pemeriksaan fisik BAYI
-
Upload
nur-masruroh -
Category
Documents
-
view
96 -
download
18
description
Transcript of pemeriksaan fisik BAYI
Komponen Kinerja
NILAI
PERSIAPAN
1. Persiapan alat
a. Thermometer
b. Mid line
c. Jangka panggul
d. meja datar
e. pengukur LILA
f. Timbangan Bayi
2. Persiapan ruangan
1. Pastikan ruangan dalam keadaan hangat
2. Tutup pintu dan jendela
3. Persiapan petugas
1. Perhatikan kesehatan dan kebersihan diri
2. Cuci tangan 6 langkah dengan sabun dan bilas dengan air sampai
bersih
3. Memakai handscoon untuk pemeriksaan fisik BBL (jika di lakukan
sebelum memandikan bayi)
4. Persiapan Bayi
1. Bayi diletakkan diatas meja datar atau bisa menggunakan tempat
tidur bayi yang telah dialasi dengan kain bersih dan kering.
2. Upayakan tempat untuk pemeriksaan aman menghindari bayi
terjatuh)
LANGKAH KERJA
KONSELING AWAL
1. Kaji keadaan umum (KU) atau penampilan umum bayi, antara lain :
Bayi kecil / besar ?
Tubuh bayi gemuk / kurus ?
Bayi tegang / tenang ?
Bayi aktif / diam ?
Apakah bagian-bagian tubuhnya sesuai ( proporsional / tidak )?
Perhatikan tangisan bayi, apakah tangisan normal ? merintih ? atau
melengking ? (tangisan yang melengking atau merintih menandakan
ada masalah pada bayi)
→ pada saat pengkajian KU bayi, posisi bayi terlentang menghadap
petugas dengan kaki bayi terletak dekat dengan petugas
2. Kemudian posisikan bayi dengan kepala mendekati petugas
3. Lakukan pemeriksaan pengukuran kepala, baik pengukuran
diameter dan ukuran melingkar / sirkumferensia kepala bayi
Pengukuran diameter → menggunakan jangka panggul
Pengukuran sirkumferensia → menggunakan mid line
a. Posisikan bayi miring, dengan cara mengganjal punggung bayi
menggunakan kain atau gedong
b. Lakukan pengukuran diameter kepala bayi secara berurutan :
1. SOB (Sub Occipito Bregmatika)
2. SOF (Sub Occipito Frontalis)
3. FO (Fronto Occipitalis)
4. MO (Mento Occipitalis)
5. SMB (Sub Mento Bregmatika)
6. Bi-Parietalis
7. Bi-Temporalis
c. Lakukan pengukuran sirkumferensia (lingkar kepala) secara
berurutan :
1. SOB (sircumferensia Sub Occipito Bregmatika)
2. FO (sircumferensia Fronto Occipitalis)
3. MO (sircumferensia Mento Occipitalis)
→ khusus untuk Ukuran sircumferensia Fronto Occipitalis (FO)
juga akan digunakan sebagai ukuran lingkar kepala pada
pemeriksaan antropometri sampai bayi mencapai usia 6 tahun
(tercantum dalam KMS)
4. Periksa kepala bayi :
Lakukan palpasi pada kepala bayi :
UUB cekung atau cembung ? Adakah molase ?
Adakah benjolan yang abnormal ? (cephal hematoma, caput
sucsadenum)
5. Inspeksi wajah bayi :
Apakah simetris ? warna ? (kemerahan / sianosis / ikterus)?
6. Inspeksi mata bayi :
7. Periksa hidung bayi :
Apakah lubang hidung simetris ?
Apakah bayi dapat bernafas normal melalui hidung ?
Adakah pernapasan cuping hidung ?
Apakah sudah terbentuk sekat / septum antara lubang hidung ?
Adakah sekret berlebih ?
8. Periksa mulut bayi :
Adakah kelainan bentuk ? labio skizis ?
