DAFTAR ISI
Halaman Judul …………………………………………………………………. i
Kata Pengantar …………………………………………………………………. ii
Daftar Isi ………………………………………………………………………….. iii
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………. 1
C. Tujuan …………………………………………………………………. 2
Bab II PEMBAHASAN
A. Sejarah ………………………………………………………………….
3
B. Langkah Awal Perusahaan …………………………………………………. 5
C. Strategi Perusahaan …………………………………………………………. 6
D. Masalah yang Dihadapi dan Solusi …………………………………………. 7
E. Cara Menjaga Produksi agar Tetap Stabil …………………………………. 8
Bab III PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………………….. 10
B. Saran ………………………………………………………………………….. 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Industri peternakan di Indonesia saat ini memiliki prospek yang baik dengan
ditunjukkan adanya populasi ternak yang cenderung meningkat. Misalnya tahun 2002 bila
dibandingkan dengan tahun 2001, secara keseluruhan terdapat peningkatan populasi hewan
ternak. Pertumbuhan industri ternak ini memicu perkembangan pada industri hulunya
(upstream agribusiness) yaitu penyediaan sarana produksi ternak berupa obat-obatan hewan.
Selain itu adanya banyak penyakit baru yang memasuki Indonesia, mulai dari Avian
Influensa (H5N1) atau flu burung hingga adanya Swine Flu (H1N1) atau flu babi. Hal ini
membuat kami menjadi tertarik untuk mengetahui bagaimana cara perusahaan pakan dan obat
ternak agar penjualan tetap berjalan stabil walaupun banyak masalah yang menghampiri. Oleh
karena itu kami memilih PT. Tekad Mandiri Citra (TMC) selaku Perusahaan Pakan dan Obat
Ternak Nasional untuk menjadi narasumber kami.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka kami menentukan rumusan masalah
yang akan kami bahas adalah bagaimana kiat-kiat perusahaan pakan dan obat ternak dalam
mengembangkan usahanya.
iii
C. Tujuan
Tujuan penyusunan laporan ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis yang diberikan oleh Dr.
Purwohandoko, MM
2. Untuk menambah keterampilan dan kemampuan penyusun menerapkan teori yang
diperoleh di bangku kuliah ke dalam praktik pelaksanaan di lapangan.
3. Untuk menambah pemahaman dan pelaksanaan konsep materi kuliah.
4. Untuk mengetahui kiat-kiat perusahaan pakan dan obat ternak dalam mengembangkan
usahanya.
iii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Pada tahun 1999 saat situasi perekonomian secara umum di Indonesia masih dilanda
krisis, dengan didorong pemikiran bahwa seorang profesional tidak boleh “berpangku tangan”
maka dari lubuk nurani muncullah sebuah tekad bahwa dengan membentuk sebuah kelompok
profesional yang diyakini bisa menyemangati kegiatan usaha di Indonesia pada umumnya,
serta memberi problem solving bagi pengusaha peternakan pada khususnya, maka lahirlah PT.
Tekad Mandiri Citra sebuah perusahaan Nasional yang berlokasi di Jalan Raya Kawaluyaan
No 20 A, Bandung, Jawa Barat.
Dengan visi “Sebuah perusahaan dan Produsen dan Distributor obat hewan yang
mengedepankan Profesionalisme dan teknologi yang didukung oleh sumber daya manusia
yang memiliki komitmen terhadap disiplin ilmu dan pelayanan” dan misi (1) berperan aktif
menyempurnakan teknologi usaha, pencegahan dan pengobatan penyakit ternak, antara lain
ayam, sapi, kambing, domba, kuda, babi, (2) meningkatkan keunggulan komparatif dan
kompetitif usaha peternakan. Membuat rasa aman dan nyaman hewan kesayangan dan
pemiliknya serta masyarakat, (3) seiring dengan putaran waktu, sumber daya manusia
senantiasa ditingkatkan secara kuantitas dan kualitasnya, pendayagunaan komputerisasi untuk
menopang manajemen secara umum, kerjasama bagian riset dan pengembangan dan teknis
dengan lembaga-lembaga ilmu pengetahuan dan penelitian untuk pengembangan macam dan
kualitas produk serta penyempurnaan teknologi di bidang usaha peternakan
iii
Apabila merujuk kepada falsafah dasar di atas, pihak perusahaan telah tepat
menggambarkan visi dan misi perusahaan. Di masa mendatang perusahaan ingin
mempertahankan posisi sebagai perusahaan produsen dan distributor obat hewan yang lebih
mengutamakan profesionalisme sumber daya manusia dan teknologi serta komitmen kepada
disiplin ilmu dan pelayanan. Di sini terlihat bahwa perusahaan lebih mengutamakan pelayanan
dan profesionalisme yang berujung pada keakraban dengan pelanggan (Customer Intimacy).
