Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Dan Anak

30
PEMERIKSAAN FISIK PADA BAYI DAN ANAK MAKALAH KEBUTUHAN DASAR MANUSIA II (PEMERIKSAAN FISIK PADA BAYI DAN ANAK) OLEH: NAMA : HENDRIKUS USFINIT NIM : 2007 03 0071 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI KESEHATAN HUSADA JOMBANG 2008 – 2009 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Pemeriksaan Fisik Pada Bayi dan Anak. Makalah ini di buat guna memenuhi tugas akhir mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia yang di berikan oleh dosen sebagai tugas semester III program SI Keperawatan STIKES Husada Jombang 2008/2009. Makalah ini saya harapkan dapat memberikan wawasan dan kepada

Transcript of Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Dan Anak

Page 1: Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Dan Anak

PEMERIKSAAN FISIK PADA BAYI DAN ANAK

MAKALAHKEBUTUHAN DASAR MANUSIA II

(PEMERIKSAAN FISIK PADA BAYI DAN ANAK)

OLEH:

NAMA : HENDRIKUS USFINITNIM : 2007 03 0071

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI KESEHATAN HUSADA JOMBANG2008 – 2009

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Pemeriksaan Fisik Pada Bayi dan Anak. Makalah ini di buat guna memenuhi tugas akhir mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia yang di berikan oleh dosen sebagai tugas semester III program SI Keperawatan STIKES Husada Jombang 2008/2009.Makalah ini saya harapkan dapat memberikan wawasan dan kepada pembaca seputar Pemeriksaan fisik pada bayi dan anak. Sangatlah tarbatas, untuk itu saya sangatlah mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kelancaran tugas dan kemajuan pengetahuan saya ke depan. Penyelesaian makalah ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu saya selaku penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Yang terhormat Ibu Dra. Soelijah Hadi, M.Kes. selaku Ketua STIKES Husada Jombang.2. Yang terhormat Ibu Dian Widhi Astutik S. Kep. Ns, selaku Kepala Prodi SI Keperawatan.3. Yang terhormat Ibu Mimik s.kep Ns, selaku Dosen mata kuliah KDM II

Page 2: Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Dan Anak

4. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.Saya harapkan mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya sendiri dan umumnya bagi semua mahasiswa STIKES Husada Jombang.

Jombang, Oktober 2008

Penyusun

iiDAFTAR PUSTAKAHalaman

HALAMAN JUDUL...............................................................................................iKATA PENGANTAR............................................................................................iiDAFTAR ISI..........................................................................................................iiiBAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1A. Latar Belakang………………………………...…………………………..1B. Tujuan……………………………………………………………………...1BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2A. PEMERIKSAAN FISIK PADA BAYI BARU LAHIR………………..21. Prinsip Pemeriksaan pada Bayi Baru Lahir……………………………..22. Peralatan dan Perlengkapan......................................................................23 Prosedur....................................................................................................24 Pengukuran Anthopometri........................................................................35. Pemeriksaan Fisik....................................................................................3B. DIAGNOSIS FISIK PADA ANAK............................................................71. Anamnesis................................................................................................72. Identitas....................................................................................................73. Riwayat Penyakit......................................................................................74. Riwayat Kehamilan..................................................................................85. Riwayat Kelahiran....................................................................................86. Riwayat Pertumbuhan..............................................................................87. Riwayat Perkembangan............................................................................88. Riwayat Imunisasi....................................................................................89. Riwayat Makanan.....................................................................................810. Riwayat Penyakit Dahulu..........................................................................811. Riwayat Penyakit Keluarga.......................................................................912. Riwayat Sosio Ekonomi Keluarga............................................................913. Pemeriksaaan Fisik....................................................................................914. Keadaan Umum.......................................................................................10

Page 3: Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Dan Anak

15. Tanda Vital..............................................................................................1016. Data Antropometrik.................................................................................1217. Kulit.........................................................................................................1218. Pemeriksaan Fisik Neonatus...................................................................1319. Leher........................................................................................................1320. Dada........................................................................................................1421. Paru –Paru...............................................................................................1422. Jantung....................................................................................................1423. Abdomen.................................................................................................1524. Pemeriksaan Neorologis..........................................................................1725. Kepala......................................................................................................17BAB III KESIMPULAN DAN SARAN............................................................19A. Kesimpulan.................................................................................................19B. Saran...........................................................................................................19DAFTAR BACAAN

iiiBAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sementara kebanyakan teknik-teknik yang digunakan untuk pemeriksaan pada orang dewasa juga dapat digunakan padda anak-anak dan bayi terhadap metode pemeriksaan yang unik selama masa bayi (tahun pertama kehidupan), masa kanak-kanak awal (1-4 tahun), dan masa kanak-kanak akhir (5-12 tahun). Untuk pemeriksaan yang berbeda dalam metodologinya akan di uraikan di sisni, disertai garis besar untuk tiap-tiap bagian dari bab 2, pemeriksaan fisik pada orang dewasa. Jika tidak ada perbedaan, tidak akan ada komentar yang diberikan. Pemeriksaan fisik pada remaja (13-20 tahun) di berikan secara esensial seperti yang terdapat pada orng dewasa.

