pemeriksaan fisik Bedah

143
Pemeriksaan Fisik Bedah

description

pemeriksaan bedah

Transcript of pemeriksaan fisik Bedah

Page 1: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan Fisik Bedah

Page 2: pemeriksaan fisik Bedah

PEMERIKSAAN BEDAH SARAFPEMERIKSAAN BEDAH SARAF

DR. ROBERT SINURAT,SpBSDR. ROBERT SINURAT,SpBS

Page 3: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan Fisik Diagnostik

1. Kemampuan Bahasa dan Kognitif2. Investigasi Keluhan Utama

• Keluhan Utama : Apa ?• Waktu• Progresif atau Menetap• Frekuensi dan Derajat Beratnya• Lokasi Anatomis/penyebarannya

Page 4: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan Fisik Diagnostik

2. Investigasi Keluhan Utama• Faktor yang memperberat/meringankan• Gejala lain• Catatan penyakit terdahulu,

pengobatan, hasil• Riwayat Keluarga

Page 5: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan Fisik Diagnostik

3. Pemeriksaan Kulit Kepala dan Tulang

4. Pemeriksaan Neurovaskuler5. Pemeriksaan Saraf Kranialis6. Tes Koordinasi

Page 6: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan Fisik Diagnostik

7. Pemeriksaan Motorik8. Pemeriksaan Sensorik9. Pemeriksaan Refleks

Page 7: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan Fisik Diagnostik

Pemeriksaan Kulit Kepala dan Tulang

Pemeriksaan Saraf Kranialis

Nervus I – XII

Page 8: pemeriksaan fisik Bedah

Tes Koordinasi :

Tes Telunjuk Hidung Tes Tumit Lutut

Page 9: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan Motorik

• Kekuatan• Tonus• Gerakan• Spastisitas/flacid• Tropi

Page 10: pemeriksaan fisik Bedah
Page 11: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan Sensorik

• Superfisialis• Proprioseptif/sensoris dalam• Stereognosis• Diskriminasi dua titik

Page 12: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan Sensorik

Page 13: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan Sensorik

Page 14: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan Sensorik

Page 15: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan Refleks

• Refleks Regangan Otot• Refleks Superfisialis• Refleks Patologis

Page 16: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan Refleks

Page 17: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan Refleks

Page 18: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan Rangsang Meningeal

KAKU KUDUK

Page 19: pemeriksaan fisik Bedah

?

Page 20: pemeriksaan fisik Bedah

PEMERIKSAAN FISIK TRAUMA KEPALA

Page 21: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan Fisik Trauma KapitisA. AirwayB. BreathingC. CirculationC. Spine

Page 22: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan Mini Neurologis

1. Tingkat Kesadaran : Glasgow Coma ScaleEye 4 : Spontan

3 : Buka mata dengan dipanggil2 : Buka mata dengan rangsang nyeri1 : Tidak buka mata

Page 23: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan Mini Neurologis

Verbal 5 : Komunikatif 4 : Dapat membuat satu kalimat namun tidak communicative3 : Satu kata dengan rangsang nyeri2 : Suara erangan dengan rangsang nyeri1 : Tidak bersuara

Page 24: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan Mini Neurologis

Motorik 6 : Menurut perintah5 : Melokalisir rangsang nyeri4 : Tidak dapat menggapai lokalisasi rangsang nyeri3 : Dekortikasi/fleksi abnormal2 : Deserebrasi/ekstensi

abnormal1 : Tidak bereaksi

Page 25: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan Mini Neurologis

2. Pupil : Bentuk, ukuran : isokor/anisokor/dilatasi maksimal, refleks cahaya

Page 26: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan Mini Neurologis

Page 27: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan Mini Neurologis

3. Motorik : monoparese/hemiparese/tetraparese

Page 28: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan Mini Neurologis

Page 29: pemeriksaan fisik Bedah

Status Lokalis :

Kepala : Regio ?

Page 30: pemeriksaan fisik Bedah

?

Page 31: pemeriksaan fisik Bedah

PEMERIKSAAN FISIK THORAKS KARDIOVASKULAR

dr Tommy Tiluata SpBTKV

Page 32: pemeriksaan fisik Bedah

Anatomi paru•Kanan 3 lobus (atas, tengah, bawah)•Kiri 2 lobus (atas, bawah)

 Topografi 7 garis bayangan

Page 33: pemeriksaan fisik Bedah
Page 34: pemeriksaan fisik Bedah
Page 35: pemeriksaan fisik Bedah

FOTO TORAK NORMALFOTO TORAK NORMAL

Page 36: pemeriksaan fisik Bedah

Tulang-tulang (Untuk Orientasi)

