti variabel yang
akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
Instrumenn uji validasi produk menggunakan kuesioner yang
ditujukan bagi pakar media pembelajaran dan guru. Kisi-kisi
kuesioner instrumen validasi tersebut diperoleh dari indikator-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
indikator kriteria pemilihan dan pembuatan media yang baik
berdasarkan pendapat para ahli pada bab II. Kuesioner instrumen
validasi media pembelajaran konvensional pada muatan pelajaran
matematika yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kuesioner Validasi Media Pembelajaran Konvensional untuk
Muatan Pelajaran Matematika pada Subtema Hidup Bersih dan Sehat
No ASPEK YANG DINILAI
HASIL PENELAAHAN
NILAI DAN SKOR KOMENTAR
1 2 3 4 5
1. Media pembelajaran yang
dikembangkan mencakup
materi pelajaran yang ada
dalam subtema.
2. Media pembelajaram yang
dikembangkan menunjang
ketercapaian tujuan
pembelajaran.
3. Media pembelajaran yang
dikembangkan memfasilitasi
siswa untuk terlibat aktif.
4. Media pembelajaran yang
dikembangkan memudahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
No ASPEK YANG DINILAI
HASIL PENELAAHAN
NILAI DAN SKOR KOMENTAR
1 2 3 4 5
peserta didik memahami
materi pelajaran yang ada
dalam subtema.
5. Media pembelajaran yang
dikembangkan sesuai dengan
tingkat daya tangkap peserta
didik.
6. Media pembelajaran yang
dikembangkan tidak
mengandung unsur salah
konsep.
7. Pemilihan warna yang
digunakan pada media
pembelajaran yang
dikembangkan menarik
perhatian siswa.
8. Media pembelajaran yang
dikembangkan mudah
digunakan oleh guru dan
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
No ASPEK YANG DINILAI
HASIL PENELAAHAN
NILAI DAN SKOR KOMENTAR
1 2 3 4 5
9. Bentuk media pembelajaran
yang dikembangkan menarik
bagi siswa.
10. Media pembelajaran yang
dikembangkan tahan lama dan
dapat digunakan berulang-
ulang.
11. Media pembelajaran yang
dikembangkan dilengkapi
dengan petunjuk penggunaan.
12. Bahan pembuatan media
pembelajaran yang
dikembangkan mudah
diperoleh.
13. Ukuran media yang
dikembangkan yang dibuat
proporsional.
14. Media pembelajaran yang
dikembangkan konkrit untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
No ASPEK YANG DINILAI
HASIL PENELAAHAN
NILAI DAN SKOR KOMENTAR
1 2 3 4 5
digunakan dalam
pembelajaran
15. Media pembelajaran yang
dikembangkan ketika
digunakan tidak
membahayakan keseselamatan
bagi siswa.
Total Skor
Rata-Rata
Jumlah total skor
Jumlah seluruh item
Tabel 3.4 Kriteria Kelayakan
Interval Skor Kriteria
4,22 – 5 Sangat Baik
3,41 – 4,21 Baik
2,61 – 3,40 Cukup Baik
1,80 – 2,60 Kurang Baik
1 – 1,79 Sangat Kurang Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Komentar umum dan saran perbaikan
Kesimpulan (mohon dilingkari salah satu):
1. Media pembelajaran yang dikembangkan layak digunakan/ uji coba
tanpa revisi.
2. Media pembelajaran yang dikembangkan layak digunakan/ uji coba
dengan revisi sesuai saran.
3. Media pembelajaran konvensional yang dikembangkan tidak layak
untuk digunakan/ uji coba lapangan.
Yogyakarta, ………………
Penilai
( ……....…………………..)
F. Teknik Analisis Data
Data dari penelitian ini akan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif,
dengan penjelasan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
1. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data berupa tanggapan atau komentar serta
saran dari pakar media pembelajaran dan guru SD kelas II. Tanggapan atau
komentar tersebut kemudian dianalisis sebagai dasar untuk memperbaiki
dan mengetahui kelayakan produk yang dihasilkan.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data penelitian berupa skor angka dari penilaian
oleh pakar media pembelajaran dan guru SD kelas II. Proses analisis data
menggunakan data yang diperoleh dari responden melalui hasil kuesioner. Teknik
analisis data yang dilakukan yaitu menggunakan analisis deskriptif. Dalam
analisis deskriptif terdapat tiga tahap yang harus dilakukan, yakni; pengumpulan
data kasar, pemberian skor untuk data kuantitatif, dan selanjutnya skor yang
diperoleh melalui uji validasi dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima.
Menurut Sukardjo (2008 : 101) mengonversi data kuantitatif ke kualitatif skala
lima dapat dilakukan dengan acuan sebagai berikut:
Tabel 3.5 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif Skala Lima
Interval Kategori
X > Xi + 1,80 Sbi Sangat Baik
Xi + 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 1,80 Sbi Baik
Xi - 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 0,60 Sbi Cukup Baik
Xi - 1,80 Sbi < X ≤ Xi - 0,60 Sbi Kurang Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
X ≤ Xi - 1,80 Sbi Sangat Kurang Baik
Keterangan:
Rerata ideal (Xi) : ½ (skor maksimum ideal + skor minimum ideal)
Simpangan baku ideal (Sbi) : 1∕6 (skor maksimum ideal – skor minimum ideal)
Skor Aktual (X) : Skor Empiris
Peneliti menggunakan lima kriteria penilaian terhadap media
pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini, yakni: (5) sangat
baik, (4) baik, (3) cukup, (2) kurang baik, dan (1) sangat kurang baik. Untuk
data hasil wawancara, peneliti melakukan analisis secara kualitatif,
sedangkan untuk kuesioner validasi, peneliti juga melakukan wawancara
untuk mengonfirmasi serta memperoleh informasi secara lebih rinci
mengenai kelayakan produk yang dikembangkan.
Berdasarkan rumus konversi menurut Sukardjo di atas, perhitungan
data-data kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan
menerapkan rumus konversi tersebut. Langkah awal yang harus dilakukan
adalah menghitung rata-rata dari hasil instrumen yang dinilai dengan rumus
di bawah ini:
Jumlah skor yang didapatkan
Rata-rata =
Jumlah item keseluruhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Setelah itu, penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan
konversi sebagai berikut.
Diketahui :
Skor maksimal ideal : 5
Skor minimal ideal : 1
Rerata ideal (Xi) : (5+1) = 3
Simpangan baku ideal (Sbi) : (5−1) = 0,67
Ditanyakan :
Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat
kurang baik.
