Outline Penelitian Cimol
-
Upload
achmed-revannestarasta -
Category
Documents
-
view
30 -
download
6
Transcript of Outline Penelitian Cimol
OUTLINE PENELITIAN
1. Tema
a. Umum : Perilaku Politik
b. Khusus : Perilaku Politik Narapidana dalam Pemilihan Umum
2. Statement Of Purpose (SOP)
Saya ingin meneliti tentang perilaku politik narapidana dalam pemilihan
umum. Khususnya perilaku politik narapidana yang berada di Lembaga
Pemasyarakatan kelas IIA. Lembaga Pemasyarakatan kelas IIA adalah tempat
untuk melaksanakan pembinaan bagi warga negara yang melanggar aturan hukum
berupa tindak pidana ringan (± vonis hukuman 5 tahun). Lembaga tersebut
menampung warga negara Indonesia yang dikategorikan sebagai orang dewasa
dengan masalah hukumnya. Artinya Lembaga Pemasyarakatan kelas IIA menjadi
lokasi berkumpulnya narapidana yang memiliki hak politik berdasarkan umurnya.
Dalam hal ini pemilihan umum yang dimaksud adalah Pemilihan Umum Kepala
Daerah Kabupaten Banyumas tahun 2013. Pemilihan umum tersebut telah
diselenggarakan pada tanggal 17 Februari 2013.
Alasan saya ingin meneliti perilaku politik narapidana karena narapidana
merupakan bagian dari warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam
setiap proses pemilihan umum. Hal ini diatur dalam UU No. 12 Tahun 1995
dalam pasal 14 ayat 1 yang menyebutkan bahwa narapidana mendapatkan hak-hak
lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku seperti hak
memilih. Artinya narapidana juga memiliki kesempatan yang sama dengan warga
negara lainnya dalam menggunakan hak pilihnya. Berdasarkan hal ini maka
narapidana tidak ada perbedaan antara anggota narapidana dengan masyarakat
lainnya. Narapidana adalah adalah terpidana yang menjalani pidana hilang
kemerdekaan di lapas, sedangkan terpidana adalah seseorang yang dipidana
berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.1
1Budiyono, Fungsi Lembaga Pemasyarakatan sebagai Tempat untuk Melaksanakan Pembinaan dan Pelayanan Terpidana Mati Sebelum Eksekusi, Dinamika Hukum, no. 3 (2009): 223.
Sementara itu, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Purwokerto merupakan
tempat yang rentan untuk deradikalisasi narapidana. Di sisi lain, memainkan peran
penting sebagai transformasi inkubator positif bagi narapidana.2 Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA Purwokerto sendiri dihuni oleh narapidana pria yang
berumur dewasa. Sehingga, mereka memiliki hak pilih dalam pemilihan kepala
daerah. Narapidana yang berada di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
Purwokerto berasal dari seluruh wilayah Kabupaten Banyumas baik dari desa
ataupun kota. Hal tersebut menyebabkan adanya perbedaan perilaku politik
narapidana sebagai seorang individu yang menimbulkan adanya heterogenitas
perilaku politik narapidana. Dengan demikian, apakah perilaku politik mereka
sudah sesuai dengan apa yang diinginkan oleh mereka ataukah ada mobilisasi
politik dalam pemilihan kepala daerah. Hal ini yang membuat fenomena tersebut
menarik untuk diteliti. Dalam hal ini, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
Purwokerto juga menyediakan adanya Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada
saat proses Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Banyumas Tahun 2013. Hal ini
menunjukan bahwa narapidana diberikan kesempatan untuk menggunakan hak
pilihnya. Namun hal ini juga tidak dapat terwujud tanpa adanya koordinasi dari
Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Banyumas. Artinya KPUD
Kabupaten Banyumas juga berperan dalam memberikan kesempatan kepada
narapidan untuk menggunakan hak pilihnya. Oleh karena itu, perilaku politik
narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Purwokerto menjadi penting dan
menarik sebagai gambaran tentang adanya kesetaraan hak pilih bagi setiap warga
negara Indonesia dalam proses pemilihan umum.
Penelitian ini menggunakan perspektif strukturalisme. Perspektif
strukturalisme merupakan praktik signifikansi yang membangun makna sebagai
hasil struktur atau regularitas yang dapat diperkirakan dan berada diluar diri
individu.3 Sementara itu, paradigma yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah paradigma nonpositivisme, khususnya konstruktivisme. Paradigma
2Farid Septian, Pelaksanaan Deradikalisasi Narapidana Terorisme di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cipinang, Kriminologi Indonesia 7, no. 1 (2011): 108.
3Indah Meitasari, “Teori Strukturalisme dan Post Strukturalisme,” Blogspot.com (Blog), diakses tanggal 14 November 2013, http://sociolovers-ui.blogspot.com/2012/06/strukutralisme-bahasan-dalam-topik-ini.html.
konstruktivisme adalah kumpulan asumsi yang bersifat universal untuk dijadikan
sebagai pedoman berpikir dalam ranah kerja kognitif individu untuk menafsirkan
sebuah realitas sosial beserta lingkungannya. Sesuai dengan paradigmanya, maka
metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan metode penelitian kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
dan lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.4 Artinya peneliti
melakukan penelitian dengan cara bertanya secara langsung kepada informan atau
juga dengan cara mencari dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan
penelitian yang akan diteliti. Sedangkan pendekatan yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan studi kasus. Studi kasus merupakan tipe dalam
penelitian yang penelaahannya pada suatu kasus dilakukan secara intensif,
mendalam, mendetail dan komprehensif. Pendekataan studi kasus bertujuan
untuk mempelajari secara intensif mengenai unit sosial tertentu meliputi individu,
kelompok, lembaga dan masyarakat. Metode dan pendekatan ini digunakan untuk
mengungkapkan perilaku politik narapidana dalam Pemilihan Kepala Daerah
Kabupaten Banyumas tahun 2013 di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
Purwokerto.
3. Topik : Perilaku Politik Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kelas
IIA Purwokerto dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten
Banyumas Periode 2013-2018
4. Daftar Pustaka
A.G, Haryanto. Metode Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah. Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 1999.
Budiarjo, Miriam, dkk. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003.
Budiyono. Fungsi Lembaga Pemasyarakatan sebagai Tempat untuk Melaksanakan Pembinaan dan Pelayanan Terpidana Mati Sebelum Eksekusi. Dinamika Hukum, no. 3 (2009): 222-229.
4L. J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), 3.
Meitasari, Indah. “Teori Strukturalisme dan Post Strukturalisme.” Blogspot.com (Blog). Diakses tanggal 14 November 2013. Http://sociolovers-ui.blogspot.com/2012/06/strukutralisme-bahasan-dalam-topik-ini.html.
Moleong, L. J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002.
Septian, Farid. Pelaksanaan Deradikalisasi Narapidana Terorisme di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cipinang. Kriminologi Indonesia 7, no. 1 (2011): 108-133.
“271 Narapidana Salurkan Hak Pilih.” Beritaanda.com. Diakses tanggal 14 November 2013. Http://www.beritanda.com/suara-pemilu/12149-271-narapidana-salurkan-hak-pilih.pdf.
Nama : Angga Satyagara P.
NIM : F1D009038