PEMERIKSAAN FISIK ALAT PENGGERAK TUBUH.docx
-
Upload
utiya-akhlakul-karima-physio -
Category
Documents
-
view
222 -
download
28
description
Transcript of PEMERIKSAAN FISIK ALAT PENGGERAK TUBUH.docx
PEMERIKSAAN FISIK ALAT PENGGERAK TUBUHDAN INTERPRETASINYA
Pada dasarnya pemeriksaan fisik pada ekstremitas maupun tubuh manusia adalah sama, yaitu berupa:
1. Gerak aktif orientasi, nyeri, koordinasi, ROM2. Gerak pasif nyeri, endfeel, ROM
Endfeel normal ada 3, yaitu (1) Hard (tulang bertemu tulang, contoh gerak ekstensi elbow), (2) Soft (otot bertemu otot, contoh fleksi elbow), dan (3) Spring/firm (adanya ligament, contoh rotasi shoulder, dorsal fleksi ankle).Jika sendi TIDAK bisa melakukan gerak full ROM karena NYERI, endfeel menjadi EMPTY (kosong)
3. Gerak isometric melawan tahanannyeri pada struktur musculotendinogen BUKAN kekuatan otot
4. PemeriksaanKhusus, pemeriksaan ini bernilai positif atau negative bergantung pada kondisi atau lesi yang ada.
Berikut adalah beberapa contoh jenis pemeriksaan fisik alat penggerak tubuh dan interpretasinya:A. SHOULDER JOINT (termasuk gerakan pd AC dan SC Joint seperti elevasi depresi, protaksi
retraksi)Semua pemeriksaan 1-3 dilakukan, lalu ditambah pemeriksaan khusus sesuai dengan kasus yang dicurigai berdasarkan hasil pemeriksaan 1-3.Pemeriksaan Khusus berhubungan dengan muskuloskeletal:
Yergason test Untuk mengetes lesi tendinitis bicipitalis.Gerakan : ke arah ekso dan terapis menahannya.+ : ada nyeri di tendon biceps
Moseley/drop arm/lengan jatuh test Pasien diminta untuk mengabduksikan lengannya. Lalu pelan-pelan diminta untuk menurunkannya, positif apabila pasien tidak mampu untuk melakukan (lengan lanagsung “breg”/tidak bisa menurunkan pelan2) lesi rotator cuff
Painfull arch test
Bursitis subacromialis
Apley Scratch Test Px diminta untuk menyentuh angulus inferior scapula dan margo medialis scapula. Positif bila pasien tidak dapat melakukan lesi rotator cuff
M. supraspinatus Nyeri saat:Abduksi ditahanPasif endo+aduksi
M. infraspinatus Nyeri saat:Ekso ditahanPasif aduksi horizontal
M. subscapularis Nyeri saat:Endo ditahanPasif ekso
Pemeriksaan Khusus berhubungan dengan neuromuskuler:
Roos test px duduk dengan bahu retraksi dan depresi. Selanjutnya pasien diminta untuk membuka dan menutup jari (buka genggam tangan). Pasien dg TOCS akan merasakan kelelahan yang ekstrem dalam 1 menit pertama.AdsonManuver px diminta untuk rotasi leher satu sisi, terapis meraba arteri radialis sesisi. Ulangi dengan rotasi leher ke sisi yang lain. Rasakan pulsasi arteri, normal atau “hilang”. TOCSValsava HNPKompresi, distraksi CRSContoh kasus musculoskeletal dan neuromuscular yang biasa muncul:1. Capsulitis adhesive perlengketan kapsul sendi
Ciri khas :keterbatasan gerak ke segala arah dengan mengikuti pola kapsuler (eksorotasi paling terbatas, abduksi terbatas, endorotasi terbatas ringanekso>abd>endo).