B. TUJUAN1. Tujuan Umuma) Dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam praktik keperawatan tentang pemeriksaan fisik pada bayi dan anakb) menambah daftar bacaan pada perpustakaan STIKES Husada Jombang2. Tujuan Khususa) Dapat meningkatkan kreatifitas dan rasa tanggung jawab dalam penyusunan suatu makalah.b) Memenuhi tugas Mata Kuliah Kebutuhan Dasar Manusia pada semester III

Page 4: Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Dan Anak

1BAB IIPEMBAHASAN

A. PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR

Kegiatan ini merupakan pengkajian fisik yang dilakukan oleh bidan yang bertujuan untuk memastikan normalitas & mendeteksi adanya penyimpangan dari normal.Pengkajian ini dapat ditemukan indikasi tentang seberapa baik bayi melakukan penyesuaian terhadap kehidupan di luar uterus dan bantuan apa yang diperlukan. Dalam pelaksanaannya harus diperhatikan agar bayi tidak kedinginan, dan dapat ditunda apabila suhu tubuh bayi rendah atau bayi tampak tidak sehat.

1. PRINSIP PEMERIKSAAN PADA BAYI BARU LAHIRJelaskan prosedur pada orang tua dan minta persetujuan tindakan Cuci dan keringkan tangan , pakai sarung tangan Pastikan pencahayaan baikPeriksa apakah bayi dalam keadaan hangat, buka bagian yangg akan diperiksa (jika bayi telanjang pemeriksaan harus dibawah lampu pemancar) dan segera selimuti kembali dengan cepatPeriksa bayi secara sistematis dan menyeluruh

2. PERALATAN DAN PERLENGKAPANa) Kapasb) Senterc) Termometerd) Stetoskope) selimut bayif) bengkokg) timbangan bayih) pita ukur/metlini) pengukur panjang badan

3.PROSEDURJelaskan pada ibu dan keluarga maksud dan tujuan dilakukan pemeriksaanLakukan anamnesa riwayat dari ibu meliputi faktor genetik, faktor lingkungan, sosial,faktor ibu (maternal),faktor perinatal, intranatal, dan neonatalSusun alat secara ergonomis Cuci tangan menggunakan sabun dibawah air mengalir, keringkan dengan handuk bersih

Page 5: Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Dan Anak

Memakai sarung tanganLetakkan bayi pada tempat yang rata

2

4. PENGUKURAN ANTHOPOMETRIa). Penimbangan berat badanLetakkan kain atau kertas pelindung dan atur skala penimbangan ke titik nol sebelum penimbangan. Hasil timbangan dikurangi berat alas dan pembungkus bayib). Pengukuran panjang badanLetakkan bayi di tempat yang datar. Ukur panjang badan dari kepala sampai tumit dengan kaki/badan bayi diluruskan. Alat ukur harus terbuat dari bahan yang tidak lentur.

c). Ukur lingkar kepalaPengukuran dilakukan dari dahi kemudian melingkari kepala kembali lagi ke dahi.d). Ukur lingkar dadaukur lingkar dada dari daerah dada ke punggung kembali ke dada (pengukuran dilakukan melalui kedua puting susu)

5. PEMERIKSAAN FISIKa). KepalaRaba sepanjang garis sutura dan fontanel ,apakah ukuran dan tampilannya normal. Sutura yang berjarak lebar mengindikasikan bayi preterm,moulding yang buruk atau hidrosefalus. Pada kelahiran spontan letak kepala, sering terlihat tulang kepala tumpang tindih yang disebut moulding/moulase.Keadaan ini normal kembali setelah beberapa hari sehingga ubun-ubun mudah diraba. Perhatikan ukuran dan ketegangannya. Fontanel anterior harus diraba, fontanel yang besar dapat terjadi akibat prematuritas atau hidrosefalus, sedangkan yang terlalu kecil terjadi pada mikrosefali. Jika fontanel menonjol, hal ini diakibatkan peningkatan tekanan intakranial, sedangkan yang cekung dapat tejadi akibat deidrasi. Terkadang teraba fontanel ketiga antara fontanel anterior dan posterior, hal ini terjadi karena adanya trisomi 21Periksa adanya tauma kelahiran misalnya; caput suksedaneum, sefal hematoma, perdarahan subaponeurotik/fraktur tulang tengkorakPerhatikan adanya kelainan kongenital seperti ; anensefali, mikrosefali, kraniotabes dan sebagainya

b). wajahwajah harus tampak simetris. Terkadang wajah bayi tampak asimetris hal ini dikarenakan posisi bayi di intrauteri.Perhatikan kelainan wajah yang khas seperti sindrom down atau sindrom piere robin. Perhatikan juga kelainan wajah akibat trauma lahir seperti laserasi, paresi N.fasialis.

