Oksigen for Emergensi SAH

58
8. PENGGUNAAN OKSIGEN ADA KASUS EMERGENSI DI RUMAH SAKIT Manajemen dari penangan hypoxaemic dirumah sakit biasanya sudah diberikan sebelum masuk rumah sakit karena itu merupakan waktu yang tepat dalam pengangan pasien hypoxemic. Beberapa pembaca mungkin harus mengetahui bagian 9 (Prehospital care) karena banyak pasien yang menerima perawatan sebelum di rumah sakit (Prehospital care) sebelum perawatan di rumah sakit (hospital care) tetapipada Guidline Development Grouplebih dahulu menjelaskan manajemen ideal terlebih dahulu. 8.1 Penilaian Dan Tindakan Segera Pada Pasien Sesak Nafas Dalam Perjalanan Ke Rumah Sakit Pasien sesak nafasdatang sendiri ke rumah sakit atau pada saat di mobil ambulan selalu menerima tindakan dari paramedis yang juga memberikan tindakan emergensi berupa terapi oxygen. Semua pasien kritis dan pasien yang memiliki resiko gagal nafas hiperkapnu akan akan sangat membutuhkan Triase dan membutuhkan analisa gas darah saat tiba di rumah sakit. Kedepanya, semua pasien dengan kegawatan akan di tangani oleh dokter spesialis segera jika memungkinkan. 1