Jawaban :
Kategori sangat baik = X > Xi + 1,80 Sbi
= X > 3 + (1,80 × 0,67)
= X > 3 + (1,21)
= X > 4,21
Kategori Baik = Xi + 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 1,80 Sbi
= 3 + (0,60 × 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 × 0,67)
= 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21)
= 3,40 < X ≤ 4,21
Kategori Cukup Baik = Xi − 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 0,60 Sbi
= 3 – (0,60 × 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 × 0,67)
= 3 – (0,40) < X ≤ 3 + (0,40)
= 2,60 < X ≤ 3,40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Kategori Kurang Baik = Xi − 1,80 Sbi < X ≤ Xi − 0,60 Sbi
= 3 – (1,80 × 0,67) < X ≤ 3 − (0,60 × 0,67)
= 3 − (1,21) < X ≤ 3 − (0,40)
= 1,79 < X ≤ 2,60
Kategori Sangat Kurang Baik = X ≤ Xi − 1,80 Sbi
= X ≤ 3 − (1,80 × 0,67)
= X ≤ 3 − (1,21)
= X ≤ 1,79
Berdasakan perolehan tersebut, diperoleh data kuantitatif menjadi data
kualitatif skala lima sebagai berikut.
Tabel 3.7 Kriteria Skor Skala Lima
Interval Skor Kriteria
4,22 – 5 Sangat Baik
3,41 – 4,21 Baik
2,61 – 3,40 Cukup Baik
1,80 – 2,60 Kurang Baik
1 – 1,79 Sangat Kurang Baik
Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan
dicari rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data
kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada
tabel kriteria skor skala lima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan
Langkah awal yang dilakukan peneliti dalam pengembangan media
pembelajaran konvesional adalah analisis kebutuhan. Tujuan dilakukan analisis
kebutuhan untuk mengetahui potensi atau masalah yang ada dan terjadi di
lapangan. Analisis kebutuhan juga berfungsi sebagai pedoman bagi peneliti
dalam mengembangkan media pembelajaran konvensional. Peneliti melakukan
analisis kebutuhan berdasarkan langkah-langkah pengembangan yang telah
diuraikan pada bab III.
Analisis kebutuhan diawali dengan melakukan wawancara. Peneliti
melakukan wawancara dengan Ibu CR yang merupakan guru kelas IIA SD
Negeri Kalasan 1 pada hari Selasa, 30 September 2015 pukul 11:00 di ruang
kelas IIA SD Negeri Kalasan 1. Tujuan dilakukannya wawancara yaitu untuk
mengidentifikasi potensi atau masalah yang ada di lapangan, terkait
pemahaman guru terhadap penggunaan atau penerapan media konvensional.
Hasil wawancara tersebut dijadikan pedoman oleh peneliti dalam
mengembangkan produk media pembelajaran konvensional untuk muatan
pelajaran matematika pada subtema hidup bersih dan sehat di rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Wawancara dilakukan dengan berpedoman pada daftar pertanyaan
berjumlah 7 butir pertanyaan yang telah dibuat peneliti. Berikut ini
merupakan data hasil wawancara dengan guru kelas II A SD Negeri Kalasan
1.
Pertanyaan pertama yaitu tentang materi apa yang sulit dikuasai
siswa pada mata pelajaran inti. Guru mengatakan bahwa pada setiap mata
pelajaran inti terdapat materi yang sulit dikuasai oleh siswa. Tetapi ada dua
mata pelajaran inti yang lebih dominan dimana materinya sulit dikuasai oleh
siswa yaitu matematika dan bahasa Indonesia. Pada mata pelajaran
matematika siswa sulit menguasai materi terkait mengidentifikasi unsur-
unsur pada bangun datar dan bangun ruang, perkalian, pembagian, dan
pengukuran berat. Sementara untuk mata pelajaran bahasa Indonesia materi
yang sulit dikuasai oleh siswa yaitu memahami teks cerita narasi.
Pertanyaan kedua yaitu tentang upaya yang dilakukan oleh guru
untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa dalam memahami
pembelajaran. Guru mengatakan bahwa sejauh ini upaya yang dilakukan
adalah menggunakan buku guru dan buku siswa sebagai acuan dalam
proses pembelajaran. Selain itu juga dalam proses pembelajaran guru juga
berupaya untuk menggunakan media.
Pertanyaan ketiga yaitu tentang seberapa sering bapak/ ibu
menggunakan media dalam proses pembelajaran. Guru mengatakan bahwa
beliau masih belum begitu sering menggunakan media dalam proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran hanya kadang-kadang,
tergantung materi yang akan disampaikan. Apabila materi yang dipelajari
terlalu sulit dipahami maka diperlukan media untuk memfasilitasinya.
Penggunaan media pembelajaran disesuaikan dengan materi atau jika
dibutuhkan, sehingga media tidak selalu digunakan dalam setiap
pembelajaran.
Pertanyaan keempat yaitu tentang jenis media yang sering
digunakan bapak/ ibu dalam proses belajar mengajar. Guru mengatakan
bahwa jenis media pembelajaran yang biasa dipakai beliau dalam mengajar
adalah media pembelajaran konvensional. Media ini digunakan oleh guru
karena lebih mudah pembuatan maupun penggunaannya. Selain itu, karena
beberapa media konvensional memang sudah disediakan di sekolah. Guru
mengatakan bahwa beliau jarang merancang dan membuat media
pembelajaran karena keterbatasan waktu dan kurangnya kreativitas.
Pertanyaan kelima yaitu tentang intensitas penggunaan media oleh
Bapak/ Ibu. Guru mengatakan bahwa belum begitu sering beliau
menggunakan media dalam proses pembelajaran. Bisa dibilang intensitas
penggunaan media masih dalam taraf “sedang”, tergantung materi yang
akan disampaikan. Apabila materi yang diajarkan terlalu sulit dipahami
maka diperlukan media untuk memfasilitasinya. Jadi dalam hal ini,
penggunaan media pembelajaran disesuaikan dengan materi atau jika
dibutuhkan, sehingga media tidak selalu digunakan dalam setiap
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Pertanyaan keenam yaitu tentang hasil yang dicapai saat
menggunakan media. Guru mengatakan bahwa ketika beliau menggunakan
media dapat membantu siswa lebih mudah dalam memahami materi yang
dipelajari. Proses pembelajaran juga menjadi lebih menyenangkan. Selain
itu siswa juga terlibat akif dalam proses pembelajaran.
Pertanyaan ketujuh yaitu tentang media seperti apa yang Ibu
inginkan jika dibuatkan untuk mengatasi kesulitan tersebut. Guru
mengatakan bahwa media yang diinginkan yaitu media yang konkrit.
Dimana media tersebut dapat digunakan oleh guru dan siswa dalam
membantu siswa mengatasi kesulitan memahami materi sehingga materi
tersebut dapat dipahami. Media yang dibuat juga harus menarik perhatian
siswa sehingga siswa dapat terlibat aktif dan menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan.