Page 6: Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Dan Anak

3c). MataGoyangkan kepala bayi secara perlahan-lahan supaya mata bayi terbuka.Periksa jumlah, posisi atau letak mataPerksa adanya strabismus yaitu koordinasi mata yang belum sempurnaPeriksa adanya glaukoma kongenital, mulanya akan tampak sebagai pembesaran kemudian sebagai kekeruhan pada korneaKatarak kongenital akan mudah terlihat yaitu pupil berwarna putih. Pupil harus tampak bulat. Terkadang ditemukan bentuk seperti lubang kunci (kolobama) yang dapat mengindikasikan adanya defek retina Periksa adanya trauma seperti palpebra, perdarahan konjungtiva atau retinaPeriksa adanya sekret pada mata, konjungtivitis oleh kuman gonokokus dapat menjadi panoftalmia dan menyebabkan kebutaanApabila ditemukan epichantus melebar kemungkinan bayi mengalami sindrom down

d). HidungKaji bentuk dan lebar hidung, pada bayi cukup bulan lebarnya harus lebih dari 2,5 cm.Bayi harus bernapas dengan hidung, jika melalui mulut harus diperhatikan kemungkinan ada obstruksi jalan napas akarena atresia koana bilateral, fraktur tulang hidung atau ensefalokel yang menonjol ke nasofaringPeriksa adanya sekret yang mukopurulen yang terkadang berdarah , hal ini kemungkinan adanya sifilis kongenitalPerksa adanya pernapasa cuping hidung, jika cuping hidung mengembang menunjukkan adanya gangguan pernapasan

e). MulutPerhatikan mulut bayi, bibir harus berbentuk dan simetris. Ketidaksimetrisan bibir menunjukkan adanya palsi wajah. Mulut yang kecil menunjukkan mikrognatiaPeriksa adanya bibir sumbing, adanya gigi atau ranula (kista lunak yang berasal dari dasar mulut)Periksa keutuhan langit-langit, terutama pada persambungan antara palatum keras dan lunakPerhatika adanya bercak putih pada gusi atau palatum yang biasanya terjadi akibatvEpistein’s pearl atau gigiPeriksa lidah apakah membesar atau sering bergerak. Bayi dengan edema otak atau tekanan intrakranial meninggi seringkali lidahnya keluar masuk (tanda foote)

Page 7: Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Dan Anak

4f). TelingaPeriksa dan pastikan jumlah, bentuk dan posisinyaPada bayi cukup bulan, tulang rawan sudah matangDauntelinga harus berbentuk sempurna dengan lengkungan yang jelas dibagia atasPerhatikan letak daun telinga. Daun telinga yang letaknya rendah (low set ears) terdapat pada bayi yangmengalami sindrom tertentu (Pierre-robin)Perhatikan adanya kulit tambahan atau aurikel hal ini dapat berhubungan dengan abnormalitas ginjal

g). LeherLeher bayibiasanya pendek dan harus diperiksa kesimetrisannya. Pergerakannya harus baik. Jika terdapat keterbatasan pergerakan kemungkinan ada kelainan tulang leherPeriksa adanya trauma leher yang dapat menyebabkan kerusakan pad fleksus brakhialisLakukan perabaan untuk mengidentifikasi adanya pembengkakan.periksa adanya pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularisAdanya lipata kulit yang berlebihan di bagian belakang leher menunjukkan adanya kemungkinan trisomi 21.

h). KlavikulaRaba seluruh klavikula untuk memastikan keutuhannya terutama pada bayi yang lahir dengan presentasi bokong atau distosia bahu. Periksa kemungkinan adanya fraktur

i). TanganKedua lengan harus sama panjang, periksa dengan cara meluruskan kedua lengan ke bawahKedua lengan harus bebas bergerak, jika gerakan kurang kemungkinan adanya kerusakan neurologis atau frakturPeriksa jumlah jari. Perhatikan adanya polidaktili atau sidaktili Telapak tangan harus dapat terbuka, garis tangan yang hanya satu buah berkaitan dengan abnormaltas kromosom, seperti trisomi 21Periksa adanya paronisia pada kuku yang dapat terinfeksi atau tercabut sehingga menimbulkan luka dan perdarahan

j). DadaPeriksa kesimetrisan gerakan dada saat bernapas. Apabila tidak simetris kemungkinan bayi mengalami pneumotoraks, paresis diafragma atau hernia diafragmatika. Pernapasan yang normal dinding dada dan abdomen bergerak secara bersamaan.Tarikan sternum atau interkostal pada saat bernapas perlu diperhatikanPada bayi cukup bulan, puting susu sudah terbentuk dengan baik dan tampak simetrisPayudara dapat tampak membesar tetapi ini normal

