pengantar hukum bisnis

21
Pelaku hukum dan kedudukan hukum para pelaku hukum ( SH ) serta Obyek Hukum (OH) FRIDA JUNIA 1106015762 INDAH PERMATA 11060 RIYA

description

Hukum

Transcript of pengantar hukum bisnis

Page 1: pengantar hukum bisnis

Pelaku hukum dan kedudukan hukum para pelaku hukum ( SH )

serta Obyek Hukum (OH)

FRIDA JUNIA 1106015762

INDAH PERMATA 11060

RIYA

Page 2: pengantar hukum bisnis

PENGERTIAN SUBYEK HUKUM Prof. Subekti mengatakan bahwa SUBYEK HUKUM adalah pembawa hak atau subyek hukum di dalam hukum yaitu “orang”. Dengan perkataan lain, yang dapat menjadi SUBYEK HUKUM adalah sebagai sebagai penyandang hak dan kewajiban, baik sebagai subyek hukum atau sebagai orang.

Yang dapat dikategorikan sebagai Subjek Hukum adalah Manusia (Natuurlijk persoon) dan Badan Hukum (Rechts persoon).

Page 3: pengantar hukum bisnis

Subjek Hukum Manusia (Natuurlijk Persoon)

Pada prinsipnya orang sebagai subjek hukum dimulai sejak lahir hingga meninggal dunia. Adapun manusia yang patut menjadi Subjek Hukum adalah Orang yang cakap hukum.Orang yang tidak cakap hukum tidak merupakan Subjek Hukum. Orang yang cakap hukum adalah orang yang mampu mempertanggung jawabkan perbuatannya dimuka hukum. Perlu diketahui ada 3 kriteria orang yang tidak cakap hukum, yaitu:1) Orang yang masih dibawah umur (belum berusia 21 tahun dan belum menikah) (Pasal 330 ayat 1 KUHPer)

2) Orang yang tidak sehat pikirannya/dibawah pengampuan (Curatele),3) Perempuan dalam pernikahan (sekarang tidak berlaku, berdasarkan SEMA No.3 tahun 1963)

Page 4: pengantar hukum bisnis

Subjek Hukum Badan Hukum (Rechtspersoon)(PT (Perseroan Terbatas), Yayasan, PN (Perusahaan Negara), Perjan (Perusahaan Jawatan), dan

sebagainya.)

‘‘Adalah suatu perkumpulan atau lembaga yang dibuat oleh hukum dan mempunyai tujuan

tertentu.” Syarat-syarat Badan Hukum yang telah ditentukan oleh hukum :1. Memilki kekayaan yang terpisah dari kekayaan anggotanya2. Hak dan kewajiban badan hukum terpisah dari hak dan kewajiban para anggotanyaBadan Hukum terbagi atas dua macam :a. Badan Hukum Privat, seperti PT, Koperasi, Yayasan dsb.b. Badan Hukum Publik, seperti Negara, dan instansi pemerintah

Page 5: pengantar hukum bisnis

Prosedur pembentukan badan hukum

Dapat dilakukan dengan perjanjian dan dapat pula dilakukan dengan UU. Pada badan hukum yang dibentuk dengan perjanjian, status badan hukum itu diakui oleh pemerintah melalui pengesahan anggaran dasar yang termuat daam akta pendirian. AD itu adalah kesepakatan yang dibuat oleh para pendirinya. Misal: PT, Koperasi.

Pada badan hukum yang dibentuk dengan UU, status badan hukum itu ditetapkan oleh UU. Misal : Pembentukan Perum, Persero, Perjan.

Page 6: pengantar hukum bisnis

DEFINISI DOMISILI

Menurut Sri Soedewi Masjchoen Sofwan domisili atau tempat kediaman itu adalah “tempat di mana seseorang dianggap hadir mengenai hal

melakukan hak-haknya dan memenuhi kewajibannya juga meskipun kenyataannya dia

tidak di situ”

Menurut Pasal 77, Pasal 1393 : 2 KUHPerdata tempat tinggal itu adalah “tempat tinggal dimana sesyatu perbuatan hokum harus dilakukan”.

Page 7: pengantar hukum bisnis

Mengapa Domisili Penting ????1. Pentingnya untuk membuat ketentuan mengenai domisili adalah untuk menjamin kepastian seseorang sebagai subyek hukum. Baik subyek hukum sebagai manusia maupun badan hukum.2. Kepentingan adanya ketentuan tentang tempat tinggal seseorang ini antara lain adalah untuk menyampaikan gugatan perdata terhadap seseorang. ( Pasal 1393 KUHPer)

3. Sebagai subyek hukum, manusia harus menentukan domisili pada saat yang bersangkutan siap mengikatkan diri dalam satu perkawinan (Karena idealnya suami-istri berada dalam satu domisili). ( Pasal 78 KUHPer)

Page 8: pengantar hukum bisnis

Jenis – Jenis Domisisli

1. Tempat tinggal sesungguhnya yaitu tenpat yang bertalian dengan hak-hak melakukan wewenang seumumnya. Tempat tinggal sesungguhnya dibedakan antara:

Tempat tinggal sukarela/bebas yang tidak terikat/tergantung hubungannya dengan orang lain.