•Sternum dan Angulus Costae

•Clavicula

•Arcus Costae

•Costae

•Scapula

•Vertebra

 

Page 37: pemeriksaan fisik Bedah

Inspeksi

•Bentuk umum

-         Thorax Inspiratorius atau Emphysematous

-         Thorax expiratorius atau Paralyticus

-         Simetris / Asimetris , ok Scoliosis

pembentukan jaringan ikat dalam thorax

•Pembesaran vena

Page 38: pemeriksaan fisik Bedah

• Benjolan local

-    Bentuk Thorax :

    

Page 39: pemeriksaan fisik Bedah

Bentuk ThoraxThorax Paralyticus/ExpiratoriusThorax PyramidalisThorax Inspiratorius / Emphysematous

Page 40: pemeriksaan fisik Bedah
Page 41: pemeriksaan fisik Bedah

Palpasi •Fremitus suara•Kelainan pada dinding dada (mis. Mammae)

 Perkusi

•Perkusi banding kanan dan kiri•Normal : Sonor•Batas paru hati (pada linea mid clavicularis)•Batas pergerakan paru•Batas bawah paru belakang kiri dan kanan (sejajar Vertebra thoracalis X dan XI)•Peranjakan paru

Page 42: pemeriksaan fisik Bedah
Page 43: pemeriksaan fisik Bedah
Page 44: pemeriksaan fisik Bedah
Page 45: pemeriksaan fisik Bedah

Auskultasi•Normal Vesikuler•Inspirasi lebih panjang dan lama dari Expirasi•Inspirasi halus dan expirasi lebih halus•Auskultasi banding kanan dan kiri•Pernafasan Bronchial, Expirasi lebih panjang, tajam dari Inspirasi•Pernafasan Amphoris (seperti meniup tutup botol)•Ronchi kering (desah bronchitis / ronchi terbang)•Ronchi basah (gelembung kecil, sedang dan besar)•Gesek pleura (kasar)

Page 46: pemeriksaan fisik Bedah

Effusi Pleura•Segitiga Garland•Segitiga Grocco•Garis Domoiseaus Ellis

 Schwarte

•Peradangan pleura (disertai atau tidak disertai exudat)•Perkusi beda•Suara pernafasan diperlemah•Inspeksi, Ketinggalan bernafas

Page 47: pemeriksaan fisik Bedah

PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG

Page 48: pemeriksaan fisik Bedah

• Anamnesis / keluhan• Inspeksi• Palpasi• Perkusi• Auskultasi

Page 49: pemeriksaan fisik Bedah
Page 50: pemeriksaan fisik Bedah

Anamnesa / keluhanAnamnesa / keluhan

Untuk mencurigai adanya kelainan jantung beberapa Untuk mencurigai adanya kelainan jantung beberapa

hal yang penting kita tanyakanhal yang penting kita tanyakan

- Jantung berdebar-debarJantung berdebar-debar

- Sakit didaerah dada terutama bagian kiri Sakit didaerah dada terutama bagian kiri

( Precordial )( Precordial )

- Sesak nafas kalau berjalan (dyspnoe d’effort), kalau Sesak nafas kalau berjalan (dyspnoe d’effort), kalau

istirahat (dyspnoe d’repos) atau harus mengambil istirahat (dyspnoe d’repos) atau harus mengambil

posisi duduk ( Ortopnoe )posisi duduk ( Ortopnoe )

Page 51: pemeriksaan fisik Bedah

- Batuk-batuk, sesak nafas yang tiba-tibaBatuk-batuk, sesak nafas yang tiba-tiba

ditengah malam (Parcxysmal Noeturnalditengah malam (Parcxysmal Noeturnal

Dyspnoe )Dyspnoe )

-Mudah capekMudah capek

-Terasa denyut jantung makin kuatTerasa denyut jantung makin kuat

-Perubahan posisi suaramakin kuatPerubahan posisi suaramakin kuat

misalnya miring kekiri duduk dan lain-lainmisalnya miring kekiri duduk dan lain-lain

Page 52: pemeriksaan fisik Bedah

- Apakah sejak kecil sudah diberi tahuApakah sejak kecil sudah diberi tahu

dokter ada kelainan jantung dokter ada kelainan jantung

- Apakah ada riwayat sakit jantung padaApakah ada riwayat sakit jantung pada

keluargakeluarga

- Apakah ada diantara keluarga darahApakah ada diantara keluarga darah

tinggi, mati mendadak, lumpuh badan,tinggi, mati mendadak, lumpuh badan,

perokok, penderita DM, kegemukan.perokok, penderita DM, kegemukan.