2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah diuraikan di atas, peneliti
dapat menarik kesimpulan bahwa terdapat beberapa pembelajaran inti
dimana ada materi yang sulit dikuasai oleh siswa yaitu mata pelajaran
matematika dan bahasa Indonesia. Dalam mengatasi kesulitan tersebut,
dalam proses pembelajaran guru sudah memahami pentingnya penggunaan
media pembelajaran. Fungsi dan peranana media cukup besar dalam
menciptakan proses pembelajaran yang aktif dan menenangkan dalam
memahami materi yang dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Meskipun begitu guru tidak sering merancang dan membuat media
pembelajaran karena kurangnya kreatifitas guru dalam mendesain dan
membuat media pembelajaran, sehingga guru lebih memilih untuk
menggunakan media pembelajaran yang disediakan oleh pihak sekolah
maupun cuplikan dari buku-buku pegangan guru. Media pembelajaran
konvensional lebih sering digunakan oleh guru dibandingkan dengan jenis
media pembelajaran lainnya dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan
karena menurut guru media pembelajaran konvensional dianggap lebih
konkrit, mudah dan sederhana dalam proses pembuatan, serta tersedia di
sekolah.
B. Deskripsi Produk Awal
Peneliti melakukan beberapa langkah pengembangan dalam
mengembangkan produk media pembelajaran konvensional untuk muatan
pelajaran matematika pada subtema hidup bersih dan sehat di rumah. Langkah
pertama yang dilakukan dalam membuat produk ini adalah menentukan tema
dan subtema, serta kompetensi inti dan kompetensi dasar dari subtema yang
telah ditentukan tersebut. Mengacu pada kompetensi dasar tersebut, peneliti
merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Langkah
berikutnya, peneliti membuat jaring-jaring subtema untuk kompetensi dasar
serta indikator yang telah dirumuskan. Peneliti kemudian merancang Rencana
Pelaksanaan Tematik Harian (RPPTH) berdasarkan indikator dan tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan untuk setiap muatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Di dalam RPPTH yang dirancang tersebut memuat materi
pembelajaran, pendekatan dan metode pembelajaran, sumber belajar, hingga
rangkaian kegiatan pembelajaran. Selain itu, RPPTH tersebut juga dilengkapi
dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan instrumen penilaian. Langkah
selanjutnya yang dilakukan peneliti yakni merancang media pembelajaran
konvensional dengan berpatokkan pada RPPTH yang telah dibuat.
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)
merupakan sebuah rancangan kegiatan pembelajaran yang berisi tahap-tahap
atau langkah-langkah dalam pembelajaran secara lebih terperinci guna
mencapai indikator serta tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
Penyusunan RPPTH dilakukan secara sistematis dengan menggunakan
pendekatan tematik integratif. RPPTH terdiri atas beberapa komponen
penyusunnya, antara lain; (1) Satuan pendidikan/ identitas sekolah, (2)
Kelas/ semester, (3) Tema/ subtema, (4) Pembelajaran, (5) Alokasi waktu,
(6) Kompetensi inti, (7) Kompetensi dasar, (8) Indikator, (9) Tujuan
pembelajaran, (10) Materi pembelajaran, (11) Pendekatan dan metode
pembelajaran, (12) Media, alat, dan sumber pembelajaran, (13) Langkah-
langkah pembelajaran, (14) Penilaian, (15) Lampiran-lampiran.
Dalam penelitian ini, RPPTH dirancang untuk empat pembelajaran
karena terdapat muatan pelajaran matematika yaitu pembelajaran 1, 3, 4,
dan 6. Setiap pembelajaran memiliki alokasi waktu 5 35 menit. Cakupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
mata pelajaran dalam setiap pembelajaran berkisar antara 3 mata pelajaran.
Langkah-langkah di dalam RPPTH ini disusun secara detail dan sistematis
agar mudah digunakan atau diimplementasikan oleh guru dalam proses
belajar pembelajaran.
2. Media Pembelajaran Konvensional
Media pembelajaran konvensional yang dikembangkan dalam
penelitian ini adalah media pembelajaran konvensional pada muatan
pelajaran matematika dalam subtema hidup bersih dan sehat di rumah untuk
siswa kelas II SD. Jumlah media pembelajaran konvensional untuk muatan
pelajaran matematika yang dikembangkan adalah 4 media. Empat media
pembelajaran konvensional tersebut, antara lain:
Gambar 4.1 Media Bongkar Pasang Bangun Segi Empat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Gambar 4.2 Media Bongkar Pasang Permainan Tapak Gunung
Gambar 4.3 Media Bongkar Pasang Bangun Berbentuk Rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Gambar 4.4 Media Matras Pola
Empat media pembelajaran konvensional untuk muatan pelajaran
matematika yang dikembangkan dalam penelitian ini mengacu pada
kompetensi dasar dan indikator yang ingin dicapai. Media pembelajaran
yang dikembangkan dalam penelitian ini berguna untuk memfasilitasi
penyampaian materi pembelajaran.Variasi bentuk, ukuran, warna, serta
gambar-gambar yang berbeda antara satu media dengan media lainnya akan
membuat siswa tidak merasa bosan. Empat media pembelajaran
konvensional untuk muatan pelajaran matematika digunakan di dalam satu
subtema, yakni dalam empat pembelajaran. Setiap pembelajaran
menggunakan media yang berbeda-beda dengan porsi satu media dalam satu
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
C. Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran Konvensional dan Revisi
Produk
Salah satu tahap yang harus dilalui dalam penelitian dan
pengembangan adalah tahap validasi. Tujuan dilakukan validasi yaitu untuk
mengetahui kualitas dan kelayakan produk yang dikembangkan oleh peneliti.
Produk media pembelajaran konvensional untuk muatan pelajaran matematika
yang dikembangkan divalidasi oleh dua pakar media pembelajaran
konvensional. Kedua validator dalam penelitian ini yaitu Bapak PP dan Ibu
MM. Produk media pembelajaran konvensional divalidasi sebanyak satu kali
pada tanggal 24 Januari 2017.