Kaji mukosanya, apakah kering / lembab ?
Sianosis / tidak ?
Periksa palatum, normal ataukah ada palato skizis ?
9. Periksa telinga bayi :
Telinga simetris / tidak ?
Periksa Daun telinga apakah tulang terbentuk sempurna ? (teraba
kaku atau masih lentur dan menempel di kepala )?
Tatap muka bayi, bayangkan garis melintasi kedua mata bayi, 1/3
bagian telinga atas harusnya berada lebih tinggi dari garis mata
10. Periksa reflek :
a. Reflek glabella : sentuh dan tekan lembut dengan ujung jari di daerah
pangkal hidung
b. Reflek berkedip (conjungtiva mandibularis) : sentuh dan tekan
lembut dengan ujung jari di daerah atas alis sampai dengan tulang
pipi.
c. Reflek rooting (mencari puting susu) : sentuh salah satu sudut bibir
atau pipi bayi maka bayi akan langsung memiringkan kepala ke arah
datangnya sentuhan dengan membuka mulutnya
d. Reflek moro (reflek kejut) : jika dikagetkan maka bayi akan bereaksi
dengan menarik dan menjulurkan lengannya, bahkan terkadang
gemetar
11. Periksa dada bayi (buka baju bagian atas bayi) :
Inspeksi :
- Bentuk dan ukuran dada tampak normal / tidak ?
- Adakah tarikan intercostae ?
- Perhatikan bentuk puting, nodul terbentuk sempurna atau tidak ?
(areola lebar dan puting menonjol)
Auskultasi :
- Dengarkan suara nafas dengan menggunakan stetoskop / fetoskop
- Dengarkan pada kanan-kiri dada dan kedua sisi punggung
- Adakah stridor (suara lain saat inspirasi)
- Dengarkan suara jantung (lub-dup tunggal) ?
12. Periksa bahu, lengan, dan tangan bayi :
Kaji bentuk dan gerakan, normal / tidak ?
Simetris atau tidak ?
Periksa kelengkapan jari-jari bayi, adakah sindaktil atau polidaktil
?
Reflek graft (menggenggam) Secara spontan bayi akan menekuk
dan mengerutkan jari-jarinya seolah-olah ingin menggenggam
13. Periksa perut bayi :
Inspeksi :
- Bentuk normal / tidak ?
Periksa tali pusat :
- Adakah penonjolan sekitar pusat ?
- Adakah perdarahan tali pusat ?
- Apakah tali pusat berwarna kemerahan ? sampai meluas pada
perut ?
Palpasi : Adakah pembesaran hepar / limpa ?
14. Pasang termometer digital di axila bayi, ukur dan catat hasilnya
15. Ukur lingkar dada bayi, menggunakan mid line :
Miringkan bayi
Selipkan mid line di axila bayi, ukur secara melingkar dimulai dari
dada, axila, punggung, kembali ke dada (pengukuran dilakukan
melalui kedua puting susu)
16. Catat hasilnya
17. Periksa punggung bayi :
Miringkan bayi
Palpasi tulang punggung dengan jari, lurus / tidak ?
Adakah benjolan pada tulang punggung ?Adakah spina bifida ?
18. Ukur lingkar lengan atas bayi (LILA) :
Dengan menggunakan alat pengukur LILA untuk bayi, ukur
panjang lengan bayi dimulai dari sendi bahu (os acromnion) sampai
dengan siku (os olikranon)
Catat hasilnya (ukuran LILA normal = 11-12 cm)
19. Pegang pergelangan tangan bayi, dan hitung nadinya (normalnya
120-160 X / menit)
20. Tutup kembali baju bagian atas bayi yang tadi dibuka
21. Lakukan pengukuran Respirasi Rate bayi :
Amati naik-turunnya dada / perut, hitung selama 1 menit penuh
dengan menggunakan stopwatch / petugas lain yang melihat jam.
