Pemeriksaan Fisik

3
Pemeriksaan Fisik a. Pemeriksaan TTV Pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi tekanan darah, temperatur nadi dan respirasi. b. Kesadaran : biasanya pasien datang dengan sadar penuh /(Compos Mentis) c. Keadaan Umum : biasanya pasien dalam keadaan tampak sakit ringan d. Pemeriksaan fisik mammae Pemeriksaan fisik bagi fibroadenoma mammae cukup dengan inspeksi dan palpasi saja tanpa melakukan perkusi dan auskultasi. 1. Inspeksi Inform concent sangat perlu dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan, jabarkan mengenai tindakan pemeriksaan yang akan dilakukan dan mintala persetujuan dari pasien. Anjurkan pasien untuk membuka baju serta BH dan pastikan di ruangan pencahayaan yang baik. Posisi pasien bisa duduk dengan tangan kedua tangan dibiarkan tergantung ke bawah. Berikut yang perlu diamati pada kedua-dua payudara; a) Bandingkan bentuk dan ukuran kedua belah payudara b) Warna kulit c) Ada pembengkakkan d) Pori-pori kulit membesar e) Ada kulit yang tertarik atau cekung f) Amati putting susu serta areola mammae

Transcript of Pemeriksaan Fisik

Page 1: Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik

a. Pemeriksaan TTV

Pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi tekanan darah, temperatur nadi dan respirasi.

b. Kesadaran : biasanya pasien datang dengan sadar penuh /(Compos Mentis)

c. Keadaan Umum : biasanya pasien dalam keadaan tampak sakit ringan

d. Pemeriksaan fisik mammae

Pemeriksaan fisik bagi fibroadenoma mammae cukup dengan inspeksi dan palpasi saja

tanpa melakukan perkusi dan auskultasi.

1. Inspeksi

Inform concent sangat perlu dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan,

jabarkan mengenai tindakan pemeriksaan yang akan dilakukan dan mintala

persetujuan dari pasien. Anjurkan pasien untuk membuka baju serta BH dan pastikan

di ruangan pencahayaan yang baik. Posisi pasien bisa duduk dengan tangan kedua

tangan dibiarkan tergantung ke bawah. Berikut yang perlu diamati pada kedua-dua

payudara;

a) Bandingkan bentuk dan ukuran kedua belah payudara

b) Warna kulit

c) Ada pembengkakkan

d) Pori-pori kulit membesar

e) Ada kulit yang tertarik atau cekung

f) Amati putting susu serta areola mammae

g) Adakah putting susu tertarik kedalam atau tidak sama kedua-dua belah

h) Ada bagian yang bersisik

i) Adakah pelebaran pembuluh darah

j) Adakah benjolan yang tampak

k) Adakah penonjolan di bagian ketiak, ini dilakukan dengan dilakukan dengan

posisi kedua tangan pasien diangkat ke atas.

2. Palpasi

Pada ketika palpasi, hendaklah menggunakan bantalan jari untuk meraba.

Gunakan jari 1 hingga 3 dan rabalah bermula dengan tekanan ringan lalu makin kuat

Posisi yang sama seperti inspeksi di atas ataupun pasien bisa baring dengan bantal

diletakkan di bawah bahu.

Palpasi dilakukan dimulai dari putting berputar keluar makin lama makin

besar lingkaran meraba. Putaran dilakukan mengikut arah jam dan setelah selesai

Page 2: Pemeriksaan Fisik

lakukan semula mengikut arah bertentangan. Raba bahagian ketiak kanan dan kiri

serta memijat putting susu.2

Pada bagian ketiak, rabalah ketiak kanan pasien menggunakan tangan kiri kita

dengan lengan bawah kanan pasien diletakkan diatas lengan bawah kanan pemeriksa

sambil tangan kanan pemeriksa memegang lengan atas kanan pasien. Lakukan hal

sebaliknya untuk ketiak kiri. Pada perabaan ketiak yang perlu diperhatikan;

a) Adakah terdapat kelenjar getah bening yang teraba dan berapa besarnya,

konsistensi

b) Adakah terdapat perlekatan dengan kelenjar-kelenjar getah bening sekitarnya.

Berikut pelaporan yang perlu dicatatkan;

1. Lokasi benjolan

2. Ukuran benjolan

3. Bentuk benjolan

4. Konsistensi benjolan

5. Hubungan dengan jaringan ikat sekitarnya

6. Mobile atau melekat pada dasar

7. Adakah nyeri tekan

Pada pemeriksaan fisik gejala klinis yang perlu diperhatikan untuk membedakan

klinis yang jinak dengan yang ganas adalah sebagai berikut. Klinis jinak memberikan

gambaran bentuk bulat, teratur atau lonjong, permukaan rata, konsistensi kenyal, lunak,

mudah digerakkan terhadap sekitar, tidak nyeri tekan.

Klinis ganas memberikan gambaran permukaan tidak rata dan berbenjol-benjo, tepi

tidak rata, bentuk tidak teratur, konsistensi keras, padat , batas tidak tegas, sulit

digerakkan terhadap jaringan sekitar, kadang nyerti tekan.