PBL blok 23

4
Pendahuluan Rhinitis didefinisikan sebagai suatu kondisi inflamasi yang melibatkan mukosa hidung. Gejala-gejala rhinitis meliputi sumbatan pada hidung,hiperirratabilitas dan hipersekresi. 1 Rhinitis bisa disebabkan oleh bermacam-macam kondisi yang berbeda-beda alergi maupun non-alergi. Insidensi rhinitis terlihat meningkat di kawasan eropa tepatnya setelah revolusi industri. Satu dari lima orang Amerika diperkirakan menderita rhinitis. 1,2 Rinitis vasomotor adalah suatu inflamasi mukosa hidung yang bukan merupakan proses alergi, bukan proses infeksi, menyebabkan terjadinya obstruksi hidung dan rinorea. Etiologi dari rhinitis vasomotor dipercayai sebagai akibat dari terganggunya keseimbangan dari saraf autonom pada mukosa hidung yang menyebabkan terjadinya vasodilatasi dan hipersekresi. Menejemen pengelolaan pada rinitis vasomotor bervariasi antara lain dengan menghindari penyebab, psikoterapi, penggunaan medikamentosa, serta terapi bedah, tetapi sampai saat ini belum memberikan hasil yang optimal. 1,3 Dalam praktek sehari - hari, seringkali muncul salah anggapan bahwa penyebab rhinitis adalah alergi. Akibatnya tipe rhinitis yang lain (non alergik rhinitis/rhinitis vasomotor dan mixed rhinitis) sering kali tidak terdiagnosa. Hal ini perlu menjadi perhatian karena diagnosis yang tidak tepat menyebabkan pengobatan tidak memuaskan. 2

description

blok 23

Transcript of PBL blok 23

Page 1: PBL blok 23

Pendahuluan

Rhinitis didefinisikan sebagai suatu kondisi inflamasi yang melibatkan mukosa hidung.

Gejala-gejala rhinitis meliputi sumbatan pada hidung,hiperirratabilitas dan hipersekresi.1 Rhinitis

bisa disebabkan oleh bermacam-macam kondisi yang berbeda-beda alergi maupun non-alergi.

Insidensi rhinitis terlihat meningkat di kawasan eropa tepatnya setelah revolusi industri. Satu dari

lima orang Amerika diperkirakan menderita rhinitis.1,2

Rinitis vasomotor adalah suatu inflamasi mukosa hidung yang bukan merupakan proses

alergi, bukan proses infeksi, menyebabkan terjadinya obstruksi hidung dan rinorea. Etiologi dari

rhinitis vasomotor dipercayai sebagai akibat dari terganggunya keseimbangan dari saraf autonom

pada mukosa hidung yang menyebabkan terjadinya vasodilatasi dan hipersekresi. Menejemen

pengelolaan pada rinitis vasomotor bervariasi antara lain dengan menghindari

penyebab, psikoterapi, penggunaan medikamentosa, serta terapi bedah, tetapi sampai saat

ini belum memberikan hasil yang optimal.1,3

Dalam praktek sehari - hari, seringkali muncul salah anggapan bahwa penyebab rhinitis

adalah alergi. Akibatnya tipe rhinitis yang lain (non alergik rhinitis/rhinitis vasomotor dan mixed

rhinitis) sering kali tidak terdiagnosa. Hal ini perlu menjadi perhatian karena diagnosis yang

tidak tepat menyebabkan pengobatan tidak memuaskan.2

Adanya kemiripan gejala antara rhinitis vasomotor dan rhinitis alergika menyebabkan

dokter umum sebagai primary care sering tidak tepat dalam menegakkan diagnosa. Pada rhinitis

vasomotor tidak ditemukan adanya skin tes yang (+) dan tes allergen yang (+). Sedangkan yang

alergik murni mempunyai skin tes yang (+) dan allergen yang jelas.1,3,5

Rinitis alergika sering ditemukan pada pasien dengan usia < 20 tahun, sedangkan pada

rinitis vasomotor lebih banyak dijumpai pada usia > 20 tahun dan terbanyak diderita oleh

perempuan. Berdasarkan epidemiologinya, kurang lebih 58 juta penduduk amerika menderita

rinitis alergika, 19 juta menderita rinitis non-alergika dan 26 juta menderita rinitis tipe

campuran.1,4

Dengan demikian diharapkan dokter menjadi lebih teliti dalam melakukan anamnesa dan

mempertimbangkan apakah rinitis pada pasien adalah benar- benar sebagai rinitis alergika, rinitis

vasomotor atau rinitis tipe campuran. Sehingga pengobatan yang digunakan memberikan hasil

yang optimal.1,4,6

Page 2: PBL blok 23

Tabel 1. Tipe-tipe Rhinitis

Rhinitis Alergi Rhinitis Infeksi Rhinitis Non-alergi dan Non-

infeksi

Rhinitis lainnya

Seasonal

Perenial

Viral

Rhinosinusitis

bakterial

Sindrom cosinofilia

NARES

Nasal polyposis

Sindrom non-cosinofilia

Rhinitis vasomotor

Rhinitis medicamentosa

Rhinitis akibat kerja

Rhinitis saat kehamilan

Hipothiroidisme

Obat-obatan (Pil

pengontrol kehamilan)

Rhinitis

granulomatosa

Rhinitis atrofik

Rhinitis gustatoria

Gangguan vasomotor hidung adalah terdapatnya gangguan fisiologik lapisan mukosa

hidung yang disebabkan oleh bertambahnya aktivitas parasimpatis.1 Rinitis vasomotor adalah

gangguan pada mukosa hidung yang ditandai dengan adanya edema yang persisten dan

hipersekresi kelenjar pada mukosa hidung apabila terpapar oleh iritan spesifik.2

Kelainan ini merupakan keadaan yang non-infektif dan non-alergi. Rinitis vasomotor

disebut juga dengan vasomotor catarrh, vasomotor rinorrhea, nasal vasomotor instability, non

specific allergic rhinitis, non - IgE mediated rhinitis atau intrinsic rhinitis.1,3,5 Rhinitis vasomotor

mempunyai gejala yang mirip dengan rinitis alergi sehingga sulit untuk dibedakan. Pada

umumnya pasien mengeluhkan gejala hidung tersumbat, ingus yang banyak dan encer serta

bersin-bersin walaupun jarang.1,6 Etiologi yang pasti belum diketahui, tetapi diduga sebagai

akibat gangguan keseimbangan fungsi vasomotor dimana sistem saraf parasimpatis relatif lebih

dominan. Keseimbangan vasomotor ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berlangsung

temporer, seperti emosi, posisi tubuh, kelembaban udara, perubahan suhu luar, latihan jasmani

dan sebagainya, yang pada keadaan normal faktor-faktor tadi tidak dirasakan sebagai gangguan

oleh individu tersebut.1,3,4 Diagnosis dapat ditegakkan dengan anamnesis yang cermat,

Page 3: PBL blok 23

pemeriksaan THT serta beberapa pemeriksaan yang dapat menyingkirkan kemungkinan jenis

rinitis lainnya.2,3 Penatalaksanaan rinitis vasomotor bergantung pada berat ringannya gejala dan

dapat dibagi atas tindakan konservatif dan operatif.6,7

Etiologi