5k). Abdomen

Page 8: Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Dan Anak

Abdomen harus tampak bulat dan bergerak secara bersamaan dengan gerakan dada saat bernapas. Kaji adanya pembengkakanJika perut sangat cekung kemungkinan terdapat hernia diafragmatikaAbdomen yang membuncit kemungkinan karena hepato-splenomegali atau tumor lainnyaJika perut kembung kemungkinan adanya enterokolitis vesikalis, omfalokel atau ductus omfaloentriskus persisten

l). GenetaliaPada bayi laki-laki panjang penis 3-4 cm dan lebar 1-1,3 cm.Periksa posisi lubang uretra. Prepusium tidak boleh ditarik karena akan menyebabkan fimosisPeriksa adanya hipospadia dan epispadiaSkrortum harus dipalpasi untuk memastikan jumlah testis ada duaPada bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi labia minoraLubang uretra terpisah dengan lubang vaginaTerkadang tampak adanya sekret yang berdarah dari vagina, hal ini disebabkan oleh pengaruh hormon ibu (withdrawl bedding)

m). Anus dan rectumPeriksa adanya kelainan atresia ani , kaji posisinyaMekonium secara umum keluar pada 24 jam pertama, jika sampai 48 jam belumkeluar kemungkinan adanya mekonium plug syndrom, megakolon atau obstruksi saluran pencernaan

n). TungkaiPeriksa kesimetrisan tungkai dan kaki. Periksa panjang kedua kaki dengan meluruskan keduanya dan bandingkanKedua tungkai harus dapat bergerak bebas. Kuraknya gerakan berkaitan dengan adanya trauma, misalnya fraktur, kerusakan neurologis.Periksa adanya polidaktili atau sidaktili padajari kaki

p). SpinalPeriksa psina dengan cara menelungkupkan bayi, cari adanya tanda-tanda abnormalitas seperti spina bifida, pembengkakan, lesung atau bercak kecil berambut yang dapat menunjukkan adanya abdormalitas medula spinalis atau kolumna vertebra

q). KulitPerhatikan kondisi kuli bayi.Periksa adanya ruam dan bercak atau tanda lahirPeriksa adanya pembekakanPerhatinan adanya vernik kaseosaPerhatikan adanya lanugo, jumlah yang banyak terdapat pada bayi kurang bulan

6B. DIAGNOSIS FISIK PADA ANAK

Diagnosis fisik cara baku untuk diagnosa penyakit, Pemeriksaan penunjang (sederhana-canggih)

Page 9: Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Dan Anak

tidak dapat menggantikan kedudukan diagnosis fisik, Urutan proses diagnostik tetap diawali anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang hanya dilakukan dengan petunjuk anamnesis dan PD. Bayi dan anak Tumbuh dan berkembang, perlu perhatian pada PD (Physic Diagnostik). Di daerah terpencil diagnosis fisik penyakit hanya dari anamnesis dan PD

1. ANAMNESISWawancara langsung pasien (Autoanamnesis) atau orang lain (Heteroanamnesis)dimana Diagnosis penyakit anak + 80 % dari anamnesis sehingga hal ini Merupakan bagian yang sangat penting dalam pemeriksaan klinis. Pemeriksa harus waspada akan terjadinya “Bias”. Menggunakan bahasa awam, Harus dilakukan pada saat yang tepat dan suasana yang memungkinkan. Heteroanamnesis dilakukan kepada orang yang dekat dengan anak. Pemeriksa harus bersikap empati, menyesuaikan diri dengan yang diwawancarai, Pada kasus gawat darurat anamnesis terbatas pada keadaan umum dan yang penting saja, anak harus segera ditolong, Anamnesis harus diarahkan oleh pemeriksa, supaya tidak ngelantur

2. IDENTITASSupaya tidak keliru anak lain berakibat fatala) Nama, Umurb) Jenis kelaminc) Nama orang tua (ayah, ibu)d) Alamat (lengkap)e) Umur, Pendidikan Orang tuaf) Pekerjaan Orang tuag) Agama, Suku bangsa

3. RIWAYAT PENYAKITa) Keluhan UtamaKeluhan yang menyebabkan anak dibawa berobatTidak selalu keluhan yang pertama diucapkan orang tua/pengantarKeluhan utama harus sejalan dengan kondisi pasien dan kemungkinan diagnosisRiwayat Perjalanan PenyakitDisusun cerita yang kronologis terinci dan jelasDimulai dengan perincian keluhan utamaDiperinci mengenai gejala sebelum keluhan utama sampai anak berobat

7b) Perincian gejala mencakupLamanya keluhanTerjadinya gejala-gejala mendadak, terus menerus, hilang timbul

