Makalah Pengantar Bisnis

28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memproses informasi menjadi laporan keuangan, dan mengomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan. Akuntansi merupakan “bahasa bisnis”. Semakin baik memahami bahasa tersebut, akan semakin baik keputusan dan semakin baik dapat mengelola keuangan. Sebagai contoh, bagaimana cara memutuskan meminjam uang atau tidak? Sebaiknya kita mempertimbangkan penghasilan terlebih dahulu dan konsep penghasilan murni berasal dari akuntansi. Produk utama akuntansi ialah sekumpulan dokumen yang disebut laporan keuangan. Laporan keuangan menggambarkan suatu perusahaan dalam satuan moneter. Atas dasar itulah makalah yang berjudul “Akuntansi dalam Bisnis” ini dibuat. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut : 1. Apa pengertian akuntansi? 2. Bagaimana sejarah perkembangan akuntansi? 3. Apa perbedaan akuntansi dan tata buku? 4. Bagaimana kedudukan profesi akuntansi? 1

Transcript of Makalah Pengantar Bisnis

Page 1: Makalah Pengantar Bisnis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis,

memproses informasi menjadi laporan keuangan, dan mengomunikasikan hasilnya

kepada para pengambil keputusan. Akuntansi merupakan “bahasa bisnis”.

Semakin baik memahami bahasa tersebut, akan semakin baik keputusan dan

semakin baik dapat mengelola keuangan. Sebagai contoh, bagaimana cara

memutuskan meminjam uang atau tidak? Sebaiknya kita mempertimbangkan

penghasilan terlebih dahulu dan konsep penghasilan murni berasal dari akuntansi.

Produk utama akuntansi ialah sekumpulan dokumen yang disebut laporan

keuangan. Laporan keuangan menggambarkan suatu perusahaan dalam satuan

moneter. Atas dasar itulah makalah yang berjudul “Akuntansi dalam Bisnis” ini

dibuat.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut :

1. Apa pengertian akuntansi?

2. Bagaimana sejarah perkembangan akuntansi?

3. Apa perbedaan akuntansi dan tata buku?

4. Bagaimana kedudukan profesi akuntansi?

5. Siapa saja pemakai informasi akuntansi?

6. Bagaimana proses akuntansi?

7. Apa yang dimaksud dengan laporan keuangan?

8. Bagaimana melakukan penilaian persediaan barang?

9. Apa yang dimaksud dengan analisis komparatif?

10. Apa yang dimaksud dengan analisis ratio?

1.3 Tujuan

Tujuan disusunnya makalah ini adalah :

1. Untuk dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan akuntansi.

1

Page 2: Makalah Pengantar Bisnis

2. Untuk dapat mengetahui sejarah perkembangan akuntansi.

3. Untuk dapat membedakan antara akuntansi dan tata buku.

4. Untuk dapat mengetahui kedudukan profesi akuntansi.

5. Untuk dapat mengetahui para pemakai informasi akuntansi.

6. Untuk dapat mengetahui proses akuntansi.

7. Untuk dapat mengetahui yang dimaksud dengan laporan keuangan.

8. Untuk dapat melakukan penilaian persediaan barang.

9. Untuk dapat mengetahui yang dimaksud dengan anlisis komparatif.

10. Untuk dapat mengetahui yang dimaksud dengan analisis rasio.

1.4 Metode

Metode yang kami gunakan dalam penyusunan makalah ini adalah studi

kepustakaan. Penyusun memanfaatkan berbagai macam buku sumber yang sesuai

dan terkait dengan pokok bahasan makalah.

1.5 Sistematika

Adapun sistematika yang kami gunakan dalam penyusunan makalah ini

adalah:

Bab I merupakan pendahuluan, yang didalamnya terdapat latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan, metode, dan sistematika penulisan.

Bab II merupakan pembahasan, yang didalamnya mencakup pengertian

akuntansi, sejarah perkembangan akuntansi, perbedaan akuntansi dan tata buku,

porofesi akuntansi, pemakai informasi akuntansi, proses akuntansi, laporan

keuangan, penilaian persediaan barang, analisis komparatif, dan analisis rasio.

Bab III merupakan penutup yang di dalamnya terdapat kesimpulan dan

saran.

2

Page 3: Makalah Pengantar Bisnis

BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Akuntansi

Sebelum kita melakukan pembahasan pada inti permasalahan, sebaiknya kita

membahas terlebih dahulu mengenai pengertian akuntansi, agar tidak terjadi

kesulitan dalam memahami pembahasan berikutnya. Berikut ini sedikit

pembahasan mengenai pengertian akuntansi.