Aspek yang divalidasi dari media pembelajaran konvensional, antara
lain: media pembelajaran konvensional; (1) mencakup materi pelajaran yang
ada dalam subtema, (2) menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran, (3)
memfasilitasi siswa untuk terlibat aktif, (4) memudahkan peserta didik
memahami materi pelajaran yang ada dalam subtema, (5) media pembelajaran
yang dikembangkan sesuai dengan tingkat daya tangkap peserta didik, (6)
media tidak mengandung unsur salah konsep, (7) menggunakan pilihan warna
yang menarik perhatian siswa, (8) mudah digunakan oleh guru dan siswa, (9)
memiliki bentuk yang menarik bagi siswa, (10) tahan lama dan dapat
digunakan berulang-ulang, (11) media dilengkapi dengan petunjuk
penggunaan, (12) menggunakan bahan pembuatan yang mudah diperoleh, (13)
ukuran media proporsional, (14) konkrit untuk digunakan dalam pembelajaran,
(15) media tidak membahayakan keselamatan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari pakar media
pembelajaran konvensional Bapak PP, skor rata-rata yang diperoleh yaitu 3,73
dengan kategori “Baik”. Media pembelajaran konvensional dinyatakan layak
digunakan/ uji coba dengan revisi sesuai saran. Total skor yang diperoleh dari
validator PP yaitu 56 dari total 15 item. Skor rata-rata diperoleh dengan cara
dihitung menggunakan rumus rata-rata yang ada pada bab III. Berdasarkan
skor rata-rata yang diperoleh yaitu 3,73, selanjutnya data kuantitatif tersebut
dikonversikan ke data kualitatif dalam kategori “Baik” dengan berpedoman
pada tabel kriteria skor skala lima yang terdapat pada bab III.
Bapak PP memberikan komentar terhadap item aspek yang dinilai.
Pada aspek yang dinilai, item kesebelas, Bapak PP memberi komentar agar
beberapa kata pada pada petunjuk penggunanan yang salah ketik diperbaiki.
Pakar media pembelajaran konvensional juga memberikan beberapa komentar
umum dan saran perbaikan. Produk media pembelajaran konvensional
kemudian direvisi sesuai komentar dan saran dari validator. Berikut akan
dipaparkan komentar umum dan saran secara perbaikan yang diberikan oleh
validator PP serta revisi yang dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 4.1 Komentar Validator PP dan Revisi
No. Komentar Revisi
11. Beberapa kata pada pada petunjuk
penggunanan yang salah ketik.
Kata yang salah ketik diperbaiki.
Komentar Umum dan Saran Secara Perbaikan
Matriks Pola: Warna media yang kurang
kontras baik kalau diganti dengan lebih
menarik.
Warna pada bangun segi tiga, segi
empat, dan segi enam yang kurang
kontras tersebut sebenarnya
apabila ditempelkan pada matras
pola berada di belakang akan
tetapi tidak diberikan keterangan
maka akan menimbulkan salah
penafsiran. Oleh karena itu,
peneliti memberikan keterangan
“Belakang” pada bagian bangun
yang warnanya kontras tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Gambar 4.5 Media Petunjuk Penggunaan Media Bongkar Pasang Segi Empat
Sebelum Direvisi
PETUNJUK PENGGUNAAN MEDIA BONGKAR PASANG UNTUK
PEMBELAJARAN 1
1. Bentuklah kelompok dengan anggota berjumlah 4-5 siswa.
2. Setiap kelompok dibagikan Bongkar Pasang bangun segi empat .
3. Mengamati Bongkar Pasang yang dibagikan.
4. Bertanya jawab mengenai Bongkar Pasang bangun segi empat apa saja yang
didapatkan.
5. Menemukan unsur yang terdapat pada Bongkar Pasang bangun segi empat.
6. Menentukan sisi yaitu ruas garis yang membatasi bidang dengan cara
membongkar bangun segi empat tersebut, kemudian merkatkan kembali untuk
mengetahui banyaknya sisi yang terdapat pada Bongkar Pasang bangun segi
empat tersebut.
7. Menentukan sudut yaitu daerah yang dibentuk oleh pertemuan dua sinar garis
dengan cara membongkar bangun segi empat tersebut, kemudian merkatkan
kembali untuk mengetahui banyaknya sudut yang terdapat pada Bongkar
Pasang bangun segi empat tersebut.
8. Melengkapi tabel terkait nama bangun, banyaknya sisi, dan banyaknya sudut
berdasarkan Bongkar Pasang bangun segi empat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Gambar 4.6 Media Petunjuk Penggunaan Media Bongkar Pasang
Segi Empat Sesudah Direvisi
PETUNJUK PENGGUNAAN MEDIA BONGKAR PASANG BANGUN
SEGI EMPAT UNTUK PEMBELAJARAN 1
1. Bentuklah kelompok dengan anggota berjumlah 4-5 siswa.
2. Setiap kelompok dibagikan Bongkar Pasang bangun segi empat .
3. Mengamati Bongkar Pasang yang dibagikan.
4. Bertanya jawab mengenai Bongkar Pasang bangun segi empat apa saja yang
didapatkan.
5. Menemukan unsur yang terdapat pada Bongkar Pasang bangun segi empat.
6. Menentukan sisi yaitu ruas garis yang membatasi bidang dengan cara
membongkar bangun segi empat tersebut, kemudian merekatkan kembali
untuk mengetahui banyaknya sisi yang terdapat pada Bongkar Pasang
bangun segi empat tersebut.
7. Menentukan sudut yaitu daerah yang dibentuk oleh pertemuan dua garis
dengan cara membongkar bangun segi empat tersebut, kemudian merekatkan
kembali untuk mengetahui banyaknya sudut yang terdapat pada Bongkar
Pasang bangun segi empat tersebut.
8. Melengkapi tabel terkait nama bangun, banyaknya sisi, dan banyaknya
sudut berdasarkan Bongkar Pasang bangun segi empat.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Gambar 4.7 Media Matras Pola Sebelum Direvisi
Gambar 4.8 Media Matras Pola Sesudah Direvisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel dan gambar tersebut menunjukkan bahwa terdapat bagian dalam
media pembelajaran konvensional perlu direvisi. Peneliti kemudian melakukan
revisi terhadap media pembelajaran konvensional mengacu pada komentar
terhadap item nomor 11, komentar umum serta saran perbaikan dari validator
PP pada tabel tersebut.
Berdasarkan hasil validasi dari Ibu MM sebagai pakar media pembelajaran
konvensional, skor rata-rata yang diperoleh yaitu 3,80 dengan kategori “Baik”
dan dengan kesimpulan media pembelajaran konvensional dinyatakan layak
digunakan/ uji coba dengan revisi sesuai saran. Total skor yang diperoleh dari
validator MM yaitu 57 dari total 15 item. Perhitungan skor rata-rata dan
pedoman konversi skala lima sesuai dengan yang diuraikan pada bab III.
Berikut akan dipaparkan komentar umum dan saran secara perbaikan yang
diberikan oleh validator MM serta revisi yang dilakukan.
Tabel 4.2 Komentar & Saran Perbaikan Validator MM dan Revisi
Komentar dan Saran Perbaikan Revisi
Istilah teknis “sudut yaitu daerah yang
dibentuk oleh pertemuan dua sinar
garis” pada petunjuk yang sulit
dipahami untuk anak SD sebaiknya
diganti dengan istilah sehari-hari saja.