Page 10: Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Dan Anak

Berat ringannya keluhan menetap, bertambah beratKeluhan baru pertama atau pernah sebelumnyaApakah ada saudara/serumah yang mempunyai keluhan samaUpaya pengobatan yang dilakukan dan obat yang diberikanKeluhan utama yang sering dijumpai: Panas badan, Sesak nafas, mencret, muntah, kejang, tidak sadar, bengkak, kuning, perdarahanDari riwayat penyakit diperoleh gambaran kemungkinan diagnosis dan diagnosis banding

4. RIWAYAT KEHAMILANKesehatan Ibu selama hamilKunjungan antenatalImunisasi TTObat yang diminumMakanan ibuKebiasaan merokok, minuman keras

5. RIWAYAT KELAHIRANSiapa yang menolongCara kelahiran, masa hamilTempat melahirkanKeadaan setelah lahir (nilai APGAR)BB & Panjang badan LahirKeadaan anak minggu I setelah lahir

6. RIWAYAT PERTUMBUHANDilihat kurva BB terhadap Umur (KMS)Dapat mendeteksi riwayat penyakit kronik,

7. RIWAYAT PERKEMBANGANDitanyakan patokan dalam perkembangan (Milestones) motorik kasar, motorik halus, sosial, bahasa

8. RIWAYAT IMUNISASIStatus imunisasi ditanya BCG, Hep B, Polio, DPT, Campak, dan tanggal / umur waktu imunisasiImunisasi lain ditanya kalau ada

9. RIWAYAT MAKANANDitanyakan makanan mulai bayi lahir sampai sekarangHarus dapat gambaran tentang kwantitas dan kwalitas makanan

10. RIWAYAT PENYAKIT DAHULUUntuk mengetahui hubungan penyakit sekarang dengan penyakit yang diderita sebelumnya

8

11. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Page 11: Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Dan Anak

Penting untuk mendeteksi penyakit keturunan atau penyakit menular

12. RIWAYAT SOSIO EKONOMI KELUARGAPenghasilan Orang tuaJumlah keluargaKeadaan perumahan dan lingkunganKebersihan diri dan lingkungan

13. PEMERIKSAAN FISIKCara pendekatan tergantung umur dan keadaan anakKehadiran orang tua mengurangi rasa takut anakPada bayi < 4 bulan pendekatan mudah, juga pada anak besarPemeriksa bersifat informal dan komunikatifPada anak sakit berat langsung diperiksaDimulai dengan Inspeksi (melihat), Palpasi (raba), Perkusi (ketuk), dan Auskultasi (dengar)Tempat periksa cukup tingginya, terang dan tenangPosisi pemeriksa sebelah kanan pasienBayi dan anak kecil sebaiknya diperiksa tanpa pakaian

a. InspeksiDapat diperoleh kesan keadaan umum anakInspeksi lokal, dilihat perubahan yang terjadib. PalpasiMenggunakan telapak tangan dan jari tanganPalpasi Abdomen Flexi sendi panggul dan lutut Abdomen tidak tegangDapat menentukan bentuk, besar, tepi, permukaan, konsistensi organc. PerkusiJari II, III tangan kiri diletakkan pada bagian yang diperiksa (landasan untuk mengetuk) jari II-III tangan kanan untuk mengetuk (engsel pergerakan pada pergelangan tangan)Dilakukan pada dada, abdomen Suara PerkusiSonor (pada paru normal)Tymphani (pada abdomen / lambung)Pekak (pada otot)Redup (antara sonor - pekak)Hipersonor (sonor - tympani)d. AuskultasiMenggunakan StetoskopMendengar suara nafas, bunyi dan bising jantung, peristaltik usus, aliran darahStetoskop pediatrik dapat digunakan untuk bayi dan anakSisi membran mendengar suara frekwensi tinggiSisi mangkok mendengar suara frekwensi rendah bila ditekan lembut pada kulit Mendengar suara frekwensi tinggi, bila ditekan keras pada kulitBising presistolik, mid-diastolik nada rendah

9

Page 12: Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Dan Anak

14. KEADAAN UMUMDapat diperoleh kesan keadaan sakit dan keadaan gawat darurat yang memerlukan pertolongan segeraKesan keadaan sakit tidak identik dengan serius tidaknya penyakitSelanjutnya perhatikan kesadaran pasienKomposmentis (CM)Sadar sepenuhnyaApatisSadar tapi acuh terhadap sekitarnyaSomnolenTampak mengantuk dan ingin kembali tidurMemberi respons terhadap stimulus agak keras kemudian tidur lagiSoporSedikit respon terhadap stimulus yang kuatRefleks pupil cahaya positifKomaTidak bereaksi terhadap stimulus apapunReflek pupil negatifDeliriumKesadaran menurun disertai disorientasiGCS (Glasgow Coma Scale)Spontan Terhadap nyeri Respon VerbalOrientasi ada Bingung Kata-kata tidak dimengerti Hanya suara ResponMotorik Selain kesadaran juga dinilai status mental (tenang, gelisah, cengeng)Posisi pasien perlu dinilai dengan baikFasies pasienStatus Gizi