Page 53: pemeriksaan fisik Bedah

InspeksiInspeksiSyarat :Syarat :- Pasien harus buka baju sehingga daerah - Pasien harus buka baju sehingga daerah thorax jelasthorax jelas- Posisi penderita telentang- Posisi penderita telentang- Dokter mengamati dari jarak kaki kemudian - Dokter mengamati dari jarak kaki kemudian dari daerah kanan penderitadari daerah kanan penderita- Cahaya cukup terang- Cahaya cukup terang

Page 54: pemeriksaan fisik Bedah

Palpasi Palpasi Kesan yang diambilKesan yang diambil

a. Ictus + artinya normala. Ictus + artinya normalb. Ictus – artinya patologis seperti pada pericarditisb. Ictus – artinya patologis seperti pada pericarditisc. Ictus tidak ada artinya : normal pada orang c. Ictus tidak ada artinya : normal pada orang

gemuk dan patologis pada kelainan paru dan gemuk dan patologis pada kelainan paru dan dinding thoraxdinding thorax

d. Ictus kuat angkat : orang kurus, ada kelainan d. Ictus kuat angkat : orang kurus, ada kelainan patologis pada jantung bertambah (Thyrotoxicisis, patologis pada jantung bertambah (Thyrotoxicisis, anemia, pembesaran dll)anemia, pembesaran dll)

e. Ictus melebar : getaran (tendangan) pada daerah e. Ictus melebar : getaran (tendangan) pada daerah ictus meluas kedaerah sekitarnya. Hal ini dapat ictus meluas kedaerah sekitarnya. Hal ini dapat disebabkan kelainan organis pada jantungdisebabkan kelainan organis pada jantung

Page 55: pemeriksaan fisik Bedah

Kita harus mencari lokalisasi-lokalisasi dari vibrasi pada Kita harus mencari lokalisasi-lokalisasi dari vibrasi pada setiap tempat di thorax terutama yang dapat setiap tempat di thorax terutama yang dapat menggambarkan ( refleksi ) dari kelainan organ terutama menggambarkan ( refleksi ) dari kelainan organ terutama bagian-bagian katub Ao, Mitral, Tricuspidal, Pulmunal yang bagian-bagian katub Ao, Mitral, Tricuspidal, Pulmunal yang dapat dicari sebagai berikut :dapat dicari sebagai berikut :

Mitral Mitral daerah ICR IV kiridaerah ICR IV kiriAortaAorta daerah ICR II – III kanandaerah ICR II – III kananPulmonalPulmonal daerah ICR II – III kiridaerah ICR II – III kiriTricuspidalTricuspidal daerah ICR IV Parasternal kiridaerah ICR IV Parasternal kiri

Vibrasi ini sering teraba dibagian depan thorax jarang Vibrasi ini sering teraba dibagian depan thorax jarang sampai ke daerah thorax belakang.sampai ke daerah thorax belakang.

Page 56: pemeriksaan fisik Bedah

Perkusi ( Avenburg 1761 )Perkusi ( Avenburg 1761 )

Batas – batas jantung terdiri dari:Batas – batas jantung terdiri dari:- Batas kanan Batas kanan I. Parasternalis kananI. Parasternalis kanan- Batas kiriBatas kiri Satu jari kedalam I. Satu jari kedalam I.

MidolaviculariskiriMidolaviculariskiri- Batas atasBatas atas ICR II – III kiriICR II – III kiri- Batas bawahBatas bawah Tidak ada oleh karena langsung Tidak ada oleh karena langsung

berbatasan dengan berbatasan dengan diafragmadiafragma

Page 57: pemeriksaan fisik Bedah

Tehnik penentuan batas-batas jantungTehnik penentuan batas-batas jantungKiri Kiri : : Perkusi mulai dari laternal / sekitar l. midaxillaris kiri perlahan-Perkusi mulai dari laternal / sekitar l. midaxillaris kiri perlahan-

lahan beranjak kemedial bagian depan thorax. Ynag kita lahan beranjak kemedial bagian depan thorax. Ynag kita perhatikan adalah perubahan-perubahan suara perkusi dari sonor perhatikan adalah perubahan-perubahan suara perkusi dari sonor ( dari paru-paru ) sampai terjadi suara sonor memendek / ( dari paru-paru ) sampai terjadi suara sonor memendek / beda akibat dari jantung yang sering diambil batas kiri adalah bila beda akibat dari jantung yang sering diambil batas kiri adalah bila suara perkusi sudah jelas bedasuara perkusi sudah jelas beda

Normal : Batas kiri sedikit dimedial I. Midclavicularis kiri dan ini hampir Normal : Batas kiri sedikit dimedial I. Midclavicularis kiri dan ini hampir bersamaan dengan terabanya ictus cordis bersamaan dengan terabanya ictus cordis

Page 58: pemeriksaan fisik Bedah

Batas kanan : Batas kanan : Kita mulai perkusi dari daerah kanan sekitar .Midclavicularis Kita mulai perkusi dari daerah kanan sekitar .Midclavicularis kanan setinggi batas paru hati kanan setinggi batas paru hati perlahan-lahan kemedial perlahan-lahan kemedial

Batas jantung kanan ditentukan oleh perubahan suara Batas jantung kanan ditentukan oleh perubahan suara sonor beda. Penentuan agak sukar oleh karena sternum sonor beda. Penentuan agak sukar oleh karena sternum

ikut bergetar. ikut bergetar. Normal : Pada pertengahan sternum, I. MidsternalisNormal : Pada pertengahan sternum, I. Midsternalis

Batas atas :Batas atas : perkusi pada thorax kiri mulai dibawah Clavicula perlahan- perkusi pada thorax kiri mulai dibawah Clavicula perlahan- lahan kebawah. Adanya perubahan suara sonorlahan kebawah. Adanya perubahan suara sonor bedabeda

Normal : ICR III ( sela iga III kiri ).Normal : ICR III ( sela iga III kiri ).

Page 59: pemeriksaan fisik Bedah

AuskultasiAuskultasi

sebelum dipakai harus dicek stetcoscope dengan cara menghembus sebelum dipakai harus dicek stetcoscope dengan cara menghembus

atau mengetuk pada ujung stetcoscope. atau mengetuk pada ujung stetcoscope.

Syarat :Syarat :

- Pendengaran dokter harus baik.- Pendengaran dokter harus baik.

- Tidak ada kerusakan pada selaput genderang telinga.- Tidak ada kerusakan pada selaput genderang telinga.

- Tidak cerumen prop yang dapat menghambat aliran suara ketelinga - Tidak cerumen prop yang dapat menghambat aliran suara ketelinga

bagian tengah. bagian tengah.

- Stetcoscope yang baik tidak ada kebocoran maupun sumbatan- - Stetcoscope yang baik tidak ada kebocoran maupun sumbatan-

sumbatan. sumbatan.

- Tali tidak terlalu pendek dan tidak terlalu panjang - Tali tidak terlalu pendek dan tidak terlalu panjang ++ 50 cm. 50 cm.

Page 60: pemeriksaan fisik Bedah

Daerah-daerah aukultasi :Daerah-daerah aukultasi :

Bunyi jantung IBunyi jantung I ::-Dulu disebut Systolic sound.Dulu disebut Systolic sound.

- First heart sound.- First heart sound.

Terjadi pada saat :Terjadi pada saat :- Permulaan sistolis Ventrikel (dinding Ventrikel berkontraksi).Permulaan sistolis Ventrikel (dinding Ventrikel berkontraksi).

- Akibat penutupan katub-katub tricospidal 0,02 – 0,03 detik.- Akibat penutupan katub-katub tricospidal 0,02 – 0,03 detik.

Sifat :Sifat :- Low pitchedLow pitched- Dull Longer dari pada BJ . II Dull Longer dari pada BJ . II

Page 61: pemeriksaan fisik Bedah

Bunyi jantung IIBunyi jantung II :: - Second Heart Sound.- Second Heart Sound.

TerjadinyaTerjadinya :: - Segera setelah BJ I.- Segera setelah BJ I.

- Oleh karena penutupan katup-katup aorta - Oleh karena penutupan katup-katup aorta

dan pulmonal pada akhir Systolis. dan pulmonal pada akhir Systolis.

SifatSifat :: - High Pitched, lebih panjang.- High Pitched, lebih panjang.

- Antara BJ II dengan BJ berikutnya didapati - Antara BJ II dengan BJ berikutnya didapati

pause yang lebih panjang (diastolis). pause yang lebih panjang (diastolis).

Page 62: pemeriksaan fisik Bedah

Bunyi jantung IIIBunyi jantung III : Suatu bunyi jantung pada fase diastolic segera setelah : Suatu bunyi jantung pada fase diastolic segera setelah BJ II. BJ II.

Terjadinya disebabkan :Terjadinya disebabkan :- Geteran dari dinding ventrikel.Geteran dari dinding ventrikel.- Geteran dari Atrio Ventricular Valva akibat aliran darah dari Atrium ke Geteran dari Atrio Ventricular Valva akibat aliran darah dari Atrium ke

ventrikel selama masa diastolic.ventrikel selama masa diastolic.- Sering dijumpai pada anak-anak dan dewasa sehat.Sering dijumpai pada anak-anak dan dewasa sehat.

Sifat :Sifat :- Low Pitched insentisas lemah.Low Pitched insentisas lemah.- Jarang terdengar pada auskultasi.Jarang terdengar pada auskultasi.- Jelas direcord dengan fono kardiogram.Jelas direcord dengan fono kardiogram.

Bunyi jantung IV : Atrial Sound.Bunyi jantung IV : Atrial Sound.- Low pitched sering pada anak-anak.Low pitched sering pada anak-anak.- Terjadi karena kontraksi Atrium.Terjadi karena kontraksi Atrium.

Page 63: pemeriksaan fisik Bedah

Dinding AortaDinding Aorta

Dapat memancarkan suara-suara dari katup Aorta (A1, A2) pada Dapat memancarkan suara-suara dari katup Aorta (A1, A2) pada

daerah sela iga 2 kanan dekat sternum.daerah sela iga 2 kanan dekat sternum.

Normal A2 lebih keras A1------A2 > A1. Normal A2 lebih keras A1------A2 > A1.

Daerah TricuspidalDaerah Tricuspidal

Suara-suara didaerah ini memancarkan suara-suara dari katup Suara-suara didaerah ini memancarkan suara-suara dari katup

Tricuspidal pada daerah Presternal kiri pada bagian bawah ( Tricuspidal pada daerah Presternal kiri pada bagian bawah ( ++ sela iga sela iga

V – VI ki).V – VI ki).

Page 64: pemeriksaan fisik Bedah

?

Page 65: pemeriksaan fisik Bedah

FISIS DIAGNOSTIKFISIS DIAGNOSTIKABDOMENABDOMEN

Oleh Dr.Gunadi Petrus, SpB

Page 66: pemeriksaan fisik Bedah
Page 67: pemeriksaan fisik Bedah

Fisis Diagnosis Abdomen :Fisis Diagnosis Abdomen :

- Anamnesis- Anamnesis- Inspeksi- Inspeksi- Palpasi- Palpasi- Perkusi- Perkusi- Auskultasi- Auskultasi

Page 68: pemeriksaan fisik Bedah

AnamnesisAnamnesis

Keterangan pertama yang Keterangan pertama yang dikumpulkan dokterdikumpulkan dokter

AutoanamnesisAutoanamnesis

AlloanamnesisAlloanamnesis

Page 69: pemeriksaan fisik Bedah

INSPEKSI (melihat)INSPEKSI (melihat)

1. Kulit luka parut & lokasinya1. Kulit luka parut & lokasinya - Striae- Striae - Dilatasi Vena- Dilatasi Vena

PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN

Page 70: pemeriksaan fisik Bedah

INSPEKSI (melihat)INSPEKSI (melihat)

2. Umbilikus2. Umbilikus - Bentuk - Radang- Bentuk - Radang - Hernia- Hernia

Page 71: pemeriksaan fisik Bedah

INSPEKSI (melihat)INSPEKSI (melihat)

3. Besar & bentuk Abdomen3. Besar & bentuk Abdomen - Cembung (membuncit) - Cembung (membuncit) simetrissimetris - Cembung tidak simetris- Cembung tidak simetris - Cekung (scaphoid)- Cekung (scaphoid)

Page 72: pemeriksaan fisik Bedah

INSPEKSI (melihat)INSPEKSI (melihat)

4. Gerakan dinding perut4. Gerakan dinding perut - Respirasi- Respirasi Bayi pern. AbdominalBayi pern. Abdominal Perut tdk bergerak, pikirkan :Perut tdk bergerak, pikirkan :

* Peritonitis* Peritonitis * Appendicitis* Appendicitis * Ileus paralitik* Ileus paralitik * Paralisis diafraghma* Paralisis diafraghma

Page 73: pemeriksaan fisik Bedah

INSPEKSI (melihat)INSPEKSI (melihat)

- Peristaltik- Peristaltik Ileus obstruksiIleus obstruksi- Pulsasi- Pulsasi Aneurisma aorta abdominalisAneurisma aorta abdominalis

Page 74: pemeriksaan fisik Bedah

AUSKULTASIAUSKULTASI

Peristaltik / bising ususPeristaltik / bising usus normal normal 4 - 6 x/mnt4 - 6 x/mnt

Page 75: pemeriksaan fisik Bedah

AUSKULTASIAUSKULTASIKelainan :Kelainan :- Hiperperistaltik- Hiperperistaltik- Hipoperistaltik / aperistaltik- Hipoperistaltik / aperistaltik- Borborigmi- Borborigmi- Metalic sound- Metalic sound

Page 76: pemeriksaan fisik Bedah

AUSKULTASIAUSKULTASIBruit : bunyi pemb.drh aorta Bruit : bunyi pemb.drh aorta akibat bunyi jtgakibat bunyi jtg Normal : di epigastriumNormal : di epigastrium Stenosis A. RenalisStenosis A. Renalis Arteri IliacaArteri Iliaca

Page 77: pemeriksaan fisik Bedah

PALPASIPALPASI- Tahanan otot Tahanan otot - NyeriNyeri- Massa superficialis - Massa superficialis

Page 78: pemeriksaan fisik Bedah

PALPASIPALPASI

Cara :Cara :- Permukaan palmar jari tangan- Permukaan palmar jari tangan- Cukup hangat - tdk timbul - Cukup hangat - tdk timbul

tahanantahanan- Superficialis - lebih dalam- Superficialis - lebih dalam- Perhatikan ekspresi wajah pasien- Perhatikan ekspresi wajah pasien

Page 79: pemeriksaan fisik Bedah

PALPASIPALPASI

Palpasi BimanualPalpasi Bimanual Dengan 2 tanganDengan 2 tangan

Page 80: pemeriksaan fisik Bedah

PALPASIPALPASI

BallotementBallotement - Pemeriksaan ginjal- Pemeriksaan ginjal - Organ-organ peritoneal- Organ-organ peritoneal

Page 81: pemeriksaan fisik Bedah

PALPASIPALPASIPalpasi HeparPalpasi Hepar - Nilai pembesaran - Konsistensi- Nilai pembesaran - Konsistensi - Permukaan - Tepi- Permukaan - Tepi - Ada/tdk nyeri tekan- Ada/tdk nyeri tekan - Ada fluktuasi/tdk- Ada fluktuasi/tdk

Abses heparAbses hepar

Page 82: pemeriksaan fisik Bedah

PALPASIPALPASI

Palpasi LienPalpasi Lien - Schuffner (S I - S IV)- Schuffner (S I - S IV)

Page 83: pemeriksaan fisik Bedah

PALPASIPALPASI

Palpasi GinjalPalpasi Ginjal - Ballotement- Ballotement

Page 84: pemeriksaan fisik Bedah

PALPASIPALPASI

Refleks otot perutRefleks otot perut - Gores kulit perut- Gores kulit perut

Page 85: pemeriksaan fisik Bedah

PALPASIPALPASI

Pemeriksaan TurgorPemeriksaan Turgor - ada/tdk dehidrasi- ada/tdk dehidrasi

Page 86: pemeriksaan fisik Bedah

Lokasi nyeriLokasi nyeri

- Nyeri tekan kuadran kanan atas- Nyeri tekan kuadran kanan atas - Nyeri tekan kuadran kiri atas- Nyeri tekan kuadran kiri atas - Nyeri tekan kuadran kanan bwh- Nyeri tekan kuadran kanan bwh

Page 87: pemeriksaan fisik Bedah

Perabaan Abdominal MassPerabaan Abdominal Mass tentukan :tentukan : - Lokasi- Lokasi - Besar- Besar - Permukaan- Permukaan - Konsistensi- Konsistensi - Tahanan- Tahanan - Pulsasi- Pulsasi - Pergerakan- Pergerakan

Page 88: pemeriksaan fisik Bedah

Rebound TendernessRebound Tenderness - Perut ditekan pelan-pelan, - Perut ditekan pelan-pelan, kemudian dilepas cepat-cepatkemudian dilepas cepat-cepat

NyeriNyeri

Page 89: pemeriksaan fisik Bedah

PERKUSIPERKUSI

- Normal tympani- Normal tympani- Untuk menetapkan :- Untuk menetapkan : * Distensi krn gas, tympani ber +* Distensi krn gas, tympani ber + pekak hati menghilangpekak hati menghilang

PerforasiPerforasi

Page 90: pemeriksaan fisik Bedah

PERKUSIPERKUSI*Asites*Asites - pekak - Shiffting dullnes- pekak - Shiffting dullnes - undulasi - knee chest - undulasi - knee chest

positionposition

Page 91: pemeriksaan fisik Bedah

PEMERIKSAAN LAIN

COLOK DUBUR

Page 92: pemeriksaan fisik Bedah

COLOK DUBURBeberapa posisi :1. Litotomi position2. Knee chest position3. Sim’s position

Page 93: pemeriksaan fisik Bedah

COLOK DUBUR

Penilaiaannya

Tonus otot (TSA)

Ampula rectum

Cervix ( ) & ♀

Prostat ( )♂

Page 94: pemeriksaan fisik Bedah
Page 95: pemeriksaan fisik Bedah

Obturator & Psoas Sign

Page 96: pemeriksaan fisik Bedah

?

Page 97: pemeriksaan fisik Bedah

PEMERIKSAAN FISIKUROLOGI

Page 98: pemeriksaan fisik Bedah
Page 99: pemeriksaan fisik Bedah

ANAMNESIS1. Keluhan langsung • Frekuensi -->

– Produksi urin 1/2 - 1 cc/kgBB/jam (30-50)

– Kapasitas buli Kapasitas 300 cc

• Nokturia• Disuria• Stranguria

Page 100: pemeriksaan fisik Bedah

ANAMNESIS

• Mengedan• Pancaran : diameter, jarak• Warna : hematuria, pieuria/nanah air teh• Kencing batu

Page 101: pemeriksaan fisik Bedah

ANAMNESIS

2. Keluhan yang berhubungan • Kolik : hilang timbul, menjalar• Nyeri pinggang, Hipertensi• Penonjolan di pinggang

Page 102: pemeriksaan fisik Bedah

LUTS (Lower urinary tract symptoms ):

1. Gejala obstruksi

2. Gejala iritasi

Page 103: pemeriksaan fisik Bedah

Gejala obstruksi :

1. Mengedan2. Pancaran lemah, menetes3. Tidak lampias4. Hesitasi

Page 104: pemeriksaan fisik Bedah

Gejala Iritasi :

1. Nokturia2. Disuria3. Inkontinensia : stress/urge4. Frekuen

Page 105: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan penunjang :

1. Laboratorium•Darah rutin : Hb, Ht, leko, LED

•Urinalisis : sedimen (leko, eri, bakteri, kristal, silinder)

Page 106: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan penunjang :

• Urin kultur, sitologi, TBC• Jumlah urin/24 jam, pH,BJ urin• Kimia darah : ureum, kreatinini CCT, kolesterol, asam urat, alk.P-ase, PSA (0-4 ng/ml)

Page 107: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan penunjang :

2. Uroflowmetri3. USG

• Transabdominal• Transrectal (TRUS)

Page 108: pemeriksaan fisik Bedah

USG GINJAL

Page 109: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan penunjang :

4. Radiologi• BNO-IVP• RPG, APG• BNO/sistogram• Uretrogram• Bipolar sisto-uretrogram

Page 110: pemeriksaan fisik Bedah

I V P

Page 111: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan penunjang :5. Endoskopi

• Uretroskopi• Sistoskopi• Ureteroskopi• Renoskopi• URS

Page 112: pemeriksaan fisik Bedah
Page 113: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan penunjang :

6. Renogram7. CT Scan8. MRI

Page 114: pemeriksaan fisik Bedah

Renogram & Sintigrafi

Page 115: pemeriksaan fisik Bedah

3 Laporan :

1. Ginjal (Regio CVA)2. Buli-buli (Regio Suprapubik)3. Genitalia (Regio Genitalia

Eksterna)

Page 116: pemeriksaan fisik Bedah

Costo Vertebrae AngleInspeksi :

Warna : N/sama dengan sekitarnyahematom, trauma, excoriasi

Bentuk : Benjolan/bulgingPalpasi : meraba ginjal +/-

Ballotemen +/-nyeri tekan +/-

Perkusi : nyeri ketok +/-

Page 117: pemeriksaan fisik Bedah

R. SuprapubikInspeksi : warna, benjolan, massaPalpasi : konsistensi (kistik, kenyal,

padat)½ pusat – symphisis/3 jari bawah pusat

Page 118: pemeriksaan fisik Bedah

R. Genetalia Eksterna

PENISInspeksi : sirkumsisi +/-

preputiumM.U.E (muara uretra ext.)condilomaradang

Palpasi : uretra ada batu granulasi

striktur

Page 119: pemeriksaan fisik Bedah

R. Genitalia Eksterna

SKROTUMInspeksi : simetrisPalpasi : batas atas

testis +/-nyeri tekan

Auskultasi : Doppler

Page 120: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan lain :PROSTATInspeksi : haemorhoid +/-

skin tag +/-Palpasi :

1. Besar : pool atas teraba/- latero lateral sulcus medianus

mendatar/-1. Sakit : nyeri tekan +/-2. Keras : modul +/-

Page 121: pemeriksaan fisik Bedah

?

Page 122: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan Pada

OrthopediDr. Andre Sihombing Sp.OTDr. Andre Sihombing Sp.OT

Page 123: pemeriksaan fisik Bedah

ANAMNESIS- Data pribadi meliputi :

# nama# umur# jenis kelamin# pekerjaan# alamat

- Tanggal pemeriksaan- Keluhan utama- Riwayat penyakit sekarang

Page 124: pemeriksaan fisik Bedah

- Riwayat penyakit lainnya- Riwayat sebelum sakit :

# riwayat penyakit terdahulu# riwayat trauma# riwayat pengobatan# riwayat operasi

- Riwayat keluarga- Latar belakang sosial dan pekerjaan

Page 125: pemeriksaan fisik Bedah

Keluhan utama1. Trauma2. Nyeri3. Kekakuan pada sendi4. Pembengkakan5. Deformitas6. Instabilitas sendi7. Kelemahan otot8. Gangguan sensibilitas9. Gangguan atau hilangnya fungsi

Page 126: pemeriksaan fisik Bedah

Trauma

- Waktu terjadinya- Mekanisme trauma- Lokalisasi trauma

Page 127: pemeriksaan fisik Bedah

nyeri

- Lokasi dapat ditunjukkan secara tepat oleh pasien

- Karakter ; tajam ? , tumpul ?- Gradasi nyeri - Intensitas - Radiating pain ?- Refered pain ?

Page 128: pemeriksaan fisik Bedah

Kekakuan pada sendi

Merupakan suatu kekakuan sendi yang terjadi secara tiba-tiba akibat blok secara mekanis pada sendi oleh tulang rawan atau meniskus.

Page 129: pemeriksaan fisik Bedah

pembengkakan

- Terjadi setelah suatu trauma ?- Perlahan atau progresif pada kurun waktu

tertentu ;# infeksi# tumor jinak / ganas

Page 130: pemeriksaan fisik Bedah

Deformitas

- Waktu ; sejak kapan?- Perubahan / karakter ; bertambah dengan

adanya inflamasi dan kekakuan sendi ?- Kecacatan ?- Herediter ?- Riwayat pengobatan ?

Page 131: pemeriksaan fisik Bedah

Kelemahan otot

- Waktu dan sifatnya- Batas bagian tubuh yang terkena- Regresi atau spontan- Disertai gangguan sensoris ?- Kelainan menimbulkan kecacatan ?- Riwayat pengobatan sebelumnya

Page 132: pemeriksaan fisik Bedah

Gangguan sensibilitas

- Kerusakan pada uper / lower motor neuron?- Lokal atau menyeluruh ?- Bertambah berat atau berkurang ?

Page 133: pemeriksaan fisik Bedah

Gangguan / hilangnya fungsi

- Riwayat penyakit terdahulu- Riwayat pengobatan sebelumnya- Herediter ?- Perubahan / karakter

Page 134: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan Fisik

• Look• Feeling• Moving• Listening

Page 135: pemeriksaan fisik Bedah

LOOKING ( INSPECTION )

• Skin melihat adanya cyanosis, hiperemis, pigmentasi,

• Deformitas• Hypertrofi , atrophy

Ingat : “Selalu bandingkan antara extremitas yang sakit dengan yang sehat !!!“

Page 136: pemeriksaan fisik Bedah

FEELING ( PALPASI )• Suhu kulit• Pulsasi• Kekenyalan

• Karakteristik dari suatu massa (konsistensi, ukuran, batas, fluktuasi, hubungan dengan suatu organ)

• Dikombinasikan dengan gerak sendi kita dapat merasakan adanya krepitasi pada sendi

Page 137: pemeriksaan fisik Bedah

MOVING ( GERAK )

• Gerak aktif- Baik ( Menilai ROM = Range Of Movement )- Terbatas : pikirkan adanya suatu “fraktur,

kekakuan otot, kelemahan otot, otot / tendon yang robek, kekakuan sendi, sendi yang mengalami kontraktur”

Page 138: pemeriksaan fisik Bedah

• Gerak pasif- Baik- Terbatas : pikirkan adanya suatu ; “fraktur,

kekakuan otot, kelemahan otot, otot / tendon yang robek, kekakuan sendi, sendi yang mengalami kontraktur”

Ingat : “Selalu bandingkan antara extremitas yang sakit dengan yang sehat !!!“

Page 139: pemeriksaan fisik Bedah

Listening (auskultasi)

• Krepitasi pada daerah fraktur• Krepitasi pada sendi• Aksi otot (snaping tendon)

Ingat : “Selalu bandingkan antara extremitas yang sakit dengan yang sehat !!!“

Page 140: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan Khusus

• Pengukuran - Anatomical length- True length- Appearance length

Page 141: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan Neurologis

• Menilai motorik (kekuatan otot, tonus otot, koordinasi)

• Menilai sensorik (nyeri, suhu, raba, posisi, getaran)

• Menilai reflex (reflex tendon dan plantar)

Ingat : “Selalu bandingkan antara extremitas yang sakit dengan yang sehat !!!“

Page 142: pemeriksaan fisik Bedah

Pemeriksaan Penunjang

• Laboratorium• Pencitraan - Roentgen : AP – Lateral – Posisi Khusus- CT-Scan- MRI- Arthroscopy

Page 143: pemeriksaan fisik Bedah

?