Untuk pernyataan misi, perusahaan mendefinisikannya tidak terlalu umum dan khusus
melainkan gabungan atau kombinasi keduanya. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan misi
perusahaan. Selain tetap sebagai produsen dan distributor obat hewan, perusahaan berusaha
untuk menyempurnakan teknologi usaha, pencegahan dan pengobatan penyakit ternak seperti
ayam, sapi, babi, kambing, domba, kuda. Perusahaan juga memperhatikan kesehatan hewan-
hewan peliharaan dan berusaha meningkatkan keunggulan komparatif dan kompetitif usaha
peternakan. Perusahaan berusaha senantiasa meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya
manusia, teknologi, serta lembaga riset dan pengembangan.
PT. TMC yang merupakan perusahaan milik bersama antara drh. Gowinda Sibit, drh.
Julianto, dan drh. Sugiyono, merupakan perusahaan produsen dan distributor obat hewan serta
merupakan perusahaan yang sedang berkembang. PT. TMC mendistribusikan produk obat
hewannya melalui staf Technical Service (TS) yang merupakan para dokter hewan dan sarjana
peternakan yang juga memberikan advis medik kepada para peternak. Produk PT. TMC untuk
saat ini lebih banyak didominasi oleh obat hewan untuk ayam ras terutama pedaging dan
petelur. Produk-produknya seperti Enroten, TM Vita, Sirnaset, Cotrimazine, Ciprolon,
Spectaral, Colistan, dan lain-lain. Wilayah pemasarannya telah menyebar ke seluruh Indonesia,
dengan 25 orang sebagai tim marketing. Rantai distributor untuk wilayah pemasaran Sumatra
akan dilayani oleh kantor pemasaran yang berkedudukan di Jakarta, dan untuk wilayah
pemasaran Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Bagian Timur lainnya akan dilayani oleh
iii
kantor pemasaran yang berkedudukan di Surabaya. Kantor pemasaran untuk pulau Jawa,
berada di Tangerang, Bogor, Bandung, Ciamis, Solo, Blitar, dan Surabaya.
B. Langkah Awal Perusahaan
Sebagai langkah awal yang dilakukan oleh PT. TMC untuk menarik perhatian
masyarakat adalah dengan jalan meyakinkan calon pelanggan atau istilah di PT. TMC adalah
klien, dengan jaminan profesionalisme, kualitas produk, dan jaminan hasil. Mengingat
persaingan yang begitu ketat antar produsen dan distibutor perusahaan obat hewan, PT. TMC
merasa perlu untuk menyusun strategi bisnis agar dapat menghadapi pesaing dan
mengembangkan bisnis di industri obat hewan. Penilitian merupakan strategi awal yang
dilakukan oleh PT. TMC. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis faktor-
faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi posisi bersaing PT. TMC dalam industri obat
hewan di Indonesia, menformulasikan alternatif strategi bisnis yang dapat diterapkan PT.
TMC, dan merekomendasikan alternatif strategi bisnis bagi PT. TMC.
Kegiatan penelitian dilaksanakan di kantor pusat PT. TMC yang berlokasi di kota
Bandung, Jawa Barat. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari - April 2003.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dalam bentuk studi kasus. Teknik
pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling (sengaja). Total jumlah
responden sebanyak sembilan orang yang terdiri atas lima orang responden internal dan empat
orang responden eksternal yang kompeten dalam industri obat hewan.
Analisis data yang dilakukan mencakup (1) Analisis deskriptif dan fungsional yang
bertujuan untuk mendeskripsikan visi dan misi perusahaan dan gambaran kondisi internal
perusahaan seperti manajemen, pemasaran, produksi, sumber daya manusia, dan sistem
informasi manajemen. Analisis deskriptif dan fungsional dilakukan untuk memperoleh
iii
gambaran umum keadaan perusahaan sebagai langkah awal untuk melakukan analisis yang
lebih dalam. (2) Analisis Internal-Eksternal untuk mendapatkan peluang, ancaman, kekuatan
dan kelemahan organsisasi sehingga dapat diketahui posisi perusahaan dalam matriks I-E. (3)
Matriks TOWS untuk memperoleh berbagai rekomendasi strategi yang sesuai dengan keadaan
internal dan eskternal perusahaan. (4) Analisis QSPM untuk memperoleh prioritas alternatif
strategi bisnis perusahaan untuk diimplementasikan.
