Pengantar Bisnis

18
DAFTAR ISI Halaman Judul …………………………………………………………………. i Kata Pengantar …………………………………………………………………. ii Daftar Isi ………………………………………………………………………….. iii Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………. 1 B. Rumusan Masalah …………………………………………………………. 1 C. Tujuan …………………………………………………………………. 2 Bab II PEMBAHASAN A. Sejarah …………………………………………………………………. 3 B. Langkah Awal Perusahaan …………………………………………………. 5 C. Strategi Perusahaan …………………………………………………………. 6 D. Masalah yang Dihadapi dan Solusi …………………………………………. 7 E. Cara Menjaga Produksi agar Tetap Stabil …………………………………. 8 Bab III PENUTUP A. Kesimpulan ………………………………………………………………….. 10 B. Saran ………………………………………………………………………….. 10 iii

description

Makalah Pengantar Bisnis

Transcript of Pengantar Bisnis

Page 1: Pengantar Bisnis

DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………………………………………. i

Kata Pengantar …………………………………………………………………. ii

Daftar Isi ………………………………………………………………………….. iii

Bab I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………. 1

B. Rumusan Masalah …………………………………………………………. 1

C. Tujuan …………………………………………………………………. 2

Bab II PEMBAHASAN

A. Sejarah ………………………………………………………………….

3

B. Langkah Awal Perusahaan …………………………………………………. 5

C. Strategi Perusahaan …………………………………………………………. 6

D. Masalah yang Dihadapi dan Solusi …………………………………………. 7

E. Cara Menjaga Produksi agar Tetap Stabil …………………………………. 8

Bab III PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………………….. 10

B. Saran ………………………………………………………………………….. 10

iii

Page 2: Pengantar Bisnis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Industri peternakan di Indonesia saat ini memiliki prospek yang baik dengan

ditunjukkan adanya populasi ternak yang cenderung meningkat. Misalnya tahun 2002 bila

dibandingkan dengan tahun 2001, secara keseluruhan terdapat peningkatan populasi hewan

ternak. Pertumbuhan industri ternak ini memicu perkembangan pada industri hulunya

(upstream agribusiness) yaitu penyediaan sarana produksi ternak berupa obat-obatan hewan.

Selain itu adanya banyak penyakit baru yang memasuki Indonesia, mulai dari Avian

Influensa (H5N1) atau flu burung hingga adanya Swine Flu (H1N1) atau flu babi. Hal ini

membuat kami menjadi tertarik untuk mengetahui bagaimana cara perusahaan pakan dan obat

ternak agar penjualan tetap berjalan stabil walaupun banyak masalah yang menghampiri. Oleh

karena itu kami memilih PT. Tekad Mandiri Citra (TMC) selaku Perusahaan Pakan dan Obat

Ternak Nasional untuk menjadi narasumber kami.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka kami menentukan rumusan masalah

yang akan kami bahas adalah bagaimana kiat-kiat perusahaan pakan dan obat ternak dalam

mengembangkan usahanya.

iii

Page 3: Pengantar Bisnis

C. Tujuan

Tujuan penyusunan laporan ini adalah :

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis yang diberikan oleh Dr.

Purwohandoko, MM

2. Untuk menambah keterampilan dan kemampuan penyusun menerapkan teori yang

diperoleh di bangku kuliah ke dalam praktik pelaksanaan di lapangan.

3. Untuk menambah pemahaman dan pelaksanaan konsep materi kuliah.

4. Untuk mengetahui kiat-kiat perusahaan pakan dan obat ternak dalam mengembangkan

usahanya.

iii

Page 4: Pengantar Bisnis

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah

Pada tahun 1999 saat situasi perekonomian secara umum di Indonesia masih dilanda

krisis, dengan didorong pemikiran bahwa seorang profesional tidak boleh “berpangku tangan”

maka dari lubuk nurani muncullah sebuah tekad bahwa dengan membentuk sebuah kelompok

profesional yang diyakini bisa menyemangati kegiatan usaha di Indonesia pada umumnya,

serta memberi problem solving bagi pengusaha peternakan pada khususnya, maka lahirlah PT.