15. TANDA VITALa). Frekwensi NadiPaling baik dihitung dalam keadaan tidur / tenangMeraba A.Radialis dengan ujung jari II, III, IV tangan kanan, ibu jari berada di bagian dorsal tangan anakPada bayi dengan penghitungan Heart Rate (denyut jantung)Penghitungan 1 menit penuhTekanan darahAnak berbaring telantang dengan lengan lurus disamping badan atau duduk dengan lengan bawah diatas meja Lengan atas setinggi jantungAlat sfignomanometer air raksaLebar manset 1/2 - 2/3 panjang lengan atasPasang manset melingkari lengan atas dengan batas bawah kira-kira 3 cm dari siku

Page 13: Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Dan Anak

10Manset dipompa sampai denyut a. brakhialis difossa cubiti tidak terdengar dengan stetoskop. Teruskan pompa sampai 20 - 30 mmHg lagi, kosongkan manometer pelan-pelan dengan kecepatan 2 - 3 mm/detikPada penurunan air raksa akan terdengar bunyi korotkofBunyi korotkof I : bunyi pertama yang terdengar Tekanan sistolikTekanan Diastolik : saat mulai terdengarnya bunyi korotkof IV yaitu bunyi tiba-tiba melemah

b). Frekwensi pernapasanDihitung satu menit penuh melalui inspeksi/palpasi/auskultasiBayi tipe abdominalAnak tipe torakalTakipneuPernapasan yang cepatDispneuKesulitan bernapasDidapatkan Pch, Retraksi interkostal suprasternalDisertai takipneu, sianosisOrtopneuSulit bernapas bila berbaring, berkurang bila dudukPernapasan KussmaulNapas cepat dan dalamFrekuensi pernapasan normal per menitUmur Range Rata-rata waktu tidurNeonatus 30 - 60 351 bulan - 1 tahun 30 - 60 30 1 tahun - 2 tahun 25 - 50 253 tahun - 4 tahun 20 - 30 225 tahun - 9 tahun 15 - 30 1810 tahun atau lebih 15 - 30 15

c). Tekanan Darah Pada Bayi dan AnakUsia Sistolik ±SD Diastolik ±SDNeonatus 80 ± 16 46 ± 166 - 12 bulan 89 ± 29 60 ± 101 tahun 96 ± 30 66 ± 252 tahun 99 ± 25 64 ± 253 tahun 100 ± 25 67 ± 234 tahun 99 ± 20 65 ± 205 - 6 tahun 94 ± 14 55 ± 96 - 7 tahun 100 ± 15 56 ± 87 - 8 tahun 102 ± 15 56 ± 88 - 9 tahun 105 ± 16 57 ± 99 - 10 tahun 107 ± 16 57 ± 9

Page 14: Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Dan Anak

10 - 11 tahun 111 ± 17 58 ± 10

1111 - 12 tahun 113 ± 18 59 ± 1012 - 13 tahun 115 ± 18 59 ± 1013 - 14 tahun 118 ± 19 60 ± 10

d). Frekuensi Denyut Jantung / Nadi Normal Pada Bayi dan AnakFrekuensi denyut per menit

Umur Istirahat Istirahat Aktif(bangun) (tidur) /demamBaru lahir 100 - 180 80 - 160 sampai 2201 mgg - 3 bln 100 - 220 80 - 200 sampai 2203 bln - 2 thn 80 - 150 70 - 120 sampai 2002 thn - 10 thn 70 - 110 60 - 90 sampai 200> 10 tahun 55 - 90 50 - 90 sampai 200

e). Suhu TubuhMenggunakan termometer badan Umumnya suhu axillaSebelumnya air raksa diturunkan < 35 0C dengan mengibaskan termometerDikepitkan di axilla ± 3 menitNormal 36 - 37 0CSuhu rektum core temperatur lebih tinggi 1 0C > tinggi dari suhu Axilla ato 0,5 0C > tinggi dari suhu mulut

16. DATA ANTROPOMETRIKa) Berat BadanBayi: Timbangan bayiAnak:Timbangan berdiriSebelum menimbang cek dulu apakah mulai nolb) Tinggi BadanBayi Tidur terlentang. Ukur verteks - tumitAnak Berdiri tanpa alas kaki, punggung bersandar ke dindingLingkar Kepala (LK)Bayi < 2 thn rutin LKAlat pengukur meteran yang tidak mudah meregangUkur glabella - atas alis- protoberensia oksipitalis eksternaLingkar Lengan Atas (LLA)Menggunakan pita pengukur Mengukur pertengahan lengan kiri antara akromion dan olecranon

Page 15: Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Dan Anak

17. KULITa). AnemiPaling baik dinilai pada telapak tangan / kaki, kuku, mukosa mulut dan conjunctivab). IkterusSebaiknya dinilai dengan sinar alamiahPaling jelas terlihat di sklera, kulit, selaput lendirHarus dibedakan dengan karotenemia