C. Strategi Perusahaan
PT. TMC memiliki dua strategi dalam mengembangkan perusahaannya, yaitu dengan
menganalisis faktor strategi eksternal dan internal. Analisis faktor strategi eksternal bertujuan
untuk mengidentifikasi beberapa faktor yang berasal dari lingkungan eksternal sehingga
diketahui peluang yang bisa dimanfaatkan dan ancaman yang harus diantisipasi oleh sebuah
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Berdasarkan analisis ini didapatkan peluang yang
dapat dimanfaatkan oleh PT. TMC ialah jumlah peternak yang meningkat, pertumbuhan
populasi hewan ternak, kebijakan pemerintah berkenaan dengan industri obat hewan, potensi
pasar yang masih terbuka luas, dan kondisi sosial dan budaya masyarakat. Adapun faktor
strategi eksternal yang dapat menjadi ancaman dan harus diantisipasi oleh PT. TMC ialah
fluktuasi permintaan dan harga DOC, kondisi persaingan industri, kondisi ekonomi yang
belum pulih, situasi politik dan keamanan, ketergantungan akan bahan baku impor, era
perdagangan pasar bebas, tingkat suku bunga dan harga produk obat hewan pesaing. Hasil
analisis faktor-faktor strategi eksternal PT. TMC menunjukkan bahwa total nilai yang
diperoleh ialah 2,93. Besaran tersebut mengindikasikan bahwa tingkat kemampuan perusahaan
cukup baik dalam merespon berbagai perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal dan
berada pada posisi sedang.
iii
Faktor strategi internal yang merupakan kekuatan PT. TMC ialah citra merek, produk
yang berkualitas, SDM yang berkualitas, supervisi/leadership oleh pimpinan, pengalaman
formulasi/teknis obat hewan, semangat membangun dan belajar, layanan advis medik, problem
solver dan keakraban dengan pelanggan, dan cara pembayaran produk. Hasil analisis faktor-
faktor strategi internal PT. TMC menunjukkan bahwa total nilai yang diperoleh ialah 2,76.
Besaran nilai tersebut menggambarkan bahwa tingkat kemampuan perusahaan berada pada
posisi rata-rata.
Penggabungan evaluasi faktor-faktor strategis eksternal dan internal menghasilkan
posisi PT. Tekad Mandiri Citra dalam matriks I-E di kuadran V dengan sumbu koordinat
(2,76; 2,93), berada pada posisi pertahankan dan pelihara (hold and maintain). Strategi umum
yang digunakan untuk perusahaan yang berada pada posisi tersebut ialah strategi penetrasi
pasar dan strategi pengembangan produk.
Matriks TOWS (eksternal ke internal) menghasilkan tujuh alternatif strategi yakni :
strategi pengembangan pasar, strategi pengembangan produk, strategi peningkatan loyalitas
pelanggan, strategi penetrasi pasar, strategi pembenahan struktur organisasi, strategi
pengembangan kemitraan dan strategi unggul kualitas dengan prioritas alternatif strategi yang
pertama, kedua dan ketiga berturut-turut ialah strategi penetrasi pasar, strategi pengembangan
produk dan keakraban peningkatan loyalitas pelanggan dengan nilai TAS masing-masing
berurutan yakni 5,71; 5,66 ; dan 5,62 berdasarkan analisis QSPM.
D. Masalah yang Dihadapi dan Solusi
Masalah pertama yang dihadapi oleh perusahaan adalah masalah permodalan. Namun
hal ini dapat diatasi oleh perusahaan dengan melakukan penghematan. Artinya setiap langkah
iii
harus dihitung berhasil, sehingga biaya yang dikeluarkan dapat ditutup dengan hasil yang
didapat.
Masalah kedua, sebagai perusahaan baru, PT. TMC langsung menghadapi persaingan
yang sengit antar produsen dan distributor obat hewan, mengingat sudah banyak perusahaan
yang beroperasi di industri obat hewan terlebih dahulu seperti PT. Dos Ni Roha, PT. Medion,
PT. Paeco Agung, PT. Romindo Primavetcom, PT. Surya Hidup Satwa, PT. Vaksindo Satwa
Nusantara, dan lain-lain. Mengingat persaingan yang begitu ketat antar produsen dan distibutor
perusahaan obat hewan. PT. TMC merasa perlu untuk menyusun strategi bisnis agar dapat
menghadapi pesaing dan mengembangkan bisnis di industri obat hewan. Penilitian merupakan
solusi yang dilakukan oleh PT. TMC. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan
menganalisis faktor-faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi posisi bersaing PT.