Tekad Mandiri Citra sebuah perusahaan Nasional yang berlokasi di Jalan Raya Kawaluyaan

No 20 A, Bandung, Jawa Barat.

Dengan visi “Sebuah perusahaan dan Produsen dan Distributor obat hewan yang

mengedepankan Profesionalisme dan teknologi yang didukung oleh sumber daya manusia

yang memiliki komitmen terhadap disiplin ilmu dan pelayanan” dan misi (1) berperan aktif

menyempurnakan teknologi usaha, pencegahan dan pengobatan penyakit ternak, antara lain

ayam, sapi, kambing, domba, kuda, babi, (2) meningkatkan keunggulan komparatif dan

kompetitif usaha peternakan. Membuat rasa aman dan nyaman hewan kesayangan dan

pemiliknya serta masyarakat, (3) seiring dengan putaran waktu, sumber daya manusia

senantiasa ditingkatkan secara kuantitas dan kualitasnya, pendayagunaan komputerisasi untuk

menopang manajemen secara umum, kerjasama bagian riset dan pengembangan dan teknis

dengan lembaga-lembaga ilmu pengetahuan dan penelitian untuk pengembangan macam dan

kualitas produk serta penyempurnaan teknologi di bidang usaha peternakan

iii

Page 5: Pengantar Bisnis

Apabila merujuk kepada falsafah dasar di atas, pihak perusahaan telah tepat

menggambarkan visi dan misi perusahaan. Di masa mendatang perusahaan ingin

mempertahankan posisi sebagai perusahaan produsen dan distributor obat hewan yang lebih

mengutamakan profesionalisme sumber daya manusia dan teknologi serta komitmen kepada

disiplin ilmu dan pelayanan. Di sini terlihat bahwa perusahaan lebih mengutamakan pelayanan

dan profesionalisme yang berujung pada keakraban dengan pelanggan (Customer Intimacy).

Untuk pernyataan misi, perusahaan mendefinisikannya tidak terlalu umum dan khusus

melainkan gabungan atau kombinasi keduanya. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan misi

perusahaan. Selain tetap sebagai produsen dan distributor obat hewan, perusahaan berusaha

untuk menyempurnakan teknologi usaha, pencegahan dan pengobatan penyakit ternak seperti

ayam, sapi, babi, kambing, domba, kuda. Perusahaan juga memperhatikan kesehatan hewan-

hewan peliharaan dan berusaha meningkatkan keunggulan komparatif dan kompetitif usaha

peternakan. Perusahaan berusaha senantiasa meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya

manusia, teknologi, serta lembaga riset dan pengembangan.

PT. TMC yang merupakan perusahaan milik bersama antara drh. Gowinda Sibit, drh.

Julianto, dan drh. Sugiyono, merupakan perusahaan produsen dan distributor obat hewan serta

merupakan perusahaan yang sedang berkembang. PT. TMC mendistribusikan produk obat

hewannya melalui staf Technical Service (TS) yang merupakan para dokter hewan dan sarjana

peternakan yang juga memberikan advis medik kepada para peternak. Produk PT. TMC untuk

saat ini lebih banyak didominasi oleh obat hewan untuk ayam ras terutama pedaging dan

petelur. Produk-produknya seperti Enroten, TM Vita, Sirnaset, Cotrimazine, Ciprolon,

Spectaral, Colistan, dan lain-lain. Wilayah pemasarannya telah menyebar ke seluruh Indonesia,

dengan 25 orang sebagai tim marketing. Rantai distributor untuk wilayah pemasaran Sumatra

akan dilayani oleh kantor pemasaran yang berkedudukan di Jakarta, dan untuk wilayah

pemasaran Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Bagian Timur lainnya akan dilayani oleh

iii

Page 6: Pengantar Bisnis

kantor pemasaran yang berkedudukan di Surabaya. Kantor pemasaran untuk pulau Jawa,

berada di Tangerang, Bogor, Bandung, Ciamis, Solo, Blitar, dan Surabaya.