22. Periksa Genitalia (buka popok bayi) :
Saat inspeksi, sebutkan jenis kelamin bayi apakah bayi laki-laki atau
perempuan
a. Bayi laki-laki :
Kulit scrotum, guratan terbentuk sempurna / tidak ? (jika guratan
tidak sempurna, menandakan bayi prematur)
Testis, sudah turun / belum ? jumlahnya ?
(terkadang jika bayi dingin, testis akan naik ke atas dan tidak berada
dalam scrotum, jika tidak menemukan salah satu atau kedua testis
maka coba hangatkan tubuh bayi)
Apakah Lubang uretra di ujung penis ? ataukah ada hipospadia ?
b. Bayi perempuan :
Apakah labia mayora sudah menutupi labia minora ?
Adakah pengeluaran darah mens / keputihan ?
(normalnya adanya pengeluaran darah mens / keputihan terjadi 1-2
hari setelah kelahiran bayi, hal ini akan berlangsung 4 – 6 hari
dikarenakan adanya pengaruh hormonal dari ibu)
23. Periksa anus bayi :
Apakah sudah keluar mekonium ? jika BBL dalam 24 jam
belum mengeluarkan mekonium, rujuk / kolaborasi dengan dokter
spesialis anak. Tidak diperbolehkan memeriksa keberadaan
anus dengan termometer.
24. Periksa reflek Glands dengan cara : Saat bayi disentuh pada lipatan
paha kanan dan kiri dengan jari tangan maka ia akan berusaha
mengangkat pahanya
25. Periksa ekstremitas bawah bayi :
Pegang kaki bayi dan luruskan, apakah panjangnya sama
/ tidak ?
(jika salah satu kaki bayi mengarah ke dalam dan tak bisa diluruskan,
mungkin bayi menderita kaki pekuk)
Periksa apakah tungkainya tampak normal / tidak ?
Periksa kelengkapan jari kaki :
- Adakah Polidaktili (jumlah jari > 5) ?
- Adakah Sindaktili (adanya selaput diantara jari-jari tangan) ?
Periksa guratan atau rajah telapak kaki, kurang / lebih dari 1/3
anterior, jika kurang menandakan bahwa bayi prematur.
26. Periksa refleks Babinski pada kaki, caranya :
Gosok lembut telapak kaki bayi bagian luar kearah jari-jari kaki (letter
L / membentuk angka 7 pada telapak kaki bayi) Maka jari-jari kakinya
akan menyebar dan jempol kaki akan ekstensi
27. Tutup kembali popok bayi
28. Periksa kulit bayi :
Adakah tanda lahir ?
Adakah pustul (bintik kecil berisi nanah) ?
29. Ukur panjang badan bayi :
Letakkan bayi pada tempat yang datar, badan bayi diluruskan
Diukur dari occiput, punggung, bokong, lekukan kaki, sampai ke
tumit
Panjang badan normal = 45-53 cm
30. Timbang berat badan bayi :
Letakkan kain / alas di atas timbangan, untuk mencegah kehilangan
panas bayi
Pastikan skala timbangan di titik nol sebelum pengukuran
Saat pengukuran bayi tidak menggunakan baju / menggunakan
kain tipis, jika menggunakan popok cek apakah penuh / tidak
Hasil penimbangan dikurangi dengan berat alas, dan pembungkus
bayi + popok bayi
31. Setelah selesai, rapikan kembali bayi dan letakkan di tempat semula
(di box bayi) atau berikan pada ibunya dan beritahukan pada ibu
hasil pemeriksaan.
WAKTU KERJA
- Kecepatan
- Keefektifan
SIKAP
- Teliti
- Sabar dan Sopan
- Hati-hati
PENYELESAIAN
1. Petugas membereskan peralatan dan mencuci tangan
2. Mencatat hasil dan temuan-temuan selama proses pemeriksaan
REKOMENDASI PEMBIMBING RUANGAN
REKOMENDASI PEMBIMBING PENDIDIKAN