Istilah teknis “sudut yaitu daerah yang
dibentuk oleh pertemuan dua sinar
garis” pada petunjuk diubah menjadi
“sudut yaitu daerah yang dibentuk
oleh pertemuan dua garis”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Gambar 4.9 Media Petunjuk Penggunaan Media Bongkar Pasang Segi Empat
Sebelum Direvisi
PETUNJUK PENGGUNAAN MEDIA BONGKAR PASANG UNTUK
PEMBELAJARAN 1
1. Bentuklah kelompok dengan anggota berjumlah 4-5 siswa.
2. Setiap kelompok dibagikan Bongkar Pasang bangun segi empat .
3. Mengamati Bongkar Pasang yang dibagikan.
4. Bertanya jawab mengenai Bongkar Pasang bangun segi empat apa saja yang
didapatkan.
5. Menemukan unsur yang terdapat pada Bongkar Pasang bangun segi empat.
6. Menentukan sisi yaitu ruas garis yang membatasi bidang dengan cara
membongkar bangun segi empat tersebut, kemudian merkatkan kembali
untuk mengetahui banyaknya sisi yang terdapat pada Bongkar Pasang
bangun segi empat tersebut.
7. Menentukan sudut yaitu daerah yang dibentuk oleh pertemuan dua sinar
garis dengan cara membongkar bangun segi empat tersebut, kemudian
merkatkan kembali untuk mengetahui banyaknya sudut yang terdapat pada
Bongkar Pasang bangun segi empat tersebut.
8. Melengkapi tabel terkait nama bangun, banyaknya sisi, dan banyaknya
sudut berdasarkan Bongkar Pasang bangun segi empat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Gambar 4.10 Media Petunjuk Penggunaan Media Bongkar Pasang Segi Empat
Sesudah Direvisi
PETUNJUK PENGGUNAAN MEDIA BONGKAR PASANG BANGUN
SEGI EMPAT UNTUK PEMBELAJARAN 1
1. Bentuklah kelompok dengan anggota berjumlah 4-5 siswa.
2. Setiap kelompok dibagikan Bongkar Pasang bangun segi empat .
3. Mengamati Bongkar Pasang yang dibagikan.
4. Bertanya jawab mengenai Bongkar Pasang bangun segi empat apa saja yang
didapatkan.
5. Menemukan unsur yang terdapat pada Bongkar Pasang bangun segi empat.
6. Menentukan sisi yaitu ruas garis yang membatasi bidang dengan cara
membongkar bangun segi empat tersebut, kemudian merekatkan kembali untuk
mengetahui banyaknya sisi yang terdapat pada Bongkar Pasang bangun segi
empat tersebut.
7. Menentukan sudut yaitu daerah yang dibentuk oleh pertemuan dua garis dengan
cara membongkar bangun segi empat tersebut, kemudian merekatkan kembali
untuk mengetahui banyaknya sudut yang terdapat pada Bongkar Pasang
bangun segi empat tersebut.
8. Melengkapi tabel terkait nama bangun, banyaknya sisi, dan banyaknya sudut
berdasarkan Bongkar Pasang bangun segi empat.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Berdasarkan tabel dan gambar tersebut, dapat diketahui bahwa beberapa
bagian dalam media pembelajaran konvensional perlu direvisi. Oleh karena itu,
peneliti kembali melakukan revisi terhadap media pembelajaran konvensional
dengan berpedoman pada komentar dan saran perbaikan dari validator pada
tabel tersebut.
Berdasarkan tabel dan gambar tersebut, dapat diketahui bahwa beberapa
bagian dalam media pembelajaran konvensional perlu direvisi. Oleh karena itu,
peneliti kembali melakukan revisi terhadap media pembelajaran konvensional
dengan berpedoman pada komentar dan saran perbaikan dari validator pada
tabel tersebut.
D. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas II dan Revisi Produk
Validasi terhadap produk media pembelajaran konvensional juga
dilakukan oleh dua validator lain, yakni Ibu SS dan Ibu S guru kelas II SD
Negeri Kalasan Baru. Produk media pembelajaran konvensional divalidasi
oleh masing-masing validator sebanyak satu kali pada tanggal 3 Februari 2017.
Instrumen validasi yang digunakan sama dengan instrumen yang digunakan
oleh validator pakar media pembelajaran konvensional, sehingga aspek-aspek
yang dinilai pun sama.
Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari SS selaku guru kelas II
sekolah dasar, media pembelajaran konvensional memperoleh skor rata-rata
4,27 dengan kategori “Sangat baik” dan dengan kesimpulan media
pembelajaran konvensional layak digunakan/ uji coba dengan revisi sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
saran. Total skor yang diperoleh dari validator SS yaitu 64 dari total 15 item.
Skor rata-rata diperoleh dengan cara dihitung menggunakan rumus rata-rata
yang ada pada bab III. Berdasarkan skor rata-rata yang diperoleh yaitu 4,27,
selanjutnya data kuantitatif tersebut dikonversikan ke data kualitatif dalam
kategori “Sangat baik”.
Berdasarkan hasil validasi dari Ibu S selaku guru kelas II sekolah dasar,
skor rata-rata yang diperoleh yaitu 4,20 dengan kategori “Baik” dan dengan
kesimpulan media pembelajaran konvensional dinyatakan layak digunakan/ uji
coba dengan revisi sesuai saran. Total skor yang diperoleh dari validator S
yaitu 63 dari total 15 item. Perhitungan skor rata-rata dan pedoman konversi
skala lima sesuai dengan yang diuraikan pada bab III.
Validator juga memberikan beberapa komentar umum dan saran
perbaikan. Produk media pembelajaran konvensional kemudian direvisi sesuai
komentar dan saran dari kedua validator. Berikut akan dipaparkan komentar
umum dan saran secara perbaikan yang diberikan oleh validator SS serta revisi
yang dilakukan.
Tabel 4.3 Komentar & Saran Perbaikan Validator SS dan Revisi
Komentar dan Saran Perbaikan Revisi
Bongkar pasang bangun segi empat:
Pemilihan warna kurang cerah
Warna pada media bongkar pasang
bangun segi empat diganti.
Bongkar pasang bangun segi empat:
Dalam penampilan bentuk bangun
kurang besar.
Validator mengira media tersebut
digunakan secara klasikal akan tetapi
media tersebut digunakan di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
kelompok sehingga bentuk bangun
segi empat tidak diubah karena
ukurannya sudah sesuai.
Selanjutnya, akan dipaparkan komentar umum dan saran secara perbaikan
yang diberikan oleh validator S. serta revisi yang dilakukan.
Tabel 4.4 Komentar & Saran Perbaikan Validator S dan Revisi
Komentar dan Saran Perbaikan Revisi
Bongkar pasang bangun segi empat:
Pemilihan warna kurang menarik.