B. Langkah Awal Perusahaan

Sebagai langkah awal yang dilakukan oleh PT. TMC untuk menarik perhatian

masyarakat adalah dengan jalan meyakinkan calon pelanggan atau istilah di PT. TMC adalah

klien, dengan jaminan profesionalisme, kualitas produk, dan jaminan hasil. Mengingat

persaingan yang begitu ketat antar produsen dan distibutor perusahaan obat hewan, PT. TMC

merasa perlu untuk menyusun strategi bisnis agar dapat menghadapi pesaing dan

mengembangkan bisnis di industri obat hewan. Penilitian merupakan strategi awal yang

dilakukan oleh PT. TMC. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis faktor-

faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi posisi bersaing PT. TMC dalam industri obat

hewan di Indonesia, menformulasikan alternatif strategi bisnis yang dapat diterapkan PT.

TMC, dan merekomendasikan alternatif strategi bisnis bagi PT. TMC.

Kegiatan penelitian dilaksanakan di kantor pusat PT. TMC yang berlokasi di kota

Bandung, Jawa Barat. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari - April 2003.

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dalam bentuk studi kasus. Teknik

pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling (sengaja). Total jumlah

responden sebanyak sembilan orang yang terdiri atas lima orang responden internal dan empat

orang responden eksternal yang kompeten dalam industri obat hewan.

Analisis data yang dilakukan mencakup (1) Analisis deskriptif dan fungsional yang

bertujuan untuk mendeskripsikan visi dan misi perusahaan dan gambaran kondisi internal

perusahaan seperti manajemen, pemasaran, produksi, sumber daya manusia, dan sistem

informasi manajemen. Analisis deskriptif dan fungsional dilakukan untuk memperoleh

iii

Page 7: Pengantar Bisnis

gambaran umum keadaan perusahaan sebagai langkah awal untuk melakukan analisis yang

lebih dalam. (2) Analisis Internal-Eksternal untuk mendapatkan peluang, ancaman, kekuatan

dan kelemahan organsisasi sehingga dapat diketahui posisi perusahaan dalam matriks I-E. (3)

Matriks TOWS untuk memperoleh berbagai rekomendasi strategi yang sesuai dengan keadaan

internal dan eskternal perusahaan. (4) Analisis QSPM untuk memperoleh prioritas alternatif

strategi bisnis perusahaan untuk diimplementasikan.

C. Strategi Perusahaan

PT. TMC memiliki dua strategi dalam mengembangkan perusahaannya, yaitu dengan

menganalisis faktor strategi eksternal dan internal. Analisis faktor strategi eksternal bertujuan

untuk mengidentifikasi beberapa faktor yang berasal dari lingkungan eksternal sehingga

diketahui peluang yang bisa dimanfaatkan dan ancaman yang harus diantisipasi oleh sebuah

perusahaan dalam mencapai tujuannya. Berdasarkan analisis ini didapatkan peluang yang

dapat dimanfaatkan oleh PT. TMC ialah jumlah peternak yang meningkat, pertumbuhan

populasi hewan ternak, kebijakan pemerintah berkenaan dengan industri obat hewan, potensi

pasar yang masih terbuka luas, dan kondisi sosial dan budaya masyarakat. Adapun faktor

strategi eksternal yang dapat menjadi ancaman dan harus diantisipasi oleh PT. TMC ialah

fluktuasi permintaan dan harga DOC, kondisi persaingan industri, kondisi ekonomi yang

belum pulih, situasi politik dan keamanan, ketergantungan akan bahan baku impor, era

perdagangan pasar bebas, tingkat suku bunga dan harga produk obat hewan pesaing. Hasil

analisis faktor-faktor strategi eksternal PT. TMC menunjukkan bahwa total nilai yang

diperoleh ialah 2,93. Besaran tersebut mengindikasikan bahwa tingkat kemampuan perusahaan

cukup baik dalam merespon berbagai perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal dan

berada pada posisi sedang.