12c) SianosisWarna kebiruan pada kulit dan mukosaSianosis sentral oleh karena penyakit jantung, paruSianosis perifer oleh karena kedinginan, dehidrasi, syokd) EdemaAkibat cairan extraseluler abnormalPitting edema : meninggalkan bekasEdema minimal cenderung dijaringan ikat longgar (palpebra)Edema lebih banyak kaki sakrum, skrotumEdema hebat AnasarkaEdema Lokal alergi, traumae) Lain-lain yang perlu dilihat- Ptechiae - Purpura- Eritema - Haemangioma- Sclerema - Turgor kulit

18. KEPALABentuk : ukuran kepalaRambut : Warna, Kelebatan, RontokUbun-ubun besarNormal : Rata / sedikit cekungUmur ±18 bulan - menutupWajahMata : Palpebra,Conjungtiva, Sklera, Kornea, Pupil, Bola mataTelingaBentuk daun telingaSekret telingaHidungPernapasan cuping hidungMukosa hidung, SekretEpistaksisMulutTrismus, HalitosisBibir : Labioskisis, Keilitis ,warna mukosa bibirMukosa pipi : Oral thrush, Bercak koplik spots’Palatum : PalatoskisisLidah : Makroglossi, lidah kotor

Page 16: Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Dan Anak

Gigi : CariesSalivasi : HipersalivasiFaring, tonsil : Hiperemi, Edem, Eksudat, Abses

19. LEHERTekanan vena jugularisEdema - Bullneck - ParotitisTortikolisKaku kudukMassa : Kelenjar Getah Bening, Tiroid

1320. DADAInspeksiBentuk, simetrisGerakan dada, Retraksi

21. PARU - PARUa) InspeksiTercakup pada inspeksi dadab). PalpasiSimetriKel. AxillaFremitus SuaraMeraba getaran pada dadapada konsolidasi paru jika ada cairanc). PerkusiMulai supraklavikula ke bawah, bandingkan kanan dan kiriNormal : SonorHipersonor : Emfisema, pneumothoraxRedup : Pneumonia, tumor, cairand). AuskultasiDilakukan pada seluruh dada atas, bawah, kanan, kiriSuara Napas Normal VesikulerInspirasi > EkspirasiSuara napas tambahanRonki basa CairanHalus : Alveolus, bronkiolusSedang : BronkusNyaring : Nyata terdengar oleh karena melalui benda padatRonki kering menyempitJelas pada fase ekspirasiWheezing

22. JANTUNG

Page 17: Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Dan Anak

a). InspeksiDenyut Apex (Apex / ictus cordis) biasanya sulit dilihat b). PalpasiMenentukan letak apex / ictus cordisNormalICS IV MCL sinistra pada bayi, anak kecilAnak besar ICS VKardiomegali bergeser kebawah, lateralGetaran bising (thrill) bising jantung (murmur) derajat IVVSD di ICS III - IV sternum kiriRHD di Apex (insufisiensi mitral)c). PerkusiPerifer ketengah Kesan besarnya jantung sulit dilakukan pada anak . Inspeksi, Palpasi lebih baik untuk menentukan besarnya jantung

14d). AuskultasiBunyi, murmur Sisi mangkok stetoskop4 daerah auskultasi • Apex Mitral Parasternal kiri bawah TrikuspidICS II sternum kiri PulmonalICS II sternum kanan Aorta• Bunyi jantung IFase sistolikBersamaan dengan ictus cordisPaling jelas di apexPenutupan katup atrioventrikular• Bunyi jantung IIFase diastolikPenutupan katup semilunar (aorta, pulmonal)Paling jelas di ICS II sternum sinistra• Bunyi jantung III, IVBernada rendahSulit didengarAkibat deselerasi darahIrama derap (Gallop)Bunyi jantung III, IV terdengar jelas + takikardiAdanya gagal jantungBising jantungAkibat turbulensi darah melalui jalan yang sempit• Bising sistolikTerdengar antara S I - S IIPada VSD, MI, TI• Bising Diastolik

Page 18: Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Dan Anak

Terdengar antara S II - S I Pada AI, PI• Bising Kontinyu Pada PDA

Derajat Bising 1: Sangat lemah, hanya terdengar oleh pemeriksa yang berpengalaman, ditempat tenang2: Lemah tapi mudah didengar3: Keras, tidak disertai thrill4: Keras disertai thrill5: Sangat keras6: Paling keras, terdengar meskipun stetoskop diangkat dari dinding dada

23. ABDOMENa). InspeksiNormal pada anak, perut agak membuncit oleh karena otot abdomen tipisDistensi abdomen simetris / tidak simetrisUmbilikus