Warna pada media bongkar pasang
bangun segi empat diganti sehingga
menjadi lebih menarik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Gambar 4.11 Media Bongkar Pasang Bangun Segi Empat Sebelum Direvisi
Gambar 4.12 Media Bongkar Pasang Bangun Segi Empat Sesudah Direvisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Berdasarkan kedua tabel dan gambar tersebut, dapat diketahui bahwa
beberapa bagian dalam media pembelajaran konvensional perlu direvisi. Oleh
karena itu, peneliti kembali melakukan revisi terhadap media pembelajaran
konvensional dengan berpedoman pada komentar dan saran perbaikan dari
masing-masing validator pada kedua tabel tersebut.
E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan
Produk akhir yang dikembangkan adalah media pembelajaran
konvensional. Produk yang dihasilkan dibuat berdasarkan hasil validasi serta
komentar dan saran perbaikan dari dua pakar media pembelajaran
konvensional dan dua orang guru sekolah dasar. Peneliti melakukan revisi
terhadap produk awal berdasarkan komentar dan saran setelah melakukan
validasi untuk menghasilkan produk akhir yang lebih baik dan lebih layak
digunakan dalam proses pembelajaran. Produk akhir yang dihasilkan berupa
prototipe media pembelajaran konvensional dengan jumlah total 4 macam
media. Empat macam media tersebut terdiri atas tiga macam media berbentuk
bongkar pasang dan 1 berbentuk matras pola.
1. Kajian Produk Akhir
Produk akhir berupa media pembelajaran konvensional akan
diuraikan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
a. Rencana Pelaksanaan Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian
(RPPTH)
Rencana Pelaksanaan Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Harian (RPPTH) sebagai produk akhir disesuaikan dengan hasil
validasi serta komentar dan saran dari pakar media pembelajaran
konvensional dan guru kelas II Sekolah Dasar. Muatan dalam RPPTH
sama dengan RPPTH pada produk awal. Komponen dalam RPPTH pun
sama, antara lain: (1) Satuan pendidikan/ identitas sekolah, (2) Kelas/
semester, (3) Tema/ subtema, (4) Pembelajaran, (5) Alokasi waktu, (6)
Kompetensi inti, (7) Kompetensi dasar, (8) Indikator, (9) Tujuan
pembelajaran, (10) Materi pembelajaran, (11) Pendekatan dan metode
pembelajaran, (12) Media, alat, dan sumber pembelajaran, (13)
Langkah-langkah pembelajaran, (14) Penilaian, (15) Lampiran-
lampiran.
b. Media Pembelajaran Konvensional
Produk akhir media pembelajaran konvensional setelah direvisi
sesuai komentar dan saran secara perbaikan dari pakar media
pembelajaran konvensional dan guru kelas II Sekolah Dasar terdapat
beberapa perubahan di dalamnya. Perubahan dilakukan terhadap
beberapa macam media, yakni bongkar pasang bangun segi empat dan
matras pola. Pada bongkar pasang bangun segi empat, peneliti
mengubah warna bangun segi empat tersebut agar menjadi lebih cerah
dan menarik. Hal ini dilakukan dengan tujuan media bongkar pasang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
bangun segi empet tampilan warnanya lebih cerah sehingga dapat
menarik perhatian siswa. Selanjutnya pada matras pola, peneliti
menambahkan keterangan “Belakang” pada bagian bangun segi tiga,
segi empat yang warnanya kontras sehingga ketika bangun tersebut
ditempelkan pada matras pola warnanya tidak kontras. Selain
perubahan pada media pembelajaran konvensional, peneliti juga
memperbaiki kesalahan pengetikan dan menghilangkan istilah teknis
pada petunjuk penggunaan yang sulit dipahami untuk anak SD dengan
istilah sehari-hari “sudut yaitu daerah yang dibentuk oleh pertemuan
dua sinar garis” menjadi “sudut yaitu daerah yang dibentuk oleh
pertemuan dua garis”.
Perubahan-perubahan tersebut dilakukan berdasarkan
komentar dan saran dari dua pakar media pembelajaran konvensional
dan dua guru kelas II Sekolah Dasar.
2. Pembahasan
Pengembangan media pembelajaran konvensional telah melalui
tahap validasi oleh dua orang pakar media pembelajaran konvensional dan
dua orang guru kelas II Sekolah Dasar. Penilaian yang dilakukan oleh
validator berpedoman pada lima belas aspek dalam instrumen validasi
yang dapat dilihat pada bab III. Lima belas aspek tersebut antara lain:
media pembelajaran konvensional; (1) mencakup materi pelajaran yang
ada dalam subtema, (2) menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran, (3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
memfasilitasi siswa untuk terlibat aktif, (4) memudahkan peserta didik
memahami materi pelajaran yang ada dalam subtema, (5) media
pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan tingkat daya tangkap
peserta didik, (6) media tidak mengandung unsur salah konsep, (7)
menggunakan pilihan warna yang menarik perhatian siswa, (8) mudah
digunakan oleh guru dan siswa, (9) memiliki bentuk yang menarik bagi
siswa, (10) tahan lama dan dapat digunakan berulang-ulang, (11) media
dilengkapi dengan petunjuk penggunaan, (12) menggunakan bahan
pembuatan yang mudah diperoleh, (13) ukuran media proporsional, (14)
konkrit untuk digunakan dalam pembelajaran, (15) media tidak
membahayakan keselamatan siswa.
Berdasarkan hasil validasi dari pakar media pembelajaran
konvensional dan guru kelas II Sekolah Dasar, diketahui bahwa media
pembelajaran konvensional yang dikembangkan termasuk dalam kategori
“Baik” dengan rata-rata 4,00 dan layak digunakan sesuai dengan revisi.
Berikut tabel uraian hasil validasi dari keempat validator.
Tabel 4.5 Perolehan Skor Hasil Validasi Produk
No. Validator Rata-rata Kriteria
1.
Pakar media pembelajaran
konvensional (PP)
3,73 Baik
2.
Pakar media pembelajaran
konvensional (MM)
3,80 Baik
3. Guru kelas II Sekolah Dasar (SS) 4,27 Sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
4. Guru kelas II Sekolah Dasar (S) 4,20 Baik
Jumlah 16
Rata-rata 4,00
Kriteria Baik
Tabel tersebut menunjukkan hasil perolehan skor secara
keseluruhan dari empat validator mengenai kualitas media pembelajaran
konvensional. Berdasarkan data pada tabel tersebut, dapat dilihat bahwa
pakar media pembelajaran konvensional (PP) memberikan skor 3,73
dengan kategori “Baik”. Selanjutnya pakar media pembelajaran
konvensional (MM) memberikan skor 3,80 dengan kategori “Baik”. Guru
kelas II Sekolah Dasar (SS) memberikan skor 4,27 dengan kategori
“Sangat baik”, dan guru kelas II Sekolah Dasar (S) memberikan skor 4,20
dengan kategori “Baik”. Kemudian dapat diketahui bahwa rata-rata
perolehan skor dari keseluruhan hasil validasi adalah 4,00 dan termasuk
dalam kategori “Baik”. Berdasarkan hasil tersebut, produk media
pembelajaran konvensional yang dikembangkan memiliki kualitas yang
baik dan layak untuk diujicobakan dalam proses pembelajaran.