iii

Page 8: Pengantar Bisnis

Faktor strategi internal yang merupakan kekuatan PT. TMC ialah citra merek, produk

yang berkualitas, SDM yang berkualitas, supervisi/leadership oleh pimpinan, pengalaman

formulasi/teknis obat hewan, semangat membangun dan belajar, layanan advis medik, problem

solver dan keakraban dengan pelanggan, dan cara pembayaran produk. Hasil analisis faktor-

faktor strategi internal PT. TMC menunjukkan bahwa total nilai yang diperoleh ialah 2,76.

Besaran nilai tersebut menggambarkan bahwa tingkat kemampuan perusahaan berada pada

posisi rata-rata.

Penggabungan evaluasi faktor-faktor strategis eksternal dan internal menghasilkan

posisi PT. Tekad Mandiri Citra dalam matriks I-E di kuadran V dengan sumbu koordinat

(2,76; 2,93), berada pada posisi pertahankan dan pelihara (hold and maintain). Strategi umum

yang digunakan untuk perusahaan yang berada pada posisi tersebut ialah strategi penetrasi

pasar dan strategi pengembangan produk.

Matriks TOWS (eksternal ke internal) menghasilkan tujuh alternatif strategi yakni :

strategi pengembangan pasar, strategi pengembangan produk, strategi peningkatan loyalitas

pelanggan, strategi penetrasi pasar, strategi pembenahan struktur organisasi, strategi

pengembangan kemitraan dan strategi unggul kualitas dengan prioritas alternatif strategi yang

pertama, kedua dan ketiga berturut-turut ialah strategi penetrasi pasar, strategi pengembangan

produk dan keakraban peningkatan loyalitas pelanggan dengan nilai TAS masing-masing

berurutan yakni 5,71; 5,66 ; dan 5,62 berdasarkan analisis QSPM.

D. Masalah yang Dihadapi dan Solusi

Masalah pertama yang dihadapi oleh perusahaan adalah masalah permodalan. Namun

hal ini dapat diatasi oleh perusahaan dengan melakukan penghematan. Artinya setiap langkah

iii

Page 9: Pengantar Bisnis

harus dihitung berhasil, sehingga biaya yang dikeluarkan dapat ditutup dengan hasil yang

didapat.

Masalah kedua, sebagai perusahaan baru, PT. TMC langsung menghadapi persaingan

yang sengit antar produsen dan distributor obat hewan, mengingat sudah banyak perusahaan

yang beroperasi di industri obat hewan terlebih dahulu seperti PT. Dos Ni Roha, PT. Medion,

PT. Paeco Agung, PT. Romindo Primavetcom, PT. Surya Hidup Satwa, PT. Vaksindo Satwa

Nusantara, dan lain-lain. Mengingat persaingan yang begitu ketat antar produsen dan distibutor

perusahaan obat hewan. PT. TMC merasa perlu untuk menyusun strategi bisnis agar dapat

menghadapi pesaing dan mengembangkan bisnis di industri obat hewan. Penilitian merupakan

solusi yang dilakukan oleh PT. TMC. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan

menganalisis faktor-faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi posisi bersaing PT.

TMC dalam industri obat hewan di Indonesia, menformulasikan alternatif strategi bisnis yang

dapat diterapkan PT. TMC, dan merekomendasikan alternatif strategi bisnis bagi PT. TMC.

Dan untuk tetap menjaga stabilitas perusahaan, PT. TMC lebih mengutamakan pelayanan dan

profesionalisme yang berujung pada keakraban dengan pelanggan (Customer Intimacy).