Di Webster’s Dictionary definisi tentang Akuntansi didapati:

a. Seni atau sistem menyusun atau memberi pernyataan tentang serangkaian

prinsip-prinsip ilmiah yang mendasari pencatatan dan keterangan tentang

catatan-catatan.

b. Pengetrapan prinsip-prinsip demikian dalam praktek; suatu masa

penggunaan prinsip-prinsip demikian; kegiatan membuat laporan tentang

catatan usaha.

Definisi-definisi tersebut yang dimaksudkan untuk pembaca bukan profesional

dengan jelas menunjukkan dengan beberapa patah kata betapa samar uraian-uraian

tentang sifat akuntansi sebenarnya. Akan tetapi dari definisi ini beberapa segi dari

akuntansi dapat dilihat. Pertama, akuntansi adalah seni membuat catatan dan

kedua, ia mengandung serangkaian prinsip-prinsip ilmiah.

Encyclopaedia Britannica tahun 1962 memberikan definisi berikut:

“ Akuntansi adalah istilah yang luas yang menunjukkan teori-teori tertentu,

asumsi-asumsi mengenai cara bertindak (behavior), peraturan-peraturan cara

mengukur dan prosedur untuk mengumpulkan dan melaporkan informasi yang

berguna tentang kegiatan-kegiatan dan tujuan-tujuan suatu organisasi.”

Definisi ini memberi tekanan pada fungsi akuntansi “ yang memberikan

informasi” yang berguna tentang suatu organisasi dan memberikan gambaran

lebih baik tentang tujuan akuntansi daripada yang ada di Webster.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat kita temukan definisi akuntansi

yaitu seni pencatatan dan pengikhtisaran transaksi keuangan dan penafsiran akibat

suatu transaksi terhadap suatu kesatuan ekonomi.

American Accounting Association mendefinisikan akuntansi sebagai:

3

Page 4: Makalah Pengantar Bisnis

“ ….suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan informasi

ekonomi, yang memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang

jelas dan tegas oleh mereka yang menggunakan informasi keuangan tersebut.”

Dari pengertian ini, ada dua hal yang bisa kita simpulkan, yaitu:

1. bahwa akuntansi merupakan suatu proses yang produk akhirnya berupa

informasi, yaitu laporan keuangan,

2. bahwa informasi atau laporan keuangan yang dihasilkan dari proses

tersebut berguna bagi pengambilan keputusan bisnis.

Karena itulah, akuntansi sering juga disebut sebagai bahasa bisnis. Semakin

baik Anda memahami bahasa tersebut, akan semakin baik keputusan Anda, dan

semakin baik Anda dapat mengelola keuangan Anda. (Horngren dkk., 2006:4)

Dengan akuntansi, kita memperoleh informasi tentang keadaan suatu perusahaan

yang memungkinkan kita menilai keberhasilan perusahaan tersebut. Di lain pihak,

pimpinan perusahaan memerlukan informasi tersebut untuk membuat berbagai

keputusan bisnis. Semakin besar keputusan, semakin besar pula kebutuhannya

akan informasi.(Horngren dkk., 2006:5) Umumnya, keputusan bisnis yang

didasarkan pada informasi akuntansi akan lebih akurat dan dapat

dipertanggungjawabkan. (Alam S., 2001: 2)

Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu

kesatuan ekonomi kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Yang dimaksud

penyusun sebagai kesatuan ekonomi adalah badan usaha. Informasi ekonomi yang

dihasilkan oleh akuntansi berguna bagi pihak-pihak di dalam perusahaan itu

sendiri maupun pihak-pihak di luar perusahaan. (Soemarso S. R., 1999: 5)

Untuk menghasilkan informasi ekonomi, perusahaan perlu menciptakan suatu

metode pencatatan, penggolongan, analisa, dan pengendalian transaksi serta

kegiatan-kegiatan keuangan, kemudian melaporkan hasilnya. Kegiatan akuntansi

meliputi:

1. pengidentifikasian dan pengukuran data yang relevan untuk suatu

pengambilan keputusan.

2. pemrosesan data yang bersangkutan kemudian pelaporan informasi yang

dihasilkan.

3. pengkomunikasian informasi ekonomi kepada pemakai laporan.

4

Page 5: Makalah Pengantar Bisnis

Kegiatan-kegiatan tadi perlu dirangkaikan dalam suatu sistem yang disebut

sistem akuntansi.

2. 2 Sejarah Perkembangan Akuntansi

Perkembangan akuntansi sejalan dengan jenis jasa yang diminta oleh

masyarakat yang makin lama makin kompleks. Sementara itu jenis jasa yang

diminta sangat dipengaruhi oleh perkembangan dunia usaha. Dengan kata lain

perkembangan akuntansi adalah sejalan dengan perkembangan dunia usaha.