2. Tendinitis supraspinatusperadangan tendon supraspinatus3. Tendinitis bicipitalisperadangan tendon biceps, biasanya biceps caput longum4. Bursitis acromialisperadangan bursa subacromialis5. Cervical Root Syndrome6. Thoracic Outlet Syndrome (TOC’S) jepitan berkas saraf dr plexus brachialis di daerah
thoracic outlet, manifestasi (1) NYERI, (2) parestesi, dan (3) perasaan lengan/tangan yang dingin atau bengkak
B. HIP JOINT1. Pembatasan gerak pola kapsuler (endo > abd > ekso)2. Tes khusus
a. Trendelenburg testPasien diminta untuk mengangkat satu kakinya. PERHATIKAN KESEJAJARAN PINGGUL.Tes bernilai positif apabila PANGGUL SISI TUNGKAI YANG DIANGKAT TURUN otot-otot ABDUKTOR sisi PENOPANG lemah
b. SLR test
Udah tau kan ric. Sacroiliaca test
Terlentang, kedua tangan pemeriksa ada di SIAS (posisi bersilangan). Beri tekanan ke posterolateral. + sakit di pantat BUKAN punggung
3. Tes cedera ototOtot Gerakan provokasi menimbulkan NYERI
a. M.ilipsoasb. M.tensor fascia latae
c. M.sartorius
d. M.rectus femoris
e. M.adductor longus
f. M.Hamstring
Fleksi ditahan, ekstensi pasifLaterofleksi badan aktif+adduksiAbduksi yang ditahan pada posisi tidur miringEkstensi hip pasif dalam posisi tengkurapFleksi/ekso hip ditahan+fleksi/endo lutut (gerakan ke arah duduk sila)Fleksi pasif+sedikit abduksiEkstensi lutut ditahan posisi tgkurapFleksi/adduksi pasifAduksi yang ditahan dari posisi awal abduksiSLRFleksi hip pasifFleksi knee ditahan
C. KNEE JOINT1. Pembatasan gerak pola kapsuler (fleksi lebih terbatas dari ekstensi) arthritis ato
arthrosis2. Pembatasan pola tidak kapsuler bisa karena lesi meniskus (biasanya ekstensi lebih
terbatas)3. Jika pada tes GERAK PASIF SAKIT ADA LUKA LIGAMEN
Valgus pasif lig.colateral medialVarus pasif lig.colateral lateralEkso pasif (rotasi hanya bisa dilakukan dg posisi fleksi 900) lig.Meniscotibial medialeEndo pasif lig.meniscotibial lateralLaci sorong anterior lig.cruciatum anteriorLaci sorong posterior lig.cruciatum posterior
4. Jika pada tes RESISTED ISOMETRIK SAKIT LUKA PADA OTOT
Ekstensi ditahan & pasif fleksi sakit m.quadricepsFleksi & endorotasi ditahan sakit m.semitendinosus,
semimembranosus,gracilis,sartorius
Fleksi & eksorotasi ditahan sakit m.biceps femoris5. Jenis-jenis tes khusus pada knee joint
TES STABILITASLaci sorong posterior Lig. Cruciatum posterior
Jika :- Berkurang dalam
eksorotasi/endorotasi lig.cruc.posterior
- Tak berubah/bertambah dalam ekso lig.cruc.posterior + simpai sendi posterolateral
- Tak berubah/bertambah dalam endorotasi lig.cruc.posterior + simpai sendi posteromedial
Gravity signPx : terlentang, fleksi hip 900
Tx : fiksasi di tumit dan lutut px+ : salah satu tibia tampak lebih rendah
(ketidak sejajaran tibia)
Lig. Cruciatum posterior
HiperekstensiPx : terlentangTx : mengekstensikan lutut pasien+ : terjadi hiperekstensi
Lig.cruciatum anterior
Laci sorong anterior / posterior drawer testPosisi udah tau pasti kan ri
Lig. Cruciatum anteriorJika :
- Berkurang dalam eksorotasi/endorotasi lig.cruc.anterior
- Tak berubah/bertambah dalam ekso lig.cruc. anterior + simpai sendi posteromedial
- Tak berubah/bertambah dalam endorotasi lig.cruc. anterior + simpai sendi posterolateral
Tes Lachman (laci sorong anterior dalam posisi 200)
Lig. Cruciatum anterior
Tes Pivot Shift (Mackintosh)Px : terlentang, tungkai diangkat dengan
knee ekstensi dan endorotasiTx : menekukan lutut pelan-pelan+ : pada posisi fleksi 300-400 dengan
mendadak tibia akan kembali ke posisi normal (kan tadi posisinya endo ri)
Lig. Cruciatum anterior
Valgus Lig. Collateral medialVarus Lig. Collateral lateral
TES MENISKUSMc MurrayPx : terlentang, fleksi kneeTx : menggerakan pasif dari full fleksi knee ke ekstensi disertai tekanan ke arah varus atau valgus+ : Ada klik dan rasa sakit
Luka meniskus
ApleyPx : tengkurap, fleksi lutut 900
Luka meniskus
Tx : pegangan pada telapak kaki, berikan tekanan ke distal disertai gerakan ekso endo+ : Ada klik dan rasa sakit
Steinman Px : terlentangTx : fleksi+ekstensikan lutut pasien+ : rasa sakit berpindah-pindah
Luka meniskus
D. ANKLE JOINT1. Tes orientasi berupa berjinjit pada satu kaki dan berjongkok dengan kaki rata selama
mungkin2. Tes-tes khusus untuk stabilitas
a. Laci sorong ke depan cedera lig, talofibulare anteriusb. Tes click varus hipermobilitas ankle fork
3. Tes-tes untuk lesi otota. M.tibialis anterior
Daya tahan nyeri fleksi dorsal+inversePeregangan nyeri fleksi plantar+eversi
b. M.tibialis posteriorDaya tahan nyeri fleksi plantar+inversiPeregangan nyeri fleksi dorsal+eversi
c. M.extensor digitorum longusDaya tahan nyeri fleksi dorsal+eversi+ekstensi jari kaki
Peregangan nyeri fleksi plantar+inverse+fleksi jari-jari kakid. Mm.peronei
Daya tahan nyeri fleksi plantar+eversiPeregangan nyeri fleksi dorsal+inverse
e. Tes Thomson untuk rupture tendon Achilles, remasan pada muscle belly gastroc. Pada orang normal timbul plantar fleksi, jika rupture no plantar fleksi