TMC dalam industri obat hewan di Indonesia, menformulasikan alternatif strategi bisnis yang
dapat diterapkan PT. TMC, dan merekomendasikan alternatif strategi bisnis bagi PT. TMC.
Dan untuk tetap menjaga stabilitas perusahaan, PT. TMC lebih mengutamakan pelayanan dan
profesionalisme yang berujung pada keakraban dengan pelanggan (Customer Intimacy).
Masalah selanjutnya datang setelah semuanya berjalan dengan lancar. Hal tersebut
adalah munculnya virus-virus yang berasal dari luar negeri seperti Avian Influenza (H5N1)
atau flu burung hingga adanya Swine Flu (H1N1) atau flu babi. Hal ini mengakibatkan
banyaknya hewan ternak yang mati secara mendadak dan mengakibatkan para peternak
mengalami rugi besar-besaran. Namun berkat penanganan secara professional, hal ini tidak
terlalu memberikan dampak bagi PT. TMC. Karena PT. TMC tetap memberikan jaminan
profesionalisme, kualitas produk, dan jaminan hasil. Selain itu, pihak PT. TMC melalui
Technical Service (TS) juga memberikan penyuluhan kepada para kliennya tentang cara-cara
iii
untuk mencegah menyebarnya virus-virus tersebut. Sehingga kepercayaan klien pada PT.
TMC tetap terjaga.
E. Cara untuk Menjaga Produksi Tetap Stabil
PT. TMC memiliki cara tersendiri untuk menjaga produksi tetap stabil, yaitu agar
produksi berjalan lancar maka pemasaran harus lancar, agar pemasaran berjalan lancar maka
produk yang dipasarkan harus berkualitas, untuk menghasilkan produk yang berkualitas maka
sumber daya manusia dan alat produksi harus berkualitas. Hal tersebutlah yang selalu dipegang
teguh oleh PT. TMC. Hingga akhirnya PT. TMC bisa melewati segala permasalahan yang ada.
iii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan laporan makalah yang kami susun, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam
mengembangkan sebuah perusahaan diperlukan kiat-kiat tertentu. Mulai dari menyusun
langkah awal dengan meyakinkan pelanggan dengan jaminan profesionalisme, kualitas produk,
dan jaminan hasil, menentukan strategi perusahaan dari eksternal ke internal hingga cara untuk
menjaga agar produksi tetap berjalan dengan stabil. Dan dalam mengembangkan sebuah
perusahaan diperlukan modal yang cukup, pemasaran yang baik, sumber daya manusia dan
alat produksi yang berkualitas.
B. Saran
Beberapa saran yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen PT. TMC dalam strategi
bisnisnya ialah :
iii
1. Perlu penelitian lanjutan atau menggunakan jasa konsultan sumber daya manusia
mengenai identifikasi kebutuhan dan pelaksanaan pelatihan karyawan baik untuk
memperbaiki moral hazard dan kemampuan pemasaran tenaga Technical Service yang
berorientasi pada konsumen
2. Pihak manajemen perusahaan dapat melakukan kegiatan peningkatan motivasi
karyawan terutama para tenaga Technical Service, dengan cara mengadakan "Morning
Call" di kantor pusat dan cabang, pihak manajemen dapat selalu menciptakan sikap
mental positif tenaga Technical Service dan memberikan reward bisa berupa pemberian
"gift" atas prestasinya selain insentif yang sudah ada. Gift ini dapat berupa sovenir-
sovenir kecil yang memberikan gambaran mengenai perusahaan dan memberikan rasa
bangga bagi para Technical Service
3. Perusahaan segera melakukan pembenahan struktur organisasi sehingga tidak terjadi
benturan komunikasi. Pembenahan struktur organisasi ini dilakukan oleh pihak
manajemen puncak perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi yang jelas maka
akan jelas alur delegasi wewenang dan tugas serta jalur komunikasi baik di kantor
pusat dan antar kantor cabang
4. Mengingat pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang semakin pesat maka
perusahaan perlu meningkatkan produksi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
berbagai cara antara lain membeli mesin dengan kemampuan yang lebih baik atau
dengan memodifikasi mesin bahkan kalau perlu menambah shift karyawan produksi
dari satu shift menjadi dua shift
iii
iii