Pencatatan atas berbagai jenis usaha sebenarnya telah dikenal sejak

dimulainya peradaban manusia. Pada zaman Babylonia tahun 3600 Sebelum

Masehi, telah dikenal pencatatan berbentuk tablet yang terbuat dari tanah liat.

Teknik pencatatan tersebut digunakan untuk pembayaran upah. Pada zaman

peradaban romawi juga telah dikenal teknik penyusutan yang menyatakan bahwa

nilai suatu bangunan tembok bukan hanya ditentukan oleh biaya pembuatannya.

Nilai suatu tembok adalah biaya pembuatan dikurangi seperdelapan dari biaya

tersebut tiap tahun selama tembok masih berdiri. Ini berarti bahwa pada zaman itu

telah dikenal sistem penyusutan metode garis lurus. Namun, pencatatan yang

dilakukan pada zaman tersebut belumlah sistematis.

Untuk mengetahui laba atau rugi, pedagang-pedagang dari Genoa, pada

pertengahan abad 14, cukup menghitung harta yang ada pada akhir suatu

pelayaran dan membandingkannya dengan harta yang dibawa pada waktu

berangkat berlayar. Perhitungan rugi laba hanya dibuat pada akhir suatu

pelayaran.

Cikal bakal lahirnya akuntansi berawal dari munculnya pusat-pusat

perdagangan pada beberapa kota di Italia, yang membutuhkan sistem pencatatan

yang sistematis. Pada tahun 1494, Luca Pacioli dan Leonardo da Vinci

menerbitkan buku berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica, Proportioni et

Proportionalita. Pacioli yang menulis teksnya, sedangkan da Vinci yang

merancang ilustrasinya. Dalam buku ini terutama pada bab yang berjudul

Tractatus de Computis et Scriptoris, untuk pertama kalinya diperkenalkan sistem

pencatatan secara sistematis yang disebut sistem tata buku berpasangan (double

entry sistem). Kemudian, dengan berpindahnya pusat perdagangan dari Italia ke

5

Page 6: Makalah Pengantar Bisnis

Spanyol, Portugis, dan Belanda, sistem tata buku berpasangan ini dikenal juga

dengan sistem kontinental. Karena itulah sistem ini banyak digunakan oleh

negara-negara di Eropa. Kemajuan mencolok dalam bidang akuntansi sejak

perpindahan tersebut adalah mulai dibuatnya perhitungan rugi laba tahunan. Hal

ini kemudian mendorong dikembangkannya penyusunan neraca pada setiap saat

setelah jangka waktu tertentu. Pada 1673 Perancis mengharuskan kepada setiap

pengusaha di negaranya untuk membuat neraca perdagangan paling tidak sekali

dalam dua tahun.

Penemuan sistem pembukuan berpasangan merupakan suatu yang berguna

bagi manusia. Goethe, seorang penyair, novelis, ilmuwan, dan jenius dari Jerman

menulis tentang tata buku berpasangan sebagai berikut: “…..sistem ini adalah

salah satu penemuan terindah dari manusia, dan setiap pengusaha yang baik

hendaknya mempergunakan sistem ini dalam melaksanakan usaha ekonominya.”

Revolusi industri di Eropa merupakan faktor utama yang mendorong semakin

berkembangnya akuntansi. Sebelum revolusi industri, kegiatan usaha masih

didominasi oleh kegiatan perdagangan. Dengan revolusi industri, kegiatan

ekonomi semakin berkembang dan mendorong munculnya kegiatan di bidang

manufaktur, yaitu kegiatan yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi.

Akibatnya, kegiatan pencatatan yang perlu ditangani juga semakin bertambah dan

semakin kompleks. Dampak langsung dari perubahan teknologi industri tersebut

adalah berkembangnya bidang akuntansi biaya dan munculnya konsep

penyusutan.

Di abad 20 perkembangan besar terjadi pada 1930. Pada saat itu untuk

pertama kalinya diadakan pembahasan antara New York Stock Exchange dengan

American Institute of Certified Public Accountant guna menetapkan prinsip-

prinsip akuntansi yang harus diikuti oleh perusahaan yang saham-sahamnya

terdaftar di bursa. Sebelumnya, pada 1925, Inggris telah mengeluarkan undang-

undang yang mengatur sistem pelaporan keuangan. Sejak saat itu perkembangan

banyak berkisar pada perkembangan praktek-praktek akuntansi, termasuk

digunakannya komputer setelah perang dunia ke-2.

6

Page 7: Makalah Pengantar Bisnis

Revolusi industri menyebar dengan cepat ke Amerika Serikat. Di Amerika

Serikat, sistem kontinental ini kemudian dimodifikasi sedemikian rupa sehingga

melahirkan sistem akuntansi yang disebut sistem anglo saxon.