description

Medis

Transcript of Oksigen for Emergensi SAH

8. PENGGUNAAN OKSIGEN ADA KASUS EMERGENSI DI RUMAH SAKITManajemen dari penangan hypoxaemic dirumah sakit biasanya sudah diberikan sebelum masuk rumah sakit karena itu merupakan waktu yang tepat dalam pengangan pasien hypoxemic. Beberapa pembaca mungkin harus mengetahui bagian 9 (Prehospital care) karena banyak pasien yang menerima perawatan sebelum di rumah sakit (Prehospital care) sebelum perawatan di rumah sakit (hospital care) tetapipada Guidline Development Grouplebih dahulu menjelaskan manajemen ideal terlebih dahulu.8.1 Penilaian Dan Tindakan Segera Pada Pasien Sesak Nafas Dalam Perjalanan Ke Rumah SakitPasien sesak nafasdatang sendiri ke rumah sakit atau pada saat di mobil ambulan selalu menerima tindakan dari paramedis yang juga memberikan tindakan emergensi berupa terapi oxygen. Semua pasien kritis dan pasien yang memiliki resiko gagal nafas hiperkapnu akan akan sangat membutuhkan Triase dan membutuhkan analisa gas darah saat tiba di rumah sakit. Kedepanya, semua pasien dengan kegawatan akan di tangani oleh dokter spesialis segera jika memungkinkan. Pembaca mengetahui bagian 7.1.1 dan penyakit spesifik untuk melakukan tindakan concering dengan segera dan menajemen dengan kegawatan Pembaca mengetahui bagian 10 untuk dapat memberikan advisedalam pemilihan sistem dan alat oksigen yang digunakan. Pembaca mengetahui tabel 1-4 dan chart 1 and 2(Figs 1 and 2) untuk mengetahui kunci penggunaan oksigen terapi pada kasus emergensi. Ingat untuk segera meminta advise dari dokter spesialis.8.2 Perbedaan Manajemen di Rumah sakit dibandingkan dengan kondisi PrehospitalManajemen segera dari kegawatan daruratan di rumah sakit sebelum hasil analisa gas darah ada maka prinsip dari penanangan sama dengan prehospital. Prioritas utama adalah menghindari hipoksemia dan hiperkapnue sehingga mencegah komplikasi. Bagaimanapun, informasi yang didapat akan lebih cepat dilakukan di rumah sakit. manajemen sebelum masuk rumah sakit merupakan menajemen ideal dalam kasus kegawatdaruratan akan tetapi manajemen sebelum masuk rumah sakit selalu memiliki informasi yang kurang lengkap tentang riwayat pasien dan psikologi dan alat yang tersedia untuk mengobati pasien.Perbedaan antara kondisi di rumah sakit dan sebelum rumah sakit meliputi :1. Pulse oximetry selalu ada di rumah sakit. Pada guideline ini merekomendasi adanya pulse oximetry2. Analisa gas darah dapat dinilai beberapa menit dalam perjalanan ke rumah sakit.3. Untuk informasi diagnosis mungkin tersedia dari riwat penyakit, pemeriksaan fisik dan hasil tes di dapatkan dari rekam medis di rumah sakit.4. Beberapa alat dan tenaga medis serta informasi tersedia dirumah sakit.8.3 Kapan Pasien Membutuhkan Oksigen Terapi?Pemberian terapi oksigen dibutuhkan pada semua pasien hipoksemia akut dan pasien lainnya seperti trauma berat dan shock. Banyak pasien dengan sesak nafas membutuhkan terapi oksigen akan tetapi terkadang beberapa kondisi seperti akut hiperventilasi atau ketoasidosis diabetes dimana kondisi sesak pada pasien tidak akan membaik ketika diberikan oksigen terapi. Pada kondisi klinis lainnya seperti keracunan karbon monoksida, pasien akan mendapat keuntungan dari terapi oksigen walaupun karbon monoksida memiliki afinitas yang tinggi pada hemoglobin.Rekomendasi Saturasi oksigen dapat di berikan pada pasien sesak nafas dan kegawatdaruratan. Terapi oksigen dapat diberikan pada hipoksia. Pasien tidak membutuhkan terapi oksigen jika saturasi oksigen 94% (kecuali pada keracunan karbon monoksida dan pneumothorak). Pasien dengan oksigen (SpO2) > 98% mungkin tidak memerlukan terapi oksigen. Semua pasien dengan shock, trauma berat, sepsis atau keadaan kritis lainnya. Semua pasien dengan shock, trauma berat, sepsis atau keadaan kritis lainnya membutuhkan inisiasi oksigen dengan konsenrasi tinggi dengan menggunakan masker oksigen. Estimasi dosis oksigen diberikan sesuai dengan hasil analisa gas darah.8.4 Kapan Pengukuran Analisa Gas Darah Diperlukan?Gas darah dapat diukur pada kondisi emergensi seperti pasien dengan hipoksia dan retensi karbon dioksida dengan resiko asidosis respiratorik. Gas darah dapat di periksa jika saturasi oksigen turun lebih dari 3 persen. Contoh, saturasi oksigen turun dari 98% ke 93% memiliki resiko emboli paru. Pada situasi saturasi oksigen 93 % yang memiliki resiko emboli paru biasanya digunakan sebagai penegakkan diagnosis dan rencana pengobatan. Jika pada oximetry menunjukan hipoksia, pemberian oksigen tidak boleh di tunda sementara menunggu hasil analisa gas darah.Pengukuran analisa gas darah tidak selalu dilakukan pada pasien yang tidak memilik resiko hiperkapnu, suspek asidosis metabolik dan diabetis ketoasidosis . BTS asthma guideline merekomendasi kan analisa gas darah arteri tidak dibutuhkan pada pasien dengan asma akut. Pengulangan analisa gas darah dilakukan berdasarkan indikasi waktu pemberian oksigen. Pada umumnya, saturasi oksigen akan stabil dalam beberapa menit setelah penambahan dosis oksigen tetapi PaCO2 bisa stabil dalam 30-60 menit. Kenaikan kadar gas darah dapat dimonitor dengan oximetry, jadi pengulangan analisa gas darah harus dilakukan setelah tindakan, waktu terbaik pemeriksaan analisa gas darah adalah 30-60 menit setelah dosis oksigen dinaikan.RekomendasiGas darah dapat diperiksa pada kondisi Semua pasien dengan kegawatdaruratan Hipoksia yang tidak diketahui (SpO2