15b). AuskultasiBising Usus (suara peristaltik) terdengar tiap 10 - 30 “Frekuensi Pada Diare atau hilang pada ileus paralitik atau peritonitisNada tinggi (metalic sound) pada ileus obstruktifc). PerkusiNormal bunyi timpani pada seluruh abdomen kecuali didaerah hati dan limpaUntuk menentukan adanya cairan (asites) atau udaraAsites ditentukan dengan :- Shifting Dulness- Undulasi- Batas daerah pekak - timpanid). PalpasiBagian terpenting pada abdomenNyeri dapat dilihat dari perubahan mimik anakDefans musculair (ketegangan otot perut) peritonitis• HatiPembesaran hati (Hepatomegali) dinyatakan dalam cm dibawah arcus costae• LimpaSplenomegali diukur dengan cara SchuffnerTarik garis dari arcus costae - pusat - lipat pahaSampai pusat S IVSampai lipat paha S VIIIMassa Intra abdominalTumor, Skibala, Hernia• AnusAnus Imperforata

Page 19: Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Dan Anak

Fisura ani . Polip RektumDiaper RashColok Dubur• GenetaliaPada neonatus melihat kel. KongenitalInspeksi, Palpasi, kadang TransluminasiLaki-laki: Phymosis, Hipospadia, Skrotum, Testis• ExtremitasMemperhatikan sikap anggota gerak, jari-jari, warna kuku, deformitasPemeriksaan ototKekuatan, Tonus• AtrofiPemeriksaan sendiRadang sendi (artritis)

16

24. PEMERIKSAAN NEUROLOGISTanda rangsang MeningealKaku KudukBrudzinski I, IIKernigKekuatan OtotPada anak yang kooperatif5: Normal4: Dapat melawan tekanan3: Dapat menahan berat - tidak dapat melawan tekanan2: Hanya dapat menggerakkan anggota badan1: Teraba gerakan konstraksi otot, tidak dapat bergerak0: Tidak ada konstraksiReflek tendonKPR, BPRPada Tumor batang otak, hipokalsemia, hipertiroidpada malnutrisiReflek Babinski, oppenheimKlonus hiperrefleksi, reflek patologis (+)Pemeriksaan saraf otakN.I–XIINeurologi

Page 20: Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Dan Anak

25. PEMERIKSAAN FISIK NEONATUS1. setelah lahirMenilai APGAR ScoreMenentukan PrognosaMencari kelainan kongenitalMenentukan perawatan selanjutnyaYang perlu diperhatikanMengetahui Riwayat kehamilan dan persalinanBayi telanjang dibawah lampu penghangatMenjaga kebersihan tangan dan lain-lainBila ada kelainan kongenital sindroma APGARTindakanPrognosis2. pemeriksaan lanjutanWarna kulit, keadaan kulitKeaktifan, suhu badanTangis bayiWajah neonatusGizi (BB, TB)KepalaDada

17Bentuk dada, apneaFraktur claviculaBunyi jantungAbdomenDistensi abdomenTali pusatAnus , GenetaliaAtresia aniSkrotum, TestisExtremitasPolidaktili, SindaktiliCTEVClaw handPemeriksaan NeurologisReflek moroRooting Reflek

Page 21: Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Dan Anak

18BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULANDalam pemeriksaan fisik pada bayi dan anak ini beda sama orang dewasa seperti posisi untuk berbagai bagian pemeriksaan selama masa bayi dan masa anak-anak awal tidak harus mengikuti posisi seperti pemeriksaan orang dewasa yang di anjurkan. Beberapa bagian dapat dilakukan pada pasien atau pada pengakuan anda dengan posisi bayi terlentang atau duduk. Posisi terlentang pada pemeriksaan meja penting memeriksa abdomen, pinggul, genital, dadn rektum serta mulut dan telinga jika bayi sukar kooperatif.Masa bayi dan anak-anak awal. Tidak ada urutannya khusus kecuali pada pemeriksaan oral dan telinga, abduksi pinggul, dan pemeriksaan rektal (jika diperlukan) harus dilakukan terakhir, karena pemeriksaan ini biasanya membuat bayi menangis. Carilah kesempatan dan dengarkan pada jantung dan paru-paru serta lakukan palpasiabdomen ketika bayi tenang. Masa kanak-kanak akhir. Gunakan pesanan pemeriksaan yang sama seperti pada pemeriksaan orang dewasa, kecuali

Page 22: Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Dan Anak

pada pemeriksaan area yang paling menyebabkan sakit.

B. SARAN1. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan mengingat keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan maka penyusun mengharapkan kritikan dan saran demi pengembangan penulisan selanjutnya.2. Buku-buku merupakan salah satu sumber pendukung dalam penyusunan suatu makalah oleh sebab itu melalaui kesempatan ini penyusun menyarankan kepada pihak institut khususnya STIKES Husada Jombang untuk menambah penyediaan buku-buku di perpustakaan.

19DAFTAR BACAAN

Dr. H. AHMAD NURI, Sp.A. www.google.com, Diagnosis Fisik Pada Anakwww.google.com. Pemeriksaan Fisik pada Bayi Baru Lahir