2.3 Akuntansi dan Tata Buku

Harus kita mengerti bahwa akuntansi bukan pembukuan. Ada sedikit

kekaburan antara pembukuan (book keeping) dan akuntansi. Hal ini sebagian

disebabkan oleh kenyataan bahwa keduanya saling berhubungan dan tidak ada

pemisahan yang tegas dan diterima secara umum. Pembukuan hanya suatu teknik

akuntansi untuk mencatat data keuangan perusahaan menurut suatu metode

tertentu. Tata buku adalah salah satu alat untuk memberikan informasi, terutama

mencatat fakta-fakta finansial dan informasi lain yang berhubungan di dalam buku

harian dan buku besar yang digunakan untuk menyusun dan menyimpulkan data

akuntansi dengan cara yang mudah. Seorang pemegang buku mungkin

bertanggung jawab atas semua pencatatan dalam perusahaan atau hanya sebagian

kecil saja dari kegiatan pencatatan dalam perusahaan tersebut (misalnya mencatat

keluar masuknya barang dalam kartu stok). Sebagian besar pekerjaan yang

dilakukan oleh seorang pemegang buku bersifat teknis pelaksanaan.

Akuntansi mempunyai arti yang lebih luas, yaitu meliputi pembuatan berbagai

teknik pencatatan (sistem-sistem akuntansi), interpretasi laporan keuangan,

menyajikan laporan keuangan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu, cara-cara

melaporkan fakta-fakta usaha, dan berbagai-bagai teknik untuk mengawasi

seluruh jalannya sesuatu organisasi dari segi uang maupun kuantitas. Akuntan

biasanya memimpin dan mengawasi pekerjaan seorang pemegang buku. Makin

besar perusahaan, makin banyak pula tingkat-tingkat pembagian tanggung jawab

dan wewenang yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Pekerjaan akuntan pada

tingkat permulaan mungkin termasuk pekerjaan pembukuan. Dalam setiap

keadaan, akuntan harus mempunyai pengetahuan yang lebih banyak, baik

pengetahuan mengenai konsep-konsep akuntansi maupun kemampuan analitisnya

dibandingkan dengan seorang pemegang buku.

7

Page 8: Makalah Pengantar Bisnis

2.4 Profesi Akuntansi

Akuntansi adalah suatu profesi yang kedudukannya sejajar dengan profesi

hukum atau profesi tehnik. Perkembangan pesat dari teori dan tehnik akuntansi

selamacabad sekarang ini telah disertai peningkatan jumlah akuntan-akuntan yang

terlatih secara profesional. Diantara faktor-faktor yang mendorong perkembangan

ini ialah perkembangan jumlah, ukuran, dan keruwetan perusahaan–perusahaan;

berlakunya pajak–pajak baru dan peraturan-peraturan perpajakan yang semakin

ruwet, terutama pajak pendapatan, dan pembatasan-pembatasan lainnya yang

dikenakan pada operasi perusahaan oleh peraturan-peraturan pemerintah.

Akuntan-akuntan yang memberikan jasa-jasa akunting atas dasar honorium,

dan akuntan-akuntan staff yang dipekerjakan oleh mereka, disebut berkecimpung

dalam akuntan publik. Sedangkan akuntan-akuntan yang dipekerjakan oleh

perusahaan tertentu atau oleh organisasi yang tidak mencari laba, mungkin

sebagai akuntan kepala, kontroler, atau direktur keuangan disebut akuntan-

akuntan swasta.

Baik akunting publik maupun akunting swasta sejak lama telah dikenal

sebagai suatu latihan yang baik sekali bagi tanggung jawab pimipinan tertinggi.

Banyak posisi eksekutif dalam pemerintahan dan dalam perusahaan-perusahaan

industri dipegang oleh orang-orang dengan pendidikan dan pengalaman dalam

akunting.

2.5 Pemakai Informasi Akuntansi

Pemakai informasi akuntansi dapat kita bedakan menjadi dua kelompok, yaitu

pihak intern dan pihak ekstern, sebagaimana berikut ini.

a.Pihak intern

Pihak intern adalah pihak yang berhubungan langsung dengan operasi

perusahaan sehari-hari, yaitu pimpinan perusahaan. Pimpinan perusahaan sangat

berkepentingan terhadap informasi akuntansi karena dialah yang paling

bertanggung jawab atas kemajuan perusahaan.