Masalah selanjutnya datang setelah semuanya berjalan dengan lancar. Hal tersebut

adalah munculnya virus-virus yang berasal dari luar negeri seperti Avian Influenza (H5N1)

atau flu burung hingga adanya Swine Flu (H1N1) atau flu babi. Hal ini mengakibatkan

banyaknya hewan ternak yang mati secara mendadak dan mengakibatkan para peternak

mengalami rugi besar-besaran. Namun berkat penanganan secara professional, hal ini tidak

terlalu memberikan dampak bagi PT. TMC. Karena PT. TMC tetap memberikan jaminan

profesionalisme, kualitas produk, dan jaminan hasil. Selain itu, pihak PT. TMC melalui

Technical Service (TS) juga memberikan penyuluhan kepada para kliennya tentang cara-cara

iii

Page 10: Pengantar Bisnis

untuk mencegah menyebarnya virus-virus tersebut. Sehingga kepercayaan klien pada PT.

TMC tetap terjaga.

E. Cara untuk Menjaga Produksi Tetap Stabil

PT. TMC memiliki cara tersendiri untuk menjaga produksi tetap stabil, yaitu agar

produksi berjalan lancar maka pemasaran harus lancar, agar pemasaran berjalan lancar maka

produk yang dipasarkan harus berkualitas, untuk menghasilkan produk yang berkualitas maka

sumber daya manusia dan alat produksi harus berkualitas. Hal tersebutlah yang selalu dipegang

teguh oleh PT. TMC. Hingga akhirnya PT. TMC bisa melewati segala permasalahan yang ada.

iii

Page 11: Pengantar Bisnis

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan laporan makalah yang kami susun, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam

mengembangkan sebuah perusahaan diperlukan kiat-kiat tertentu. Mulai dari menyusun

langkah awal dengan meyakinkan pelanggan dengan jaminan profesionalisme, kualitas produk,

dan jaminan hasil, menentukan strategi perusahaan dari eksternal ke internal hingga cara untuk

menjaga agar produksi tetap berjalan dengan stabil. Dan dalam mengembangkan sebuah

perusahaan diperlukan modal yang cukup, pemasaran yang baik, sumber daya manusia dan

alat produksi yang berkualitas.

B. Saran

Beberapa saran yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen PT. TMC dalam strategi

bisnisnya ialah :

iii

Page 12: Pengantar Bisnis

1. Perlu penelitian lanjutan atau menggunakan jasa konsultan sumber daya manusia

mengenai identifikasi kebutuhan dan pelaksanaan pelatihan karyawan baik untuk

memperbaiki moral hazard dan kemampuan pemasaran tenaga Technical Service yang

berorientasi pada konsumen

2. Pihak manajemen perusahaan dapat melakukan kegiatan peningkatan motivasi

karyawan terutama para tenaga Technical Service, dengan cara mengadakan "Morning

Call" di kantor pusat dan cabang, pihak manajemen dapat selalu menciptakan sikap

mental positif tenaga Technical Service dan memberikan reward bisa berupa pemberian

"gift" atas prestasinya selain insentif yang sudah ada. Gift ini dapat berupa sovenir-

sovenir kecil yang memberikan gambaran mengenai perusahaan dan memberikan rasa

bangga bagi para Technical Service

3. Perusahaan segera melakukan pembenahan struktur organisasi sehingga tidak terjadi

benturan komunikasi. Pembenahan struktur organisasi ini dilakukan oleh pihak

manajemen puncak perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi yang jelas maka

akan jelas alur delegasi wewenang dan tugas serta jalur komunikasi baik di kantor

pusat dan antar kantor cabang

4. Mengingat pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang semakin pesat maka

perusahaan perlu meningkatkan produksi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan

berbagai cara antara lain membeli mesin dengan kemampuan yang lebih baik atau

dengan memodifikasi mesin bahkan kalau perlu menambah shift karyawan produksi

dari satu shift menjadi dua shift

iii

Page 13: Pengantar Bisnis

iii