Dalam penelitian ini, produk akhir yang dihasilkan berpatokan
pada spesifikasi produk yang dikembangkan. Spesifikasi produk yang
dikembangkan tersebut adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Media pembelajaran konvensional pada muatan pelajaran matematika
dalam subtema hidup bersih dan sehat di rumah untuk siswa kelas II SD
terdiri atas:
a. Bongkar pasang bangun segi empat.
Terdiri dari 4 buah sponating yang apabila direkatkan membentuk
bangun segi empat yang terdiri dari bangun persegi, persegi panjang,
jajar genjang, trapesium, layang-layang, dan belah ketupat. Media ini
dapat membantu siswa dalam mengidentifikasi sudut dan sisi bangun
segi empat tersebut. Sisi adalah ruas garis yang membatasi bidang
sedangkan sudut yaitu daerah yang dibentuk oleh pertemuan dua garis.
Cara mengidentifikasi sisi dan sudut bangun segi empat yaitu dengan
cara membongkar bangun segi empat tersebut, kemudian merekatkan
kembali untuk mengetahui banyaknya sisi dan sudut yang terdapat pada
bongkar pasang bangun segi empat tersebut. Media ini digunakan untuk
pembelajaran 1 pada subtema hidup bersih dan sehat di rumah.
Gambar 4.13 Media Bongkar Pasang Bangun Segi Empat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
b. Bongkar pasang permainan tapak gunung
Bongkar pasang permainan tapak gunung terdiri dari bangun segi empat
berupa 1 buah bangun trapesium, 4 buah bangun persegi panjang, 1 buah
bangun jajar genjang, dan 3 buah bangun persegi. Bangun-bangun ini
kemudian akan disusun dan direkatkan membentuk bangun permainan
tapak gunung. Siswa dapat menentukan nama bangun segi empat dan
jumlahnya yang terdapat pada media bongkar pasang permainan tapak
gunung. Selain itu, media ini dapat membantu siswa dalam menentukan
sudut dan sisi dari setiap bangun segi empat yang ada pada permainan
tapak gunung serta mengambar setiap bangun segi empat tersebut. Sisi
adalah ruas garis yang membatasi bidang sedangkan sudut adalah daerah
yang dibentuk oleh pertemuan dua garis.
Media ini digunakan untuk pembelajaran 3 pada subtema hidup bersih dan
sehat di rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Gambar 4.14 Media Bongkar Pasang Permainan Tapak Gunung
c. Bongkar pasang bangun berbentuk rumah
Bongkar pasang bangun berbentuk rumah dibentuk dari 2 buah bangun
trapesium, 2 buah bangun segitiga, 2 buah bangun persegi, dan 3 buah
bangun persegi panjang dengan cara direkatkan. Siswa dapat menentukan
nama bangun dan jumlahnya yang terdapat pada media bongkar pasang
bangun berbentuk rumah. Selain itu, media ini dapat membantu siswa
dalam menentukan sudut dan sisi dari setiap bangun yang ada pada bangun
berbentuk rumah serta mengambar setiap bangun tersebut. Sisi adalah ruas
garis yang membatasi bidang sedangkan sudut adalah daerah yang
dibentuk oleh pertemuan dua garis.
Media ini digunakan untuk pembelajaran 4 pada subtema hidup bersih dan
sehat di rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Gambar 4.15 Media Bongkar Pasang Bangun Berbentuk Rumah
d. Matras pola
Matras pola merupakan sebuah bangun yang terbuat dari sponating
dimana terdapat gambar rumah, bak sampah dan petugas kebersihan
yang mana pada gambar tersebut ada pola bangun segi tiga, segi
empat, dan segi enam. Ada 8 nama pola bangun dengan jumlah yang
berbeda-beda antara lain; (1) satu segitiga, (2) dua persegi, (3) lima
persegi panjang, (4) satu jajar genjang, (5) satu trapesium, (6) dua
belah ketupat, (7) dua layang-layang, dan (8) satu segienam. Pola-
pola tersebut kemudian ditempelkan pada pola yang terdapat pada
matras tersebut sesuai dengan bentuknya. Media matras pola ini dapat
membantu siswa dalam menentukan pola bangun tersebut termasuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
dalam jenis bangun segi tiga/ segi empat/ segi enam. Selain itu dapat
membantu siswa dalam menentukan sudut dan sisi dari setiap bangun.
Sisi adalah ruas garis yang membatasi bidang sedangkan sudut adalah
daerah yang dibentuk oleh pertemuan dua garis. Media ini digunakan
untuk pembelajaran 6 pada subtema hidup bersih dan sehat.
4.16 Gambar Media Matras Pola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengembangan
media pembelajaran konvensional pada muatan pelajaran matematika dalam
subtema hidup bersih dan sehat di rumah untuk siswa kelas II SD, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut.
1. Pengembangan media pembelajaran konvensional pada muatan pelajaran
matematika dalam subtema hidup bersih dan sehat di rumah untuk siswa
kelas II SD menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan oleh
Borg & Gall yang dikutip dalam Sugiyono. Namun, dalam penelitian ini
tidak semua langkah pengembangan dilaksanakan dikarenakan
keterbatasan waktu dan media pembelajaran konvensional ini hanya dibuat
sebagai pegangan guru. Langkah-langkah pengembangan dalam prosedur
penelitian yang dilaksanakan meliputi: (1) analisis potensi dan masalah,
(2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi produk, (5) revisi
produk yang telah divalidasi. Produk akhir yang dihasilkan berupa Media
Pembelajaran Konvensional Pada Muatan Pelajaran Matematika Dalam
Subtema Hidup Bersih Dan Sehat Di Rumah Untuk Siswa Kelas II SD.
2. Media pembelajaran konvensional pada muatan pelajaran matematika
dalam subtema hidup bersih dan sehat di rumah untuk siswa kelas II SD
memiliki kualitas yang baik dan layak digunakan untuk diujicobakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
dalam pembelajaran. Pernyataan tersebut berdasarkan hasil validasi yang
diperoleh dari dua pakar media pembelajaran konvensional dan guru kelas
II Sekolah Dasar. Rata-rata skor akhir yang diperoleh dari keempat
validator tersebut yaitu 4,00 dan masuk dalam kategori “Baik”.