Tempat tinggal yang wajib/tidak bebas yaitu yang ditentukan oleh hubungan yang ada antara seseorang dengan orang lain.

2. Tempat tinggal yang dipilih, yaitu tempat tinggal yang berhubungan dengan hal-hal melakukan perbuatan hokum tertentu saja. tempat tinggal yang dipilih ada dua macam yaitu:

Tempat kediaman yang dipilih atas dasar undang-undang misalnya dalam hokum acara dalam menentukan waktu eksekusi dari vonis.

Tempat kediaman yang dipilih secara bebas misalnya dalam melakukan pembayaran memilih kantor notaries (Pasal 24 KUHPdt )

Page 9: pengantar hukum bisnis

Objek Hukum

“ Objek hukum ialah segala sesuatu yang menjadi sasaran pengaturan hukum dimana segala hak dan kewajiban serta kekuasan subjek hukum berkaitan di dalamnya (biasa disebut dengan

benda)”.

Page 10: pengantar hukum bisnis

II. Hukum Kebendaan

Pengertian Benda“Menurut paham undang-undang yang dinamakan kebendaan ialah, tiap-tiap barang dan tiap-tiap hak, yang dapat dikuasai oleh hak milik. ( Pasal 499 BW)”

KUHS menetapkan, bahwa benda adalah semua barang dan hak yang dapat dikuasai oleh hak milik.

Page 11: pengantar hukum bisnis

A. Macam – Macam Benda Dalam perdata Barat

( C.asser & P. scholten :1927)

A) benda tetap dan benda bergerak ( “ onroerende en reorende zaken ’’)

B) benda yang dapat dikuasai dan yang tak dapat dikuasai subyek hukum ( ’’ Zaken in en buiten den handel ’’)

C) benda yang dapt dibagi-bagi dan yang utuh (“ deelbare en ondeelbare zaken ”)

D) benda yang ada kini dan yang ada nanti

( “ tegenwoordige en toekomstige zaken ”)

Page 12: pengantar hukum bisnis

Benda bergerak dibedakan menjadi:

Benda tak bergerak dibedakan menjadi :

a. Benda bergerak karena sifatnya (pasal 509 KUHPer) artinya benda yang dapat dipindahkan atau pindah dengan sendirinya. Contoh: Meja, kursi, mobil, dll.

b. Benda bergerak karena Undang-Undang (pasal 511 KUHPer) artinya hak-hak atas benda yang bergerak. Contoh : Hak memungut hasil atas benda bergerak, hak pemakaian, dll.

a. Benda tak bergerak karena sifatnya. Contohnya: Tanah dan yang melekat diatasnya.

b. Benda tak bergerak karena tujuannya. Contohnya mesin alat-alat yang dipakai oleh pabrik.

c. Benda tak bergerak menurut Undang-Undang, maksudnya berwujud hak-hak atas benda yang tak bergerak. Contoh: Hak memungut hasil atas benda tak bergerak, hak memakai benda tak bergerak, hipotik, dll.

Page 13: pengantar hukum bisnis

ARTI PENTING PEMBEDAAN BENDA BERGERAK DAN BENDA TIDAK BERGERAK

Benda bergerak

Benda tak bergerak

Bezit (kedudukan berkuasa)

Beziter adalah pemilik

Bukan

Levering (penyerahan)

Penyerahan nyata

Balik nama

Verjaring (kadaluarsa)

Tidak ada Dapat terjadi

Bezwaring (pembebanan)

Gadai Hipotik

Page 14: pengantar hukum bisnis

Hak – hak kebendaan yang berlaku menurut UU No 5 Tahun 1960 ( Undang – Undang Pokok Agraria ) terdapat dalam Pasal 16

(1)   Hak atas tanah berupa :• Hak milik• Hak Guna Usaha ( HGU )• Hak Pakai• Hak Sewa• Hak Guna Bangunan ( HGB )• Hak membuka tanah• Hak memungut hasil hutan• Hak – hak yang bersifat sementara

(2)   Hak atas air dan ruang angkasa berupa :• Hak Guna Air•Hak pemeliharaan dan penangkapan ikan• Hak guna ruang angkasa

Page 15: pengantar hukum bisnis

Hak Milik ( Pasal 20 UUPA ) adalah hak turun temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah. Hak milik dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain. Hak milik dapat dijadikan jaminan utang dengan dibebani hak tanggungan.

Hak Guna Usaha ( Pasal 28 UUPA ) adalah hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh Negara, dalam jangka waktu paling lama 25 tahun, guna perusahaan pertanian, perikanan atau peternakan.

Hak Pakai ( Pasal 41 UUPA )adalah hak untuk menggunakan dan/atau memungut hasil dari tanah yang dikuasai langsung oleh Negara atau tanah milik orang lain.

Hak Sewa untuk Bangunan ( Pasal 44 UUPA ) hak menggunakan tanah milik orang lain untuk keperluan bagunan, dengan membayar uang sewa kepada pemiliknya.

Page 16: pengantar hukum bisnis

\

Hak membuka hutan dan memungut hasil hutan Adalah hak membuka tanah dan memungut hasil hutan yang hanya dapat dipunyai oleh warganegara Indonesia. Dengan mempergunakan hak memungut hasil hutan secara sah, tidak dengan sendirinya diperoleh hak milik atas tanah itu (Pasal 46 UUPA).

Hak guna air, pemeliharaan dan penangkapan ikan Adalah hak memperoleh air untuk keperluan tertentu dan/atau mengalirkan air itu di atas tanah orang lain (Pasal 47 ayat 1 UUPA).

Hak guna ruang angkasaAdalah hak untuk mempergunakan tenaga dan unsur-unsur dalam ruang angkasa, guna memelihara, memperkembangkan kesuburan bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dan hal lainnya yang bersangkutan dengan itu (Pasal 48 (1).

Page 17: pengantar hukum bisnis

Penggolongan hak kebendaan dalam KUH Perdata

a)      Hak kebendaan yang sifatnya memberikan kenikmatan atas suatu benda miliknya sendiri, contohnya hak milik atas

benda bergerak, dan hak yang memberikan kenikmatan atas benda milik orang lain,

misalnya hak memungut hasil atas benda bergerak dan hak pakai atas benda bergerak.

b)      Hak kebendaan yang sifatnya memberikan jaminan atas pelunasan utang,

contohnya gadai (pand) yang merupakan jaminan utang atas benda bergerak dan hipotik sebagai jaminan atas benda tidak

bergerak selain tanah.

Page 18: pengantar hukum bisnis

1. Pengakuan (toeiigening) Menurut pasal 585 KUH Perdata :

pendakuan hanya ada pada benda benda bergerak yang tidak ada pemiliknya/ belum ada pemiliknya. Dalam istilah asing benda tanpa pemilik disebut Res Nullius.

2. Ikutan/ Perlekatan (natrekking) Yaitu memperolehan benda, karena benda itu

mengikuti/ melekat pada benda yang lain. (pasal 588 KUH Perdata).

Misalnya : hak atas tanam-tanaman, mengikuti tanah yang sudah menjadi hak milik dari orang yang punya tanah itu. Jadi tanaman itu menjadi milik pemilik tanah.

Page 19: pengantar hukum bisnis

3. Kadaluwarsa (verjaring)a) Acquistieve verjaring, yaitu verjaring untuk memperoleh hak milik. Ini hanya dijumpai pada benda tak bergerak khususnya tanah.b) Extinctieve verjaring, yaitu verjaring sebagai alat untuk dibebaskan dari suatu perikatan.4. Pewarisan/ warisan (Erfopvolging)a) Pewarisan berdasarkan undang-undang (ab intestato) artinya pewarisan berdasarkan keturunan darah yang didasarkan pada ketentuan undang-undang.b) Pewarisan berdasarkan surat wasiat (testamentair) ialah seseorang orang lain yang tidak bertalian darah akan mendapat warisan berdasarkan wasiat dari pewaris (orang yang meninggal).5. Penyerahan (Levering)Penyerahan adalah memberikan sesuatu dari seseorang kepada orang lain sehingga orang lain itu menjadi pemilik baru dari benda yang diberiakan itu

Page 20: pengantar hukum bisnis

Menurut sistem KUHPer, suatu pemindahan hak terdiri atas dua

macam, yaitu :

2) Perjanjian zakelijk ialah perjanjian yang menyebabkan pindahnya hak-hak kebendaan, misalnya: hak milik, bezit, dan sebagainya.

1) Perjanjian obligatoir ialah perjanjian yang bertujuan memindahkan hak, misalnya:

perjanjian jual-beli, dan sebagainya.

Page 21: pengantar hukum bisnis

Cara Hilangnya Hak Milik

1. Orang lain memperoleh hak milik atas benda tersebut dengan cara yang sesuai

( berpindah ketangan orang lain )2. Karena binasannya benda

3. Karena pemegang hak milik melepas hak milik atas benda tersebut