Dalam melaksanakan operasi perusahaan pemimpin perusahaan membuat

kebijakan yang dikomunikasikan baik ke dalam maupun keluar perusahaan. Untuk

mengomunikasikannya dibutuhkan informasi akuntansi. Karena itu, informasi

8

Page 9: Makalah Pengantar Bisnis

akuntansi sering juga disebut sebagai bahasa bisnis (language of bussines), yang

berfungsi sebagai media komunikasi bagi pimpinan perusahaan.

b. Pihak ekstern

Pihak ekstrern adalah pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan tetapi

tidak terlibat secara langsung dalam membuat berbagai keputusan dan kebijakan

operasional perusahaan. Pihak ekstern terdiri dari pihak-pihak sebagai berikut :

1.Pemilik perusahaan atau pemegang saham atau investor

Pemilik perusahaan atau pemegang saham adalah pihak yang berkepentingan

atas maju mundurnya perusahaan karena merekalah yang menanggung resiko atas

modal yang disetornya ke dalam perusahaan.

Umumnya, pemilik atau pemegang saham mempercayakan pengelolaan

perusahaan kepada manajer-manajer profesional. Untuk mengetahui seberapa baik

peran manajer dalam mengembangkan perusahaan, pemilik atau pemegang saham

dari berbagai laporan yang disediakan akuntansi.

2. Karyawan dan serikat pekerja

Karyawan dan serikat pekerja berkepentingan atas maju mundurnya

perusahaan. Jika kondisi keuangan perusahaan baik, misalnya, maka karyawan

dapat menuntut perubahan penghasilan.

3. Kreditor

Memberi pinjaman kepada pihak debitor,yaitu perusahaan untuk membiayai

operasi perusahaan, yang memutuskan apakah akan memberi pinjaman atau tidak,

setelah mengetahui keadaan perusahaan.Kreditor mengetahui keadaan perusahaan

setelah melihat informasi yang disajikan oleh akuntansi.

4. Badan-badan pemerintah

Pemerintah berkepentingan terhadap perusahaan misalnya, dalam hal,

perpajakan dan ketenagakerjaan. Dalam hal perpajakan, pemerintah perlu

mengetahui laba suatu perusahaan agar dapat menghitung besarnya pajak

penghasilan perusahaan tersebut. Dalam hal ketenagakerjaan, pemerintah perlu

mengetahui apakah ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan upah telah

dipenuhi.

9

Page 10: Makalah Pengantar Bisnis

5. Pelanggan

Pelanggan juga berkepentingan atas maju mundurnya perusahaan,

pelanggan, dalam hal ini, adalah termasuk konsumen dan pemasok. Pemasok

(supplier), misalnya, perlu mengetahui keadaan keuangan perusahaan untuk

menjamin kelancaran barang yang dipasoknya.

6. Masyarakat

Masyarakat, terutama yang berada di sekitar perusahaan, berkepentingan

terhadap perusahaan dalam hal penyediaan lapangan kerja dan manfaat sosial

lainnya. Kemampuan perusahaan dalam menyediakan lapangan kerja dan manfaat

sosial lainnya dapat diketahui melalui laporan keuangan (akuntansi ).

2.6 Proses Akuntansi

Akunting ialah merupakan suatu proses transformasi data mentah menjadi

informasi keuangan yang berguna.

a. Persamaan Akunting ( The accounting equation )

Untuk mengerti bagaimana cara kerja akunting modern maka kita harus

mengerti persamaan akunting dan bagaimana transaksi dicatat di dalam sistem.

Persamaan akunting, berbentuk laporan sederhana, yang merupakan bentuk dari

proses akunting. Ini merupakan hubungan antara assets, liabilities, dan owners

equity.

1.Assets ialah harta yang dimiliki perusahaan.

2. Liabilities ialah kewajiban perusahaan, yang ia pinjam dari orang lain.

3. Owners equity ialah perbedaan diantara assets dan liabilities

Owner’s equty = Assets – liabilities

Dengan menggunakan persamaan aljabar, maka kita peroleh bentuk standar

dari persamaan akunting sebagai berikut :

Assets = Liabilities + owner’s equity

Dalam persamaan di atas, dapat dilihat bahwa liabilities ditempatkan dimuka

equity. Ini mengandung arti bahwa perusahaan mempunyai kewajiban utama

terhadap utang-utangnya. Jika perusahaan kelak bangkrut, maka utang harus

dibayar lebih dulu sebelum para pemilik menarik uangnya. Hal ini akan lebih jelas

lagi jika persamaan itu dirubah, dengan :

10

Page 11: Makalah Pengantar Bisnis

Assets – liabilities = owner’s equity

Ini menunjukan bahwa hak pemilik adalah sisa dari harta perusahaan

dikurangi utang. Pengertian ini sangat penting, seandainya perusahaan mengalami

masa-masa likuidasi atau masa pembubaran

4. Double-entry bookkeeping

Double-entry bookkeeping berdasarkan atas persamaan akunting. Dalam setiap

kejadian atau transaksi dilakukan dua kali pembukuan atau pencatatan. Ini

dilakukan agar persamaan akunting selalu dalam keadaan seimbang.

b. Assets

Harta atau assets dapat dibagi atas current assets dan fixed assets. Juga dapat

dibedakan tangible assets dan intangible assets.

Di dalam neraca akan dikelompokkan assets atas yang most-liquid dan yang

least- liquid, artinya yang cepat dapat dicairkan dan yang lambat. The liquidity of

an assets is the ease with which it can be converted into cash, artinya liquiditas

dari suatu assets ialah kemudahan suatu assets ditukarkan dengan uang tunai.

Current assets ialah uang tunai atau assets lainnya yang cepat dapat

ditukarkan dengan uang atau yang hanya digunakan dalam waktu satu tahun.

Fixed assets, ialah assets yang berjangka hidup lama atau permanen. Assets itu

tidak akan dijual selama perusahaan berdiri. Nilai assets akan berkurang melalui

penyusutan yang dilakukan setiap tahun.

Intangible assets. Assets ini tidak kelihatan secara fisik, tetapi mempunyai

nilai berdasarkan undang-undang, atau mendatangkan keuntungan bagi

perusahaan.

c. Liabilities

Liabilities juga dibagi atas dua bagian yaitu current liabilities dan longterm

liabilities.

Current liabilities ialah utang perusahaan yang harus dibayar dalam tempo

satu tahun. Bentuk umum dari liabilities jenis ini, ialah accounts payable dan

notes payable.

Accounts Payable terjadi karena pembelian yang dibayar dibelakang, misalnya

membeli keperluan kantor sekarang dan pembayarannya tiga bulan kemudian.

11

Page 12: Makalah Pengantar Bisnis

Notes payable, sama halnya pada accounts payable, tetapi perusahaan

menandatangani suatu pengakuan berutang dan jelas jatuh temponya.

Accrued Expenses ialah rekening untuk membukukan jasa yang sudah dipakai

oleh perusahaan tetapi belum dibayar

Longterm liabilities, merupakn utang perusahaan yang harus dibayar diatas

satu tahun.

d. Owner’s equity

Owner’s equity ini terbagi atas tiga bagian yaitu common stock, prefered stock,

dan retained earnings, yaitu saham umum, saham preferen, dan laba yang ditahan.

Common stock dan preffered stock ialah jumlah uang yang ditanam dalam

perusahaan oleh para pembeli saham, sedangkan retained earnings ialah jumlah

uang kumulatif setelah pembayaran deviden dan pajak yang tersisa di dalam

perusahaan.

2.7 Laporan keuangan

Laporan keuangan ialah neraca dan perhitungan rugi laba dan segala

keterangan-keterangan yang dimuat dalam lampiran-lampirannya.

Neraca harus disusun secara sistematis sedemikian rupa sehingga dapat

memberikan gambaran posisi keuangan dari suatu perusahaan pada suatu saat

tertentu. Di dalamnya harus menyebutkan bagian-bagian mana yang termasuk

aktiva dan pasiva dengan kata-kata yang jelas dan dapat dimengerti. Bagian-

bagian tersebut dapat digolongkan sebagai berikut :

Harta-harta / Aktiva.

Aktiva lancar.

Penanaman modal dalam surat-surat berharga/penyertaan.

Aktiva tetap.

Aktiva yang tidak berwujud (intangible Assets).

Beban / biaya-biaya yang ditangguhkan.

Aktiva atau harta lainnya.

Hutang-hutang dan modal sendiri

Hutang-hutang.

12

Page 13: Makalah Pengantar Bisnis

Hutang-hutang lancar.

Pendapatan yang diterima di muka.

Hutang-hutang jangka panjang.

Hutang-hutang bersyarat.

Hutang-hutang lainnya.

Modal sendiri

Modal saham yang disetor.

Agio / Disagio Saham.

Cadangan-cadangan.

Laba yang belum dibagi.

Perhitungan rugi laba perusahaan harus disusun sedemikian rupa sehingga

dapat memberikan gambaran dari besarnya kegiatan perusahaan dan hasil dari

kegiatan itu. Kegiatan perusahaan paling jelas tercermin pada jumlah penjualan

kotor.

Penyajiannya adalah sebagai berikut :

a. Harus memuat secara terperinci unsur-unsur dari hasil dan biaya.

b. Dapat disusun dalam bentuk urutan ke bawah (Stafel) atau bentuk skontro.

c. Harus dipisahkan antara hasil dari usaha utama dengan hasil usaha lain-

lain serta hasil luar biasa.

2.8 Penilaian persediaan barang

1. Metode masuk pertama keluar pertama (First In First Out/ FIFO)

Pada umumnya, perusahaan mencoba menjual jenis-jenis barang yang paling

lama terlebih dahulu. Dengan demikian, persediaan barang dagangan yang masih

tersedia di gudang biasanya yang paling baru dibeli. Sistem FIFO paralel dengan

arus fisik barang seperti ini. Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang dalam

persediaan dibeli akan dijual atau digunakan terlebih dahulu sehingga yang

tertinggal dalam persediaan akhir adalah yang dibeli atau diproduksi

belakangan/kemudian. Praktik FIFO ini meminimalkan kerugian dari barang yang

13

Page 14: Makalah Pengantar Bisnis

rusak atau membusuk. Dalam keadaan tidak adanya kemampuan atau kemauan

untuk mencurahkan waktu dan tenaga untuk mengidentifikasi biaya pokok dari

unit-unit spesifik yang dijual maka asumsi masuk pertama keluar pertama ini

kemungkinan memberikan aproksimasi yang masuk akal dari arus barang yang

aktual.

2. Evaluasi metode FIFO

Keunggulan metode FIFO adalah bahwa asumsi metode ini sederhana untuk

diterapkan dalam menilai persediaan. FIFO relatif murah untuk diaplikasikan baik

dengan sistem fisik ataupun perpetual. Selain itu, FIFO sistematik dan objektif,

serta kecil kemungkinannya untuk dimanipulasi manajemen ketimbang metode

lainnya, seperti LIFO.

Karakteristik khas metode FIFO adalah bahwa biaya-biaya pembelian yang

paling lamalah yang ditransfer ke biaya pokok penjualan, sedangkan biaya yang

paling akhir tetap berada dalam persediaan .

Dewasa ini perekonomian dunia dihinggapi penyakit inflasi yang

berkepanjangan, yang berarti bahwa sebagian harga cenderung melonjak terus.

Manakala biaya pembelian meningkat, metode FIFO mengenakan biaya yang

lebih rendah (yang lebih lama) kepada biaya pokok penjualan dan biaya yang

lebih tinggi (yang paling akhir) kepada barang-barang yang ada dalam persediaan.

Dalam kondisi seperti ini, metode FIFO menghasilkan pengaitan yang sangat

buruk pada laporan laba rugi karena biaya perolehan persediaan barang dagangan

yang lama dan relatif lebih murah (sebagai bagian dari biaya pokok penjualan)

dikaitkan dengan penjualan terkini dan relatif lebih tinggi nilainya.

Dengan mengenakan biaya yang lebih rendah kepada biaya pokok penjualan,

FIFO biasanya mengakibatkan perusahaan laba yang lebih tinggi dibandingkan

yang akan dilaporkan bila dengan metode persediaan lainnya. Beberapa

perusahaan menggemari metode FIFO untuk tujuan pelaporan keuangannya

karena tujuan mereka adalah memperlihatkan angka laba yang setinggi mungkin.

Metode FIFO cenderung menetapkan terlalu tinggi profitabilitas perusahaan.

Pendapatan didasarkan pada kondisi pasar sekarang. Dengan mengurangkan

pendapatan dengan biaya pokok penjualan yang berdasarkan harga yang lebih

14

Page 15: Makalah Pengantar Bisnis

lama (atau lebih rendah), maka laba kotor perusahaan akan disajikan terlalu besar

secara konsisten.

3. Metode masuk terakhir keluar pertama (Last In First Out/ LIFO )

Banyak pihak yang meyakini bahwa biaya kini (current cost) persediaan

haruslah dikaitkan seerat mungkin dengan rupiah penjualan sekarang. Kegagalan

melakukan hal ini berarti bahwa laporan laba rugi gagal mengakui biaya yang

lebih tinggi dari barang dagangan yang terjual. Sistem yang mereka anggap lebih

konservatif dan realistik adalah metode LIFO. Pada saat metode masuk terakhir

keluar pertama (Last-in, first-out method, LIFO ) yang dipakai, maka persediaan

yang tertsisa dianggap terdiri atas biaya-biaya perolehan yang paling awal.

Metode LIFO ini mengasumsikan bahwa barang dagangan yang dibeli atau

diproduksi terakhir akan dijual atau digunakan terlebih dahulu sehingga yang

termasuk persediaan akhir adalah yang dibeli atau yang diproduksi terdahulu.

4. Evaluasi metode LIFO

Asumsi dasar metode LIFO adalah bahwa pembelian yang paling akhir adalah

yang paling pertama dijual dan pembelian yang paling lama tetap bertahan dalam

persediaan. Asumsi ini tidak sejalan dengan arus fisik barang dagangan.

Walaupun demikian, terdapat argumen yang kuat dalam pemakaian metode LIFO

ini.

Untuk tujuan pengukuran laba, sebagian besar akuntan menganggap bahwa

arus biaya (flow of cost) lebih penting ketimbang arus fisik (flow of physical)

barang dagangan.

Terdapat sebuah kelemahan signifikan metode LIFO. Penilaian assets

persediaan pada biaya perolehan yang paling lama. Setelah perusahaan berkiprah

selama beberapa tahun, biaya yang paling lama ini dapat menyajikan terlalu

rendah ( understating ) biaya ganti kini (current replacement cost) persediaan.

Maka dari itu, manakala persediaan dinilai dengan metode LIFO, perusahaan juga

harus mengungkapkan biaya ganti kini dari persediaan dalam catatan atas laporan

keuangannya.

15

Page 16: Makalah Pengantar Bisnis

2.9 Analisis Komparatif

Analisis komparatif dimaksudkan membandingkan neraca tahun ini

dengan neraca tahun lalu. Kemudian dilihat perbedaan-perbedaan yang terjadi,

dan diteliti apakah perubahan tersebut menjadikan posisi perusahaan lebih baik

atau lebih buruk.

Terdapat dua macam perbandingan komparatif, yaitu:

1. Dasar intraperusahaan (intracompany basis), dasar ini membandingkan

suatu pos atau hubungan finansial perusahaan pada tahun sekarang dengan

pos atau hubungan finansial yang sama pada tahun-tahun sebelumnya.

Selain itu perusahaan dapat pula membandingkan persentase kas dengan

aktiva lancar pada akhir tahun ini dengan persentase tahun-tahun

sebelumnya. Faktor penting dalam perbandingan seperti ini adalah adanya

trend-indikasi bahwa kinerja perusahaan adalah stabil, meningkat, atau

memburuk, tidak hanya dalam jangka pendek tetapi juga dalam jangka

panjang.

2. Dasar antarperusahaan (intercompany basis), dasar ini membandingkan

suatu pos atau hubungan finansial perusahaan dengan pos atau hubungan

yang sama dalam satu atau lebih perusahaan-perusahaan pesaing lainnya.

Perbandingan dilakukan berdasarkan laporan keuangan terbitan dari

masing-masing perusahaan.

2.10 Analisis Ratio

Analisis rasio (ratio analysis) menunjukan hubungan diantara pos-pos

yang terpilih dari data laporan keuangan. Analisis rasio terdiri dari beberapa jenis,

yaitu:

1. Analisis Current Possition, analisis ini menyatakan kepada kita apakah

perusahaan mampu melunasi utang-utang jangka pendeknya. Rasio yang

penting disini ialah apa yang disebut current ratio yang dihitung dengan

cara membagi total current assets dengan total current liabilities.

2. Acid Test atau Quick Ratio, dalam acid test atau quick ratio hanya

dimaksudkan harta lancar atau harta yang cepat dijadikan uang seperti

uang kas, rekening bank, piutang yang segera dapat ditagih, dan tidak

16

Page 17: Makalah Pengantar Bisnis

termasuk persediaan barang dan biaya yang sudah dibayar lebih dulu. Acid

test ratio selalu lebih kecil daripada current ratio. Cara menghitungnya,

cash ditambah receivables ditambah marketable securities dibagi current

lialibities. Acid test ratio sebesar 1,0 atau lebih besar dianggap baik. Ini

berarti perusahaan dinyatakan liquid dan mampu membayar utang-utang

jangka pendek.

17

Page 18: Makalah Pengantar Bisnis

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Proses akuntansi memegang peranan sangat penting dalam dunia bisnis.

Bahkan menentukan berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam bidang

operasionalnya. Laporan keuangan yang dihasilkan dari proses akuntansi tersebut,

sangat berguna dan dibutuhkan oleh banyak pihak. Laporan keuangan tersebut

merupakan dasar pengambilan keputusan dalam berbisnis sekaligus menjadi

bahasa dunia usaha.

Kebutuhan akan tenaga kerja di bidang akuntansi sangat berkembang

seiring dengan pesatnya pertumbuhan dunia bisnis. Pesatnya perkembangan suatu

bisnis tidak lepas dari pengambilan keputusan yang ditentukan setelah

menganalisis laporan keuangan. Maka dapat kita simpulkan akuntansi dan bisnis

memiliki keterkaitan yang erat.

3.2 Saran

Seorang akuntan dituntut membuat laporan keuangan yang tepat dengan

kenyataannya. Profesi akuntansi merupakan profesi yang rentan terhadap

kecurangan. Oleh karena itu, bukan hanya kompetensi yang disyaratkan untuk

menjadi seorang akuntan, tetapi juga kecerdasan spiritual. Sehingga organisasi

bisnis dapat berjalan dengan semestinya.

18