Pemberian Nutrisi Secara Oral (Devi Oktavia.u Keperawatan a)
-
Upload
okta-shi-sama -
Category
Documents
-
view
49 -
download
4
Transcript of Pemberian Nutrisi Secara Oral (Devi Oktavia.u Keperawatan a)
NAMA : DEVI OKTAVIA UTAMI
NIM : I 31111041
UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
ILMU KEPERAWATAN REGULER A
2011
PEMBERIAN MAKANAN SECARA ORAL
A. PENGERTIAN
Pemberian makanan secara oral adalah pemberian makanan dan minuman pada klien
secara langsung melalui mulut.
B. TUJUAN
Adapun tujuan pemberian makanan melalui oral adalah untuk pemenuhan kebutuhan
pasien.
C. INDIKASI
Pada pasien yang bisa makan sendiri.
Pada pasien yang tidak bisa makan sendiri.
D. PERSIAPAN ALAT
Piring
Sendok
Garpu
Gelas dengan penutupnya
Serbet
Mangkok cuci tangan
Pengalas
Tempat cuci tangan
Pipet jika perlu
Pisau jika perlu
Obat jika ada
Makanan dengan porsi dan menu sesuai program
Meja untuk klien
E. PROSEDUR KERJA DAN RASIONAL
1. Alat – alat di dekatkan di tempat tidur klien
rasional : memudahkan dalam menggapai peralatan yang dibutuhkan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
Rasioal: agar klien mengetahui apa yang hendak perawat laksanakan sehingga
mengurangi kecemasan.
3. Cuci tangan
Rasional : mencegah infeksi silang.
4. Atur posisi pasien (paien mencoba) dengan posisi semi fowler setengah duduk sesuai
kondisi pasien.
Rasional : memudahkan klien untuk menelan.
5. Pasang pengalas/ serbet di bawah dagu.
Rasional : agar makanan tidak mengotori pakaian klien
6. Tawarkan pasien melakukan ritual makan (misalkan berdoa sebelum makan)
Rasional : berhubungan dengan spiritual klien
7. Tanyakan lauk dan pauk apa yang boleh dicampur dengan nasi.
Rasional : sesuai dengan diet pasien.
8. Bantu aktivitas dengan cara menyuap makan sedikit demi sedikit dan berikan minuman
setelah makan .
Rasional : membantu klien dalam mengunyah hingga menelan makanannya
9. Bila selesai makan, bersihkan mulut pasien
Rasional : menjaga kebersihan mulut klien.
10. Jika ada obat lanjutkan pemberian obat
Rasional : pemberian obat anteceanam, membantu kesembuhan klien (sesuai waktu
pemberian obat)
11. Setelah makan, minum dan pemberian obat anjurkan pasien untuk duduk sejenak sebelum
kembali berbaring
Rasional : memberikan kesempatan pada klien untuk relaksasi.
12. Rapikan alat dan kembalikan ke tempatnya
Rasional : pengembalian alat pada tempatnya untuk penggunaan selanjutnya.
13. Catat tindakan dan hasil atau respon terhadap tindakan (catat apa jumlah/porsi makanan
yang dihabiskan)
Rasional : sebagai data dalam pengkajian klien.
14. Cuci tangan setelah setelah prosedur dilakukan
Rasional : mencegah infeksi silang.
F. HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
a. ciptakan lingkungan yang nyaman disekitar pasien/
b. sebelum di hidangkan, makanan di periksa dahulu, apakah sudah sesuai dengan daftar
makanan/diet pasien
c. usahakan makanan dihidangkan dalam keadaan hangat kecuali kontra indikasi
d. sajikan makanan secukupnya, tidak terlalu banyak tetapi juga tidak terlalu sedikit
e. peralatan makanan dan minuman harus bersih
f. untuk pasien anak – anak, usahakan menggunakan peralatan yang menarik perhatiannya.
g. Untuk pasien yang dapat makan sendiri, perhatikan apakah makanan di makan habis atau
tidak
h. Perhatikan selera dan keluhan pasien pada waktu makan serta reaksinya setelah makan.
G. PERENCANAAN MAKANAN UNTUK LANSIA
1. Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yang beraneka ragam, yang terdiri
dari : zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
2. Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang. Porsi makan hendaknya
diatur merata dalam satu hari sehingga dapat makan lebih sering dengan porsi yang
kecil. Contoh menu :
Pagi : Bubur ayam
Jam 10.00 : Roti
Siang : Nasi, pindang telur, sup, pepaya
Jam 16.00 : Nagasari
Malam : Nasi, sayur bayam, tempe goreng, pepes ikan, pisang
3. Banyak minum dan kurangi garam, dengan banyak minum dapat memperlancar
pengeluaran sisa makanan, dan menghindari makanan yang terlalu asin akan
memperingan kerja ginjal serta mencegah kemungkinan terjadinya darah tinggi.
4. Batasi makanan yang manis-manis atau gula, minyak dan makanan yang berlemak
seperti santan, mentega dll.
5. Bagi pasien lansia yang prose penuaannya sudah lebih lanjut perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
• Makanlah makanan yang mudah dicerna
• Hindari makanan yang terlalu manis, gurih, dan goreng-gorengan
• Bila kesulitan mengunyah karena gigi rusak atau gigi palsu kurang baik,
makanan harus lunak/lembek atau dicincang
• Makan dalam porsi kecil tetapi sering
• Makanan selingan atau snack, susu, buah, dan sari buah sebaiknya diberikan
6. Batasi minum kopi atau teh, boleh diberikan tetapi harus diencerkan sebab berguna
pula untuk merangsang gerakan usus dan menambah nafsu makan.
7. Makanan mengandung zat besi seperti : kacang-kacangan, hati, telur, daging rendah
lemak, bayam, dan sayuran hijau.
8. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus, atau
dipanggang kurangi makanan yang digoreng