B. Keterbatasan Pengembangan
Produk media pembelajaran konvensional yang dikembangkan memiliki
beberapa keterbatasan yang akan dipaparkan sebagai berikut.
1. Wawancara dalam analisis kebutuhan hanya dilakukan terhadap satu orang
guru kelas II Sekolah Dasar. Dengan demikian, data yang diperoleh kurang
bervariasi dan belum mewakili masalah atau potensi yang dialami oleh
sebagian besar guru kelas II Sekolah Dasar terkait pembuatan,
pengembangan serta penggunaan media pembelajaran konvensional.
2. Penelitian pengembangan media pembelajaran konvensional ini hanya
sampai pada langkah kelima dari sepuluh langkah pengembangan yang
dikembangkan oleh Borg & Gall, sehingga tidak dilaksanakan uji coba
produk untuk mengetahui tingkat keberhasilan produk dalam proses
pembelajaran.
3. Produk media pembelajaran konvensional yang dikembangkan ini hanya
terbatas pada muatan pelajaran matematika dalam subtema hidup bersih
dan sehat di rumah untuk siswa kelas II SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
C. Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan peneliti bagi peneliti lain terkait
penelitian dan pengembangan tentang media pembelajaran konvensional
sebagai berikut.
1. Wawancara terkait analisis kebutuhan dalam proses pengumpulan data
sebaiknya dilakukan kepada beberapa guru kelas II Sekolah Dasar.
2. Melaksanakan tahap uji coba produk skala kecil agar produk akhir
memiliki kualitas yang benar-benar telah teruji keberhasilannya.
3. Mengusahakan agar produk yang dikembangkan dapat mewakili atau
memuat semua muatan pelajaran dalam subtema tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Rulam. 2014. Pengantar Pendidikan: Asas & Filsafat Pendidikan.
Yogyakarta: Ar- Ruzz Media.
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik: Dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: PT Asdi Mahasatya
Fadlillah, M. 2014. Implemantasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/ MI,
SMP/ MTs, & SMA/ MA. Jakarta : Ar-Ruzz Media.
Kustandi, Cecep & Sutjipto, Bambang. 2011. Media Pembelajaran: Manual dan
Digital. Bogor: Ghalia Indonesia
Ma’rifah, Widatul. 2014. Pengembangan Media Bongkar Pasang Lempeng
Pecahan pada Materi Pecahan Kelas III Sekolah Dasar. Skripsi tidak
diterbitkan
Munadi, Yudhi. 2010. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:
Gaung Persada Press.
Nisa’Enha, Hikmatun. 2015. Pengembangan Media Puzzle pada Konsep
Pengukuran Bangun Datar terhadap Pemahaman Siswa Kelas IV MI Al
Mufidah Wongsorejo Banyuwangi. Skripsi tidak diterbitkan
Sadiman, Rahardjo, Haryono, Rahardijito. 2009. Media Pendidikan: Pengertian,
Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.
Sanaky, Hujair AH. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:
Kaukaba Dipantara.
Sudjana & Rivai. 1990. Media Pengajaran. Bandung: CV Sinar Baru
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sukardjo. 2008. Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Prodi
Teknologi Pembelajaran, PPS UNY.
Triwiyanto, Teguh. 2014. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 1
SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 2
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 3
SURAT IJIN VALIDASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 4
RANGKUMAN WAWANCARA ANALISIS KEBUTUHAN
No Daftar Pertanyaan Jawaban pertanyaan
1 Materi apa yang sulit
dikuasai siswa pada
mata pelajaran inti?
Guru mengatakan bahwa kesulitan yang dihadapi siswa
sangat bergantung pada apa yang dipelajarinya. Hampir
pada setiap mata pelajaran inti terdapat kesulitan yang
dihadapi siswa. Tetapi yang lebih dominan ada pada
mata pelajaran bahasa Indonesia dan matematika.
2 Apa upaya yang
dilakukan oleh guru
untuk membantu
kesulitan siswa
tersebut?
Upaya yang dilakukan guru adalah dengan
menggunakan media saat proses belajar berlangsung
serta menggunakan buku guru dan buku siswa sebagai
acuan dalam proses pembelajaran.
3 Apakah dalam setiap
pelajaran bapak atau
ibu mengajar
menggunakan
media?
Media pembelajaran belum begitu sering digunakan
oleh guru dalam proses pembelajaran hanya tergantung
pada materi yang akan disampaikan, misalnya terlalu
sulit dipahami maka diperlukan media untuk
memfasilitasinya.
4 Jenis media apa yang
paling sering
digunakan?
Jenis media pembelajaran yang biasa dipakai guru
dalam mengajar adalah media pembelajaran
konvensional. Media ini digunakan oleh guru karena
lebih mudah pembuatan maupun penggunaannya. Selain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
itu, karena beberapa media konvensional memang sudah
disediakan di sekolah. Guru jarang merancang dan
membuat media pembelajaran.
5 Bagaimana intensitas
penggunaan media?
Intensitas penggunaan media masih dalam taraf
“kadang-kadang”, tergantung materi yang akan
disampaikan, misalnya terlalu sulit dipahami maka
diperlukan media untuk memfasilitasinya. Jadi dalam
hal ini, penggunaan media pembelajaran disesuaikan
dengan materi atau jika dibutuhkan, sehingga media
tidak selalu digunakan dalam setiap pembelajaran
6 Bagaimana hasil
penggunaan media
tersebut?
Proses pembelajaran lebih aktif dan menyenangkan.
Selain itu, yang terpenting pemahaman siswa terkait
materi yang disampaikan pun lebih baik.
7 Media seperti apa
yang ibu inginkan
jika dibuatkan?
Media pembelajaran yang diinginkan yaitu media yang
bisa mengatasi kesulitan siswa dalam memahami
materi, menyenangkan bagi siswa dan mudah
digunakan oleh siswa dan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 5
DATA MENTAH HASIL VALIDASI PAKAR MEDIA
PEMBELAJARAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 6
DATA MENTAH HASIL VALIDASI GURU SEKOLAH DASAR
KELAS II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 7
BIODATA PENULIS
Aplonia Katarina Kartini Udak lahir di Larantuka, 7
Maret 1995. Sekolah Dasar diperoleh di SDK St.
Tarsisius Lewoleba, Sekolah Menengah Pertama
diperoleh di SMPK Frater Maumere, Sekolah
Menengah Atas diperoleh di SMAK Giovanni Kupang.
Pada tahun 2013, memperoleh beasiswa dari Rintisan
Program Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi (PPGT)
untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan di perguruan tinggi diakhiri
dengan menulis skripsi berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran
Konvensional pada Muatan Pelajaran Matematika dalam Subtema Hidup
Bersih dan Sehat untuk Siswa Kelas II Sekolah Dasar”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI