pemeriksaan fisik BAYI

10
Komponen Kinerja NILAI PERSIAPAN 1. Persiapan alat a. Thermometer b. Mid line c. Jangka panggul d. meja datar e. pengukur LILA f. Timbangan Bayi 2. Persiapan ruangan 1. Pastikan ruangan dalam keadaan hangat 2. Tutup pintu dan jendela 3. Persiapan petugas 1. Perhatikan kesehatan dan kebersihan diri 2. Cuci tangan 6 langkah dengan sabun dan bilas dengan air sampai bersih 3. Memakai handscoon untuk pemeriksaan fisik BBL (jika di lakukan sebelum memandikan bayi) 4. Persiapan Bayi

description

BAYI DAN BALITAKEBIDANAN

Transcript of pemeriksaan fisik BAYI

Page 1: pemeriksaan fisik BAYI

Komponen Kinerja

NILAI

PERSIAPAN

1. Persiapan alat

a. Thermometer

b. Mid line

c. Jangka panggul

d. meja datar

e. pengukur LILA

f. Timbangan Bayi

2. Persiapan ruangan

1. Pastikan ruangan dalam keadaan hangat

2. Tutup pintu dan jendela

3. Persiapan petugas

1. Perhatikan kesehatan dan kebersihan diri

2. Cuci tangan 6 langkah dengan sabun dan bilas dengan air sampai

bersih

3. Memakai handscoon untuk pemeriksaan fisik BBL (jika di lakukan

sebelum memandikan bayi)

4. Persiapan Bayi

Page 2: pemeriksaan fisik BAYI

1. Bayi diletakkan diatas meja datar atau bisa menggunakan tempat

tidur bayi yang telah dialasi dengan kain bersih dan kering.

2. Upayakan tempat untuk pemeriksaan aman menghindari bayi

terjatuh)

LANGKAH KERJA

KONSELING AWAL

1. Kaji keadaan umum (KU) atau penampilan umum bayi, antara lain :

Bayi kecil / besar ?

Tubuh bayi gemuk / kurus ?

Bayi tegang / tenang ?

Bayi aktif / diam ?

Apakah bagian-bagian tubuhnya sesuai ( proporsional / tidak )?

Perhatikan tangisan bayi, apakah tangisan normal ? merintih ? atau

melengking ? (tangisan yang melengking atau merintih menandakan

ada masalah pada bayi)

→ pada saat pengkajian KU bayi, posisi bayi terlentang menghadap

petugas dengan kaki bayi terletak dekat dengan petugas

2. Kemudian posisikan bayi dengan kepala mendekati petugas

3. Lakukan pemeriksaan pengukuran kepala, baik pengukuran

diameter dan ukuran melingkar / sirkumferensia kepala bayi

Pengukuran diameter → menggunakan jangka panggul

Pengukuran sirkumferensia → menggunakan mid line

Page 3: pemeriksaan fisik BAYI

a. Posisikan bayi miring, dengan cara mengganjal punggung bayi

menggunakan kain atau gedong

b. Lakukan pengukuran diameter kepala bayi secara berurutan :

1. SOB (Sub Occipito Bregmatika)

2. SOF (Sub Occipito Frontalis)

3. FO (Fronto Occipitalis)

4. MO (Mento Occipitalis)

5. SMB (Sub Mento Bregmatika)

6. Bi-Parietalis

7. Bi-Temporalis

c. Lakukan pengukuran sirkumferensia (lingkar kepala) secara

berurutan :

1. SOB (sircumferensia Sub Occipito Bregmatika)

2. FO (sircumferensia Fronto Occipitalis)

3. MO (sircumferensia Mento Occipitalis)

→ khusus untuk Ukuran sircumferensia Fronto Occipitalis (FO)

juga akan digunakan sebagai ukuran lingkar kepala pada

pemeriksaan antropometri sampai bayi mencapai usia 6 tahun

(tercantum dalam KMS)

4. Periksa kepala bayi :

Lakukan palpasi pada kepala bayi :

UUB cekung atau cembung ? Adakah molase ?

Adakah benjolan yang abnormal ? (cephal hematoma, caput

sucsadenum)

5. Inspeksi wajah bayi :

Page 4: pemeriksaan fisik BAYI

Apakah simetris ? warna ? (kemerahan / sianosis / ikterus)?

6. Inspeksi mata bayi :

7. Periksa hidung bayi :

Apakah lubang hidung simetris ?

Apakah bayi dapat bernafas normal melalui hidung ?

Adakah pernapasan cuping hidung ?

Apakah sudah terbentuk sekat / septum antara lubang hidung ?

Adakah sekret berlebih ?

8. Periksa mulut bayi :

Adakah kelainan bentuk ? labio skizis ?

Kaji mukosanya, apakah kering / lembab ?

Sianosis / tidak ?

Periksa palatum, normal ataukah ada palato skizis ?

9. Periksa telinga bayi :

Telinga simetris / tidak ?

Periksa Daun telinga apakah tulang terbentuk sempurna ? (teraba

kaku atau masih lentur dan menempel di kepala )?

Tatap muka bayi, bayangkan garis melintasi kedua mata bayi, 1/3

bagian telinga atas harusnya berada lebih tinggi dari garis mata

10. Periksa reflek :

a. Reflek glabella : sentuh dan tekan lembut dengan ujung jari di daerah

pangkal hidung

Page 5: pemeriksaan fisik BAYI

b. Reflek berkedip (conjungtiva mandibularis) : sentuh dan tekan

lembut dengan ujung jari di daerah atas alis sampai dengan tulang

pipi.

c. Reflek rooting (mencari puting susu) : sentuh salah satu sudut bibir

atau pipi bayi maka bayi akan langsung memiringkan kepala ke arah

datangnya sentuhan dengan membuka mulutnya

d. Reflek moro (reflek kejut) : jika dikagetkan maka bayi akan bereaksi

dengan menarik dan menjulurkan lengannya, bahkan terkadang

gemetar

11. Periksa dada bayi (buka baju bagian atas bayi) :

Inspeksi :

- Bentuk dan ukuran dada tampak normal / tidak ?

- Adakah tarikan intercostae ?

- Perhatikan bentuk puting, nodul terbentuk sempurna atau tidak ?

(areola lebar dan puting menonjol)

Auskultasi :

- Dengarkan suara nafas dengan menggunakan stetoskop / fetoskop

- Dengarkan pada kanan-kiri dada dan kedua sisi punggung

- Adakah stridor (suara lain saat inspirasi)

- Dengarkan suara jantung (lub-dup tunggal) ?

12. Periksa bahu, lengan, dan tangan bayi :

Kaji bentuk dan gerakan, normal / tidak ?

Simetris atau tidak ?

Page 6: pemeriksaan fisik BAYI

Periksa kelengkapan jari-jari bayi, adakah sindaktil atau polidaktil

?

Reflek graft (menggenggam) Secara spontan bayi akan menekuk

dan mengerutkan jari-jarinya seolah-olah ingin menggenggam

13. Periksa perut bayi :

Inspeksi :

- Bentuk normal / tidak ?

Periksa tali pusat :

- Adakah penonjolan sekitar pusat ?

- Adakah perdarahan tali pusat ?

- Apakah tali pusat berwarna kemerahan ? sampai meluas pada

perut ?

Palpasi : Adakah pembesaran hepar / limpa ?

14. Pasang termometer digital di axila bayi, ukur dan catat hasilnya

15. Ukur lingkar dada bayi, menggunakan mid line :

Miringkan bayi

Selipkan mid line di axila bayi, ukur secara melingkar dimulai dari

dada, axila, punggung, kembali ke dada (pengukuran dilakukan

melalui kedua puting susu)

16. Catat hasilnya

17. Periksa punggung bayi :

Miringkan bayi

Palpasi tulang punggung dengan jari, lurus / tidak ?

Adakah benjolan pada tulang punggung ?Adakah spina bifida ?

Page 7: pemeriksaan fisik BAYI

18. Ukur lingkar lengan atas bayi (LILA) :

Dengan menggunakan alat pengukur LILA untuk bayi, ukur

panjang lengan bayi dimulai dari sendi bahu (os acromnion) sampai

dengan siku (os olikranon)

Catat hasilnya (ukuran LILA normal = 11-12 cm)

19. Pegang pergelangan tangan bayi, dan hitung nadinya (normalnya

120-160 X / menit)

20. Tutup kembali baju bagian atas bayi yang tadi dibuka

21. Lakukan pengukuran Respirasi Rate bayi :

Amati naik-turunnya dada / perut, hitung selama 1 menit penuh

dengan menggunakan stopwatch / petugas lain yang melihat jam.

22. Periksa Genitalia (buka popok bayi) :

Saat inspeksi, sebutkan jenis kelamin bayi apakah bayi laki-laki atau

perempuan

a. Bayi laki-laki :

Kulit scrotum, guratan terbentuk sempurna / tidak ? (jika guratan

tidak sempurna, menandakan bayi prematur)

Testis, sudah turun / belum ? jumlahnya ?

(terkadang jika bayi dingin, testis akan naik ke atas dan tidak berada

dalam scrotum, jika tidak menemukan salah satu atau kedua testis

maka coba hangatkan tubuh bayi)

Apakah Lubang uretra di ujung penis ? ataukah ada hipospadia ?

b. Bayi perempuan :

Apakah labia mayora sudah menutupi labia minora ?

Page 8: pemeriksaan fisik BAYI

Adakah pengeluaran darah mens / keputihan ?

(normalnya adanya pengeluaran darah mens / keputihan terjadi 1-2

hari setelah kelahiran bayi, hal ini akan berlangsung 4 – 6 hari

dikarenakan adanya pengaruh hormonal dari ibu)

23. Periksa anus bayi :

Apakah sudah keluar mekonium ? jika BBL dalam 24 jam

belum mengeluarkan mekonium, rujuk / kolaborasi dengan dokter

spesialis anak. Tidak diperbolehkan memeriksa keberadaan

anus dengan termometer.

24. Periksa reflek Glands dengan cara : Saat bayi disentuh pada lipatan

paha kanan dan kiri dengan jari tangan maka ia akan berusaha

mengangkat pahanya

25. Periksa ekstremitas bawah bayi :

Pegang kaki bayi dan luruskan, apakah panjangnya sama

/ tidak ?

(jika salah satu kaki bayi mengarah ke dalam dan tak bisa diluruskan,

mungkin bayi menderita kaki pekuk)

Periksa apakah tungkainya tampak normal / tidak ?

Periksa kelengkapan jari kaki :

- Adakah Polidaktili (jumlah jari > 5) ?

- Adakah Sindaktili (adanya selaput diantara jari-jari tangan) ?

Periksa guratan atau rajah telapak kaki, kurang / lebih dari 1/3

anterior, jika kurang menandakan bahwa bayi prematur.

26. Periksa refleks Babinski pada kaki, caranya :

Page 9: pemeriksaan fisik BAYI

Gosok lembut telapak kaki bayi bagian luar kearah jari-jari kaki (letter

L / membentuk angka 7 pada telapak kaki bayi) Maka jari-jari kakinya

akan menyebar dan jempol kaki akan ekstensi

27. Tutup kembali popok bayi

28. Periksa kulit bayi :

Adakah tanda lahir ?

Adakah pustul (bintik kecil berisi nanah) ?

29. Ukur panjang badan bayi :

Letakkan bayi pada tempat yang datar, badan bayi diluruskan

Diukur dari occiput, punggung, bokong, lekukan kaki, sampai ke

tumit

Panjang badan normal = 45-53 cm

30. Timbang berat badan bayi :

Letakkan kain / alas di atas timbangan, untuk mencegah kehilangan

panas bayi

Pastikan skala timbangan di titik nol sebelum pengukuran

Saat pengukuran bayi tidak menggunakan baju / menggunakan

kain tipis, jika menggunakan popok cek apakah penuh / tidak

Hasil penimbangan dikurangi dengan berat alas, dan pembungkus

bayi + popok bayi

31. Setelah selesai, rapikan kembali bayi dan letakkan di tempat semula

(di box bayi) atau berikan pada ibunya dan beritahukan pada ibu

hasil pemeriksaan.

Page 10: pemeriksaan fisik BAYI

WAKTU KERJA

- Kecepatan

- Keefektifan

SIKAP

- Teliti

- Sabar dan Sopan

- Hati-hati

PENYELESAIAN

1. Petugas membereskan peralatan dan mencuci tangan

2. Mencatat hasil dan temuan-temuan selama proses pemeriksaan

REKOMENDASI PEMBIMBING RUANGAN

REKOMENDASI PEMBIMBING PENDIDIKAN